Anda di halaman 1dari 5

Jambura Journal of Animal Science E-ISSN: 2855-2280

Volume 1 No 2 Mei 2019 P-ISSN: 2655-4356

Kandungan Acid Detergent Fiber Dan Neutral detergent Fiber


Jerami Jagung fermentasi Dengan Mengunakan Jamur Trichoderma
Viride Dengan Lama Inkubasi Berbeda
Natalia Usman1), Ellen J. Saleh2), Musrifah Nusi2)
1. Animal husbandry department alumni, Faculty of agriculture, Gorontalo state university
2. Animal husbandry departmen, Faculty of agriculture, Gorontalo state university
natalia_usman@yahoo.com, ellen.saleh@ung.ac.id, musrifah.nusi@ung.ac.id.

ABSTRACT

The research was aimed at investingating acid detergent fibre neutral detergent Fiber content in corn straw
fermented using Trichoderma Viride in different Incubation Time. It applied compeletey Randomizend Design
consisting Of 4 treatments and 4 repetitions, hence, it resulted in 16 units of an experiment. The Treatments
consisted of corn straw withhout inoculation (control), 7% corn straw Fermented with Trichoderma viride in 1
week incubation time, 7% corn straw Fermented with Trichoderma Viride in 2 weeks incubation time, and 7%
corn straw fermented with Trichoderma Viride in 3 weeks incubation time.
Analysis of variance result shows that corn straw fermented using Trichoderma Viride in different Incubation
Time gave significant inflluance toward ADF content (p<0,05). Besides , corn straw fermentd using Trichoderma
Viride in different incubation Time gave significant influence toward NDF content(p<0,05).

Keywords: Acid Content, Corn Straw, Detergent Fiber.

PENDAHULUAN kekurangan yaitu kandungan nutrisi dan


Hijauan merupakan pakan utama daya cernanya yang rendah. Hal ini
ternak ruminansia yang harus tersedia disebabkan oleh karena dinding selnya
sepanjang tahun. Untuk itu perlu dikaji sudah mengalami lignifikasi lanjutan
berbagai kendala penyediaan sumber sehingga selulosa dan hemiselulosa terikat
hijauan pakan yang makin terbatas, oleh lignin. Oleh karena itu masih perlu
seperti pemanfaatan lahan yang ditambahkan bahan-bahan pakan lain
diperioritaskan bagi tanaman pangan, yang saling mengisi dan menguntungkan
perkebunan, dan peruntukan lainnya. berkurangnya unsur-unsur yang
Guna mengantisipasi fluktuasi produk dibutuhkan oleh ternak (Shoalihin, 2015).
hijauan, maka perlu memperhatikan Mengestimasi kandungan serat
kontinuitas ketersediaan bahan pakan, dalam pakan dan fraksi – fraksinya
agar dapat disesuaikan dengan kondisi metode yang digunakan adalah metode
musim. Untuk mengantisipasi kurangnya Van Soest et al,1991). Metode detergen
hijauan pada musim kemarau, perlu terdiri dari 2 bagian yaitu : Sistem netral
diadakan upaya pengumpulan dan untuk mengukur total serat atau serat
pengawetan jerami jagung pada saat yang tidak larut dalam Neutral Detergent
musim tanam jagung yang melimpah Fiber (NDF) dan sistem detergen asam
pada musim penghujan. Pengawetan digunakan untuk mengisolasi sellulosa
jerami jagung dalam bentuk fermentasi yang tidak larut dan lignin serta beberapa
merupakan salah satu alternatif untuk komponenyang terikat dengan keduanya (
memperpanjang umur kegunaannya ADF).
dalam keadaan nilai gizi yang tidak Acid Detergen Fiber (ADF) merupakan
banyak mengalami degradasi. zat makanan yang tidak larut dalam
Jeraminya juga dapat detergent asam yang terdiri dari selulosa,
dimanfaatkan sebagai pakan. Namun, lignin dan silika (Van Soest, 2006).
jerami jagung dikategorikan sebagai Komponen ADF yang mudah dicerna
limbah pertanian. Jerami jagung memiliki adalah selulosa, sedangkan lignin sulit

Publish: Animal husbandry department, Gorontalo State University 57


Jambura Journal of Animal Science E-ISSN: 2855-2280
Volume 1 No 2 Mei 2019 P-ISSN: 2655-4356

dicerna karena memiliki ikatan rangkap, telah diketahui beratnya (b gram)


jika kandungan lignin dalam bahan pakan sambil diisap dengan pompa vacum
tinggi maka koefisien cerna pakan 5. Cuci dengan lebih kurang 100 ml air
tersebut menjadi rendah (Sutardi dkk., mendidih sampai busa hilang dan 50
1980).Neutral Detergent Fiber (NDF) ml alkohol
merupakan zat makanan yang tidak larut 6. Ovenkan pada suhu 100Oc selama 8
dalam detergent netral dan NDF bagian jam atau dibiarkan bermalam
terbesar dari dinding sel tanaman. Bahan 7. Dinginkan dalam eksikator lebih
ini terdiri dariselulosa, hemiselulosa, kurang ½ jam kemudian timbang (c
lignin dan silika serta protein fibrosa (Van gram)
Soest, 1982).
METODE PENELITIAN Penentuan Neutral Detergen Fiber (NDF)
Penelitian telah dilakukan pada bulan 1. Timbang sampel 0,2 gram (a gram)
November sampai Desember 2018. di masukkan kedalam tabung reaksi 50
Laboratorium Terpadu pertanian ml
Universitas Negeri Gorontalo dan 2. Tambahkan 25 ml larutan NDS,
dianalisis proksimat kandungan ADF dan kemudian tutup rapat tabung reaksi
NDF di Laboratorium Kimia dan tersebut.
makanan ternak Universitas Hasanudin. 3. Refluks dalam air mendidih selama 1
Prosedur Penelitian jam.
Sebelum melakukan proses 4. Saring dengan sintered glass yang
fermentasi terlebih dahulu telah diketahui beratnya (b gram)
mengumpulkan jerami jagung. Setelah itu, sambil diisap dengan pompa vacum
jerami jagung disimpan di tempat yang 5. Cuci dengan lebih kurang 100 ml air
teduh agar tidak terkena hujan. Setelah mendidih hingga busa hilang
jerami jagung terkumpul, lalu dilakukan 6. Cuci dengan lebih kurang 50 ml
pencacahan menggunakan mesin chopper alkohol
dengan panjang ukuran hasil pencacahan 7. Ovenkan pada suhu 100oC selama 8
+ 2 cm. Hasil cacahan tersebut, kemudian jam atau dibiarkan bermalam
dicampur secara merata dengan bahan- 8. Dinginkan dalam eksikator lebih
bahan yang telah disediakan sesuai kurang ½ jam kemudian timbang (c
dengan komposisi atau perlakuan yang gram)
telah ditentukan. Setelah semua bahan Analisis
tercampur secara merata. untuk c-b
pengambilan analisis data NDF (Neutral D Kadar ADF = ----------------------- X 100%
etergen Fiber ) dan ADF (Acid Detergen Fibe) Berat sampel (a)
Penentuan Kadar Acid Detergent
Fiber(ADF) c-b
1. Timbang sampel 0,3 gram (a gram) Kadar NDF = ----------------------- X 100%
kemudian masukkan kedalam tabung Berat sampel (a)
reaksi 50 ml
Data yang diperoleh dianalisis
2. Tambahkan 40 ml laritan ADF
dengan analysis of varians (ANOVA). Jika
kemudian tutup rapat tabung reaksi
terdapat pengaruh nyata diuji lanjut
tersebut
dengan uji Duncan. (Gaspersz, 1995)
3. Refluks dalam air mendidih selama 1
jam
4. Saring dengan sintered glass yang

Publish: Animal husbandry department, Gorontalo State University 58


Jambura Journal of Animal Science E-ISSN: 2855-2280
Volume 1 No 2 Mei 2019 P-ISSN: 2655-4356

HASIL DAN PEMBAHASAN jerami jagung fermentasi yang di berikan


Berdasarkan hasil penelitian rataan jamur Trichoderma viride dengan lama
kadar Acid Detergent Fiber (ADF) dan inkubasi berbeda dapat dilihat pada Tabel
kadar Neutral Detergent Fiber (NDF) 3.

Tabel 3. Rataan kadar Acid Detergent Fiber (ADF) dan kadar Neutral Detergen Fiber (NDF)
jerami jagung fermentasi yang di berikan jamur Tricoderma Viride dengan lama inkubasi
berbeda (%).

Perlakuan
Parameter
P0 P1 P2 P3
ADF 43,64b ± 0,47 44,17b ± 0,30 41,14a ± 0,61 44,95c ± 0,34
NDF 66,20d ± 0,47 59,47c ± 0,29 52,92a ± 0,73 57,46b ± 0,27
Keterangan: Superskrip berbeda pada baris yang sama menunjukkan berpengaruh nyata (P<0,05)
berdasarkan uji Duncan.P0 = kontrol; P1 = masa inkubasi 1 minggu; P2 = masa inkubasi 2
minggu; P3 = masa inkubasi 3 minggu.

4.1 Kandungan Acid Detergent Fiber(ADF)


ADF merupakan zat makanan yang tidak larut dalam detergen asam yang terdiri dari
selulosa, lignin dan silika. Hasil analisis proksimat kandungan ADF jerami jagung
fermentasi yang diberikan jamur Trichoderma Viride dengan lama inkubasi berbeda disajikan
pada Grafik 1.

45.00
44.00
Kadar ADF

43.00
42.00
41.00
40.00
39.00
P0 P1 P2 P3
Perlakuan

Grafik 1. Analisis kandungan ADF jerami jagung fermentasi yang diberikan jamur
Trchoderma viride dengan lama inkubasi berbeda.

Kandungan ADF jerami jagung jamur Tricoderma viride dengan lama


fermentasi yang diberikan jamur inkubasi berbeda berpengaruh nyata
Tricoderma viride dengan lama inkubasi (P<0,05) terhadap kandungan ADF
berbeda dapat dilihat pada Grafik 1. Berdasarkan uji Duncan, antar
Kandungan ADF antar perlakuan perlakuan P0 dan P1 tidak berbeda nyata
berbeda nyata (P<0,05) berkisar antara 41, (P>0,05), tetapi perlakuan tersebut
14% - 44,95%. Nilai tertinggi terdapat berbeda nyata (P<,05) lebih tinggi dari
pada peralakuan P3 (masa inkubasi 3 perlakuan P2 (Grafik 1). Hal ini diduga
minggu) dengan nilai sebesar 44,95% dan pada perlakuan P2 (masa inkubasi 2
yang terrendah terdapat pada perlakuan minggu ) terjadi penurunan kandungan
P2 (masa inkubasi 2 minggu) dengan nilai ADF disebakan adanya jamur
sebesar 41,14%. Hasil analisis ragam Tirichoderma viride yang mengandung
menunjukkan bahwa kandungan ADF semua komponen-komponen yang di
jerami jagung fermentasi yang diberikan

Publish: Animal husbandry department, Gorontalo State University 59


Jambura Journal of Animal Science E-ISSN: 2855-2280
Volume 1 No 2 Mei 2019 P-ISSN: 2655-4356

perlukan untuk proses hidrolisis seluruh NDF merupakan zat makanan yang
kristal selulosa. tidak larut dalam detergent netral dan
Nilai tersebut masih berada pada NDF bagian terbesar dari dinding sel
kisaran persentase ADF yang diberikan tanaman. Hasil analisis proksimat
kepada ternak. Secara normal persentase kandungan NDF jerami jagung
ADF dalam hijauan 25–45% dari bahan fermentasi yang diberikan jamur
kering hijauan untuk diberikan pada Tricdoderma viride dengan lama inkubasi
ternak (Ruddel et al, 2002). berbeda disajikan pada Grafik 2.

Kandungan Neutral Detergen Fiber


(NDF)

80.00
Kadar NDF

60.00
40.00
20.00
0.00
P0 P1 P2 P3
Perlakuan

Grafik 2. Analisis kandungan NDF jerami jagung fermentasi yang diberikan jamur
Tricdoderma viride dengan lama inkubasi berbeda.

Kandungan ADF jerami jagung dapat mencerna komponen dinding sel.


fermentasi yang diberikan jamur Hal ini sesuai dengan pendapat
Tricoderma viride dengan lama inkubasi Crampton dan Haris (1969) yang
berbeda dapat dilihat pada Grafik 2. menyatakan bahwa penurunan kadar
Kandungan NDF antar perlakuan NDF disebabkan karena meningkatnya
berbeda nyata (P<0,05) berkisar antara lignin pada tanaman mengakibatkan
52,92% - 66,20%. Nilai tertinggi terdapat menurunnya hemiselulosa.
pada peralakuan P0 (tanpa inkubasi) Hemiselulosa merupakan komponen
dengan nilai sebesar 66,20% dan yang dinding sel yang dapat dicerna oleh
terrendah terdapat pada perlakuan P2 mikroba. Tingginya kadar lignin
(masa inkubasi 2 minggu) dengan nilai menyebabkan mikroba tidak mampu
sebesar 52,92%. menguasai hemiselulosa dan selulosa
Hasil analisis ragam menunjukkan secara sempurna.
bahwa kandungan NDF jerami jagung
fermentasi yang diberikan jamur KESIMPULAN
Tricoderma viride dengan lama inkubasi Hasil analisis ragam menunjukkan
berbeda berpengaruh nyata (P<0,05) bahwa kandungan ADF jerami jagung
terhadap kandungan ADF (Lampiran 2). fermentasi yang diberikan jamur
Berdasarkan uji Duncan, antar perlakuan Tricoderma viride dengan lama inkubasi
P0, P1, P2 dan P3 berbeda nyata (P>0,05), berbeda berpengaruh nyata (P<0,05)
tetapi perlakuan P2 berbeda nyata terhadap kandungan ADF. Disamping itu,
(P<0,05) lebih rendah dari perlakuan P0, hasil kandungan NDF menunjukkan
P1 dan P3 (Grafik 2). jerami jagung fermentasi yang diberikan
Penurunan kandungan NDF dapat jamur Tricoderma viride dengan lama
terjadi selama proses fermentasi inkubasi berbeda berpengaruh nyata
disebabkan oleh adanya mikroba yang (P<0,05) terhadap kandungan ADF.

Publish: Animal husbandry department, Gorontalo State University 60


Jambura Journal of Animal Science E-ISSN: 2855-2280
Volume 1 No 2 Mei 2019 P-ISSN: 2655-4356

Berdasarkan hasil penelitian dan Shoalihin, M.S.H,. 2015. Analisis bahan


pembahasan dapat disimpulkan bahwa kering dan bahan organik wafer
pada masa inkubasi 2 minggu limbah jerami klobot dan daun
menghasilkan kandungan ADF dan NDF jagung selama masa
yang paling baik. penyimpanan.Skripsi. Fakultas
Peternakan Universitas
Saran Hasanuddin, Makassar [
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut unpublisher]
untuk melihat pengaruh pemberian jerami
jagung fermentasi yang diberi jamur Van Soest, P. J. 2006. Rice strw the role of
Ticoderma Viride dengan lama masa silica and treadment to improve
inkubasi berbeda pada ternak ruminasia. qualiti. J. Anim. Feed. Sci.and
tech. 130: 137-171.
DAFTAR PUSTAKA . 1982. Nutritional Ecology of
Gaspersz, V. 1995. Teknik Analisis dalam The Ruminant Metabolism
Penelitian Percobaan 1. Tarsito, Chemistry and Forage and Plant
Bandung. Fiber. Cornell University. Oregon.
Haris, L. E. 1970. Nutritional Research USA.
Techniques For Domestic and Wild
Animals, Vol. 2. Anim scr. Dept.
Utah State University, U. S. A.
Ruddel. A., S. Filley and M. Porat, 2002. Van Soest PJ, Robertson JB, Lewis BA.
Understanding Your Forage Test 1991. Methode for dietary fiber,
Result. Oregon State University. neutral detergent fiber and
Extension Service. Situs nonstrarch polysaccharides in
http://alfalfa.ucdavis.edu/SUBP relation to animal nutrittion. J
AGES/ForageQuality/interpretin Dairy Sci. 74:3583-3597
gfqreport. pdf.]. Diakses pada
tanggal 25 November 2018.

Publish: Animal husbandry department, Gorontalo State University 61

Anda mungkin juga menyukai