Anda di halaman 1dari 17

Menurut Koentjaraningrat , kebudayaan merupakan

keseluruhan perilaku dari manuasia dan hasil yang diperoleh


melalui proses belajar dan segalanya tersusun dalam
kehidupan masyarakat.

Menurut Ki Hajar Dewantara, kebudayaan didefinisikan


sebagai buah Budi Manusia, yang merupakan hasil dari dua
pengaruh besar yaitu alam dan kodrat masyarakat. Ini juga
merupakan sebuah bukti kejayaan kehidupan manusia untuk
dapat mengatasi kesulitan di dalam hidupnya agar
keselamatan dan kebahagiaan bisa tercapai. Nantinya, sifat
tertib dan damai juga akan terlahir dari sini.
Pada umumnya karakter masyarakat Sunda adalah periang, ramah-tamah (soméah, seperti dalam falsafah someah hade ka semah), murah senyum, lemah-lembu

Budaya Sunda adalah budaya yang tumbuh dan hidup


dalam masyarakat Sunda. Budaya Sunda dikenal dengan
budaya yang sangat menjunjung tinggi sopan santun.

Pada umumnya karakter masyarakat Sunda adalah


periang, ramah-tamah (soméah, seperti dalam falsafah
someah hade ka semah), murah senyum, lemah-lembut,
dan sangat menghormati orang tua. Itulah cermin
budaya masyarakat Sunda.
Karakteristik Masyarakat Sunda

Kebudayaan Sunda memiliki ciri khas tertentu yang membedakannya


dari kebudayaan–kebudayaan lain. Secara umum masyarakat Jawa
Barat atau Tatar Sunda, dikenal sebagai masyarakat yang lembut,
religius, dan sangat spiritual.

Kecenderungan ini tampak sebagaimana dalam pameo silih asih,


silih asah dan silih asuh, saling mengasihi (mengutamakan sifat welas
asih), saling menyempurnakan atau memperbaiki diri (melalui
pendidikan dan berbagi ilmu), dan saling melindungi (saling menjaga
keselamatan).
karakteristik budaya sunda memiliki kemampuan-kemampuan yang
menjadikannya sebagai daya hidup bagi masyarakatnya, seperti:

1. Kemampuan berkoordinasi dan berorganinasi, dimaknai sebagai


kemampuan berinteraksi secara sosial.

2. Kemampuan beradaptasi, dimaknai sebagai kemampuan


kesadaran untuk secara kreatif mengatasi tantangan keadaan,
tantangan zaman dan tantangan berbagai ragam pergaulan.

3. Kemampuan mobilitas, dimaknai sebagai kemampuan untuk dengan


kreatif menciptakan mobilitas sosial, politik, dan ekonomi, baik yang
bersifat horizontal maupun vertikal.

4. Kemampuan tumbuh dan berkembang, diartikan sebagai


kemampuan kesadaran untuk selalu maju, selalu bertambah luas
dan dalam wawasan-nya selalu menawarkan pemikiran-pemikiran
yang segar dan baru Kemampuan regenerasi, dimaknai sebagai
kemampuan untuk mendorong munculnya generasi baru yang
kreatif dan produktif.
1. Tanggung Jawab, dimaknai sebagai suatu kesadaran untuk selalu
melaksanakan kewajiban-kewajiban secara penuh sesuai dengan
tanggung jawab sosialnya.

2. Idealisme, dimaknai sebagai rumusan sikap hidup seseorang di


dalam menempuh padang dan hutan belantara kehidupan.
Idealisme sekaligus merupakan sumber kepuasan batin seseorang.

3. Spontanitas, dimaknai sebagai ungkapan naluri dan intuisi


manusia. Tanpa spontanitas akan menyebabkan hidup menjadi
kering dan hambar.
fungsi kujang terbagi menjadi
empat antara lain:
1. Peralatan dan Teknologi
Sistem peralatan Kujang Pusaka
masyarakat sunda (lambang keagungan dan
terdapat pada senjata perlindungan keselamatan)
tradisionalnya yaitu
kujang. Kujang Pakarang
(untuk berperang)

Senjata seperti kujang ini Kujang Pangarak


disimpan sebagai pusaka (sebagai alat upacara)
yang digunakan untuk
melindungi rumah dari Kujang Pamangkas
bahaya dengan meletakkan (sebagai alat berladang).
di atas tempat tidur.
2. Religi
Sebagian besar masyarakat suku sunda menganut Agama Islam.
Namun, ada pula yang beragama Kristen, Hindu atau Budha, dll.
Mereka tergolong pemeluk agama yang taat karena bagi mereka
kewajiban beribadah adalah prioritas utama.
Contoh:

Dalam menjalankan ibadah puasa, sholat lima waktu, serta


berhaji bagi yang mampu. Mereka juga masih
mempercayai adanya kekuatan ghaib. Terdapat juga
adanya upacara-upacara yang berhubungan dengan
salah satu fase dalam lingkaran hidup, mendirikan rumah,
menanam padi, dan lain-lain
3. Bahasa
Bahasa Sunda mengenal adanya tingkatan dalam Bahasa
yang disebut Unda-Usuk yaitu tata cara berbahasa untuk
mebedakan golongan usia dan status social.
1)Bahasa Sunda Lemes (halus) yang digunakan untuk berbicara
kepada orang tua, orang yang dituakan atau yang disegani.

2) Bahasa Sunda Sedang yang digunakan antara orang yang


setara, baik usia maupun status sosialnya.

3)Bahasa Sunda Kasar yang digunakan oleh atasan kepada


bawahan, atau kepada orang yang status sosialnya lebih
rendah. Dalam Bahasa Sunda terdapat pengejan huruf vocal E
yang berbeda sesuai dengan tanda baca.Contoh :e, è dan eu.

4. Kesenian
a. Seni Tari : Tari Topeng, Merak, Jaipong, dan Sisingaan.
b. Seni Suara dan Musik : Degung (semacam orchestra)
menggunakan alat music gendang, gong, saron, kecapi dll.
c. Lagu Daerah sunda: Bubuy Bulan, Karatagan Pahlawan,
Badminton, Tokecang, Cingcangkeling, Manuk Dadali, Es
Lilin dan Warung Pojok.
d. Wayang Golek
Wayang yang terbuat dari kayu dan salah satu tokoh
karakter wayang yaitu Cepot dan Dalang yang paling
terkenal adalah Abah Asep Sunarya.
e. Senjata tradisional: Kujang dan Keris.
f. . Organisasi Kemasyarakatan Sistem kekerabatan yang
digunakan adalah Parental atau Bilateral, yaitu mengikuti
garis keturunan dari kedua belah pihak orang tua.
g. Ekonomi
Mata pencaharian pokok suku Sunda adalah:
1) Bidang Perkebunan : Teh, Karet, dan Kina.
2) Bidang Pertanian : Padi, Palawija, dan Syur-mayur.
3) Bidang Perikanan : Tambak Udang, dan Perikanan Ikan
Payau. Selain bertani, berkebun dan mengelolo perikanan
ada juga yang bermata pencaharian sebagai Pedagang,
Pengrajin, Peternak dan Nelayan.
h. Ilmu Pengetahuan
Kemajuan teknologi fasilitas yang cukup memadai dalam
pengetahuan dan informasi.

i. Teknologi
Seiring berkembangnya zaman, hasil-hasil pengembangan
teknologi sangat membantu masyarakat sunda dalam kegiatannya
sehari-hari serta mudah untuk didapat.
Contoh:
Alat-alat yang digunakan untuk pertanian, seperti traktor untuk
membajak sawah, penggilingan padi.
Menurut J.J. HoenigmanWujud kebudayaan merupakan
bentuk yang dihasilkan oleh pemikiran kebudayaan.

Gagasan Aktivitas Artefak


1. Gagasan
Gagasan yaitu wujud kebudayaan yang berupa gagasan,
ide, nilai, norma, peraturan, dan lain sebagainya.
Sifatnya abstrak, tidak dapat diraba, disentuh dan bukan
barang yang nyata. Jika gagasan ini dalam bentuk tulisan,
maka lokasi dari kebudayaan tersebut berada dalam
karangan-karangan atau tulisan-tulisan.
Misalnya: kitab kuno, prasati dan lain sebagainya.

2. Aktivitas
Aktivitas yaitu tindakan atau aktivitas manusia yang berasal
dari pemikiran kebudayaan. Wujud kedua ini sering disebut
dengan sistem sosial, terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia
yang sering berinteraksi. Sifatnya nyata, terjadi di sekeliling
kita sehari-hari, dapat diamati dan didokumentasikan.
Misalnya: sistem adat, sitem kemasyarakatan dan lain
sebagainya.
3. Artefak
Artefak yaitu wujud fisik berupa hasil aktivitas atau karya
manusia dalam masyarakat yang berupa benda-benda
atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, didokumentasikan
serta sifatnya wujud konkret.
Misalnya: Patung, bangunan dan lain sebagainya.
1. Wujud kebudayaan sebagai suatu komplek dari ide-ide, gagasan, nilai-
nilai, norma-norma, peraturan-peraturan dan sebagainya. Wujud
kebudayaan yang pertama ini bersifat abstrak, tidak dapat diraba atau
difoto.

2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola


dari manusia dalam masyarakat yang disebut sistem sosial. Sistem sosial ini
terdiri dari berbagai aktivitas manusia yang saling berinteraksi,
berhubungan serta bergaul satu dengan yang lain dan selalu mengikuti
pola-pola tertentu berdasarkan adat tata kelakuan.

3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia yang


disebut kebudayaan fisik. Kebudayaan fisik merupakan seluruh hasil fisik
dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat,
sehingga sifatnya paling kongkrit dan berupa benda atau hal-hal yang
dapat diraba, dilihat, dan difoto.
Kebudayaan adalah hasil kegiatan dan penciptaan
batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan,
kesenian, dan adat istiadat.Kebudayaan sunda adalah
hasil kegiatan atau penciptaan tentang budaya sunda.
Dalam kebuadayaan sunda terdapat karakteristik,
unsur dan wujud kebudayaan sunda.
Karakteriktik kebudayaan sunda adalah ciri khas
tertentu yang membedakannya dari kebudayaan-
kebudayaan lain. Dalam karakteristik tersebut, budaya
sunda memiliki kemampuan-kemampuan yang
menjadikannya sebagai daya hidup bagi
masyarakatnya, yang diantaranya seperti: 1)
Kemampuan berkoordinasi dan berorganinasi, 2)
Kemampuan beradaptasi, 3) Kemampuan mobilitas,
4) Kemampuan tumbuh dan berkembang, dan
5) Kemampuan regenerasi.

Anda mungkin juga menyukai