Anda di halaman 1dari 11

Komunikasi Pemeriksaan Pemeriksa Ahli Pertama

Lembar Kegiatan 2

Studi Kasus : 1

Topik : Perencanaan Wawancara

Tujuan : Dengan studi kasus yang didiskusikan, peserta akan mampu


mengembangkan perencanaan wawancara melalui penentuan pokok
masalah dan membuat panduan wawancara.

Alokasi Waktu :

- Baca Mandiri : 10 minutes

- Diskusi Kelompok : 30 minutes

- Diskusi Kelas : 30 minutes

TOTAL : 70 minutes

Instruksi : 1. Bagi kelas menjadi 4 kelompok.


2. Baca dan pelajari kasus sebagaimana terlampir secara mandiri.
3. Diskusikan dan rumuskan pokok masalah, informasi tambahan
yang dibutuhkan, tujuan wawancara dan responden .
4. Tuliskan hasil diskusi pada poin 3 ke Lembar Kerja 1.
5. Lanjutkan diskusi dan rumuskan Panduan Wawancara
6. Tuliskan hasil diskusi pada poin 5 ke Lembar Kerja 2.
7. Setelah selesai, masing-masing kelompok akan berotasi ke
kelompok lain dan kemudian mempelajari dan mendiskusikan
jawaban dari kelompok lain.
8. Akan ada 1 kelompok yang mempresentasikan jawaban dari seluruh
kelompok

Studi Kasus Perencanaan Wawancara


1
Komunikasi Pemeriksaan Pemeriksa Ahli Pertama

LEMBAR KERJA 1

Rumusan Pokok Masalah:

Penyelesaian pembangunan gedung kantor tidak sesuai dengan kontrak


- Tingkat penyelesaian pekerjaan pada akhir periode hanya mencapai 75%
- Adanya keterlambatan pengiriman material karena pembayaran UM belum mencapai 50%
- Tidak ada kejelasan mengenai keberlanjutan kontrak
- Terdapat kelebihan pembayaran kontrak senilai 2M yang disebabkan oleh kesalahan perhitungan koefisien pekerjaan

Informasi Tambahan yang Tujuan Wawancara Responden


Diperlukan

Alasan keterlambatan kontraktor Untuk memperjelas alasan kontraktor tidak mampu Project Manager PT Nyata
membayar UM kepada supplier membayar UM tepat waktu Tinggi Selalu

Alasan PPK tidak menindaklanjuti Untuk mengklarifikasi alasan PPK tidak mengenakan Pejabat Pembuat
konsekuensi yang harus diterima sanksi dan label blacklist kepada kontraktor Komitmen
oleh kontraktor

Perhitungan koefisien pekerjaan, Untuk memperjelas rincian kontrak Pejabat Pembuat


jangka waktu, dan addendum Komitmen
kontrak

Prosedur pelelangan dan pemilihan Untuk memperjelas mekanisme pelelangan dan Panitia Pelelangan
pemenang pengadaan gedung kantor pemilihan pemenang penyedia jasa kontraktor Pembangunan Gedung
Kantor

Studi Kasus Perencanaan Wawancara 2


Komunikasi Pemeriksaan Pemeriksa Ahli Pertama

Informasi terkait penyimpanan uang Untuk memperjelas keberadaan uang jaminan Pejabat Pembuat
jaminan (retensi) pelaksanaan dan alasan PPK menyimpan uang retensi Komitmen
tersebut

Prosedur pelaporan pengerjaan Untuk mengetahui progres proyek secara berkala Project Manager PT Nyata
proyek Tinggi Selalu

Studi Kasus Perencanaan Wawancara 3


Komunikasi Pemeriksaan Pemeriksa Ahli Pertama

LEMBAR KERJA 1

FORMULIR 1
PANDUAN WAWANCARA

Nama
Pewawancara: TIM 1

Responden: Project Manager PT Nyata Tinggi Selalu

Lokasi Wawancara: PT Nyata Tinggi Selalu

TUJUAN WAWANCARA

Untuk memperjelas alasan kontraktor tidak mampu membayar UM tepat waktu

PANDUAN WAWANCARA

1. Kendala yang dihadapi sehingga tidak mampu membayar UM tepat


waktu

2. Kondisi keuangan PT Nyata Tinggi Selalu

3. Isi kontrak dan perjanjian kerjasama dengan Supplier

           

   

   

   

   

   

   

   

   

   

   

             

Studi Kasus Perencanaan Wawancara


4
Komunikasi Pemeriksaan Pemeriksa Ahli Pertama

FORMULIR 2
PANDUAN WAWANCARA

Nama
Pewawancara: TIM 1

Responden: Pejabat Pembuat Komitmen

Lokasi Wawancara: Kantor Subdin Cipta Karya Kabupaten Sukamaju

TUJUAN WAWANCARA

Untuk mengklarifikasi alasan PPK tidak mengenakan sanksi dan label blacklist kepada
kontraktor

PANDUAN WAWANCARA

1. Standar dan kriteria pengenaan sanksi

2. Bentuk sanksi terkait pelanggaran

3. Prosedur pengenaan sanksi atas pelanggaran kontrak yang dilakukan


oleh kontraktor            

   

   

   

   

   

   

   

   

   

   

             

Studi Kasus Perencanaan Wawancara


5
Komunikasi Pemeriksaan Pemeriksa Ahli Pertama

FORMULIR 3
PANDUAN WAWANCARA

Nama
Pewawancara: TIM 1

Responden: Pejabat Pembuat Komitmen

Lokasi Wawancara: Kantor Subdin Cipta Karya Kabupaten Sukamaju

TUJUAN WAWANCARA

 Untuk memperjelas rincian kontrak antara Subdin Cipta Karya dengan PT Nyata Tinggi
Selalu

PANDUAN WAWANCARA

1. Rincian kontrak terkait perhitungan koefisien pekerjaan


2. Rincian kontrak terkait periode pengerjaan kontrak            
3. Rincian addendum terkait perpanjangan kontrak
   

   

   

   

   

   

   

   

   

   

             

Studi Kasus Perencanaan Wawancara


6
Komunikasi Pemeriksaan Pemeriksa Ahli Pertama

FORMULIR 4
PANDUAN WAWANCARA

Nama
Pewawancara: TIM 1

Responden: Panitia Pelelangan Pembangunan Gedung Kantor

Lokasi Wawancara: Kantor Subdin Cipta Karya Kabupaten Sukamaju

TUJUAN WAWANCARA

Untuk memperjelas mekanisme pelelangan dan pemilihan pemenang penyedia jasa


kontraktor

PANDUAN WAWANCARA

Mekanisme pemilihan kontraktor


1. Kriteria calon penyedia jasa kontraktor
2. Prosedur pemilihan penyedia jasa kontraktor
3. Informasi peserta lelang            
4. Pihak yang bertanggung jawab atas proses lelang
   

   

   

   

   

   

   

   

   

   

             

Studi Kasus Perencanaan Wawancara


7
Komunikasi Pemeriksaan Pemeriksa Ahli Pertama

FORMULIR 5
PANDUAN WAWANCARA

Nama
Pewawancara: TIM 1

Responden: Pejabat Pembuat Komitmen

Lokasi Wawancara:

TUJUAN WAWANCARA

Untuk memperjelas keberadaan uang jaminan pelaksanaan dan alasan PPK menyimpan
uang retensi tersebut

PANDUAN WAWANCARA

1. Informasi terkait keberadaan uang retensi

2. Pihak yang berwenang untuk mengelola uang retensi

3. Prosedur dan periode pencairan uang retensi            

   

   

   

   

   

   

   

   

   

   

             

Studi Kasus Perencanaan Wawancara


8
Komunikasi Pemeriksaan Pemeriksa Ahli Pertama

FORMULIR 6
PANDUAN WAWANCARA

Nama
Pewawancara: TIM 1

Responden: Project Manager PT Nyata Tinggi Selalu

Lokasi Wawancara:

TUJUAN WAWANCARA

Untuk mengetahui progres proyek secara berkala

PANDUAN WAWANCARA

1. Laporan periodik yang disusun oleh kontraktor

2. Pengawasan yang dilakukan oleh PPK secara berkala

3. Kendala yang dihadapi selama proses pengerjaan            

   

   

   

   

   

   

   

   

   

   

             

Studi Kasus Perencanaan Wawancara


9
Komunikasi Pemeriksaan Pemeriksa Ahli Pertama

PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR

Tim Pemeriksa BPK RI sedang melaksanakan pemeriksaan atas Pembangunan Gedung Kantor pada
Subdin Cipta Karya Kabupaten selama 25 hari kalender pada bulan Juli 2019, informasi sementara
yang dilaporkan oleh Anggota Tim kepada Ketua Tim pada 10 hari pertama adalah sebagai berikut:

Biodata Pejabat Pembuat Komitmen Pembangunan Gedung Kantor (PPK)


Nama : Toto Kurniawan
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen merangkap Kepala Subdin
Lama menjabat : 3 tahun

Biodata Panitia Pelelangan Pembangunan Gedung Kantor (Panitia Pelelangan)


Nama : Yusuf Makruf
Jabatan : Ketua Panitia

Biodata Project Manager PT Nyata Tinggi Selalu


Nama : Rudi Sembada
Status di satker : Kontraktor Pelaksana Pembangunan Gedung Kantor

Pada TA 2018, Suddin Cipta Karya Kabupaten Sukamaju melaksanakan pekerjaan Pembangunan
Gedung Kantor senilai Rp40 miliar dengan kontraktor PT Nyata Tinggi Selalu. Sementara itu,
konsultan perencana dan pengawas pekerjaan adalah PT Syah Indera Dana
Menurut kontrak, pelaksanaan pekerjaan paling lambat tanggal 14 Desember 2018. Namun per
tanggal 14 Desember 2018, PT Nyata Tinggi Selalu hanya dapat mencapai kemajuan pekerjaan 60%.
Kontraktor mengajukan addendum perpanjangan waktu pekerjaan dan telah disetujui Pejabat
Pembuat Komitmen menjadi paling lambat tanggal 31 Desember 2018 dan kontraktor wajib
menyampaikan surat pernyataan sanggup menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
Laporan kontraktor mengungkapkan bahwa tidak tercapainya kemajuan (progress) pekerjaan
seluruhnya terutama disebabkan keterlambatan pengiriman material tiang pancang dari supplier di
Makassar yang didukung dengan bukti pengirimannya di bulan Oktober 2018 dan bukti dukungan
surat pesanan barang di bulan Juni 2018 (dua minggu setelah tanggal kontrak).
Tim memperoleh informasi dari supplier di Makassar bahwa pengiriman baru dapat dilakukan di
bulan Oktober 2018 karena kontraktor baru menyelesaikan pembayaran uang muka kepada supplier
yang memiliki ketentuan internal bahwa barang baru dikirim apabila uang muka minimal sebesar
50% telah dilunasi.
Laporan konsultan pengawas mengungkapkan bahwa telah dilakukan 3 kali teguran tertulis yang
disampaikan kepada kontraktor untuk menambah sumber daya dan bekerja secara lembur agar
penyelesaian pekerjaan menjadi optimal sesuai target.

Studi Kasus Perencanaan Wawancara


10
Komunikasi Pemeriksaan Pemeriksa Ahli Pertama

Per tanggal 31 Desember 2018, ternyata PT Nyata Tinggi Selalu hanya dapat mencapai kemajuan
pekerjaan kumulatif 75% dan telah dibayar sebesar Rp30 miliar (sudah termasuk perhitungan
pengembalian uang muka pekerjaan). Persetujuan mengenai pembayaran kemajuan pekerjaan yang
dicapai telah diberikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan Konsultan Pengawas.
Sejak 31 Desember 2018 s.d. saat pemeriksaan, Pejabat Pembuat Komitmen tidak melakukan
pemutusan maupun melanjutkan pelaksanaan kontrak. Sementara itu, terhadap terhentinya
pelaksanaan kontrak pekerjaan tersebut, Pejabat Pembuat Komitmen tidak pernah mengusulkan
kontraktor untuk di-black list maupun mengenakan sanksi/denda. Anggota Tim berpendapat bahwa
hal ini bertentangan dengan Ketentuan Pengadaan Barang dan Jasa, yaitu dalam hal terjadi
pemutusan kontrak seharusnya dapat dikenakan sanksi black list maupun denda berupa pencairan
jaminan pelaksanaan. Di lain pihak, dalam hal kontrak dianggap masih berjalan maka kontraktor
dikenakan denda keterlambatan.
Jaminan pelaksanaan senilai Rp2 miliar akan jatuh tempo pada tanggal 10 Mei 2019. Di lain pihak,
sampai dengan saat Tim Pemeriksa BPK melakukan pemeriksaan ternyata jaminan pelaksanaan
masih disimpan oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
Masih menurut telaahan awal, Tim Tim Pemeriksa BPK juga mengungkapkan ada kelebihan
pembayaran kontrak senilai Rp2 miliar yang diperoleh dari koreksi perhitungan kesalahan koefisien
pekerjaan yang ditemukan ketika membandingkan dengan standar koefisien pekerjaan yang berlaku
umum. Kesalahan koefisien pekerjaan yang ada dalam kontrak ini sudah ada sejak awal disusunnya
dokumen pengadaan.

Studi Kasus Perencanaan Wawancara


11

Anda mungkin juga menyukai