Anda di halaman 1dari 18

JUDUL

TUGAS MAKALAH 2
INFRASTRUKTUR DAN SANITASI
Dosen : Nofriya, ST., M.Si.

Komponen dalam SAG dan fungsi, Peran SAG sebagai TLTG, Keuntungan dan
kerugian SAG, dan Desain SAG

Oleh Kelompok 2 :

1. Fahrul Budiman 2010024428026


2. M Hazmi Fathin 2010024428020
3. Novia Putri Andika 2010024428022

Teknik Lingkungan

Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang

2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Komponen
dalam SAG dan fungsi, Peran SAG sebagai TLTG, Keuntungan dan kerugian SAG,
dan Desain SAG.” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
bapak Nofriya, ST., M.Si.pada mata kuliah Infrastruktur dan Sanitasi. Selain itu,
tugas ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang ap aitu SAG, komponen,
keuntungan dan kerugian SAG bagi para pembaca dan juga bagi penulis

Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Nofriya, ST., M.Si selaku
dosen mata kuliah Infrastruktur dan Sanitasi yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni.

Kami menyadari, tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan tugas ini.

Padang 7 April 2021

Kelompok 2
Fahrul Budiman 2010024428026
M Hazmi Fathin 2010024428020
Putri Andika 2010024428022
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air merupakan kebutuhan semua mahkluk hidup baik tumbuhan,


hewan dan pastimya manusia sangat tergantung pada air. Semua kegiatan
manusia selalu berkaitan dengan air. Dari untuk makan minum dan
membersihkan suatu hal pasti menggunakan air. Tetapi air tidak bisa datang
dengan sendirinya kepada pennguna,, harus beberapa proses untuk sampai ke
pengguna baik untuk rumah tangga, perindustrian, dan pertanian.
Ada beberapa cara air sampai ke pengguna seperti menggunakan
pompa untuk memgambil air tanah maupun dengan menerima layanan dari
PDAM. Air tersebut dialiran dengan pipa dan dikumpulkan pada sbak
penampungan maupun lansung digunakan untuk kebutuhan. Dan jika tinggal
di sepanjang aliran sungan dapat memanfaatkan air dari sungai tersebut.

B. Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah :

1. Untuk menyelesaikan tugas Infrakstruktur dan Sanitasi.


2. Untuk mengetahui apa itu Sistem Aliran Gravitasi ( SAG )
3. Untuk Mengetahui kompnen-komponen Sistem Aliran
Gravitasi (SAG) dengan fungsi-fungsinya.
4. Untuk mengetahui peranan Sistem Aliran Gravitasi (SAG)
terhadap Teknologi Lingkungan Tepat Guna (TLTG)
5. Untuk mengetahui contoh desain dari Sistem Aliran Gravitasi
(SAG)
C. Manfaat

Manfaat dari makalah ini untuk penulis dan pembaca adalah untuk
menambah pengetahuan dan wawasan tentang Sistem Aliran Gravitasi
(SAG), komponen SAG, peran SAG terhadap TLTG dan contoh desain SAG.
BAB 2

SISTEM ALIRAN GRAVITASI (SAG)

A. Pengertian Sistem Aliran Gravitasi ( SAG )

Sistem ini adalah sistem dimana pengaliran air dari reservoir ke daerah
pelayanan dilakukan secara gravitasi karena lokasi reservoir distribusi terletak
lebih tinggi dari daerah pelayanan, sebagaimana digambarkan pada Gambar
3.2. Hal ini dapat dilihat dari ketinggian titik awal pipa-pipa distribusi yang
lebih tinggi dari pada titik akhir pipa-pipa distribusi dan beda tekanan yang
tersedia lebih besar dari kehilangan tekanan sepanjang pipa-pipa distribusi.
Oleh karena ketersediaan tekanan (head) tersebut, maka hanya diperlukan
ground reservoir.
Penggunaan sistem ini sangat diutamakan karena sistem ini dianggap
cukup ekonomis, hanya memanfaatkan perbedaan tinggi lokasi maka tekanan
yang diperlukan bisa dipertahankan, serta dapat melayani pengaliran selama
24 jam. Karena selama pengaliran 24 jam tersebut terjadi fluktuasi
pemakaian, maka dibutuhkan reservoir sebagai penyeimbang antara
penyediaan (supply) dan kebutuhan (demand). Pada sistem gravitasi
dimungkinkan untuk mensuplai air dari satu atau lebih reservoir dalam
sistem. Kerugian dari sistem ini adalah keterbatasan untuk pengembangan
daerah pelayanan dan peningkatan konsumsi air karena head yang tersedia
tetap.
Gambar 2. 1 Sistem Distribusi dengan Pengaliran Gravitasi

B. Komponen- komponen Sistem Aliran Gravitasi ( SAG )

1. Bak sedimentasi
Sedimentasi atau PengendapanSedimentasi adalah suatu unit
operasi untuk menghilangkan materi tersuspensi atau flok kimia secara
gravitasi. Proses sedimentasi pada pengolahan air limbah umumnya untuk
menghilangkan padatan tersuspensi sebelum dilakukan proses pengolahan
selanjutnya. Gumpalan padatan yang terbentuk pada proses koagulasi
masih berukuran kecil. Gumpalan-gumpalan kecil ini akan terus saling
bergabung menjadi gumpalan yang lebih besar dalam proses flokulasi.
Dengan terbentuknya gumpalan-gumpalan besar, maka beratnya akan
bertambah, sehingga karena gaya beratnya gumpalan-gumpalan tersebut
akan bergerak ke bawah dan mengendap pada bagian dasar tangki
sedimentasi.

Gambar 2. 2 Bak Sedimentasi


2. Saluran tranmisi air bersih
Fungsi dari jaringan pipa transmisi adalah untuk membawa air baku
dari bangunan pengambilan air baku ke unit produksi, atau membawa air
hasil olahan unit produksi ke reservoir. Saluran transmisi terbagi dalam
dua jenis aliran :

 Saluran transmisi untuk aliran bebas/ tidak bertekanan

 Saluran transmisi untuk aliran bertekanan

Air dari bak pengumpul disalurkan ke reservoir melalui pipa


transmisi menuju reservoir antara lain :
 Sistem transmisi dari sumber ke reservoir dengan sistem pompa

 Sistem transmisi dari sumber ke reservoir dengan sistem


gravitasi

Saluran transmisi untuk aliran yang bertekanan biasanya


menggunakan pipa sebagai saluran pipa transmisi. Saluran transmisi untuk
aliran yang bertekanan dapat membawa air melalui jalur yang turun-naik
mengikuti kontour permukaan tanah yang dilewatinya. Pipa transmisi
pada aliran bertekanan perlu memperhatikan titik yang paling tinggi dan
titik yang paling rendah. Pada titik yang paling tinggi, udara akan terjebak
didalamnya, yang akan menyebabkan penyumbatan aliran airnya. Untuk
mengatasi hal tersebut, maka dibutuhkan penempatan katup pelepas udara
(air release valve). Air release valve juga berfungsi untuk memasukkan
udara ke dalam pipa agar dapat mempercepat aliran air pada saat
pengurasan pipa. Sedangkan pada titik yang paling rendah pada jalur pipa
bertekanan akan terkumpul kotoran yang terbawa oleh aliran air. Untuk
mengatasi hal tersebut maka dibutuhkan penempatan katup penguras
(drain valve/Whas Out).
3. Reservoir

Kegunaan reservoir adalah sebagai tampungan untuk memenuhi


kebutuhan air konsumen yang naik turun dan sebagai pemantap
tekanan dalam sistem distribusi. Penyediaan produksi reservoir
dilaksanakan dengan menentukan penetapan kapasitas berdasarkan
persamaan tampungan yaitu aliran keluar reservoir ( produksi ) sama
dengan aliran masuk ditambah atau dikurangi dengan perubahan
tampungan. Atau dengan kata lain aliran keluar harus sama dengan
aliran masuk dikurangi buangan – buangan serta kehilangan –
kehilangan yang terjadi. Yang juga harus diperhatikan adalah letak
reservoir ini harus sedekat mungkin ke pusat pemakaian . Permukaan
air reservoir harus cukup tinggi dan bertekanan cukup sehingga aliran
air bisa sampai ke sistem yang dilayani. Kapasitas reservoir ditentukan
berdasarkan ciri – ciri daerah yang dilayani. Reservoir di tempat yang
tinggi, sangat baik digunakan untuk memantapkan tekanan

Gambar 2. 3 Letak reservoir terhadap bangunan perumahan


4. Sistem Distribusi

Sistem penyediaan air minum mempunyai tujuan akhir yaitu


pendistribusian air minum, yang kualitasnya telah dijamin memenuhi
persyaratan kualitas air minum, ke seluruh konsumen. Dalam sistem
distribusi yang perlu diperhatikan adalah (i) mendapatkan tekanan yang
cukup di seluruh jaringan sehingga dapat mengalirkan air dengan kuantitas
yang direncanakan, dan (ii) kontinuitas pengaliran, yaitu air mengalir
setiap saat (tidak terputus) ke konsumen.
5. Katup Pelepas Udara (Air Release Valve)

Air valve berfungsi untuk melepaskan/mengeluarkan udara dari


dalam pipa. Air valve dipasang pada jalur pipa apabila bergelombang.
Untuk jalur pipa yang relatif datar, maka perlengkapan ini diletakkan
dekat gate/stop valve yang lebih tinggi.

Type air valve yang dipergunakan dapat berupa single orifice


ataupun double orifice. Pada jalur pipa yang berdiameter lebih besar dari
400 mm, air valve yang dipasang adalah type double orifice. Selain itu
hal yang lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa air valve ini harus
dipasang pada tempat yang lebih tinggi dari elevasi muka air tanah
tertinggi, untuk mencegah kemungkinan masuknya air tanah kedalam
pipa. Pemasangan air valve ini dilengkapi dengan gate valve yang
diperlukan pada saat maintenance / perbaikan.

Gambar 2. 4 katup udara ( air valve )


Fungsinya :

• Menghilangkan gelembung udara yang ada dalam aliran, sehingga


aliran tidak terganggu

• Mengeluarkan udara yang terakumulasi dalam pipa dan memasukkan


udara pada saat pipa dikosongkan. (Hammer dan Hammer Jr., 1996).

Gambar 2. 5 Katup Pelepas Udara (Air - Release Valve)

6. Wash out (Penguras)

Perlengkapan penguras diperlukan untuk mengeluarkan


kotoran/endapan yang terdapat didalam pipa. Biasa dipasang ditempat
yang paling rendah pada perpipaan distribusi pada jembatan pipa.
Sambungan dengan diperlukannya perlengkapan pillar (fire) hydrant
yang dipasangdilokasi-lokasi tertentu, maka perlu dipertimbangan
jugamenggunakan pillar hydrant ini sebagai penguras.esain Sistem
Aliran Gravitasi

C. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Aliran Gravitasi ( SAG )

Keuntungan dari system aliran gravitasi :


 Tidak ada energi yang hilang,
 Pengoprasian sedikit menggunakan mekanik,
 Tidak tergantung persediaan listrik,
 Biaya pemeliharaan rendah.
Kekurangan dari system aliran gravitasi :
 Air harus ditampung dulu untuk diendapkan sebelum sampai ke pennguna
 Pasokan air akan lansung terhenti, jika hulu/asal air mengalami bencana
alam/kerusakan parah .

D. Peran system aliran gravitasi terhadap TLTG

` Salah satu contoh pemanfaatan system aliran gravitasi terhadap


teknologi lingkungan tepat guna adalah dengan alat kincir air, yang
memanfaatakan energi ptensial air dari sungai untuk menggerakaan bilah-
bilah kincir air, beberapa contoh pemanfaatan alat kincir air :

 Kincir air sebagai pengairan sawah


Sawah yang letaknya cukup jauh dari sumber air biasanya
mengandalkan air hujan dan hanya berproduksi ketika musim hujan
dimana pasokan air mencukupi untuk mengairi sawah sehingga lahan
kurang produktif. Dengan menggunakan kincir air kita dapat membuat
irigasi sawah dengan mengalirkan air dari sungai ke sawah-sawah
sehingga kebutuhan air untuk irigasi tercukupi dan sawah lebih produktif.
 sebagai pompa atau penyalur air

Tidak hanya untuk irigasi, kincir air juga dapat dimanfaatkan


untuk menyalurkan air ke berbagai tempat yang membutuhkan seperti ke
kolam ikan atau kolam penampungan dan selanjutnya digunakan untuk
berbagai keperluan seperti untuk sumber air bersih yang didistribusikan
ke rumah-rumah penduduk.

 Pembangkit listrik tenaga air

Energi pada aliran air juga dapat diubah menjadi energi listrik
dengan memanfaatkan kincir air sehingga lebih terasa manfaatnya bagi
manusia. Bagaimana caranya? Singkatnya aliran air akan menggerakkan
kincir air yang kemudian menggerakkan generator sehingga dihasilkan
energi listrik. Meskipun masih sangat sederhana dan bergantung pada
tekanan dan aliran air namun energi listrik yang dihasilkan ramah
lingkungan karena memanfaatkan apa yang ada di alam. Berbeda dengan
pembangkit listrik lain seperti pembangkit listrik yang menggunakan
minyak bumi, batu bara, atau gas alam sebagai bahan bakar yang tidak

H
SUMBER AIR
PIPA TRANSMISI

L
GROUND TANK

ramah lingkungan.

E. Desain Sistem Aliran Gravitasi ( SAG )

Gambar 2. 6 Sistem transmisi dari sumber ke reservoir dengan sistem gravitasi


Keterangan

∆h = beda tinggi antar reservoir dengan sumber


air
L = jarak antara sumber air dengan reservoir

Saluran transmisi untuk aliran yang bertekanan biasanya menggunakan


pipa sebagai saluran pipa transmisi. Saluran transmisi untuk aliran yang
bertekanan dapat membawa air melalui jalur yang turun-naik mengikuti
kontour permukaan tanah yang dilewatinya. Pipa transmisi pada aliran
bertekanan perlu memperhatikan titik yang paling tinggi dan titik yang paling
rendah. Pada titik yang paling tinggi, udara akan terjebak didalamnya, yang
akan menyebabkan penyumbatan aliran airnya. Untuk mengatasi hal
tersebut, maka dibutuhkan penempatan katup pelepas udara (air release
valve). Air release valve juga berfungsi untuk memasukkan udara ke dalam
pipa agar dapat mempercepat aliran air pada saat pengurasan pipa.
Sedangkan pada titik yang paling rendah pada jalur pipa bertekanan akan
terkumpul kotoran yang terbawa oleh aliran air. Untuk mengatasi hal
tersebut maka dibutuhkan penempatan katup penguras (drain valve/Whas
Out).

Gambar 2. 7 Saluran Transmisi Sistem Aliran Grafitasi

Gambar 2. 8 Saluran Transmisi Sistem Aliran Pemompaan

Di sepanjang jalur pipa transmisi perlu diberikan beberapa Sluice


Valve dengan jarak tertentu. Sluice Valve ini akan berfungsi untuk
mengisolasi bagian jalur pipa sehingga dapat dilakukan perbaikan apabila
dibutuhkan. Tekanan air yang terlalu tinggi ( lebih dari 100 m.k.a) di jalur
pipa transmisi harus dihindari agar tidak terjadi pecahnya pipa yang
digunakan. Untuk mengurangi tekanan air di dalam pipa yang terlalu tinggi
pada sistim aliran grafitasi maka digunakan bangunan 'Break Pressure Tank

Gambar 2. 9 Saluran Transmisi Sistem Aliran Grafitasi Dengan Break


BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari pembahasan itu dapat kami simpulkan bahwa System Aliran


Gravitasi ( SAG ) adalah dengan memnafaatkan energi potensial dari air itu
sendiri yang mana air akan mengalir dari temapt tinngi ke tempat yang lebih
rendah. Pada system aliran gravitasi ini memliki keunggulan yang lebih hemat
biaya untuk penyuplaiannya dan lebih hemat juga untuk perawatannya

Dengan system aliran gravitasi ini juga dapat dimanfaatkan untuk


teknologi lingkungan tepat guna salah satunya pemanfaatan kincir air untuk
pembangkit listik dan juga untuk pengakut air dari tempat tendah ke tempat
leih tinggi.

B. Saran

Saran kepada masyarakat untuk manfaatkan sebaik mungkin terutama


yang berda di kota kota besar , walaupun saat ini air melimpah tetapi jika
digunakan dengan sembarangan akan mengakibatkan kekeringan pada pusat
sumber air karena semakin bertambah penduduk di suatu daerah, maka akan
semakin besar pula kebutuhan air di daerah tersebut .
DAFTAR PUSTAKA

Herwindo, W., & Rahmandani, D. (2018). Kajian Rancangan Irigasi Pipa Sistem
Gravitasi. Jurnal Irigasi, 8(2), 126-137.
Waspodo, W., & Sarwono, E. (2017). PERENCANAAN KONSTRUKSI
JARINGAN PIPA PENGECILAN PENAMPANG SISTEM
GRAVITASI DENGAN JARAK 5, 8 KM. Suara Teknik: Jurnal
Ilmiah, 8(1).
Buku, A., Tangaran, B., & Tiyow, H. C. P. (2019, December). ANALISIS
VARIASI JUMLAH SUDU PADA KINCIR AIR ARUS BAWAH
SEBAGAI TENAGA IRIGASI SKALA LABORATORIUM.
In Seminar Nasional Hasil Penelitian & Pengabdian Kepada
Masyarakat (SNP2M) (pp. 204-209).
Ridal, Y. (2020). STUDI PERENCANAAN POMPA AIR IRIGASI
PERTANIAN DENGAN PEMANFAATAN SOLAR
CELL. ABSTRACT OF UNDERGRADUATE RESEARCH,
FACULTY OF INDUSTRIAL TECHNOLOGY, BUNG HATTA
UNIVERSITY, 16(1), 1-1.

Anda mungkin juga menyukai