Anda di halaman 1dari 10

 (https://web.facebook.com/dpupkpkulonprogo)  (https://twitter.com/dpupkp)  (https://www.instagram.

com/dpupkp_kulon_progo/)
Kontak
 Login (https://dpu.kulonprogokab.go.id/adm)

---- SELA

BERITA TERBARU BERITA: Rasio Bangunan ber PBG per Jumlah Seluruh Bangunan di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2022 (https://dpu.kulonprogokab.g

Mengenal Bangunan Irigasi : Saluran Pembawa (Bagian 2)

Oleh Admindpu --  11 November 2021 13:38:05 --  1587 Views

Share Tweet Email Share

Saluran pembawa dimulai dari bangunan penangkap air atau intake pada bangunan bendung yang mengalirkan air untuk diberikan
kedaerah pertanian. Pada awal saluran, dimensi saluran masih besar karena harus membawa seluruh air untuk kebutuhan seluruh

daerah irigasi, kemudian saluran ini pecah terbagi menjadi dua atau tiga saluran yang lebih kecil. Seterusnya saluran-saluran cabang

ini pecah lagi menjadi dua atau tiga yang lebih kecil sesuai debit yang dialirkan dan terus ke petak tanah yang diairi (sawah).

Macam saluran pembawa irigasi dapat dibedakan berdasarkan posisi dan arah mengalir dari saluran (Gambar 1.1), yaitu:
1.  Saluran punggung
Posisi saluran irigasi mengalirkan air pada punggung medan dengan kemiringan mengarah kearah kontur yang lebih rendah. Saluran
punggung umumnya merupakan pencabangan dari saluran garis tinggi.

2.  Saluran mengalir ke samping


Posisi saluran ini menyerong dari punggung, akan tetapi tidak mengikuti garis tinggi ataupuan searah dengan garis tinggi

Gambar 1.1 : Posisi Saluran Garis Tinggi, Pungung, dan Saluran Menyamping

3. Saluran garis tinggi


Arah mengalir dan posisi saluran hampir mengikuti garis tinggi medan. Saluran ini mempunyai kemiringan dasar saluran sesuai

dengan kebutuhan rencana untuk mendapatkan kecepatan aliran yang diinginkan.

Saluran garis tinggi banyak dipergunakan pada daerah pegunungan dimana saluran ini ditempatkan pada kaki bukit atau pada lereng

gunung untuk membawa air dari suatu sumber ke lokasi di mana air tadi akan diberikan ke lahan pertanian yang lokasinya jauh dari
sumber tetapi perbedaan elevasinya tidak besar. Contoh: Saluran Ngluweng dari DAM Ngluweng ke Telaga Sarangan (Gambar 1.2)

Gambar 1.2 : Saluran Garis Tinggi

Saluran garis tinggi pada daerah pegunungan akan mengalami penambahan debit dari aliran permukaan yang datang akibat hujan
yang turun pada daerah bagian atas saluran dan dari mata air yang keluar dari tebing atas sebagai air yang lepas dari air bebas yang

tadinya merupakan air gravitasi kemudian keluar memotong tebing keprasan diatas saluran. Tambahan air dari hujan sangat besar

dan kalau masuk ke saluran irigasi sangat berbahaya sebab dapat mengakibatkan over toping yang akan membuat tanggul luar

tergerus sehingga dapat terjadi longsoran yang dapat memutuskan saluran.


Apabila saluran garis tinggi putus maka akan sangat sulit untuk membangun kembali, sebab lokasinya berada di atas kaki gunung.
Kemungkinan lain untuk mendapatkan air kembali, dengan menyambung saluran dengan menggunakan bangunan bantu berupa

talang swperti yang pernah dilakukan pada Saluran Talun ketika mengalami longsor pada tahun tujuh puluhan. Saluran tersebut

masih bisa disambung dengan menggunakan talang beton (Gambar 1.3).

Gambar 1.3 : Talang untuk Air Pematusan

Air pematusan dari atas tidak boleh masuk ke dalam saluran irigasi karena air pematusan membawa sampah dan sedimen yang
jumlahnya cukup besar. Air ini dialirkan kesaluran pematusan yang bisanya disebut Saluran Keliling atau saluran sabuk yang

menyertai saluran garis tinggi dan ditempatkan pada sisi kearah atas tebing (Gambar 1.4).

Gambar 1.4 : Pelimpah Samping pada Saluran Garis Tinggi

Saluran sabuk yang menyertai saluran garis tinggi dan ditempatkan pada sisi kearah atas tebing. Saluran keliling ini tidak boleh

mengikuti terus saluran garis tinggi karena kalau terlalu panjang debit yang ada akan bertambah dan melimpah masuk kesaluran
garis tinggi. Dengan menggunakan talang kecil dari beton bertulang, air dari saluran keliling dibuang keluar tebing. Menjaga agar tidak

terjadi limpahan air diatas tanggul luar saluran garis tinggi maka setiap jarak 200 m, harus dibuat pelimpah samping untuk

mengembalikan debit yang melalui saluran kembali pada debit rencana sesuai kemampuan saluran (Gambar 1.5).

Gambar 1.5 : Saluran punggung


Saluran punggung penempatannya dalam galian tanah pada pungung medan. Penempatan posisi saluran ini terhadap permukaan
tanah tergantung pada elevasi permukaan air yang direncanakan terhadap permukaan tanah setempat. Dalam hal ini posisi

permukaan air yang dibutuhkan berada pada dibawah permukaan tanah setempat. Apabila diperlukan suatu kondisi dimana elevasi

permukaan air irigasi rencana dan dasar saluran berada diatas permukaan tanah setempat, maka saluran punggung akan terletak

diatas timbunan (Gambar 1.6)

Gambar 1.6 : Saluran punggung di atas timbunan

Pada beberapa kondisi kemungkinan posisi permukaan air irigasi akan berada diatas permukaan tanah setempat, namun dasar

saluran berada pada elevasi dibawah permukaan tanah. Hal ini dikatakan saluran punggung sebagian di atas galian dan sebagian

dalam galian (Gambar 1.7)

Gambar 1.6 : Saluran punggung sebagian dalam galian

Menyeimbangkan antara tingginya timbunan dan galian pada suatu alur saluran maka pada pososi tertentu diperlukan bangunan

terjun (drop structure) dimana pada lokasi ini merupakan tempat peralihan dari kondisi timbunan ke posisi galian.

Gambar 1.7 : Bangunan terjun

Bangunan terjun memindahkan dasar saluran dari posisi di atas ke posisi yang lebih rendah. Ada persyaratan hidrolis tinggi

maksimum terjunan yang diperkenankan untuk bangunan terjun, sehingga posisi bangunan ini harus benar-benar tepat dalam

batasan persyaratan hidrolis. (w-SDA)

SUMBER : Mohamad Bagus Ansori- Irigasi dan Bangunan Air                       (https://www.researchgate.net/publication/323335382

(https://www.researchgate.net/publication/323335382_IRIGASI_DAN_BANGUNAN_AIR?enrichId=rgreq-

5f8aa705dd835b74be3eab9bb6f642b7-
XXX&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzMyMzMzNTM4MjtBUzo2MjY0NDcyNDQ4Nzc4MzBAMTUyNjM2ODA3MDM4NQ%3D%3D&el=1_x_

ARSIP (HTTPS://DPU.KULONPROGOKAB.GO.ID/CATEGORY)

MEDIA SOSIAL RESMI

  
FACEBOOK INSTAGRAM YOUTUBE
(https://web.facebook.com/dpupkpkulonprogo) (https://www.instagram.com/dpupkp_kulon_progo/)
(https://www.youtube.com/channel/UC7WiZYW8_kwV


TWITTER
(https://twitter.com/dpupkp)

 Agenda (https://dpu.kulonprogokab.go.id/agenda)  Galleri Foto (https://dpu.kulonprogokab.go.id/galleri)

IMPLEMENTASI KETERBUKA…
KETERBUKA…

ADUAN LAPOR
(https://www.lapor.go.id/)

PELAPORAN KINERJA
(https://forms.gle/Rj8PAUJug69YqGKG8)
(https://p3a.sevenpion.net/)

LAPORAN KERUSAKAN
(https://forms.gle/cxPD38zqtJXJxtvY9/)

GALERI

JALAN ANGKUTAN TAMBANG (kulonprogokab.go.id/files/Jalan%20Akses%20Angkut%20Tambang.jpg)

PETA JALAN WISATA (http://dpu.kulonprogokab.go.id/files/AKSES%20KHUSUS%20WISATA.docx)

GALERI (https://dpu.kulonprogokab.go.id/galleri)

ARSIP ARTIKEL

2023 (17)
2022 (253)
2021 (236)
2020 (224)
2019 (93)
2018 (14)
2017 (4)
2016 (1)
2015 (4)
2014 (1)
LINK

RUSUNAWA KULON PROGO (http://rusunawa.kulonprogokab.go.id/rusunawa/index.php)

BAPPEDA KULON PROGO (http://bappeda.kulonprogokab.go.id/)

DPUPESDM DIY (http://dpupesdm.jogjaprov.go.id/)

KEMENTERIAN PUPR (http://pu.go.id/)

STATISTIK

Online Sekarang 134

Unique Visitor Hari Ini 1462

Unique Visitor Bulan Ini 24116

Hits Hari Ini 3909

Hits Bulan Ini 49339

Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Kulon Progo
Alamat: Jalan Sugiman, Pengasih, Pengasih, Kulon Progo, Kode Pos 55652, Telp: (0274)773060
Email: dpu@kulonprogokab.go.id, perencanaandpupkp@gmail.com

Temukan kami di :

 (https://web.facebook.com/dpupkpkulonprogo)  (https://www.instagram.com/dpupkp_kulon_progo/)
 (https://www.youtube.com/channel/UC7WiZYW8_kwVuQ0qs06718w)  (https://twitter.com/dpupkp)

Anda mungkin juga menyukai