Kurikulum terpadu
Menurut Frazee dan Rudnitski (1995) kurikulum terpadu (integrated curriculum) pada
dasarnya mengintegrasikan sejumlah mata pelajaran melalui keterkaitan di antara
tujuan, isi, keterampilan, dam sikap. Menurut mereka, berbeda dari kurikulum yang
berpusat pada didiplin ilmu (subjec-cetered curriculum), tujuan utama kurikilum
terpadu adalah memadukan sejumlah elemen kurikulum dan pembelajaran di antara
berbagai mata pelajaran.
Dari berbagia kajian teoretis dan empiris, Fredericks ddk. (1995) menyimpulkan
bahwa model pengajaran berbasis tema mempunyai beberapa kelebihan, antara lain
sebagai berikut:
a. Kontak: memberikan keluasaan baik pada guru maupun peserta didik untuk
mengembangkan keluasan dan kedalaman dalam kurikulum serta
memeberikan kesempatan kepada peserta didik untuk lebih terlibat dalam
pembelajaran .
b. Koherensi: memberikan peluang terwujudnya pengalaman belajar yang
melibatkan baik aspek-aspek kognitif, pisikomotor, maupun afektif atau
dalam konsep (1980) melibatkan intelegensi jamak (multiple intelligences)
c. Koneksi: membangun kemungkinan berbagai hubungan antar penegtahuan
atau disiplin (interdisipliner) atau didalam pengetahuan itu sendiri. Dalam
pembelajaran bahasa, ini memungkinan terbentuknya keterkaitan antara
keterampilan berbahasa dengan unsur-unsur bahasa (interdisipliner).
d. Konteks: memberi peluang terwujudnya pembelajaran yang kontekstual,
adanya keterkaitan antara apa yang dipelajari peserta didik dengan apa yang
dialami dan diketahui oleh mereka dalam kehidupannya. Ini sejalan dengan
apa yang disarankan dalam implementasi kurikulum terkait satuan pendidikan
yang mengajurkan unsur-unsur keterampilan hidup (life skills) didalamnya.
e. Kerja sama: membangun proses pembelajaran berdasarkan kerja sama antara
guru dan peserta didik ,serta peserta didik dengan peserta didik hingga
terbangun “komunitas warga belajar” (community of lerners) mewarnai model
tematik. Pembelajaran dengan model ini sebagaimana dikemukakan oleh
johnson dan jhonson (1976) mampu membentuk keterampilan sosial (social
skills) yang dalam konteks pendidikan karakter dapat menjadi salah satu
pilihan patut di pertimbangkan. ................... hall 11