PANDAHULUAN
merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Pendidikan tidak dapat di pisahkan dari pribadi seseorang, baik secara formal,
maupun pendidikan non formal. Dalam hal ini dikarenakan pendidikan dapat
berkembang.
jenjang pendidikan mulai dari SD sampai dengan Perguruan Tinggi. Pelajaran ini
kehidupan, namun ironisny, siswa menganggap palajaran fisika tidak menarik dan
serta membosankan. Akibat dari pandangan yang salah itulah rendahnya prestasi
murid dalam bidang studi ini. Untuk menghindari anggapan tersebut dan
pengajaran yang diberikan berhasil dengan baik, sangat tergantung pada usaha
menangkap apa yang dipelajari, kadang terasa amat sulit, dalam hal semangat
Demikianlah kenyataan yang sering kita jumpai pada setiap anak didik
Abu Ahmadi dan Widodo bahwa : “Kesulitan belajar tidak selalu disebabkan
karena faktor inteligensi yang rendah (Kalainan mental), akan tetapi dapat juga
belum tentu menjamin keberhasilan belajar. Karena itu dalam rangka memberikan
bimbingan-bimbingan yang tepat kepada anak didik, maka para pendidik perlu
dikelompokkan manjadi empat macam, yaitu : “dilihat dari jenis kesulitan, dilihat
dari bidang studi yang dipelajari, dilihat dari sifat kesulitannya dan dilihat dari
Dari observasi awal menunjukkan bahwa prestasi siswa dalam bidang studi
fisika selalu rendah, hal ini disebabkan oleh tingkat keberhasilan belajar siswa
yang mempengaruhi prestasi belajar atas dua golongan yaitu : “ faktor yang
berasal dari luar individu, yang disebut juga faktor eksternal yang terdiri dari
bahan pelajar, metode belajar dan lingkungan serta adanya faktor yang berasal
1
Abu Ahmadi, Widodo S, Spikologi Belajar, (Jakarta, Rineka Cipta, 2004) hal. 77
2
Abu Ahmadi, Widodo S.Spikologi ….hal. 78
dari individu antara lain kecerdasan, minat bakat, motivasi dan pengetahuan
dasar”3.
kesulitan belajar siswa adalah : ( 1) faktor yang berasal dari diri sendiri, (2) faktor
yang bersumber dari lingkungan sekolah, (3) faktor yang bersumber dari
hanya tanggung jawab guru saja, tetapi keterpaduan antara keluarga, sekolah
banyak hal yang menyebabkan prestasi belajar siswa dalam bidang studi
mengalami kesulitan. Kesulitan itu dapat terjadi pada setiap anak didik, baik anak
didik berintelegensi tinggi maupun yang berintelegensi rendah, begitu juga yang
dialami oleh anak didik-pada MTsN Sakti. Dari sekian banyak konsep yang di
ajarkan dalam bidang studi fisika, konsep tekanan termasuk salah satu konsep
ada sebagian guru dalam penyajian dalam pembelajaran fisika khususnya dalam
belajar siswa dalam memahami konsep tekanan dapat disebabkan oleh beberapa
faktor diantaranya kurangnya minat siswa, kurang nya motivasi belajar, kurang
nya dukungan orang tua dan metode yang digunakan guru. Faktor dapat
merupakan suatu sebab kemunduran bagi prestasi belajar siswa khususnya dalam
penelitian.
Konsep cermin.
B. Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang yang telah menulis uraikan diatas, maka yang
1. Kesulitan-kesulitan apa saja yang dihadapi oleh siswa MTsN sakti dalam
2. Faktor kesulitan apa saja yang dialami siswa MTsN Sakti dalam
ini adalah:
angapan dasar, yang merupakan dasar berpijat atas landasan suatu penelitian.
Adapun yang menjadi anggapan dasar dalam penelitian ini adalah kesulitan-
kesulitan yang dihadapi oleh siswa pada konsep cermin itu bermacam-macam.
persoalan yang dihadapi. Apun yang menjadi postulat penelitian ini adalah
seorang siswa akan berhasil dalam belajarnya jika pada dirinya ada keinginan
untuk belajar. Karena dengan adanya keinginan tersebut akan mengaktifkan siswa
sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang saling dituntut untuk
pembahasan ini adalah kesulitan belajar yang dihadapi siswa MTsN Sakti pada
siswa di sekolah.
LANDASAN TERIORI
A. Penjelasan Istilah
1. Kesulitan Belajar
Kesulitan terdiri dari dua rangkaian kata yaitu ksulitan dan belajar. Kata
kesulitan berasal dari kata sulit yang artinya “ Sesuatu yang sulit di pecahkan”
Menurut Abu Rahmadi Widodo “Kesulitan belajar adalah keadaan dimana anak
Jadi yang dimaksud kesulitan belajar adalah masalah atau kendala yang
dihadapi oleh para anak didik dalam usahanya untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
2. Menguasai
Menguasai yang penulis maksud disini adalah usaha untuk memahami suatu
konsep pelajaran yang disampaikan atau yang diajarkan oleh seorang guru kepada
siswa.
3. Konsep Cermin
Konsep Cermin merupakan salah satu konsep fisika yang dipelajari pada
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas II pada
tahun ajaran 2008/ 2009. Sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap dapat
mewakili keseluruhannya.
sampel satu kelas secara acak dari beberapa kelas di MTsN Sakti yaitu kelas II .A
“Apabila subjek kurang dari 100, lebih baik ambil semua sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjudnya bila
subjeknya besar dapat diambil antara 10-20% atau lebih tergantung
dari kemampuan penelitian dilihat dari segi waktu, tenaga, dan
dana”.
C. Metode Penelitian
Metode yang di tempuh dalam penelitian ini adalah metode deskripsif yaitu
pada saat penelitian dilakukan. Adapun metode yang ditumpuh dalam penelitian
ini adalah :
dengan cara menelah buku dan pendapat para ahli yang ada kaitannya
dengan judul.
data dan informasi yang objektif dan dapat dipercaya yaitu dengan
terhadap objek yang teliti sehingga dapat diperoleh data yang lengkap
dan akurat.
data yang telah dikumpulkan dari kuisoner (angket) diolah dengan menggunakan
persentase biasa, maka rumus yang di pakai menurut Anas sebagai berikut :
Keterangan :
P : Persentase