PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ataupun kaidah-kaidah yang harus ditaati oleh setiap individu. Hal ini
sosial kontrol bagi kehidupan masyarakat, alat pengendali sosial, dan hukum
juga berfungsi untuk menetapkan tingkah laku yang baik dan tidak baik atau
yang sesuai. Oleh karena itu, hukum harus ditegakkan agar terciptanya tujuan
Pada era 4.0 revolusi industri seperti saat ini, tidak dipungkiri pertumbuhan
tidak dapat terpenuhi jika hanya dari tempat tinggalnya saja. Pergerakan yang
dilakukan manusia dari tempat satu ke tempat yang lainnya bervariasi, dari
1
Soedikno Mertokusumo, 2012, Teori Hukum, Cahaya Atma Pustaka, Yogyakarta, hlm.15.
1
jarak dekat hingga jarak yang sangat jauh. Pada kondisi itulah, transportasi
terdiri dari dua kata yaitu maha artinya “ter” dan siswa artinya “pelajar”, jadi
lalu lintas.
undang-undang yang telah sah ditetapkan oleh negara dengan masyarakat yang
2
Seftika Agreda, 2017. Optimalisasi Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas Terhadap Modifikasi
Kendaraan Bermotor Yang Menyebabkan Kecelakaan Lalu Lintas di Wilayah Hukum Polres
Perbalingga. Semarang. https://journal.akademikepolisian.com
3
Aris Kurniawan, Pengertian Mahasiswa Menurut Para Ahli Beserta Peran Dan Fungsinya,
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-mahasiswa, diakses pada tanggal 1
Desember 2020, pada pukul 10.00.
2
perbuatan yang tidak sesuai dengan aturan-aturan yang tercantum dalam
Jalan. Pelanggaran lalu lintas tidak dapat dibiarkan begitu saja, karena
bersumber dari suatu aturan yang tidak ditaati dan dapat menyebabkan dampak
Pelanggar lalu lintas di Wilayah Polresta Malang Kota yang dilakukan oleh
memiliki SIM, tidak membawa STNK, tidak memakai helm dan dan lain
Jumlah pelanggaran lalu lintas yang terjadi di Kota Malang sangat tinggi
dan mahasiswa merupakan salah satu pelanggar lalu lintas terbanyak, sesuai
dengan data yang Penulis peroleh dari Satuan Lalu Lintas Polresta Malang
4
Lelangayaq, Yodokus Lusius Peu. 2013. Hubungan antara Persepsi terhadap Polisi Lalu Lintas
dengan Pelangggaran Lalu lintas yang Dilakukan Remaja di Kota Malang. Skripsi.
http://repository.um.ac.id
5
Sandi Priyanka Sadewa, 2012. Pelanggaran Lalu Lintas Oleh Remaja Pengguna Sepeda Motor.
http://www.journal.unair.ac.id
3
Data Jenis Pelanggaran Lalu Lintas di Wilayah Polresta Malang Kota
Pelanggaran
2. Batas 0 0 0 0 0
Kecepakatan
1. TNI/POLRI 0 0 0 0 0
Swasta
4
Lanjutan Tabel 1.2 : Pelanggaran Lalu Lintas Berdasarkan Profesi di
Umum
Penindakan
5
Seperti yang telah dipaparkan diatas bahwa masih banyak masyarakat
helm (perlengkapan), tidak menyalakan lampu pada siang hari, dll merupakan
Berdasarkan Pasal 106 ayat (4) Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2009
disebutkan bahwa :
Mematuhi ketentuan :
Bahwa sesuai Pasal 77 ayat (1) Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2009
disebutkan bahwa :
6
Pasal 106 ayat (4) Undang – Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
7
Pasal 77 ayat (1) dan (2) Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan.
6
Bahwa sesuai Pasal 68 ayat (1) Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2009
disebutkan bahwa :
Di dalam Pasal 57 ayat (1) dan (2) Undang – Undang Nomor 22 Tahun
Undang Nomor 22 tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
diberlakukan dengan asas equality before the law. Selain itu, polisi juga harus
Penyelesaian hukum dalam lalu lintas dibagi menjadi 2 yang pertama yaitu
halnya dengan pelanggaran lalu lintas yang sifatnya ringan, dikenakan sanksi
pidana kurungan atau denda yang relatif lebih ringan. Namun, terhadap
pelanggaran lalu lintas yang sifatnya berat dan terdapat unsur kesengajaan
dikenakan sanksi pidana yang jauh lebih berat. Hal ini bertujuan agar
membebani masyarakat.
11
Satochid Kartanegara, 2001. Hukum Pidana Bagian Pertama. Jakarta, hlm. 4.
8
kendaraan bermotor yang tidak mematuhi peraturan lalu lintas tersebut
diberikan sanksi tertentu yang biasa disebut dengan tilang. Sistem tilang yang
teknologi.12
Bagi pelanggar lalu lintas yang terkena tilang, mereka harus melakukan
beberapa langkah yang cukup menyita waktu, tenaga dan biaya. Hal inilah,
penyelesaian melalui jalur cepat yaitu membayar uang denda secara langsung
12
Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2016 tentang Tata Cara
Penyelesaian Perkara Pelanggaran Lalu Lintas.
9
di tempat yang bertujuan sebagai pendamai. Sehingga, proses hukum pada
ini terjadi ketika warga ditilang oleh polisi karena melakukan pelanggaran lalu
yang dirilis di Jakarta, Rabu (25/9/2019). Dari sampel anak muda yang berusia
dalam jumlah tertentu untuk menghindari sanksi tilang masih dianggap sebagai
jalan pintas. 13
Selain itu, hal ini didukung oleh penelitian Wahyu Putra Jul Hidayat (2020)
Lalu Lintas Secara Damai Di Kota Batu” yang mengatakan sebagai berikut :
dengan ketentuan hukum yang belaku. Banyak dari pengendara yang menyuap
uang kepada oknum polisi. Bahkan bukan hanya pengendara yang melakukan
situasi tersebut untuk mendapatkan uang secara instan, yaitu dengan cara
damai ditempat.”
13
Ihsannudin, 2019. Jakarta. Masyarakat Cenderung Korupsi Saat Ditilang Polisi. Diakses dalam
https://nasional.kompas.com/read/2019/09/25/2107370/Masyarakat.Cenderung.Korup
si.Saat.Ditilang.Polisi, pada tanggal 2 Desember 2020.
10
Hal inilah yang banyak menjadikan masyarakat menyepelekan peraturan
seperti kejaksaan dan pengadilan. Mekanisme tilang pada saat ini, yang
lalu lintas menyepakati hal tersebut disebabkan oleh sikap khalayak yang
terlanjur tidak mau repot, karena dibayangi oleh prosedur hukum yang berbeli-
belit sehingga mendorong para pelanggar lalu lintas untuk lebih memilih jalan
14
Hidayat , Wahyu Putra Jul. 2020. Kajian Sosiologi Hukum Terhadap Penyelesaian Pelanggaran
Lalu Lintas Secara Damai Di Kota Batu (Studi Di Wilayah Kota Batu), Skripsi. http://eprints..ac.id
15
Kurniawan Rante Bombang, 2016. Kajian Sosiologis Hukum terhadap Perilaku Suap Masyarakat
Kepada Polisi Lalu Lintas Pada Operasi Tertib Lalu Lintas, Skripsi. https://onesearch.id
11
mahasiswa yang dikenakan tilang berujung damai dengan berbagai motif dari
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Malang Kota.
Malang Kota.
16
Adisasmita, Sakti Adji. 2011. Perencanaan Pembangunan Transportasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.
12
D. Manfaat Penelitian
1) Manfaat Teoritis
2) Manfaat Praktis
c. Adanya suatu sumbangsih pikiran dan masukan dari hasil penelitian ini,
13
lintas pengendara bermotor yang terjadi di kalangan Mahasiswa dan
E. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini memiliki kegunaan sebagai referensi apabila ada peneliti lain
yang ingin meneliti di bidang yang sama, selain itu juga sebagai penambahan
harapan penulis agar mereka paham mengenai hal yang akan penulis teliti
1. Bagi Penulis
2. Bagi Mahasiswa
peraturan lalu lintas baik yang disengaja atau tidak disengaja dan
14
menyelesaian penyelesaian dalam pelanggaran lalu lintas pengendara
F. Metode Penelitian
pendekatan yuridis empiris, yaitu cara atau prosedur yang digunakan untuk
1. Jenis Penelitian
17
Ronny Hanintijo Soemitro, 1990, Metode Penelitian Hukum dan Jurimetri, Ghalia Indonesia,
Jakarta, hlm. 12.
15
Penelitian ini merupakan penelitian yuridis empiris. Pemilihan
2. Metode Pendekatan
kalangan Mahasiswa.
3. Lokasi Penelitian
16
Lokasi dalam penelitian ini adalah di wilayah hukum Polresta
jalan, tidak menggunakan helm, dan tidak memiliki SIM, dll. Selain itu,
didapati tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku yang mengambil jalan
4. Sumber Data
a. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian
b. Data sekunder yaitu berupa data yang diperoleh dari studi dan
17
1) Bahan hukum primer, terdiri dari Undang-undang Nomor 22 tahun
Indonesia. 18
dilakukan:
a. Penelitian kepustakaan
b. Kuisioner
18
Roni Hanitij, 1990. Metode Penelitian Hukum dan Jurimetri, Ghalia Indonesia, Bogor. Hlm. 24.
18
bentuk pelanggaran lalu lintas pengendara bermotor yang terjadi di
c. Wawancara
Kota.
d. Dokumentasi
19
H. Sistematika Penulisan
dalam empat bab yang didalamnya terdiri atas sub bab agar mempermudah
sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
kalangan Mahasiswa yang terdiri dari beberapa sub bab yang akan memuat
penulis dalam hal ini adalah yuridis empiris, dan 6) Sistematika Penulisan.
tentang teori hukum dan pendapat ahli hukum yang sesuai dengan hukum yang
masih berlaku dan dipakai dalam penelitian ini. Tujuan utama dari objek
20
pengendara bermotor di kalangan Mahasiswa wilayah hukum Polresta Malang
Kota .
BAB IV : PENUTUP
akan diberikan oleh penulis terkait penyelesaian hukum dalam pelanggaran lalu
19
Moh. Nazir, 1985, Metode Penelitian, Jakarta : Ghalia Indonesia, hlm. 111.
21