Anda di halaman 1dari 5

1.

Unsur Ekstrinsik
Selain ada unsur intrinsik, di dalam penulisan juga terdapat unsur ekstrinsik. Unsur
ekstrinsik merupakan unsur yang membangun novel dari luar. Unsur ekstrinsik ini bisa berupa
latar pribadi penulis, atau nilai-nilai yang diambil dari luar.
Unsur ekstrinsik ini bisa berupa biografi dan latar belakang penulis, kisah dibalik
penulisan novel seperti pengalaman pembaca, kesan serta pesan, dan juga cita-cita serta harapan
dalam novel.

Unsur ekstrinstik juga mengangkat tentang nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat, yang
diangkat oleh penulis dalam menulis novel, seperti nilai ekonomi, politik, sosial, budaya dan lain
sebagainya.

2. Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Novel Sejarah


Karya sastra yang baik, termasuk novel sejarah, sellu mengandung nilai (value). Nilai
tersebut di kemas secara implicit dalam alur, latar, tokoh, dan tema. Nilai yang terkandng dalam
antara lain nilai nilai budaya, nilai moral, nilai agama, nilai social, dan nilai estetis.

1) Nilai budaya adalah nilai yang dapat memberikan suatu arti yang sangat mendalam dalam
khidupan bermasyakat, peradaban, atau kebudayayaan
Contoh,
“Dan bila orang mendarat dari pelayaran, entah dari jauh entahlah dekat, ia akan berhenti
di satu tempat beberapa puluh langkah dari dermaga. Ia akan mengangkat sembah
dihadapannya berdiri sela baginda, sebuah tugu batu berpahat dengan prasasti
peninggalan sri airlangga. Bila ia meneruskan langkah nya, semua saja jalanan yang
dilaluinya, jalanan ekonomi sekaligus militer. Ia akan selalu berpapasan dengan pribumi
yang berjalan tenang tanpa gegas, sekalipun dibawah matahari terik.”
Nilai budaya dalam kutipan diatas adalah nilai budaya timur yang mengajarkan hidup
tenang tidak tergesa gesa segala sesuatu selalu di hubungkan dengan kejadian alam dunia.

2) Nilai moral/ etik adalah nilai yang memberikan nasehat atau ajaran yang berkaitan dengan
akhlak budi pekerti
Contoh,
“juga sang adipati Tuban Arya Tumenggung Wilwatika tidak bebas dari ketentuan Maha
Dewa. Sang Hyang Windi merstui barang siapa yang memiliki kebenaran dalam hatinya.
Jangan kuatir, kepala desa! Kurang tepat jawabanku, kiranya? Ketakutan selalu menjadi
bagian dari mereka yang tidak mau menegakqn keadilan. Kejahatan selalu jadi bagian dari
mereka yang mengingkari kebenaran maka melanggar keadilan. Dua duanya busuk dua
duanya sumber keonaran di bumi ini....”, dan ia teruskan nasehatnya tentang kebenaran
dan keadilan dari kedudukanya ditengah tengah masyarakat dan para dewa”
Nilai moral dalam teks di atas adalah ketakutan membela kebenaran dan sama saja mereka
melakukan kejahatan trsebut karna sama sama melanggar keadilan.

3) 3) Nilai agama yaitu nilai nilai yang berkaitan dengan kehidupan


beragama Contoh,
Kala itu tahun 1309, segenap rakyat berjkumpul di alun alun. Semua berdoa apa pun
warna agamanya, apakah siwa, budhha maupun Hindu. Semua rah perhatian di tunjukan
dalam satu pandang, ke Purwakarta yang tak dijaga dengan ketat. Segenap prajurit
bersikap sangat ramah kepada siapapun karena memang demikian sikap keseharian
mereka. Lebih dari itu segenap panitia rajurit merasakan gejolak yan sama oleh duka yang
mendalam atas sakit yang diderita kertarajasa Jawawardana.”
Nilai agama dalam kutipan teks diatas adalah aktifitas rakyat dai semua kalangan untuk
mendoakan kertarajasa wardana yang sedang sakit.
4) Nilai sosial yaitu nilai yang berkaitan dengan tata pergaulan antar individu di
masyarakat Contoh,
Sebagian terbesar pengantar sumbangan pria, wanita, tua, dan muda menolak disuruh
pulang. Merek bermaksud mengantarkan sumbangan juga. Maka jadilah dapur raksasa
malam itu juga.”
Dalam kutipan teks ditas nilai social tampak akan adanya pesta perkawinan yaitu dengan
menyumbangkan tenaga dan kesediaan untuk membantu apa saja yang di perlukan.
5) Nilai estetis adalah nilai yang berkaitan dngan keindahan teknik yang digunakan pengarang
untuk menyajikan suatu karangan.
Unsur ekstrinstik juga mengangkat tentang nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat, yang
diangkat oleh penulis dalam menulis novel, seperti nilai ekonomi, politik, sosial, budaya dan lain
sebagainya.

3. Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Novel Sejarah


Karya sastra yang baik, termasuk novel sejarah, sellu mengandung nilai (value). Nilai
tersebut di kemas secara implicit dalam alur, latar, tokoh, dan tema. Nilai yang terkandng dalam
antara lain nilai nilai budaya, nilai moral, nilai agama, nilai social, dan nilai estetis.

6) Nilai budaya adalah nilai yang dapat memberikan suatu arti yang sangat mendalam dalam
khidupan bermasyakat, peradaban, atau kebudayayaan
Contoh,
“Dan bila orang mendarat dari pelayaran, entah dari jauh entahlah dekat, ia akan berhenti
di satu tempat beberapa puluh langkah dari dermaga. Ia akan mengangkat sembah
dihadapannya berdiri sela baginda, sebuah tugu batu berpahatdengan prasasti
peninggalan sri airlangga. Bila ia meneruskan langkah nya, semua saja jalanan yang
dilaluinya, jalanan ekonomi sekaligus militer. Ia akan selalu berpapasan dengan pribumi
yang berjalan tenang tanpa gegas, sekalipun dibawah matahari terik.”
Nilai budaya dalam kutipan diatas adalah nilai budaya timur yang mengajarkan hidup
tenang tidak tergesa gesa segala sesuatu selalu di hubungkan dengan kejadian alam dunia.

7) Nilai moral/ etik adalah nilai yang memberikan nasehat atau ajaran yang berkaitan dengan
akhlak budi pekerti
Contoh,
“juga sang adipati Tuban Arya Tumenggung Wilwatika tidak bebas dari ketentuan Maha
Dewa. Sang Hyang Windi merstui barang siapa yang memiliki kebenaran dalam hatinya.
Jangan kuatir, kepala desa! Kurang tepat jawabanku, kiranya? Ketakutan selalu menjadi
bagian dari mereka yang tidak mau menegakqn keadilan. Kejahatan selalu jadi bagian dari
mereka yang mengingkari kebenaran maka melanggar keadilan. Dua duanya busuk dua
duanya sumber keonaran di bumi ini....”, dan ia teruskan nasehatnya tentang kebenaran
dan keadilan dari kedudukanya ditengah tengah masyarakat dan para dewa”
Nilai moral dalam teks di atas adalah ketakutan membela kebenaran dan sama saja mereka
melakukan kejahatan trsebut karna sama sama melanggar keadilan.

8) 3) Nilai agama yaitu nilai nilai yang berkaitan dengan kehidupan


beragama Contoh,
Kala itu tahun 1309, segenap rakyat berjkumpul di alun alun. Semua berdoa apa pun
warna agamanya, apakah siwa, budhha maupun Hindu. Semua rah perhatian di tunjukan
dalam satu pandang, ke Purwakarta yang tak dijaga dengan ketat. Segenap prajurit
bersikap sangat ramah kepada siapapun karena memang demikian sikap keseharian
mereka. Lebih dari itu segenap panitia rajurit merasakan gejolak yan sama oleh duka yang
mendalam atas sakit yang diderita kertarajasa Jawawardana.”
Nilai agama dalam kutipan teks diatas adalah aktifitas rakyat dai semua kalangan untuk
mendoakan kertarajasa wardana yang sedang sakit.

9) Nilai sosial yaitu nilai yang berkaitan dengan tata pergaulan antar individu di
masyarakat Contoh,
Sebagian terbesar pengantar sumbangan pria, wanita, tua, dan muda menolak disuruh
pulang. Merek bermaksud mengantarkan sumbangan juga. Maka jadilah dapur raksasa
malam itu juga.”
Dalam kutipan teks ditas nilai social tampak akan adanya pesta perkawinan yaitu dengan
menyumbangkan tenaga dan kesediaan untuk membantu apa saja yang di perlukan.
10) Nilai estetis adalah nilai yang berkaitan dngan keindahan teknik yang digunakan
pengarang untuk menyajikan suatu karangan.

Anda mungkin juga menyukai