Anda di halaman 1dari 26

Praanggap

an dan
Entailmen
t
Kelompok 3
Sri Dianti NIM. 175030063
Estiana NIM. 175030064
Aghnia Nur Aulia NIM. 175030065
Fathira Nurhaliza NIM. 175030066
Fitri Febrianti NIM. 175030067
Rizna Hafizah R. NIM. 175030068
PENGERTIAN
PRAANGGAPAN
Cruse dalam Sukirman (2015, hlm. 8)

Praanggapan to pre- to suppose


(presuposisi) suppose beforehand

Dalam arti sebelum pembicara atau penulis mengujarkan sesuatu, ia sudah


memiliki dugaan sebelumnya tentang kawan bicara atau hal yang dibicarakan.
Putrayasa dalam Sukirman (hlm. 8)

Presuposisi merupakan anggapan awal


yang secara tersirat dimiliki oleh sebuah
ungkapan kebahasaan sebagai bentuk respon
awal pendengar dalam menghadapi ungkapan
kebahasaan tersebut.
Cumminks (1999) dalam Setiawati, dkk.
(2007, hlm. 42)

Secara umum, praanggapan adalah asumsi-asumsi


atau inferensi-inferensi yang tersirat dalam
ungkapan-ungkapan linguistik tertentu.

Yule (2018, hlm. 43)


Presupposisi adalah sesuatu yang diasumsikan oleh penutur
sebagai kejadian menghasilkan tuturan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa praanggapan
adalah kesimpulan awal si penutur sebelum
mengujarkan tuturannya.

A : “Aku sudah membeli bukunya pak bagus kemarin.”


B : “Dapat potongan 30% kan?”
Jenis-jenis
Praanggap
an
Praanggapan
1. Praanggapan Eksistensial

Praanggapan yang tidak


Contoh:
hanya diasumsikan
keberadaannya dalam Ada yang mencuri motor
kalimat-kalimat yang Andi.
menunjukkan
kepemilikkan, tetapi lebih
luas lagi keberadaan atau
eksistensi dari pernyataan
dalam tuturan tersebut
Praanggapan
2. Praanggapan Faktif / Faktual

Praanggapan ini muncul dari


Contoh:
informasi yang ingin
disampaikan dinyatakan Andi sepertinya demam dan
dengan kata-kata yang tidak menyadari bahwa di luar
menunjukkan suatu fakta atau sedang hujan deras.
berita yang diyakini
kebenarannya. Kata-kata
tersebut adalah kata kerja
yang dapat memberikan
makna pasti dalam tuturan
tersebut.
Praanggapa

3. Praanggapan Leksikal

Penggunaan satu bentuk


dengan maknanya yang Contoh:
ditegaskan secara Andi berhenti merokok
konvensional diinterpretasikan setelah di PHK.
dengan presuposisi bahwa
makna lain (yang tidak
ditegaskan) sudah dipahami.
Praanggapa

4. Praanggapan Struktural

Praanggapan yang dinyatakan


melalui tuturan yang Contoh:
strukturnya jelas dan langsung Ada apa dalam angkot itu ?
dipahami tanpa melihat kata-
kata yang digunakan.
Praanggapan
5. Praanggapan Nonfaktual 5. Praanggapan Konter-Faktual
Praanggapan yang masih Praanggapan ini menghasilkan
memungkinkan adanya pemahaman yang berkebalikan
pemahaman yang salah karena dari pernyataannya atau
penggunaan yang tidak pasti dan kontradiktif.
masih ambigu (bias).

Contoh: Contoh:
Seandainya saya memiliki sebuah mobil. Kalau hari ini Sinta datang, dia akan bertemu
dengan Andi.
MASALAH PROYEKSI
Menurut Levinson dalam Iswanti, Evi Anggraeni
(2012, hlm 3),

Masalah proyeksi adalah suatu keadaan dimana


praanggapan dalam klausa tidak mampu
menjadi praanggapan keseluruhan kalimat.
MASALAH PROYEKSI
Menurut Yule (2018, hlm.52),

Masalah proyeksi diartikan sebagai makna


beberapa presuposisi (sebagai bagian-bagian)
tidak mampu menjadi arti dari beberapa
kalimat kompleks (sebagai keseluruhan).
MASALAH PROYEKSI
Jadi, Masalah proyeksi adalah masalah
presupposisi yang mana arti dari sebagian
presupposisi tidak mampu menjadi arti dari
beberapa kalimat kompleks atau sebagai
keseluruhan.
PENGERTIAN
ENTAILMENT
ENTAILMENT
Yule (2018, hlm. 55) Rahardi (2008, Harimurti (2001 hlm. )
hlm. 43)

Entailment Entailment Entailment


adalah sesuatu adalah hubungan merupakan
yang mesti antara tuturan makna yang
mengikuti apa dan maksudnya timbul sebagai
yang dinyatakan. yang bersifat akibat yang ada
mutlak. dalam suatu
bentuk tuturan.
ENTAILMENT
Jadi, entailment merupakan makna yang timbul sebagai
akibat dari hubungan antara tuturan dengan maksudnya
yang bersifat mutlak.

Contohnya:

1. Ali membunuh Joni.


2. Dimas menggoreng Ikan.
ENTAILMENT
TERSUSUN
ENTAILMENT TERSUSUN
Entailment dianggap sebagai suatu konsep logis yang
murni, yang disimbolkan dengan I I -.
Contoh 1:
Kalimat :
Rover mengejar tiga ekor tupai.
Entailment:
a. Sesuatu mengejar tiga ekor tupai.
b. Rover melakukan sesuatu terhadap tiga ekor tupai.
c. Rover mengejar tiga benda.
d. Sesuatu terjadi.
ENTAILMENT TERSUSUN
Contoh 2:
Kalimat :
Gerry membaca dua buah buku.

Entailment:
a. Sesuatu membaca dua buah buku.
b. Gerry melakukan sesuatu terhadap dua buah buku.
c. Gerry membaca dua benda.
d. Sesuatu terjadi.
Terima kasih!
Apa ada pertanyaan?
Rahardi, R. Kunjana. (2008). Pragmatik: kesantunan imperatif
bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Yule, George. (2018). Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kridalaksana, Harimurti. (2001). Kamus linguistik. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Cummings, Louise. (2007). Pragmatik: sebuah perspektif
multidisipliner. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Iswanti, Evi Anggraeni. (2012). Kajian pragmatik: Masalah proyeksi
pada biografi steve jobs karya Walter Isaacson. Bandung.
Sukirman. (2017). Diakses pada 15 Februari 2020. Dalam laman
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=htt
p://eprints.unm.ac.id/4263/2/19%2520BAB%2520II.pdf&ved=2ahaUKEwi
wx_j_idPendAhWiyjgGHekcCM4QFjAJegQIBRAB&usg=AOvVaw3akS
DF5uQMnC6eZL8IgD-7

"Jika kau menginginkan sesuatu dalam hidupmu
yang tak pernah kau punya. Kau harus
melakukan sesuatu yang belum pernah kau
lakukan." -JD Houson

“Kalau mau menunggu sampai siap, kita akan


menghabiskan sisa hidup kita hanya untuk
menunggu" -Lemony Snicket

"Kalau impianmu tak bisa membuatmu
takut, mungkin karena impianmu tak
cukup besar." (Muhammad Ali)

Lakukan yang terbaik di semua


kesempatan yang kamu miliki.
I am Jane
Doe
I am here because I love to design
presentations.
You can contact me at
@username

Anda mungkin juga menyukai