Anda di halaman 1dari 2

1.

STR
a. Definisi
STRs(Short Tandem Repeats) adalah salah satu metode analisis yang
berdasarkan pada metode Polymerase Chain Reaction (PCR). STRs adalah suatu
analisis genetik yang digunakan untuk menggambarkan urutan DNA pendek (2 – 7
pasangan basa) yang diulang – ulang. Genom setiap manusia mengandung ratusan
STRs. Metode ini paling banyak dikembangkan karena metode ini cepat, otomatis
dan memiliki kekuatan diskriminasi yang tinggi (Butler,2015) dengan metode STRs
dapat memeriksa sampel DNA yang rusak atau dibawah standar karena ukuran
fragmen DNA yang diperbanyak oleh PCR berkisar antara 200 – 500 pasangan basa.
Interpretasi data STR biasanya dimulai dengan melihat profil DNA secara
keseluruhan dan didalam dunia forensic lokus yang diperiksa yaitu 13 lokus(Alonso,
2012 dan Butler, 2012).
b. Fungsi
Dengan metode STRs dapat memeriksa sampel DNA yang rusak atau dibawah
standar karena ukuran fragmen DNA yang diperbanyak oleh PCR berkisar antara
200 – 500 pasanganbasa. Interpretasi data STR biasanya dimulai dengan melihat
profil DNA secara keseluruhan dan didalam dunia forensik lokus yang diperiksa
yaitu 13 lokus . Metode pengetikan STR dapat diterima untuk otomatisasi dan
melibatkan deteksi fluoresen sensitif, yang memungkinkan ilmuwan untuk
mengumpulkan data dengan cepat. Saat situs di banyak kromosom diperiksa, STR
sangat membedakan antara yang tidak individu yang terlambat dan bahkan terkait
erat. Akhirnya, alel diskrit dibuat hasil lebih mudah diinterpretasikan dan
dibandingkan melalui penggunaan komputerisasi Database DNA daripada sistem
berbasis RFLP di mana ukuran DNA yang sama dikelompokkan bersama.
c. Tujuan
Ukuran alel STR yang kecil tersebut membuat penanda STR yang sering
digunakan dalam kasus-kasus forensik, terutama pada kondisi banyak DNA yang
terdegradasi. Amplifikasi PCR dari sampel DNA yang terdegradasi bisa
visualisasikan dengan lebih baik pada ukuran produk/penanda yang kecil.
Short Tandem Repeat (STR) mempunyai beberapa kelebihan jika digunakan
sebagai identifikasi forensik yaitu dapat digunakan pada DNA yang terdegradasi
akibat dipengaruhi kondisi dan faktor lain yang ada di tempat kejadian perkara.
Kelebihan ini disebabkan karena fragmen DNA yang dibutuhkan lebih pendek,
jumlah sampel yang digunakan sedikit dari sampel dan dapat di amplifikasi (melalui
PCR), proses analisis cepat, jumlah lokus yang potensial dianalisis jauh lebih besar
dan kit analisis sudah tersedia
d. Proses Kerja
Short Tandem Repeast merupakan teknik DNA profiling yang sering digunakan
karena teknik ini cukup mudah, hanya memerlukan minimal 13 lokus sebagai
pembanding. STRs adalah salah satu metode analisis yang berdasarkan pada metode
Polymerase Chain Reaction (PCR). STRs adalah suatu analisis genetik yang
digunakan untuk menggambarkan urutan DNA pendek (2 – 7 pasangan basa) yang
diulang – ulang. Genom setiap manusia mengandung ratusan STRs. Metode ini
paling banyak dikembangkan karena metode ini cepat, otomatis dan memiliki
kekuatan diskriminasi yang tinggi (Butler,2015).
Dengan metode STRs dapat memeriksa sampel DNA yang rusak atau di bawah
standar karena ukuran fragmen DNA yang diperbanyak oleh PCR berkisar antara
200 – 500 pasangan basa.
Lokus STR diamplifikasi menggunakan primer berlabel pewarna fluoresen.
Sistem STR multipleks menggunakan beberapa pewarna fluoresen yang dapat
diselesaikan secara spektral. Produk yang diamplikasi, dipisahkan dan dideteksi
melalui elektroforesis. Berbagai warna pewarna fluoresen diselesaikan oleh detektor
dan puncak yang sesuai dengan setiap fragmen DNA diidentifikasi menggunakan
perangkat lunak komputer khusus. Proses pengumpulan data menghasilkan
elektropherogram yang menunjukkan profil puncak yang sesuai dengan setiap
fragmen DNA. Area atau amplitudo puncak mencerminkan intensitas sinyal
fluoresen. Posisi puncak ini mewakili mobilitas elektroforesis dari fragmen DNA
yang dinyatakan sebagai titik atau ukuran data.

Anda mungkin juga menyukai