Lembar Kegiatan 2
Lembar Kegiatan 2
Lembar Kegiatan 2
Studi Kasus : 1
Alokasi Waktu :
TOTAL : 70 minutes
LEMBAR KERJA 1
Alasan keterlambatan kontraktor Untuk memperjelas alasan kontraktor tidak mampu Project Manager PT Nyata
membayar UM kepada supplier membayar UM tepat waktu Tinggi Selalu
Alasan PPK tidak menindaklanjuti Untuk mengklarifikasi alasan PPK tidak mengenakan Pejabat Pembuat
konsekuensi yang harus diterima sanksi dan label blacklist kepada kontraktor Komitmen
oleh kontraktor
Prosedur pelelangan dan pemilihan Untuk memperjelas mekanisme pelelangan dan Panitia Pelelangan
pemenang pengadaan gedung kantor pemilihan pemenang penyedia jasa kontraktor Pembangunan Gedung
Kantor
Informasi terkait penyimpanan uang Untuk memperjelas keberadaan uang jaminan Pejabat Pembuat
jaminan (retensi) pelaksanaan dan alasan PPK menyimpan uang retensi Komitmen
tersebut
Prosedur pelaporan pengerjaan Untuk mengetahui progres proyek secara berkala Project Manager PT Nyata
proyek Tinggi Selalu
LEMBAR KERJA 1
FORMULIR 1
PANDUAN WAWANCARA
Nama
Pewawancara: TIM 1
TUJUAN WAWANCARA
PANDUAN WAWANCARA
FORMULIR 2
PANDUAN WAWANCARA
Nama
Pewawancara: TIM 1
TUJUAN WAWANCARA
Untuk mengklarifikasi alasan PPK tidak mengenakan sanksi dan label blacklist kepada
kontraktor
PANDUAN WAWANCARA
FORMULIR 3
PANDUAN WAWANCARA
Nama
Pewawancara: TIM 1
TUJUAN WAWANCARA
Untuk memperjelas rincian kontrak antara Subdin Cipta Karya dengan PT Nyata Tinggi
Selalu
PANDUAN WAWANCARA
FORMULIR 4
PANDUAN WAWANCARA
Nama
Pewawancara: TIM 1
TUJUAN WAWANCARA
PANDUAN WAWANCARA
FORMULIR 5
PANDUAN WAWANCARA
Nama
Pewawancara: TIM 1
Lokasi Wawancara:
TUJUAN WAWANCARA
Untuk memperjelas keberadaan uang jaminan pelaksanaan dan alasan PPK menyimpan
uang retensi tersebut
PANDUAN WAWANCARA
FORMULIR 6
PANDUAN WAWANCARA
Nama
Pewawancara: TIM 1
Lokasi Wawancara:
TUJUAN WAWANCARA
PANDUAN WAWANCARA
Tim Pemeriksa BPK RI sedang melaksanakan pemeriksaan atas Pembangunan Gedung Kantor pada
Subdin Cipta Karya Kabupaten selama 25 hari kalender pada bulan Juli 2019, informasi sementara
yang dilaporkan oleh Anggota Tim kepada Ketua Tim pada 10 hari pertama adalah sebagai berikut:
Pada TA 2018, Suddin Cipta Karya Kabupaten Sukamaju melaksanakan pekerjaan Pembangunan
Gedung Kantor senilai Rp40 miliar dengan kontraktor PT Nyata Tinggi Selalu. Sementara itu,
konsultan perencana dan pengawas pekerjaan adalah PT Syah Indera Dana
Menurut kontrak, pelaksanaan pekerjaan paling lambat tanggal 14 Desember 2018. Namun per
tanggal 14 Desember 2018, PT Nyata Tinggi Selalu hanya dapat mencapai kemajuan pekerjaan 60%.
Kontraktor mengajukan addendum perpanjangan waktu pekerjaan dan telah disetujui Pejabat
Pembuat Komitmen menjadi paling lambat tanggal 31 Desember 2018 dan kontraktor wajib
menyampaikan surat pernyataan sanggup menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
Laporan kontraktor mengungkapkan bahwa tidak tercapainya kemajuan (progress) pekerjaan
seluruhnya terutama disebabkan keterlambatan pengiriman material tiang pancang dari supplier di
Makassar yang didukung dengan bukti pengirimannya di bulan Oktober 2018 dan bukti dukungan
surat pesanan barang di bulan Juni 2018 (dua minggu setelah tanggal kontrak).
Tim memperoleh informasi dari supplier di Makassar bahwa pengiriman baru dapat dilakukan di
bulan Oktober 2018 karena kontraktor baru menyelesaikan pembayaran uang muka kepada supplier
yang memiliki ketentuan internal bahwa barang baru dikirim apabila uang muka minimal sebesar
50% telah dilunasi.
Laporan konsultan pengawas mengungkapkan bahwa telah dilakukan 3 kali teguran tertulis yang
disampaikan kepada kontraktor untuk menambah sumber daya dan bekerja secara lembur agar
penyelesaian pekerjaan menjadi optimal sesuai target.
Per tanggal 31 Desember 2018, ternyata PT Nyata Tinggi Selalu hanya dapat mencapai kemajuan
pekerjaan kumulatif 75% dan telah dibayar sebesar Rp30 miliar (sudah termasuk perhitungan
pengembalian uang muka pekerjaan). Persetujuan mengenai pembayaran kemajuan pekerjaan yang
dicapai telah diberikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan Konsultan Pengawas.
Sejak 31 Desember 2018 s.d. saat pemeriksaan, Pejabat Pembuat Komitmen tidak melakukan
pemutusan maupun melanjutkan pelaksanaan kontrak. Sementara itu, terhadap terhentinya
pelaksanaan kontrak pekerjaan tersebut, Pejabat Pembuat Komitmen tidak pernah mengusulkan
kontraktor untuk di-black list maupun mengenakan sanksi/denda. Anggota Tim berpendapat bahwa
hal ini bertentangan dengan Ketentuan Pengadaan Barang dan Jasa, yaitu dalam hal terjadi
pemutusan kontrak seharusnya dapat dikenakan sanksi black list maupun denda berupa pencairan
jaminan pelaksanaan. Di lain pihak, dalam hal kontrak dianggap masih berjalan maka kontraktor
dikenakan denda keterlambatan.
Jaminan pelaksanaan senilai Rp2 miliar akan jatuh tempo pada tanggal 10 Mei 2019. Di lain pihak,
sampai dengan saat Tim Pemeriksa BPK melakukan pemeriksaan ternyata jaminan pelaksanaan
masih disimpan oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
Masih menurut telaahan awal, Tim Tim Pemeriksa BPK juga mengungkapkan ada kelebihan
pembayaran kontrak senilai Rp2 miliar yang diperoleh dari koreksi perhitungan kesalahan koefisien
pekerjaan yang ditemukan ketika membandingkan dengan standar koefisien pekerjaan yang berlaku
umum. Kesalahan koefisien pekerjaan yang ada dalam kontrak ini sudah ada sejak awal disusunnya
dokumen pengadaan.