Anda di halaman 1dari 19

Latar Belakang

Jenazah yang telah


membusuk, rusak, dan
hangus terbakar.
Kecelakaan masal,
bencana alam atau huru-
IDENTIFIKASI
hara yang FORENSIK TES DNA
mengakibatkan banyak
korban mati, Potongan
tubuh manusia atau
kerangka.
TES DNA
Tes DNA : salah satu teknik biologi molekuler
penanda genetik yang dipakai untuk pengujian
terhadap materi profil DNA.
DNA adalah materi genetik yang membawa
informasi yang dapat diturunkan.
DNA yang biasa digunakan dalam tes adalah c-
DNA dan mt-DNA.
Sampel DNA yang paling akurat digunakan
dalam tes adalah c-DNA
DNA berwujud dua rantai
polimer (double helix)

Tiga komponen utama,


yaitu:
Gugus Fosfat
Gula deoksiribosa
Basa nitrogen :
adenin (A),
Guanin (G)
Sitosin (C)
Timin (T).
FUNGSI BIOLOGIS
Replikasi
Sintesis Protein
Transkripsi
Inisiasi
Elongasi
Terminasi
Translasi
Inisiasi
Elongasi
Terminasi

Atas: Proses Transkripsi


Bawah: proses pembentukan
sintesis protein
DNA forensik digunakan untuk membantu proses
identifikasi personal dengan menggunakan profil
DNA yang bersifat unik dan berbeda pada setiap
orang.
Polimorfisme adalah istilah yang menunjukan adanya
suatu bentuk yang berbeda dari struktur dasar yang
sama.
Polimorfisme ada 2:
Polimorfisme protein: sistem golongan darah,
golongan protein serum dan system HLA (human
lymphocyte antigen).
Polimorfisme DNA
Teknik-Teknik Tes DNA
RFLP (Restriction Fragment Lenght Polymorphisms)

Polymerase chain reaction (PCR)

Short Tandem Repeats (STR)

DNA mitokondria

Y-Short Tandem Repeats (Y-STRs)

CODIS (Combined DNA Index System)


RFLP
(Restriction Fragment Lenght Polymorphisms)

Definisi Teknik-teknik
RFLP adalah suatu
polomorfisme DNA yang
terjadi akibat adanya variasi
panjang fragmen DNA
setelah dipotong dengan
enzim restriksi tertentu.
RFLP
(Restriction Fragment Lenght Polymorphisms)
Kelebihan Kekurangan
Sifatnya yang kodominan Memerlukan DNA dalam
Cukup berlimpah jumlah besar
Frekuensi polimorfismenya Waktu yang lama ( 3 hari)
tinggi Membutuhkan radioaktif
Stabil
Dapat menentukan sebuah
sampel berasal dari lebih
satu sumber dan dapat
membedakan sumbernya
dengan baik.
Short Tandem Repeats
(STR)
Short Tandem Repeats (STR) adalah bagian DNA yang pendek
dan bersifat sangat polimorfik sehingga dijadikan lokus pilihan
untuk penyelesaian-penyelesaian kasus-kasus forensik.
Analisis STR dalam bidang forensik:
Analisis ayah-anak-ibu (FCM analisys)
Analisis pembanding (matching analisys)
Teknik pengulangan tandem pendek (STR) digunakan untuk
mengevaluasi daerah-daerah spesifik (lokus) dalam DNA inti
sel.
Kelemahan: Tidak bisa dilakukan pada laboratorium biasa.
Y-Short Tandem Repeats
DNA mitokondria (Y-STRs)
Analisis DNA mitokondria Pemeriksaan Y-STRs dapat
(mtDNA) dapat digunakan digunakan untuk memeriksa
untuk memeriksa DNA dari sampel tanpa sperma yang
sampel yang tidak dapat bercampur antara sampel
dianalisis dengan RFLP atau laki-laki dan perempuan,
STR. seperti sampel darah atau
Semua ibu memiliki DNA air liur yang diambil dari
mitokondria yang sama korban kasus perkosaan.
dengan keturunan mereka. Pemeriksaan ini juga dapat
Pemeriksaan ini mendeteksi profil pria ketika
menyatakan dengan pasti hanya profil wanita yang
hubungan antara anak dan tampak jelas saat
ibu menggunakan STRs.
Polymerase chain reaction
(PCR)
Polymerase chain reaction (PCR) adalah suatu
metode yang digunakan untuk memperbanyak
fragmen DNA tertentu secara in vitro dengan
menggunakan enzim polimerase DNA.
Pemeriksaan ini digunakan untuk membuat
jutaan salinan tepat dari DNA dari sampel
biologis.
Polymerase chain reaction
(PCR)
Proses:
Fase Denaturasi
Fase penempelan
primer (primer
annealing)
Fase ekstensi atau
elongasi
Polymerase chain reaction
(PCR)
Kelebihan Kekurangan
Simpel dan mudah Mudah terkontaminasi
dilaksanakan di Kebanyakan lokus dalam
laboraturium. PCR memiliki alel lebih
Hasil diperoleh dalam waktu sedikit dibandingkan
singkat VNTR pada metode RFLP.
Ddapat menganalisa DNA
dalam jumlah sedikit.
CODIS
(Combined DNA Index System)
CODIS adalah program software yang mengoperasikan
database lokal, negara bagian, dan nasional profil DNA dari
pelanggar hukum, bukti tindak kriminal yang belum
terpecahkan, dan orang hilang.

Kemungkinan bahwa dua individu akan memiliki profil yang


sama pada 13 lokus DNA sekitar satu banding satu miliar.

CODIS 13 dianjurkan oleh FBI dan digunakan di seluruh dunia,


karena dengan pemeriksaan 13 lokus ini didapatkan ketepatan
identifikasi atau ketepatan determinasi yang amat tinggi,
mendekati 100%.
Analisa Tes DNA (1)
Pelacak Lokus Tunggal
Pada pelacak lokus tunggal,
yang dilacak adalah 1 lokus
saja
Pada analisis selanjutnya
hanya akan didapat 2 pita
DNA, dimana 1 pita berasal
dari ayah, dan 1 pita berasal
dari ibu
Ket : M : ibu, F : ayah, C : anak
Analisa Tes DNA (2)
Pelacak Lokus Multiple
Pada cara analisa ini, probe
mendeteksi beberapa loci,
yang kemudian masing-
masing dari untai tersebut
akan saling dibandingkan.
Tahap-tahap Analisa Tes DNA

Penyiapan Interpretasi
Isolasi DNA dan
Sampel dan Analisis DNA dan penetapan
penggadaannya
Isolasi DNA hasil
Kelebihan dan kekurangan Tes DNA

(+) (-)

Anda mungkin juga menyukai