Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN KERJA PRAKTEK

ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA RAMP NTBS

Disusun guna melengkapi tugas dan syarat dalam menempuh Kerja Praktek pada
Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik

Oleh :
FATWA ILMAN HAKIKI
NIM. 1850200057

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA
SUKOHARJO
JUNI 2022

i
PENGESAHAN

Laporan Kerja Praktek yang berjudul “Analisis Produktivitas Tenaga Kerja


Ramp Ntbs” ini disetujui dan disahkan oleh pembimbing Kerja Praktek pada
Program Studi Teknik Industri pada :

Hari :
Tanggal :

Ketua Program Studi Teknik Industri Pembimbing Kerja Praktek

Suprapto, S.T., M.Eng. Mathilda Sri Lestari, S.T.,M.Sc.


NIP. 197010262000091150 NIP. 197005312000092151

Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknik

Ir. Hendramawat Aski Safariski, S.T., M.T.


NIP. 198701232015041002

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulilllah segala puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,


karena atas Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga laporan kerja praktek dengan
judul “Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Ramp Ntbs” dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu dalam penyusunan laporan kerja praktek (KP) diantaranya:
1. Bapak Ir. Hendramawat Aski Safarizki S.T., M.T., selaku Dekan Fakultas
Teknik.
2. Bapak Suprapto, S.T., M.Eng., selaku Ketua Program Studi Teknik Industri.
3. Ibu Mathilda Sri Lestari, S.T., M.Sc, selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek.
4. Bapak Edi Sumantri selaku pemilik Ramp Ntbs.
5. Segenap karyawa Ramp Ntbs yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu,
yang telah memberi ijin untuk mengadakan kerja praktek.
6. Keluarga yang telah memberikan do’a dan dukungan kepada penulis.
7. Teman-teman yang telah memberikan dukungan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kerja praktek ini masih
banyak kekurangan dan kesalahan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan
kritik yang membangun untuk kesempurnaan selanjutnya. Harapan penulis
semoga laporan kerja praktek ini dapat berguna bagi penulis sendiri khususnya,
dan pembaca pada umumnya.

Riau, 9 Juni 2022

Fatwa Ilman Hakiki

iii
Abstrak

Ramp Ntbs merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang


kelapa sawit yang berdiri pada tanggal 11 November 2019 oleh bapak edi
sumantri, Dalam suatu home industry pasti tidak akan lepas dari permasalahan-
permasalahan. UMKM Ramp Ntbs salah satunya yang memiliki permasalahan
permodalan yaitu jika harga naik modal pun akan tinggi dan juga biasanya petani
yang meminjam uang modal untuk suatu hal membuat ramp ntbs khawatir akan
kurangnya modal untuk membeli buah kelapa sawit dari petani.Ramp Ntbs juga
masalah jumlah produksi yang tidak tentu, karena hasil panen petani kelapa sawit
tidak stabil, membuat pekerja di ramp ntbs tidak bisa meramalkan upah karena
upah diperoleh dari banyaknya timbangan.metode penelitian kuantitatif adalah
metode yang menekankan pada data-data numerial yang diolah dengan metode
statistik.Data dan angka didapatkan dari pengukuran dengan menggunakan skala
terhadap variabel-variabel yang ada pada penelitian ini.produktivitas kerja
karyawan ramp ntbs sudah sangat baik, karena hasil yang didapatkan melebihi
batas minimal produktivitas yaitu nilai rata-rata 2,82%Nilai produktifitas tenaga
kerja di bagian produksi terhadap hasil produksi buah kelapa sawit selama tanggal
1-14 di Ramp Ntbs sangat baik karena didapat hasil perhitungan yang lebih dari
100% atau 1 (satu) dalam 2 Minggu. Nilai Produktivitas parsial tenaga kerja total
selama 2 Mingu adalah 395,8 % dengan nilai rata rata 2,82 % . Seluruh faktor
dikatakan produktif dan perusahaan tetap mendapatkan profit karena tidak ada
nilai produktifitas dibawah 1 (satu).

Kata kunci : Home Industry, Produktivitas, Ramp NTBS

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... ii

KATA PENGANTAR.................................................................................. iii

ABSTRAK.................................................................................................... iv

DAFTAR ISI................................................................................................. v

DAFTAR TABEL........................................................................................ vi

DAFTAR GAMBAR.................................................................................... vii

BAB 1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN........................................ 1

1.1. Sejarah Berdirinya Perusahaan.................................................... 1


1.2. Visi dan Misi Perusahaan............................................................. 1
1.3. Struktur Organisasi dan Deskripsi Kerja..................................... 2
1.4. Sistem Produksi dan Peta Proses Operasi.................................... 3
1.5. Hasil Produk dan Pemasaran...................................................... 6
1.6. Lokasi dan Layout Pabrik............................................................ 6
1.7. Personalia..................................................................................... 7
1.8. Permasalahan Umum................................................................... 8
1.9. Permasalahan Khusus.................................................................. 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 10
2.1. Hasil Produk dan Pemasarannya ................................................. 10
2.2. Jenis – Jenis Produktivitas .......................................................... 11
2.3. Pengukuran Produktivitas............................................................ 12
2.4. Pengukuran Produktivitas Tenaga Kerja..................................... 12
2.5. Tujuan dan Manfaat Pengukuran Produktivitas........................... 14
2.6. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas.................... 16
2.7. Penyebab Penurunan Produktivitas.............................................. 18
2.8. Unsur Produktivitas..................................................................... 19
2.9. Siklus Produktivitas..................................................................... 19
2.10. Evaluasi Peningkatan Produktivitas........................................... 21

v
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................... 22
3.1. Bahan Baku Proses Produksi Ramp Ntbs........................... 22
3.2. Produksi.............................................................................. 23
3.3. Proses dan Tahapan Produksi............................................. 24
3.4. Jumlah Produksi.................................................................. 26
3.5. Tenaga Kerja....................................................................... 28

3.6. Perhitungan Produktivitas................................................... 28


3.7. Evaluasi Produktivitas........................................................ 30
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN......................................... 31
4.1. Kesimpulan......................................................................... 31
4.2. Saran.................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 32
LAMPIRAN...................................................................................... 33

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. hasil produksi.......................................................................... 26


Tabel 3.2. Selisih Jumlah Produksi.......................................................... 27
Tabel 3.3 Nilai Produktivitas................................................................... 28

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Stuktur Organisasi Ramp Ntbs.............................................. 2


Gambar 1.2. Peta Proses Operasi............................................................... 5
Gambar 1.3. Lokasi Ramp Ntbs................................................................. 6
Gambar 1.4. Layout Ruang Produksi Ramp Ntbs...................................... 7
Gambar 2.1. Skema Siklus Produktivitas................................................ 20

viii
BAB I
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1.1. Sejarah Berdirinya Perusahaan


Ramp Ntbs merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang kelapa
sawit yang berdiri pada tanggal 11 November 2019 oleh bapak edi sumantri
Bersama istrinya dengan bermodal semangat dan rasa peduli untuk memudahkan
petani kelapa sawit untuk menjual hasil panennya bertempatkan di RT 01 RW 01
desa pontian mekar, kecamatan lubuk batu jaya , kabupaten Indragiri hulu,
provinsi Riau.
Ramp Ntbs memiliki 11 pekerja dan mulai beroperasi mulai dari jam 08.00-
22.00 WIB yang menerima rata-rata 30 ton per hari. Ramp Ntbs adalah
perusahaan yang menerima penjualan kelapa sawit dari petani, yang kemudian
ditimbang dan dibeli dengan harga yang ditentukan. setelah itu kelapa sawit yang
diterima dari petani akan Kembali dijual ke pabrik PT Sanling Sawit Sejahtera
Rimpian yang berjarak 15 KM, kelapa sawit yang diterima Ramp Ntbs berasal
dari petani desa pontian mekar, desa air putih, desa tasik juang, bagan limau dan
lain-lain.
Pada awalnya bapak edi sumantri adalah supir pengantar kelapa sawit
disalah satu ramp didesa air putih, namun akhirnya bapak edi sumantri berinisiatif
untuk memudahkan masyarakat desa potian mekar untuk menjual hasil panen
kelapa sawit dengan proses yang cepat,mudah dan harga yang berbobot untuk
mensejahterakan petani dan sekarang banyak petani dari desa lain juga ikut
menjual hasil panen kelapa sawitnya ke Ramp Ntbs.

1.2. Visi dan Misi Perusahaan


a. Visi UMKM ramp Ntbs adalah menjadikan usaha yang berguna bagi
banyak orang.
b. Misi UMKM ramp Ntbs:
1. Memuaskan pelanggan dengan pelayanan yang baik.
2. Memberikan harga terbaik untuk petani kelapa sawit.

1
1.3. Struktur Organisasi dan Deskripsi Kerja
Struktur Organisasi merupakan gambaran tentang sistematis jalinan
Kerjasama dari sekelompok orang untuk mencapai . Ttujuan . Berikut ini uraian
tugas dan. tanggung jawab dari tiap-tiap fungsi yang ada di Ramp Ntbs:

Gambar 1.1. Stuktur Organisasi Ramp Ntbs


Diskripsi Kerja:
a. Pemilik
Mempunyai tugas sebagai berikut :
1. Memimpin jalannya seluruh. aktifitas perusahaan serta. mengawasinya.
2. Menentukan kebijakan dan mengatur perencanaan. didalam perusahaan.
3. Ikut serta dalam membantu produksi.
4. Bertanggung jawab atas Ramp secara keseluruhan.
5. Memberikan keputusan akhir yang akan dijalankan.
b. Karyawan Bagian Transportasi
Mempunyai tugas sebagai berikut :
1. Mengirimkan. buah kelapa sawit dari petani ke ramp ntbs.
2. Menimbang muatan sawit.
3. Mengirimkan. buah kelapa sawit dari ramp ke pabrik.
c. Karyawan bagian pemuat
Mempunyai tugas sebagai berikut :
1. Mengeluarkan buah kelapa sawit yang sudah ditimbang dari petani.
2. Mensortir buah kelapa sawit buah yang sudah memisahkan diri dari
janjangan.
3. Menyetek buah kelapa sawit.

2
4. Memasukan kedalam truk buah kelapa sawit yang sudah siap diantar
kepabrik
d. Karyawan bagian kasir
Mempunyai tugas sebagai berikut :
1. Menghitung hasil timbangan panen sesuai harga
2. Menerima proposal kegiatan dari masyarakat maupun organisasi.
3. Menghitung gaji karyawan

1.4. Sistem Produksi dan Peta Proses Operasi


Proses produksi yang diterapkan pada Ramp Ntbs ini bersifat terus menerus
(continous process) dan produksinya berdasarkan permintaan petani kelapa sawit.
Ramp Ntbs memproduksi kurang lebih 30 ton kelapa sawit setiap harinya.
a. Tahap-tahap persiapan produksi Ramp Ntbs yaitu:
1. Tahap persiapan
a) Mobil pick up adalah kendaraan yang memiliki kabin tertutup. dan bak terbuka
di belakang untuk. membawa barang bawaan atau kargo. Kendaraan ini
biasanya digunakan untuk keperluan. memancing ikan atau dan biasa
digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan. antar jemput barang
atau muatan.
b) Mobil truck adalah adalah sebuah kendaraan beroda empat atau lebih biasanya
digunakan untuk mengangkut. barang, juga sering disebut sebagai mobil
barang. Dalam bentuk yang kecil mobil barang. disebut sebagai "pikap", lalu
untuk bentuk lebih besar dengan 3 sumbu, 1 di depan, dan tandem di belakang.
disebut sebagai truk tronton.
c) gancu adalah perlatan pertanian tradisional, berbentuk. tongkat berkait.
d) sekrop sawit adalah alat yang digunakan petani sawit untuk mengumpulkan
brondolan sawit.
e) Alat timbangan ramp adalah alat untuk mengukur berat kelapa sawit.

3
b. Tahap-tahap proses produksi ramp ntbs yaitu:
1. Tahap pengambilan buah kelapa sawit dari petani.
Pada tahap ini karyawan ramp ntbs bagian transportasi mengangkut buah
kelapa sawit di lahan petani kemudian buah tersebut dikirimkan ke ramp ntbs.
2. Tahap penimbangan
Setelah buah kelapa sawit tiba di ramp ntbs kemudian penimbangan dilakukan
dengan cara memasukkan mobil pick up ke timbangan dan mobil pick up
Kembali ditimbang saat muatan kosong, kemudian hasil timbang mobil dengan
muatan akan dikurangi dengan hasil timbangn mobil tanpa muatan.
3. Tahap pensortiran
Setelah buah kelapa sawit dikeluarkan dari mobil pick up, buah akan di sortir
antara buah yang membrondol dengan yang belum membrondol..
4. Tahap penyetekan
Buah kelapa sawit yang membrondol akan dikeluarkan isi brondolannya
sehingga terpisah dari janjangannya.
5. Tahap pengangkutan
Tahap ini buah kelapa sawit akan di angkut ke dalam mobil truck dengan
mendahulukan buah kelapa sawit yang masih memiliki janjangan baru
kemudian dialnjutkan dengan brondolan sawit.
6. Tahap pengiriman ke pabrik
Tahap ini buah kelapa sawit yang diterima dari petani akan dikirimkan ke
pabrik PT Sanling Sawit Sejahtera kemudian akan dibeli dengan harga yang
ditentukan.

4
Gambar 1.2. Peta Proses Operasi

1.5. Hasil Produk dan Pemasarannya

5
Jasa yang dihasilkan dari ntbs adalah sebagai berikut:
a. Pembelian buah kelapa sawit petani
b. pembuatan pupuk dari janjangan sawit
c. pengambilan buah kelapa sawit petani
Ramp Ntbs memiliki sistem pemasaran internal (internal marketing) dan
pemasaran eksternal (outsider marketing). Internal marketing yaitu menawarkan
sendiri jasa kepada pelanggan, sedangkan outsider marketing yaitu adanya
distributor/sales yang mendistribusikan ke petani didalam desa maupun luar
desa.

1.6. Lokasi dan Layout Pabrik


Tempat produksi UMKM ramp Ntbs beralamat Rt 01 Rw 01 Desa Pontian.
Mekar, Kecamatan Lubuk Batu. Jaya, Kabupaten. Indragiri Hulu, Provinsi Riau.

Gambar 1.3. Lokasi Ramp Ntbs

Tempat produksi Ramp Ntbs berdiri menghadap barat yang jenis rumah
penduduk yang memiliki timbangan ramp di utara rumah tempat istirahat
karyawan dibagian timur rumah.

6
Gambar 1.4. Layout Ruang Produksi Ramp Ntbs

Keterangan :
1. Tempat pengumpulan buah kelapa sawit
2. Tempat pemuatan buah kelapa sawit
3. Tempat pembuangan janjangan kosong
4. Tempat istirahat karyawan
5. Tempat parkir transportasi
6. Tempat penimbangan
7. Kasir
1.7. Personalia
Jumlah pekerja di Ramp Ntbs adalah 10 orang pekerja meliputi bagian
transportasi, kasir dan pemuat. tingkat jenjang pendidikan untuk karyawan tidak
dibatasi minimal karena yang dibutuhkan UMKM ini yaitu semangat kerja para
pekerjanya. Pekerja di Ramp Ntbs adalah laki-laki karena membutuhkan tenaga
yang besar dan jam kerja yang cukup Panjang.

7
Karyawan Ramp Ntbs digaji perbulan untuk bagian kasir dan transportasi
sesuai hari kehadiran , untuk karyawan pemuat digaji sesuai dengan berat hasil
penyaringan kelapa sawit dari petani. Waktu kerja yang tentukan yaitu setiap hari
kecuali tanggal 31 dan hari libur nasional, Jam kerja yang dilakukan di Ramp
Ntbs yaitu pukul 08:30-20:00 WIB tergantung sesuai jumlah produksi.

1.8. Permasalahan Umum


Dalam suatu home industry pasti tidak akan lepas dari permasalahan-
permasalahan. UMKM Ramp Ntbs salah satunya yang memiliki permasalahan
permodalan yaitu jika harga naik modal pun akan tinggi dan juga biasanya petani
yang meminjam uang modal untuk suatu hal membuat ramp ntbs khawatir akan
kurangnya modal untuk membeli buah kelapa sawit dari petani.
Selain permasalahan modal, lingkungan juga menjadi penyebab
permasalahan yang ada di ramp ntbs. ramp ntbs masih memiliki tempat yang
sangat sederhana dan tempat istirahat karyawan yang kurang baik kondisinya dan
pelanggan yang mas. Berdasarkan hal tersebut perlu adanya penanganan yang
tepat untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan kerja.
Ramp Ntbs juga masalah jumlah produksi yang tidak tentu, karena hasil
panen petani kelapa sawit tidak stabil, membuat pekerja di ramp ntbs tidak bisa
meramalkan upah karena upah diperoleh dari banyaknya timbangan.

1.9. Permasalahan Khusus


Pengamatan lingkungan kerja di Ramp Ntbs mencakup kondisi suatu
produksi diantaranya adalah jumlah timbangan, banyaknya pekerja dan ruangan
produksi di ramp ntbs. Pada pengamatan ini data diperoleh dari beberapa bagian,
dan hasil pengukuran dan penilaian kondisi jumlah timbangan yang berbeda-beda
setiap harinya.
Tempat produksi yaitu tempat dimana semua proses produksi dilakukan.
Pada saat produksi diketahui beberapa kali jumlah produksi meningkat dan
menurun. Hal tersebut dipengaruhi. oleh beberapa hal antara. lain hasil panen
petani, jumlah karyawan, dan harga yan ditawarkan.

8
Di tempat bagian pemuatan, pengumpulan, penimbangan diperlukan atap
untuk menjaga karyawan dari air hujan dan tempat produksi yang licin sehingga
meminimalisir kecelakaan kerja di Ramp Ntbs. Kecelakaan kerja yang
dimungkinkan untuk di minimalisir seperti Kesehatan karyawan, hambatan
transportasi dan lain-lain. Selain itu, tempat istirahat karyawan terlalu sederhana
diperlukannya perbaikan tempat dan juga fasilitas tambahan untuk menambah
kenyamanan karyawan dalam beristirahat.

9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Hasil Produk dan Pemasarannya


Produktivitas Adalah Pengukuran Seberapa Baik Sumber Daya Digunakan
Bersama Di Dalam Organisasi Untuk Menyelesaikan Suatu Kumpulan Hasil-
Hasil.Produktivitas Merupakan Suatu Ukuran Yang Menyatakan Bagaimana
Baiknya Sumber Daya Diatur Dan Dimanfaatkan Untuk Mencapai Hasil Yang
Optimal. Produktivitas Dapat Digunakan Sebagai Tolak Ukur Keberhasilan Suatu
Industri Atau Ukm Dalam
menghasilkan barang atau jasa. Sehingga semakin tinggi perbandingannya, berarti
semakin tinggi produk yang dihasilkan. Ukuran-ukuran produktivitas bisa
bervariasi, tergantung pada aspek-aspek output atau input yang digunakan sebagai
agregat dasar, misalnya: indeks produktivitas buruh, produktivitas biaya langsung,
produktivitas biaya total, produktivitas energi, produktivitas bahan mentah, dan
lain-lain.
Hasil konferensi Oslo dalam (Sinungan, 2005). secara umum produktivitas
yaitu suatu konsep yang bersifat universal bertujuan menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia, dengan menggunakan sumber-
sumber rill yang makin sedikit. Produktivitas merupakan pendekatan
interdisipliner untuk menentukan tujuan yang efektif, pembuatan rencana, aplikasi
pengguna cara yang produktivitas untuk menggunakan sumber-sumber secara
efisien, dan tetap menjaga adanya kualitas yang tinggi. Produktivitas
mengikutsertakan pendayagunaan secara terpadu sumber daya manusia dan 19
keterampilan, barang modal teknologi, manajemen, informasi, energy, dan
sumber-sumber lain euju kepada pengembangan dan peningkatan standar hidup.
Menurut (Whitmore, 2001). “productivity is a measure of the use
resources of an organization and is usually expressed as a ratio of the output
obtained by the uses resources to the amount of reseources employed”.

10
Whitemore memandang bahwa produktivitas sebagai suatu ukuran atas
penggunaan sumber daya dalam suatu organisasi yang biasanya dinyatakan
sebagai rasio dari keluaran yang dicapai dari sumber daya yang digunakan.
Dengan kata lain produktivitas
dapat diartikan bahwa pengertian produktivitas memiliki dua dimensi, yakni
efektivitas dan efisiensi. Produktivitas merupakan komponen menentukan syarat
utama dalam keberhasilan suatu perusahaan. Produktivitas menunjukkan tingkat
kualitas perusahaan dalam menghadapi era persaingan sehingga perusahaan dapat
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Dimensi pertama dikaitkan dengan pencapaian target yang berkaitan
dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Sedangkan dimensi kedua berkaitan dengan
upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya dan bagaimana
pekerjaan tersebutdilaksanakan. Suatu perusahaan industri merupakan unit proses
yang mengolah sumber daya (input) menjadi (output) dengan suatu transformasi
tertentu. Dalam proses inilah terjadi penambahan nilai atas sumber daya sehingga
secara ekonomis output yang dihasilkan mempunyai nilai lebih jika dibandingkan
sebelum diproses. Perhatian dan harapan terhadap produktivitas demikian besar
dan fundamental.

2.2. Jenis – Jenis Produktivitas


Jenis-jenis produktivitas menurut (Mulyadi, 2001). mengemukakan sebagai
berikut:
1. Produktivitas Total
pengukuran produktivitas total dapat dilakukan dalam dua kondisi, tanpa
adanya pertukaran produktivitas antar masukan dan dengan memperhitungkan
adanya pertukaran produktivitas antar masukan.
Output Total
Produktivitas Total =
Output Total

11
2. Produktivitas Parsial
Pengukuran produktivitas dapat dilakukan untuk setiap masukan secara
terpisah atau secara total untuk keseluruhan masukan yang digunakan untuk
menghasilkan keluaran. Pengukuran produktivitas untuk satu masukan pada suatu
saat disebut dengan pengukuran produktivitas parsial.
¿
Produktivitas Parsial = Output ¿ tal Output Total

2.3. Pengukuran Produktivitas


Dalam melakukan pengukuran produktivitas, beberapa pendekatan
dilakukan dengan membandingkan tingkat hasil pengukuran produktivitas dapat
dibedakan dengan beberapa cara, yaitu:
1. Membandingkan unit kerja periode yang diukur dengan unit kerja periode
dasar.
2. Membandingkan unit kerja suatu organisasi dengan unit organisasi yang lain.
3. Membandingkan unit kerja yang sebenarnya dengan target yang telah
ditetapkan.
Yang akan digunakan pada laporan kerja praktek ini ialah pengukuran
produktivitas dengan model pendekatan parsial terhadap tenaga kerja di lini
produksi.

2.4. Pengukuran Produktivitas Tenaga Kerja


Menurut (Diphohusodo, 1996). Pengukuran tenaga kerja merupakan hal
yang sangat menarik, sebab mengukur hasil - hasil tenaga kerja manusia dengan
segala masalah - masalah yang bervariasi khususnya pada kasus - kasus di negara-
negara berkembang atau pada semua organisasi selama periode antara perubahan-
perubahan besar pada formasi modal.
Pengukuran produktivitas tenaga kerja menurut sistem pemasukan fisik
perorangan atau per jam kerja orang di terima secara luas, namun dari sudut
pandangan dan pengawasan harian, pengukuran- pengukuran tersebut pada
umumnya tidak memuaskan, dikarenakan adanya variasi dalam jumlah yang
diperlukan untuk memproduksi satu unit produk yang berbeda. Oleh karena itu,
digunakan metode pengukuran waktu tenaga kerja (jam, hari atau tahun).

12
Pengeluaran diubah ke dalam unit- unit pekerja yang biasanya diartikan sebagai
jumlah kerja yang dapat dilakukan dalam satu jam oleh pekerja yang terpercaya
yang bekerja menurut pelaksanaan standar. Karena hasil maupun masukan dapat
dinyatakan dalam waktu, produktivitas tenaga kerja dapat dinyatakan sebagai
suatu indeks yang sangat sederhana.
Masukan pada ukuran produktivitas tenaga kerja seharusnya menutup
semua jam- jam kerja para pekerja, baik pekerja kantor maupun kasar. Manajer
bermaksud mengevaluasi jalannya biaya tenaga kerja dan penggunaan tenaga
kerja dapat membagi tenaga kerja perusahaan ke dalam bebebrapa komponen
untuk dianalisa, misalnya, hasil yang sama dapat dihubungkan dengan produksi
atau pekerja tata usaha.
Untuk mengukur produktivitas perusahaan dapatlah digunakan dua jenis
ukuran jam kerja manusia, yakni jam- jam kerja yang harus dibayar dan jam- jam
kerja yang harus dipergunakan untuk bekerja. Jam kerja yang harus dibayar
meliputi semua jam- jam kerja yang harus dibayar, ditambah jam- jam yang tidak
digunakan untuk bekerja namun harus dibayar, liburan, cuti, libur karena sakit,
tugas luar dan sisa lainnya.
Indeks produktivitas tenaga kerja juga dapat dinyatakan menurut cara
financial. Langkah awal adalah menghitung penjualan dalam dolar atau nilai tukar
uang lainnya. Tahap kedua adalah penyesuaian volume barang- barang yang dijual
dalam jumlah produksi dengan membuat penentuan penelitian yang tepat;
penjualan dan pemasukan tenaga kerja dalam waktu tertentu mungkin tidak cocok
memadai sebab akumulasi penelitian atau pengurangannya berada/ terjadi pada
saat lalu.
Langkah kerja adalah menyudutkaan daftar gaji menurut tingkat upah dan
gaji yang disesuaikan dengan jumlah tenaga kerja. Jadi bagi keperluan
pengukuran umum produktivitas tenaga kerja kita memiliki unit- unit yang
diperlukan, yakni: kualitas hasil dan kuantitas penggunaan masukan tenaga kerja.

13
2.5. Tujuan dan Manfaat Pengukuran Produktivitas
Suatu organisasi perusahaan perlu mengetahui pada tingkat produktivitas
mana perusahaan itu beroperasi, yang bertujuan agar perusahaan itu dapat
meningkatkan daya saing dari produk yang dihasilkannya di pasar global yang
amat kompetitif.
Menurut (Vincent, 2000), terdapat beberapa manfaat pengukurang
produktivitas dalam suatu organisasi perusahaan, antara lain:
1. Perusahaan dapat menilai efisiensi konversi sumber dayanya, agar dapat
meningkatkan produktivitas melalui efisiensi penggunaan sumber-sumber daya
itu.
2. Perencanaan sumber-sumber daya akan menjadi lebih efektif dan efisien
melalui pengukuran produktivitas, baik dalam perencanaan jangka pendek
maupun jangka panjang.
3. Tujuan ekonomis dan non ekonomis dari perusahaan dapat diorganisasikan
kembali dengan cara memberikan prioritas tertentu yang dipandang dari sudut
produktivitas.
4. Perencanaan target tingkat produktivitas di masa mendatang dapat dimodifikasi
kembali berdasarkan informasi pengukuran tingkat produktivitas sekarang.
5. Pengukuran produktivitas perusahaan akan menjadi informasi yang bermanfaat
dalam membandingkan tingkat produktivitas di antara organisasi perusahaan
dalam industri sejenis serta bermanfaat pula untuk informasi produktivitas industri
pada skala nasional maupun global.
6. Nilai-nilai produktivitas yang dihasilkan dari suatu pengukuran dapat menjadi
informasi yang berguna untuk merencanakan tingkat keuntungan dari perusahaan
itu.
7. Pengukuran produktivitas terus menerus akan memberikan informasi yang
bermanfaat untuk menentukan dan mengevaluasi kecenderungan perkembangan
produktivitas perusahaan dari waktu ke waktu.
8. Pengukuran produktivitas akan memberikan informasi yang bermanfaat dalam
mengevaluasi perkembangan dan efektifitas dari perbaikan terus menerus yang
dilakukan dalam perusahaan itu.

14
9. Aktivitas perundingan bisnis (kegiatan tawar menawar) secara kolektif dapat
diselesaikan secara rasional, apabila telah tersedia ukuran-ukuran produktivitas.
Dengan adanya pengukuran peroduktivitas di perusahaan dapat memberi
manfaat bagi perusahaan yaitu dapat membandingkannya dengan produktivitas
standar yang telah ditetapkan manajemen, mengukur tingkat perbaikan
produktivitas dari waktu ke waktu, dan membandingkan dengan produktivitas
industri sejenis yang menghasilkan produk serupa.
Pada level nasional, produktivitas berkaitan dengan National Income (NI),
Gross Domestic Product (GDP), National Economy Welfare Index (NEWI) dan
National Economy Productivity.
Menurut (Mitorogo, 1992). Peningkatan produksitivitas dan efisiensi
merupakan sumber pertumbuhan utama untuk mewujudkan pembangunan yang
berkelanjutan. Sebaliknya, pertumbuhan yang tinggi dan berkelanjutan juga
merupakan sumber yang penting dalam menjaga kesinambungan peningkatan
produktivitas jangka panjang. Dengan demikian, pertumbuhan dan produktivitas
bukan dua hal yang terpisah atau memiliki pengaruh satu arah, melainkan
keduanya adalah saling tergantung dengan pola pengaruh yang dinamis, tidak
mekanistik, non linear dan kompleks.
Secara makro, sumber pertumbuhan dapat dikelompokkan ke dalam unsur
berikut : Pertama, peningkatan stok modal sebagai hasil akumulasi dari proses
pembangunan yang terus berlangsung. Proses akumulasi ini merupakan hasil dari
proses investasi. Kedua, peningkatan jumlah tenaga kerja juga memberikan
kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Ketiga, peningkatan produktivitas
merupakan sumber pertumbuhan yang bukan disebabkan oleh peningkatan
penggunaan jumlah dari input atau sumber daya, melainkan disebabkan oleh
peningkatan kualitasnya. Dengan jumlah tenaga kerja dan model yang sama,
pertumbuhan output akan meningkat lebih cepat apabila kualitas dari sumber daya
tersebut meningkat.
Secara teoritis factor produksi dapat dirinci, pengukuran konstribusinya
terhadap output dari suatu proses produksi sering dihadapkan pada berbagai
kesulitan. Di samping itu, kedudukan manusia, baik sebagai tenaga kerja kasar
maupun sebagai manajer, dari suatu aktivitas produksi tertentunya juga tidak sama

15
dengan mesin atau alat produksi lainnya. Seperti diketahui bahwa output dari
setiap aktivitas ekonomi tergantung pada manusia yang melaksanakan aktivitas
tersebut, maka sumber daya manusia merupakan sumberdaya utama dalam
pembangunan. Sejalan dengan fenomena ini, konsep produktivitas yang dimaksud
adalah produktivitas tenaga kerja. Tentu saja, produktivitas tenaga kerja ini
dipengaruhi, dikondisikan atau bahkan ditentukan oleh ketersediaan faktor
produksi komplementernya seperti alat dan mesin.
Namun demikian konsep produktivitas adalah mengacu pada konsep
produktivitas sumber daya manusia. Secara umum konsep produktivitas adalah
suatu perbandingan antara keluaran (output) dan masukan (input) persatuan
waktu. Produktivitas dapat dikatakan meningkat apabila:
a. Jumlah produksi/ keluaran meningkat dengan jumlah masukan/ sumber daya
yang sama.
b. Jumlah produksi atau keluaran sama atau meningkat dengan jumlah masukan
atau sumber daya lebih kecil.
c. Produksi atau keluaran meningkat diperoleh dengan penambahan sumber daya
yang relatif kecil.
Konsep tersebut tentunya dapat dipakai di dalam menghitung produktivitas
di semua sektor kegiatan.

2.6. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi naik turunnya produktivitas
menurut (Sinungan, 2005). diantaranya adalah :
1. Investasi
Komponen pokok dari investasi ialah modal, karena modal merupakan
landasan gerak suatu usaha, namun modal saja tidaklah cukup, untuk itu harus
ditambah dengan komponen teknologi. Untuk berkembang menjadi bangsa yang
memberi dukungan memberi dukungan kepada kemajuan pembanguan nasional,
ditingkat mikro tentunya teknologi yang mampu mendukung kemajuan usaha atau
perusahaan. Besar kecilnya investasi ini akan menentukan modal usaha dan hal ini
akan berpengaruh terhadap promosi produk, market share atau penggunaan
kapasitas.

16
2. Manajemen
Kelompok manajemen dalam organisasi bertugas pokok menggerakkan
orang- orang lain untuk bekerja sedemikian rupa sehingga tujuan tercapai dengan
baik hal – hal yang kita hadapi dalam manaejemen terutama dalam organisasi
modern ialah semakin cepatnya cara kerja sebagai pengaruh langsung dari
kemajuan-kemajuan yang diperoleh dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi yang mempengaruhi seluruh aspek organisasi seperti proses produksi
distribusi, pemasaran, dan lain-lain. Kemajuan teknologi yang berjalan cepat
maka harus diimbangin dengan proses yang terus menerus melalui pengembangan
sumber daya manusia, yakni melalui pendidikan dan pengembangan. Dari
Pendidikan, latihan dan pengembangan tersebut maka antara lain akan
menghasilkan tenaga skill yang menguasi aspek-aspek teknis dan aspek-aspek
manajerial.Aspek aspek tersebut yaitu :
a. Technical Skill
Tenaga kerja yang mempunyai standarisasi tertentu, terampil dan ahli
dibidang teknis.
b. Managerial Skill
Kemampuan dan keterampilan dalam bidang manajemen tertentu, mampu
mengadakan atau melakukan kegiatan-kegiatan analisa kuantitatif dan kualitatif
dalam memecahkan masalah-masalah yang di hadapi organisasi.
3. Tenaga Kerja
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam kaitannya dengan faktor-faktor
tenaga kerja ini ialah :
a. Motivasi pengabdian, disiplin, etos kerja Produktivitas dan masa depannya.
b. Hubungan industiral yang serasi dan harmonis dalam suasana keterbukaan.

17
2.7. Penyebab Penurunan Produktivitas
Pada umumnya terdapat sejumlah faktor penyebab penurunan
produktivitas perusahaan, yang antara lain adalah:
a. Penghamburan pemakaian sumber daya dan ketidakmampuan pihak manajemen
dalam mengukurdan mengevaluasi produktivitasnya.
b. Pengiriman produk yang sering terlambat karena ketidakmampuan memenuhi
jadwal yang telah ditetapkan.
c. Terjadinya penundaan dan keterlambatan dalam pengambilan keputusan karena
tidakjelasan wewenang serta tidak efesiensinya proses produksi dalam suatu
perusahaan yang cukup besar.
d. Adanya pertentangan, hambatan-hambatan, dan tidak adanya kerjasama dalam
memecahkan masalah yang mengakibatkan ketidakefektifan dalam bekerja sama
dan partisipasi total karyawan.
e. Motivasi rendah, ketidak puasan, dan kebosanan dalam bekerja yang
diakibatkan oleh semakin terspesialisasinya dan terbatasnya proses kerja, sistem
pengakuan dan penghargaan yang diberikan tidak berkaitan dengan produktivitas
dan tanggung jawab karyawan.
f. Ketiadaan sistem pendidikan dan pelatihan bagi karyawan untuk meningkatkan
pengetahuan tentang teknik-teknik peningkatan kualitas dan produktivitas
perusahaan.
g. Disiplin tentang waktu dikacaukan oleh karena adanya keinginan untuk
mempunyai waktu luang yang lebih banyak.
h. Kegagalan perusahaan untuk selalu menyesuaikan diri dengan tingkat
peningkatan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

18
2.8. Unsur Produktivitas
Menurut (Rahardjo, 2010). terdapat tiga hal yang menjadi unsur
produktivitas yaitu :
2.1.1 Efisiensi
Produktivitas sebagai rasio output/input merupakan ukuran efisiensi
pemakaian sumber daya (input). Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam
membandingkan penggunaan masukan (input) yang direncanakan dengan
penggunaan masukan yang sebenarnya terlaksana. Pengertian efisiensi
berorientasi kepada masukan.
2.1.2 Efektivitas
Efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa
jauh target yang dapat tercapai baik secara kuantitas maupun waktu. Makin besar
persentase target tercapai, makin tinggi tingkat efektivitasnya. Konsep ini
berorientasi pada keluaran. Peningkatan efektivitas belum tentu sebanding dengan
peningkatan efisiensi dan sebaliknya.
2.1.3 Kualitas
Secara umum kualitas adalah ukuran yang menyatakan seberapa jauh
pemenuhan persyaratan, spesifikasi, dan harapan konsumen. Kualitas merupakan
salah satu ukuran produktivitas. Meskipun kualitas sulit diukur secara matematis
melalui rasio output/input, namun jelas bahwa kualitas input dan kualitas proses
akan meningkatkan kualitas output.
2.9. Siklus Produktivitas
Menurut (Summanth, 1984). memperkenalkan suatu konsep formal yang
disebut sebagai siklus produktivitas untuk dipergunakan dalam peningkatan
produktivitas terus - menerus. Ada empat tahap daur yang saling berkaitan dan
berkesinambungan, yaitu :
1. Pengukuran Produktivitas.
2. Evaluasi Produktivitas.
3. Perencanaan Produktivitas.
4. Perbaikan Produktivitas.

19
Apabila produktivitas dari sistem industri itu telah dapat diukur, langkah
berikut adalah mengevaluasi tingkat produktivitas aktual itu untuk
diperbandingkan dengan rencana yang telah ditetapkan. Kesenjangan yang terjadi
antara produktivitas aktual dan rencana merupakan masalah produktivitas yang
harus dievaluasi dan dicari akar penyebab yang menimbulkan kesenjangan
produktivitas itu. Berdasarkan evaluasi ini, selanjutnya dapat direncanakan
kembali target produktivitas yang akan dicapai, baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang. Untuk mencapai target produktivitas yang telah
direncanakan berbagai program formal dapat dilakukan untuk meningkatkan
produktivitas terus-menerus. Siklus produktivitas itu diulang kembali secara terus-
menerus untuk mencapai peningkatan produktivitas terus-menerus dalam sistem
industri.
Faktor penting yang menyebabkan naik turunnya tingkat produktivitas
adalah pihak manajemen, karena pihak manajemen merupakan faktor yang paling
berpengaruh, terutama dalam proses perencanaan dan penjadwalan, pengaturan
beban kerja, kejelasan instruksi kerja dan evaluasi, serta dalam menumbuhkan
motivasi kerja dan loyalitas pekerja terhadap institusi.

Gambar 2.1. Skema Siklus Produktivitas

20
2.10. Evaluasi Peningkatan Produktivitas
Produktivitas kerja dapat ditingkatkan dengan berbagai macam metode,
mulai dari penyempurnaan sistem kerja sehingga menghindari pemborosan dari
segi waktu ataupun sumber daya, hal ini untuk meningkatkan efisiensi dan
efektifitas hingga pada langkah-langkah manajemen seperti halnya training dan
pengembangan diri agar meningkatkan skill yang menunjang naiknya
produktivitas tenaga kerja, sistem penggajian dan reward agar meningkatkan
motivasi kerja.

21
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan di sajikan hasil pengukuran dan pembahasan Analisa
produktivitas tenaga kerja terhadap hasil produksi pada bagian departemen
produksi di Ramp Ntbss. Adapun pengukuran dan pembahasan tersebut dilakukan
pengukuran dengan data yang sudah ada dari Ramp Ntbs.

3.1. Bahan Baku Proses Produksi Ramp Ntbs


3.1.1. Kelapa Sawit
Kelapa sawit adalah tumbuhan industri/ perkebunan yang berguna sebagai
penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar. Pohon Kelapa
Sawit terdiri dari dua spesies yaitu elaeis guineensis dan elaeis oleifera yang
digunakan untuk pertanian komersil dalam
pengeluaran minyak kelapa sawit. Pohon Kelapa Sawit elaeis guineensis, berasal
dari Afrika barat diantara Angola dan Gambia, pohon kelapa sawit elaeis oleifera,
berasal dari Amerika tengah dan Amerika selatan. Kelapa sawit menjadi populer
setelah revolusi industri pada akhir abad ke-19 yang menyebabkan tingginya
permintaan minyak nabati untuk bahan pangan dan industri sabun (Dinas
Perkebunan Indonesia, 2007: 1).
Kelapa sawit termasuk tumbuhan pohon, tingginya dapat mencapai 0-24
meter. Bunga dan buahnya berupa tandan, serta bercabang banyak. Buahnya kecil,
apabila masak berwarna merah kehitaman. Daging dan kulit buah kelapa sawit
mengandung minyak. Minyak kelapa sawit digunakan sebagai bahan minyak
goreng, sabun, dan lilin. Hampasnya dimanfaatkan untuk makanan ternak,
khususnya sebagai salah satu bahan pembuatan makanan ayam. Ciri-ciri fisiologi
kelapa sawit yaitu:
1. Daun
Daun kelapa sawit merupakan daun majemuk berwarna hijau tua, pelapah
berwarna sedikit lebih muda. Penampilannya sangat mirip dengan tanaman salak
hanya saja dengan duri yang tidak terlalu keras dan tajam.

22
2. Batang
Batang tanaman diselimuti bekas pelapah hingga umur ±12 tahun. Setelah
umur ±12 tahun pelapah yang mengering akan terlepas sehingga menjadi mirip
dengan tanaman kelapa.
3. Akar
Akar serabut tanaman kelapa sawit mengarah ke bawah dan samping.
Selain itu juga terdapat beberapa akar napas yang tumbuh mengarah ke samping
atas untuk mendapatkan tambahan aerasi.
4. Bunga
Bunga jantan dan betina terpisah dan memiliki waktu pematangan berbeda
sehingga sangat jarang terjadi penyerbukan sendiri. Bunga jantan memiliki bentuk
lancip dan panjang sementara bunga betina terlihat lebih besar dan mekar.
5. Buah
Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah
tergantung bibit yang digunakan
3.2. Produksi
1. Pengertian Proses Produksi
Produksi adalah suatu kegiatan untuk menciptakan atau menghasilkan nilai
guna terhadap suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan orang atau
badan (produsen). Proses produksi banyak dijumpai di diperusahaan yang
memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan
masyarakat. Untuk memeproduksi barang dan jasa tersebut diperlukan adanya
proses produksi. Proses produksi merupakan tahapan-tahapan yang harus dilewati
dalam memproduksi barang atau jasa.
Adapun proses produksi membutuhkan waktu yang lama, misalnya dalam
pembuatan gedung pencakar langit, pembuatan pesawat terbang, pembuatan kapal
dan lain-lainnya. Dalam proses produksi membutuhkan waktu yang berbeda-beda
ada yang sebentar, misalnya pembuatan kain, pembuatan televisi, dan lain-lain.
Tetapi, ada juga proses produksi yang dapat dinikmati langsung hasilnya oleh
konsumen, misalnya pentas hiburan, pijat dan produksi lain-lainnya. Berdasarkan
caranya, proses produksi digolongkan dalam tiga macam antara lain sebagai
berikut:

23
a. Proses Produksi Pendek
Proses produksi yang pendek atau cepat dalam menghasilkan barang atau
jasa yang dapat dinikmati konsumen.
b. Proses Produksi Panjang
Proses produksi yang memakan waktu lama. Pada proses produksi ini
membutuhkan waktu yang lama untuk sekali produksi dan tidak dapat langsung
dinikmati hasilnya.
c. Proses Produksi Terus Menerus/Kontinu
Proses produksi yang mengolah bahan-bahan secara berurutan dengan
beberapa tahap dalam pengerjaan sampai menjadi suatu barang jadi. Bahan
tersebut akan melewati tahap- tahap dari proses mesin secara terus-menerus untuk
menjadi suatu barang jadi.
2. Tujuan Produksi
Berikut Tujuan dari Produksi antara lain :
a) Menghasilkan barang atau jasa.
b) Meningkatkatkan nilai guna atau jasa.
c) Meningkatkan kemakmuran masyarakat.
d) Meningkatkan keuntungan.
e) Meningkatkan lapangan usaha.
f) Meningkatkan kesinambungan Perusahaan

3.3. Proses dan Tahapan Produksi


3.3.1. Pengangkutan Buah Kelapa Sawit Dari Kebun Petani
Proses ini dilakukan Ketika sudah ada panggilan dari petani kelapa sawit yang
telah siap memanen buahnya melalui telepon
1. Penimbangan
Proses ini dilakukan untuk mengetahui total berat hasil panen kelapa sawit dari
petani, proses ini mobil pick up yang mengangkut akan ditimbang bersama buah
kemudian saat buah sudah dikeluarkan mobil pick up akan ditimbang Kembali
dan diperoleh pick up berisi buah sawit dikurangi pick up tanpa buah adalah hasil
buah kelapa sawit petani, setelah itu hasil timbang tersebut akan dikali harga yang
telah ditentukan ramp.

24
2. Pembongkaran
Proses ini dilakukan pada saat mobil pick up telah dilakukan penimbangan
bersama buah kelapa sawit, kemudian buah akan di keluarkan dari mobil pick up
dan buah akan di kelompokan menjadi buah mentah, buah dengan janjangan, dan
brondolan sawit.
3. Penyetekan
Proses ini dilakukan saat buah sudah lebih dari 70% lepas dari janjangan dan
menjadi brondolan sawit.
4. Pengangkutan Buah Kelapa Sawit Kedalam Truck
Proses ini dilakukan malam hari jam 18.00 WIB setelah tidak ada buah masuk
dari petani kelapa sawit.
5. Pengiriman Buah Kelapa Sawit Ke Pabrik
Proses ini dilakukan saat buah kelapa sawit janjangan dan berondolan sudah
dimasukan ke truck, pengiriman buah biasanya memerlukan waktu 1 jam untuk
sampai kepabrik PT. Sawit Sanling Sejahtera.

25
3.4. Jumlah Produksi
Outuput atau hasil produksi total yang dihasilkan untuk keseluruhan
produk, setiap hari selama bulan desember 2021 sebagai berikut :

RAMP NTBS
Target Global Pencapaian
No Hari Ke Keterangan
Gross % Gross %
1 1 26,000 95 30,200 116.15% Tercapai
2 2 26,000 95 25,850 99.42% Tercapai
3 3 26,000 95 27,500 105.77% Tercapai
4 4 26,000 95 28,650 110.19% Tercapai
5 5 26,000 95 30,100 115.77% Tercapai
6 6 26,000 95 28,650 110.19% Tercapai
7 7 26,000 95 27,900 107.31% Tercapai
8 8 26,000 95 25,900 99.62% Tercapai
9 9 26,000 95 30,100 115.77% Tercapai
10 10 26,000 95 25,900 99.62% Tercapai
11 11 26,000 95 29,550 113.65% Tercapai
12 12 26,000 95 27,200 104.62% Tercapai
13 13 26,000 95 27,800 106.92% Tercapai
14 14 26,000 95 30,500 117.31% Tercapai
Tabel 3.1. hasil produksi

26
Dan dibawah ini perubahan atau selisih jumlah produksi setiap harinya.
No Hari Ke Total Produksi Perubahan
1 1 30,200
2 2 25,850 16.73%
3 3 27,500 6.35%
4 4 28,650 4.42%
5 5 30,100 5.58%
6 6 28,650 5.58%
7 7 27,900 2.88%
8 8 25,900 7.69%
9 9 30,100 16.15%
10 10 25,900 16.15%
11 11 29,550 14.04%
12 12 27,200 9.04%
13 13 27,800 2.31%
14 14 30,500 10.38%
Total 395,800
Tabel 3.2. Selisih Jumlah Produksi
Keterangan:
Perubahan = Selisih jumlah produksi dengan bulan sebelumnya
Jumlah produksi buah kelapa sawit dapat dikatakan tidak stabil, terlihat
pada hasil produksi. Jumlah produksi sangat fluktuatif, terdapat penurunan dan
peningkatan di setiap bulannya. dikarenakan jumlah permintaan yang berbeda di
setiap bulannya. Namun, hal ini tidak dapat di prediksi baik waktu dan jumlah
produksinya. Sehingga terjadilah fluktuasi jumlah produksi di setiap harinya.
Menurut hasil wawancara dengan pembimbing di lapangan saat kerja
praktek berlangsung, jumlah produksi yang fluktuatif di setiap harinya juga
disebabkan karena hasil panen petani kelapa sawit tidak stabil dan hari libur atau
day-off yang berbeda beda karena karyawan dapat libur kapan pun jika ada
keperluan. Dan juga operasional perusahaan yang berlangsung setiap hari
sehingga hari libur atau day-off hanya terjadi di tanggal merah hari libur nasional.
Karena pada saat itulah baru terjadi libur dan tidak dapat dilakukan produksi.

27
3.5. Tenaga Kerja
Tenaga kerja keseluruhan yang terdapat di Ramp Ntbs berjumlah 10
orang, 7 orang karyawan bagian pemuat yang bertugas mengangkut,membongkar
dan menyetek buah kelapa sawit, 1 orang karyawan bagian kasir yang bertugas
sebagai akuntan dan administrasi perusahaan,dan 2 orang bagian transportasi yang
bertugas menjemput buah kelapa sawit dari kebun petani dan mengirim buah
kelapa sawit ke pabrik PT. Sanling Sawit Sejahtera.

3.6. Perhitungan Produktivitas


output
Perhitungan Produktivitas dilakukan secara parsial dengan rumus¿
input
dan dalam kerja praktek ini yang menjadi output yaitu jumlah hasil produksi
kelapa sawittanggal 1-14 Desember 2021. Makarumusnya menjadi :
Hasil Produksi
Tenaga Kerja
Berikut ialah uraian perhitunganya:
No Hari Total Produksi Tenaga Kerja Produktivitas
1 1 30200 10 3020
2 2 25850 10 2585
3 3 27500 10 2750
4 4 28650 10 2865
5 5 30100 10 3010
6 6 28650 10 2865
7 7 27900 10 2790
8 8 25900 10 2590
9 9 30100 10 3010
10 10 25900 10 2590
11 11 29550 10 2955
12 12 27200 10 2720
13 13 27800 10 2780
14 14 30500 10 3050
Total 395800 10 39580

28
Tabel 3.3 Nilai Produktivitas
Perhitungan nilai produktivitas selama setahun menjadi :
hasil produksi
Dengan Rumus = produktivitas=
tenaga kerja
Pada tabel diatas dijelaskan hasil produksi tanggal 1-14 Desember 2021
Perhitungannya :
hasil produksi
produktivitas=
tenaga kerja
395800
=
10
= 39580 = 395,8 %
Dengan Rincian sebagai berikut :
= Nilai 395800 gross adalah hasil produksi.
= Nilai 10 adalah banyaknya Tenaga Kerja di Lini Proses Produksi.
= Nilai 395,8 % adalah Produktivitas Tenaga Kerja.
Didapatkan Hasil Dari perhitungkan diatas, Produktivitas Tenaga Kerja pada
tanggal 1-14 desember adalah 395,8 %
Setelah didapat hasil dari Produktivitas selama 2 Minggu selanjutnya dicari nilai
rata-rata produktivitasnya.
Perhitungan Nilai rata-rata produktivitas selama 2 Minggu Menjadi :
Total Produksi
Dengan Rumus = = Nilai Rata − Rata
14 hari
Nilai rata-rata 2 Minggu adalah :
39,5 %
= 14
=2,82 %
Dengan Rincian sebagai berikut :
= Nilai 395,8 %adalah Total Produktivitas Tenaga Kerja tanggal 1-14 Desember
2021
= Nilai 14 adalah Jumlah 2 Minggu
= Nilai 2,82 % adalah nilai Rata-rata dalam 2 Minggu
Didapatkan Hasil Rata-rata Produktivitas selama tanggal 1-14 Desember 2021
adalah = 2,82 %

29
3.7. Evaluasi Produktivitas
a. Nilai Produktivitas
Hasil pengukuran produktifitas biasanya dalam bentuk persentase. Suatu
kinerja, dikatakan produktif jika hasil output dibagi inputnya adalah 100% atau 1
(satu). Maka nilai produktifitas
dikatakan baik atau jika ingin ditingkatkan hasil pembagiannya harus naik atau
lebih dari satu. Sebaliknya, jika hasil pembagian turun atau kurang dari satu, maka
dapat dikatakan produktifitas menurun dan dapat menimbulkan kerugian.
Dari hasil perhitungan yang dilakukan, nilai produktifitas tenaga kerja terhadap
hasil produksi selama 2 Minggu di Ramp Ntbs dikatakan sangat baik karena hasil
nya sudah
lebih dari 1 (satu) atau 100%. Dengan nilai total produktifitas selama
2 Minggu 395,8 % dan nilai produktifitas rata-rata 2,82 % .

30
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Dari hasil pengolahan data, maka dapat disimpulkan:
1. Nilai produktifitas tenaga kerja di bagian produksi terhadap hasil produksi
buah kelapa sawit selama tanggal 1-14 di Ramp Ntbs sangat baik karena
didapat hasil perhitungan yang lebih dari 100% atau 1 (satu) dalam 2 Minggu.
2. Nilai Produktivitas parsial tenaga kerja total selama 2 Mingu adalah 395,8 %
dengan nilai rata rata 2,82 % .
3. Seluruh faktor dikatakan produktif dan perusahaan tetap mendapatkan profit
karena tidak ada nilai produktifitas dibawah 1 (satu).
4.2. Saran
1. Ramp Ntbs hanya perlu menstabilkan produksi yang saat ini sudah dijalankan
dengan baik.
2. Menambah Unit transportasi agar muatan tidak terlalu penuh

31
DAFTAR PUSTAKA

Dipohusodo, I. 1996. Manajemen Proyek dan Prinsip-prinsip ekonomi teknik. Jakarta:


Rosda Jayapura.
Gaspersz, V. 2000. Manajemen Produktivitas Total. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Mitorogo, A. 1992. Pengembangan Kepribadian Dalam Rangka Meningkatkan
Produktivitas Kerja. Jakarta: Ilham Jaya.
Mulyadi, S. 2001. Akutansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.Rahardjo, A. 2010.
Manajemen Mutu Terpadu. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sinungan, M. 2005. Produktivitas apa dan bagaimana. Jakarta: Bumi Aksara.
Summanth, D. J. 1984. Productivity Engineering and Management. New York : Mc
Grow-hill Company.
Whitemore, J. 1997. Coaching Performance. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

32
LAMPIRAN

33

Anda mungkin juga menyukai