Gambar 11.1
Sistem Panas Bumi
(Sumber : https:/fkmtfindonesia.or.id/)
Perbedaan dari pemboran sumur panas bumi berhubungan dengan batuan
formasi yang keras dan temperatur yang tinggi, sehingga operasi sumur panas
bumi lebih rumit dibandingkan dengan sumur minyak dan gas bumi.
Adapun design casing di industri minyak dan gas, konsentrasi utama
berada pada metal failure dari burst, collapse atau tension. Tetapi untuk industri
panas bumi kehadiran thermal loads pada casing menyebabkan terjadinya
ketidakstabilan di casing sehingga dilakukan perhitungan thermal stress dan
plastic deformation.
Sumur Geothermal terbagi menjadi :
1. Sumur Produksi
Merupakan sumur yang memproduksi steam maupun brine (air panas).
2. Sumur Injeksi
Sumur yang menginjeksikan kembali brine setelah energi panas
diekstraksi (brine injector) ataupun untuk menginjeksikan air sisa dari
proses PLTP yang disebut condensate injector ke daam field geothermal.
3. Sumur Delineasi
Sumur yang digunakan untuk pemantauan terhadap area geothermal.
Gambar 11.2
Wireline Unit
(Sumber : https:/fkmtfindonesia.or.id/)
11.2.2. Nama Alat : Coiled Tubing
Fungsi : Sarana pengantar fluida, squeeze cementing, matrix
stimulation, menstimulasi fluida formasi untuk berproduksi
Mekanisme : mensirkulasikan fluida
Gambar :
Gambar 11.3
Coiled Tubing
(Sumber : dhevilsmechanic.blogspot.com)
11.2.3. Nama Alat : Fishing Tool
Fungsi : mengambil benda-benda yang tidak diinginkan dari dalam
lubang bor.
Mekanisme : mengambil benda dengan peralatan seperti junk basket,
junk retriever, dan fishing magnet.
Gambar :
Gambar 11.4
Fishing Tools
(Sumber : anekaragam.blogspot.com)
11.2.4. Nama Alat : Liner hanger
Fungsi : menggantungkan casing yang akan menutupi lubang
terbuka pada kedalaman yang diinginkan.
Mekanisme : Penurunan Liner
Gambar :
Gambar 11.5
Fishing Tools
(Sumber : anekaragam.blogspot.com)
11.2.5. Nama Alat : Snubbing Unit
Fungsi : unuk pekerjaan running atau pulling tubing
Mekanisme : memanfaatkan surface pressure
Gambar :
Gambar 11.6
Snubbing Unit
(Sumber : www.drillingcontractor.org)
11.2.6. Nama Alat : Reaming Tool
Fungsi : membesarkan lubang dan digunakan dalam mesin bor
Mekanisme : memanfaatkan surface pressure
Gambar :
Gambar 11.7
Reaming Tool
(Sumber : www.drillingcontractor.org)
11.2.7. Nama Alat : Foaming Drilling Equipment
Fungsi : menyediakan pembuangan sisa yang lebih efisien.
Mekanisme : menggunakan kombinasi bahan pembusa polimer yag
dicampur dengan air dan udara bertekanan
Gambar :
Gambar 11.8
Foaming Drilling Equipment
(Sumber : drillingsupply.info)
11.3 STUDI KASUS
11.3.1. Data
Diketahui sumur Panasbumi Babarsari-21, bila asumsi laju produksi uap
50 ton/jam dengan data-data sebagai berikut :
Conductor Trayek 0-100 m (Bit 26”, Casing 20”), L Casing 100 m, Top
Job Cement dari Top samapi Bottom
Intermediate Trayek 100-600 m (Bit 17-1/2”, Casing 13-3/8”), L Casing 600
m, Casing
Cementing dari Top sd Bottom
Production Casing Trayek 600 m-1000 m (Bit 12-1/4”, Casing 9-5/8”), L Casing
1000 m, Casing Cementing dari Top sd Bottom
Liner Production Trayek dari 100m-1200 m (Bit 8-1/2”, Liner 7”, Liner hanger di
960 m), Zona Loss (1100-1200 m menggunakan slotted liner).
Dari data tersebut, diperlukan untuk menentukan :
Gambar Hole Geometry Sumur
Grafik Operasi Pemboran dalam hubungan Kedalaman Vs Waktu dan
total waktu penyewaan rig.
Total biaya sewa rig.
11.3.2 Perhitungan
11.3.2.1 Gambar Hole Geometry Sumur
Dari data kasus yang telah diberikan maka dapat ditemukan kedalaman
casing setiap sectionnya yaitu seperti yang tertera pada tabel.
Tabel XI-1
Kedalaman Casing setiap Section
1510.00 ft
Kedalaman
2010.00 ft
2510.00 ft
3010.00 ft
3510.00 ft
4010.00 ft
4510.00 ft
Hari Ke
Gambar 11.10
Grafik Waktu vs Kedalaman Sumur
(Sumber : Microsoft Excel)
11.3.2.1 Penentuan Harga Sewa Total
Dari data studi kasus diketahui biaya sewa harian dari rig ialah 30 US $. Dan total
waktu pengerjaan rig adalah 39 hari. Sehingga,
Total Biaya Sewa Rig = biaya sewa per hari x jumlah hari
= 30 x 39
= 1.170 US $