a. Sikap wirausahawan
b. Perilaku wirausahawan
a) Teguh pendiriannya
3) Pengambil resiko
4) Kepemimpinan
1. Ketrampilan dasar
c. Pandai berinisiatif
2. Ketrampilan khusus
1. Ketrampilan konsep (conceptual skill) : ketrampilan melakukan kegiatan usaha secara
menyeluruh berdasarkan konsep yang dibuatnya
2. Ketrampilan teknis ( technical skill) : ketrampilan melakukan teknik tertentu dalam
mengelola usaha
3. Human skill : ketrampilan bekerja sama dengan orang lain, bawahannya, dan sesame
wirausahawan
Untuk menjadi wirausaha yang sukses diperlukan suatu tekad yang mantap dan
mampu membaca peluang pasar. Contoh tokoh wirausaha yang sukses di bidangnya,
seperti Bill Gates, Henry Ford, Ducan Symne, Tirto Utomo, dan Mas Agung. Mereka
pada awalnya merupakan wirausaha kecil yang berhasil dalam usahanya karena
ketepatannya dalam memilih bidang usaha yang digeluti. Di antara faktor-faktor yang
mendukung keberhasilan wirausaha tersebut sebagai berikut
1. tipe orang-orangnya yang ulet dan pekerja keras serta mempunyai tujuan dan dedikasi yang
tinggi;
2. tipe orang-orang yang mempunyai komitmen tinggi untuk mencapai tujuan dan berprestasi
bagi perkembangan usahanya;
3. ada dukungan faktor ekstemal berapa permintaan akan barang dan jasa.
Kegagalan Wirausahawan
Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang
menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya:
Dari enam perusahaan rokok besar di Kudus, seperti Bal Tiga, Goenoeng
& Klapa, Nojorono, Djambu Bol, Djarum, dan Sukun, tinggal satu
perusahaan yang dikelola pribumi yang masih berjaya, yaitu Sukun. Bal
Tiga, Goenoeng & Klapa, dan Djambu Bol kandas dalam persaingan.
Sekitar lima tahun ini pabrik rokok Jambu Bol tidak berproduksi
menyusul kian merosotnya pemasaran rokok ini yang hampir seluruhnya
di lempar keluar Jawa. Bersamaan dengan itu ribuan buruh pabrik
pelinting rokok, dirumahkan dengan status tidak jelas sampai
sekarang.
Setiap anggota keluarga mempunyai hak atas aset itu sehingga jika mau
menjual harus berdasarkan persetujuan bersama. Tidak mengherankan
jika proses penjualan aset itu berjalan lama.
Hal itu diakui Direktur Utama PT Jambu Bol pada Februari 2011. Dia
menyatakan akan memenuhi hak-hak buruh, tetapi harus menunggu aset PR
Jambu Bol terjual. Saat ini aset belum terjual karena persoalan
internal.
c. c. Kurang pengalaman
e. e. Kurang modal
f. Lemahnya pemasaran
g. I. Mencari alasan
i. k. Tidak jujur
j. l. Malas