Anda di halaman 1dari 4

REKAPAN PPD 1/3/22

KELOMPOK 2
Nama mahasiswa yang bertanya saat berdiskusi:
1. Della Saherti (210341627202)
2. Syafa Aliya Rahma (210341627286)
3. Marendha Salma Sajidah (210341627220)

1. Pertanyaan : Bagaimana cara menumbuhkan pikiran positif pada anak sejak dini dan
bagaimana cara agar bisa menjadi teman yang baik untuk anak
Jawaban : 1. Buang Kebiasaan Mengeluh
2. Fokus Pada Solusi, Bukan Masalahnya
Sepanjang hidupnya, anak akan menemui berbagai jenis persoalan. Maka kuncinya adalah
mendidik anak mencari solusi. Solusi yang baik hanya akan datang saat anak berpikir positif.
3. Mengukur Kemampuan Anak Secara Realistis
anak juga harus bisa mengukur kemampuan dirinya.
Sejak awal, beri tahu anak bahwa bila ia menginginkan sesuatu, ia harus mau berjuang
mendapatkannya. Tak ada yang namanya beruntung bisa mendapat nilai bagus, tanpa belajar
setiap hari.
Ketika suatu hari anak mengalami kegagalan, jangan biarkan dia larut dalam kesedihan atau
lebih buruk lagi menyalahkan diri sendiri.
Bantu anak untuk berpikir positif, bahwa dengan kegagalan ini dia jadi punya semangat untuk
memperbaiki kesalahannya yang sudah lalu.
4. Mengajari Anak Untuk Berpikir Panjang
Sikap optimis tidak datang begitu saja. Anak perlu membiasakan diri untuk berpikir panjang
setiap kali ia dihadapkan dengan situasi negatif, jangan mudah bereaksi.
Misalnya jika ia diledek oleh teman sekelasnya. Daripada langsung membalas dengan kata-kata
yang menyakitkan, beri tahu anak untuk berpikir dulu beberapa saat. Mengapa temannya
mengejek sedemikian rupa?
Dari situ, anak bisa mengajak bicara teman sekelasnya dan beri tahu kalau ledekan tersebut tak
pantas. Hal ini tentu lebih efektif daripada memperkeruh masalah dengan bertengkar lebih lanjut.
Anak akan belajar bahwa bersikap positif jauh lebih berguna daripada terus-terusan bersikap
negatif.
5.Gunakan Kata-kata Yang Memotivasi
Anak pasti suatu hari dihadapkan dengan kesulitan. Misalnya ketika bolak-balik harus remedial.
Jangan memarahi anak dengan mengatakan bahwa dia malas atau kurang memerhatikan guru.
Justru, orang tua perlu memotivasi anak dengan kata-kata yang membangun.
1. Bermain bersama anak sambil mengisi waktu luang
walaupun usia anak sudah beranjak remaja, tidak ada anak yang tidak suka bermain. Ia akan
tetap suka bermain walaupun jenis permainannya mungkin berbeda dengan saat ia masih kecil.
Jika anak menyukai permainan yang membutuhkan pasangan atau lawan bermain, jangan pernah
berpikir dua kali sebelum menjadi pasangan itu.
Selain mengisi waktu luang bersama anak, menyegarkan tubuh dari kepenatan seusai kerja, ini
juga akan membuat kedua orang tua meilhat sudut pandang baru dari anak. Selain itu juga dapat
kembali mendekatkan hubungan antara orangtua dan anak.
2. Menyaksikan film favorit anak di rumah
3. Membawa anak ke tempat favorit mereka atau rencanakan liburan keinginan anak
4. Libatkan anak dalam pekerjaan rumah sehari-hari
5. Selalu menghargai setiap usaha anak agar ia selalu melakukan sesuatu dengan maksimal
6. Jangan hanya bertanya tentang kesehariannya, berbagi juga cerita orangtua pada anak
7. izinkan anak untuk memiliki waktunya sendiri
Sebenarnya tidak perlu banyak cara dan waktu untuk menjadi sahabat terbaik anak. Dengan
usaha sedikit, dan tahu bertahan apa yang diharapkan anak dari seorang sahabat, dapat
menempatkan orangtua di posisi itu. Ketika orangtua menjadi sahabat anak, akan semakin kuat
seiring berjalannya waktu

2. Pertanyaan : bagaimana cara mengembangkan dan menerapkan kognitif pada peserta didik?
Jawaban : Bermain
Menurut (Moeslihatoen, 1999) bagi anak, belajar adalah bermain dan bermain sambil
belajar.Pemikiran kreativitas anak akan cepat berkembang melalui bermain. Karena dari
permainan tersebut anak akan berusaha memecahkan masalah. Seperti bermain puzzle atau
pasang balok sesuai dengan bentuknya, pasti anak akan mulai berfikir di bagian bentuk apa
baloknya itu agar sesuai dengan ruangannya.
2. Membuat Karya Seni dan Kerajinan
Selain melatih kreativitas, mengajak anak untuk membuat karya seni dan kerajinan juga
meningkatkan kemampuan kognitif mereka.
3. Belajar lewat komunikasi sehari-hari
Dengan banhaknya kosakata yang diterima anak itu sangat malati sifat motorik pada anak
4.Mengeenalkan dan tegaskan berbagai emosi lewat kata-kata, baik senang, sedih, marah, malu,
dan lainnya
5. Memori
Menceritakan pengalaman sehari-hari. Misal, sehabis pergi bertamasya ke kebun binatang, coba
ingatkan si Kecil pengalaman yang baru dialaminya, naik kendaraan apa, hal paling berkesan
selama perjalanan, binatang apa sajakah yang ditemui, dan lain-lain.

3. Pertanyaan : bagaimana jika anak terhitung lambat dalam perkembangan kognitifnya,


menurut kelompok anda stimulus apa yang tepat, yang dapat diberikan pada anak tersebut agar
perkembangan kognitifnya bisa jadi lebih baik?
Jawaban : Keterlambatan perkembangan terjadi ketika anak mengalami tumbuh kembang
fisik, emosional, sosial dan kemampuan komunikasi yang lebih lambat dibanding yang
diharapkan. Kondisi ini menyebabkan anak membutuhkan waktu lebih lama untuk
mengembangkan keterampilan baru dibanding kebanyakan anak lainnya.

Nah untuk itu dapat diterapkan atau diberikan stimulus-stimulus untuk mendorong
perkembangan kognitif anak tersebut.

1. Anak dapat diajak belajar sambil bermain puzzle


bermain puzzle dapat merangsang otak anak maka anak akan lebih aktif dalam berfikir. Anak
akan berfikir bagaimana caranya menyusun, membentuk menjadi sesuatu seperti apa yang
diinginkan. Terlebih lagi bermain puzzle adalah permainan yang menyenangkan dan menarik
untuk anak-anak. Sehingga anak lebih semangat dan penasaran sehingga meningkatkan
kemampuan kognitifnya.
2. . Anak dapat diajak bernyanyi atau bermain alat musik Alat musik juga dapat membantu
meningkatkan kemampuan kognitif anak. Dengan alat musik anak dapat memahami irama dan
ketukan.
Anak juga akan lebih semangat karena nada yang keluar dari alat musik, bahkan terkadang anak
juga ikut bernyanyi. Aktivitas yang menyenangkan tersebut dapat membuat anak menjadi lebih
bersemangat dan terkadang menjadi penasaran terhadap apa yang ia dengarkan.
3. Anak dapat diajak bermain peran atau menceritakan sebuah kisah, dongeng, ataupun cerita
lainnya. Dengan bermain peran atau menceritakan kisah, anak akan lebih mengetahui berbagai
karakter. Anak juga mampu belajar kosa kata dari bermain peran dan juga anak akan lebih aktif
dalam berfikir.
4. Makan makanan yang sehat
Makanan yang sehat dan bergizi juga penting untuk tumbuh kembang anak, terutama
perkembangan kognitif sang anak. Setiap makanan bergizi yang diberikan kepada anak memiliki
manfaat berupa tubuh dan mental yang kuat untuk mendukung ketercapaian kognitif sang anak.

Kesimpulan
Perkembangan kognitif pada peserta didik merupakan suatu pembahasan yang cukup penting
bagi pengajar maupun orang tua. Perkembangan kognitif pada anak merupakan kemampuan anak
untuk berpikir lebih kompleks serta kemampuan melakukan penalaran dan pemecahan masalah
yang termasuk dalam proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari
dan memikirkan lingkungannya. Dalam memahami perkembangan kognitif, kita harus
mengetahui proses perkembangan kognitif tersebut.

Anda mungkin juga menyukai