DISUSUN OLEH:
NAMA : Damianus Desra Sembiring
NIM : 5192421001
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
A. Latar belakang Psikologis belajar
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. ini berarti
bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung
pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada dalam sekolah
maupun di lingkungan rumah atau keluarga sendiri.
1 Ornstein, Allan C. and Francis P, Hunkins. (1998). Curriculum, Foundations, Principles, and Issues.
Boston: Allyn and Bacon
2 HartinidanKartaSapoetra,KamusSosiologidanKependudukan,(Jakarta:BumiAksara,1992)
3 Sudarsono,KamusFilsafatdanPsikologi,(Jakarta:RinekaCipta,1993),hlm.208
C. Fungsi Psikologis Belajar
Menurut Gage & Berliner (2005: 6-8), psikologi belajar memiliki beberapa
fungsi, yaitu untuk menjelaskan, memprediksikan, mengontrol fenomena (dalam
kegiatan belajar mengajar), dan dalam pengertiannya sebagai ilmu terapan juga
memiliki fungsi merekomendasikan.
4 GeorgeR.Knight,IssueandAlternativeinEducationalPhilosophy(Michigan,AndrewsUniversityPress:
1982),80-84.
5 Dakir,H. 2004.Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Rineka Cipta
6 Drs.Usiono,M.A,pengantarfilsafatpendidikan,Jakarta:HijriPustakaUtama,2006.
7 Nasution,S. 1989.Kurikulum dan Pengajaran.Jakarta: Bumi Aksara
Para ahli membagi landasan pengembangan kurikulum ini menjadi berbagai
jenis. Diantaranya pendapat C Allan (1998) membagi menjadi philosophy, history,
psychology, and sociology. Lain halnya dengan Tyler (1988) menurutnya aspek yang
melandasi pengembangan kurikulum adalah ”use of philosophy, studies of learners,
suggestions from subject specialist, studies of contemporary life, and use of
psychology of learning.” Secara umum ada empat landasan pokok yang harus
dijadikan dasar dalam setiap pengembangan kurikulum, yaitu: landasan filosofis,
landasan psikologis, landasan sosial budaya, dan landasan teknologi.
E.Kesimpulan
Pada umumnya, landasan psikologis memiliki peran untuk memetakan
kondisi – kondisi dari peserta didik. Sehingga saat pengembang kurikulum
melakukan pengembangan, butir – butir dan arah tujuan dari pengembangan
kurikulum dapat tercapai dengan maksimal sesuai dengan kondisi peserta didik di
lapangan.
Tentunya dengan adanya landasan psikologis dalam perkembangan
kurikulum, pengembang mampu merumuskan dengan baik kurikulum yang sesuai
dengan bakat, minat dan kemampuan peserta didik dalam mengikuti proses
pembelajaran
Belajar bukan hanya mengumpulkan sejumlah ilmu pengetahuan, melainkan
lebih dari itu, karena berhubungan dengan pembentukan sikap, nilai, keterampilan
dan pengetahuan, sehingga siswa yang belajar dapat mengadakan reaksi dengan
lingkungannya secara intelektual, menyesuaikan diri untuk menuju kearah kemajuan
dalam melakukan perbaikan tingkah laku sebagai hasil belajar, belajar membawa
perubahan baik aktual maupun potensial, perubahan itu didapatkan dari kecakapan
baru, perubahan itu terjadi karena usaha (dengan sengaja).
Belajar pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan
lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA