Disusun oleh:
NIRMASARI (20TKM462)
2022
1
Penguatan Health, Safety, and Environment (HSE) Dalam Rangka
Mewujudkan Zero Accident Pada Industri Hulu Migas di Energy Equity Epic
(Sengkang) PTY. LTD
Acho Saputra
Nirmasari
ABSTRAK
2
DAFTAR ISI
KARYA TULIS ILMIAH................................................................................................1
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................6
BAB II...............................................................................................................................9
1. Pedoman K3LL................................................................................................9
3. Lindungan Lingkungan.................................................................................13
B. Zero Accident.....................................................................................................14
BAB III...........................................................................................................................21
BAB IV............................................................................................................................24
A. Hasil.....................................................................................................................24
B. Pembahasan........................................................................................................31
BAB V.............................................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................36
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(migas), kesehatan dan keselamatan kerja (K3) menjadi hal yang sangat
kegiatan hulu migas dihadapkan pada dua tantangan sekaligus, yaitu dari
sisi proses sistem maupun marine hazards. Sebagai industri yang padat
Kontrak Kerja Sama (KKKS) diwajibkan memiliki satu unit kerja untuk
4
menangani K3LL atau dikenal juga dengan istilah Health, Safety, and
di dalam kegiatan minyak dan gas bumi (Migas), yakni secara disiplin
Kerja; UU Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi; serta
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi (SKK Migas) meminta kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKS) untuk
pelaksanaan aspek K3LL secara efektif dan efisien” (SKK Migas, 2017).
5
Menurut laporan kinerja K3LL kegiatan usaha hulu migas (2016),
industri hulu migas. Pada tahun 2016, SKK Migas mencatat bahwa
B. Rumusan Masalah
6
C. Tujuan Pembuatan KTI
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
1. Bagi Industri
Migas.
2. Bagi Institusi
3. Bagi Penulis
7
Untuk menambah pengetahuan, keterampilan dan pengalaman
Migas.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dan Lindungan Lingkungan. Ini adalah kondisi kerja yang sehat dan aman,
tidak hanya bagi para pekerjanya, tapi juga masyarakat dan lingkungan
yang ada di sekitar area kerja tersebut. Penerapan K3LL sendiri telah
tertuang dalam Pedoman Tata Kerja (PTK). Beberapa PTK terkait aspek
Baseline Assessment, dan PTK Manajemen Krisis (Dirjen Minyak dan Gas
Bumi, 2016).
1. Pedoman K3LL
9
PTK-005/SKKMA0000/2018/S0 tentang Pengelolaan K3LL di
Kegiatan Usaha Hulu Migas yang disahkan oleh Kepala SKK Migas.
kepada KKKS atas pencapaian kinerja K3LL yang tidak terbatas pada
migas, SDM adalah aset yang berharga dan perlu dijaga. Terlebih,
2016).
10
2. Kinerja Pengelolaan K3LL
yaitu Incident Rate (IR), Kecelakaan Tambang Fatal & Fatal Accident
Rate, dan Illness Fatality (Dirjen Minyak dan Gas Bumi, 2016).
11
menyebabkan hari kerja hilang, termasuk membutuhkan perawatan
c. Illness Fatality
12
lingkungan KKKS sebagai persyaratan dasar kelaikan kerja (fit to
work).
Tempat Kerja
3. Lindungan Lingkungan
dalam industri hulu migas. Tata kelola yang buruk dalam proses
13
serta pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Setiap
B. Zero Accident
Menurut Peraturan Menteri Ketenagakerjaan dan Imigrasi
kesehatan dan keselamatan kerja (K3), Zero Accident adalah suatu kondisi
14
sementara tidak mampu bekerja (STMB) selama 2 x 24 jam dan atau
jiwa dimana kehilangan waktu kerja tidak melebihi shift berikutnya pada
kurun tertentu dan jumlah jam kerja orang tertentu (HSE Dpartement,
2006).
a. Komitmen Perusahaan
individual.
15
dalam meningkatkan keselamatan para pekerja (Mathis dan
(Kiswandari, E, 2019).
16
produksi, dan meningkatkan produktivitas kerja. Kegiatan inspeksi
berfungsi untuk melindungi pekerja dari paparan sumber energi dari luar
1) Tutup Kepala
2) Tudung Kepala
17
safety dapat menerima benturan denga naman maks. 8 kg dan
2006).
macam yaitu
18
Attenuasinya pada frekuenzi 2800-4000 Hz yaitu 35-45 dB.
Dpartement, 2006).
19
Berfungsi untuk melindungi dada si pemakai dari percikan
2) Pakaian Kerja
3) Chemical Clothing
4) Fire Clothing
20
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
1. Data Primer
2. Data Sekunder
data penelitian yaitu data dari Energy Equity Epic (Sengkang) PTY.
LTD.
1. Alat
21
a. Deskripsi Perusahaan
pelaksana usaha hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) untuk
b. Jumlah Karyawan
transportasi.
c. Komitmen K3
22
Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai dengan Undang-Undang
C. Cara Kerja
yang diperoleh dari hasil wawancara dan jawaban dari Kuesione, dianalisa
23
BAB IV
A. Hasil
1. Proses Produksi Perusahaan
separator dua fasa untuk di pisahkan antara fasa cair dan fasa gas nya.
contactor melalui inlet contactor yang ada di bagian atas contactor dan
24
bagian bawah contactor, dimana proses ini merupakan proses
pemurnia gas dari kandungan H2S yang berasal dari sumur. Gas yang
kandungan H2S yang terikut dapat disaring dan benar- benar bersih
dari H2S. Gas yang sudah bersih dari H2S akan masuk ke TEG
Contactor melalui inlet contactor yang ada di bagian atas dan akan
dari sumur, setelah dari TEG Contactor gas akan masuk di residu gas
2. Keterbatasan Penelitian
25
kecelakaan (zero accident) hanya terdiri atas komitmen perusahaan,
a. Komitmen Perusahaan
26
pendekatan organisasi. Di pendekatan organisasi ini namanya
27
Energy Equity Epic (Sengkang) PTY. LTD akan mematuhi
c. Komunikasi K3
yang setiap seminggu dan satu kali dalam setiap triwulan yang
kesehatan kerja.
28
kesadaran dan memastikan kepatuhan terhadap keselamatan
Meeting itu”
teman dari HSE saja, seperti jika ada anggota yang sakit jangan
29
paramedic dan dokter. Karena jika tidak segera ditangani dapat
DEPARTEMEN
Pro- Mainte- Kons Enginee- Field MCD HSE Admin. CSR Clinic Secu- Base Trans-
NO. APD duksi Nance - ring cashier rity Camp portasi
truksi
1 Alat pelindung √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Kepala
2 alat pelindung √ √ √ √ √ √ √ √ √
mata dan muka
3 Alat pelindung √ √ √ √ √ √ √ √ √
telinga
4 Alat pelindung √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pernapasan
5 Alat pelindung √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
badan
6 Alat pelindung √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
anggota badan
7 Alat pelindung √ √ √ √ √ √ √ √
jatuh
30
Hazard and Operability Review
Nama
: KTI Tanggal :
Projek
Proses :
Bagian :
Check list
Tida
Study Parameter Guide Kemungkina Kemungkinan Aksi yang Ditugaskan Tanggal
Item k ada Selesa
Node proses words n penyebab konsekuensi dibutuhkan untuk aksi
aksi
Penurunan
Cek valve
Banyak Air Range 19
aliran
1 Reaktor Concentration Low yang terbawa sehingga Lab Tech. Agustus X
menuju
dari sumur adsorbsi 2022
WWTP
kurang efisien
Cek
Moisture
gas
Meningkatkan
Korosi pada Cek valve
Corossion KI menuju
Pipe Coupun ke pipa gas 22 Juni
2 reaction Low Lab Tech. X
line sehingga pada 2022
pengikisan KB#4,6,8.
pipa gas
meningkat
Cek
efesiensi
kinerja KI
B. Pembahasan
1. Komitmen Perusahaan
31
tingkat yang paling tinggi melalui proses perbaikan yang terus
pendekatan individual.
2. Kebijakan K3
sumber daya yang diperlukan. Hal tersebut sesuai dengan teori yang
32
dalam meningkatkan keselamatan para pekerja (Mathis dan Jackson,
2003).
3. Komunikasi K3
meeting yang dilakukan rutin yaitu yang setiap senin pagi yakni COC
dalam setiap triwulan yakni rapat P2K3 yang dilaksanakan pada akhir
berikutnya.
4. Inspeksi K3
33
ketenagalistrikan dan keamanan mendadak (sidak) dilakukan secara
tidak terjadwal di seluruh unit kerja yang dilakukan oleh tim yang
tenaga kerja. Ini sejalan dengan teori Baron (2003) bahwa pengetahuan
Pada Energy Equity Epic (Sengkang) PTY. LTD dapat dikatakan 80%
34
kesadaran bagi karyawan. Karyawan biasa tidak menggunakan APD
tersebut karena kebiasaan yang sudah lama dilakukan dan adanya rasa
telinga dan memang karyawan pasti memahami hal tersebut. Selain itu,
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
bahwa,
35
3. Di Energy Equity Epic (Sengkang) PTY. LTD setiap karyawan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Depnaker RI. (1996). Indonesian Journal of Industrial Hygiene Occupational Health and
Safety. Jakarta: Depnaker.
Dirjen Minyak dan Gas Bumi. (2016). Atlas Keselamatan Migas. Jakarta: Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral.
HSE Dpartement. (2006). Zero Accident Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta:
Energy Equity Epic Sengkang Pty.Ltd.
Kiswandari, E. (2019). Pentingnya Penggunaan Alat Pelindung Diri Sebagai Upaya Dalam
Pencegahan Kecelakaan Kerja Terhadap Potensi Bahaya pada Proses Produksi di
Pusdiklat Migas Cepu. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
36
Mathis, R & Jackson, J. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba
Empat.
37