Anda di halaman 1dari 5

TUGAS REVIEW JURNAL

PEOPLE-CENTERED DEVELOPMENT AND PARTICIPATORY RESEARCH


MATA KULIAH PENGANTAR STUDI PEMBANGUNAN

DOSEN MATA KULIAH


Khairun Nisa, S.IP., MA.

PENYUSUN
Abimanyu Prastowo
5033221028

DEPARTEMEN STUDI PEMBANGUNAN


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2022
Tugas Review Jurnal
Judul People-Centered Development and Participatory Research
Jurnal Harvard Educational Review
Volume dan Halaman Volume 11 Nomor 1 : 69-76
Tahun 1985
Penulis Louis David Brown
Peninjau Abimanyu Prastowo
Tanggal 28 November 2022

Pembahasan Dalam jurnal People-Centered Development and Participatory


Research, penulis menekankan pusat pembangunan adalah pada
manusia. Penulis merancang penelitian partisipatif dalam sebuah
jurnal umum yang menarik sebagai alat untuk memaksimalkan
sumber daya manusia lokal dan untuk menangani kontrak lokal.
Jurnal ini menerangkan jika para ahli teori menentang penekanan
berlebihan pada produksi dari perspektif strategi pembangunan
yang berfokus pada perluasan sumber daya fisik dan ekonomi.
(Nugent & Yotopoulos, 1984 ; Lehman, 1979)

Strategi pembangunan yang berpusat pada manusia memberikan


prioritas tinggi pada pengembangan sumber daya manusia dan
sistem sosial. Pendidikan berpotensi menjadi pusat perencanaan
dan penerapan strategi tersebut. Menjadikan pendidikan sebagai
penerapan strategi diharapkan dapat mendorong pembangunan
ekonomi yang cepat, mempromosikan distribusi sumber daya
yang adil, dan menyediakan basis manusia untuk pembangunan
politik dan sosial serta ekonomi. Namun pada kenyataannya,
pendidikan belum secara konsisten dikaitkan dengan perluasan
produksi ekonomi (Walters, 1981) dan tampaknya sangat tidak
relevan dengan pengurangan ketimpangan ekonomi (Fry, 1981).
Jurnal ini menjelaskan bahwa pendidikan tidak akan
berkontribusi banyak pada pembangunan yang berpusat pada
manusia kecuali pendidikan itu secara mendasar berbeda dari
pendidikan formal di masa lalu. Pendidikan formal (pendidikan
pada umumnya) di sebagian besar negara maju ataupun
berkembang telah tumbuh dari logika yang berpusat pada
produksi, mempersiapkan siswa untuk bekerja dalam organisasi
hierarkis, mengajarkan prinsip dan metode penyelidikan ilmiah
fisik, menekankan teknik dan keterampilan daripada konsekuensi
manusia atau ekologis dan pengambilan keputusan. (Bowles,
1980; Korten, 1984). Sebaliknya, pembangunan yang berpusat
pada manusia memerlukan proses pendidikan yang menekankan
organisasi yang mengatur diri sendiri, pembelajaran interaktif
yang memberdayakan pembelajar dan guru, dan keputusan yang
berkontribusi pada pembangunan manusia dan keberlanjutan
ekologi serta produktivitas ekonomi.

Penelitian partisipatif dalam jurnal ini diartikan sebagai proses


pembelajaran yang terpusat pada masyarakat yang dapat
mengubah pola kesadaran lokal, menyamakan distribusi
kekuasaan dan sumber daya, dan meningkatkan partisipasi dalam
pembangunan. Penelitian partisipatif menyatukan peneliti luar
dan peserta lokal dalam penyelidikan bersama, pendidikan, dan
tindakan terhadap masalah yang menjadi kepentingan bersama.
Pada 1981, Hall menyatakan bahwa idealnya semua pihak
menjadi pembelajar. Saya setuju dengan pendapat tersebut,
karena dengan itu akan terjadi keterbukaan pemahaman yang
akan mempermudah proses mendefinisikan masalah, merancang
metode pengumpulan data, menganalisis hasil, dan
memanfaatkan hasil penelitian. Contoh dari bentuk penelitian ini
adalah peneliti dari badan sukarela swasta yang terjun langsung
ke lapangan (lokakarya), mengunjungi salah satu pedesaan di
India yang sumber daya manusianya masih rendah. Beberapa
pertanyaan diajukan kepada petani setempat, namun mereka
tidak dapat menjawabnya dengan baik karena tidak memiliki
pengalaman dialog dengan hal yang ditanyakan, bahkan mereka
merasa kagum dengan status orang luar(peneliti). Dalam
lokakarya sebelumnya, petani jarang memanfaatkan informasi
yang disediakan dan kelompok tani tidak bekerja sama bahkan
dalam kepentingan bersama. Oleh karena itu, peneliti menetap
sementara dan hidup bersama dengan petani dalam kondisi yang
setara untuk melakukan upaya yang berbeda. Penduduk desa dan
peneliti bersama-sama mengembangkan pemahaman yang lebih
baik tentang masalah desa dan mendiskusikan strategi untuk
menangani masalah yang ada. Penelitian partisipatif ini
mendorong petani untuk mengambil inisiatif dan bekerja secara
kolektif, sehingga mereka belajar dari pengalaman tentang
keterampilan yang dibutuhkan untuk tindakan bersama. Kerja
sama yang baik inilah yang menyebabkan kemajuan untuk
penduduk desa tersebut dan akhirnya menjadi contoh untuk desa
desa lainnya. Pola penyebaran inisiatif dan aktivitas mandiri yang
didasarkan pada kebutuhan lokal ini menunjukkan potensi
kontribusi penelitian partisipatif terhadap pembangunan yang
berpusat pada masyarakat.

Penelitian partisipatif yang sukses didasarkan pada diskusi dua


arah yang lebih sering daripada komunikasi satu arah dari
pengajar ke pembelajar yang ditemukan dalam pengajaran
tradisional. Strategi penelitian ini juga menuntut perubahan
dalam struktur dan administrasi organisasi pendidikan.
Organisasi yang tersentralisasi, terformalkan, dan terstandarisasi
dalam hal ini mungkin cocok untuk berkomunikasi. Di sisi lain,
menurut saya sendiri, penelitian ini bertujuan untuk menjadikan
semua subjek dalam pembangunan ikut berpartisipasi, ikut
berdiskusi dan berkontribusi, jadi tidak hanya dari beberapa
pihak otoriter saja. Pemecahan masalah umum, seperti mengelola
rapat, mendapatkan informasi, mengatur pekerjaan, atau
merencanakan aktivitas adalah salah satu elemen utama dalam
penelitian ini. Dalam hal pembangunan, penelitian ini merupakan
salah satu upaya yang dapat dilakukan guna memajukan pola pikir
masyarakat menjadi lebih inovatif sehingga bisa menjadi subjek
pembangunan. Dengan dilakukannya penelitian ini, para objek
yang diteliti jadi mampu untuk mendefinisikan masalah,
menganalisis solusi alternatif, memilih strategi aksi, dan
menerapkan rencana seperti dalam contoh di desa yang ada di
india yang telah disebutkan sebelumnya. Mereka belajar
bagaimana mengatur diri mereka sendiri untuk mengambil
tindakan, dan mereka belajar tentang manfaat yang dapat dicapai
oleh tindakan kolektif.
Kesimpulan Penelitian partisipatif menawarkan strategi untuk pendidikan,
penelitian, dan organisasi lokal yang konsisten dengan asumsi
pembangunan yang berpusat pada manusia. Penelitian
partisipatif adalah strategi mikro yang paling relevan untuk
mobilisasi dan pembangunan di tingkat lokal, tetapi konteks pola
politik, ekonomi, dan budaya yang lebih luas dapat memfasilitasi
atau menghambat jenis penelitian ini. Kelompok-kelompok lokal
yang termobilisasi mungkin menentang pengaturan yang mereka
anggap secara tidak sah memusatkan kekuasaan dan kekayaan di
beberapa tangan. Peristiwa dan bencana kontekstual dapat
menghambat atau bahkan membanjiri kegiatan penelitian
partisipatif.
Kelebihan Jurnal Penulis menyampaikan gagasan dengan teori yang beragam dan
relevan dengan permasalahan yang dibahas , sehingga pembaca
mudah memahami ide-ide dan gagasan yang disampaikan.
Kekurangan Jurnal Penulis hanya memberi tahu jika penelitian partisipatif dapat
mengancam orang yang kuat dan mapan saja, tidak menjelaskan
dengan rinci hal-hal yang dapat mengancam kepentingan
tersebut, sehingga pembaca kurang mengetahui hal hal yang
dapat mengancam.

Anda mungkin juga menyukai