Uas Pak T Tiwi Revisi
Uas Pak T Tiwi Revisi
Nim : 210401023
Unit/semester : 02/03
Prodi : Pendidikan sejarah
Mata kuliah : Sejarah dan budaya aceh (UAS)
SOAL-SOAL.
1. Adat Aceh Identik dengan Islam merupakan suatu filsofis yang mengikat
dengan adat Aceh baik berupa benda-benda peninggalan sejarah, maupun
upacara ritual-ritual adat yang terdapat dalam kehidupan masyarakat Aceh
sehari-hari. Jelaskan nilai-nilai apa saja yang terkandung dalam :
a. Adat pada acara peusijuk
b. Adat pada kenduri orang meninggal
c. Adat pada kenduri blang
2. Dalam kaitan soal nomor 1 jelaskan peran masing-masing Lembaga Adat
sesuai Qanun pemerintahan Aceh yang membidangi adat tersebut (200 kata)
3. Benda-benda peninggalan sejarah seperti “rencong” dan “rumah adatAceh”
tidak terlepas dari nilai-nilai filosofis. Jelaskan nilai-nilai filosfis apa saja
yang terdapat pada :
a. Rencong Aceh
b. Rumah Adat Aceh
4. Jelaskan faktor-faktor penyebab mengapa di Aceh perayaan maulid
diperingati tidak hanya di bulan rabiul awal, tetapi bagi desa yg tidak sempat
pada rabiul awal akan diperingati pada bulan berikutnya hingga pd bulan
jumadil akhir atau dengan istilah maulid I, maulid II dan maulid III(200 kata).
5. Peusijuk merupakan warisan budaya Aceh (kearifan lokal) yang
dilakssanakan melaui upacara ritual adat pada acara-acara yang dianggap
penting seperti hendak melaksanakan ibadah haji dan umrah atau kegiatan-
kegiatan lain yang dianggap perlu. Jelaskan nilai-nilai simbolik apa saja yang
terdapat pada acara peusijuk.
Jawab:
1. a. Budaya merupakan suatu kebiasaan atau prilaku masyarakat di daerah
tertentu, budaya juga merupakan suatu proses yang dinamis serta memiliki
nilai-nilai dan norma-norma kehidupan yang berlaku dalam tata cara
pergaulan masyarakat tertentu. Dari budaya tersebut maka terciptalah ragam
kebiasaan masyarakat, di antaranya bahasa daerah, kesenian tari, musik, dan
upacara adat, semua ini adalah hasil dari bagian budaya. Tradisi Peusijuek
dalam masyarakat Aceh telah menjadi suatu kebiasaan yang berawal dari
amalan yang turuntemurun dan tidak mungkin terhapus, bahkan senantiasa
mengiringi setiap upacara kemasyarakatan, keagamaan dan lainnya.
Masyarakat Aceh percaya, bahwa tradisi Peusijuek ini merupakan hasil
kearifan budaya lokal yang diajarkan nenek moyang, karena budaya dan
agama harus dijalankan secara berdampingan dengan segala kebaikan yang
ada di dalamnya. Sehingga harus dihormati dan dijaga keberadaannya.
Prosesi Peusijuek sudah menjadi budaya yang terus dipertahankan. Beberapa
nilai yang terkandung dalam tradisi Peusijeuk antara lain nilai toleransi, nilai
religi, nilai kerjasama, dan nilai sosial.
Nilai toleransi adalah sikap saling menghargai dan menghormati satu
sama lain dengan situasi dan latar belakang yang berbeda dengan
tetap menjaga rasa persatuan dan persaudaraan untuk menciptakan
kehidupan yang damai dan bahagia.
Nilai religi adalah nilai yang berkaitan dengan konsep kehidupan
beragama atau beragama berupa ikatan atau hubungan yang mengatur
manusia dengan Tuhannya.
Nilai kerjasama dapat diartikan sebagai usaha bersama atau gotong
royong antara dua pihak atau lebih.
Nilai sosial adalah pemahaman masyarakat tentang apa yang dianggap
baik dan buruk. Nilai-nilai sosial terbentuk dalam konsensus setiap
individu dalam masyarakat. Akibatnya, nilai-nilai sosial pada satu
kelompok masyarakat berbeda dengan kelompok masyarakat lainnya.
b.
Nilai sosial adalah pemahaman masyarakat tentang apa yang dianggap
baik dan buruk. Nilai-nilai sosial terbentuk dalam konsensus setiap
individu dalam masyarakat. Akibatnya, nilai-nilai sosial pada satu
kelompok masyarakat berbeda dengan kelompok masyarakat lainnya.
Nilai adat istiadat adalah gagasan yang mencakup nilai-nilai budaya,
adat istiadat, norma, dan hukum suatu daerah. Ada hukuman tertulis
dan tidak tertulis untuk pelanggaran hukum umum.
Nilai budaya merupakan salah satu nilai yang berkembang di
masyarakat. Nilai ini muncul dalam perjalanan hidup manusia sejak
zaman dahulu kala. Salah satu contoh nilai budaya adalah
menghormati orang yang meninggal karena mereka adalah nenek
moyang kita dan tanpa mereka kita tidak akan pernah ada.
Konsep sederhana syari’at adalah jalan yang jelas yang ditunjukkan
Tuhan kepada umat manusia. Cara ini berupa peraturan perundang-
undangan agama Islam yang bersumber dari Alquran, Hadits Nabi
Muhammad SAW, ijab dan qiya.
c. nilai yang terkandung didalam adat pada kenduri blang adalah nilai sosial.
Yang memiliki tujuan untuk terwujudnya silaturrahmi sesama warga dan
tercipta kekompakan, biasanya setelah khanduri blang diiringi dengan
pantangan (tidak boleh ada kegiatan) selama tiga hari.
5. (1) Talam : mengandung makna bahwa orang yang diPeusijuek tetap bersatu
dalam lingkungan keluarga yang ditinggalkan. (2) Clok (calok) mengandung makna
bahwa orang yang di Peusijuek itu tetap berada dalam lingkungan keluarga
yang di lingkungan keluarga (persatuan) dan berhemat. (3) Tudung saji (sangee)
mengandung makna diharapkan untuk mendapatkan perlindungan dari Allah swt.
Dari segala tipu daya yang menyesatkan. (4) Beras padi mengandung makna bahwa
orang diPeusijuek semakin tua semakin berilmu, juga merupakan makan pokok atau
benih untuk menghasilkan. (5) Tepung tawar mengandung makna bahwa tepung
berwarna putih merupakan perlambang kebersihan dan kesejukan jiwa bagi orang
yang di Peusijuek. (6) On manek-mano mengandung makna bahwa sesuai dengan
deretan bunga diharapkan digalang persatuan dan kesatuan serta keteraturan