Anda di halaman 1dari 15

Sudut Pandang Filosofi Dalam Pendidikan

1
• Setiap komponen pendidikan memerlukan pertimbangan
pemikiran filsafat baik yang menyangkut cabang maupun aliran-
aliran filsafat.
Menjelaskan kebutuhan pemikiran filsafat yang terkait dengan :
a. Menetapkan tujuan pendidikan
b. Mengidentifikasi hakikat peserta didik
c. Mengidentifikasi hakikat pendidik
d. Mengidentifikasi hakikat materi pendidik
e. Mengidentifikasi hakikat alat pendidik
f. Mengidentifikasi manajemen pendidik
g. Mengidentifikasi lingkungan pendidik
h. Mengidentifikasi hakikat belajar
2
a. Pemikiran filsafat yang menyangkut penetapan tujuan
• Dalam hal menetapkan tujuan pendidikan ada tiga dasar
pemikiran yang harus diingat, yaitu kebutuhan dan arah
hidup peserta didik, kebutuhan masyarakat dan ideologi
pemangku kepentingan.
• Kebutuhan peserta didik merupakan acuan utama dalam
menetapkan tujuan pendidikan

3
• Menyangkut factor kebutuhan masyarakat dalam menetapkan
tujuan Pendidikan, pandangan filosofis tentang hakikat
masyarakat kaitannya dengan hakikat induvidu.
Mana yal lebih diutamakan kebutuhan induvidu atau kebutuhan
masyarakat?
Dalam sejarah ditemukan pilihan berbeda tentang dua komponen
tersebut. Ada fillisof yang menyangkut keberadaan masyarakat lebih
penting dari pada keberadaan induvidu.

4
• Sebaliknya ada filosof dan Negara yang memandang induvidu lebih
penting dari pada masyarakat.
• Ada juga yang memandang dua-duanya sama-sama penting. Sama-
sama harus diperhatikan agar berkembang secara harmonis
• Terkait dengan acuan yang ketiga dalam menetapkan tujuan
pendidikan, yaitu ideologi pemangku kepentingan dalam pendidikan,
sudah jelas bahwa hal ini menyangkut pemikiran filosof karena ideologi
merupakan hal yang sifatnya ideal, yang secara umum berupa sesuatu
yang dapat saja lepas dari kondisi kokret. Perbuatan keijakan
pendidikan tentu punya ideologi, cita-cita luhur, yang mungkin ideologi
pribadi ataupun ideologi komunitas tertentu termasuk ideology bangsa
dan Negara yang menjadi tanggung untuk membuat kebijakan
pendidikan tersebut.

5
b. Pemikiran filsafat yang menyangkut
peserta didik
• Pemikiran pendidikan tentang peserta didik yang memerlukan
pemikiran filsafat, antara lain :
a) Apakah peserta didik lahir sudah memiliki potensi tertentu atau masih
kosong
b) Apakah peserta didik sama seperti orang dewasa dalam ukuran kecil
atau berbeda dengan orang dewasa dan merupakan induvidu yang
sedang berkembang ke arah dewasa
c) Apakah peserta didik lahir dalam keadaan suci atau lahir dengan
membawa dosa
d) Apakah peserta didik merupakan objek pendidikan atau subjek
pendidikan
6
c. Pandangan filsofis tentang pendidik
1) Apakah semua manusia pada hakikatnya pendidik ataukah hanya
manusia tertentu yang berhak menjadi pendidik
2) Terdapat pandangan yang berbeda tentang pendidik, yaitu tentang
syarat yang harus dipenuhi seorang pendidik. Ada yang berpendapat
orang tua mempunyai kemampuan alami untuk menjadi pendidikan
3) Bagaimana dengan orang yang belum dewasa. Apakah sudah boleh
menjadi pendidik ataukah belum. Ada yang berpendapat bahwa anak
(orang yang belum dewasa) dapat juga jadi pendidik asal memiliki
kelebihan untuk ditularkan kepada anak orang lain dan ada yang
berpendapat bahwa seorang anak yang belum dewasa belum dapat
menjadi pendidik karena belum mempunyai kemantapan pribadi
7
d. Pandangan filosofis tentang keimbangan
hubungan antara pendidik dan peserta didik
• Pandangan pertama : diikuti para pendidik yang otoriter atau
feudal, yaitu bahwa pendidik harus punya kedudukan yang lebih
tinggi dari pada peserta didik.
• Pandangan yang kedua : bahwa dalam pendidikan peserta didik
mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari pada peserta
pendidik. Pendidik hanya sebagai pelayan peserta didik
• Pandangan ketiga : menganggap kedudukan pendidik dan peserta
didik adalah setara. Arah dan pelaksanaan pendidikan dirumuskan
oleh pendidik, tetapi dengan memperhatikan kebutuhan dan
karakteristik peserta didik.
8
e. Pandangan filosofis tentang materi
pendidikan
Pemilihan materi pendidikan dapat dilakukan dengan mengacu pada pemikiran
ilmiah, objektif, maupun pemikiran agamis.
Dalam hal-hal tertentu para pengambil kebijakan pendidikan tidak dapat
memilih materi pendidikan dengan mempergunakan temuan-temuan yang ada
karna menyangkut sudut pandang yang berbeda misalnya :
1. Mana yang harus lebih banyak diberikan kepada peserta didik, apakah hal-
hal yang menyangkut moral ataukah ilmu pengetahuan dan keterampilan
2. Lebih menekankan materi masa lampau, kekinian ataukah masa depan
3. Mana yang lebih dipertimbangkan materi yang menyangkut keilmuan,
kemasyarakatan, kemanusiaan ataukah moral keagamaan
4. Mana yang dipilih materi yang ada di indonesia atau dari bangsa lain
5. Apakah materi pendidikan menyesuaikan dengan tujuan pendidikan
ataukah sebaliknya.
9
f. Pandangan filosofis yang terkait alat
pendidikan
Dalam konteks alat pendidikan berupa tindakan pendidikan dengan
pemberian hadiah, pemberian teguran, ancaman, hukum, penegakan
ketertiban, keteladanan dan sebagainya, diperlukan pertimbangan
filosofis
1. Mana yang lebih penting, hadiah yang berupa benda ataukah lebih
menekankan pada nilai penghargaannya
2. Apakah hukuman perlu diterapkan dalam pendidikan
3. Kalau perlu diterapkan apa tujuannya ( agar peserta didik jera
ataukah agar sadar akan kesalahanya, agar timbul penyesalan,
ataukah sebagai perinsip pembalasan, perinsip ganti rugi ataukah
sebagai terapi agar menjadi lebih baik dan sebagainya
4. Apakah dalam pendidikan boleh dilakukan hukuman dan sebagainya

10
g. Pandangan filosofis terkait metode
pendidikan
Pandangan filosofis diperlukan dalam berpikir tentang metode
pendidikan. Misalnya
1. Manakah yang lebih baik untuk menanamkan norma, apakah
dengan paksa (diktaktorial) dengan penuh kebebasan ataukah
dengan secara demokratis
2. Mana lebih baik menanamkan norma lewat rasio atau paksaan
3. Apakah indoktrinasi dapat digunakan untuk menanamkan norma
dan sebagainya

11
h. Pandangan filosofis terkait manajemen
pendidikan
Hal-hal yang harus dijawab dari sudut pandang filosofis misalnya :
1. Apakah pendidikan harus dipusatkan atau dikelola daerah?
2. Bagaimana memilih pemimpin pendidikan yang baik, apakah
otoritas, demokratis, bebas, keturunan, karisma, jenjang karier,
kekayaan atau yang lain ?
3. Siapa penanggung jawab pendidikan (orang tua, masyarakat,
pemerintah)?

12
i. Pandangan filosofis terkait lingkungan
pendidikan
Dalam hal ini perlu pemikiran filosofis seperti berikut :
1. Pendidikan harus menyesuaikan dengan lingkungan ataukah
lingkungan harus dikelola sesuai dengan pendidikan ?
2. Siapa yang berhak mengendalikan lingkungan untuk pendidikan
ataukah pemerintah ataukah tidak ada yang berhak
mengendalikan?

13
j. Pandangan filsafat tentang belajar
Pandangan filosofis tentang belajar misalnya dalam hal bagaimana
manusia memperoleh pengetahuan :
1. Golongan idealism berpendapat bahwa proses belajar terjadi
dalam diri manusia sendiri. Dengan daya pikirnya manusia
berupaya dan mendapatkan pengetahuan dan belajar pada
hakikatnya hanya memperjelas apa yang sudah ada pada alam
ide manusia
2. Golongan empirisme meganggap belajar sebagai proses interaksi
induvidu dengan lingkungan dan menghasilkan pengetahuan

14
LATIHAN
1) Menurut pendapat saudara apakah semua manusia pada hakikatnya pendidik ataukah hanya
manusia tertentu yang berhak menjadi pendidik
2) Menurut saudara sebenarnya siapa penanggung jawab pendidikan ?
3) Menurut saudara apakah dalam pendidikan boleh diterapkan hukuman atau sebagainya
4) Menurut saudara siapa penanggung jawab pendidikan yang paling besar (orang tua, masyarakat,
pemerintah)?
5) Menurut saudara mana lebih baik menanamkan norma lewat rasio atau paksaan?
6) Menurut saudara pendidikan harus menyesuaikan dengan lingkungan ataukah lingkungan harus
dikelola sesuai dengan pendidikan ?

Anda mungkin juga menyukai