Anda di halaman 1dari 6

Evaluasi: Jurnal manajemen Pendidikan Islam

ISSN (P): 2580-3387, ISSN (E): 2615-2886


DOI : http://doi.org/10.32478/evaluasi. vxxix.xx-xx
Article Type : xxxx

MEMBANGUN YANG SINERGIS ANTARA SEKOLAH DAN MASYARAKAT


MELALUI INOVASI KURIKULUM BERBASIS MASYARAKAT
Fatah Khurohman
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
e-mail: fatahhkhourman@gmail.com

ABSTRACT
Curriculum innovation in educational materials in the digital era is still an interesting
topic to discuss, especially in developing countries like Indonesia. Surveys regarding the
study of curriculum innovation in educational materials are the focus of this research.
This research uses literature study method. Literature study is another term for
literature review, literature review, theoretical study, theoretical basis, literature
review, and theoretical review. Literature research itself is research that is only based
on written works, both those that have been published and those that have not been
published. So that in this study the researcher did not immediately go into the field. In
general, the conclusion of this research is that Indonesia has routinely innovated
educational materials.

Keyword : Curriculum, Innovation, Education


ABSTRAK
Inovasi kurikulum pada materi pendidikan di era digital ini masih menjadi sebuah topik
yang menarik untuk dibahas, khususnya di negara berkembang seperti Indonesia.
Survei mengenai kajian inovasi kurikulum pada materi pendidikan menjadi fokus dalam
penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka. Studi pustaka adalah
istilah lain dari kajian pustaka, tinjauan pustaka, kajian teoritis, landasan teori, telaah
putsaka (literature review), dan tinjauan teoritis. Penelitian pustaka sendiri merupakan
penelitian yang hanya berdasarkan atas karya tulis baik yang sudah di publikasikan
maupun yang belum dipublikasikan. Sehingga pada penelitian ini peneiliti tidak
langsung terjun ke lapangan. Secara garis besar, kesimpulan dari penelitian ini ialah
Indonesia telah melakukan inovasi materi pendidikan secara rutin.

Keyword : Kurikulum, Inovasi, Pendidikan

A. PENDAHULUAN
1. Isi Pendahuluan
Perkembangan pendidikan akan seiring sejalan dengan dinamika
masyarakatnya, karena ciri masyarakat selalu berkembang. Ada kelompok
masyarakat yang berkembang sangat cepat, tetapi ada pula yang lambat. Hal ini
karena pengaruh dan perkembangan teknologi, komunikasi dan telekomunikasi.
Dalam kondisi seperti ini perubahan-perubahan di masyarakat terjadi pada semua
aspek kehidupan. Efek perubahan di masyarakat akan berimbas pada setiap individu
Evaluasi: Jurnal manajemen Pendidikan Islam
ISSN (P): 2580-3387, ISSN (E): 2615-2886
DOI : http://doi.org/10.32478/evaluasi. vxxix.xx-xx
Article Type : xxxx
warga masyarakat, pengetahuan, kecakapan, sikap, kebiasaan bahkan pola-pola
kehidupan.
Mobilitas yang tinggi mempercepat segala aspek kehidupan dan pemerataan
pembangunan antara pusat dan daerah. Komunikasi yang sangat cepat, lancar, dan
akurat memudahkan seseorang memperoleh informasi yang sangat berharga bagi
kepentingan bisnis, pemerintahan, pendidikan dan hobi. Produk yang sangat
nampak terjadi proses pembaruan, pertentangan atau konflik antara sektor budaya,
sosial dan agama. Melalui proses akulturasi , pertentangan, konflik kepentingan
seharusnya dapat dikurangi secara perlahan.(Suharto, 2016)
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.1 Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mencapai hal tersebut
diperlukan adanya daya dukung yang maksimal dari seluruh pihak sesuai dengan
peran dan tanggung jawab masing-masing.
Oleh karena kedudukannya yang sangat penting, maka kurikulum harus
selalu dikaji apakah kurikulum yang berlaku sudah berjalan sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai. Masyarakat yang semakin kritis dan menyadari pentingnnya
pendidikan bagi bangsa terus melakukan pengawalan terhadapa kurikulum yang
berlaku, masyarakat tidak segan untuk memberikan kritik apabila kurikulum yang
yang berlaku tidak sesuai yang diharapakan, maka dari itu diperlukan inovasi/
pengembangan dalam kurikulum, agar pendidikan tersebut sesuai apa yang
diharapkan dan dicita-citakan oleh masyarakat pada umumnya.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian tentang kebijakan dan
inovasi kurikulum. Adapun tujuan dari penelitian ini secara khusus yaitu untuk
mencari informasi yang akurat dan efektifterkait penyelenggaraan kebijakan dan
inovasi kurikulum untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi parapembaca
terkait penyelenggaraan kebijakan dan inovasi kurikulum dengan berbasis
masyarakat.

B. METODE PENELITIAN
Dalam Penelitian ini menggunakan metode penelitian Library Research.
Metode penelitian menggunakan library research (penelitian pustaka) adalah
pendekatan yang melibatkan pengumpulan data dan informasi dari sumber-sumber
tertulis yang tersedia di perpustakaan atau dalam bentuk elektronik. Metode ini

1
UU No 20 Tahun 2003
Evaluasi: Jurnal manajemen Pendidikan Islam
ISSN (P): 2580-3387, ISSN (E): 2615-2886
DOI : http://doi.org/10.32478/evaluasi. vxxix.xx-xx
Article Type : xxxx
memanfaatkan berbagai jenis bahan pustaka, seperti buku, jurnal ilmiah, makalah
konferensi, laporan penelitian, dan sumber-sumber referensi lainnya.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Pengertian Inovasi Kurikulum
Inovasi diambil dari bahasa inggris “innovation” yang berarti penemuan.
Inovasi sendiri ialah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau
diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang
(masyarakat), baik itu berupa hasil invention maupun discovery.(Sabdarifanti et
al., 2021) Inovasi diadakan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk
memecahkan suatu masalah tertentu. Kurikulum menurut Ronald C. Doll adalah
muatan proses, baik formal maupun informal yang diperuntukkan bagi pelajar
untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman, mengembangkan keahlian
dan mengubah apresiasi sikap dan nilai dengan bantuan sekolah”. Sedangkan
Maurice Dulton mengatakan “Kurikulum dipahami sebagai pengalaman
pengalaman yang didapatkan oleh pembelajar di bawah naungan sekolah.
Inovasi kurikulum sendiri adalah suatu pembaharuan atau gagasan yang
diharapkan membawa dampak terhadap kurikulum itu sendiri. kurikulum
hanyalah alat atau instrumen untuk mencapai tujuan pendidikan dan
pembelajaran yang ditetapkan. Kurikulum bukan sebagai tujuan akhir. Seiring
dengan perubahan masyarakat dan nilai-nilai budaya, serta perubahan kondisi
dan perkembangan peserta didik, maka kurikulum juga mengalami perubahan.
Kurikulum merupakan jabaran materi-materi yang disajikan dalam
pembelajaran, juga merupakan komponen yang sangat penting dalam suatu
sistem pendidikan, kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan
pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengajaran pada
semua jenis dan tingkat pendidikan. Dalam proses kependidikan, kurikulum
bukanlah suatu hal yang statis. Konsep kurikulum dapat diubah sesuai dengan
perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan serta orientasi
masyarakat.(SISWANTO, 2015) Oleh karena itu, dalam pengembangan
kurikulum harus dapat dipertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya,
seperti faktor filosofis, sosiologis dan psikologis serta teori dan pola organisasi
kurikulum yang diterapkan.
2. Konsep Pendidikan Berbasis Masyarakat
Pendidikan berbasis masyarakat menurut Sihombing (dalam Jalal dan
Supriadi, 2001:186) merupakan pendidikan yang dirancang, dilaksanakan, dinilai
dan dikembangkan oleh masyarakat yang mengarah pada usaha menjawab
tantangan dan peluang yang ada di lingkungan masyarakat tertentu dengan
berorientasi pada masa depan. Dengan kata lain, pendidikan berbasis
masyarakat adalah konsep pendidikan “dari masyarakat, oleh masyarakat dan
untuk masyarakat”. Dengan ini Sihombing menegaskan bahwa yang menjadi
acuan dalam memahami pendidikan berbasis masyarakat adalah pendidikan
luar sekolah, karena pendidikan luar sekolah itu bertumpu pada masyarakat,
bukan pada pemerintah.(SISWANTO, 2015) Ia dapat mengambil bentuk Pusat
Evaluasi: Jurnal manajemen Pendidikan Islam
ISSN (P): 2580-3387, ISSN (E): 2615-2886
DOI : http://doi.org/10.32478/evaluasi. vxxix.xx-xx
Article Type : xxxx
Kegiatan Belajar-Mengajar (PKBM) yang tumbuh subur dan masyarakat
berlomba-lomba untuk mendirikannaya.
Pendidikan berbasis masyarakat sesungguhnya bukan hanya dapat
dilaksanakan melalui jalur pendidikan luar sekolah (nonformal), sebagaimana
diungkapkan Sihombing dan Supriadi di atas menyebutkan bahwa “Jalur
pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat
saling melengkapi dan memperkaya”.2 Oleh karena itu, pendidikan berbasis
masyarakat dapat juga mengambil jalur formal, nonformal dan informal.
Pendidikan berbasis masyarakat dengan proses formal biasanya merupakan
pendidikan yang diselenggarakan oleh organisasi birokrasi formal semisal
sekolah atau universitas. Pendidikan berbasis masyarakat dengan proses
nonformal dapat mengambil bentuk pendidikan di luar kerangka sistem formal
yang menyediakan jenis pelajaran terpilih, seperti di perpustakaan atau
museum. Adapun pendidikan berbasis masyarakat dengan proses informal
merupakan pendidikan yang diperoleh individu melalui interaksinya dengan
orang lain di tempat kerja, dengan keluraga, atau dengan teman.

3. Penilaian dalam kurikulum berbasis pada masyarakat


Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk mengumpulkan
menganalisis, dan menaksirkan data tentang proses dan hasil belajar siswa yang
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi
yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Penilaian ini dilakukan secara
terpadu dengan kegiatan belajar mengajar, oleh karena itu disebut penilaian
berbasis kelas (PBK). PBK ini dilakukan dengan mengumpulkan kerja siswa
(portofolio), hasil karya (penugasan), kinerja (performance), dan tes tertulis.
Guru menilai kompetensi dan hasil belajar siswa berdasarkan tingkat pencapaian
prestasi siswa selama dan setelah kegiatan belajar mengajar.
Berdasarkan karakteristik kurikulum berbasis masyarakat, maka pada
hakikatnya karakteristik tersebut dapat dijabarkan menjadi beberap
karakteristik lain sebagai berikut: pertama, kurikulum bersifat realistik, karena
hal-hal yang dipelajari bersumber dari kehidupan yang nyata. Para siswa dapat
mengamati kenyataan sesungguhnya dalam masyarakat dan kehidupan
masyarakat yang bersifat kompleks.(Sabdarifanti et al., 2021) Pengajaran ini
pada gilirannya akan mengembangkan berbagai pengalaman dan pengetahuan
yang praktis dan terpakai. Kedua, kurikulum menunjukan kerja sama dan
integrasi antara sekolah dan masyarakat, karena sekolah masuk dalam
masyarakat dan masyarakat masuk ke dalam lingkungan sekolah. Lingkungan
sekolah sebagai barometer kondisi masyarakat. Karena itu strategi yang tepat
adalah karya wisata dan manusia sumber belajar dari masyarakat merupakan
kesempatan yang sangat efektif bagi siswa dalam rangka perpaduan antara
kedua institusi tadi. Dengan demikian kesenjangan antara sekolah dan
masyarakat yang terjadi selama ini dapat diminimalisir. Ketiga, kurikulum

2
UU No. 20 Tahun 2003 pasal 13 ayat (1)
Evaluasi: Jurnal manajemen Pendidikan Islam
ISSN (P): 2580-3387, ISSN (E): 2615-2886
DOI : http://doi.org/10.32478/evaluasi. vxxix.xx-xx
Article Type : xxxx
berbasis masyarakat memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk
belajar secara aktif penuh kreativitas yang telah dianjurkan oleh teori belajar
modern. Para siswa merencanakan sendiri, mencari referensi dan sumber
informasi sendiri, melakukan kegiatan proyek sendiri dan memecahkan berbagai
masalah sendiri, baik melalui belajar individual maupun belajar secara
kelompok.

4. Pengembangan Kurikulum Berbasis Masyarakat


Karena pengaruh perkembangan teknologi terjadi perubahan yang cukup
drastis dalam segala bidang termasuk pekerjaan. Masyarakat perkotaan
berubah cepat dibandingkan masyarakat pedesaan.(Karimun & Riau, 2022) Pola
kehidupan agraris berubah menjadi poloa kehidupan industri, dimana
kehidupan masyarakatnya menuntut memiliki spesialisasi dan profesionalisme
dalam melakukan pekerjaan. Sehingga sifat-sifat kebersamaan, hidup lebih
santai diganti oleh sikap individualis dan kerja keras.
Pola kerja masyarakat modern menuntut kerja yang tidak teratur melebihi
waktu biasa. Banyaknya waktu yang digunakan untuk bekerja akan mengubah
citra penghasilan yang diperoleh.(Solahudin, 2016) Asumsinya penghasilan
tinggi akibat suami istri bekerja akan meningkatkan kemampuan ekonomi dan
kesejahteraan keluarga. Namun dalam kehidupan keluarga, anak mempunyai
masalah selalu ditinggal orang tuanya bekerja maka anak lebih lama bergaul dan
hidupnya dengan pembantu daripada dengaa orang tuanya. Kondisi demikian
berbagai masalah keluarga timbul dikarenakan pelaksanaan tugas dan fungsi
keluarga tidak berjalan, seperti hubungan komunikasi di antara anggota keluarga
sangat terbatas malahan mungkin hilang.

D. Kesimpulan
Inovasi dan pengembangan kurikulum sangat dipenting untuk dilaksanakan.
Ini dimaksudkan supaya proses pendidikan yang akan berlangsung di sekolah dapat
terarah dan terkoordinasi dengan sistematis untuk mencapai tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan. Dalam inovasi kurikulum berbasis masyarakat ini sangat
dipentingkan tinjauan-tinjauan teoritis dan praktis agar kurikulum yang tercapai
sesuai dengan maksud dan tujuan.
Evaluasi: Jurnal manajemen Pendidikan Islam
ISSN (P): 2580-3387, ISSN (E): 2615-2886
DOI : http://doi.org/10.32478/evaluasi. vxxix.xx-xx
Article Type : xxxx

DAFTAR PUSTAKA
Karimun, D. I. S. D. N., & Riau, K. (2022). PENYELENGGARAAN KEBIJAKAN DAN INOVASI
KURIKULUM. 4(1), 61–70.
Sabdarifanti, T., Hanifah, N., Rizqi, A. K., & Artajaya, U. (2021). Inovasi Kurikulum: Materi
Pendidikan. JIRA: Jurnal Inovasi Dan Riset Akademik, 2(10), 1460–1476.
https://doi.org/10.47387/jira.v2i10.234
SISWANTO, R. M. T. & I. (2015). INOVASI KURIKULUM DALAM PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN (Suatu Analisis Implementatif). Jurnal Edukasi Vol, 1(2), 1–27.
Solahudin, M. (2016). PENGEMBANGAN KURIKULUM BERBASIS MASYARAKAT DI SMP
ALTERNATIF QARYAH THAYYIBAH SALATIGA JATENG. Inovasi Kurikulum, 5(1), 1–23.
Suharto, T. (2016). Cakrawala pendidikan Toto Suharto. Konsep Dasar Pendidikan Berbasis
Masyarakat, 3(January), 324–343. https://www.researchgate.net/profile/Toto-
Suharto/publication/289671874_CAKRAWALA_PENDIDIKAN_Toto_Suharto

Anda mungkin juga menyukai