Anda di halaman 1dari 17

BAB XI

PEMBORAN PANAS BUMI

11.1 DASAR TEORI


Sumber energi panas bumi berasal dari magma yang berada didalam bumi.
Magma tersebut berperan dalam menghantarkan panas secara konduktif pada
batuan di sekitarnya.
Panas tersebut juga mengakibatkan aliran konveksi fluida hydrothermal di
dalam pori-pori batuan. Secara umum sistem panas bumi terdiri atas tiga elemen:
1. batuan reservoir,
2. fluida reservoir, yang berperan menghantarkan panas ke permukaan tanah.
3. batuan panas (heat rock) atau magma sebagai sumber panas.
Pembentukan panas bumi meliputi, adanya sumber panas, recharge and
discharge area, batuan reservoir, dan batuan penutup.

Gambar 11.1
Sistem Panas Bumi
(Sumber : https:/fkmtfindonesia.or.id/)
Perbedaan dari pemboran sumur panas bumi berhubungan dengan batuan
formasi yang keras dan temperatur yang tinggi, sehingga operasi sumur panas
bumi lebih rumit dibandingkan dengan sumur minyak dan gas bumi.
Adapun design casing di industri minyak dan gas, konsentrasi utama
berada pada metal failure dari burst, collapse atau tension. Tetapi untuk industri
panas bumi kehadiran thermal loads pada casing menyebabkan terjadinya
ketidakstabilan di casing sehingga dilakukan perhitungan thermal stress dan
plastic deformation.
Sumur Geothermal terbagi menjadi :
1. Sumur Produksi
Merupakan sumur yang memproduksi steam maupun brine (air panas).
2. Sumur Injeksi
Sumur yang menginjeksikan kembali brine setelah energi panas
diekstraksi (brine injector) ataupun untuk menginjeksikan air sisa dari
proses PLTP yang disebut condensate injector ke daam field geothermal.
3. Sumur Delineasi
Sumur yang digunakan untuk pemantauan terhadap area geothermal.

11.1.1 Jenis Reservoir Panas Bumi


terdapat 3 jenis reservoir panas bumi yaitu :
1. Reservoir Hydrothermal
Reservoir yang mengandung air panas atau uap yang terperangkap
dalam formasi batuan rekah atau berpori pada kedalaman yang
dangkal hingga sedang (100-4,5 km) oleh lapisan cap rock
diatasnya.
2. Reservoir Tekanan Tinggi
Reservoir tekanan tinggi merupakan reservoir yang memiliki
lapisan impermeable sehingga fluida bertekanan terjebak di dalam
lapisan tersebut.
3. Hot Dry Rock
Reservoir yang hanya memiliki batuan panas dan tidak ada fluida
sehingga perlu dilakukan water injection ke dalam reservoir agar
berubah menjadi uap.
11.1.2 Proses Pemboran Sumur Eksplorasi
terdapat beberasa proses dalam melakukan pemboran sumur panas bumi,
yaitu :
1. Rotary Drilling
Sistem pengeboran rotary drilling menggunakan mata bor bergerigi yang
diputar. Mata bor dipasang di ujung pipa yang disebut sebagai drill pipe
atau pipa bor. Panjang pipa bor kurang lebih adalah 30-33 ft, yang
dipasang satu persatu, menurut kedalaman pengeboran. Seluruh rangkaian
pipa bor dan mata bor, digantung pada sebuah sistem penggantung
(hoisting system).
2. Drilling Fluida
Selama melakukan proses pengeboran, dilakukan sirkulasi fluida. Fluida
yang disirkulasikan disebut sebagai drilling fluid.
3. Casing & Liner
Pada sumur geothermal casing didesain untuk mengatasi problem yang
disebabkan laju alir yang tinggi dan jumlah volume yang besar dari
superheated brine atau steam.
geothermal. Liner berukuran lebih kecil dari casing, dan mempunyai
lubang-lubang di seluruh permukaan vertikalnya.
Dengan menggunakan liner, akan diperoleh flow rate dari fluida
geothermal yang cukup tinggi. Hal ini sangat penting karena apabila flow
rate terlalu rendah, akan terjadi penurunan tekanan yang cukup tinggi
sehingga diperlukan tambahan pompa re-injeksi.
4. Cementation
Pada penyemenan panas bumi, proses penyemenan tidak dilakukan pada
bagian yang menggunakan Liner. Pada penyemenan panas bumi, semen
yang digunakan harus bisa lebih tahan terhadap temperature tinggi karena
casing pada pemboran panas bumi harus disemen seluruhnya ke
permukaan untuk menahan siklus thermal.
5. Circulating
Casing terlekat erat pada lubang bor dengan menggunakan semen. Tidak
ada komunikasi antara formasi dengan lubang bor, maupun antara formasi
satu dengan lainnya. Untuk mengalirkan fluida reservoir ke dalam lubang
bor, dilakukan proses perforasi. Proses perforasi adalah ‘penembakan’ atau
pelubangan pada dinding casing dengan menggunakan bahan peledak.
Jumlah dan besarnya lubang yang akan dibuat pada casing dapat di disain
sesuai dengan besarnya flowrate yang diinginkan.
6. BOP
peralatan yang diletakkan tepat di atas permukaan sumur untuk
menyediakan tenaga untuk menutup sumur bila terjadi kenaikan tekanan
dasar sumur yang tiba-tiba dan berbahaya selama atau sedang dalam
operasi pemboran.
11.1.4 Peralatan Panas Bumi
Peralatan operasi sumur pemboran panas bumi meliputi :
1. Wireline Unit
Wireline biasanya mengacu pada teknologi perkabelan yang
digunakan oleh operator sumur minyak untuk menurunkan peralatan atau
alat pengukur kedalam sumur yang bertujuan untuk melakukan intervensi
sumur, evaluasi reservoir, dan pemulihan pipa.
2. Coiled Tubing
tubing (pipa) baja yg bisa digulung, mirip benang/tali berukuran diameter
dari 1 sampai 4.5 inci.
3. Fishing Tool
Peralatan yang digunakan untuk mengambil/mengangkat komponen-
komponen yang mengalami kerusakan dan problem yang sifatnya perlu
diangkat.
4. Peralatan Pemboran Inti
a. Sistem Tenaga
merupakan inti dari suatu operasi pemboran dimana tenaga yang
dihasilkan akan disalurkan untuk memenuhi kebutuhan sistem lainnya.
b. Sistem Angkat
digunakan untuk memberikan ruang kerja yang cukup untuk
pengangkatan dan penurunan drillstring dan casing ke dalam lubang bor
selama operasi pemboran berlangsung.
c. Sistem Putar
terdiri dari rangkaian peralatan putar (rotary assembly), rangkaian
pipa bor dan mata bor, serta peralatan bawah tanah.
d. Sistem Sirkulasi
digunakan untuk menyirkulasikan drilling fluid yang bertujuan
untuk mengangkat serpiham cutting dari dasar sumur ke permukaan.
e. BOP System
Pada panas bumi, teknik pengeboran yang digunakan ialah Under
Balanced Drilling dimana seperti yang kita ketahui jenis BOP yang
digunakan pada UBD ialah RBOP yang berguna untuk memberikan
kontrol tekanan yang aman dan efektif juga memandu cairan yang
bersirkulasi dari kepala sumur. kemudian ditambahkan steam pocket yang
berguna sebagai pengendali temperature pada pemboran panas bumi itu
sendiri.
5. Liner hanger
Suatu alat yang berfungsi untuk menggantungkan casing yang akan
menutupi lubang terbuka pada kedalaman yang diinginkan
6. Snubbing Unit
merupakan unit rig berskala kecil yang biasa digunakan dalam kegiatan
work over dan beberapa pekerjaan service sumur. snubbing unit didesain
unuk pekerjaan running atau pulling tubing, drill pipe atau peralatan sub
surface lain dengan memanfaatkan surface pressure, untuk
memasuukannya ke dalam lubang/hole.
7. Reaming Tool
digunakan untuk membesarkan lubang dan digunakan dalam mesin bor
atau mesin bubut dan digunakan sebagai mesin pemotong sekrup.
8. Foaming Drilling Equipment
Metode pengeboran yang menggunakan kombinasi bahan pembusa
polimer yag dicampur dengan air dan udara bertekanan. Ini lebih efektif
daripada pengeboran lumpur dalam beberapa hal, dan umumnya
menyediakan pembuangan sisa yang lebih efisien.
11.2 DESKRIPSI ALAT
11.2.1. Nama Alat : Wireline Unit
Fungsi : melakukan intervensi sumur, evaluasi reservoir, dan
pemulihan pipa.
Mekanisme : menurunkan peralatan atau alat pengukur kedalam sumur
Gambar :

Gambar 11.2
Wireline Unit
(Sumber : https:/fkmtfindonesia.or.id/)
11.2.2. Nama Alat : Coiled Tubing
Fungsi : Sarana pengantar fluida, squeeze cementing, matrix
stimulation, menstimulasi fluida formasi untuk berproduksi
Mekanisme : mensirkulasikan fluida
Gambar :

Gambar 11.3
Coiled Tubing
(Sumber : dhevilsmechanic.blogspot.com)
11.2.3. Nama Alat : Fishing Tool
Fungsi : mengambil benda-benda yang tidak diinginkan dari dalam
lubang bor.
Mekanisme : mengambil benda dengan peralatan seperti junk basket,
junk retriever, dan fishing magnet.
Gambar :

Gambar 11.4
Fishing Tools
(Sumber : anekaragam.blogspot.com)
11.2.4. Nama Alat : Liner hanger
Fungsi : menggantungkan casing yang akan menutupi lubang
terbuka pada kedalaman yang diinginkan.
Mekanisme : Penurunan Liner
Gambar :

Gambar 11.5
Fishing Tools
(Sumber : anekaragam.blogspot.com)
11.2.5. Nama Alat : Snubbing Unit
Fungsi : unuk pekerjaan running atau pulling tubing
Mekanisme : memanfaatkan surface pressure
Gambar :

Gambar 11.6
Snubbing Unit
(Sumber : www.drillingcontractor.org)
11.2.6. Nama Alat : Reaming Tool
Fungsi : membesarkan lubang dan digunakan dalam mesin bor
Mekanisme : memanfaatkan surface pressure
Gambar :

Gambar 11.7
Reaming Tool
(Sumber : www.drillingcontractor.org)
11.2.7. Nama Alat : Foaming Drilling Equipment
Fungsi : menyediakan pembuangan sisa yang lebih efisien.
Mekanisme : menggunakan kombinasi bahan pembusa polimer yag
dicampur dengan air dan udara bertekanan
Gambar :

Gambar 11.8
Foaming Drilling Equipment
(Sumber : drillingsupply.info)
11.3 STUDI KASUS
11.3.1. Data
Diketahui sumur Panasbumi Babarsari-21, bila asumsi laju produksi uap
50 ton/jam dengan data-data sebagai berikut :
 Conductor Trayek 0-100 m (Bit 26”, Casing 20”), L Casing 100 m, Top
 Job Cement dari Top samapi Bottom
 Intermediate Trayek 100-600 m (Bit 17-1/2”, Casing 13-3/8”), L Casing 600
m, Casing
 Cementing dari Top sd Bottom

 Production Casing Trayek 600 m-1000 m (Bit 12-1/4”, Casing 9-5/8”), L Casing
1000 m, Casing Cementing dari Top sd Bottom
 Liner Production Trayek dari 100m-1200 m (Bit 8-1/2”, Liner 7”, Liner hanger di
960 m), Zona Loss (1100-1200 m menggunakan slotted liner).
Dari data tersebut, diperlukan untuk menentukan :
 Gambar Hole Geometry Sumur
 Grafik Operasi Pemboran dalam hubungan Kedalaman Vs Waktu dan
total waktu penyewaan rig.
 Total biaya sewa rig.
11.3.2 Perhitungan
11.3.2.1 Gambar Hole Geometry Sumur
Dari data kasus yang telah diberikan maka dapat ditemukan kedalaman
casing setiap sectionnya yaitu seperti yang tertera pada tabel.
Tabel XI-1
Kedalaman Casing setiap Section

Conductor Casing 100m


Intermediate Casing 600m
Production Casing 1000m
Liner Production 1200m
Sehingga dari tabel tersebut dapat kita tentukan bentuk hole geometry sumur
dengan menggambarnya melalui microsoft excel.
Gambar 11.9
Hole Geometry Sumur Babarsari-21
(Sumber : Microsoft Excel)
11.3.2.1 Penentuan Grafik Kedalaman vs Waktu
Pada data studi kasus diketahui waktu setiap proses pekerjaan dan juga kedalaman
dari setiap sectionnya sehingga diketahui waktu pengerjaan sumur dan grafik
kedalaman vs waktu sebagai berikut.
Tabel XI-2
Jumlah Hari Pengerjaan Sumur Babarsari-21
Rig move + Rig Up 2
Drilling Conductor 5
Running Casing conductor+
tjb+tsk 3
drilling intermediate 6
Bor shoe+Running
casing+cement+tsk 4
Bor trayek production 7
Drill + runing
casing+cement+tsk 4
Bor trayek liner 4
Set liner + wellhead 4

Waktu vs Kedalaman sumur


1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39
10.00 ft
510.00 ft
1010.00 ft

1510.00 ft
Kedalaman

2010.00 ft

2510.00 ft
3010.00 ft
3510.00 ft

4010.00 ft
4510.00 ft
Hari Ke

Gambar 11.10
Grafik Waktu vs Kedalaman Sumur
(Sumber : Microsoft Excel)
11.3.2.1 Penentuan Harga Sewa Total
Dari data studi kasus diketahui biaya sewa harian dari rig ialah 30 US $. Dan total
waktu pengerjaan rig adalah 39 hari. Sehingga,
Total Biaya Sewa Rig = biaya sewa per hari x jumlah hari
= 30 x 39
= 1.170 US $

Anda mungkin juga menyukai