Disusunoleh:
Raihan syah
223303010413
LAPORAN
Oleh:
Raihan syah
223303010413
Dosen Pengampu,
Puji dan syukur kelompok kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan berkahNya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga kelompok
kami dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir Semester I berupa Rangkuman Materi Mata
Kuliah Material Teknik Periode Modul I – Modul VIII .
Laporan Tugas Akhir Semester I Mata Kuliah Material Teknik ini yang berjudul Rangkuman
Materi Mata Kuliah Material Teknik Semester I Periode Modul I – Modul VIII menjadi acuan bagi
mahasiswa Program Studi S1 Teknik Industri, Fakultas Teknologi dan Ilmu Komputer, Universitas
Prima Indonesia dalam menyelesaikan program pembelajaran semester satu berdasarkan mata
kuliah yang telah ditempuh sebelumnya.
Semoga makalah ini dapat digunakan sebagai referensi bagi para pembaca untuk memahami
dan mempelajari tentang material teknik. Kelompok kami juga mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan lapoaran ini, sehingga
makalah ini dapat diselesaikan dengan sebaik mungkin dan tepat pada waktu yang telah
ditentukan.
Kelompok kami juga menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan dan
kesalahan. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
untuk pengembangan dan kesempurnaan makalah ini kedepannya.
23 januari 2023
III
IV
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 1
C. Tujuan...................................................................................................... 2
D. Manfaat................................................................................................... 2
E. Sistematika Penulisan.............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………………… 4
Topik 1………………………………………………………………………………………………………… 4
Topik 2………………………………………………………………………… 10
Topik 3……………………………………………………………………………………………… 16
A. Baja………………………………………………………………….. 17
B. Proses produksi dan baja……………………………………………… 17
C. Baja paduan rendah : Baja karbon rendah…………………………… 18
D. Baja paduan menengah :Baja karbon menengah……………………. 20
E. Baja paduan rendah: baja karbon tinggi…………………………….. 20
Topik 4………………………………………………………………………………………………….. 21
Topik 5……………………………………………………………………………………………………….. 24
Topik 6……………………………………………………………………………………………………… 34
PENDAHULUAN
Material teknik merupakan komponen yang tidak terpisahkan dari semua bidang
teknik. Pada bidang teknik mesin, material yang dominan digunakan adalah
material logam sehingga peningkatan kualitas pengetahuan logam atau ilmu logam
merupakan langkah strategis yang harus dilakukan agar menguasai kompetensi
bidang teknik mesin yang mampu berkompetisi secara global.
1
1.3 Pembatasan Masalah
1. Polimer adalah material yang terdiri atas banyak molekul kecil yang disebut mer.
2. Sifat mekanik polimer dinyatakan dalam parameter yang sama dalam logam.
4. Bab IV Analisa
Memaparkan dan menganalisis data-data yang didapatkan dari hasil pengujian.
3
4
BAB II PEMBAHASAN
TOPIK 1
A.STRUKTUR DAN IKATAN KIMIA
KONSEP ATOM
Inti Atom (nucleus) adalah pusat dari atom yang tersusun dari proton dan
neutron.
Inti atom dikelilingi oleh electron-electron yang mengorbit pada lintasannya
masing-masing yang disebut orbital
Jumlah proton, elektron, dan neutron dalam suatu atom dinyatakan dengan
lambang/notasi sbb:
5
B.Tabel Periodik Elemen
Lambang atom (lambang unsur) disusun dalam suatu tabel yang dikenal dengan
nama tabel periodik unsur seperti ditunjukkan gambar berikut:
C.IKATAN ATOM
(1) ikatan primer yang terdiri dari ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam;
(2) ikatan sekunder yang dikenal juga sebagai ikatan van der waals.
6
D.IKATAN PRIMER
7
Pada umumnya material yang tersusun oleh ikatan ion akan memiliki karakteristik sebagai
berikut :
1. Keras karena partikel‐partikel tidak mudah bergeser satu sama lain.
2. Isolator yang baik karena tidak terdapat elektron bebas atau ion‐ion.
3. Tranparan karena elektron‐elektron mereka tidak berpindah dari satu atom ke atom yang
lain serta sangat sedikit berinteraksi dengan foton cahaya.
5. Mempunyai titik leleh yang tinggi karena ikatan ion relatif sangat kuat.
E.IKATAN KOVALEN
Ketika suatu senyawa hanya tersusun oleh atom‐atom non logam, ikatan kovalen terbentuk
oleh atom‐atom tersebut dengan cara pemakaian bersama dua elektron atau lebih.
Dua atom yang berikatan kovalen masing‐masing akan menyumbangkan minimal satu
elektron dan elektron yang dipakai bersama bisa dianggap dipunyai oleh kedua atom.
Contoh senyawa yang terbentuk oleh ikatan kovalen adalah Cl2. Ikatan kovalen pada
senyawa Cl2 ditunjukkan oleh gambar di bawah ini.
8
Karakteristik senyawa yang dibentuk oleh ikatan kovalen adalah seperti berikut :
1. Keras.
3. Tembus cahaya.
4. Getas.
F.IKATAN LOGAM
Ikatan logam, jenis ikatan primer terakhir, ditemukan pada logam dan paduannya.
Material logam memiliki satu, dua, atau paling banyak tiga elektron valensiPada
ikatan ini elektron valensi tidak terikat pada atom tertentu pada zat padat namun
elektron‐elektron valensi tersebut akan bebas hanyut/bergerak melewati
keseluruhan logam.Elektron ini bisa dianggap dimiliki oleh logam secara
keseluruhan atau membentuk “lautan elektron” atau “awan elektron”. Gambar di
bawah ini memperlihatkan ilustrasi skematik ikatan logam aluminium (Al) yang
memiliki tiga elektron valensi.
9
Karakteristik senyawa yang tersusun oleh ikatan logam antara lain sebagai berikut
ini :
1. Konduktor listrik dan panas yang baik yang disebabkan oleh elektron‐elektron
valensi bebasnya.
3. Relatif ulet.
- Ikatan sekunder (van der waals) adalah ikatan yang paling lemah jika
dibandingkan dengan ikatan primer.
- Ikatan sekunder timbul antara semua atom atau molekul tapi
keberadaannya tidak tampak jelas jika salah satu dari ketiga jenis
ikatan primer ada.
- Ikatan sekunder dibuktikan oleh gas mulia yang mempunyai struktur
elektron yang stabil dan juga diantara molekul yang strukturnya
berikatan kovalen.
10
TOPIK 2
Kata metallon:
Bijih logam yang ditemukan dengan cara penambangan terlebih dahulu dilakukan proses
pendahuluan sebelum diolah dalam dapur pengolahan logam dengan cara dipecah sebesar
kepalan tangan, dipilih yang mengandung unsur logam, dicuci dengan air untuk
mengeluarkan kotoran dan terakhir dikeringkan dengan cara dipanggang untuk
mengeluarkan uap yang mengandung air
Logam berat : logam yang tersusun dari atom logam berbobot berat. Contoh: besi, nikel,
krom, tembaga, timah putih, timah hitam, dan seng.
Logam ringan : logam yang tersusun dari atom logam berbobot ringan. Contoh:
alumunium, magnesium, titanium, kalsium, kalium, natrium, dan barium.
Logam mulia : yaitu jenis logam yang sering digunakan untuk bahan perhiasan karena
dianggap bernilai tinggi. Contoh: emas, perak, dan platina. Logam tahan api : wolfram,
11
molibden, titanium, dan zirconium (= logam tahan api; ketahanan terhadap suhu tinggi
yang ekstrem).
Sehubungan dengan pemakaiannya pada teknik mesin, sifat logam yang penting
adalah mekanis, fisik, dan kimia yang sangat menentukan :
12
D. Material Logam
Logam fero memiliki unsur utama, yaitu besi (Fe), yang terdiri atas besi tuang dan baja.
Kristalin Tunggal
Padatan kristalin adalah padatan yang susunan atomnya teratur dan berulang dalam jarak
yang jauh.
13
Apabila keteraturan ini terjadi pada seluruh bagian material tanpa terkecuali dan tanpa
gangguan, maka material ini disebut sebagai kristal tunggal.
Kristal tunggal dapat terjadi secara alamiah dan dapat dibuat di laboratorium. Kristal tunggal
sangat sulit dibuat. Hal ini disebabkan pertumbuhan kristalnya harus diatur dan dijaga
sedemikian rupa sehingga tidak terganggu oleh apa pun.
Kristal yg memiliki geometri yang teratur dengan permukaan yang datar, seperti halnya pada
batu permata, yang bentuknya menggambarkan struktur kristalnya.
Material Polikristal
Hampir seluruh padatan kristalin yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari merupakan
material yang terdiri atas banyak kristal atau butir yang berukuran kecil. Material ini disebut
sebagai material polikristalin.
Mula-mula, kristal kecil/inti pada beberapa tempat terbentuk. Masing-masing inti tersebut
memiliki arah kristalografis yang berbeda-beda, seperti ditunjukkan oleh arah kotak-kotak
pada setiap inti. Kristal/butir kecil ini kemudian tumbuh dengan penempelan atom lain dari
cairan pada tempat sesuai struktur yang sudah
14
Akhirnya, menjelang akhir proses pembekuan, tepi dari masing-masing butir bersinggungan
hingga akhirnya seluruh atom cairan telah menempati struktur kristal masing-masing.
(a)inti kristal;
(b)pertumbuhan kristal, terlihat adanya perusakan beberapa butir yang saling bersebelahan;
(c)setelah proses solidifikasi selesai, butir dengan bentuk tak teratur telah terbentuk;
(d)struktur butir yang tampak di bawah mikroskop, di mana garis berwarna gelap adalah
batas butir.
STRUKTUR KRISTAL
•Struktur kristal merupakan susunan atom-atom, ion atau molekul di dalam suatu material.
•Struktur kristal dibagi menjadi lebih kecil lagi yang disebut dengan unit cell.
•Sedangkan unit cell merupakan kelompok partikel terkecil di dalam material yang
membentuk pola berulang dalam sumbu x, y, z.
•Panjang lengan sumbu x, y, z pada unit cell disebut dengan konstanta kisi.
15
E.Kristal Logam
Kristal Logam
Logam berwujud padat pada temperatur dan tekanan standar, dengan pengecualian
merkuri berupa cairan.
Sifat-sifat kristal logam adalah sebagai berikut: mempunyai konduktivitas panas
dan listrik yang tinggi, berkilau dan memantulkan cahaya, dapat ditempa, dan
mempunyai variasi kekuatan mekanik.
16
F.Karakteristik Logam
1. Dapat menghantarkan listrik dan panas.
2. Dapat diubah bentuknya dengan cara ditempa.
3. Keras (tahan gores).
4. Kenyal (tahan patah).
5. Kuat (tahan benturan).
6. Liat/lentur (dapat ditarik).
7. Berkilau apabila digosok atau terkena cahaya.
Alkali adalah kelompok unsur-unsur logam yang terletak pada kolom paling kiri dalam sistem
periodik.
Alkali termasuk golongan I A atau golongan 1. Konfigurasi elektron logam alkali berakhir
pada orbital s, karena itu disebut juga unsur-unsur blok s. Yang termasuk alkali adalah litium
(Li), natrium (Na), Kalium (K), rubidium (Rb), Sesium (Cs) dan Fransium (Fr).
Unsur-unsur alkali tanah terletak pada golongan IIA (atau golongan 2), karena mempunyai 2
elektron valensi, yaitu meliputi berilium (Be), kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba) dan
radium (Ra).
Semua alkali tanah bersifat logam, kecuali berilium bersifat non logam dan radium bersifat
radioaktif
Semua alkali tanah berwujud padat pada suhu kamar, penghantar panas dan listrik yang baik.
Umumnya berwarna putih perak, kecuali berilium berwarna abu-abu dan paling keras.
Kekerasannya kira-kira sama seperti besi.
Logam-logam pada blok p (golongan utama) meliputi logam golongan 13 (IIIA), beberapa unsur
golongan 14 (IVA), yaitu timah (Sn) dan timbel (Pb) serta bismuth (golongan 15 atau VA).
Logam golongan 13 atau IIA, meliputi boron, aluminium, gallium, thalium dan indium. Adapun
beberapa sifat unsur-unsur golongan 13
Ada tiga kelompok unsur transisi blok d, yaitu •transisi pertama 3d (periode kempat),
17
•transisi kedua 4d (periode kelima) dan
•transisi ketiga 5d (periode keenam).
TOPIK 3
A.Baja
•Pemurnian baja: Penurunan kadar karbon (C) dalam besi menjadi baja setengah jadi
•Pembentukan: Pengubahan bentuk bahan baja setengah jadi menjadi bahan jadi
18
C.Baja Paduan Rendah: baja karbon rendah
Baja adalah paduan unsur besi (Fe) dan karbon (C) dengan kandungan karbon kurang dari
2%.
2. baja perkakas
-0,05 – 0,20 %C : automobile bodies, buildings, pipes, chains, rivets, screws, nails.
Beberapa aplikasi dari baja ini, seperti bodi mobil, serta lembaran baja untuk pipa, kaleng,
dan bentuk struktural
Kelompok lain dari baja karbon rendah adalah baja paduan rendah berkekuatan tinggi atau
yang dikenal juga sebagai baja HSLA.
Kelompok baja ini mengandung unsur paduan, seperti tembaga, vanadium, nikel, dan
molibdenum yang totalnya dapat mencapai 10 wt.%.
Kekuatannya jauh lebih tinggi daripada baja karbon rendah biasa. Kekuatannya dapat
mencapai 480 MPa dan umumnya lebih tahan korosi.
20
D.Baja Paduan Menengah: Baja karbon menengah
2. Baja karbon menengah (medium carbon steel) memiliki kekuatan yang lebih tinggi dari
pada baja karbon rendah.
Penggunaan :
-0,40 – 0,50 %C : car axles, crankshafts, rails, boilers, auger bits, screwdrivers.
Salah satu jenis baja karbon sedang yang banyak digunakan adalah baja profil I
Penggunaan : Screw drivers, blacksmiths hummers, tables knives, screws, hammers, vise jaws,
knives, drills. tools for turning brass and wood, reamers, tools for turning hard metals, saws for
cutting steel, wire drawing dies, fine cutters.
Baja karbon tinggi memiliki paduan yang tinggi—baja perkakas dan baja cetakan (die steel)—
umumnya mengandung kromium, vanadium, tungsten, dan molibdenum. Unsur-unsur ini
merupakan unsur pembentuk karbida (Cr23C6, V4C3, dan lain-lain) yang sangat keras dan
memiliki ketahanan aus yang tinggi.
Aplikasi dari baja karbon tinggi, seperti alat potong, bantalan, cetakan, pisau, mata gergaji, dan
pegas/per.
21
TOPIK 4
A.LOGAM FERO
Besi Tuang
Besi tuang adalah paduan besi dan karbon dengan kandungan karbon lebih dari 2 wt %
Secara umum, kandungan karbon tersebut berkisar antara 3–4,5 wt.%. Besi tuang memiliki titik
lebur lebih rendah daripada baja. Karena mengandung kadar karbon yang tinggi, besi tuang
memiliki grafit bebas di dalam struktur mikronya.
Pembentukan grafit ini dibantu oleh unsur silikon yang ada di dalam besi tuang. Sifat mekanis
dan struktur mikro besi tuang bergantung pada bentuk grafit dan proses perlakuan panasnya.
22
(4)besi tuang mampu tempa (malleable cast iron).
Karakteristik dari beberapa jenis besi tuang dapat dilihat pada Tabel
Penamaan, komposisi kimia, sifat mekanis, dan aplikasi dari beberapa jenis besi tuang.
Besi tuang kelabu umumnya mengandung silikon sebesar 1,0–3,0 wt.%. Struktur mikro
terdiri atas grafit berbentuk serpih (flake) di kelilingi oleh ferit atau perlit (lihat Gambar a).
Grafit yang berbentuk serpih
menyebabkan besi tuang ini sangat rapuh dan berwarna kelabu jika patah (ujung grafit yang
tajam akan mengonsentrasikan tegangan sehingga mudah retak akibat pembebanan)
Namun demikian, grafit berbentuk serpih ini mampu meredam getaran dan
menyumbangkan ketahanan aus yang tinggi pada material. Selain itu, material ini
23
termasuk material yang murah sehingga banyak diaplikasikan mulai dari pagar rumah hingga
mesin kendaraan bermotor.
Struktur mikro terdiri atas grafit berbentuk bulat yang dikelilingi oleh ferit dan perlit (lihat
Gambar b)
Besi tuang ini lebih kuat dan lebih ulet apabila dibandingkan dengan besi tuang kelabu, dan
sifatnya hampir mendekati sifat baja.
24
Aplikasi dari material ini, seperti katup, badan pompa, roda gigi, dan lain-lain.
Akibat pembekuan yang cepat, karbon tidak membentuk grafit bebas, tetapi membentuk
sementit (Fe3C) yang sangat keras, di mana dikelilingi oleh perlit (lihat Gambar c).
Besi tuang putih memiliki kekerasan dan ketahanan aus yang sangat tinggi, tetapi sangat
rapuh dan tidak dapat “dimesin/dibubut”.
Oleh karena itu, pemakaian besi tuang putih juga sangat terbatas, seperti untuk roller pada
mesin pengerolan.
TOPIK 5
A.SIFAT MEKANIK MATERIAL TEKNIK : 1. Kekuatan
Material dalam penggunaannya selalu dikenai gaya atau beban. Oleh karena itu perlu
diketahui karakter material agar deformasi yang terjadi tidak berlebihan dan tidak terjadi
kerusakan atau patah.
Karakteristik material tergantung pada :
(1) komposisi kimia,
25
(3) sifat material – sifat mekanik, sifat fisik, dan sifat kimia
1. KEKUATAN (STRENGTH)
Kekuatan adalah ukuran besar gaya yang diperlukan untuk mematahkan atau merusak suatu
bahan.
1.Kekuatan luluh (Yield Strength = YS) adalah kekuatan bahan terhadap deformasi awal.
2.Kekuatan tarik (Tensile Strength = TS) adalah kekuatan maksimum yang dapat menerima
beban.
26
(c) skema regangan geser γ, dimana γ = tan θ
Semua material teknik selama masih berada di dalam daerah elastis (gambar) artinya apabila
gaya yang bekerja dihilangkan maka material tersebut mampu untuk kembali ke bentuk
semula.
Pada daerah elastis, hubungan tegangan dan regangan bersifat berbanding lurus
(proporsional). Deformasi yang terjadi dimana tegangan dan regangan bersifat proporsional
disebut deformasi elastis seperti ditunjukkan pada gambar. Di daerah deformasi elastis
berlaku hubungan yang dikenal sebagai Hukum Hooke yaitu sebagai berikut:
27
Kemiringan atau slope (gradien) garis pada grafik stress – strain menunjukkan nilai modulus
elastisitas atau modulus young. Nilai modulus elastisitas beberapa material teknik disajikan
pada tabel:
28
Keuletan suatu material adalah derajat deformasi plastis hingga terjadinya patah. Lawan dari
sifat ulet adalah sifat getas (brittle). Perbandingan antara material yang ulet dan getas ketika
mengalami gaya tarik sampai terjadi patah dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Bentuk patahan material yang memiliki sifat ulet dan sifat getas dapat dilihat pada gambar di
bawah in
Gambar (a) menunjukkan material dengan sifat ulet yang sangat tinggi sehingga pada
bagian patahan mampu mulur sampai membentuk ujung yang lancip ketika patah.
29
Gambar (b) material dengan sifat ulet yang sedang. Mampu mulur tetapi segera mengalami
patah ketika terbentuk “leher” (necking).
30
3.KETANGGUHAN (TOUGHNESS)
31
(b)
ketinggian maksimum h’. Tinggi h’ pasti lebih rendah dibanding tinggi h. Energi yang diserap
oleh patahan ditunjukkan oleh perbedaan antara ketinggian awal martil h dan ketinggian ayunan
martil setelah mematahkan benda uji h’ yang dikenal sebagai energi impak. Ketangguhan
dinyatakan oleh satuan Joule/m3 . Sifat ketangguhan sangat berhubungan dengan sifat
keuletan material. Pada gambar 14 di atas kita dapat memperoleh informasi yaitu luas daerah
ABC menunjukkan ketangguhan material getas dan luas daerah AB’C’ menunjukkan
ketangguhan material ulet.
32
5. KEKERASAN
Kedalaman cekungan menunjukkan nilai kekerasan bahan tersebut. Indentor bisa berbentuk
bola atau kerucut yang terbuat dari bahan yang lebih keras dibanding spesimen benda uji.
Mekanisme pengujian kekerasan ditunjukkan pada gambar :
33
6. MULUR
Sifat mulur (creep) adalah deformasi plastis yang terjadi sangat lambat pada logam ketika
terjadi pembebanan atau dikenai tegangan secara konstan.
Mulur dapat menyebabkan patahan pada bahan teknik. Sifat mulur bahan dinyatakan dalam
bentuk grafik regangan terhadap waktu seperti gambar di bawah ini.
Kurva mulur
34
TOPIK 6
D.Komposisi Kimia