Anda di halaman 1dari 21

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TERAPI LINGKUNGAN BAGI PASIEN GANGGUAN JIWA


DI POLIKLINIK RUMAH SAKIT PANTI NIRMALA
MALANG

Oleh :
Kelompok 3 (tiga)
Endah Suminar 2201140666
Juwita Kartika sari 2201140675
Putri Natalia D 2201140683
Retno Sari 2201140684
Wisa Palupi 2201140690
Dewi Suci 2201140660
Safria Aulia 2201140685
Dewi Agus 2201140659
Carita Intan P 2201140656

STIKES KENDEDES MALANG


PROGRAM S1 KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Terapi Lingkungan


Sub Bahasan : Terapi Lingkungan
Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien di Poliklinik RS panti nirmala
Tempat : Poliklinik RS panti nirmala
Hari / Tanggal : kamis, 26 mei 2022
Waktu : 1x40 menit
Pukul : 07.00 WIB

I. Tujuan Umum :

Setelah mengikuti penyuluhan mengenai terapi lingkungan selama 40


menit, peserta penyuluhan dapat memahami tentang terapi lingkungan pada
pasien gangguan jiwa

II. Tujuan Khusus :


1. Mampu menjelaskan pengertian terapi lingkungan
2. Mampu menjelaskan tujuan terapi lingkungan
3. Mampu menjelaskan komponen terapi lingkungan
4. Mampu menjelaskan karakteristik terapi lingkungan
5. Mampu menjelaskan aspek yang mempengaruhi terapi lingkungan
6. Mampu menjelaskan peran perawat pada terapi lingkungan
7. Mampu menjelaskan jenis kegiatan pada terapi lingkungan
8. Mampu menjelaskan terapi lingkungan pada klien khusus

III.Materi :
Pokok Bahasan :
Perawatan pasien dengan gagal ginjal kronis
Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian terapi lingkungan
2. Tujuan terapi lingkungan
3. Komponen terapi lingkungan
4. Karakteristik terapi lingkungan
5. Aspek yang mempengaruhi terapi lingkungan
6. Peran perawat pada terapi lingkungan
7. Jenis kegiatan pada terapi lingkungan
8. Terapi lingkungan pada klien khusus

IV. Metode :
1. Ceramah
2. Diskusi

V. Media / Alat :
1. Leaflet
2. Flipchart

VI. Kegiatan Pembelajaran


No Tahap Waktu Kegiatan PJ
1. Pembukaan 3 Perkenalan Moderator
menit Menyampaikan tujuan
Kontrak waktu
Peraturan
2. Isi 20 Menggali dan menjelaskan Penyaji
menit pengetahuan tentang :
Pengertian terapi lingkungan
Tujuan terapi lingkungan
Komponen terapi lingkungan
Karakteristik terapi lingkungan
Aspek yang mempengaruhi terapi
lingkungan
Peran perawat pada terapi
lingkungan
Jenis kegiatan pada terapi
lingkungan
Terapi lingkungan pada klien
khusus
10 Memberikan kesempatan pada peserta Moderator
menit untuk bertanya
5 Menyimpulkan materi bersama Moderator
menit peserta
3. Penutupan 2 Evaluasi Observer
menit

VII. Pengorganisasian
a. Penyaji : Endah Suminar
b. Moderator : Carita
c. Observer : Retno
d. Fasilitator : Putri
e. Notulen : Wisa

VIII. Setting Tempat Kegiatan

Keterangan :
: Penyaji
: Moderator

: Keluarga Pasien

: Fasilitator

: Observer

IX. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1. Semua peserta hadir dalam kegiatan.
2. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa
bekerjasama dengan Poliklinik RS panti Nirmala malang.
3. Pengorganisasian dilakukan 6 hari sebelum pelaksanaan penyuluhan.
b. Evaluasi Proses
1. Peserta antusias terhadap materi yang disampaikan pemateri.
2. Peserta tidak meninggalkan tempat selama penyuluhan berlangsung.
3. Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.
c. Evaluasi Hasil
1. Peserta memahami materi yang telah disampaikan.
2. Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan pemateri.
3. Jumlah peserta 5-10 orang.
MATERI PENYULUHAN

A. LATAR BELAKANG
Gangguan jiwa atau penyakit jiwa merupakan penyakit dengan multi
kausal, suatu penyakit dengan berbagai penyebab yang sangat bervariasi. Kausa
gangguan jiwa selama ini dikenali meliputi kausa pada area organobiologis, area
psikoedukatif, dan area sosiokultural. Dalam konsep stress-adaptasi penyebab
perilaku maladaptif digambarkan sebagai tahapan mulai adanya faktor
predisposisi, faktor presipitasi dalam bentuk stressor pencetus, kemampuan
penilaian terhadap stressor, sumber koping yang dimiliki, dan bagaimana
mekanisme koping yang dipilih oleh seorang individu. Dari sini kemudian baru
menentukan apakah perilaku individu tersebut adaptif atau maladaptif.
Banyak ahli dalam kesehatan jiwa memiliki persepsi yang berbeda-beda
terhadap apa yang dimaksud gangguan jiwa dan bagaimana gangguan perilaku
terjadi. Perbedaan pandangan tersebut tertuang dalam bentuk model konseptual
kesehatan jiwa. Pandangan model psikoanalisa berbeda dengan pandangan model
social, model perilaku, model eksistensial, model medical, berbeda pula dengan
model stress – adaptasi. Masing-masing model memiliki pendekatan unik dalam
terapi gangguan jiwa.
Berbagai pendekatan penanganan klien gangguan jiwa inilah yang
dimaksud dengan terapi modalitas. Suatu pendekatan penanganan klien gangguan
yang bervariasi yang bertujuan mengubah perilaku klien gangguan jiwa dengan
perilaku maladaptifnya menjadi perilaku yang adaptif (Dahlia Majnun, 2009).
Salah satu bentuk terapi modalitas adalah terapi lingkungan. Terapi Lingkungan
(Mileu Therapy) adalah penggunaan lingkungan untuk tujuan terapeutik. Setiap
interaksi dengan pasien dipandang dapat memberikan hasil yang menguntungkan
dalam meningkatkan fungsi yang optimal (Wilson, 1992).

B. PENGERTIAN TERAPI LINGKUNGAN

Terapi Lingkungan (Mileu Therapy) adalah penggunaan lingkungan


untuk tujuan terapeutik. Setiap interaksi dengan pasien dipandang dapat
memberikan hasil yang menguntungkan dalam meningkatkan fungsi yang
optimal (Wilson, 1992). Sedangkan menurut Stuart-Sudeen (1991) Milieu
terapi adalah suatu manipulasi ilmiah pada lingkungan yang bertujuan untuk
menghasilkan perubahan pada perilaku pasien dan untuk mengembangkan
ketrampilan emosional dan sosial.

C. TUJUAN TERAPI LINGKUNGAN


Tujuan dari terapi lingkungan antara lain:
a. Membantu individu untuk mengembangkan rasa harga diri, kemampuan
berhubungan dengan orang lain, membantu belajar mempercayai orang lain.
b. Mempersiapkan diri kembali ke masyarakat dan mencapai perubahan
kesehatan yang positif
Ketika perilaku maladaptif telah dibatasi, Milieu Therapy dapat digunakan
untuk membantu perkembangan dari empat kemampuan psikologis penting
pada pasien dengan sakit mental, sebagai berikut (Stuart dan Laraia, 2001) :
a. Orientasi
Orientasi adalah pengetahuan dan pemahaman pasien terhadap waktu,
tempat, orang dan tujuan. Kesadaran akan elemen ini dapat didukung oleh
interaksi dan aktifitas seluruh pasien. Misalnya, dengan memperkenalkan
identitas dan peran diri, dan alasan untuk berinteraksi dengan orang lain
membantu pasien dengan disorientasi untuk berinteraksi dengan lingkungan
semua pasien diharapkan dapat mencapai tingkat orientasi dan kesadaran
realitas yang lebih tinggi.
b. Asersi
Kemampuan untuk mengekspresikan diri seseorang dapat ditunjukan dan
dilatih dalam berbagai cara perawatan. Dukungan bagi pasien untuk
mengekspresikan diri secara efektif dan dalam perilaku sosial yang dapat
diterima pada topik yang spesifik adalah tujuan secara keseluruhan.
Beberapa contoh intervensi antara lain latihan kelompok asertif, kelompok
fokus untuk pasien dengan penurunan fungsi, dan kelompok interaksi
pasien.
c. Okupasi
Banyak kesempatan terapeutik diperoleh melalui penyelesaian aktifitas
secara individu maupun kerjasama kelompok, cntohnya menghabiskan
waktu untuk bekerjasama dengan pasien dalam mengerjakan sesuatu yang
sederhana seperti puzzle merupakan aktifitas yang bermanfaat bagi
perkembangan kemampuan fisik dan interaksi sosial sehingga pasien dapat
merasa percaya diri dan meraih prestasi melalui aktifitas yang teratur.
d. Rekreasi
Kemampuan untuk ikut serta dan menikmati waktu senggang secara
konstruktif adalah  jalan keluar yang baik untuk bersenang-senang dan
relaksasi. Tersedianya berbagai aktivitas rekreasi membantu pasien dalam
menerapkan berbagai keamampuan yang telah mereka pelajari termasuk
orientasi, asersi, interaksi sosial, dan keterampilan fisik. Contohnya seperti
beberapa permainan informal seperti kartu, teka-teki, atau bingo dan
perjalanan ke luar.

D. KOMPONEN TERAPI LINGKUNGAN


Gunderson (1978) dalam Stuart dan Laraia (2001) menjelaskan lima
komponen penting dalam Milieu Therapy, antara lain :
a. Containment
Containment memperhatikan kesejahteraan fisik pasien termasuk
menyediakan makanan, tempat berlindung, perhatian medis, sebagaimana
langkah yang penting untuk mencegah pasien melukai diri sendiri dan orang
lain. Hal ini termasuk intervensi yang berkesinambungan, pengasingan dan
resrain adalah hal yang paling ekstrim. Hal ini dimaksudkan untuk
mendukung kontrol internal pasien secara sementara.
Containment sangat penting untuk memberikan keamanan dan
membangun kepercayaan pasien. Penggunaan terapeutik contaiment
memberitahukan pada pasien bahwa perawat akan membatasi kontrol
eksternal untuk menjaga mereka dan lingkungan agar tetap aman.
Pengaturan pembatasan yang sesuai dan konsisten sangat penting untuk
mencapai tujuan ini. Contoh containment dalam keperawatan adalah
pengguanaan program ruangan, periode observasi spesifik, dan
pengasingan.
b. Support
Support atau dukungan adalah usaha staff untuk meningkatkan harga
diri pasien dan membuat pasien merasa lebih baik. Termasuk didalamnya
dengan menerima pasien apa adanya apapun kekurangannya. Fungsi dari
support adalah untuk membuat pasien merasa aman dan nyaman dan juga
mengurangi kecemasan pasien. Support bisa dalam bentuk empathy, selalu
ada jika pasien membutuhkan, memberikan semangat, menawarkan
makanan, dan ikut terlibat dalam aktifitas yang mereka sukai.
c. Structure
Structure mengarah pada segala aspek dari milieu yang memberikan
pengorganisasian waktu, tempat, dan orang yang sudah terencana.
Ketergantungan dalam aktifitas, staff dan lingkungan memberikan pasien
rasa aman. Adanya structure membantu pasien mengontrol perilaku
maladaptif. Perawat menggunakan konsekuensi yang sesuai jika pasien
tidak mampu, dengan alasan apapun, untuk menerima pembatasan yang
efektif.
d. Involvement
Involvement adalah bagian dari strukture yang berada diantara
pemenuhan peraturan dan aktifitas. Involvement mengarah pada proses
dalam membantu pasien agar secara aktif hadir dalam lingkungan sosial dan
berinteraksi di dalamnya. Tujuannya adalah untuk memperkuat ego pasien
dan memodifikasi pola interpersonal maladaptif. Komunikasi interpersonal
dan aktifitas bersama memberikan kesempatan bagi pasien untuk
berinteraksi dengan orang lain di dalam masyarakat. Contoh involvement
dalam keperawatan antara lain pintu yang terbuka, lingkungan terbuka,
aktifitas, memfasilitasi pasien untuk memimpin kelompok, dan pengalaman
diri yang asertif. Program yang menekankan pada involvement mendorong
pasien agar bekerjasama, kompromi, dan konfrontasi.
e. Validation (Validasi)
Validation berarti bahwa pasien telah telah  mengenali sifat
individualnya. Validation adalah tindakan yang memperkuat keunikan
setiap orang. Validation dapat membantu pasien meningkatkan kedekatan
dan konsolidasi identitas. Perawat jiwa menggunakan validasi melalui
perhatian secara individual, emphati, penerimaan tanpa mempertimbangkan
pikiran, perasaan, dan perspekif pasien. Contoh lain dari validation adalah
termasuk perencanaan perawatan pasien secara individual, dan menunjukan
penghormatan terhadap hak-hak pasien.

E. KARAKTERISTIK TERAPI LINGKUNGAN


a. Pasien merasa akrab dengan lingkungan yang diharapkannya
b. Pasien merasa senang/nyaman dan tidak merasa takut di lingkungannya
c. Kebutuhan-kebutuhan fisik pasien mudah dipenuhi
d. Lingkungan RS yang bersih
e. Lingkungan menciptakan rasa aman dari terjadinya luka akibat impuls-impuls
pasien
f. Personal dari lingkungan RS menghargai pasien sebagai individu yang
memiliki hak, kebutuhan dan pendapat serta menerima perilaku pasien sebagai
respon adanya stres.
g. Lingkungan memberikan kesempatan kepada pasien untuk menentukan
pilihannya dan membentuk perilaku yang baru.
h. Memudahkan perhatian terhadap apa yang terjadi pada individu dan kelompok
selama 24 jam
i. Staf membagi tanggungjawab bersama pasien

F. ASPEK YANG MEMPENGARUHI TERWUJUDNYA LINGKUNGAN


FISIK YANG TERAPEUTIK
a. Lingkungan Fisik tetap
a) Lokasi dan letak gedung sesuai dengan program pelayanan kesehatan
jiwa seperti berada di tengah-tengah pemukiman penduduk atau
masyarakat dan tidak diberi pagar yang tinggi
b) Penataan struktur sesuai keadaan rumah tinggal, seperti ada ruang
tamu, ruang tidur, kamar mandi tertutup, WC, ruang nonton TV dan
ruang makan. Ruang tersebut masing-masing diberi nama dengan
tujuan untuk memberikan stimulasi pada pasien khususnya yang
mengalami gangguan mental. Merangsang memori dan mencegah
disorientasi ruangan.
c) Setiap ruangan harus dilengkapi dengan jadual kegiatan harian, jadual
terapi aktifitas kelompok, jadual kunjungan keluarga, dan jadual
kegiatan khusus seperti rapat ruangan.
b. Lingkungan fisik semi tetap
Fasilitas berupa alat kerumahtanggaan yang meliputi lemari, kursi, meja ,
peralatan makan, mandi dan sebagainya.Semua peralatan diatur
sedemikian rupa sehingga memungkinkan pasien bebas berhubungan satu
dengan lainnya serta menjaga privasi pasien.
c. Lingkungan fisik tidak tetap
Lebih ditekankan pada jarak hubungan interpersonal individu serta sangat
dipengaruhi oleh sosial budaya.

G. PERAN PERAWAT DALAM TERAPI LNGKUNGAN


a. Menciptakan dan mempertahankan suasana yang akrab, menyenangkan,
saling menghargai diantara petugas kesehatan-perawat-pasien.
b. Menciptakan suasana yang aman dari benda-benda atau keadaan yang
dapat menimbulkan terjadinya kecelakaan/luka baik pada perawat maupun
pasien.
c. Mengatur tatanan ruangan seperti di rumah, dimana pasien betah dan dapat
menjalankan kegiatan sehari-hari sesuai yang dibutuhkan oleh pasien.
d. Pasien diminta untuk berpartisipasi melakukan kegiatan bagi dirinya dan
orang lain seperti yang biasa dilakukan di rumahnya. Misalnya mencuci
piring, pakaian, merapikan tempat tidur, dsb.
e. Membantu klien dalam proses sosialisasi
f. Sebagai teknisi perawatan, memberikan obat-obatan, mengamati efek obat,
mengidentifikasi masalah-masalah yang timbul dalam terapi tersebut.
g. Sebagai leader atau pengelola dalam pelaksanaan terapi lingkungan

H. JENIS-JENIS KEGIATAN TERAPI LINGKUNGAN


a. Terapi rekreasi
Yaitu terapi yang menggunakan salah satu kegiatan yang dilakukan pada
waktu luang, dengan tujuan pasien dapat melakukan kegiatan secara
konstruktif dan menyenangkan serta mengembangkan hubungan sosial.
b. Terapi kreasi seni (dance terapi, terapi musik, terapi dengan melukis,
biblioterapi)
Perawat bekerja sama dengan orang lain yang ahli di bidangnya karena
harus sesuai dengan bakat dan minat. Biblio therapy dilakukan untuk:
a) Mengembangkan konsep diri klien
b) Meningkatkan pemahaman individu terhadap perilaku dan motivasi
c) Meningkatkan penerimaan terhadap diri sendiri secara jujur
d) Memberikan klien cara untuk menemukan minat di luar dirinya.
e) Mengurangi tekanan emosional dan mental
f) Menunjukkan pada klien bahwa dia bukanlah orang yang pertama
mengalami masalah sepeti yang sedang dialaminya
g) Menunjukkan pada klien bahwa ada banyak cara utnuk menyelesaikan
masalah
h) Membantu klien untuk mendiskusikan masalah dengan bebas
i) Membantu klien merencanakan tindakan yang konstruktif untuk
menyelesaikan masalah
c. Pet therapy
Sarana yang digunakan dalam terapi ini adalah binatang yang dapat
memberi respon menyenangkan kepada pasien, sering digunakan pada
anak dengan autistik. Peneliti menemukan bahwa hewan peliharaan
memiliki kekuatan untuk menyembuhkan pemiliknya terutama orang tua
(Paw Prints & Purrs, Inc). Penyakit serius untuk orang tua bukanlah
penyakit kanker atau serangan jantung melainkan perasaan kesepian.
Orang-orang yang tinggal sendirian atau yang baru kehilangan
pasangan membutuhkan pengobatan secara khusus. Kasih sayang
merupakan pengobatan yang paling penting dan kasih sayang yang alami
bisa didapatkan pada hewan peliharaan. Orang-orang tersebut bisa
mengalihkan perasaan kesepian, kesedihan, dan ketakutan mereka kepada
hewan peliharaan mereka. Manfaat dari hewan peliharaan untuk therapy
ini ialah :
a) Hewan peliharaan membantu pasien penyakit Alzheimer’s dengan
membawa mereka kembali ke keadaan yang sekarang.
b) Anak-anak yang kurang perhatian dapat memfokuskan perhatiannya
pada hewan peliharaan mereka, yang dapat membantu mereka belajar
untuk berkonsentrasi.
c) Pasien yang mengalami gangguan mental atau memiliki masalah
emosional dapat memiliki rasa keterikatan dengan hewan peliharaan
yang ada di ruangan. Hewan peliharaan dapat meningkatkan rasa
kasih sayang dan memberikan lingkungan yang positif.
d) Hewan peliharaan merupakan penangkal depresi. Perawatan yang
diberikan untuk orang depresi dapat menimbulkan rasa bosan.
Therapy ini bisa meghilangkan rasa bosan mereka dalam menjalani
rutinitas dan bisa menjadi stimulasi yang menarik yang berasal dari
dunia luar.
e) Hewan peliharaan bisa membantu dalam berinteraksi sosial.
f) Setiap orang membutuhkan sentuhan. Banyak orang merasa tidak
nyaman dengan sentuhan dan pelukan dari orang lain yang tidak
dikenalnya. Membelai hewan peliharaan bisa memberikan stimulasi
bagi orang yang kurang sentuhan.
g) Hewan peliharaan merupakan sumber pengharapan dan komunikasi.
Hewan peliharaan ini dapat membantu klien memulai percakapan, dan
membantunya untuk berbicara kembali setelah mengalami kerusakan
komunikasi verbal seperti stroke.
d. Plant therapy
Plant therapy adalah salah satu bentuk therapy aktif. Plant therapy telah
menjadi bagian penting dari perawatan pasien karena dapat meningkatkan
kesehaan tubuh, pikiran dan semangat serta kualitas hidup. Plant therapy
adalah therapy yang unik karena therapy ini membuat klien brehubungan
dengan makhluk hidup yaitu tumbuh-tumbuhan yang memerlukan
perawatan yang tidak boleh diskriminaif. Plant therapy memberikan
keuntungan bagi empat area dasar yaitu kognitif, sosial, perkembangan
psikologis dan fisik (Friends Hospital, 2005).
a) Kognitif
Keuntungan kognitif yaitu mempelajari kemampuan dan bahasa baru.
Melalui plant therapy klien dapat meningkatkan kemampuan membuat
keputusan dan memecahkan masalah, disamping kemampuan untuk
mempelajari instruksi yang kompleks. Klien mampu bekerja secara
mandiri sehingga dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap
lingkungan di sekitar mereka.
b) Sosial
Plant Therapy membuat klien bekerja di dalam kelompok dengan cara
berbagi, berinteraksi dan berkompromi untuk bekerja sama dalam
mencapai tujuan. Berinteraksi sosial di dalam kelompok membantu
pasien lebih baik.
c) Perkembangan Psikologis
Perkembangan psikologis termasuk peningkatan harga diri dan
percaya diri. Bekerja dengan tanaman membuat klien merasakan rasa
tanggung jawab. Mengetahui mereka bertanggung jawab untuk
memelihara dan merawat tumbuhan hidup membuat pasien merasa
lebih produkttif dan merasa termotivasi. Klien merasa tenang dan
menjadi lebih terbuka untuk berbicara mengenai masalah meraka.
d) Peningkatan Fisik
Peningkatan fisik terjadi karena klien bekerja pada udara segar,
menggerakkan tubuh dan beradaptsi terhadap perubahan fisik dan
lingkungan. Plant Therapy dapat melatih otot dengan merangsang
perkembangan motorik kasar dan motorik halus untuk membantu
klien memperoleh rasa terhadap warna, tekstur, bentuk dan
penciuman. Perawat dapat menggunakan tanaman dan tumbuhan.

I. TERAPI LINGKUNGAN PADA KLIEN KHUSUS


a. Klien Rendah Diri, Depresi, dan Bunuh Diri
a) Lingkungan fisik :
1. Ruangan nyaman dan aman.
2. Terhindar dari alat yang dapat digunakan untuk menciderai diri
sendiri atau orang lain.
3. Alat-alat medis, obat-obatan dan jenis cairan medis dilemari dalam
keadaan terkunci.
4. Ruangan harus ditempatkan dilantai satu dan keseluruhan ruangan
mudah dipantau petugas kesehatan.
5. Tata ruangan menarik dengan cara menempelkan poster yang cerah
dan meningkatkan gairah hidup pasien, warna dinding cerah.
6. Adanya bacaan ringan, lucu dan memotivasi hidup.
7. Hadirkan musik ceria, TV dan film komedi.
8. Lemari khusus untuk menyimpan barang-barang pribadi pasien.
b) Lingkungan sosial :
1. Komunikasi terapeutik dengan cara semua petugas menyapa pasien
sesering mungkin.
2. Memberikan penjelasan setiap akan melakukan kegiatan
keperawatan atau kegiatan medis lainnya.
3. Menerima pasien apa adanya.
4. Jangan mengejek, merendahkan.
5. Meningkatkan harga diri pasien
6. Membantu menilai dan meningkatkan hubungan sosial secara
bertahap.
7. Membantu pasien dalam berinteraksi dengan keluarganya.
8. Sertakan keluarga dalam rencana askep
9. Jangan membiarkan pasien sendiri terlalu lama.

b. Klien Amuk
a) Lingkungan fisik :
1. Ruangan aman dan nyaman dan mendapat pencahayaan yang
cukup.
2. Pasien satu kamar satu orang, bila sekamar lebih dari satu jangan
dicampur antara yang kuat dengan yang lemah.
3. Ada jendela berjeruji dengan pintu dari besi terkunci, tersedia
kebijakan dan prosedur tertulis tentang protokol pengikatan dan
pengasingan secara aman, serta protokol pelepasan pengikatan.
b) Lingkungan psikososial :
1. Komunikasi terapeutik, sikap bersahabat dan perasaan empati.
2. Observasi pasien tiap 15 menit, jelaskan tujuan pengikatan/
pengekangan secara berulang-ulang
3. Penuhi kebutuhan fisik pasien, libatkan keluarga.
DAFTAR PUSTAKA

Stuart dan Laraira, 2001, Principle and Practice of Psychiatric Nursing Edisi 6, St. Louis:
Mosby Year Book

Stuart and Sundeen, 1991, Principle and Practice of Psychiatric Nursing Ed. 4, St. Louis:
Mosby Year Book
DAFTAR HADIR
PELAKSANAAN PENYULUHAN
MAHASISWA STIKES KENDEDES MALANG 2022
DI POLIKLINIK RSJ MENUR SURABAYA

NO NAMA ALAMAT TTD


DAFTAR PERTANYAAN PENYULUHAN
MAHASISWA STIKES KENDEDES MALANG 2022
DI POLIKLINIK RS PANTI NIRMALA MALANG

NO NAMA PERTANYAAN JAWABAN


LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PENYULUHAN
MAHASISWA STIKES KENDEDES MALANG 2022
DI POLIKLINIK RS PANTI NIRMALA MALANG

Kriteria Struktur Kriteria Proses Kriteria Hasil


a. Kontrak waktu dan Pembukaan: a. Acara yang dimulai
tempat diberikan 1 hari a. Mengucapkan salam dan tepat waktu ( )
sebelum acara dilakukan memperkenalkan diri ( b. Audience mengikuti
( ) ) kegiatan sesuai dengan
b. Pembuatan SAP, leaflet, b. Menyampaikan tujuan, aturan yang telah
dan flipchart dilakukan 3 maksud dan manfaat dari dijelaskan ( )
hari sebelumnya ( ) penyuluhan ( ) c. Peserta mampu
c. Peserta di tempat yang c. Menjelaskan kontrak menjawab dengan benar
telah ditentukan ( ) waktu dan susunan dari 75% dari pertanyaan
d. Pengorganisasian rangkaian acara penyuluh ( )
penyelenggaraan penyuluhan ( )
penyuluhan dilakukan d. Menjelaskan topik dari
sebelum dan saat materi penyuluhan yang
penyuluhan akan diberikan ( )
dilaksanakan ( ) Pelaksanaan:
a. Menggali pengetahuan
dan pengalaman dari
keluarga mengenai
pengertian, tujuan,
komponen, karakteristik,
aspek yang
mempengaruhi, peran
perawat, jenis kegiatan
terapi lingkungan, dan
terapi lingkungan pada
pasien khusus ( )
b. Menjelaskan materi
penyuluhan meliputi:
a) Pengertian terapi
lingkungan
b) Tujuan terapi
lingkungan
c) Komponen terapi
lingkungan
d) Karakteristik terapi
lingkungan
e) Aspek yang
mempengaruhi terapi
lingkungan
f) Peran perawat pada
terapi lingkungan
g) Jenis kegiatan pada
terapi lingkungan
h) Terapi lingkungan
pada klien khusus
c. Sesi tanya jawab ( )

Anda mungkin juga menyukai