Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL TERAPI OKUPASIA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik :

Mata Kuliah : Keperawatan Jiwa

Dosen Pembimbing : Tri Sumarsih, S. Kep, Ns, MNs

Disusun Oleh Kelompok 7 :

1. Apria Cantika (2022030014)

2. Ayu Wulandari (2022030020)

3. Fairuz Herdian (2022030035)

4. Firmansyah Mandyana (2022030042)

5. Hollin Sulistyorini (2022030048)

6. Inka Putri Badriani (2022030163)

7. Krisda Nella Damayana (2022030059)

8. Susi Dwi Lestari (2022030091)

9. Wahyudi (2022030100)

PRODI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


RENCANA PROGRAM TERAPI OKUPASIA

Topik : Terapi Okupasia : berkebun


Sub Topik : Menanam tumbuhan cabai dan terong
Sasaran : Pasien Ruang Al’Afi’at
Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan
Usia : 15 – 60 tahun
Tempat : Ruang Al-Afi’at RS PKU Muhammadiyah Gombong
Waktu : Sabtu, 31 Desember 2022

A. PENDAHULUAN
Okupasi terapi adalah terapan medis yang terarah bagi pasien fisik maupun
mental dengan menggunakan aktivitas sebagai media terapi dalam rangka
memulihkan kembali fungsi seseorang sehingga dia dapat mandiri semaksimal
mungkin( Muhaj, 2009). Aktivitas tersebut adalah berbagai macam kegiatanyang
direncanakan dan disesuaikan dengan tujuan terapi.Okupasi terapi menggunakan
okupasi (pekerjaan atau kegiatan) sebagai media. Tugas pekerjaan atau kegiatan yang
dipilihkan adalah berdasarkan pemilihan terapis disesuaikan dengan tujuan terapis itu
sendiri. Jadi bukan hanya sekedar kegiatan untuk membuat seseorang sibuk. Aktivitas
dipercayai sebagai jembatan antara batin dan dunia luar.Melalui aktivitas manusia
dihubungkan deengan lingkungan, kemudian mempelajarinya, mencoba keterampilan
atau pengetahuan,mengekspresikan perasaan, memenuhi kebutuhan fisik maupun
emosi,mengembangkan kemampuan, dan sebagai alat untuk mencapai tujuan hidup.
Potensi tersebutlah yang digunakan sebagai dasar dalam pelaksanaan okupasi terapi,
baik bagi penderita fisik maupun mental.
Terapi berkebun adalah salah satu bentuk terapi aktif. Terapi berkebun telah
menjadi bagian penting dari perawatan pasien karena dapat meningkatkan kesehatan
tubuh, pikiran dan semangat serta kualitas hidup. Terapi berkebun adalah terapi yang
unik karena terapi ini membuat pasien berhubungan dengan makhluk hidup yaitu
tumbuh-tumbuhan yang memerlukan perawatan yang tidak boleh
diskrimainatif.(Muhaj, 2009)
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umumnya adalah klien dapat mengembangkan kemampuannya untuk
dapat berhubungan dengan orang lain dan masyarakat sekitarnya.
2. Tujuan Khusus
o Pasien mampu mencontohi cara menanam tumbuhan cabai dan terong
(berkebun)
o Pasien mampu menanam tumbuhan (berkebun) sendiri tanpa bantuan
fasiliator

C. STRATEGI PELAKSANAAN
Kegiatan Alokasi
Tahapan Metode
Kegiatan Perawat Kegiatan Pasien Waktu
Pembukaan -Leader membuka a. Menjawab salam Ceramah 20 menit
kegiatan dengan b. Mendengarkan
mengucap salam c. Memperhatikan
lalu pasien saling
memperkenalkan memperkenalkan diri
nama-nama dan berkenalan
anggota terapis dengan teman yang
-Leader lain
mempersilahkan
pasien untuk
memperkenalkan
dirinya masing-
masing dan saling
berkenalan dengan
teman yang ikut
terapi
-Leader
menjelaskan
tujuan
pelaksanaan terapi
kegiatan yaitu TIU
dan TIK
-Leader
menjelaskan
peraturan kegiatan
sebelum kegiatan
dimulai
-Leader
melakukan
kontrak waktu
untuk melakukan
terapi berkebun
Kegiatan -Pemateri -Pasien Ceramah dan 30 menit
atau Proses mengenalkan, mendengarkan dan Demonstrasi
menjelaskan dan memperhatikan
mencontohkan -Pasien kooperatif
cara menanam -Pasien mampu
tumbuhan cabai menanam tumbuhan
dan terong (berkebun) sendiri
-Fasilitator tanpa bantuan
memotivasi pasien fasilitator
untuk berkebun
-Fasilitator
mendampingi dan
membantu pasien
apabila
membutuhkan
bantuan.
Penutup Evaluasi: -Pasien menjawab Ceramah dan 10 menit
-Observer pertanyaan dari Diskusi
menanyakan petugas dengan jujur
perasaan pasien kooperatif
setelah diberikan -Pasien menjawab
terapi berkebun salam
-Mengevaluasi
setiap pasien
selama kegiatan
Terminasi:
-Leader
memberikan
reward kepada
pasien karena
sudah mengikuti
kegiatan terapi
berkebun
-Moderator
menutup kegiatan
dengan salam
penutup

D. PENGORGANISASIAN

Penanggung jawab dari pembimbing akademik dan pembimbing klinik. Jumlah


anggota kelompok terdapat 6 orang dengan rincian leader 1 orang, fasilitator 3 orang,
1 moderator, dan 1 observer, dengan susunan sebagai berikut :

Pembimbing Akademik : Tri Sumarsih, S. Kep, Ns, MNs

Pembimbing Klinik : Priatmojo Waluyo, S. Kep., Ns.

1. Leader : Fairuz Herdian


2. Co Leader : Ayu Wulandari
3. Pemateri : Wahyudi
4. Fasilitator : Apria Cantika, Firmansyah Mandyana, Hollin Sulistyorini,
Inka Putri Badriani, Krisda nella Damayana
5. Obsever : Susi Dwi Lestari
Perincian pembagian tugas masing-masing peran :

1. Tugas Leader
a. Memimpin acara terapi okupasia
b. Membuka kegiatan: mengucapkan salam
c. Melakukan perkenalan
d. Menjelaskan tujuan pelaksanaan terapi
e. Menjelaskan peraturan kegiatan sebelum kegiatan dimulai
f. Menutup kegiatan bermain
2. Tugas Co Leader
a. Memastikan dan membantu agar acara berjalan lancar dan terorganisir
b. Memastikan Leader menjalankan tugasnya dengan baik dan benar
3. Tugas Pemateri
a. Menjelaskan cara melakukan terapi berkebun
b. Memimpin dan mempraktikkan menanam tumbuhan cabai dan terong
4. Tugas Fasilitator
a. Menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan dalam terapi berkebun
b. Menyiapkan tempat untuk terapi berkebun
c. Memfasilitasi pasien yang kurang aktif
d. Memberi motivasi dan semangat dalam berkebun
e. Membantu pasien bila mengalami kesulitan
5. Tugas Observer
a. Mengawasi jalannya permainan
b. Mencatat proses kegiatan dari awal sampai akhir permainan
c. Mencatat situasi penghambat dan pendukung proses bermain
d. Menyusun laporan dan menilai hasil pemainan

Rencana kegiatan:

Permainan yang dilakukan adalah terapi berkebun, menanam tumbuhan cabai dan
terong. Leader akan membuka kegiatan dan memperkenalkan diri serta anggota yang
lain. Pasien akan diberikan alat dan bahan, kemudian leader yang akan memimpin
jalannya acara. Co Leader, pemateri, fasilitator, dan observer menjalankan tugas
masing-masing. Rencana pelaksanaan permainan selama 60 menit.
E. SETTING TEMPAT

Keterangan:
Biru : Leader
Orange : Co Leader
Ungu : Pemateri
Hijau : Fasilitator
Merah : Observer
Hitam : Pasien

F. MEDIA
1. Plastik polibek
2. Media tanam
3. Bibit tumbuhan cabai dan terong

G. EVALUASI YANG DIHARAPKAN


1. Evaluasi Struktur
a. Tempat disiapkan pagi hari sebelum acara dimulai
b. Media dipersiapkan pagi hari sebelum kegiatan
c. Struktur peran telah ditentukan 1 hari sebelum pelaksanaan kegiatan
d. Kontrak dengan pasien dilakukan 1 hari sebelum kegiatan dan pada pagi hari
sebelum kegiatan diingatkan kembali
2. Evaluasi Proses
a. Semua peran berjalan sesuai dengan tugasnya masing-masing
b. Pasien mampu menanam tumbuhan (berkebun) sendiri tanpa bantuan fasiliator
c. Pasien tampak aktif dan berespon baik selama proses kegiatan berlangsung
d. Pasien dapat menyelesaikan terapi berkebun dalam waktu 60 menit
3. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan berjalan 60 menit
b. Melalui terapi berkebun pasien dapat meningkatkan kemampuan untuk
mempelajari instruksi yang kompleks. Pasien mampu bekerja secara mandiri
sehingga dapat meningkatkan kemampuan membuat keputusan dan
memecahkan masalah
c. Terapi berkebun membuat pasien bekerja di dalam kelompok dengan cara
berbagi, berinteraksi dan berkompromi untuk bekerjasama dalam mencapai
tujuan
d. Diharapkan dapat meningkatkan harga diri dan percaya diri. Bekerja dengan
tanaman membuat pasien merasakan tanggungjawab dan membuat pasien
lebih produktif serta termotivasi.
e. Terapi berkebun dapat melatih otot dengan merangsang perkembangan
motorik kasar dan motorik halus untuk membantu pasien memperoleh rasa
terhadap warna, tekstur, bentuk dan penciuman.
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, BA dan Akemay 2005. Keperawatan Jiwa. Terapi Aktivitas Kelompok


Jakarta. EGC
Muhaj, K. 2009. Terapi Okupasi dan Rehabilitasi Available :
http://khaidirmuhaj.blogspot.com/2009/01/terapi-okupasi-dan-rehabilitasi.html
Riyadi, S. dan Purwanto, T. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa Yogjyakarta: Graha
Ilmu
DOKUMENTASI TERAPI OKUPASI

Anda mungkin juga menyukai