KELOMPOK 2
Nama mahasiswa yang bertanya saat berdiskusi:
1. Della Saherti (210341627202)
2. Syafa Aliya Rahma (210341627286)
3. Marendha Salma Sajidah (210341627220)
1. Pertanyaan : Bagaimana cara menumbuhkan pikiran positif pada anak sejak dini dan
bagaimana cara agar bisa menjadi teman yang baik untuk anak
Jawaban : 1. Buang Kebiasaan Mengeluh
2. Fokus Pada Solusi, Bukan Masalahnya
Sepanjang hidupnya, anak akan menemui berbagai jenis persoalan. Maka kuncinya adalah
mendidik anak mencari solusi. Solusi yang baik hanya akan datang saat anak berpikir positif.
3. Mengukur Kemampuan Anak Secara Realistis
anak juga harus bisa mengukur kemampuan dirinya.
Sejak awal, beri tahu anak bahwa bila ia menginginkan sesuatu, ia harus mau berjuang
mendapatkannya. Tak ada yang namanya beruntung bisa mendapat nilai bagus, tanpa belajar
setiap hari.
Ketika suatu hari anak mengalami kegagalan, jangan biarkan dia larut dalam kesedihan atau
lebih buruk lagi menyalahkan diri sendiri.
Bantu anak untuk berpikir positif, bahwa dengan kegagalan ini dia jadi punya semangat untuk
memperbaiki kesalahannya yang sudah lalu.
4. Mengajari Anak Untuk Berpikir Panjang
Sikap optimis tidak datang begitu saja. Anak perlu membiasakan diri untuk berpikir panjang
setiap kali ia dihadapkan dengan situasi negatif, jangan mudah bereaksi.
Misalnya jika ia diledek oleh teman sekelasnya. Daripada langsung membalas dengan kata-kata
yang menyakitkan, beri tahu anak untuk berpikir dulu beberapa saat. Mengapa temannya
mengejek sedemikian rupa?
Dari situ, anak bisa mengajak bicara teman sekelasnya dan beri tahu kalau ledekan tersebut tak
pantas. Hal ini tentu lebih efektif daripada memperkeruh masalah dengan bertengkar lebih lanjut.
Anak akan belajar bahwa bersikap positif jauh lebih berguna daripada terus-terusan bersikap
negatif.
5.Gunakan Kata-kata Yang Memotivasi
Anak pasti suatu hari dihadapkan dengan kesulitan. Misalnya ketika bolak-balik harus remedial.
Jangan memarahi anak dengan mengatakan bahwa dia malas atau kurang memerhatikan guru.
Justru, orang tua perlu memotivasi anak dengan kata-kata yang membangun.
1. Bermain bersama anak sambil mengisi waktu luang
walaupun usia anak sudah beranjak remaja, tidak ada anak yang tidak suka bermain. Ia akan
tetap suka bermain walaupun jenis permainannya mungkin berbeda dengan saat ia masih kecil.
Jika anak menyukai permainan yang membutuhkan pasangan atau lawan bermain, jangan pernah
berpikir dua kali sebelum menjadi pasangan itu.
Selain mengisi waktu luang bersama anak, menyegarkan tubuh dari kepenatan seusai kerja, ini
juga akan membuat kedua orang tua meilhat sudut pandang baru dari anak. Selain itu juga dapat
kembali mendekatkan hubungan antara orangtua dan anak.
2. Menyaksikan film favorit anak di rumah
3. Membawa anak ke tempat favorit mereka atau rencanakan liburan keinginan anak
4. Libatkan anak dalam pekerjaan rumah sehari-hari
5. Selalu menghargai setiap usaha anak agar ia selalu melakukan sesuatu dengan maksimal
6. Jangan hanya bertanya tentang kesehariannya, berbagi juga cerita orangtua pada anak
7. izinkan anak untuk memiliki waktunya sendiri
Sebenarnya tidak perlu banyak cara dan waktu untuk menjadi sahabat terbaik anak. Dengan
usaha sedikit, dan tahu bertahan apa yang diharapkan anak dari seorang sahabat, dapat
menempatkan orangtua di posisi itu. Ketika orangtua menjadi sahabat anak, akan semakin kuat
seiring berjalannya waktu
2. Pertanyaan : bagaimana cara mengembangkan dan menerapkan kognitif pada peserta didik?
Jawaban : Bermain
Menurut (Moeslihatoen, 1999) bagi anak, belajar adalah bermain dan bermain sambil
belajar.Pemikiran kreativitas anak akan cepat berkembang melalui bermain. Karena dari
permainan tersebut anak akan berusaha memecahkan masalah. Seperti bermain puzzle atau
pasang balok sesuai dengan bentuknya, pasti anak akan mulai berfikir di bagian bentuk apa
baloknya itu agar sesuai dengan ruangannya.
2. Membuat Karya Seni dan Kerajinan
Selain melatih kreativitas, mengajak anak untuk membuat karya seni dan kerajinan juga
meningkatkan kemampuan kognitif mereka.
3. Belajar lewat komunikasi sehari-hari
Dengan banhaknya kosakata yang diterima anak itu sangat malati sifat motorik pada anak
4.Mengeenalkan dan tegaskan berbagai emosi lewat kata-kata, baik senang, sedih, marah, malu,
dan lainnya
5. Memori
Menceritakan pengalaman sehari-hari. Misal, sehabis pergi bertamasya ke kebun binatang, coba
ingatkan si Kecil pengalaman yang baru dialaminya, naik kendaraan apa, hal paling berkesan
selama perjalanan, binatang apa sajakah yang ditemui, dan lain-lain.
Nah untuk itu dapat diterapkan atau diberikan stimulus-stimulus untuk mendorong
perkembangan kognitif anak tersebut.
Kesimpulan
Perkembangan kognitif pada peserta didik merupakan suatu pembahasan yang cukup penting
bagi pengajar maupun orang tua. Perkembangan kognitif pada anak merupakan kemampuan anak
untuk berpikir lebih kompleks serta kemampuan melakukan penalaran dan pemecahan masalah
yang termasuk dalam proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari
dan memikirkan lingkungannya. Dalam memahami perkembangan kognitif, kita harus
mengetahui proses perkembangan kognitif tersebut.