KAK Perenc. RKB KOTABUMI
KAK Perenc. RKB KOTABUMI
TAHUN ANGGARAN
2022
KERANGKA ACUAN KERJA
(KAK)
Perencanaan Pembangunan Lanjutan RKB
5. SUMBER : Berdasarkan Pagu Anggaran pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang
PENDANAAN lebih Rp. - ,- (TERBILANG) termasuk PPN yang dibiayai dari sumber dana
APBDP Kab. Lampung Utara Tahun Anggaran 2022.
6. LINGKUP, : a. LingkupKegiatan
LOKASI Lingkup kegiatan pekerjaan Penyusunan Perencanaan Pembangunan
KEGIATAN,
Lanjutan RKB SDN serta Pembangunan RKB SMPN Kab. Lampung
DATA DAN
FASILITAS Utara adalah :
PENUNJANG a. Survey yaitu mengumpulkan data dan informasi lapangan daya dukung
SERTA ALIH tanah.
PENGETAHU
AN
b. Pra Rencana seperti membuat rencana tapak, pra-Rencana bangunan,
perkiraan biaya, dan rencana awal (untuk pengurusan mendapatkan
ijin pendahuluan).
c. Perencanaan / Design struktur
d. Perhitungan RAB (EE)dan
BQ e.
SpesifikasiTeknisPekerjaan
f. PembuatanLaporan
b. LingkupTugas
Yang dimaksud dengan lingkup tugas dengan pengarahan Kerangka Acuan
Kerja ini agar setiap Konsultan Perencana memahami bentuk kegiatan
yang akan dilaksanakannya, serta dapat menuangkan ide-ide pemikiran
dalam rangka menjalankan tugasnya sebagai Konsultan Perencana.
c. Lokasi Kegiatan
Pekerjaan Perencanaan Pembangunan RKB SDN serta Pembangunan
RKB SMPN Kab. Lampung Utara ini dilaksanakan di Kab. Lampung
Utara .
7. : 1. Program Kerja
Konsultan harus segera menyusun Program Kerja yang menyangkut :
PENDEKATA
N DAN a. Jadwal kegiatan secara terperinci.
METODOLOG b. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin ilmu dan jumlahnya) tenaga-
I
tenaga yang diusulkan Konsultan Perencana harus mendapat
persetujuan dari Pemberi Tugas.
c. Program Kerja tersebut harus mendapatkan kesepakatan bersama
untuk dapat digunakan sebagai pedoman pelaksanaan tugas dan
pengawasan dan pekerjaan perencanaan yang dimaksud dalam
pengarahan penugasan ini.
b. Proses Perencanaan
a. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran - keluaran
yang diminta,Konsultan Perencana harus menyusun jadwal konsultasi
berkala dengan Pemberi Tugas dan Unsur Teknis yang berwenang.
b. Dalam konsultasi berkala tersebut ditentukan produk yang harus
dihasilkan Konsultan sesuai dengan pengarahan Pemberi Tugas dan
Unsur Teknis yang berwenang berdasarkan Standar Teknis
Perencanaan.
c. Dalam pelaksanaan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan
bahwa waktu pelaksanaan tugas adalah mengikat.
c. Masukan
a. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana, harus mencari
informasi yang dibutuhkan dari instansi terkait selain dari informasi
yang diberikanPemberi Tugas dalam pengarahan penugasan ini.
b. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran yang digunakan
dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pemberi Tugas
m aupun yang dicari sendiri. Kesalahan Perencanaan sebagai akibat
dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab Konsultan
Perencana.
c. Untuk melaksanakan tugas ini Konsultan Perencana
harus menyediakan tenaga yang memenuhi kebutuhan Proyek
ditinjau dari
lingkup (besarnya) proyek dan tingkat kompleksitas pekerjaan.
Ketentuan untuk keluaran diatas dapat dilihat pada Standar Hasil Perencaaan.
Dalam hal dimana Standar Hasil Perencanaan belum ditetapkan atau belum
memperinci keluaran yang harus dihasilkan secara lengkap, maka konsultan
perencana diminta untuk menghasilkan keluaran yang lengkap sesuai dengan
kebutuhan proyek. Kelancaran pelaksanaan proyek yang berhubungan dengan
perencanaan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Konsultan Perencanaan.
12. LAPORAN : Setiap laporan harus disusun dalam bahasa Indonesia, jumlah dan
pengiriman laporan ditetapkan sebagi berikut :
a) Laporan Pendahuluan.
1) Rencana Kerja penyedia jasa secara menyeluruh
2) Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya.
3) Jadual kegiatan penyedia jasa
4) Survei pekerjaan dilapangan yang telah selesai dikerjakan ataupun
sebagian selesai menurut jadwal yang telah ditetapkan sehingga dapat
terlihat prestasi yang telah diselesaikan. Laporan ini akan digunakan
sebagai dasar pembayaran prestasi pekerjaan.
b) Laporan Bulanan.
1. Rencana Kerja penyedia jasa bulanan
2. Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya.
3. Jadual bulanan kegiatan penyedia jasa
4. Survei pekerjaan dilapangan yang telah selesai dikerjakan ataupun
sebagian selesai menurut jadwal yang telah ditetapkan sehingga dapat
terlihat prestasi yang telah diselesaikan. Laporan ini akan digunakan
sebagai dasar pembayaran prestasi pekerjaan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak SPMK
diterbitkan sebanyak 7 (tujuh) buku laporan, yang terdiri dari 1 (satu) asli,
6 (enam) copy.
c) Laporan Akhir.
1. Laporan akhir ini harus merangkum tanggapan dan perubahan yang
disepakati dan meliputi :
Kesimpulandan saran (executive Summary)
Kesimpulan dan saran iniharus didahului dengan surat penyerahan
laporan yang menyatakan pokok kesimpulan dan saran.
2. Bagian Pokok, yang memuat uraian dan hasil pelaksanaan Jasa.
3. Gambar dan spesifikasi sebagimana yang diperlukan (misalnya gambar
pendahuluan, denah umum, gambar lelang, gambar
terbangun/terpasang)
4. Analisa menyeluruh yang lebih rinci dan luas pada masing -
masing bidang dapat disajikan sebagai tambahan. Tambahan ini harus
dibatasi pada hal-hal yang perlu untuk mendukung kebenaran laporan
utama. Analisa lainnya dan berikut kertas kerja harus disajikan dalam
jilid terpisah.
5. Laporan ini juga harus mencakup fakta dan dokumentasi
yang menggambarkan pendekatan dan metodologi yang dipilih oleh
konsultan dalam memberikan jasa.
6. Laporan akhir ini terdiri dari 5 buku.
Jumlah Laporan ini sebanyak 5 (Lima) buku laporan, yang terdiri dari
1 (satu) asli, 4 (empat) copy.
PENJELASAN UMUM
Penjelasan Umum ini menguraikan hal-hal sebagai berikut:
1. Lokasi dan kantor Proyek
2. Satuan Ukuran.
Satuan ukuran yang digunakan adalah satuan ukuran metris (mkd - meter
kilogram detik)
3. Perubahan
Apabila pada tahap pelaksanaan perlu perubahan kerangka Acuan Kerja
atau Kontrak maka perubahan ini dapat dilakukan sebagaimana yang
ditetapkan dalam Bagian 8.01 (Perubahan) Syarat Umum Kontrak.
4. Kerjasama dengan instansi lain
Jika diperlukan adanya kerjasama dengan instansi lain, Konsultan harus
menguraikan kerjasama tersebut dalam usulnya serta segala akibat dari
kerjasama itu.
5. Pertentangan Kepentingan
Jika kegiatan Konsultan, atau hubungan antara Konsultan dan suatu
kantraktor, konsultan lain atau pabrikan adalah sedemikian rupa sehingga
diskwalifikasi yang ditunjukan dalam Bagian 3.14 (Larangan
Kerjasama) syarat Kontrak berlaku, atau kemungkinan besar dapat berlaku
maka rincian kegiatan atau hubungan yang mengarah kepada hubungan
diskualifikasi tersebut harus disebutkan dalam usulan.
Dibuat oleh :
PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN,
-
NIP. -