Anda di halaman 1dari 104

THE BETHESDA SYSTEM FOR REPORTING

THYROID CYTOPATHOLOGY

• dr. Muhammad Ryan SA

• Edmund S. Cibas, MD, and Syed Z. Ali, MD


1. IKHTISAR TERMINOLOGI
DAN PELAPORAN DIAGNOSTIK
Zubair W. Baloch, David S. Cooper, Hossein Gharib dan Erik K. Alexander
IKHTISAR

• The Bethesda System For Reporting Thyroid Cytopathology (TBSRTC)


adalah suatu sistem pelaporan yang berjenjang serta seragam yang
digunakan untuk spesimen Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB) tiroid.
• Dengan menggunakan TBSRTC, ahli sitopatologi dapat
mengkomunikasikan interpretasi AJH tiroid kepada dokter yang merujuk
dalam istilah yang memadai, tidak ambigu, dan berguna secara klinis.
• TBSRTC mengklasifikasikan pelaporan lesi tiroid menjadi enam kategori
• Setiap kategori memiliki risiko kanker yang berkisar dari 0 hingga 3% untuk
kategori "jinak" hingga hampir 100% untuk kategori "ganas".
2. NON-DIAGNOSTIK
(BETHESDA I)
Barbara A. Crothers, Michael R. Henry, Pinar Firat, Mary C. Frates, dan
Esther Diana Rossi
NON-DIAGNOSTIK

Spesimen dianggap sebagai "Non-diagnostik" atau "Tidak


Memadai" jika gagal memenuhi kriteria kecukupan penilaian
spesimen.
KRITERIA KECUKUPAN
PENILAIAN SPESIMEN

Spesimen harus menampilkan setidaknya 6 kelompok sel folikel, dengan


masing-masing kelompok terdiri dari setidaknya 10 sel yang baiknya berada
pada satu slide.
Terdapat 3 pengecualian, yaitu:
• Nodul solid dengan sitologi atypia. Sampel yang mengandung sitologi yang
signifikan atypia tidak pernah dianggap sebagai Non-Diagnostik. Setiap
gambaran atypia yang signifikan wajib dilaporkan.
• Nodul solid disertai peradangan. Nodul pada pasien dengan limfositik
(Hashimoto) tiroiditis, abses tiroid, atau tiroiditis granulomatosa mengandung
banyak sel inflamasi. Kasus-kasus seperti itu dikategorikan sebagai jinak dan
bukan sebagai Non-Diagnostik.
• Nodul koloid. Spesimen yang terdiri dari banyak koloid dipertimbangkan
jinak dan memadai untuk dilakukan evaluasi. Jumlah minimum sel folikel
tidak diperlukan jika sel koloid mendominasi dapat diidentifikasi.
KRITERIA KECUKUPAN PENILAIAN
SPESIMEN

Jinak (FNAB tiroid dapat dinilai). Apusan koloid yang melimpah, diagnosis koloid
goiter.
NON-DIAGNOSTIK

Non-diagnostik. Apusan menunjukkan sel darah merah yang melimpah, dengan


limfosit dan monosit yang jarang. Sampel tidak memiliki elemen parenkim tiroid.
NON-DIAGNOSTIK

Non-diagnostik. Apusan menunjukkan fragmen besar otot rangka dan tidak ada
jaringan tiroid asli. Hal ini dapat terjadi ketika jarum melintasi otot leher saat
pengambilan spesimen dilakukan.
NON-DIAGNOSTIK

Non-diagnostik. FNAB ini menunjukkan epitel pernapasan bersilia dari trakea.


Penusukan lumen trakea yang tidak disengaja jarang terjadi dan biasanya terjadi pada
lesi di isthmus tiroid.
NON-DIAGNOSTIK

Gambaran ‘extensive air-drying’ dalam apusan seorang alkoholik membatasi interpretasi


sitologisnya. Kasus-kasus seperti itu harus dievaluasi dengan hati-hati untuk mengkategorikannya
dan paling baik dikelola dengan mengulangi FNAB dengan metode fiksasi basah.
NON-DIAGNOSTIK

Non-diagnostik. Gambaran darah yang mengaburkan pandangan dan menghalangi


untuk dilakukan evaluasi sel-sel folikel.
NON-DIAGNOSTIK

Non-diagnostik (hanya cairan kista). Makrofag sarat hemosiderin yang melimpah dan
isi cairan kista yang merosot. Jumlah makrofag tidak termasuk kriteria dalam penilaian
kecukupan spesimen.
TATA LAKSANA

• Nodul harus diaspirasi ulang 3 bulan


kemudian, untuk mencegah interpretasi positif
palsu akibat perubahan reaktif/reparatif.
• Bantuan ultrasonografi langsung pada nodul
dapat menjadi pilihan untuk aspirasi berulang
setelah spesimen awalnya dikategorikan Non-
Diagnostik, terutama untuk nodul padat.
• Setelah dua spesimen Non-Diagnostik
berturut-turut ditemukan, tindak lanjut klinis
dengan ultrasonografi atau pembedahan harus
dipertimbangkan, tergantung pada temuan
klinisnya.
C O N TO H P E L A P O R A N S P E S I M E N N O N -
DIAGNOSTIK/SPESIMEN TIDAK
MEMADAI

Contoh 1 (Nodul Solid) :


NON-DIAGNOSTIK
Spesimen diproses dan diperiksa, tetapi nondiagnostik karena selularitas yang tidak
memadai.
Catatan: Aspirasi berulang harus dipertimbangkan jika terdapat indikasi secara klinis.
Contoh 2
SPESIMEN TIDAK MEMADAI
Spesimen diproses dan diperiksa, tetapi tidak memadai akibat metode fiksasi dan
pengawetan spesimen yang buruk.
Catatan: Aspirasi berulang harus dipertimbangkan jika terdapat indikasi secara klinis.
C O N TO H P E L A P O R A N S P E S I M E N N O N -
DIAGNOSTIK/SPESIMEN TIDAK
MEMADAI

Contoh 3 (Nodul Kistik) :


NON-DIAGNOSTIK
Hanya cairan kista, spesimen diproses dan diperiksa, tetapi
non-diagnostik karena hampir keseluruhan spesimen terdiri
dari histiosit; interpretasi dibatasi oleh sel folikel dan/atau
koloid yang tidak mencukupi.
Catatan: direkomendasikan untuk dilakukan korelasi dengan
ukuran kista serta gambaran lebih lengkap melalui USG untuk
membantu pengelolaan lesi lebih lanjut.
3. BENIGN (BETHESDA II)

Tarik M. Elsheikh, Béatrix Cochand-Priollet, Soon Won Hong,


dan Mary K. Sidawy
BENIGN FOLLICULER NODULE
(NODUL FOLIKULER JINAK)

o Terdiri dari koloid dan sel folikel yang tampak jinak dalam proporsi yang
bervariasi.
o Yang paling sering ditemui dalam sitopatologi tiroid merupakan
sekelompok lesi jinak dengan gambaran sitologi serupa yang secara
histologis diklasifikasikan sebagai nodul pada :
• Nodul goiter
• Nodul hiperplastik (adenomatoid)
• Nodul koloid
• Nodul pada Grave’s Disease
KRITERIA NODUL FOLIKULER JINAK

A. Gambaran koloid encer berwarna hijau muda-merah muda, pewarnaan Papanicolaou menunjukkan
gambaran “selaput tipis/cellophane coating”
B. Gambaran koloid kental berwarna biru-ungu tua dengan preparat pewarnaan Romanowsky metode fiksasi
kering tampak seperti kawat ayam
KRITERIA NODUL FOLIKULER JINAK

A. Nodul folikel jinak. Sel folikuler berlapis tunggal yang berjarak sama memiliki susunan
seperti sarang lebah. Koloid cair tampak sebagai di latar belakang (Pewarnaan Diff Quick)
B. Terdapat gambaran koloid kental (Pewarnaan Papanicolaou)
GRAVE’S DISEASE/PENYAKIT
GRAVE

• Gangguan tiroid hiperplastik difus autoimun, umumnya terlihat pada


wanita paruh baya dan didiagnosis secara klinis karena hipertiroidisme.
Tidak memerlukan sitologi FNAB
• Namun, kadang-kadang, nodul besar dan/atau cold nodule berkembang
sehingga menimbulkan kecurigaan adanya keganasan dan membutuhkan
FNAB.
TIROIDITIS LIMFOSITIK
(HASHIMOTO)

• sampel sitologi yang terdiri dari banyak sel limfoid polimorfik yang
terkait dengan sel Hürthle.
• Paling sering menyerang wanita paruh baya tetapi juga pada remaja.
• Pasien sering mengalami pembesaran tiroid difus, tetapi dapat dilakukan
FNAB hanya ketika pasien mengalami nodularitas atau peningkatan
volume tiroid.
• Biasanya berhubungan dengan sirkulasi antibodi terhadap tiroglobulin,
tiroperoksidase, antigen koloid, dan hormon tiroid.
TIROIDITIS GRANULOMATOSA
(DE QUERVAIN)

• Merupakan kondisi peradangan tiroid yang dapat sembuh sendiri dan


didiagnosis secara klinis.
• FNAB umumnya dilakukan hanya jika ada nodularitas yang
meningkatkan adanya kemungkinan keganasan yang menyertai.
TIROIDITIS AKUT

• Tiroiditis akut adalah kondisi infeksi tiroid yang langka,


lebih sering terjadi pada pasien dengan gangguan sistem
imun.
TIROIDITIS RIEDEL

• Merupakan bentuk tiroiditis yang paling langka dan dapat


menyebabkan fibrosis kelenjar tiroid yang progresif dengan
ekstensi ke jaringan lunak leher.
TATA LAKSANA

• Follow-up dilakukan pada interval 6 hingga 18 bulan dan setidaknya 3-5


tahun setelah diagnosis kategori jinak ditegakkan di awal.
• Pengambilan spesimen FNAB ulang direkomendasikan untuk nodul yang
menunjukkan pertumbuhan yang signifikan atau ditemukan kelainan pada
USG yang berkembang, seperti :
 margin tidak teratur,
 mikrokalsifikasi,
 hipervaskularisasi intranodular,
 hypoechogenicity di daerah padat
• Hanya 10% dari keseluruhan kasus nodul jinak yang dapat menjalani
operasi.
CONTOH PELAPORAN
KATEGORI SEL JINAK

Contoh 1:
JINAK
Nodul folikeuler jinak/ terdiri dari nodul koloid.

Contoh 2:
JINAK
Sel-sel folikel yang tampak jinak, koloid, dan bebrapa sel-sel Hürthle, konsisten dengan nodul
folikeuler jinak.

Contoh 3 (tersedia riwayat klinis tiroiditis Hashimoto):


JINAK
Konsisten dengan tiroiditis limfositik (Hashimoto).
4. LESI FOLIKULER ATIPIKAL/ATYPYA
OF UNDETERMINED (BETHESDA III)
Jeffrey F. Krane, Ritu Nayar, dan Andrew A. Renshaw
DEFINISI

Ketika suatu spesimen mengandung sel (folikel, limfoid, atau


lainnya) dengan gambaran atipikal dan atau nukleus yang
tidak cukup untuk diklasifikasikan sebagai kecurigaan kearah
neoplasma folikuler, kecurigaan kearah keganasan, ataupun
keganasan.
TATA LAKSANA

• Korelasi klinis, temuan USG dan untuk sebagian besar


kasus, FNAB berulang pada interval yang sesuai.
• FNAB berulang biasanya menghasilkan interpretasi yang
lebih pasti hanya pada sekitar 20 sampai 25% kasus.
CONTOH PELAPORAN LESI
FOLIKULER ATIPIKAL

Contoh 1:
ATYPIA OF UNDETERMINED SIGNIFICANCE.
Aspirasi seluler yang jarang terdiri dari sel-sel folikel dengan arsitektur atipia/ Sel-sel folikel
yang tampak jinak; beberapa menunjukkan sitologi atipikal dan susunan fokal. Koloid tidak ada.
Catatan: Aspirasi berulang setelah interval pengamatan yang tepat dapat membantu jika
terindikasi secara klinis.

Contoh 2:
ATYPIA OF UNDETERMINED SIGNIFICANCE.
Sel-sel folikel dengan sitologi atipikal dan susunan fokal, tetapi penampakan pembekuan darah
menghalangi evaluasi definitif.
Catatan: Aspirasi berulang setelah interval pengamatan yang tepat dapat membantu jika
terindikasi secara klinis.
CONTOH PELAPORAN LESI
FOLIKULER ATIPIKAL

Contoh 3:
Atypia of Undetermined Significance.
Banyak sel limfoid yang relatif monomorfik. Catatan:
Temuan tidak khas dan meningkatkan kemungkinan lesi
limfoproliferatif, tetapi studi imunofenotip tidak dapat
dilakukan karena bahan yang tidak mencukupi. Aspirasi
tambahan, dengan pembagian cairan bilas jarum baru untuk
flow cytometry, mungkin membantu jika terdapat indikasi
secara klinis.
5. NEOPLASMA FOLIKULER / DICURIGAI
SEBAGAI NEOPLASMA FOLIKULER
(BETHESDA IV)
Michael R. Henry, William H. Westra, Jeffrey F. Krane, dan Fernando Schmitt
DEFINISI

• Kategori diagnostik umum "Neoplasma folikuler" atau


“Dicurigai Sebagai Neoplasma Folikuler” mengacu pada
aspirasi seluler yang terdiri dari sel-sel folikel, yang
sebagian besar tersusun dalam pola arsitektural yang
berubah yang dicirikan oleh pembentukan sel crowding /
mikrofolikel yang signifikan.
• Kasus-kasus yang menunjukkan ciri-ciri inti dari karsinoma
papiler dikeluarkan dari kategori ini.
KRITERIA

• Apusan menunjukkan aktifitas seluler sedang


atau nyata, perubahan signifikan dalam
arsitektur sel folikel, ditandai dengan kepadatan
sel, mikrofolikel, dan sel terisolasi yang
tersebar
KRITERIA

• Sel-sel folikel berukuran normal atau membesar dan


relatif seragam, dengan jumlah sitoplasma yang
sedikit atau sedang.
• Nukleus berbentuk bulat dan sedikit hiperkromatik,
dengan nukleolus yang tidak mencolok.
Kriteria

Neoplasma folikuler/ Dicurigai sebagai neoplasma folikuler. Dalam beberapa


kasus, trabekula sel folikel yang padat lebih mencolok daripada mikrofolikel.
Dengan jumlah koloid yang sedikit.
Kriteria

Sel-sel yang padat dan seragam ini tersusun dalam trabekula tebal yang meniru sel-
sel folikel neoplastik. Lobektomi menunjukkan hasil adenoma paratiroid yang tidak
terduga.
TATA LAKSANA

• Eksisi lesi
• hemitiroidektomi dan
• lobektomi
CO N TO H PE LA PO RA N N EO PL A S M A
F O L I K U LE R / D I C U RI G A I S EB A G A I
N E O P L A S MA F O L I K U LE R

Contoh 1:
Dicurigai Sebagai Neoplasma Folikuker / Neoplasma Folikuler.
Contoh 2:
Dicurigai Sebagai Neoplasma Folikuler.
• Aspirasi seluler dari sel-sel folikel dengan arsitektur mikrofolikular yang
dominan, sel-sel terisolasi yang tersebar, dan sedikit susunan sel koloid /
padat yang seragam.
• Gambaran menunjukkan neoplasma folikel, tetapi kemungkinan lesi
paratiroid tidak dapat dikesampingkan.
• Korelasi dengan temuan klinis, serologis, dan radiologis harus
dipertimbangkan.
6. NEOPLASMA FOLIKULER TIPE SEL HURTHLE
(ONKOSITIK)/ DICURIGAI SEBAGAI NEOPLASMA
FOLIKULER TIPE SEL HURTHLE (ONKOSITIK) 
(BETHESDA IV)
William C. Faquin, Claire W. Michael, Andrew A. Renshaw, dan Philippe
Vielh
DEFINISI

• Interpretasi "Neoplasma folikuler, tipe sel Hürthle" atau


“Dicurigai sebagai neoplasma folikular, tipe sel Hürthle"
mengacu pada aspirasi seluler yang secara keseluruhan
(atau hampir secara keseluruhan) terdiri dari sel Hürthle.
Sel onkositik dengan gambaran inti karsinoma papiler
dikeluarkan dari kategori ini.
• Apusan harus memiliki >75% sel folikel dengan gambaran
diferensiasi sel yang cepat.
KRITERIA

• Spesimen memiliki aktifitas seluler sedang hingga nyata, terdiri


sepenuhnya atau hampir sepenuhnya dari sel-sel Hürthle,
sitoplasma granular halus yang melimpah, lokasi sentral atau
eksentrik yang membesar, nukleus bulat, nukleolus menonjol.
TATA LAKSANA

• Mirip dengan neoplasma folikuler atau dicurigai sebagai


neoplasma folikuler
• Ketika bingung dengan neoplasma jenis lain, maka
pemeriksaan potong beku/VC pada saat prosedur operasi
dapat membantu.
C O N TO H P E L A P O R A N NE O P L AS M A
F O L I K U L E R T I P E S E L HU RT H L E
( O N K O S I T I K)

Contoh 1:
DICURIGAI SEBAGAI NEOPLASMA FOLIKULER TIPE SEL HÜRTHLE /
NEOPLASMA FOLIKULER TIPE SEL HÜRTHLE.
Contoh 2:
NEOPLASMA TIPE SEL HÜRTHLE.
Aspirasi seluler terdiri dari banyak sel Hürthle yang terisolasi tanpa adanya koloid.
Contoh 3:
DICURIGAI SEBAGAI NEOPLASMA TIPE SEL HÜRTHLE.
Aspirasi seluler dari sel-sel folikel dengan fitur onkositik, termasuk gamabaran
arsitektur papiler fokal. Temuan papiler fokal meningkatkan kemungkinan adanya
neoplasma sel Hürthle dengan fitur papiler, tetapi diagnosa karsinoma tiroid papiler
tidak dapat dikesampingkan.
7. DICURIGAI SEBAGAI
KEGANASAN (BETHESDA V)
Paul A. VanderLaan, Ashish Chandra, Armando C. Filie, Gregory W.
Randolph, dan Celeste N. Powers
DEFINISI

• Spesimen dicurigai sebagai bentuk keganasan ketika


beberapa fitur keganasan ditemukan dan meningkatkan
kecurigaan yang kuat terhadap keganasan, tetapi temuan
tidak cukup untuk mendiagnosis keganasan secara pasti.
• Spesimen yang mencurigakan untuk neoplasma sel folikuler
dan sel Hürthle dikeluarkan dari kategori ini
KRITERIA DICURIGAI SEBAGAI
KARSINOMA PAPILER

• Pola A (Patchy Nuclear Changes Pattern)


• Aktifitas seluler sedang hingga tinggi
• Sel-sel folikel jinak (tersusun terutama dalam fragmen
makrofolikel) bercampur dengan sel-sel yang mengalami
pembesaran nukleus, nukleus berwarna pucat, nukleus
berlekuk, ketidakteraturan membran nukleus, dan/atau
pembentukan nukleus.
• Inklusi semu intranuklear jarang atau tidak ada.
POLA A(PATCHY NUCLEAR CHANGES
PATTERN)

lapisan sel folikel menampilkan beberapa ciri karsinoma papiler, termasuk pembesaran
nukleus, kromatin berbubuk, ketidakteraturan membran nukleus, nukleolus kecil.
Namun lembaran sel folikel lainnya tampak jinak.
KRITERIA DICURIGAI SEBAGAI
KARSINOMA PAPILER

• Pola B (Incomplete Nuclear Changes pattern)


• Aktifitas seluler sedang hingga tinggi.
• Ada pembesaran nukleus ringan sampai sedang dengan
nukleus tampak pucat.
• Permukaan nukleus terlihat jelas, tetapi ketidakteraturan
membran nukleus dan pembentukan nukleus minimal atau
tidak ada.
• Inklusi semu intranuklear jarang atau tidak ada.
P O L A B ( I N CO M P LE T E NU C LE A R C H A NG E S PAT TE RN )

Dicurigai sebagai karsinoma tiroid papiler. Dalam spesimen ini, ada perubahan
nukleus yang umum tetapi ringan. Selembar sel folikular yang longgar
menunjukkan nukleus yang sedikit membesar, kromatin pucat bervariasi,
nukleolus kecil tapi menonjol, dan pembentukan minimal.
KRITERIA DICURIGAI SEBAGAI
KARSINOMA PAPILER

• Pola C (Sparsely Cellular Specimen Pattern) Terdapat


banyak fitur khas Karsinoma Papiler Tiroid, tetapi sampel
selulernya sangat jarang.
KRITERIA DICURIGAI SEBAGAI
KARSINOMA PAPILER

• Pola D (Cystic Degeneration Pattern)


• Ada bukti degenerasi kistik berdasarkan adanya makrofag
hemosiderin laden.
• Kelompok tersebar dan lembaran sel folikel telah membesar,
inti pucat dan beberapa memiliki alur nuklir, tetapi inklusi semu
intranuklear jarang atau tidak ada.
• Kadang-kadang ada sel-sel "histiositoid" besar, atipikal, dengan
inti yang membesar dan sitoplasma vakuola yang melimpah.
• Ada kalsifikasi langka yang menyerupai badan psammoma
PO LA D ( CY S T I C D E G E NE RAT I O N PAT T ER N)

Dicurigai sebagai karsinoma papiler tiroid. Ada lembaran longgar sel histiositoid
dengan sitoplasma vakuolasi, kadang-kadang nukleolus kecil, dan pseudoinklusi
intranuklear.
KRITERIA DICURIGAI SEBAGAI
KARSINOMA MEDULAR

• Aktifitas seluler sampel jarang atau cukup.


• Ada populasi monomorfik sel kecil atau sedang
nonkohesif dengan rasio nukleus/sitoplasma (N/C) yang
tinggi
• Inti terletak agak keluar, dengan kromatin buram, tidak
ada butiran sitoplasma yang terlihat.
• Mungkin ada fragmen kecil dari bahan amorf - koloid
versus amiloid.
Kriteria Dicurigai Sebagai Karsinoma
Medular

kelompok sel yang berjarak dengan inti yang relatif seragam; tampak inti yang lebih
besar sesekali dengan nukleolus yang menonjol. Batas sel yang tidak jelas membuat sulit
untuk menentukan sifat sitoplasma, rasio nukleus/ sitoplasma, dan kontur plasmacytoid
dari sel-sel ini. Inti yang dilucuti menyerupai limfosit kecil
KRITERIA DICURIGAI SEBAGAI
LIMFOMA

• Sampel seluler terdiri dari banyak sel limfoid berukuran


kecil hingga menengah monomorfik.
Atau:
• Sampel jarang seluler dan mengandung sel limfoid
atipikal.
Kriteria Dicurigai Sebagai Limfoma

(a) sampel sepenuhnya terdiri dari sel-sel limfoid. (b) Pada perbesaran yang lebih
tinggi, terdapat sel limfoid atipikal besar yang langka.
DICURIGAI SEBAGAI KEGANASAN,
NAMUN TIDAK SPESIFIK

Sel-sel yang tersebar memiliki sitoplasma vakuolasi halus yang melimpah, dan satu
sel menampilkan pseudoinklusi sitoplasma intranuklear yang besar.
TATA LAKSANA

• Diagnosis “Dicurigai sebagai karsinoma tiroid papiler" merupakan


indikasi untuk pembedahan.
• Pertimbangkan pemeriksaan potong beku intraoperatif dan/atau
sitologi imprint setelah diagnosis FNAB yang dicurigai sebagai
keganasan tidak jelas.
• Beberapa ahli bedah memilih untuk menjalani tiroidektomi total,
sedangkan yang lain memilih lobektomi dengan atau tanpa
pemeriksaan potong beku intraoperatif.
• Tiroidektomi total dipertimbangkan untuk pasien dengan tumor
besar (>4 cm) karena peningkatan risiko keganasan terkait dengan
tumor sebesar itu.
CONTOH PELAPORAN DICURIGAI
SEBAGAI KEGANASAN

Contoh 1:
DICURIGAI SEBAGAI KEGANASAN.
Mencurigakan karsinoma tiroid papiler.
Contoh 2:
DICURIGAI SEBAGAI KEGANASAN.
Mencurigakan karsinoma tiroid meduler.
Catatan: Korelasi dengan kadar kalsitonin serum atau aspirasi ulang untuk studi
imunohistokimia dapat membantu diagnosis definitif jika terindikasi secara klinis.
Contoh 3:
DICURIGAI SEBAGAI KEGANASAN. DICURIGAI SEBAGAI LIMFOMA.
Catatan: Aspirasi ulang untuk studi imunofenotipe dengan flow cytometry mungkin berguna
untuk diagnosis definitif jika terindikasi secara klinis
8. KARSINOMA TIROID PAPILER, VARIASI
DAN TUMOR YANG TERKAIT (BETHESDA
VI)
Marc P. Pusztaszeri, Manon Auger, Edward B. Stelow, Grace C.H. Yang,
Miguel A. Sanchez, dan Virginia A. LiVolsi
KARSINOMA TIROID PAPILER

Definisi
Merupakan tumor epitel ganas yang berasal dari epitel folikel
tiroid dan menampilkan perubahan nukleus yang khas
VARIASI KARSINOMA TIROID
PAPILER

Varian folikuler
Di mana tumor sepenuhnya atau hampir seluruhnya terdiri
dari folikel berukuran kecil hingga sedang yang dilapisi oleh
sel-sel dengan nukleus khas dari karsinoma tiroid papiler.
Sampel bersifat hiperseluler,
dengan fragmen mirip syncytial
yang mengandung mikrofolikel
pembentukan nukleus, inklusi
sitoplasma intranuklear, kromatin
bubuk pucat dengan
mikronukleolus.
VARIAN MAKROFOLIKULER

• Dalam hal ini lebih dari 50% folikel disusun sebagai folikel
makro
• Kriteria
Sampel terdiri dari lembaran monolayer (dua dimensi)
dari folikel atipikal dengan ukuran bervariasi.
VARIAN MAKROFOLIKULER

Karsinoma tiroid papiler, varian makrofollicular.


Dalam kasus seperti itu, mungkin ada banyakkoloid tipis dan lembaran sel yang
relatif sedikit
VARIAN KISTIK

Definisi
Varian kistik adalah karsinoma tiroid papiler yang didominasi
kistik, terdiri dari cairan tipis, encer, histiosit yang berjumlah
banyak, dan sel tumor hipervakuolasi.
VARIAN ONKOSITIK

Definisi
Varian onkositik adalah tumor tiroid dengan karakteristik
perubahan nukleus karsinoma tiroid papiler tetapi sebagian
besar terdiri dari sel onkositik (sel poligonal dengan
sitoplasma granular yang melimpah).
VARIAN KISTIK

makrofag terlihat, sel memiliki lebih banyak sitoplasma granular, temuan non-spesifik
dalam kasus ini. Fitur khas nukleus karsinoma tiroid papiler dapat dikenali, termasuk
pembesaran nukleus dan tumpang tindih dan kadang-kadang inklusi pseudo
intranuklear.
VARIAN TALL CELL

Definisi
• Ini adalah bentuk karsinoma tiroid papiler agresif yang
terdiri dari papila yang dilapisi oleh satu lapisan sel tumor
memanjang (“tall") (pemanjangan sel setidaknya tiga kali
lebarnya) dengan sitoplasma granular padat yang melimpah.
• Perubahan nukleus khas karsinoma tiroid papiler.
• Sel-sel tinggi dengan sitoplasma yang membesar harus
mencakup setidaknya 50% dari tumor untuk diklasifikasikan
sebagai varian tall cell.
VARIAN TALL CELL

Karsinoma tiroid papiler, varian tall cell.


(Kiri) Tall cell dengan inti lonjong, bening, dan sitoplasma memanjang.
(kanan) Tall cell sering ditemukan di tepi fragmen tumor
VARIAN SEL KOLUMNAR

Definisi
Ini adalah varian karsinoma tiroid papiler agresif yang langka,
dengan ciri khas:
• Terdiri dari sel-sel kolumnar dengan nukleus hiperkromatik,
oval, dan bertingkat serta vakuola sitoplasma supranuklear
atau subnuklear.
• Sel-sel biasanya tersusun dalam papila, tetapi trabekula dan
folikel juga dapat terlihat.
VARIAN SEL KOLUMNAR

Apusan selular tampak kekurangan koloid.


Sel-sel neoplastik tersusun sebagai pseudopapilla, nukleus memanjang dan
bertingkat.
TUMOR TERKAIT; TUMOR
TRABEKULAR HIALINISASI

Definisi
Merupakan tumor langka yang berasal dari sel folikel yang
ditandai dengan pertumbuhan trabekular, hialinisasi
intratrabekular yang nyata, dan perubahan nukleus khas
karsinoma tiroid papiler.
TUMOR TERKAIT; TUMOR
TRABEKULAR HIALINISASI

(a) Terdapat inti bahan hialin metakromatik yang menyisip di antara sel-sel dengan inti oval,
anisonukleosis, dan sitoplasma yang melebar.
(b) Inti neoplastik oval kadang-kadang memiliki inklusi sitoplasma intranuklear
TATA LAKSANA

• Operasi
o Tiroidektomi total atau sebagian
o Dengan atau tanpa radioterapi tergantung pada status
kelenjar getah bening dan ukuran tumor
CONTOH PELAPORAN
KARSINOMA TIROID PAPILER

Contoh 1 :
KEGANASAN.
Karsinoma tiroid papiler.
Contoh 2 :
KEGANASAN.
Karsinoma tiroid papiler, mengarah varian tall cell.
9. KARSINOMA MEDULER
TIROID
Michiya Nishino, Marc P. Pusztaszeri, and Martha B. Pitman
KARSINOMA MEDULER TIROID

Merupakan neoplasma ganas yang secara morfologis berasal


dari sel parafolikuler kelenjar tiroid.
KARSINOMA MEDULER TIROID

• Sampel menunjukkan aktifitas seluler sedang


• Banyak sel terisolasi bergantian dengan kelompok mirip
syncytial dalam proporsi variabel dari kasus ke kasus.
• Sel berbentuk plasmasitoid, poligonal, bulat, dan/atau
gelendong.
• Proses sel yang panjang terlihat dalam beberapa kasus.
• Sel-sel neoplastik biasanya hanya menunjukkan
pleomorfisme ringan sampai sedang.
TATA LAKSANA

Operasi
– Tiroidektomi ekstrakapsular total dengan diseksi kelenjar
getah bening
CONTOH PELAPORAN
KARSINOMA MEDULER TIROID

Contoh 1:
KEGANASAN.
Karsinoma Meduler Tiroid.
Catatan: Pewarnaan Congo red positif untuk amiloid.
Imunohistokimia yang dilakukan pada blok
sel/sitosentrifugasi/sediaan berbahan dasar cairan (pilih salah
satu) menunjukkan bahwa sel ganas bersifat imunoreaktif untuk
kalsitonin, CEA, kromogranin, dan TTF-1, dan negatif untuk
tiroglobulin atau kalsitonin serum atau CEA dapat membantu.
10. KARSINOMA TIROID DENGAN
DIFERENSIASI YANG BURUK
Massimo Bongiovanni, Guido Fadda, dan William C. Faquin
KARSINOMA TIROID DENGAN
DIFERENSIASI YANG BURUK

Definisi
Merupakan karsinoma tiroid asal sel folikel yang ditandai
dengan :
• pola pertumbuhan insular, solid, atau trabekular.
• Karsinoma tiroid dengan diferensiasi yang buruk tidak
memiliki fitur nukleus varian klasik dari karsinoma tiroid
papiler.
• adanya fitur yang berdiferensiasi buruk: mitosis, nekrosis,
atau nukleus kecil dengan inti berbelit-belit.
TATA LAKSANA

• Pembedahan – tiroidektomi total


• Terapi Iodium-131 pasca operasi.
• Kasus lanjut dengan melibatkan kelenjar getah bening
regional, pertimbangkan radioterapi selain pembedahan.
C O N TO H P E L A P O R A N K A R S I N O M A
T I R O I D D E N G A N D I F E R E N S I A S I YA N G
BURUK

Contoh 1:
KEGANASAN.
Aktifitas sel meningkat dengan sel folikel atipikal, nekrosis, dan
sedikit koloid, konsisten dengan karsinoma tiroid berdiferensiasi
buruk.
Contoh 2:
KEGANASAN.
Karsinoma tiroid papiler dengan gambaran sel berdiferensiasi buruk,
mengarah kepada karsinoma tiroid dengan diferensiasi buruk.
11. KARSINOMA TIROID YANG TIDAK
BERDIFERENSIASI (ANAPLASTIK) & KARSINOMA
SEL SKUAMOSA KELENJAR TIROID
Gregg A. Staerkel, Justin A. Bishop, Vinod B. Shidham,
dan Matthew A. Zarka
KARSINOMA TIROID YANG TIDAK
BERDIFERENSIASI (ANAPLASTIK)

Definisi
Merupakan keganasan tingkat tinggi, pleomorfik, berasal dari
epitel dengan gambaran sel epiteloid dan/atau sel spindle.
K R I T E R I A K A R S I N O M A T I R O ID YA N G
TIDAK BERDIFERENSIASI
(ANAPLASTIK)

• Sampel menunjukkan seluleritas variabel tetapi biasanya


cukup seluler.
• Sel neoplastik disusun sebagai sel terisolasi dan/atau dalam
kelompok berukuran bervariasi.
• Sel-sel neoplastik adalah epiteloid (bulat hingga poligonal)
dan/atau berbentuk gelendong dan ukurannya berkisar dari
kecil hingga berukuran raksasa.
• Bentuk sel plasmacytoid dan rhabdoid terlihat
TATA LAKSANA

• Radioterapi saja dalam kasus penyakit lanjut


• Radioterapi/kemoterapi pra operasi
• Pembedahan bersamaan dengan radioterapi/ kemoterapi
pasca operasi
KARSINOMA SEL SKUAMOSA
KELENJAR TIROID

Definisi
• Merupakan tumor ganas yang menunjukkan diferensiasi
eksklusif dari sel skuamosa kelenjar tiroid.
• Sebagian besar karsinoma sel skuamosa kelenjar tiroid
berdiferensiasi buruk
• Manajemen klinis karsinoma sel skuamosa tiroid sama
dengan karsinoma anaplastik tiroid.
CO N TO H P EL A P O RA N K A R SI N O M A
T I RO I D YA N G T I D A K
BE RD I FE RE N S I A S I ( A N A P LA ST I K ) &
K A R SI N O MA S EL S K U A MO SA
K EL E N J A R T I R O I D

Contoh 1:
KEGANASAN.
Karsinoma Tiroid Yang Tidak Berdiferensiasi (Anaplastik).
Catatan: Imunohistokimia yang dilakukan pada preparat blok sel menunjukkan bahwa sel ganas
secara fokal imunoreaktif untuk pan-sitokeratin AE1/3 dan negatif untuk tiroglobulin dan TTF-1.

Contoh 2:
KEGANSAN.
Konsisten dengan Karsinoma Sel Skuamosa Kelenjar Tiroid.
Catatan: Perbedaan antara karsinoma sel skuamosa primer tiroid dan metastasis ke tiroid dari
primer di tempat lain tidak dimungkinkan oleh sitomorfologi atau imunokimia. Korelasi dengan
temuan klinis dan pencitraan disarankan.
12. TUMOR METASTASIS, LIMFOMA SERTA
TUMOR LANGKA PADA KELENJAR TIROID
Lester J. Layfield and Kennichi Kakudo
LIMFOMA MELIBATKAN KELENJAR TIROID

• Definisi
• Limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin adalah
keganasan sel limfoid, paling sering sel B,
dan timbul di kelenjar tiroid sebagai
keganasan primer atau melibatkan kelenjar
tiroid secara sekunder.
NEOPLASMA LANGKA KELENJAR TIROID

• Paraganglioma
Paraganglioma tiroid adalah tumor neuroendokrin
intratiroid yang berasal dari paraganglionik.
HISTIOSITOSIS SEL LANGERHANS
• Definisi
Histiositosis sel Langerhans adalah proliferasi sel dendritik Langerhans
dengan jumlah eosinofil yang bervariasi.
KARSINOMA
MUKOEPIDERMOI
• Definisi D
Merupakan neoplasma epitel ganas dengan epidermoid dan diferensiasi
musinosa.
KARSINOMA SEKRETORI ANALOG MAMMAE

• Definisi
Merupakan tumor epitel ganas yang secara histologis dan sitologis sangat
mirip dengan karsinoma sekretorik payudara
TUMOR EPITELIAL SPINDLE DENGAN DIFERENSIASI SEPERTI TIMUS

• Definisi
Merupakan tumor ganas yang langka, tiroid dicirikan secara histologis oleh
arsitektur berlobus dan komposisi seluler bifasik, dengan sel epitel
berbentuk gelendong yang bergabung menjadi struktur kelenjar.
TATALAKSANA

Metastasis ke Tiroid
Pembedahan umumnya tidak diindikasikan jika FNAB sudah pasti menunjukkan
metastasis ke tiroid, dan mungkin tidak diindikasikan jika hasilnya mencurigakan
untuk penyakit metastatik. Rujukan ke ahli onkologi.

Limfoma Malignant dan Limfoma Hodgkin


Limfoma Hodgkin tiroid sering memerlukan eksisi bedah dan kemoterapi, dengan atau
tanpa terapi radiasi. Untuk limfoma non-Hodgkin dari tiroid, terapi modalitas
gabungan (dua atau lebih pembedahan, terapi radiasi, dan kemoterapi) adalah
pendekatan yang bisa dilakukan.

Tumor Primer Langka Pada Kelenjar Tiroid


Eksisi bedah (lobektomi atau tiroidektomi hampir total) umumnya diindikasikan.
CONTOH PELAPORAN

Contoh 1:
KEGANASAN.
Limfoma Sel B Besar Difus.
Catatan: Flow cytometry menunjukkan sel B monoklonal positif CD45 dan CD20.

Contoh 2:
DICURIGAI KEGANASAN.
Dicurigai sebagai adenokarsinoma payudara metastatik.

Anda mungkin juga menyukai