Kls:X-2
1.Singa Afrika
Klasifikasi
Kelas:mamalia
Bangsa: Carnivora
Suku:Felidae
Marga:panthera
Deskripsi:
•merupakan kucing terbesar berotot ,berdada dalam dengan kepala pendek, bulat,leher yang
berukuran telinga bulat.singa jantan memiliki Surai yang menonjol. Berat badan antara 200-250kg,
panjang total sekitar 2,70m, tinggi pundak sekitar 0,90 M, bulunya bervariasi dalam warna dari abu -
abu keperakan, merah , kekuningan,dan coklat gelap.
Dewasa kelamin 3-4 tahun, lama kebuntingan sekitar 105-110 hari, dapat melahirkan 1-3 ekor anak
•Makanan
Mamalia kecil,Aves
Klasifikasi :
Kelas:Chordata
Bangsa:Testudines
Suku:Geoemydidae
Marga:Cuora
Jenis:Cuora amboinensis
Deskripsi:
•Kura-kura adalah jenis fauna yang yang dapat hidup secara semi aquatik, yaitu dapat hidup di air
dan juga dapat hidup di darat. Khususnya Kura-Kura Sawah ada 4 jenis subspesies yang dapat
dibedakan berdasarkan warna dan bentuk tempurungnya, yaitu :
3.Kamaroma, penyebarannya ada di daratan Asia Tenggara, seperti di Indocina (Kamboja, Vietnam
selatan dan tengah, serta Laos Selatan), ada juga di Thailand, Singapura dan Semenanjung Malaysia.
Habitat:
•sungai
•Rawah
•Sawah
Perkembangbiakan
Sehingga menutup bagian cangkangnya, membuka bagian belakang, masa inkubasi sekitar 120 hari.
Makanan:
•ikan-ikan kecil
•sayur,
•buah-buahan
3.Buaya senyulong
Klasifikasi
Buaya merupakan jenis buaya yang kecil dan pendek. Panjang tubuhnya dapat mencapai 3,5 m teli
jarang sekali ditemukan. Tubuhnya berwarna abu-abu dengan beberapa bagian tubuh berwarna
gelap, dan kuning.Buaya ini sangat berbeda sekali, karena memiliki moncong yang sangat kecil dan
panjang.Terkadang moncongnya sedikit melengkung keatas. Buaya ini mempunyai ukuran gigi yang
hampir samaReptilia
Bangsa: Crocodilia
Suku:Tomistominae
Marga: Tomistoma
Deskripsi:
•Buaya senyulong merupakan jenis buaya yang kecil dan pendek. Panjang tubuhnya dapat mencapai
3,5 m tetapi ini sangat jarang sekali ditemukan. Tubuhnya berwarna abu-abu dengan beberapa
bagian tubuh berwarna gelap, dan kuning.Buaya ini sangat berbeda sekali, karena memiliki moncong
yang sangat kecil dan panjang.Terkadang moncongnya sedikit melengkung keatas. Buaya ini
mempunyai ukuran gigi yang hampir sama.
Habitat:
•sungai
•danau
•Rawah
Makanan
•ikan
•Burung air
•Amfibi
•Mamalia
Kelas: Mamalia
Bangsa:carnivora
Suku:Ursidae
Marga:ursus
Deskripsi:
Spesies beruang yang paling umum dan kerkecil dari Amerika Utara,Bulu warna hitam. Melakukan
hibernasi di musim dingin
Habitat:
• Hutan
•rawa
Perkembangbiakan:
Musim kawin bulan Juni sampai pertengahan juli. Dengan masa hamil 220 hari. Betina dewasa
kelamin usia 2-9tahun dan jantan 3-4 tahun.
Makanan:
•buah
•serangga
•ikan
Klasifikasi
Kelas: mamalia
Bangsa: primata
Suku: cercopithecidae
Marga: macaca
Deskripsi:
Monyet ini memiliki rambut-rambut tubuh berwarna abu-abu-coklat atau coklat kemerahan,
terutama dibagian dorsal tubuh, sedangkan warna rambut dibagian ventral lebih pucat. Wajah
berwarna abu-abukecoklatan dengan cambang dibagian pipi. Mata binocular, hidung pipih dan
nostril pendek saling berdekatan (kondisi catarrhini). Gigi seri (incisivus) berbentuk seperti sekop,
gigitaring (caninus) tampak jelas, dan gigi molar bertipe bilophodont. Panjang tubuh tanpa ekor
antara 40 – 47 cm; panjang ekor 50 – 60 cm.
Habitat:
•hutan pesisir
•Mangore
•hutan pantai
Perkembangbiakan:
Makanan:
•buah buahan
•serangga
•daun-dedaunan
6. orangutan Kalimantan
Klasifikasi
Kelas:mamalia
Bangsa: primata
Suku:pongidae
Marga:pongo
Jenis:pongo pygmaeus
Deskripsi:
Merupakan satwa endemik Kalimantan, memiliki berat sekitar 50-
100kg dan panjang sekitar 1-2, 1-4m. Memiliki lengang Panjang dan
kuat , rambut berwarna kemerahan atau coklat,lama waktu hidup
bisa mencapai
35-40tahun dialam bebas dipengkaran bisa menyapai 60tahun .
Habitat:
•hutan pengunungan
•hutan atau dataran rendah sampai
•rawah
Perkembangbiakan:
Dewasa’ kelamin pada usia 10 tahun,masa kehamilan sekitar 8
bulan(223-267hari) . Melahirkan satu anak jarang yang kembar.
Anak dirawat sampai usia dua tahun.
Makanan:
•buah -buahan
•pucuk-pucuk daun bunga
•kulit kayu
•telur
•serangga
7. monyet boti
Klasifikasi :
Kelas : Mammalia
Orde: Primates
Famil : Cercopithecidae
Spesies : Macaca Cercopithecidae
Genus: Macaca
Deskripsi:
Mereka dapat ditemukan Sulawesi tengah dan dekat
Kepulauan Togian di Indonesia. Mereka terancam
akan kehilangan habitat tinggal. Pertambangan luas di
Sulawesi tengah dan di provinsi terdekat Gorontalo
diyakini memperburuk masalah hilangnya habitat.
Perkembangbiakan :
Dapat kawin pada umur 49 bulan. Lama mengandung
174 – 196 hari. Biasanya melahirkan 1 anak.
Habitat:
Spesies ini ditemukan di hutan hujan dengan ketinggian sedang dari
ketinggian laut hingga 2.000 meter. Selanjutnya dijelaskan Boti
dapat hidup di hutan primer dataran rendah, hutan sekunder
hingga ketinggian 1.300 meter diatas permukaan laut (Supriatna
dan Wahyono 2000).
Pakan:
Hewan ini menyukai makan buah terutama memakan buah ara dan
buah lainnya, tapi juga memakan bambu, biji, tunas, kecambah,
daun dan tangkai bunga, serta serangga dan binatang invertebrata
lainnya. Di dekat lahan pertanian, tanaman tersebut dapat
menyerang perkebunan jagung, buah dan sayuran. Komposisi
makan hewan ini antara lain buah 57%, daun 17%, serangga 8%,
bunga4%, tunas pohon 2%, dan sisanya berupa rumput, jamur,
moluska, tanah dan berbagai jenis vertebrata kecil lainnya
(Supriatna dan Wahyono 2000).
8. Beruk
Klasifikasi:
Kelas: primata
Anak bangsa: Anthropoidea
Suku: cercopithecidae
Marga: Macaca
Jenis : Macaca nemestrina
Habitat:
•hutan
•darat
•Hutan pantai
•Rawan
Perkembangbiakan:
Monyet jantan akan dapat menikah diusia 2 – 3 tahun.
Umur kehamilan adalah 171 hari. Biasanya akan melahirkan
1 ekor. Musim kawinnya adalah Januari – Mei
9. Merak hijau
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Galliformes
Famili: Phasianidae
Genus: Pavo
Spesies: Pavo muticus
Habitat:
Habitat Merak Hijau
Perkembangbiakan:
Burung merak berkembang biar dengan cara ovipar.
Sebelum berkembang biak, merak jantan akan
mengembangkan ekornya dan mengeluarkan suara
yang berisik untuk menarik merak betina.
Setelah musim kawin, merak betina akan bertelur.
Masa inkubasi yang dibutuhkan sampai telur menetar
adalah 28 hari.
Makanan:
•Biji-Bijian
•Cacing
•Jangkrik
•Voer
10.Rusa Tutul
Klasifikasi:
Habitat:
Hewan ini hidup di daerah terbuka dan banyak makanan.
Mereka lebih menyukai habitat padang rumput, karena
sumber makanannya berlimpah dan memudahkan hewan ini
untuk menghindari predator dan mengetahui jika
predatornya datang. Tersebar di berbagai daerah India,
Bangladesh, Nepal dan Sri Lanka.
Perkembangbiakan:
Rusa jantan memiliki berat 27-45 kg. Tinggi badannya 60-100
cm dengan panjang tubuhnya 100-150 cm. Rusa ini
mempunyai ekor yang pendek, yaitu sekitar 18-25 cm.
Tubuhnya terdapat rambut-rambut tipis, pendek dan sangat
jarang. Warna tubuhnya cokelat kemerahan dengan ciri khas
yaitu totol-totol putih pada tubuhnya. Rusa jantan memiliki
tanduk, yang digunakan untuk menunjukkan kekuatan dan
dominasinya saat musim kawin.
Makanan:
Rusa ini merupakan hewan herbivora yang memakan
berbagai jenis rumput-rumputan, tumbuhan semak dan
sayur-sayuran.
12.Beo sedang
Klasifikasi:
Habitat:
Hutan-hutan basah, terutama di bukit-bukit
dataran rendah sampai dengan dataran tinggi
1.000 sampai 2.000 di atas permukaan laut
Perkembangbiakan:
Musim bertelur untuk beo Nias ini antara
bulan Desember dan Mei.[4] Kebiasaan beo
Nias ini ketika akan bertelur adalah mencari
pohon-pohon tua atau pohon-pohon yang
sudah lapuk, yang batangnya tegak dan tinggi,
tetapi ada juga yang mencari tempat untuk
bertelur di pohon enau atau aren.[4] Beo Nias
menggunakan ranting, serat pohon dan daun-
daunan untuk membuat sarangnya.[4] Induk
beo Nias mengerami telurnya yang berjumlah
2-3 butir selama lebih kurang 3 minggu atau
21 hari.[4] Warna telur biru muda dengan
bercak-bercak warna coklat dan ungu muda.
[4] Ukuran telur rata-rata 37–26 mm.
Makanan:
Buah-buahan, biji-bijian, dan juga serangga.
13.Harimau Sumatra
Klasifikasi:
Habitat:
Harimau sumatra hanya ditemukan di pulau Sumatra. Kucing
besar ini mampu hidup di manapun, dari hutan dataran
rendah sampai hutan pegunungan, dan tinggal di banyak
tempat yang tak terlindungi. Hanya sekitar 400 ekor tinggal di
cagar alam dan taman nasional, dan sisanya tersebar di
daerah-daerah lain yang ditebang untuk pertanian, juga
terdapat lebih kurang 250 ekor lagi yang dipelihara di kebun
binatang di seluruh dunia. Harimau sumatra mengalami
ancaman kehilangan habitat karena daerah sebarannya
seperti blok-blok hutan dataran rendah, lahan gambut dan
hutan hujan pegunungan terancam pembukaan hutan untuk
lahan pertanian dan perkebunan komersial, juga
perambahan oleh aktivitas pembalakan dan pembangunan
jalan. Karena habitat yang semakin sempit dan berkurang,
maka harimau terpaksa memasuki wilayah yang lebih dekat
dengan manusia, dan sering kali mereka dibunuh dan
ditangkap karena tersesat memasuki daerah pedesaan atau
akibat perjumpaan yang tanpa sengaja dengan manusia.
Perkembangbiakan:
Kapan saja. Masa kehamilan adalah sekitar 103 hari. Biasanya
harimau betina melahirkan 2 atau 3 ekor anak harimau
sekaligus, dan paling banyak 6 ekor. Mata anak harimau baru
terbuka pada hari kesepuluh, meskipun anak harimau di
kebun binatang ada yang tercatat lahir dengan mata terbuka.
Anak harimau hanya minum air susu induknya selama 8
minggu pertama. Sehabis itu mereka dapat mencoba
makanan padat, namun mereka masih menyusu selama 5
atau 6 bulan. Anak harimau pertama kali meninggalkan
sarang pada umur 2 minggu, dan belajar berburu pada umur
6 bulan. Mereka dapat berburu sendirian pada umur 18
bulan, dan pada umur 2 tahun anak harimau dapat berdiri
sendiri. Harimau sumatra dapat hidup selama 15 tahun di
alam liar, dan 20 tahun dalam kurungan.
Makanan:
Makanan harimau sumatra tergantung tempat tinggalnya
dan seberapa berlimpah mangsanya. Sebagai pemangsa
utama dalam rantai makanan, harimau mempertahankan
populasi mangsa liar yang ada di bawah pengendaliannya,
sehingga keseimbangan antara mangsa dan vegetasi yang
mereka makan dapat terjaga.
Klasifikasi:
Deskripsi:
Kapibara atau nama lainnya Cabiai (Cayenne),
capybara (Brasil), carpincho (Argentina,
Uruguay), chiguire, piropiro (Venezuela),
chigüiro (Kolombia), kapoewa (Suriname),
poncho (Panama, Kolombia), ronsoco (Peru)
terlihat seperti marmut raksasa, di mana
kapibara jantan mempunyai berat 35 sampai
65 kg dan kapibara betina beratnya 36 sampai
66 kg. Tubuh kapibara sangat besar tetapi
tubuhnya yang pendek dan gemuk
mempunyai panjang 105 sampai 135 cm dan
tinggi 51 sampai 61 cm dari bahu.
Habitat:
Kapibara merupakan hewan semi-aquatik, di
mana hewan ini dapat hidup di berbagai
macam habitat, dari hutan hujan dan dataran
bersemak sampai daerah rawa, hutan
mangrove dan padang rumput yang terbuka,
tetapi kehidupan mereka hanya terbatas di
daerah yang dekat dengan air. Mereka sangat
pendiam di daratan, tetapi sangat mahir
berenang dan menyelam di dalam air. Hewan
ini dapat diam di bawah permukaan air
selama beberapa menit dan dapat tidur di
dalam air jika terdesak. Kapibara sangat
toleran terhadap perubahan lingkungan dan
dapat dimanfaatkan di dalam habitat untuk
area pertanian dan peternakan.
Klasifikasi:
Deskripsi:
Beruang madu telah dikategorikan sebagai
binatang yang mudah di serang dan terancam
kelangsungan hidupnya.Hal ini disebabkan
oleh pengerusakan habitat yang berlangsung
terus-menerus.Ancaman terbesar bagi
beruang madu memang semakin hilangnya
habitat yang berupa hutan hujan tropis,
termasuk diantaranya fragmentasi hutan dan
degradasi hutan yang disebabkan oleh
perilaku manusia berupa pembalakan hutan
secara liar serta penebangan hutan untuk
keperluan perkebunan karet, kelapa sawit
serta kopi.Ancaman lain bagi beruang madu
adalah adanya perburuan, baik dikawasan
perlindungan maupun di luar kawasan
perlindungan, bagian tubuh beruang madu
seperti katung empedu serta cairannya
banyak diperdagangkan secara gelap untuk
memenuhi permintaan pasar pengobatan
tradisional.selain itu, konflik yang terjadi
antara manusia dengan beruang madu terkait
dengan perusakan wilayah pertanian juga
merupakan ancaman bagi beruang jenis ini.[
Bencana alam seperti kebakaran hutan turut
memengaruhi kelangsungan hidup beruang
madu karena berhubungan erat dengan
kelestarian habitat serta ketersediaan
makanan.
Habitat:
Beruang madu hidup di hutan-hutan primer,
hutan sekunder dan sering juga di lahan-lahan
pertanian, mereka biasanya berada di pohon
pada ketinggian 2 – 7 meter dari tanah, dan
suka mematahkan cabang-cabang pohon atau
membuatnya melengkung untuk membuat
sarang.Habitat beruang madu terdapat di
daerah hujan tropis Asia Tenggara.
Penyebarannya terdapat di pulau Borneo,
Sumatra, Indocina, Cina Selatan, Burma, serta
Semenanjung malaya. Oleh karena itulah jenis
ini tidak memerlukan masa hibernasi seperti
beruang lain yang tinggal di wilayah empat
musim. Beruang madu pada masa lalu
diketahui tersebar hampir di seluruh benua
Asia, namun sekarang menjadi semakin jarang
akibat kehilangan dan fragmentasi habitat.
Perkembangbiakan:
Beruang madu tidak mempunyai musim
kawin tetapi perkawinan dilakukan sewaktu-
waktu terutama bila beruang madu betina
telah siap kawin. Lama mengandung beruang
betina adalah 95-96 hari, anak yang dilahirkan
biasanya berjumlah dua ekor dan disusui
selama 18 bulan.Terkadang, beruang betina
hanya terlihat dengan satu bayi dan sangat
jarang ditemukan membawa dua bayi setelah
masa kehamilannya. Hal ini sangat
dimungkinkan karena beruang madu sengaja
menunda perkawinan untuk mengupayakan
agar bayi terlahir saat induk memiliki berat
badan yang cukup, cuaca yang sesuai serta
makanan tersedia dalam jumlah yang
memadai. Beruang melahirkan di sarang yang
berbentuk gua atau lubang pepohonan
dimana bayi yang terlahir tanpa bulu dan
masih sangat lemah dapat bertahan hidup.
Bayi akan tetap tinggal di sarang sampai ia
mampu berjalan bersama induknya mencari
makanan. Bayi beruang madu di duga hidup
bersama induknya hingga berusia dua tahun
dan kemudian mulai hidup secara mandiri.
Makanan:
Beruang madu adalah binatang omnivora
yang memakan apa saja di hutan.Mereka
memakan aneka buah-buahan dan tanaman
hutan hujan tropis, termasuk juga tunas
tanaman jenis palem.Mereka juga memakan
serangga, madu, burung, dan binatang kecil
lainnya.Apabila beruang madu memakan
buah, biji ditelan utuh, sehingga tidak rusak,
setelah buang air besar, biji yang ada di dalam
kotoran mulai tumbuh sehingga beruang
madu mempunyai peran yang sangat penting
sebagai penyebar tumbuhan buah berbiji
besar seperti cempedak, durian, lahung,
kerantungan dan banyak jenis lain. Pada
wilayah yang telah diganggu oleh manusia,
mereka akan merusak lahan pertanian,
menghancurkan pisang, pepaya atau tanaman
kebun lainnya.
17.Betet kalung
KLASIFIKASI: