PK-INS-PR-001
No. Rev. 2
PROSEDUR PENGELOLAAN BARANG Tanggal
TIDAK TERPAKAI Halaman 1/31
1. TUJUAN
Sistem dan prosedur ini ditetapkan bertujuan untuk menciptakan keseragaman serta
panduan dalam melakukan kegiatan pengelolaan barang tidak terpakai yang tidak memiliki
kemanfaatan bagi Perusahaan.
Sistem dan Prosedur ini dibuat untuk:
1.1. Menciptakan keseragaman serta panduan dalam melakukan kegiatan pengelolaan
barang milik Perusahaan yang tidak memiliki kemanfaatan bagi Perusahaan.
1.2. Menciptakan tertib administrasi dan fungsi pengendalian yang memadai dalam
pelaksanaan pengelolaan barang tidak terpakai.
1.3. Menghindari kesimpangsiuran serta sebagai acuan dalam penyelenggaraan
kegiatannya.
2. RUANG LINGKUP
2.1. Sistem dan prosedur ini mengatur tentang tata cara pengelolaan Barang Tidak
Terpakai, meliputi Barang Bekas dan Barang Surplus. mulai dari menerima
permintaan dari Unit Pengelola, melakukan pemeriksaan administrasi dan penelitian
fisik, menyampaikan usulan pengelolaan barang tersebut hingga persetujuan
penghapusan barang milik Perusahaan dari pejabat terkait.
3. REFERENSI
3.1. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 16 Tahun 2015) yang dikeluarkan
oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
3.2. Surat Keputusan Direktur Utama Nomor 022/SK/DU/X/2007 tanggal 25 Oktober 2007.
3.3. Pedoman Pengelolaan Tata Cara Pengelolaan Aset Tetap (PD-PK-02) yang berlaku.
3.4. Surat Edaran PT Pupuk Indonesia (Persero) No. 06/KU/E30/SE/2021 tentang
penyampaian Pedoman Penghapusbukuan Aktiva Tetap, Nomor Dokumen PI-UMM-
PD-004 Rev.04
3.5. Surat Keputusan Direksi Nomor 022/SK/DU/X/2007 tanggal 25 Oktober 2007, perihal
Tanggung Jawab bagi Pejabat yang Melakukan Tanda Tangan atau Paraf pada
Dokumen Perusahaan.
3.6. Surat Keputusan Direksi Nomor 061/C/MK/D3220/SK/2021 tanggal 09 Desember
2021 perihal Ketentuan Pengelolaan Barang Tidak Terpakai dan Barang Buangan.
3.7. Struktur Organisasi Perusahaan yang Berlaku.
4. DEFINISI
4.1. Perusahaan adalah PT Pupuk Kujang.
4.2. Pengelola Barang Tidak Terpakai adalah unit kerja yang berwenang dan
bertanggung jawab dalam melakukan pengelolaan barang milik Perusahaan.
No. Dok. PK-INS-PR-001
No. Rev. 2
PROSEDUR PENGELOLAAN BARANG Tanggal
TIDAK TERPAKAI Halaman 2/31
5. KETENTUAN UMUM
5.1. Barang milik perusahaan dapat dibedakan antara lain:
5.1.1. Aktiva Tetap
a. Aktiva Tetap dengan umur ekonomis umumnya sampai dengan 5 (lima)
tahun, antara lain kendaraan operasional yang dimiliki perusahaan, dan
lain-lain.
b. Aktiva Tetap dengan umur ekonomis umumnya diatas 5 (lima) tahun, antara
lain pabrik dan peralatan pabrik, bangunan dan prasarana, perlengkapan
dan peralatan, dan lain-lain.
5.1.2. Aktiva Lancar:
a. Persediaan/Inventory, antara lain:
1) Persediaaan bahan baku;
2) Persediaan barang setengah jadi;
3) Persediaan barang jadi;
4) Bahan Pembantu;
5) Suku Cadang.
6) dan lain-lain
5.1.3. Persediaan Barang Mati:
a. Lokomotif.
5.1.4. Barang Buangan.
5.2. Pengelolaan atas barang yang tidak terpakai dapat dijual langsung atau dilelang oleh
Tim Penjualan Barang Tidak Terpakai atau diserahkan pengelolaannya kepada
Yayasan atau dapat dihibahkan kepada Masyarakat/ lnstansi lain yang selanjutnya
disebut Penerima Hibah.
5.3. Untuk memudahkan pengelolaan barang yang tidak terpakai, Unit Kerja Pengelola
harus memilah Barang Tidak Terpakai dan ditampung secara terpisah di tempat
penampungan khusus untuk Barang Tidak Terpakai.
5.4. Unit Kerja mengirimkan permintaan pengelolaan atas barang yang tidak terpakai
kepada Tim Pemeriksa, untuk diputuskan penggolongan atas Barang Tidak Terpakai
yang diperiksa menjadi Barang Bekas atau Barang Surplus atau barang yang dapat
diperbaiki/dipakai/diproses lagi.
5.5. Pengelolaan atas barang yang tidak terpakai dapat dilakukan setelah dilakukan
pemeriksa sebelumnya oleh tim pemeriksa termasuk evaluasi teknis dan ekonomis,
dengan susunan sebagai berikut:
5.5.1. Ketua Tim
5.5.2. Sekretaris
5.5.3. Anggota
Adapun tugas dan tanggung jawab serta daftar lengkap dari Tim Pemeriksa ada di
Memo Direksi tersendiri
No. Dok. PK-INS-PR-001
No. Rev. 2
PROSEDUR PENGELOLAAN BARANG Tanggal
TIDAK TERPAKAI Halaman 5/31
5.6. Persyaratan pengelolaan atas penggolongan Aktiva Tetap dan Aktiva Lancar, menjadi
Barang Bekas atau Barang Surplus atau barang yang dapat
diperbaiki/dipakai/diproses lagi.:
5.6.1. Memenuhi salah satu persyaratan teknis dibawah ini:
a. Secara fisik barang tidak dapat digunakan karena rusak, dan tidak
ekonomis apabila diperbaiki;
b. Secara teknis barang tidak dapat digunakan lagi akibat modernisasi/tidak
sesuai kebutuhan perusahaan saat ini;
c. Barang telah melampaui batas waktu kegunaannya/kadaluarsa;
d. Barang mengalami perubahan dalam spesifikasi karena penggunaan,
seperti terkikis, aus, dan lain-lain sejenisnya; atau
e. Berkurangnya barang dalam timbangan/ukuran disebabkan
penggunaan/susut dalam penyimpanan/pengangkutan;
f. Kelebihan persediaan yang jika disimpan lebih lama akan bertambah rusak
dan akhirnya tidak dapat digunakan lagi;
g. Musnah akibat bencana alam.
5.6.2. Memenuhi persyaratan ekonomis, yaitu lebih menguntungkan bagi
Perusahaan apabila barang dihapus, karena biaya operasional dan
pemeliharaan barang lebih besar daripada manfaat yang diperoleh;
5.6.3. Kondisi kekurangan perbendaharaan dan/atau Perusahaan dalam mengalami
kerugian.
5.6.4. Bagian dari program rektrukturisasi dan penyehatan Perusahaan.
5.6.5. Satu-satunya alternatif sumber dana bagi Perusahaan untuk kebutuhan yang
sangat mendesak.
5.7. Rekomendasi cara penghapusan untuk Aktiva Tetap, Aktiva Lancar, persediaan
barang mati, dan barang buangan serta barang yang tidak dapat
diperbaiki/dipakai/diproses lagi yang telah memenuhi persyaratan dalam butir 5.6,
adalah sebagai berikut:
5.7.1. Penjualan, dilakukan untuk barang-barang yang masih mempunyai nilai buku
dan secara ekonomis lebih menguntungkan untuk dilakukan penjualan.
5.7.2. Penghibahan,
5.4.2.1. Penghibahan, dilakukan untuk barang-barang buangan yang tidak
mempunyai nilai buku dan atau nilai ekonomis.
5.4.2.2. Penghibahan, dilakukan untuk barang-barang aset tidak tetap/ aset
lancar yang memiliki nilai buku dilakukan untuk kegiatan CSR dengan
persetujuan sesuai dengan point 5.9.
5.7.3. Pemusnahan, dilakukan untuk barang-barang yang penghapusannya tidak
dapat dilakukan baik dengan cara penjualan ataupun penghibahan, namun
dengan cara dibakar, dihancurkan, ditimbun ataupun memerlukan
penghapusan secara khusus, antara lain berupa:
a) Bahan kimia berbahaya dan mengandung bahan B3 yang tidak dapat
didaur ulang kembali;
No. Dok. PK-INS-PR-001
No. Rev. 2
PROSEDUR PENGELOLAAN BARANG Tanggal
TIDAK TERPAKAI Halaman 6/31
5.14. Pengeluaran dan penyerahan barang tidak terpakai yang telah dihapuskan melalui
penjualan/hibah/dimusnahkan/tukar menukar harus disaksikan kembali oleh tim
pemeriksa bersama Departemen Pengamanan dengan membubuhkan tandatangan
pada Berita Acara pengeluaran/penyerahan barang.
5.15. Penghapusan dengan cara Penjualan dilakukan dengan cara Penawaran Umum,
Penawaran Terbatas dan Penunjukan Langsung, dengan ketentuan umum penjualan
adalah sebagai berikut:
5.15.1. Penawaran Umum/ Lelang Umum:
i. Penjualan dilakukan secara terbuka dengan pengumuman luas, minimal
melalui 1 (satu) media cetak dan/atau website Perusahaan yang bertujuan
untuk memberikan kesempatan yang sama pada semua pihak.
ii. Pelaksanaan Penawaran Umum dilakukan oleh Tim Penjualan.
5.15.2. Penawaran Terbatas/ Lelang Terbatas:
i. Telah dilakukan Penawaran Umum sebanyak 2 (dua) kali namun tidak
terjual.
ii. Diperuntukkan untuk kepentingan umum.
5.15.3. Penunjukan Langsung antara lain:
i. Telah dilakukan Penawaran terbatas sebanyak 2 (dua) kali namun tidak
terjual.
ii. Diperuntukkan untuk kepentingan umum.
iii. Terdapat keadaan tertentu yang menyebabkan aset hanya dapat dijual
kepada satu pihak tertentu dan tidak memungkinkan dijual kepada pihak
lain, antara lain:
a. Lokasi aset yang menyebabkan hanya dapat dijual kepada satu pihak
tertentu.
b. Dalam rangka penyelesaian hutang macet Perusahaan kepada satu
pihak tertentu
c. Dalam rangka penyelesaian permasalahan hukum terkait aset dengan
pihak yang berperkara.
iv. Kendaraan Dinas yang dijual kepada Pemakai Sah (apabila sudah
ditetapkan untuk dijual kepada Pemakai Sah).
v. Penjualan dilakukan kepada perusahaan BUMN lain, atau Anak
Perusahaan BUMN yang sahamnya 90% (Sembilan puluh persen) atau
lebih dimiliki oleh BUMN, atau Anak Perusahaan.
vi. Penjualan dilakukan kepada Kementerian atau Lembaga Negara/
Pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Kenegaraan
atau Pemerintahan.
vii. Penjualan dilakukan kepada Lembaga Pengelola Investasi yang dibentuk
berdasarkan Undang-Undang No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja baik
secara langsung maupun tidak langsung kepada perusahaan patungan
yang dibentuk oleh Lembaga Pengelola Investasi, dimana sebagian besar
sahamnya dimiliki oleh Lembaga Pengelola Investasi atau perusahaan
No. Dok. PK-INS-PR-001
No. Rev. 2
PROSEDUR PENGELOLAAN BARANG Tanggal
TIDAK TERPAKAI Halaman 8/31
5. Hal nilai barang milik pihak lain lebih tinggi dari milik perusahaan, maka
perusahaan dapat menambah kekurangan tersebut dengan membayar tunai
sepanjang tukar menukar tersebut dilakukan karena kebutuhan perusahaan
5.22. Permohonan persetujuan dan/atau tanggapan terkait ketentuan penghapusan barang
tidak terpakai, permohonan tertulis Dewan Komisaris oleh Direksi sekurang-
kurangnya melampirkan dokumen-dokumen sebagai berikut:
a. Surat Permohonan;
b. Pakta integritas;
c. Legal Statement;
d. Kajian legal atas aset yang dimohonkan penghapusan.
e. Kajian ekonomi (termasuk manfaat, potensi dan nilai tambah yang akan diperoleh
Perusahaan)
f. Kajian resiko beserta upaya mitigasi risikonya.
g. Rencana investasi apabila dilakukan penggantian/ pembangunan kembali atas
aset yang anggarannya telah ditetapkan dalam RKAP.
h. Dokumen pendukung antara lain dapat berupa bukti pemilikan, berita acara
(apabila hilang/musnah) serta data lain berupa lokasi/peta lokasi, jenis,
spesifikasi, nilai perolehan, nilai buku, tahun perolehan, kondisi aset dan foto
terakhir.
i. Cara penghapusan yang diusulkan.
5.23. Permohonan persetujuan terkait ketentuan penghapusan barang tidak terpakai
kepada Pemegang Saham sekurang-kurangnya melampirkan dokumen-dokumen
sebagai berikut:
a. Surat Permohonan;
b. Tanggapan tertulis Dewan Komisaris;
c. Pakta integritas;
d. Legal Statement;
e. Kajian legal atas aset yang dimohonkan penghapusan;
f. Kajian ekonomi (termasuk manfaat, potensi dan nilai tambah yang akan diperoleh
Perusahaan);
g. Kajian resiko beserta upaya mitigasi risikonya;
h. Penjelasan mengenai alasan penghapusan;
i. Laporan hasil inspeksi fisik dari unit kerja;
j. Laporan Hasil Evaluasi (LHE) unit kerja SPI;
k. Rencana investasi apabila dilakukan penggantian/ pembangunan kembali atas
aset yang anggarannya telah ditetapkan dalam RKAP;
l. Dokumen pendukung berupa bukti pemilikan, berita acara (apabila hilang/
musnah) serta data lain berupa lokasi/ peta lokasi, jenis, spesifikasi, nilai
perolehan, nilai buku, tahun perolehan, kondisi aset dan foto terakhir;
m. Cara penghapusan yang diusulkan
5.24. Persetujuan penghapusan barang tidak terpakai berlaku selama 1 (satu) tahun
terhitung sejak diterbitkan persetujuan dimaksud.
No. Dok. PK-INS-PR-001
No. Rev. 2
PROSEDUR PENGELOLAAN BARANG Tanggal
TIDAK TERPAKAI Halaman 10/31
5.25. Dalam hal Penghapusan barang tidak terpakai belum dapat terealisasi dalam kurun
waktu dimaksud pada point 5.24. Direksi dapat mengajukan permohonan
persetujuan izin baru disertai penjelasan mengenai kendala pelaksanaan
Penghapusan barang tidak terpakai selama kurun waktu 1 (satu) tahun tersebut serta
rencana penyelesaian pelaksanaan penghapusan barang tidak terpakai.
5.26. Untuk persediaan yang hilang/dicuri, maka Tim Pemeriksa dalam penghapusannya
harus dilengkapi dengan Berita Acara penghapusan yang disetujui sesuai
kewenangan dalam butir 5.9, yang sebelumnya telah dilakukan pemeriksaan dan/
atau stock opname oleh Satuan Pengawasan Intern Perusahaan/Tim.
5.27. Dalam rangka pelaksanaan penyesuaian harga Direksi dapat meminta pendapat
dari:
5.27.1. Kejaksaan Agung dan/atau Kejaksaan Tinggi Setempat.
5.27.2. Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
5.27.3. Konsultan Independent atau KJPP.
5.28. Dalam hal pelaksanaan penyesuaian harga terkait NJOP, selain meminta pendapat
sebagaimana dimaksud point 5.27. Direksi Perusahaan dapat meminta pendapat
dari kantor pelayanan jasa setempat.
6. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB
6.1. Direksi
6.1.1. Bertanggungjawab atas persetujuan atau penolakan atas rekomendasi yang
dibuat oleh Tim Pemeriksa untuk pengelolaan terkait Aktiva Tetap, Aktiva
Lancar, Persediaan Barang Mati, dan Barang Buangan.
6.1.2. Bertanggungjawab atas usulan penghapusan barang tidak terpakai terkait
Aktiva Tetap, Aktiva Lancar, dan Persediaan Barang Mati Perusahaan
kepada Dewan Komisaris dan/atau Pemegang Saham.
6.2. Tim Pemeriksa
6.2.1. Bertanggungjawab melakukan penilaian atas Aktiva Tetap dan Aktiva Lancar
yang sudah tidak terpakai oleh Unit Kerja.
6.2.2. Bertanggungjawab melakukan rekomendasi atas pengelolaan Aktiva Tetap
dan Aktiva Lancar yang sudah tidak dipakai oleh Unit Kerja.
6.2.3. Bertanggungjawab atas laporan pelaksanaan pemusnahan Barang Tidak
Terpakai.
6.3. Unit Kerja Pengelola Barang Perusahaan
6.3.1. Bertanggungjawab atas permohonan pemeriksaan Barang Tidak Terpakai.
6.3.2. Bertanggungjawab atas kesesuaian fisik dan dokumennya.
6.3.3. Bertanggungjawab melakukan identifikasi adanya Barang Tidak Terpakai.
6.3.4. Bertanggungjawab menempatkan barang tidak terpakai ke tempat
penampungan khusus.
No. Dok. PK-INS-PR-001
No. Rev. 2
PROSEDUR PENGELOLAAN BARANG Tanggal
TIDAK TERPAKAI Halaman 11/31
11.1.3. Setelah disetujui oleh Direksi untuk pemusnahan Barang Buangan, Tim
Pemeriksa melakukan pemusnahan dengan disaksikan Unit Kerja Pengelola,
Dept. Inspeksi, Dept. Pengamanan dan Instansi Pemerintah terkait apabila
perlu.
11.1.4. Dalam hal pemusnahan barang Eks Aktiva Lancar selain inventaris kantor
dan inventaris rumah dinas yang memiliki nilai buku dan/atau nilai ekonomis,
Tim Pemeriksa mengajukan nilai buku Aktiva yang akan dihapuskan kepada
Dept. Akuntansi untuk selanjutnya diusulkan kepada Direksi.
11.1.5. Atas persetujuan Direksi, Dept. Akuntansi membebankan nilai buku yang
akan dihapuskan sehingga sisa nilai buku Aktiva menjadi Rp. 1000.
11.1.6. Menginformasikan kepada Dept. Hukum & AP untuk mengurus ijin
penghapusan Aktiva kepada Komisaris/Pemegang Saham Perusahaan
sesuai dengan ketentuan 5.9.
11.1.7. Dept. Hukum & AP melakukan pengurusan ijin penghapusan Aktiva secara
Hibah kepada Komisaris/Pemegang Saham.
11.1.8. Tim Pemeriksa melakukan pemusnahan dengan disaksikan Unit Kerja
Pengelola, Dept. Inspeksi, Dept. Pengamanan dan Instansi Pemerintah
terkait apabila perlu.
11.1.9. Tim Pemeriksa membuat laporan pelaksanaan Pemusnahan Barang Tidak
Terpakai untuk disampaikan kepada Direksi.
12.1.7. Dalam hal nilai Aktiva Pihak lain adalah lebih rendah dari Aktiva milik
Perusahaan maka Dept. Keuangan akan menerbitkan penagihan selisih nilai
yang harus dibayarkan Pihak lain kepada Perusahaan untuk selanjutnya
Dept. Akuntansi melengkapi catatan status barang dan nilai buku untuk
Aktiva yang diterima Perusahaan.
12.1.8. Dalam hal nilai Aktiva Pihak lain adalah lebih tinggi dari Aktiva milik
Perusahaan maka Perusahaan melakukan pembayaran selisih nilai Aktiva
kepada Pihak Lain untuk selanjutnya Dept. Akuntansi melengkapi catatan
status barang dan nilai buku untuk Aktiva yang diterima Perusahaan.
12.1.9. Tim Pemeriksa dibantu oleh Dept. Inspeksi dan Dept. Keamanan melakukan
pemeriksaan barang/Aktiva yang diterima oleh Perusahaan dan
pemeriksaaan terhadap barang/aktiva yang diserahkan kepada Pihak Lain
yang melakukan tukar menukar aktiva disertai dengan Berita Acara
Penyerahan Barang.
12.1.10. Tim Pemeriksa membuat laporan pelaksanaan Tukar Menukar Barang Tidak
Terpakai untuk disampaikan kepada Direksi.
13. PENGECUALIAN
13.1. Terhadap usulan penghapusan barang bekas non aset/ barang buangan yang
bersifat rutin seperti oli bekas, drum bekas cukup dibuat 1 (satu) kali Surat
Keputusan Direksi yang akan digunakan untuk setiap kali penghapusan dan
penghibahannya.
13.2. Pengeluaran/penyerahan barang yang telah dijual/ dihibahkan diluar jam kerja
normal Perusahaan atau hari libur dapat saja dilakukan dengan persetujuan tertulis
dari Direksi atau SVP yang diberi kewenangan oleh Direksi.
13.3. Pelaksanaan ketentuan-ketentuan diluar diatur dalam Sistem & Prosedur ini harus
mendapat ijin dari Direktur Utama.
14. REKAMAN
14.1. Term of Reference (TOR).
14.2. Harga Perhitungan Sendiri (HPS).
14.3. Surat Penetapan Pemenang.
14.4. Surat Perjanjian Jual Beli / Dokumen Kontrak.
14.5. Persetujuan Penghapusan Barang Tidak Terpakai dari Direksi.
14.6. Surat Usulan Penghapusan Barang Tidak Terpakai ke Dewan Komisaris/ Pemegang
Saham.
14.7. Persetujuan Penghapusan Barang Tidak Terpakai dari Dewan Komisaris/ Pemegang
Saham.
15. LAMPIRAN
15.1. Diagram Alir Prosedur Pengelolaan Barang Tidak Terpakai.
15.2. Diagram Alir Prosedur Penjualan Barang Tidak Terpakai.
No. Dok. PK-INS-PR-001
No. Rev. 2
PROSEDUR PENGELOLAAN BARANG Tanggal
TIDAK TERPAKAI Halaman 22/31
15.3. Diagram Alir Prosedur Pengambilan Barang Hasil Lelang atau Penunjukan
Langsung.
15.4. Diagram Alir Prosedur Hibah Barang Tidak Terpakai.
15.5. Diagram Alir Prosedur Pemusnahan Barang Tidak Terpakai.
15.6. Diagram Alir Prosedur Tukar Menukar Barang Tidak Terpakai.