Anda di halaman 1dari 20

Rencana Strategis Pengembangan … (Temy S., Rizal Z., dan Setiadi D.

RENCANA STRATEGIS PENGEMBANGAN BISNIS


PT. SATYA ABADI VISIMED PERIODE 2014-2016
DENGAN MENERAPKAN MODEL BISNIS KANVAS

Temy Setiawan
Sekolah Tinggi Manajemen PPM

Rizal Zulkarnain
Sekolah Tinggi Manajemen PPM

Setiadi Djohar
Sekolah Tinggi Manajemen PPM

Distribusi dan pemasaran alat-alat kesehatan saat ini merupakan bidang bisnis yang
diperkirakan dapat terus berkembang seiring pertumbuhan kebutuhan pasar baru dan
pengembangan pasar yang telah ada. Peluang ini dimanfaatkan oleh Graha Farma
dengan mendirikan anak perusahaan, PT Satya Abadi Visimed (PT. SAV) yang memiliki
aktifitas utama sebagai agen, pemasaran, importir, instalatir dan layanan purna jual
peralatan kesehatan yang diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap perusahaan
induk.. Persaingan yang sangat ketat serta ketergantungan yang sangat besar terhadap
produsen alat kesehatan (prinsipal) dan para sumber daya kunci pemasaran menjadi
permasalahan umum yang dapat menjadi ancaman bagi PT. SAV dalam mencapai target
yang telah ditetapkan untuk menjaga pertumbuhan dan kelangsungan usahanya. Dengan
menggunakan kanvas model bisnis Osterwalder dan Pigneur (2010), penulis berusaha
untuk mengembangkan model bisnis PT. SAV dengan melakukan perubahan atau
modifikasi pada setiap komponennya. Dari hasil pengembangan model bisnis tersebut
ditemukan target pelanggan yang paling tepat untuk dilayani, beberapa nilai penawaran
baru yang dapat diciptakan, aktifitas kunci dan saluranyang harus dijalankan dan
pengembangan sumber daya untuk menangkap peluang atau mengatasi ancaman agar
dapat meningkatkan pendapatan sekaligus melakukan kontrol terhadap biaya. Sehingga
diharapkan PT. SAV akan unggul dalam persaingan dan dapat menunjukkan kinerja
terbaik untuk menghasilkan keuntungan yang terus meningkat.

Kata Kunci:
BMC, Rencana Strategis Usaha,Pemasaran Alat Kesehatan.

57
Vol.12, No.1, January 2015: 57-76

I. PENDAHULUAN masyarakat. Program jangka panjang


asuransi pemerintah Jaminan Kesehatan
1.1 Latar Belakang Masalah Nasional (JKN) efektif berlaku mulai Januari
Meski pertumbuhan ekonomi 2014 akan memacu pertumbuhan fasilitas
Indonesia 2013 tidak mencapai target (5,9% kesehatan.
dari target 6,3%) dan meningkatnya inflasi Berdasarkan data Ditjen Bina Upaya
(9,2% dari target 7,2%), namun industri Kesehatan Kemenkes Agustus 2012, jumlah
pelayanan kesehatan diperkirakan akan tetap rumah sakit di Indonesia sebanyak 1.997
bertumbuh dalam kurun waktu lima tahun ke (Tabel 1.) dengan total jumlah ranjang pasien
depan. Terus meningkatnya kebutuhan sekitar 235.000 unit. Pada periode 2009 -
masyarakat akan layanan kesehatan menjadi 2012 mencapai 544 unit atau meningkat
pendorong utama pertumbuhan industri jasa sekitar 36% dimana 412 unit diantaranya
rumah sakit. Pemerintah memprioritaskan sektor swasta. Jenis rumah sakit khusus
alokasi dana RAPBN 2014 kesehatan sebesar bertumbuh signifikan, dari 333 pada 2010
Rp 44,9 triliun, dengan prioritas untuk menjadi 468 unit pada 2012.
meningkatkan akses dan kualitas kesehatan

Tabel 1.
Pertumbuhan Rumah Sakit
Pengelola/Kepemilikan 2007 2008 2009 2010 2012
Kemenkes & Pemprov 477 509 552 585 638
TNI / Polri 112 112 125 131 148
BUMN / Dept.Lain 78 78 78 78 79
Swasta 652 673 768 838 1.132
TOTAL 1.319 1.372 1.523 1.632 1.997

Karena masih terbatasnya untuk mencapai kesepakatan penjualan, dan


kemampuan produksi di dalam negeri maka membina hubungan jangka panjang dengan
pemenuhan kebutuhan alat kesehatan masih pelanggan. Berdasarkan data Ditjen Bina
sangat bergantung pada impor. Produk dari Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan
negara Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Kemenkes pada Februari 2013, jumlah
Italia dan beberapa negara Eropa Barat lain pemohon ijin IUPAK 2011 sebanyak 496
menjadi pilihan utama karena memiliki perusahaan dan 2012 sebanyak 679
kualitas bahan yang baik, unjuk kerja yang perusahaan. Peningkatan 42,65% tersebut
prima, usia aktif pakai yang panjang dan merupakan indikasi bahwa bisnis penyaluran
terbukti lebih aman dalam penggunaannya. peralatan kesehatan elektromedis, non
Sehingga selain untuk mendukung elektromedis maupun in vitro laboratorium
pelayanan, alat-alat kesehatan tersebut masih banyak diminati.
dimanfaatkan juga sebagai sarana pendidikan Semenjak krisis Eropa 2 tahun
dan riset. terakhir, pasar Asia termasuk Indonesia
Persaingan yang ketat dalam menjadi target utama ekspansi produsen alat
pemasaran peralatan kesehatan menjadikan dari negara maju. Oleh karena itu,
pengusaha harus lebih inovatif dalam perusahaan multinasional berdatangan
melakukan promosi, membangun jaringan, membangun kantor representatif dan mencari

58
Rencana Strategis Pengembangan … (Temy S., Rizal Z., dan Setiadi D.)

mitra usaha distributor potensial untuk akan diabaikan, namun menjadi salah satu
memperkuat merek di pasar Indonesia. acuan untuk menyusun strategi. Perubahan
Keberadaan perwakilan kantor tersebut tidak tuntutan pasar danperilaku konsumen
lain bertujuan untuk lebih memperluas memerlukan peningkatan kompetensi inti
jaringan distribusi pemasaran, melakukan perusahaan.
kontak langsung dengan end user serta
menyediakan pelayanan after sales yang 2.2 Konsep Model Bisnis
lebih terpercaya agar produk menjadi lebih Beberapa ahli menjelaskan bahwa
kompetitif. model bisnis dan strategi sebagai hal yang
sama, namun ada pula yang menganggapnya
1.2 Rumusan Masalah sebagai hal yang berbeda. Pearce II dan
PT.SAV telah beroperasi dalam Robinson (2011), menyatakan bagaimana
bisnis peralatan kesehatan selama setahun, perusahaan dapat meningkatkan
namun bagi Graha Farma sebagai holding keuntungannya. Timmers (1998),
sebenarnya bisnis healthcare bukan menjelaskan bagaimana produk, layanan
merupakan hal yang baru. Sebagai dan informasi berjalan dapat menjadi sumber
perusahaan yang bergerak di bidang pendapatan dan memiliki potensi
pemasaran dan distribusi, aktifitas PT.SAV keuntungan.Rappa (2010), menyatakan
sangat bergantung kepada hubungan dengan sebuah metode untuk menjalankan bisnis
para prinsipal untuk memenuhi kebutuhan dimana akan membuat perusahaan bertahan
pasar dan sumber daya kunci yang dengan sendirinya. Osterwalder dan Pigneur
diandalkan dan sistem pemasaran. (2013), mendefinisikan model bisnis sebagai
Perusahaan harus dapat melepaskan dasar pemikiran tentang bagaimana
diri dari ketergantungan ini dengan cara organisasi menciptakan, memberikan dan
mencari peluang-peluang lain yang dapat menangkap nilai.
menjadi sumber pendapatan dan membangun Secara umum definisi yang dijelaskan
kompetensi inti sumber dayanya. Oleh mengenai model bisnis oleh beberapa ahli di
karennya diperlukan penelitian untuk melihat atas sebenarnya tidaklah jauh berbeda. Inti
model bisnis PT.SAV saat ini dan merancang utamanya adalah tentang bagaimana sebuah
model binisnya di masa yang akan datang. perusahaan dapat terus beraktifitas dan selalu
meningkat keuntungannya sehingga dapat
II. TINJAUAN PUSTAKA terus bertahan. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan teori Osterwalder dan Pigneur
2.1 Pengertian Strategi karena lebih komprehensif sehingga lebih
Pengertian strategi dikutip dari praktis untuk diterapkan. Model ini
beberapa pendapat ahli seperti Chandler memudahkan pelaku dan pengambil
(1962), Mintzberg (1994), Fred R. David keputusan bisnis dalam merancang,
(2008), Hofer dan Schendel (1986), Hamel mengevaluasi dan mengelola model
dan Prahalad (1995). Dari semua pendapat bisnisnya. Osterwalder dan Pigneur
ini terlihat bahwa perencanaan strategis menciptakan sebuah diagram yang
hampir selalu dimulai dari “apa yang dapat didalamnya terdapat kerangka model bisnis
terjadi”, bukan dimulai dari “apa yang telah yang disebut kanvas. Kanvas inilah yang
terjadi”.Strategi dibuat dengan tujuan untuk membedakan definisi model bisnis ini
mencapai tujuan perusahaan di masa yang dengan model bisnis lainnya. Dimana model
akan datang. Bukan berarti yang telah terjadi bisnis lain harus didukung oleh teori lainnya,

59
Vol.12, No.1, January 2015: 57-76

seperti value chain dan 5 forces, untuk 2.3 Analisis Lingkungan Eksternal
menganalisis sebuah model bisnis. Lingkungan eksternal oleh
Kerangka model bisnis kanvas terdiri Osterwalder & Pigneur diibaratkan sebagai
dari sembilan komponen kotak yang saling “ruang desain” atau konteks yang akan
terkait. Kotak-kotak ini berisikan elemen- mempermudah untuk memahami atau
elemen penting yang menggambarkan mengadaptasi model bisnis dengan
bagaimana organisasi menciptakan benefit mempertimbangkan berbagai hal yang
bagi pelanggan dan mendapat manfaat dari muncul di lingkungan bisnis kita misalnya
para pelanggan utamanya. Sembilan kebutuhan untuk mendapatkan pelanggan
komponen tersebut mencakup empat area baru, munculnya teknologi baru yang
utama bisnis yaitu, Customer, Penawaran, membuat produk kita menjadi usang,
Infra struktur dan Financial viability. peraturan pemerintah, pesaing yang dominan
Sembilan komponen tersebut adalah danmasih banyak lagi. Oleh Osterwalder dan
customer segment, value proposition, Pigneur (2013) pemetaan lingkungan
channel, customer relationship, revenue ekternal yang dibagi menjadi empat bidang
stream, key resources, key activities, key utama: kekuatan pasar, kekuatan industri,
partnership, dan cost structure. Model bisnis tren kunci, dan kekuatan ekonomi makro
itu merupakan blue print bagi strategi untuk (Gambar 1.).
diimplementasikan melalui struktur, proses
dan sistem organisasi.

Gambar 1.
Lingkungan Eksternal Model Bisnis

60
Rencana Strategis Pengembangan … (Temy S., Rizal Z., dan Setiadi D.)

2.4 Analisis Internal Data kualitatif adalah data yang berbentuk


Analisis internal adalah analisis yang kata, kalimat, skema dan gambar. Data-data
berfokus pada faktor kekuatan dan didapat dari internal PT. SAV, asosiasi,
kelemahan internal yang memberikan literatur dan wawancara dengan narasumber.
keunggulan dan kekurangan tertentu bagi
organisasi dalam upaya memenuhi 3.2 Pengembangan Kerangka Analisis
kebutuhan target pasarnya. Analisis internal Penelitian ini difokuskan untuk
dilakukan terhadap sumber daya yang menentukan model bisnis yang akan tepat
dimiliki perusahaan seperti sumber daya untuk PT. SAV dalam rangka menangkap
manusia, sistem operasi, teknologi, sarana peluang-peluang yang diharapkan dapat
dan sebagainya yang bertujuan untuk menjadi panduan untuk mengembangkan
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan bisnisnya. Untuk mengetahui posisi
dalam bersaing. perusahaan yang berkaitan dengan kekuatan,
Perbedaan penelitian ini dengan kelemahan, peluang dan ancaman ditinjau
penelitian–penelitian lain adalah bahwa dari segi:
perusahaan yang menjadi obyek penelitian • Eksternal meliputi kondisi pasar, jumlah
menggunakan pola bisnis business to pesaing, perkembangan teknologi,
business (B to B) kepada instansi rumah kebijakan pemerintah, daya beli dan
sakit yang menjadi pelanggan. Ciri khas perilaku konsumen, lingkungan sosial, dan
bisnis B to B untuk peralatan investasi kondisi perekonomian.
kesehatan adalah memerlukan tingkat • Internal perusahaan yang meliputi produk,
layanan yang relatif kompleks, nilai transaksi harga, sumber daya, kekuatan finansial,
besar namun memerlukan waktu yang cukup penggunaan teknologi, serta mutu
panjang untuk mendekatkan diri kepada pelayanan.
pelanggan, terdapat beberapa pihak Kerangka analisis dan pokok-pokok
pengambil keputusan (pengguna, pembahasan dalam tesis ini dapat dijelaskan
manajemen, bagian administrasi pembelian, seperti pada Gambar 2. sebagai berikut :
panitia pengadaan, direksi) tingkat
persaingan pemasok (supplier) yang tinggi,
dan posisi tawar pembeli yang lebih kuat
keputusan (pengguna, manajemen, bagian
administrasi pembelian, panitia pengadaan,
direksi) tingkat persaingan pemasok
(supplier) yang tinggi, dan posisi tawar
pembeli yang lebih kuat.

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian yang dilakukan penulis
merupakan penelitian kualitatif. Dalam
penelitian kualitatif, teori memiliki peranan
yang sangat penting yang disusun melalui
proses pengumpulan data, kategorisasi data
dan pengembangan pola atau susunan teori.

61
Vol.12, No.1, January 2015: 57-76

Gambar 2.
Kerangka Analisis Penelitian

3.3 Pengumpulan Data kekuatan perusahaan menurut sudut


3.3.1 Data Primer pandangnya.
Data Primer diperoleh melalui • Pendapat narasumber mengenai kondisi
wawancara dengan pemegang keputusan lingkungan bisnisnya, peluang dan
perusahaan untuk mengetahui: ancaman apa yang sedang dan akan
• Kondisi PT.SAV saat ini, apakah sudah dihadapi.
berjalan sesuai dengan rencana yang dibuat • Visi dan rencana PT.SAV di masa yang
oleh pemimpin puncak. akan datang.
• Masalah yang dihadapi PT. SAV untuk Pertanyaan pada wawancara
mencapai target yang telah ditetapkannya. berhubungan dengan identifikasi kelemahan
Apa yang menjadi kelemahan dan dan kekuatan serta peluang dan ancaman

62
Rencana Strategis Pengembangan … (Temy S., Rizal Z., dan Setiadi D.)

didasarkan pada daftar panduan dari teori Amerika Serikat merupakan sebuah
Osterwalder dan Pigneur (2013). keunggulan nilai yang memberikan
kemudahan untuk dapat diterima oleh pasar.
3.3.2 Data Sekunder
Pengumpulan data dilakukan dari 4.1.3 Channels
sumber yang tersedia dari dalam (internal) Dalam penyampaian value
maupun luar (eksternal) perusahaan berupa proposition-nya, PT. SAV secar arutin
profil dan latar belakang perusahaan, melakukan kegiatan komunikasi promosi
visi/misi perusahaan, struktur organisasi, brand dan produk kepada para dokter,
posisi perusahaan, publikasi perusahaan, operator maupun manajemen rumah sakit
jurnal penelitian, artikel, publikasi website, atau pemilik klinik. Kegiatan yang dilakukan
data asosiasi dan sumber lain yang relevan dalam channels ini masih relatif sederhana
dengan penelitian. dan hanya berfungsi untuk meningkatkan
awareness. Media promosi yang digunakan
IV. HASIL PENELITIAN masih tergolong konvensional bersifat
komunikasi satu arah.
4.1 Model Bisnis Saat Ini
Sebagai perusahaan yang telah 4.1.4 Customer Relation
berdiri selama setahun PT. SAV telah Sebagai perusahaan yang baru
memiliki model bisnis yang secara umum berdiri, kegiatan customer relation yang
tidak berbeda dengan pesaing. Berikut dilakukan oleh PT. SAV lebih ditujukan
adalah penjelasan mengenai model bisnis untuk mengakuisisi pelanggan baru atau
PT. SAV saat ini. mengubah calon pelanggan agar dapat
menjadi pelanggan aktual. Pelanggan yang
4.1.1 Customer Segment dimaksud adalah user yang memiliki
Sebagai perusahaan yang kemampuan untuk mempengaruhi pengambil
memasarkan peralatan kesehatan investasi, keputusan dalam pembelian alat kesehatan
pelanggan utama yang dituju oleh PT. SAV baik di tempat ia bekerja maupun di
adalah pasar institusi yaitu rumah sakit dan lingkungan sejawatnya.
klinik sehingga bentuk kegiatan pemasaran
dikategorikan sebagai Business to Business 4.1.5 Revenue stream
(B to B). Adapun rumah sakit yang dipilih Pendapatan utama PT.SAV
menjadi sasaran utama PT. SAV adalah kelas diharapkan akan diperoleh dari penjualan
A dan B yang memiliki standar pelayanan alat-alat kesehatan investasi dan disposable,
dan kelengkapan alat spesialis dan sub- dan layanan perawatan dan perbaikan alat
spesialis yang luas. yang telah terpasang.
Saat penulisan ini pendapatan
4.1.2 Value Proposition perusahaan belum maksimal karena pada
PT. SAV memiliki mitra keagenan tahun pertama berdiri PT. SAV masih fokus
peralatan elektromedis dengan standar kepada pencarian partner bisnis,
kualitas Eropa dan Amerika Serikat yang menjalankan kewajiban regulasi pendaftaran
sangat ketat dan selektif dalam menetapkan produk pada instansi terkait, melengkapi key
sertifikasi standarisasi dan kontrol mutu resource dan upaya promosi
berdasarkan regulasi CE (Eropa) dan FDA memperkenalkan produk kepada para
(USA). Brand yang berasal dari Jerman dan prospek rumah sakit dan asosiasi user

63
Vol.12, No.1, January 2015: 57-76

melalui partisipasi pada beberapa kegiatan 4.1.9 Cost Structure


pameran. Sebagai perusahaan yang baru
berdiri pengeluaran dan investasi yang telah
4.1.6 Key Resources dibelanjakan PT. SAV cukup besar terutama
Sumber daya utama yang vital bagi untuk membangun aset gedung, sarana kerja,
PT. SAVsebagai sebuah usaha baru adalah rekrutmen karyawan, promosi pameran, dan
SDM yang kompeten dan berpengalaman penyediaan alat demo untuk keperluan
yang akan diharapkan dapat mempercepat peraga promosi. Hal ini menjadikan beban
pergerakan aktifitas implementasi strategi awal operasional menjadi sangat besar bagi
perusahaan yang didukung oleh sarana kerja perusahaan yang berakibat pada struktur
yang memadai. Selain memiliki key biaya yang tinggi sebesar 32,4% sebagai pos
resources yang ada di dalam perusahaannya biaya operasional pada struktur harga alat
sendiri, PT. SAV juga memiliki key yang ditawarkan.
resources lain yaitu sister company Graha Pada Gambar 3. berikut ini
holding. ditunjukkan model bisnis PT. SAV saat ini.

4.1.7 Key Partner


Alat-alat kesehatan yang dipasarkan
PT. SAV diproduksi oleh perusahaan yang
berasal dari Eropa dan USA dengan reputasi
dunia yang baik dan kualitas yang teruji.
Harga yang ditawarkan tentunya akan lebih
mahal jika dibandingkan dengan peralatan
yang diproduksi di Cina, India atau Brazil.
Oleh karenanya dalam memasarkan produk-
produknya, PT. SAV menentukan pasar
rumah sakit tipe A dan B yang dalam
memilih fasilitas alat kesehatan sangat
mempertimbangkan kualitas untuk menjaga
citra institusinya.

4.1.8 Key Activities


Kegiatan utama saat ini fokus
kepada aktifitas pemasaran dan membangun
brand awareness melalui personal selling
dan pameran. Telah banyak kegiatan
pameran asosiasi user yang diikuti dalam
setahun terakhir sehingga produk yang
dipasarkan oleh PT. SAV secara perlahan
mulai dikenal. Hanya saja penyebaran
promosi di daerah masih belum merata
karena belum lengkapnya sumber daya
marketing di beberapa cabang karena masih
dalam tahap seleksi dan rekrutmen.

64
Rencana Strategis Pengembangan … (Temy S., Rizal Z., dan Setiadi D.)

Gambar 3.
Model bisnis PT. SAV saat ini

4.2 Analisis Internal Perusahaan mencari kekuatan dan kelemahan perusahaan


Cara yang dilakukan untuk dengan menanyakan pendapat dari internal
melakukan analisis internal adalah dengan perusahaan. Untuk keperluan tersebut,

65
Vol.12, No.1, January 2015: 57-76

penulis telah menyiapkan serangkaian Direktur PT. SAV telah terbangun selama 10
pertanyaan yang berhubungan dengan tahun pada perusahaan distributor
sembilan komponen model bisnis PT. SAV sebelumnya, sehingga telah terbentuk
saat ini. kepercayaan. Selain bermitra dengan
produsen produk, perusahaan berencana akan
4.2.1 Proposisi Nilai bermitra dengan penyedia alat kesehatan di
Pada pertanyaan mengenai propisisi beberapa daerah di Indonesia sehingga
nilai ini penulis berusaha untuk melihat memungkinkan memperoleh informasi
kekuatan dan kelemahan yang terjadi pada tentang peluang kebutuhan alat kesehatan di
komponen yang berhubungan dengan value luar jangkauan tim pemasaran.
proposition. Pihak manajemen PT. SAV
merasa bahwa proposisi nilai yang 4.2.4 Hubungan dengan Pelanggan
ditawarkan saat ini masih belum dapat sesuai Pertanyaan menyoroti pada
dengan kebutuhan pelanggan di tengah kelemahan dan kekuatan dari komponen
begitu ketatnya tekanan persaingan diantara customer segment, channel dan customer
para distributor alat kesehatan dan relation. Hubungan rumah sakit dengan
pertimbangan para target market yang supplier-nya tidaklah sering berpindah
menjadikan harga sebagai faktor penentu karena pada umumnya rumah sakit lebih
yang sangat dominan dalam pemilihan merek senang untuk bekerjasama dengan distributor
maupun produk. Namun demikian penyalur tunggal untuk mempermudah
perusahaan mengambil keputusan untuk kontak layanan purna jual. Dalam memenuhi
berfokus pada 4 bidang utama yang akan seluruh kebutuhan rumah sakit maka
dilayani yaitu radiologi, bedah, ortopedi dan supplier akan membeli dari perusahaan lain
urologi guna mengerahkan sumber daya dan dan bertindak sebagai mediator atau reseller.
kompetensi agar menjadi lebih profesional Pada Gambar 4. berikut ini
dan ahli di bidang tersebut. ditunjukkan model bisnis kekuatan dan
kelemahan PT. SAV.
4.2.2 Penilaian Biaya dan Pendapatan
Pada pertanyaan mengenai penilaian
biaya dan pendapatan penulis berusaha untuk
melihat kelemahan dan kekuatan yang
berhubungan dengan komponen revenue
stream dan cost structure. PT. SAV
sebenarnya memiliki keuntungan yang cukup
besar dari hasil penjualan produk- produknya
walaupun saat ini belum bisa dinikmati
karena sebagian besar masih digunakan
untuk biaya pembentukan perusahaan yang
targetnya harus sudah dapat selesai pada
awal tahun 2014.

4.2.3 Infrastruktur
Jalinan hubungan manajer kunci
mitra produsen HOLOGIC dan DEL
MEDICAL dengan General Manager dan

66
Rencana Strategis Pengembangan … (Temy S., Rizal Z., dan Setiadi D.)

Gambar 4.
Model Bisnis Kekuatan dan Kelemahan PT. SAV

4.3 Analisis Eksternal Perusahaan pertanyaan Osterwalder dan Pigneur (2013).


Pemantauan, identifikasi dan analisa Pertanyaan yang diajukan meliput
lingkungan eksternal sangat membantu lingkungan eksternal perusahaan yang terdiri
perusahaan dalam rangka mengenali dan dari :
memprediksi faktor ketidakpastian. • Kekuatan Pasar yang didalamnya akan
Kemampuan untuk memahami perubahan membahas tentang isu pasar, segmentasi
lingkungan akan menciptakan model bisnis pasar, kebutuhan dan permintaan, biaya
yang efektif dan kompetitif. Dalam peneltian pelanggan untuk melakukan perpindahan
ini analisis lingkungan bisnis peralatan brand dan seberapa besar daya tarik
kesehatan merujuk kepada metode panduan pendapatan dari bisnis ini.

67
Vol.12, No.1, January 2015: 57-76

• Kekuatan Industri yang akan membahas proses registrasi berjalan lebih lama.
tentang para pelaku yang ada dalam bisnis Melemahnya kurs mata uang juga
ini, bagaimana peluang pemain baru untuk menjadikan harga peralatan melambung. Hal
masuk dalam bisnis ini, produk atau jasa lain adalah tingginya biaya akuisisi SDM
yang dapat menggantikan, pemasok dan pemasaran berpengalaman.
pelaku rantai nilai, stakeholder. Pada Gambar 5. berikut ini
• Tren Kunci yang didalamnya termasuk ditunjukkan model bisnis peluang dan
tren teknologi, tren regulasi, tren ancaman PT. SAV.
masyarakat dan budaya serta tren sosio
ekonomi.
Dari analisis eksternal ini kita akan
mengetahui potensi peluang dan ancaman
yang akan dihadapi dalam menjalankan binis
alat kesehatan.

4.3.1 Potensi Peluang


Pertumbuhan rumah sakit dalam 3
tahun terakhir begitu pesatnya. Hal ini
berhubungan dengan semakin tingginya
kepedulian masyarakat terhadap kesehatan.
Penerapan JKS di 2014 dan persiapan
menghadapi AFTA (Asean Free Trade Area)
di 2015 juga mendorong pembangunan
fasilitas rumah sakit. Rumah sakit yang telah
beroperasi juga memerlukan peremajaan
alatnya demi meningkatkan mutu layanan.
Sektor perbankan juga memberikan sinyal
positif dengan memberikan kemudahan
peminjaman dana sebagai modal usaha dan
investasi di sektor kesehatan.

4.3.2 Potensi Ancaman


Peluang bisnis yang besar berjalan
seiring dengan makin tumbuh
berkembangnya jumlah pesaing. Semakin
banyaknya merek alat kesehatan yang
menyasar pasar Indonesia membuka peluang
bagi para distributor alat kesehatan baru
yang beroperasi meramaikan situasi
persaingan. Pemerintah juga mengetatkan
proses regulasi pendaftaran produk
kesehatan di Kemenkes dengan menerapkan
sistem online. Hal ini akan mempersulit
kesiapan pemasaran alat kesehatan
khususnya pada instansi pemerintah karena

68
Rencana Strategis Pengembangan … (Temy S., Rizal Z., dan Setiadi D.)

Gambar 5.
Model Bisnis Peluang dan Ancaman PT. SAV

69
Vol.12, No.1, January 2015: 57-76

4.4 Kanvas Model Bisnis Masa Depan menyediakan kemudahan pembiayaan dan
Model bisnis masa depan dibuat perusahaan investor medik yang
dengan memadukan analisis eksternal menyewakan alat kepada rumah sakit
(peluang dan ancaman) dengan analisis tertentu dengan imbalan bagi hasil tiap
eksternal (kekuatan dan kelemahan). tindakan pasien. Kekuatan inti pada fokus
pemasaran produk radiologi, ortopedic,
4.4.1 Segment urologi dan peralatan bedah perlu terus
Penetapan rumah sakit kelas A dan dijaga agar dan konsisten menggarap potensi
B dirasa telah tepat, namun untuk dapat pasar pada area tersebut. Kecepatan respon
meningkatkan pendapatan sasaran perlu layanan servis dapat dijadikan sebagai nilai
lebih spesifik pada rumah sakit pendidikan jual dengan memberikan jaminan response
dan rumah sakit khusus yang termasuk time dalam jangka waktu tertentu yang lebih
dalam kategori type A dan B. Selain itu pasti.
rumah sakit berskala Internasional juga Value proposition yang hendak
merupakan pangsa pasar yang potensial dicapai secara kualitatif adalah menciptakan
sebagai key account bagi target pemasaran kepuasan bagi pelanggan dengan cara
mengingat jenis ini sangat memperhatikan menawarkan solusi kemudahan cara
kualitas dalam pembelian investasi alat pembayaran dan secara kuantitatif adalah
mengikuti panduan standard lembaga memberikan kecepatan layanan purna jual
akreditasi internasional. Perusahaan supplier bergaransi.
pemain tender pengadaan alat instansi
pemerintah dan sub distributor dapat 4.4.3 Channels
dijadikan sebagai segmen baru dalam upaya Sebagai perusahaan yang baru
membentuk strategi kemitraan dan memulai usahanya, PT. SAV tidak memiliki
konsorsium guna mengatasi keterbatasan pilihan lain selain harus memanfaatkan
perusahaan untuk dapat memenuhi semua segala sarana dan saluran untuk
kebutuhan peralatan bagi suatu rumah sakit. menyampaikan pesan informasi produk,
layanan serta value proposition kepada
4.4.2 Value Propositions segmen pasar yang dituju. Sinergi dengan
PT. SAV akan memasarkan alat anak perusahaan lain dapat memperkuat
kesehatan di 4 bidang utama : radiologi, keyakinan calon pelanggan selain juga
bedah, ortopedi dan urologi dengan cara memperluas area penyebaran informasi.
melakukan integrasi dengan grup usaha lain Propinsi, kota atau kabupaten dengan
seperti PT.SAP, PT.OGS dan PT. Mensch pendapatan daerah yang besar dan taraf
Pharma melalui aktifitas : ekonomi masyarakat yang tinggi harus
• Joint promotion yaitu melakukan aktifitas mendapatkan perhatian khusus oleh tim
promosi bersama anak perusahaan Graha marketing untuk mengelola potensi.
Farma yang lain. Pemanfaatan saluran konvensional, kegiatan
• Melakukan paket bundling dengan produk personal selling dan pameran harus
farmasi Ethical yang memiliki potensi didukung promosi melalui oleh moda saluran
reguler pemakaian yang besar dengan lain untuk memperluas cakupan area. Perlu
karakter produk yang spesifik dan harga memanfaatkan teknologi digital melalui
jual yang tinggi. publikasi informasi pada website perusahaan
PT.SAV perlu menjalin kerjasama dan menyediakan portal pemesanan on line
dengan perusahaan keuangan untuk

70
Rencana Strategis Pengembangan … (Temy S., Rizal Z., dan Setiadi D.)

maupun email, membentuk komunitas user sekelompok tenaga ahli praktisi alat dapat
melalui social media. mendatangkan pendapatan dengan cara
memasarkan jasa pelatihan lanjutan kepada
4.4.4 Customer Relationship komunitas pengguna dengan penguasaan
Kegiatan customer relation yang ilmu terapan baru maupun refreshment
dilakukan PT.SAV lebih bertujuan untuk training bagi para operator.
mengakuisisi pelanggan baru. Strategi apa
yang akan dipilih dalam menghadapi pesaing 4.4.6 Key Resources
utama, apakah secara frontal atau secara Kunci keberhasilan bisnis pemasaran
gerilya menghantam pesaing. Serangan ini sangat bergantung kepada sumber daya
terbuka tentunya akan mengundang reaksi tim marketing, visi dan kompetensi
perlawanan pesaing untuk mematikan pemimpin, serta jaringan yang dimiliki oleh
potensi bagi PT. SAV. Selain melalui perusahaan. Keahlian komunikasi dan jiwa
promosi komunikasi dua arah dedicated pelayanan tim marketing perlu senantiasa
personal assistance terhadap user potensial, untuk ditingkatkan, diberlakukan sistem
perlu adanya investasi kegiatan reward and punishment yang adil untuk
penyelenggaraan edukasi dan pelatihan menumbuhkan iklim kompetisi secara
aplikasi pengenalan teknologi alat terbaru positif, sistem skema insentif yang menarik,
untuk menciptakan minat user terhadap serta jaminan kesempatan berkarir yang
adopsi peralatan baru. Hubungan pelanggan terprogram. Aset utama berupa merek
dijaga dengan memberikan layanan purna dagang produk yang dikenal kualitasnya
jual sesuai komitmen dan lebih bersifat secara internasional merupakan citra positif
proaktif. yang mempermudah penerimaan produk
oleh calon pelanggan. Sinergi antar sumber
4.4.5 Revenue Streams daya marketing dan merek dagang yang
Melalui cabang perwakilan tim diageni harus terbentuk dalam memperkuat
pemasaran pada kota besar di area potensial brand awareness pada pasar domestik.Tim
dengan pendapatan daerah yang tinggi servis yang mendukung aktifitas purna jual
diharapkan dapat memanfaatkan peluang juga mutlak disiapkan dengan jumlah
belanja anggaran daerah pembangunan personil yang sesuai kebutuhan.Sinergi
infrastruktur kesehatan dan menangkap bisnis antar lini usaha harus terintegrasi
peluang pertumbuhan rumah sakit swasta. melalui koordinasi dari bagian Corporate
Peralatan yang memerlukan pemakaian Project menjadikan kekuatan baru dalam
disposable seperti mesin X-ray, ESWL, pelayanan produk healthcare. Tim IT
perangkat kamar bedah dan sterilisator penunjang teknologi informasi perlu
diberdayakan untuk mendatangkan diadakan guna mendukung inovasi promosi
pendapatan berulang melalui pembelian rutin pemasaran.
bahan habis pakainya. Tim teknis servis yang
terlatih dengan peralatan kerja yang 4.4.7 Key Activities
memadai dapat diberdayakan untuk melayani Kegiatan utama pemasaran yang
jasa kalibrasi, perbaikan dan perawatan penting dilakukan adalah upaya penciptaan
peralatan merek lain yang sejenis, kebutuhan (creating demand) terhadap user
menjadikan divisi servis sebagai bisnis unit pengusul untuk menginisiasi proposal
yang dapat mendatangkan keuntungan (profit pengadaan barang baru maupun unit
center) . Tim aplikasi yang dibentuk dari pengganti atau back up terhadap alat yang

71
Vol.12, No.1, January 2015: 57-76

telah lama digunakan. Hal ini dilakukan dan cost operasional bagian keuangan,
melalui aktifitas kunjungan tatap muka personalia dan general affairs dilakukan
dengan user, presentasi formal, mengadakan secara terpusat di grup usaha dapat ditempuh
pelatihan dan workshop aplikasi alat, untuk meringankan biaya. Biaya rutin
program trial alat, serta pemberian donasi infrastruktur dan operasional (personal
sampel untuk disposable. Juga dilakukan expenses, marketing expenses, dan general
publikasi promosi melalui pameran alat expenses) dikendalikan sesuai tingkat
kesehatan, iklan media profesi kesehatan dan kepentingannya, sponsorship dan biaya
pemanfaatan media website serta promosi lain harus diukur pengaruhnya
telemarketing. Cara yang efektif dapat terhadap penjualan menjaga agar harga jual
ditempuh dengan masuk pada jaringan alat yang ditawarkan menjadi lebih
tingkat manajemen pelanggan rumah sakit kompetitif.
yang telah dilayani oleh grup usaha PT. Pada Gambar 6. berikut ini
OGS, PT. SAP dan tim PT. Mensch Farma. ditunjukkan model bisnis PT. SAV masa
datang.
4.4.8 Key Partnership
Kekuatan yang dimiliki saat ini
adalah bermitra dengan empat produsen alat
Hologic, Del Medical, VG Medical, dan
MTS yang memilki kualitas produk yang
unggul. Sumber pendapatan berulang dapat
diperoleh dari konsumabel film radiologi
dari produsen Primax. Kemitraan kunci lain
melalui kerjasama dengan sub-distributor,
lembaga pendanaan bank maupun swasta,
serta investor peralatan kesehatan.
Penunjukan mitra sub-dealer diharapkan
berdampak positif terhadap jangkauan pasar
yang lebih luas, menciptakan sinergi di
lapangan dengan tim marketing PT. SAV
dan sekaligus menghemat biaya operasional.
Lembaga pendanaan memberikan alternatif
penyelesaian masalah jika pembeli memiliki
kendala ketersediaan dana sementara
kebutuhan tidak dapat ditunda.

4.4.9 Cost Structure


Segala kegiatan yang bertujuan
untuk menyampaikan value proposition guna
memperoleh pendapatan harus senantiasa
diikuti dengan kontrol terhadap biaya
operasional. Perlu selektif dalam memilih
kegiatan dan media promosi agar prinsip
efisiensi dan efektifitas dapat tercapai.
Sharing budget promosi dengan key partners

72
Rencana Strategis Pengembangan … (Temy S., Rizal Z., dan Setiadi D.)

Gambar 6.
Model Bisnis PT. SAV Masa Datang

73
Vol.12, No.1, January 2015: 57-76

V. KESIMPULAN DAN SARAN Pendapatan dapat diperoleh melalui


aktifitas jaringan pemasaran internal, grup
5.1 Kesimpulan usaha maupun kemitraan eksternal. Produk
Seiring pesatnya pembangunan disposable dan peralatan investasi yang
sektor kesehatan, minat pengusaha bidang memerlukan bahan habis pakai harus
penyalur alat kesehatan juga bertumbuh. diberdayakan guna memperoleh pendapatan
Situasi persaingan ketat diantara pengusaha secara berulang dan berkelanjutan. Divisi
harus diantisipasi oleh PT. SAV dengan teknik melalui layanan jasa perbaikan,
menerapkan model dan strategi bisnis yang penjualan spare part dan pengujian alat
tepat. Perusahaan harus menata dan mendatangkan pendapatan tambahan
mengoptimalkan sumber daya internal, sekaligus membuka jalinan hubungan
melaksanakan aktifitas pemasaran dengan dengan calon pembeli alat baru.
penciptaan customer value yang tidak mudah Sumber daya perusahaan dan brand
ditiru, melakukan kontrol terhadap yang diageni harus bersinergi dalam
pengeluaran biaya operasional agar memiliki kepentingan membangun brand awareness
daya saing, serta mengalokasikan bersama untuk memperkuat dan memperluas
keuntungan bagi upaya pengembangan usaha pengaruh pada pasar. Beberapa posisi
untuk melestarikan pertumbuhan perusahaan. jabatan baru yang mengisi fungsi pendukung
Segmentasi pelanggan dipilih pada pemasaran perlu dibentuk agar penyampaian
karakteristik pasar yang paling tepat dapat nilai kepada pelanggan dapat berjalan lebih
mengadopsi jenis dan kualitas peralatan yang efektif dan terorganisir.
disediakan. Aktifitas pemasaran dilakukan
Penciptaan diferensiasi nilai dengan penciptaan kebutuhan melalui
pelanggan dengan menawarkan kemudahan berbagai kegiatan promotif yang berfokus
dan keringanan model transaksi penjualan kepada user. Divisi servis dapat membuka
melalui kerjasama lintas anak usaha grup jalan dalam membina hubungan dengan
Graha Farma, lembaga permodalan bank calon pembeli melalui layanan teknis
maupun swasta, serta menjaga konsistensi perawatan alat.
fokus menawarkan dan melayani pada Kepercayaan mitra produsen dan
sinergi empat bidang target utama yaitu mitra usaha lokal perlu dijaga dalam rangka
radiologi, ruang bedah, ortopedi, dan urologi. menghasilkan keuntungan bersama.
Pendistribusian customer value dapat Aktifitas operasional harus diiringi
memanfaatkan jaringan pelanggan grup dengan pengelolaan efisiensi biaya dan
usaha saat ini, menempatkan perwakilan upaya kontrol lain untuk mengendalikan
cabang pemasaran pada area yang paling resiko kerugian yang mungkin timbul.
potensial, menjalin kerjasama pemasaran Rekomendasi bagi PT. SAV dalam
dengan pihak eksternal dan komunitas user rangka mengembangkan pertumbuhan usaha
alat, serta melakukan terobosan promosi pada periode 2014-2016:
yang kreatif dan efektif melalui digital • Melakukan perubahan model bisnis dari
marketing dan media komunikasi. yang sebelumnya masih bersifat umum
Perhatian utama bagi PT.SAV menjadi lebih spesifik dan unik.
adalah mendapatkan pelanggan baru melalui • Memposisikan diri sebagai spesialis fokus
pendekatan kepada komunitas pengguna bidang radiologi, ortopedi, urologi dan
dengan upaya menciptakan kebutuhan baru. ruang bedah dengan meningkatkan
kompetensi.

74
Rencana Strategis Pengembangan … (Temy S., Rizal Z., dan Setiadi D.)

• Membuat usulan struktur organisasi baru


sehubungan dengan dibutuhkannya fungsi
jabatan baru yaitu Corporate Project
Manager, IT Marketing, Product
Specialist, Corporate Finance/ HR/ IT,
Divisi unit bisnis Servis dan Aplikasi.
Penambahan jabatan ini secara otomatis
akan merubah proses dan sistem bisnis
yang berlaku menjadi lebih optimal dalam
menangkap peluang pasar.

5.2 Saran
Saran penulis bagi penelitian industri
pemasaran alat kesehatan selanjutnya :
• Model bisnis kanvas merupakan cara
efektif dalam mengevaluasi dan
menyempurnakan model bisnis yang
sedang berjalan. Model bisnis lain dari
Timmers (1998) atau Rappa (2010) juga
dapat diterapkan melalui pendekatan
perangkat analisis yang berbeda.
• Penilitian industri alat kesehatan memiliki
kendala karena tidak tersedianya data
pangsa pasar masing - masing brand, jenis
produk dan pelaku pemasaran baik dari
Kemenkes, Perhimpunan Rumah Sakit
maupun asosiasi user seperti pada industri
Farmasi. Oleh karenanya diperlukan upaya
pendataan secara sampling yang
memerlukan cukup waktu dan biaya untuk
menjangkau sejumlah rumah sakit yang
menjadi target obyek pengumpulan data.

75
Vol.12, No.1, January 2015: 57-76

DAFTAR PUSTAKA

Alexander Osterwalder & Yves Pigneur. 2012 ,Business Model Generation, PT. Elex Media Computindo,
Jakarta.
Hendrawan Supratikno & Anton Wachidin Widjaja. 2005. Advanced Strategic Management, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Tim PPM Manajemen.2012. Business Model Canvas, PPM, Jakarta.
Fred R. David. 1991 .Strategic Management: Strategic Planning. Macmillan, New York.
Philip Kotler & Gary Amstrong.1994. Dasar – Dasar Pemasaran. CV. Intermedia, Jakarta.
Michael d. Hut & Thomas W. Specch. 1998. Business Marketing ManagementA strategic view of industrial
and organizational markets, The Drydenn Press, New York.
Hermawan Kertajaya.2010. Connect Surving New Wave Marketing, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Company Profile Graha Holding dan SAV 2012. Tangerang Selatan.
Hospital Directory 2013 – 2014, Infomedia, Jakarta.
www.depkes.go.id, Kementrian KesehatanRepublik Indonesia, 2013.
www.bps.go.id, Biro Pusat Statistik, 2013.
www.oecd.org/health/healthdata, Organization for Economic Co-operation and Development, 2013.
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftarprovinsi_Indonesia_menurut_PDRB_per_kapita

76

Anda mungkin juga menyukai