Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGN ( PKL )


PT. ENERGI SENGKANG

K3 LINGKUNGAN KERJA, K3 BAHAN KIMIA


BERBAHAYA, DAN K3 KESEHATAN KERJA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 BATCH 126 :


ALDI PALULLU’ S.T
ASYER NATANAEL MASSOLO
IRMAYANTI
LA ODE ABDUL RAZAK ALI
THESART MARCH T.S
SAHARUDIN
DESRIANTO

PELATIHAN DAN PEMBINAAN AHLI K3


UMUM PT. KASIROMUA JAYA WIJAYA
MAKASSAR 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang selalu menyertai
dan atas perkenaan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
tentang K3 Lingkungan Kerja, K3 Bahan Kimia Berbahaya, dan K3 Kesehatan Kerja yang
selanjutnya kami susun dalam laporan ini.
Dalam penyusunan laporan ini, kami menyusun berdasarkan kondisi yang telah kami temui
di lapangan dalam hal ini PT. Energi Sengkang. Penyusunan laporan ini kami laksanakan dengan
penuh semangat dan kerjasama antar kelompok dan juga dengan bantuan berbagai pihak yang
mendukung kami dalam melaksanakan PKL.
Penyusunan laporan ini juga tidak terlepas dari kekurangan baik secara konsep, susunan
kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dalam
bentuk apapun yang membangun kami dalam memperbaiki laporan ini. Akhir kata, kami
berharap semoga laporan PKL tentang K3 Lingkungan Kerja, K3 Bahan Kimia Berbahaya,
dan K3 Kesehatan Kerja yang kami susun ini, dapat
memberikan manfaat dan menambah pengetahuan untuk para pembaca.

Penyusun

Kelompok 2 Batch 126


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja. Menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Pasal 2 (1) tentang Keselamatan Kerja
bahwa yang diatur oleh undang-undang ini adalah keselamatan kerja dalam segala tempat kerja baik
di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara, yang berada di dalam
wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia.
K3 telah menjadi isu penting, tidak hanya dalam skala nasional, tetapi juga dalam skala
internasional. Setiap perusahaan diwajibkan untuk menerapkan persyaratan K3. K3 tidak hanya milik
perusahaan di bidang minyak dan gas, pertambangan, proyek produksi dan manufaktur, tetapi sudah
meramba ke semua jenis perusahaan. Profesi pada bidang K3 menjadi suatu profesi yang
menjanjikan hingga beberapa puluh tahun ke depan. Namun demikian, pengetahuan di bidang K3
tidak hanya wajib bagi bidang K3 saja. Akan tetapi, wajib bagi seluruh karwayan.
Sertifikasi dan penujukan sebagai ahli K3 Umum merupakan program pemerintah untuk
mengurangi kecelakaan dan penyakit dunia kerja, sehingga dapat meningkatkan keamanan bekerja,
profit, dan image positif bagi perusahaan.
Berdasarkan Permenaker No. 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Lingkungan Kerja pada Pasal 1 (5) menyebutkan bahwa lingkungan kerja merupakan aspek higiene
di tempat kerja yang di dalamnya mencakup faktor fisika, kimia, biologi, ergonomi, dan psikologi
yang keberadaannya di tempat kerja dapat memengaruhi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja.
Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia yang memiliki sifat reaktif dan atau sensitif terhadap
perubahan atau kondisi lingkungan yang dengan sifatnya tersebut dapat menimbulkan bahaya bagi
lingkungannya. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun pada Pasal 1 Nomor 16 bahwa pengolahan limbah B3 sendiri ialah
proses untuk mengubah karakteristik dan
komposisi limbah B3 untuk menghilangkan dan/atau mengurangi sifat bahaya dan/atau sifat racun.
PT. Energi Sengkang adalah salah satu anak perusahaan dari investor energi asing utama, Energy
World Corporation Limited (EWC) yang berlokasi di Desa Patila, Kabupaten Wajo, Sulawesi
Selatan, Indonesia. PT. Energi Sengkang bergerak pada bisnis untuk menghasilkan listrik. Listrik
tersebut kemudian di jual ke PT. PLN Persero. Permintaan yang meningkat untuk pembangkit listrik
yang efisien dan bersih di Indonesia memberi peluang besar bagi PT. Energi Sengkang untuk tumbuh
dan berkembang pada bidang tersebut.
Segala kegiatan yang dilakukan pada perusahaan tersebut memiliki risiko berbahaya dan hazard-
hazard yang dapat mengancam para sumber daya manusia yang ada di wilayah perusahaan tersebut.
Hal tersebutlah yang mendasari kelompok 2 praktek kerja lapangan untuk menganalisis tentang
temuan positif dan negatif mengenai K3 lingkungan kerja, bahan kimia berbahaya dan K3 kesehatan
kerja pada PT. Energi Sengkang.

B. Maksud dan Tujuan


1. Maksud dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di PT. Energi Sengkang adalah untuk
mendapatkan gambaran sejauh mana perusahaan tersebut menerapkan peraturan perundang-
undangan K3 terkait K3 Lingkungan Kerja, K3 Bahan Kimia Berbahaya, dan K3 Kesehatan
Kerja.
2. Tujuan dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di PT. Energi Sengkang adalah menganalisa
hasil observasi potensi bahaya dari lingkungan kerja, bahan kimia berbahaya dan kesehatan kerja
di PT. Energi Sengkang serta mengidentifikasi jenis-jenis bahayanya.

C. Ruang Lingkup
1. K3 Lingkungan Kerja
2. K3 Bahan Kimia Berbahaya
3. K3 Kesehatan Kerja

D. Dasar Hukum
1. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2014 tentang pengelolaan limbah B3
3. Permenaker RI No. 5 Tahun 2018 tentang K3 Lingkungan Kerja
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.1/MEN/1976 tentang kewajiban latihan hyperkes bagi
dokter perusahaan
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.1/MEN/1979 tentang kewajiban latihan hygiene
perusahan kesehatan dan keselamatan kerja bagi tenaga para medis perusahaan
6. Permenakertrans RI No.15/MEN/2008 tentang P3K di tempat kerja
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.2/MEN/1980 tentang pemeriksaan kesehatan bagi tenaga
kerja
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.3/MEN/1982 dan Kepdirjen Binwasnaker No.22 Tahun
2008 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja
9. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 3 Tahun 2008 tentang tata cara pemberian simbol dan
label bahan berbahaya dan beracun
10. Kepnakertrans No. Kep 147/MEN/1998 tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan bagi program
jaminan pemeliharaan Kesehatan jamsostek
11. Kepmenaker No. Kep 187/MEN/1999 tentang pengendalian bahan kimia berbahaya ditempat
kerja
12. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. SE. 01/MEN/1979 tentang pengadaan
kantin dan ruang tempat makan
13. Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor M/7/AS.02.02/V/2020 tentang rencana
keberlangsungan usaha dalam menghadapi pandemi corona virus disease 2019 (COVID- 19)
dan protocol pencegahan penularan Covid-19 di perusahaan
BAB II
FAKTA DAN MASALAH

A. Gambaran Umum Perusahaan


PT. Energi Sengkang adalah salah satu anak perusahaan dari investor energi asing utama, Energy
World Corporation Limited (EWC) yang berlokasi di Desa Patila, Kabupaten Wajo, Sulawesi
Selatan, Indonesia. PT. Energi Sengkang bergerak pada bisnis untuk menghasilkan listrik. Listrik
tersebut kemudian di jual ke PT. PLN Persero. Permintaan yang meningkat untuk pembangkit listrik
yang efisien dan bersih di Indonesia memberi peluang besar bagi PT. Energi Sengkang untuk tumbuh
dan berkembang pada bidang tersebut.
Visi dari PT. Energi Sengkang adalah berusaha untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman,
sehat dan merangsang yang memaksimalkan peluang untuk menghasilkan lebih banyak tenaga listrik
menggunakan teknologi hijau untuk kebutuhan publik melalui jaringan PLN. Saat ini PT. Energi
Sengkang memiliki dan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) dan pembangkit
listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) berkapasitas 315 MW di Desa Patila, Kabupaten Wajo, Sulawesi
Selatan. PT Energi Sengkang secara selektif mengembangkan kapasitas pembangkit listrik baru yang
berbahan bakar gas alam di lokasi- lokasi dimana kemampuan untuk memenuhi peningkatan
permintaan lokal dibatasi oleh terbatasnya pasokan bahan bakar dan kapasitas pembangkit yang ada
saat ini.
PT. Energi Sengkang juga telah membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(P2K3) sebagai fórum komunikasi dan bahan evaluasi untuk memantau dan melakukan perbaikan
pada kinerja keselamatan dan kesehatan kerja (K3), sekaligus menjadi fasilitator manajemen
perusahaan untuk melakukan upaya-upaya dan program pencegahan atau meminimalisir potensi
kecelakaan kerja yang terjadi di area perusahaan. Setiap perusahaan tentunya mengharapkan
keuntungan yang besar, tetapi keuntungan yang besar tidak hanya dipengaruhi oleh hasil penjualan
yang tinggi atau biaya produksi yang rendah saja. Saat ini PT. Energi Sengkang juga cukup
memperhatikan pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja bagi tenaga kerjanya. Hal ini sesuai
dengan peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi PER.04/MEN/1987 Tentang P2K3, pada
pasal 2 ayat 1 yang menyatakan bahwa “Setiap tempat kerja dengan kriteria tertentu pengusaha atau
pengurus wajib membentuk P2K3”.
B. Kondisi di Lapangan
Hasil observasi melalui rekaman video dan wawancara pekerja pada hari Rabu, 10 Mei 2023
mengungkap fakta bahwa luas PT. Energi Sengkang adalah ±35 hektar dengan 20% dari luas area
tersebut didirikan beberapa buah bangunan. Perusahaan ini memiliki 4 unit Boiler yang telah
memiliki Akte Ijin dari Pengawas Keselamatan Kerja tahun 1995 dengan kapasitas tekanan uap yang
dihasilkan sebesar 60 Bar dan 75 Bar masing- masing 2 unit. Perusahaan ini juga memiliki 2 tangki
bahan bakar dan 4 unit kompresor di area perusahaan.
Jam operasional PT. Energi Sengkang yakni 24 (dua puluh empat) jam/hari, dengan jumlah jam
kerja sehari adalah 8 jam/hari dengan jumlah hari kerja tujuh hari dalam satu minggu dengan
melakukan pembagian 3 shift kerja bagi tenaga kerja. PT Energi Sengkang memiliki 73 orang
karyawan dan diantaranya 3 orang petugas kimia, 3 orang petugas ruang terbatas (confined space),
dan belum ada petugas gas detector.
Proses produksi Pembangkit Listrik Tenaga Uap yaitu air dipompa ke dalam boiler/ketel uap,
pada boiler air diubah menjadi uap. Kemudian uap yang sudah bertekanan dan bertemperatur tertentu
dialirkan ke dalam turbin uap, lalu energi uap tersebut digunakan untuk memutar turbin untuk
memperoleh energi mekanik. Lalu energi yang diperoleh disalurkan melalui gear box kemudian
masuk ke generator dan disalurkan ke trafo untuk disesuaikan tegangannya sesuai kebutuhan. dan
energi listrik yang diproduksi dari proses tersebut disalurkan ke PLN. Sedangkan untuk PLTG proses
produksi sama, hanya saja menggunakan energi gas alam atau gas metana.
Adapun bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi di PT. Energi Sengkang adalah
ammonia, asam sulfat (H2SO4), clorin, aluminium sulfat. Bahan kimia ini digunakan untuk
memurnikan air. Adapun limbah yang dihasilkan dari proses produksi yaitu limbah cair, padat, dan
emisi. Semua limbah yang berada di PT. Energi Sengkang memiliki simbol dan signnya. Selain itu,
semua gudang terdapat secondary containment (wadah kedua). Dimana bahan kimia yang habis
digunakan dinetralkan di tangki netralisasi lalu dimasukkan ke dalam Wash Water Treatment
Plant (WWTP). Selanjutnya, proses pengolahan dilakukan dengan pengolahan fisika. Kemudian,
setiap pembuangan limbah cair menggunakan laboratorium
independent dan sebelum dibuang dilakukan pengukuran baku mutu limbah cair selama 24 jam
dalam kurun waktu satu kali sebulan.
PT. Energi Sengkang memiliki kantin yang digunakan sebagai tempat makan para pekerja.
Namun dalam proses pengolahan makanan untuk pekerja dilakukan oleh vendor. Selain itu, PT.
Energi Sengkang juga memiliki klinik yang dilengkapi dengan ambulance. Tenaga kesehatan yang
berada di klinik PT. Energi Sengkang terdiri dari 1 orang dokter, 3 orang paramedic (industrial
health dan emergency medic), dan 28 orang petugas P3K. PT. Energi Sengkang juga memiliki
kotak P3K sebanyak 6 buah dan 1 unit mobil ambulance. Pemeriksaan kesehatan pada pekerja
dilaksanakan setiap 1 kali setahun pada akhir bulan Desember. Adapun calon karyawan juga
dilakukan full pemeriksaan kesehatan. Selain itu, pekerja juga diberikan asuransi kesehatan.

C. Temuan
1. Temuan Positif
a. Lingkungan Kerja
1) Terdapat 28 toilet
b. Kesehatan Kerja
1) Terdapat klinik dan ruang tindakan, 1 dokter perusahaan, dan 3 orang para medis, 28
petugas P3K dan 1 unit ambulanceTerdapat 1 orang dokter perusahaan, 3 orang para
medis, dan 28 petugas P3K
2) Tersedia kantin
3) Semua tenaga kerja di PT. Energi Sengkang telah memiliki asuransi kesehatan (BPJS)
c. Bahan Kimia Berbahaya
1) Penyimpanan dan penanganan bahan kimia sudah memenuhi standar
2. Temuan Negatif
a. Lingkungan Kerja
1) Ditemukan genangan air di depan pintu area colling tower
b. Kesehatan Kerja
1) Tidak terdapat handsanitizer pada gate security
c. Bahan Kimia Berbahaya
1) Belum terdapat simbol atau label pada bahan kimia B3 di penyimpanan B3

BAB III
ANALISA DAN REKOMENDASI

A. Analisa Temuan K3

a. Temuan Positif

No Dokumentasi Analisa Saran Dasar Hukum

1. Penyimpanan dan Sebaiknya tong Permenaker


penanganan sudah bahan kimia No.187
memenuhi standar, tersebut di cek Tahun 1999 pasal
penempatan setiap saat dan 2
landasan kayu diberi jarak agar
pada tong bahan tidak terjadi
kimia sebagai gesekan jika
upaya pencegahan sewaktu-waktu
kebocoran bahan landasan tersebut
kimia yang di rapuh/lapuk
akibatkan gesekan untuk
antara tong dan mencegah
lantai. terjadinya kontak
langsung antara
pekerja dengan
bahan kimia.
Selain itu,
sebaiknya kayu
paletnya
diperbaharui atau
ditambah karena
tempat
penampungan
B3
sudah cukup
banyak.
2. Terdapat klinik dan Permenaker Peraturan Menteri
ruang tindakan, 1 No.187 Tenaga Kerja RI
dokter perusahaan, Tahun 1999 No. 1/MEN/1976
dan 3 orang para pasal 2 tentang Kewajiban
medis, 28 petugas Latihan Hiperkes
P3K dan 1 unit Bagi Dokter
ambulance Perusahaan Pasal 2
Peraturan Menteri
Tenaga Kerja RI
No.1/MEN/1979
tentang kewajiban
latihan hygiene
perusahan
kesehatan dan
keselamatan kerja
bagi tenaga para
medis perusahaan
pasal 2

Permenakertrans
RI
No.15/MEN/2008
tentang P3K di
tempat kerja pasal
2 dan
pasal 11 poin b
3 Wawancara langsung Tersedia kantin Sebaiknya Surat Edaran
dengan Pak Rahman pada perusahaan kebersihan Menteri Tenaga
dan hygiene Kerja dan
di area kantin Transmigrasi No:
tetap terjaga SE.
01/MEN/1979
tentang
Pengadaan
Kantin dan
Ruang Tempat
Makan
4. Wawancara langsung Semua tenaga Undang-Undang
dengan Pak Rahman kerja di PT. Energi Nomor 24 Tahun
Sengkang telah 2011 tentang
memiliki asuransi Badan
kesehatan (BPJS) Penyelenggara
Jaminan Sosial
pasal 15 ayat (1)
5. Wawancara langsung Terdapat 27 toilet Sebaiknya Permenaker RI
dengan Pak Rahman kebersihan dan No. 5 Tahun
hygiene di area 2018 tentang K3
toilet tetap Lingkungan
terjaga Kerja Pasal 33
ayat (2) poin a

b. Temuan Negatif

Potensi
No Dokumentasi Analisa Saran Dasar Hukum
. Bahaya

Ditemukan Tergelincir atau Petugas UU No.1 Tahun


terdapat terjatuh kebersihan 1970 tentang
1. genangan air di seharusnya Keselamatan
depan pintu area rutin Kerja pasal 3
colling tower membersihk
yang an, apabila Permenaker RI
dapat pengendalia No. 5 Tahun
menyebabkan n tersebut 2018 tentang K3
pekerja sudah Lingkungan Kerja
tergelincir atau dilaksanakan pasal 3
terjatuh pada dan dinilai
saat beraktifitas masih kurang
di area tersebut. maksimal
dapat
ditambah
dengan
memberikan
rambu- rambu
hati-
hati lantai
licin.

2. Belum terdapat tidak diketahui Sebaiknya Kepmenaker No.


simbol dan label jenis B3 apa yang dipasang 187/MEN/1999
pada B3 di terdapat pada simbol dan tentang
penyimpanan penyimpanan label bahan pengendalian
B3 tersebut kimia B3 dan bahan kimia
simbolnya berbahaya
ditempat kerja
pasal 5

Peraturan
Menteri
Lingkungan
Hidup No 3
Tahun 2008
tentang tata cara
pemberian simbol
dan label bahan
berbahaya dan
beracun
pasal 1
3. Tidak terdapat Menularnya virus Sebaiknya UU No.1 Tahun
handsanitizer Covid-19 pada disediakan 1970 pasal 3
pada gate pekerja handsanitize ayat (1) poin h
security r pada area
sebagai salah tersebut Surat Edaran
satu upaya Menteri
pengendalian Ketenagakerjaan
penyebaran RI Nomor
Covid-19 M/7/AS.02.02/V/
2020

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang telah dilakukan mengenai K3 Lingkungan
Kerja, Bahan Kimia Berbahaya, dan K3 Kesehatan di PT. Energi Sengkang maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Untuk K3 Lingkungan Kerja terdapat 1 temuan positif dan 1 temuan negatif.
2. Untuk Bahan Kimia Berbahaya terdapat 1 temuan positif dan 1 temuan negatif.
3. Untuk K3 Kesehatan Kerja terdapat 3 temuan positif dan 1 temuan negatif.

B. Saran
Pentingnya dilakukan pengawasan dan pemenuhan syarat-syarat dalam bidang K3 khususnya
bidang K3 Lingkungan Kerja, Kesehatan Kerja, dan Bahan Kimia Berbahaya pada PT. Energi
Sengkang agar temuan-temuan negatif yang ditemukan dapat dieleminasi atau dilakukan
pengendalian sehingga keselamatan dan kesehatan kerja pada pekerja dapat terjamin.

Anda mungkin juga menyukai