Anda di halaman 1dari 11

PERTANYAAN DAN JAWABAN TA’LIM KELAS 3G

KELOMPOK SATU (1)

1. Apa yang membedakan ta’lim dengan tinjauan etimologi sosial dengan etimologi
keislaman?
Jawaban:
Tinjauan etimologi sosial adalah kajian mengenai asal usul, perkembangan, dan
pengaruh ajaran sosial dalam masyarakat.
Sedangkan dari tinjauan etimologi keislaman adalah kajian yang menelusuri asal usul
dan perkembangan ajaran islam serta implikasinya dalam kehidupan muslim.
2. Apa saja konsep yang harus di masukkan dalam pengajaran ilmu pendidikan ismlam?
Jawaban:
Berikut adalah konsep yang harus di masukkan dalam ajaran islam antara lain:
a) Tauhid (keesaan Allah)
b) Akhlaq
c) Al-Quran dan Hadis
d) Pengembangan Iqra'
e) Pembiasaan Ibadah
f) Tarbiyah dan Ta'lim
g) Perkembangan Pribadi
h) Etika Komunikasi:
3. dari materi yang saudari paparkan di makalah tepatnya di bagian latar belakang
Wahyu pertama, Q.S. al-‘Alaq: 1- 5, mengilustrasikan bahwa Islam adalah anti
kebodohan, amti kedzaliman dan anti monopoli, sebagai musuh utama manusia. jadi
menurut saudari apa fungsi dri taklim dlm mengembangkan moral dalm pendidikan?
Jawaban:
Wahyu ini memberikan pesan bahwa manusia harus belajar dan mengembangkan
pengetahuan, berperilaku adil dan tidak melibatkan diri dalam praktik monopoli untuk
menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera. Berikut adalah beberapa fungsi
taklim dalam proses pengembangan moral:
a) Penyampaian Nilai-nilai Islam
b) Pembentukan Kesadaran
c) Pembelajaran Kolaboratif
d) Pembiasaan Etika
e) Penguatan Tanggung Jawab
4. bagaimana ta’lim mempengaruhi konsep-konsep keadilan, dan toleransi dalam
masyarakat Islam?
Jawaban:
Keadilan: Dalam ta’lim, individu-individu diajarkan untuk memperhatikan keadilan
dan memperlakukan orang lain dengan adil. Konsep ketidakberpihakan (‘adl) dan
keseimbangan (mizan) diajarkan dalam taklim sebagai prinsip-prinsip penting
keadilan yang harus dijunjung tinggi.
Toleransi: Ta’lim juga mempengaruhi konsep toleransi dalam masyarakat Islam
dengan mengajarkan nilai-nilai dasar seperti saling menghormati, menerima
perbedaan, dan hidup berdampingan dengan damai. Dalam taklim, individu diajarkan
untuk menerima keanekaragaman sosial, budaya, dan agama yang ada dalam
masyarakat Muslim.
5. bagaimana kita dapat mendefinisikan ta'lim dari sudut pandang etimologi?

Jawabana:

Definisi ta'lim dari sudut pandang etimologi adalah proses pemberian pengetahuan
dan pengajaran kepada individu untuk mengembangkan pemahaman dan keterampilan
dalam bidang tertentu. Dalam konteks agama Islam, ta'lim mencakup pembelajaran
dan pengajaran tentang ajaran-ajaran Islam.

KELOMPOK DUA (2)

1. Bagaimana pendidik/guru dapat mengembangkan dimensi pendidik dalam konteks


ta'lim?
Jawaban:
Dengan memperhatikan karakteristik pendidik ideal dalam tinjauan al-quran. Berikut
adalah beberapa karakteristik tersebut:
a. Memiliki ketiga sifat yaitu memberikan santapan jiwa dengan ilmu, pembinaan
akhlak mulia, dan meluruskan perilaku yang buruk.
b. Menjadi bapak rohani bagi peserta didik yang memberikan santapan jiwa dengan
ilmu, pembinaan akhlak mullia, dan meluruskan perilaku buruk.
c. Mempunyai kedudukan yang tinggi dalam agama islam. Dalam ajaran Islam,
pendidik disamakan dengan ulama yang sangat dihargai kedudukannya.
d. Mengamalkan etika murid terhadap guru.
2. Apa peran ta’lim dalam dimensi pendidik/guru dalam membentuk sikap dan nilai-nilai
sosial individu?
Jawaban:
Ta'lim memiliki peran yang penting dalam dimensi pendidik atau guru dalam
membentuk sikap dan nilai-nilai sosial individu yaitu sebagai berikut:

1). Memberikan Pendidikan Agama.

2). Peningkatan Kesadaran Sosial.

3). Pembentukan Karakter

4). Pengembangan Keterampilan Komunikasi

5). Pemberian Dukungan Sosial.

Secara keseluruhan, taklim dapat berperan sebagai wadah pendidikan dan


pengembangan sosial yang membantu membentuk sikap dan nilai-nilai individu dalam
masyarakat.

3. Bagaimana ta'lim pendidik atau guru dapat menjadi wadah untuk berbagi pengalaman
atau best practice dalam bidang pendidikan?
Jawaban:
Berikut adalah beberapa cara ta'lim pendidik dapat menjadi wadah yang efektif untuk
berbagi pengalaman dan best practice:
a. Pertemuan berkala antar pendidik.
b. Kelompok studi: Ta'lim pendidik dapat membentuk kelompok studi kecil yang
fokus pada topik atau masalah tertentu dalam pendidikan. Kelompok studi ini
dapat membaca, menganalisis, dan mendiskusikan literatur yang relevan, serta
berbagi pengalaman dan best practice mereka dengan anggota kelompok.
c. Pelatihan dan workshop.
d. Penggunaan teknologi.
e. Pengamatan kelas diantara sesama pendidik dengan melihat praktik terbaik yang
dilakukan oleh pendidik lain, kemudian berbagi dengan pendidik lainnya.
f. Kolaborasi proyek, di mana mereka dapat berbagi pengalaman, ide, dan praktik
terbaik mereka.
4. Bagaimana taklim dalam dimensi pendidik/guru dapat meningkatkan keterampilan
komunikasi individu dalam situasi sosial?
Jawaban:
a. Memberikan kesempatan peserta didik/ individu untuk berbicara di depan umum,
salah satu caranya dengan simulasi peran, dimana peserta didik mengambil peran
menyampaikan materi di depan kelas, sehingga dengan berlatih terus-menerus
maka keterampilan komunikasi individu dapat meningkat dan dapat diterapkan
pada situasi sosial manapun.
b. Melalui kegiatan diskusi.
5. Ta'lim dalam dimensi pendidik bertujuan untuk membantu siswa mencapai
pemahaman yang lebih baik tentang subjek yg diajarkan, mengembangkan
keterampilan, serta membentuk karakter dan nilai positif. Apa yang harus dilakukan
guru jika tujuan pembelajaran tersebut tidak tercapai?
Jawaban:
a. Mengevaluasi kembali tujuan pembelajaran.
b. Menerapkan pembelajaran remedial.
c. Memberikan umpan balik dan memberikan saran untuk meningkatkan
kemampuan mereka.
d. Menggunakan pendekatan pembelajaran yang berbeda.
e. Berdiskusi dengan rekan guru untuk mencari solusi dan strategi yang tepat dalam
membantu mencapai tujuan pembelajaran.

KELOMPOL TIGA (3)

1. Orang berakhlak lebih baik dari orang berilmu. Bagaimana tanggapan para
persentator?
Jawaban:
Orang-orang berilmu yang menggunakan pengetahuan mereka untuk melakukan
kebaikan dan orang-orang yang berakhlak baik tetapi memiliki pengetahuan yang
terbatas tentang dunia. Pengetahuan dan pembelajaran dapat membantu individu
untuk mengembangkan karakter yang lebih baik melalui pengalaman, refleksi dan
pertumbuhan pribadi. pengetahuan dan berakhlak baik adalah kualitas yang harus
dikembangkan bersama-sama. Keduanya saling melengkapi dan penting untuk
menjadi individu yang sukses dan membangun masyarakat yang lebih baik. Tetapi,
ilmu bukanlah segalanya. Ada hal lain yang harus kita miliki selain imu, yakni akhlak.
Bahkan sebenarnya memiliki akhlak yang baik jauh lebih krusial dari pada
mempunyai ilmu.
2. Apa hukum atau norma yang mengatur kewajiban berguna dalam ta'lim dalam
konteks agama atau kepercayaan tertentu?
Jawaban:
Hukum berguru bisa bervariasi tergantung pada konteksnya. Secara umum, dalam
banyak masyarakat dan agama, berguru adalah suatu tindakan yang sangat dianjurkan.
Norma atau hukum yang mengatur kewajiban berguru dalam ta'lim dapat bervariasi
tergantung pada agama atau kepercayaan yang dianut oleh individu atau komunitas.

Berikut adalah beberapa contoh dalam beberapa agama besar:

 Islam: Dalam Islam, mencari ilmu atau berguru adalah suatu tindakan yang sangat
dianjurkan. Rasulullah Muhammad SAW telah mengajarkan umatnya untuk mencari
ilmu dari ayunan hingga liang lahat.
 Kristen: Kristen juga mendorong pencarian ilmu dan pengajaran. Gereja Katolik,
misalnya, memiliki tradisi pendidikan yang panjang dan telah mendirikan sekolah-
sekolah di seluruh dunia.
 Hinduisme: Dalam Hinduisme, pencarian pengetahuan dan kebijaksanaan sangat
dihargai.
Buddha: Dalam agama Buddha, pencarian ilmu dan pemahaman adalah bagian
penting dari perjalanan rohani.
3. Bagaimana cara kita memahami kewajiban berguru dalam Islam?
Jawaban:
Dalam Islam, kewajiban berguru dianggap sangat penting untuk mendapatkan
pengetahuan agama. Berikut adalah cara memahami kewajiban berguru dalam Islam:
a. Mempelajari Al-Qur'an dan Sunnah
b. Menemukan seorang guru yang kompeten
c. Mendekatkan diri kepada ulama
d. Aktif dalam kelompok studi agama
e. Melakukan tata krama yang baik
f. Bersikap rendah hati
4. Bagaimana faktor yang terjadi jika belajar daring, apakah kita mendapat kesesatan
atau sama ganjarannya seperti berhadapan langsung?
Jawaban:
Meskipun belajar daring memiliki kelebihan dan keuntungan tersendiri, seperti
fleksibilitas waktu dan tempat, namun juga ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan:
1. Kedisiplinan diri
2. Akses ke sumber daya
3. Interaksi sosial
4. Pengawasan
5. Kemudahan akses materi
Kesesatan bisa terjadi dalam berbagai bentuk pembelajaran, baik online maupun offline.
Oleh karena itu, penting untuk menjadi seorang pembelajar yang kritis dan bijaksana
serta selalu berusaha untuk mencari ilmu dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan
mendukung perkembangan pribadi yang positif.

5. Apa hukum kita berguru melalui media massa?


Jawaban:
Dalam Islam, hukum berguru melalui media massa tidak secara tegas diatur. Namun,
ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam mencari ilmu melalui media
massa.

1. Validitas dan kebenaran informasi

2. Selektif dalam memilih media massa

3. Menggunakan akal sehat

4. Konfirmasi kepada ahli

Pada dasarnya, media massa dapat menjadi sumber informasi yang bermanfaat dalam
mencari ilmu. Namun, kehati-hatian dan pemahaman yang baik sangat diperlukan
untuk memastikan kebenaran dan kesesuaian dengan ajaran agama.

KELOMPOK EMPAT (4)

1. Bagaimana pengagungan terhadap guru dapat mempengaruhi pendidikan? Berikan


contoh nyata dari pengalaman Anda atau orang lain yang pernah mengalami
pengagungan terhadap guru.
Jawaban:

Pengagungan terhadap guru dapat memberikan dampak positif pada pendidikan dengan
meningkatkan motivasi siswa untuk belajar dan berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran. Sebagai contoh, saya pernah mendengar tentang seorang siswa yang
sangat mengagumi gurunya karena cara mengajar yang inspiratif. Siswa tersebut
kemudian menjadi lebih bersemangat untuk memahami materi, mengikuti pelajaran
dengan antusiasme, dan akhirnya mencapai prestasi akademik yang lebih baik.
Pengagungan terhadap guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif dan
memotivasi siswa untuk meraih potensi maksimal mereka.

2. Bagaimana cara mengembangkan pengagungan terhadap ilmu dalam diri sendiri dan
masyarakat?
Jawaban:

Untuk mengembangkan pengagungan terhadap ilmu dalam diri sendiri, mulailah dengan
membaca secara teratur, eksplorasi berbagai topik, dan teruslah belajar. Bagi masyarakat,
promosikan budaya literasi, adakan seminar atau lokakarya, dan dorong pendidikan yang
inklusif. Dukung juga akses mudah terhadap sumber ilmu pengetahuan.

3. Bagaimana cara kita memuliakan ilmu dan apa manfaat yang kita dapat jika kita
memuliakan nya berikan satu contoh!
Jawaban:

Kita dapat memuliakan ilmu dengan menghargai, mendalami, dan mengaplikasikannya


secara positif dalam kehidupan sehari-hari. Manfaatnya termasuk pengembangan diri,
peningkatan pemahaman, dan kontribusi positif pada masyarakat. Contohnya, dengan
memuliakan ilmu, seseorang dapat mengembangkan solusi inovatif untuk masalah di
lingkungannya, meningkatkan kualitas hidup bagi banyak orang.

4. Bagaimana peran pendidikan dalam pembelajaran pengangungan terhadap ilmu di


sekolah?
Pendidikan memainkan peran kunci dalam membentuk sikap pengangungan terhadap
ilmu di sekolah. Guru memiliki tanggung jawab untuk membimbing siswa dalam
memahami nilai ilmu, merangsang rasa ingin tahu, dan mengembangkan
keterampilan kritis. Dengan kurikulum yang terstruktur dan metode pengajaran yang
interaktif, pendidikan dapat menciptakan lingkungan yang mempromosikan rasa
hormat dan penghargaan terhadap ilmu. Dengan demikian, siswa dapat melihat ilmu
sebagai alat untuk pemahaman dunia dan perkembangan pribadi.
5. Apakah ada hadist yg menjelaskan tentang penggungan ilmu?
Jawaban:

Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:

‫َلْيَس ِم ْن ُأَّمِتي َم ْن َلْم ُيِج َّل َك ِبْيَر َنا َو َيْر َح ْم َصِغ ْيَر َنا َو َيْع ِر ْف ِلَع اِلِم َنا َح َّقُه‬

“Bukan termasuk umatku orang yang tidak menghormati yang lebih tua, dan menyayangi
yang lebih muda, dan mengetahui hak bagi seorang ‘alim” (Hadits Hasan yang
diriwayatkan oleh Al Imam Ahmad didalam musnad beliau)

Maka, seorang murid harus memiliki rasa tawadhu kepada gurunya, menghadap beliau,
dan tidak menoleh, menjaga adab berbicara, tidak berlebihan didalam memuji beliau,
mendo’akan beliau, mengucapkan terima kasih kepada beliau atas pengajaran beliau,
menampakan rasa butuhnya terhadap ilmu beliau, tidak menyakiti beliau dengan ucapan
dan perbuatan, serta berlemah lembut ketika mengingatkan kesalahan beliau.

KELOMPOK LIMA (5)

1. Apakah ada strategi khusus yang dapat digunakan untuk menjaga konsistensi dalm
berta’lim?
Jawaban:
Ya, ada beberapa strategi yang dapat digunakan untuk menjaga konsisistensi dalam
proses berta’lim, baik bagi siswa maupn pendidik, antara lain yaitu:
a. Membuat jadwal rutinitas
b. Mengunakan sistem penghargaan dan intensif
c. Feedback yang konsisiten
d. Kolaborasi antara guru dan orang tua
e. Mengidentifikasi tujuan dan kebutuhan individu
f. Pemanfaatan teknologi

2. Bagaimanacara cara seorang muslim istiqomah dalam mengerjakan ibadah khususnya


yang sunnah ketika berada dalam lingkungan atau suatu negara dmana islam menjadi
minoritas?
Jawaban:
a. Luruskan niat dan tujuan.
b. Memaknai kalimat syahadat.
c. Membaca dan memaknai Al-Qur’an.
d. Berkumpul dan bergaul dengan orang-orang yang shalih.
e. Berdo’a dan memohon keteguhan hati pada Allah SWT.

3. Bagaimana adab seorang murid kepada guru menurut kitab ta’limul muta’allim?
Jawaban:
a. Menghormati dan memuliakan guru.
b. Mendengarkan dengan penuh perhatian.
c. Bertanya dengan sopan.
d. Melayani guru.
e. Kesabaran dan ketekunan.
4. Apa saja manfaat dari menjaga konsistensi dalam berta’lim?
Jawaban:
a. Meningkatkan kualitas pedidikan dan pembelajaran.
b. Meningkatkan kualitas spiritual.
c. Memberikan manfaat luas bagi masyarakat seperti membagikan santunan bagi
anak yatim piatu dan dhuafa.
5. Bagaimana cara anda mengatasi tantangan muncul dalam menjaga kesungguhan atau
istiqmah dalam berta’lim?
Jawaban:
a. Pemanfaatan waktu belajar dengan membuat jadwal pelajaran
b. Mengulangi bahan pelajaran
c. Menghafal bahan pelajaran
d. Membaca buku
e. Membuat rigkasan dan ikhtisar
f. Mengerjakan tugas
g. Memanfaatkan perpustakaan.

KELOMPOK ENAM (6)

1. Bagaimana mengajarkan etika kepada siswa pada saat gurunya sedang menerangkan
materi pelajaran supaya ia mengerti dengan ilmu-ilmu yang diajarkan tersebut?
Jawaban:
1. Mendengarkan Materi Pelajaran yang Disampaikan Guru.
2. Memberi Salam.
3. Selalu Mengerjakan Tugas yang Diberikan Guru.
4. Menaati Perintah Guru.
2. Apa saja aspek-aspek kunci dari tata tertib berta'lim yang perlu diperhatikan dan
bagaimana cara memastikan disiplin dan tata tertib dalam lingkungan pelajaran?
Jawaban:
Aspek-aspek kunci dari tata tertib berta'lim yang pertlu diperhatikan yaitu:
1. Kehadiran dan ketepatan waktu.
2. Kedisiplinan dalam berpakaian.
3. Sikap sopan dan hormat.
4. Mengikuti aturan dan petunjuk.
5. Kehormatan terhadap properti dan fasilitas.
Ada beberapa cara memastikan disiplin dan tata tertib dalam lingkungan pelajaran
yaitu:
1. Komunikasi yang efektif.
2. Konsisten.
3. Contoh teladan.
4. Disiplin positif.
5. Konsekuensi yang jelas.

3. Jelaskan adab apa saja yang harus di lakukan oleh penuntut ilmu sebelum dan ketika
proses belajar langsung?
Jawaban:
Sebelum belajar, penuntut ilmu sebaiknya memulai dengan niat yang tulus, membaca
doa sebelum belajar, dan membersihkan diri secara fisik dan mental. Selama proses
belajar, adab yang penting melibatkan sikap hormat terhadap pengajar, aktif dalam
pembelajaran, dan menjaga etika dalam interaksi dengan sesama penuntut ilmu.

4. Bagaimana cara mengatasi tantangan dan hambatan yang muncul dalam proses
menurut ilmu?
Jawaban:
Dalam mengatasi tantangan dan hambatan yang muncul dalam proses menuntut ilmu,
berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
a. Identifikasi tantangan dan hambatan yang ada.
b. Cari solusi alternatif.
c. Minta bantuan dan dukungan.
d. Tetapkan tujuan yang jelas.
e. Buat jadwal belajar yang teratur.
f. Gunakan sumber daya yang ada
g. Jaga motivasi dan minat.
h. Evaluasi dan perbaiki diri.
5. Bagaimana peran guru dalam menegakkan tata tertib dalam berta'lim?
Jawaban:
Peran guru dalam menegakkan tata tertib dalam berta'lim sangat penting. Guru
bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan
disiplin. Mereka harus memberikan contoh perilaku yang baik, dengan konsisten
menegakkan aturan kelas, memastikan ketertiban, serta memberikan sanksi atau
penghargaan sesuai dengan perilaku siswa. Dengan demikian, guru membantu
menciptakan suasana belajar yang efektif dan mendukung perkembangan positif
siswa.

Anda mungkin juga menyukai