Anda di halaman 1dari 39

Nama : Kezia Oktavia

Kls:X-2

1.Singa Afrika

Klasifikasi

Kelas:mamalia

Bangsa: Carnivora

Suku:Felidae

Marga:panthera

Jenis:panthera leo massaicus

Deskripsi:

•merupakan kucing terbesar berotot ,berdada dalam dengan kepala pendek, bulat,leher yang
berukuran telinga bulat.singa jantan memiliki Surai yang menonjol. Berat badan antara 200-250kg,
panjang total sekitar 2,70m, tinggi pundak sekitar 0,90 M, bulunya bervariasi dalam warna dari abu -
abu keperakan, merah , kekuningan,dan coklat gelap.

Habitat: • pandangan rumput,savana


•perkembangbiakan

Dewasa kelamin 3-4 tahun, lama kebuntingan sekitar 105-110 hari, dapat melahirkan 1-3 ekor anak

•Makanan

Mamalia kecil,Aves

2.Kura kura sawah

Klasifikasi :

Kelas:Chordata

Bangsa:Testudines

Suku:Geoemydidae

Marga:Cuora

Jenis:Cuora amboinensis

Deskripsi:

•Kura-kura adalah jenis fauna yang yang dapat hidup secara semi aquatik, yaitu dapat hidup di air
dan juga dapat hidup di darat. Khususnya Kura-Kura Sawah ada 4 jenis subspesies yang dapat
dibedakan berdasarkan warna dan bentuk tempurungnya, yaitu :

1.Amboinensis,wilayah penyebarannya ada di pulau-pulau yang ada di Indonesia Timur, seperti


Timor, Sulawesi, Maluku, dan pulau kecil lainnya.
2.Couro, penyebarannya ada di pulau-pulau Indonesia bagian barat, seperti Bali, Jawa, Sumatra, dan
juga Sumbawa.

3.Kamaroma, penyebarannya ada di daratan Asia Tenggara, seperti di Indocina (Kamboja, Vietnam
selatan dan tengah, serta Laos Selatan), ada juga di Thailand, Singapura dan Semenanjung Malaysia.

4.Lineata, penyebarannya ada di kawasan Burma saja.

Habitat:

•sungai

•Rawah

•Sawah

Perkembangbiakan

Jantan hanya memanjat, betina terkunci dikepala

Sehingga menutup bagian cangkangnya, membuka bagian belakang, masa inkubasi sekitar 120 hari.

Makanan:

•ikan-ikan kecil

•sayur,

•buah-buahan

3.Buaya senyulong

Klasifikasi
Buaya merupakan jenis buaya yang kecil dan pendek. Panjang tubuhnya dapat mencapai 3,5 m teli
jarang sekali ditemukan. Tubuhnya berwarna abu-abu dengan beberapa bagian tubuh berwarna
gelap, dan kuning.Buaya ini sangat berbeda sekali, karena memiliki moncong yang sangat kecil dan
panjang.Terkadang moncongnya sedikit melengkung keatas. Buaya ini mempunyai ukuran gigi yang
hampir samaReptilia

Bangsa: Crocodilia

Suku:Tomistominae

Marga: Tomistoma

Jenis: Tomistoma schiegell

Deskripsi:

•Buaya senyulong merupakan jenis buaya yang kecil dan pendek. Panjang tubuhnya dapat mencapai
3,5 m tetapi ini sangat jarang sekali ditemukan. Tubuhnya berwarna abu-abu dengan beberapa
bagian tubuh berwarna gelap, dan kuning.Buaya ini sangat berbeda sekali, karena memiliki moncong
yang sangat kecil dan panjang.Terkadang moncongnya sedikit melengkung keatas. Buaya ini
mempunyai ukuran gigi yang hampir sama.

Habitat:

•sungai

•danau

•Rawah

Makanan

•ikan

•Burung air

•Amfibi

•Mamalia

4.Beruang hitam Amerika


Klasifikasi

Kelas: Mamalia

Bangsa:carnivora

Suku:Ursidae

Marga:ursus

Jenis: ursus americahus

Deskripsi:

Spesies beruang yang paling umum dan kerkecil dari Amerika Utara,Bulu warna hitam. Melakukan
hibernasi di musim dingin

Habitat:

• Hutan

•rawa

Perkembangbiakan:

Musim kawin bulan Juni sampai pertengahan juli. Dengan masa hamil 220 hari. Betina dewasa
kelamin usia 2-9tahun dan jantan 3-4 tahun.

Makanan:

•buah

•serangga

•ikan

•dan mamalia kkeci

Klasifikasi

Kelas: mamalia

Bangsa: primata

Suku: cercopithecidae

Marga: macaca

Jenis: macaca fascicularis


5. Monyet ekor panjang

Deskripsi:

Monyet ini memiliki rambut-rambut tubuh berwarna abu-abu-coklat atau coklat kemerahan,
terutama dibagian dorsal tubuh, sedangkan warna rambut dibagian ventral lebih pucat. Wajah
berwarna abu-abukecoklatan dengan cambang dibagian pipi. Mata binocular, hidung pipih dan
nostril pendek saling berdekatan (kondisi catarrhini). Gigi seri (incisivus) berbentuk seperti sekop,
gigitaring (caninus) tampak jelas, dan gigi molar bertipe bilophodont. Panjang tubuh tanpa ekor
antara 40 – 47 cm; panjang ekor 50 – 60 cm.

Habitat:

•hutan pesisir

•Mangore

•hutan pantai

Perkembangbiakan:

Dewasa kelamin sekitar 3-4 tahun, masa kebuntingan sekitar 5 bulan

Makanan:

•buah buahan

•serangga
•daun-dedaunan

6. orangutan Kalimantan
Klasifikasi
Kelas:mamalia

Bangsa: primata
Suku:pongidae
Marga:pongo
Jenis:pongo pygmaeus
Deskripsi:
Merupakan satwa endemik Kalimantan, memiliki berat sekitar 50-
100kg dan panjang sekitar 1-2, 1-4m. Memiliki lengang Panjang dan
kuat , rambut berwarna kemerahan atau coklat,lama waktu hidup
bisa mencapai
35-40tahun dialam bebas dipengkaran bisa menyapai 60tahun .
Habitat:
•hutan pengunungan
•hutan atau dataran rendah sampai
•rawah
Perkembangbiakan:
Dewasa’ kelamin pada usia 10 tahun,masa kehamilan sekitar 8
bulan(223-267hari) . Melahirkan satu anak jarang yang kembar.
Anak dirawat sampai usia dua tahun.
Makanan:
•buah -buahan
•pucuk-pucuk daun bunga
•kulit kayu
•telur
•serangga

7. monyet boti

Klasifikasi :
Kelas : Mammalia
Orde: Primates
Famil : Cercopithecidae
Spesies : Macaca Cercopithecidae
Genus: Macaca
Deskripsi:
Mereka dapat ditemukan Sulawesi tengah dan dekat
Kepulauan Togian di Indonesia. Mereka terancam
akan kehilangan habitat tinggal. Pertambangan luas di
Sulawesi tengah dan di provinsi terdekat Gorontalo
diyakini memperburuk masalah hilangnya habitat.
Perkembangbiakan :
Dapat kawin pada umur 49 bulan. Lama mengandung
174 – 196 hari. Biasanya melahirkan 1 anak.
Habitat:
Spesies ini ditemukan di hutan hujan dengan ketinggian sedang dari
ketinggian laut hingga 2.000 meter. Selanjutnya dijelaskan Boti
dapat hidup di hutan primer dataran rendah, hutan sekunder
hingga ketinggian 1.300 meter diatas permukaan laut (Supriatna
dan Wahyono 2000).
Pakan:
Hewan ini menyukai makan buah terutama memakan buah ara dan
buah lainnya, tapi juga memakan bambu, biji, tunas, kecambah,
daun dan tangkai bunga, serta serangga dan binatang invertebrata
lainnya. Di dekat lahan pertanian, tanaman tersebut dapat
menyerang perkebunan jagung, buah dan sayuran. Komposisi
makan hewan ini antara lain buah 57%, daun 17%, serangga 8%,
bunga4%, tunas pohon 2%, dan sisanya berupa rumput, jamur,
moluska, tanah dan berbagai jenis vertebrata kecil lainnya
(Supriatna dan Wahyono 2000).

8. Beruk

Klasifikasi:
Kelas: primata
Anak bangsa: Anthropoidea
Suku: cercopithecidae
Marga: Macaca
Jenis : Macaca nemestrina
Habitat:
•hutan
•darat
•Hutan pantai
•Rawan
Perkembangbiakan:
Monyet jantan akan dapat menikah diusia 2 – 3 tahun.
Umur kehamilan adalah 171 hari. Biasanya akan melahirkan
1 ekor. Musim kawinnya adalah Januari – Mei

9. Merak hijau

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Galliformes
Famili: Phasianidae
Genus: Pavo
Spesies: Pavo muticus

Habitat:
Habitat Merak Hijau

Hanya terdapat di Pulau Jawa, habitat merak hijau


mulai dari dataran rendah hingga tempat-tempat yang
tinggi. Merak hijau jarang terlihat di tengah hutan dan
lebih sering terlihat di daerah hutan musim yang lebih
terbuka dekat savana. Mereka pun tidur di atas pohon
gundul yang tinggi.

Perkembangbiakan:
Burung merak berkembang biar dengan cara ovipar.
Sebelum berkembang biak, merak jantan akan
mengembangkan ekornya dan mengeluarkan suara
yang berisik untuk menarik merak betina.
Setelah musim kawin, merak betina akan bertelur.
Masa inkubasi yang dibutuhkan sampai telur menetar
adalah 28 hari.

Makanan:
•Biji-Bijian
•Cacing
•Jangkrik
•Voer

10.Rusa Tutul
Klasifikasi:

Habitat:
Hewan ini hidup di daerah terbuka dan banyak makanan.
Mereka lebih menyukai habitat padang rumput, karena
sumber makanannya berlimpah dan memudahkan hewan ini
untuk menghindari predator dan mengetahui jika
predatornya datang. Tersebar di berbagai daerah India,
Bangladesh, Nepal dan Sri Lanka.

Perkembangbiakan:
Rusa jantan memiliki berat 27-45 kg. Tinggi badannya 60-100
cm dengan panjang tubuhnya 100-150 cm. Rusa ini
mempunyai ekor yang pendek, yaitu sekitar 18-25 cm.
Tubuhnya terdapat rambut-rambut tipis, pendek dan sangat
jarang. Warna tubuhnya cokelat kemerahan dengan ciri khas
yaitu totol-totol putih pada tubuhnya. Rusa jantan memiliki
tanduk, yang digunakan untuk menunjukkan kekuatan dan
dominasinya saat musim kawin.

Makanan:
Rusa ini merupakan hewan herbivora yang memakan
berbagai jenis rumput-rumputan, tumbuhan semak dan
sayur-sayuran.

11. Kijang mas


Klasifikasi:
Habitat:
Di hutan sekitar pesisir Batakan dan Sabuhur,
Kecamatan Jorong.
Perkembangbiakan:
Keberadaan hewan itu, ujar pria yang juga
Ketua Perbakin Tanahlaut, pernah terlihat di
hutan sekitar wilayah Batakan, Kecamatan
Panyipatan hingga hutan wilayah Desa
Sabuhur, Kecamatan Jorong.
Makanan:
Buah, daun, rumput, tetapi kadang-kadang
makan telur dan bahkan sserangga

12.Beo sedang
Klasifikasi:

Habitat:
Hutan-hutan basah, terutama di bukit-bukit
dataran rendah sampai dengan dataran tinggi
1.000 sampai 2.000 di atas permukaan laut
Perkembangbiakan:
Musim bertelur untuk beo Nias ini antara
bulan Desember dan Mei.[4] Kebiasaan beo
Nias ini ketika akan bertelur adalah mencari
pohon-pohon tua atau pohon-pohon yang
sudah lapuk, yang batangnya tegak dan tinggi,
tetapi ada juga yang mencari tempat untuk
bertelur di pohon enau atau aren.[4] Beo Nias
menggunakan ranting, serat pohon dan daun-
daunan untuk membuat sarangnya.[4] Induk
beo Nias mengerami telurnya yang berjumlah
2-3 butir selama lebih kurang 3 minggu atau
21 hari.[4] Warna telur biru muda dengan
bercak-bercak warna coklat dan ungu muda.
[4] Ukuran telur rata-rata 37–26 mm.
Makanan:
Buah-buahan, biji-bijian, dan juga serangga.
13.Harimau Sumatra

Klasifikasi:
Habitat:
Harimau sumatra hanya ditemukan di pulau Sumatra. Kucing
besar ini mampu hidup di manapun, dari hutan dataran
rendah sampai hutan pegunungan, dan tinggal di banyak
tempat yang tak terlindungi. Hanya sekitar 400 ekor tinggal di
cagar alam dan taman nasional, dan sisanya tersebar di
daerah-daerah lain yang ditebang untuk pertanian, juga
terdapat lebih kurang 250 ekor lagi yang dipelihara di kebun
binatang di seluruh dunia. Harimau sumatra mengalami
ancaman kehilangan habitat karena daerah sebarannya
seperti blok-blok hutan dataran rendah, lahan gambut dan
hutan hujan pegunungan terancam pembukaan hutan untuk
lahan pertanian dan perkebunan komersial, juga
perambahan oleh aktivitas pembalakan dan pembangunan
jalan. Karena habitat yang semakin sempit dan berkurang,
maka harimau terpaksa memasuki wilayah yang lebih dekat
dengan manusia, dan sering kali mereka dibunuh dan
ditangkap karena tersesat memasuki daerah pedesaan atau
akibat perjumpaan yang tanpa sengaja dengan manusia.

Perkembangbiakan:
Kapan saja. Masa kehamilan adalah sekitar 103 hari. Biasanya
harimau betina melahirkan 2 atau 3 ekor anak harimau
sekaligus, dan paling banyak 6 ekor. Mata anak harimau baru
terbuka pada hari kesepuluh, meskipun anak harimau di
kebun binatang ada yang tercatat lahir dengan mata terbuka.
Anak harimau hanya minum air susu induknya selama 8
minggu pertama. Sehabis itu mereka dapat mencoba
makanan padat, namun mereka masih menyusu selama 5
atau 6 bulan. Anak harimau pertama kali meninggalkan
sarang pada umur 2 minggu, dan belajar berburu pada umur
6 bulan. Mereka dapat berburu sendirian pada umur 18
bulan, dan pada umur 2 tahun anak harimau dapat berdiri
sendiri. Harimau sumatra dapat hidup selama 15 tahun di
alam liar, dan 20 tahun dalam kurungan.
Makanan:
Makanan harimau sumatra tergantung tempat tinggalnya
dan seberapa berlimpah mangsanya. Sebagai pemangsa
utama dalam rantai makanan, harimau mempertahankan
populasi mangsa liar yang ada di bawah pengendaliannya,
sehingga keseimbangan antara mangsa dan vegetasi yang
mereka makan dapat terjaga.

14.Jalak Bali/ Curik Bali


Klasifikasi:
Habitat:
Jalak bali menyukai habitat hutan mangrove,
hutan rawa, hutan musim dataran rendah dan
daerah savana. Penyebaran jalak bali secara
alami hanya terdapat di Taman Nasional Bali
Barat (TNBB),). Selain itu, penyebaran jalak
bali terdapat di daerah Tegal Bunder, Lampu
Merah, Batu Gondang, Prapat Agung, Batu
Licin, dan Teluk Brumbun.
Perkembangbiakan:
Jalak bali merupakan satwa monogamus,
yaitu hanya memiliki satu pasangan dalam
satu musim kawin, sehingga sex rasionya
adalah 1:1 dan umur mulai proses
perkawinan 7-9 bulan dengan jumlah telur
maksimum sebanyak 3 butir yang dierami
oleh kedua indukan selama sekitar 16 hari.
Menurut Thompson dan Brown (2001), jalak
bali melakukan proses perkawinan di alam
pada umur dua tahun serta masa produktif
jalak bali dalam menghasilkan keturunan
untuk jantan sampai umur 17 tahun dan
untuk betina sampai umur 12 tahun.[5]
Makanan:
Buah buahan, serangan
Deskripsi:
Bulunya 90% berwarna putih bersih, pada
ujung bulu sayap dan bulu ekornya ditemukan
warna hitam lebarnya 25 mm.
Pelupuk matanya berwarna biru tua
mengelilingi bola mata, paruh runcing dengan
panjang 2–3 cm, di bagian ujungnya berwarna
kuning kecoklatan, rahangnya berwarna abu-
abu kehitaman.
Burung jantan bentuknya lebih indah,
mempunyai jambul di kepalanya dengan
beberapa helai bulu berwarna putih bersih.
Panjang dari ujung paruh sampai ujung ekor
kurang lebih 25 cm, panjang paruh 3 cm,
panjang kepala 5 cm, panjang leher 2 cm,
panjang sayap 13 cm, panjang ekor 6 cm,
dengan warna kehitaman di ujungnya
sepanjang 2 cm dan panjang kaki (tidak
termasuk paha) 4 cm.
Berat badan 107,75 gram, jumlah bulu sayap
11-12 helai dan jumlah bulu ekor 17-18 helai.
15.kapibara

Klasifikasi:
Deskripsi:
Kapibara atau nama lainnya Cabiai (Cayenne),
capybara (Brasil), carpincho (Argentina,
Uruguay), chiguire, piropiro (Venezuela),
chigüiro (Kolombia), kapoewa (Suriname),
poncho (Panama, Kolombia), ronsoco (Peru)
terlihat seperti marmut raksasa, di mana
kapibara jantan mempunyai berat 35 sampai
65 kg dan kapibara betina beratnya 36 sampai
66 kg. Tubuh kapibara sangat besar tetapi
tubuhnya yang pendek dan gemuk
mempunyai panjang 105 sampai 135 cm dan
tinggi 51 sampai 61 cm dari bahu.

Seperti hewan pengerat lainnya kapibara


mempunyai dua buah gigi seri yang terus
tumbuh selama hidupnya dan mereka harus
menggerogoti dan mengunyah untuk
memakai giginya. Warna bulunya bervariasi
dari cokelat sampai merah dan campuran
antara keduanya, kulitnya keras dan bulunya
berminyak. Kapibara mempunyai telinga yang
pendek, hidung yang kecil, dan bulu yang
pendek di seluruh tubuhnya. Mata hewan ini
sangat kecil dan terletak di atas kepalanya
dengan telinga dan hidung, juga memiliki
benjolan yang besar yang merupakan kelenjar
Scent. Kaki kapibara pendek tetapi kaki
depannya lebih panjang daripada kaki
belakangnya, serta pada jarinya mempunyai
selaput. Mereka mempunyai 4 jari pada kaki
depan dan 3 jari pada kaki belakang.

Habitat:
Kapibara merupakan hewan semi-aquatik, di
mana hewan ini dapat hidup di berbagai
macam habitat, dari hutan hujan dan dataran
bersemak sampai daerah rawa, hutan
mangrove dan padang rumput yang terbuka,
tetapi kehidupan mereka hanya terbatas di
daerah yang dekat dengan air. Mereka sangat
pendiam di daratan, tetapi sangat mahir
berenang dan menyelam di dalam air. Hewan
ini dapat diam di bawah permukaan air
selama beberapa menit dan dapat tidur di
dalam air jika terdesak. Kapibara sangat
toleran terhadap perubahan lingkungan dan
dapat dimanfaatkan di dalam habitat untuk
area pertanian dan peternakan.

Hewan ini mempunyai temperamen yang


tenang dan pendiam, hidup dalam kelompok
di mana kelompoknya mempunyai hubungan
keluarga. Kelompoknya terdiri dari satu
pejantan dan satu atau beberapa betina dan
beberapa pejantan, mereka banyak
menghabiskan waktu untuk berkubang di
dalam lumpur. Kelompok kapibara terdiri dari
2 sampai 30 ekor, bergantung terhadap
keadaan iklim, kondisi habitat, dan kepadatan
populasi. Daerah kekuasaan kapibara dapat
meliputi 10 sampai 20 ha, tetapi mereka akan
bermigrasi untuk mencari air untuk tempat
hidupnya.
Perkembangbiakan:
Kapibara dapat bereproduksi sepanjang tahun
tetapi di habitat yang bermusim, puncak
aktivitas seksual bertepatan dengan mulainya
musim hujan, di mana terjadi pada bulan
April–July. Mereka kawin di dalam air tepat
sebelum musim hujan tiba dan periode
kehamilan kapibara betina berlangsung
selama 130 hari atau 5 bulan, puncak periode
melahirkan mulai menurun pada saat akhir
musim hujan.

Kapibara betina akan hanya mempunyai 2


sampai 8 bayi kapibara pada setiap periode,
biasanya yang betina hanya mempunyai 4
bayi kapibara di dalam sarangnya. Bayi
kapibara yang baru lahir mempunyai berat
sekitar 1 – 1,5 kg, mereka sudah mempunyai
bulu dan sudah dapat melihat. Sedangkan
rata-rata pertumbuhan populasi di
peternakan di Venezuela Llanos adalah 0,42
per tahun, menghasilkan rata-rata produksi
sebesar 0,34. Kapibara muda mempunyai
rata-rata pertumbuhan sebesar 60 – 100
gr/hari tergantung dari pakan dan usianya.
Pada tahun pertama hidupnya bobot
tubuhnya akan mencapai 22 – 25 kg dan pada
tahun kedua bobot tubuhnya akan mencapai
35 – 40 kg. Kapibara muda sudah mulai
mengikuti induknya menjelajahi
lingkungannya dan akan segera makan
tumbuh-tumbuhan, tetapi mereka tetap
masih menyusui dari induknya dan akan
disapih pada saat umur 16 minggu.

Induk kapibara tidak hanya menjaga dan


mengasuh anaknya sendirian, tetapi setiap
betina dalam kelompok ikut menjaga dan
mengasuh kapibara muda. Masa reproduksi
kapibara umumnya dimulai pada saat umur
18 bulan, tetapi dalam keadaan tertentu
kapibara betina dapat kawin pada usia satu
tahun dan Kapibara betina akan mempunyai
anaknya sendiri pada saat umur 15 bulan atau
lebih.
Makanan:
Hewan mamalia ini dapat hidup 8 sampai 10
tahun di alam liar, tetapi di Kebun Binatang
mereka dapat hidup sampai 12 tahun.
Kapibara yang merupakan herbivora sering
merumput pada sore hari, sekitar pukul 16
atau 17 dan pada saat menjelang malam,
namun mereka akan sangat aktif selama
musim hujan. Kebanyakan dari hewan ini
merupakan hewan yang pemalu dan hewan
nocturnal (hewan malam hari). Dalam
merumput hewan herbivora ini merupakan
hewan yang selektif, mencari makan di
padang rumput yang pendek dan sedang di
daerah yang basah dan tergenang air.
16.Beruang madu

Klasifikasi:
Deskripsi:
Beruang madu telah dikategorikan sebagai
binatang yang mudah di serang dan terancam
kelangsungan hidupnya.Hal ini disebabkan
oleh pengerusakan habitat yang berlangsung
terus-menerus.Ancaman terbesar bagi
beruang madu memang semakin hilangnya
habitat yang berupa hutan hujan tropis,
termasuk diantaranya fragmentasi hutan dan
degradasi hutan yang disebabkan oleh
perilaku manusia berupa pembalakan hutan
secara liar serta penebangan hutan untuk
keperluan perkebunan karet, kelapa sawit
serta kopi.Ancaman lain bagi beruang madu
adalah adanya perburuan, baik dikawasan
perlindungan maupun di luar kawasan
perlindungan, bagian tubuh beruang madu
seperti katung empedu serta cairannya
banyak diperdagangkan secara gelap untuk
memenuhi permintaan pasar pengobatan
tradisional.selain itu, konflik yang terjadi
antara manusia dengan beruang madu terkait
dengan perusakan wilayah pertanian juga
merupakan ancaman bagi beruang jenis ini.[
Bencana alam seperti kebakaran hutan turut
memengaruhi kelangsungan hidup beruang
madu karena berhubungan erat dengan
kelestarian habitat serta ketersediaan
makanan.
Habitat:
Beruang madu hidup di hutan-hutan primer,
hutan sekunder dan sering juga di lahan-lahan
pertanian, mereka biasanya berada di pohon
pada ketinggian 2 – 7 meter dari tanah, dan
suka mematahkan cabang-cabang pohon atau
membuatnya melengkung untuk membuat
sarang.Habitat beruang madu terdapat di
daerah hujan tropis Asia Tenggara.
Penyebarannya terdapat di pulau Borneo,
Sumatra, Indocina, Cina Selatan, Burma, serta
Semenanjung malaya. Oleh karena itulah jenis
ini tidak memerlukan masa hibernasi seperti
beruang lain yang tinggal di wilayah empat
musim. Beruang madu pada masa lalu
diketahui tersebar hampir di seluruh benua
Asia, namun sekarang menjadi semakin jarang
akibat kehilangan dan fragmentasi habitat.
Perkembangbiakan:
Beruang madu tidak mempunyai musim
kawin tetapi perkawinan dilakukan sewaktu-
waktu terutama bila beruang madu betina
telah siap kawin. Lama mengandung beruang
betina adalah 95-96 hari, anak yang dilahirkan
biasanya berjumlah dua ekor dan disusui
selama 18 bulan.Terkadang, beruang betina
hanya terlihat dengan satu bayi dan sangat
jarang ditemukan membawa dua bayi setelah
masa kehamilannya. Hal ini sangat
dimungkinkan karena beruang madu sengaja
menunda perkawinan untuk mengupayakan
agar bayi terlahir saat induk memiliki berat
badan yang cukup, cuaca yang sesuai serta
makanan tersedia dalam jumlah yang
memadai. Beruang melahirkan di sarang yang
berbentuk gua atau lubang pepohonan
dimana bayi yang terlahir tanpa bulu dan
masih sangat lemah dapat bertahan hidup.
Bayi akan tetap tinggal di sarang sampai ia
mampu berjalan bersama induknya mencari
makanan. Bayi beruang madu di duga hidup
bersama induknya hingga berusia dua tahun
dan kemudian mulai hidup secara mandiri.
Makanan:
Beruang madu adalah binatang omnivora
yang memakan apa saja di hutan.Mereka
memakan aneka buah-buahan dan tanaman
hutan hujan tropis, termasuk juga tunas
tanaman jenis palem.Mereka juga memakan
serangga, madu, burung, dan binatang kecil
lainnya.Apabila beruang madu memakan
buah, biji ditelan utuh, sehingga tidak rusak,
setelah buang air besar, biji yang ada di dalam
kotoran mulai tumbuh sehingga beruang
madu mempunyai peran yang sangat penting
sebagai penyebar tumbuhan buah berbiji
besar seperti cempedak, durian, lahung,
kerantungan dan banyak jenis lain. Pada
wilayah yang telah diganggu oleh manusia,
mereka akan merusak lahan pertanian,
menghancurkan pisang, pepaya atau tanaman
kebun lainnya.
17.Betet kalung

KLASIFIKASI:

Anda mungkin juga menyukai