Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

  Pantai Pangandaran adalah salah satu pantai terbaik di Kabupaten Pangandaran

yang letaknya berada paling selatan Jawa Barat dan berbatasan langsung dengan

Samudera Hindia, tidak heran jika destinasi wisata ini tak pernah absen oleh wisatawan

lokal maupun mancanegara.

Keindahan Pantai Pangandaran yang memiliki potensi pariwisata yang sangat

besar, ternyata sudah terkenal sejak zaman kolonial. Semenanjung dengan dua sisi

pantai di bagian barat dan timur itu sudah lama menjadi tujuan wisata. Eksplorasi

potensi wisata pantai Pangandaran berkaitan dengan pembangunan jalur kereta api

Banjar - Cijulang di awal tahun 1900-an. Merujuk kepada sejumlah literasi dan catatan

sejarah, pembangunan jalur kereta api ke wilayah Pangandaran oleh Belanda sendiri

berkaitan dengan kepentingan ekonomi kolonial. Pangandaran memiliki hasil bumi dan

hasil laut yang melimpah, sehingga Belanda memutuskan untuk membangun jalur

kereta api ke wilayah ini.

Salah satu bukti pantai Pangandaran sudah menjadi destinasi wisata sejak jaman

kolonial adalah ditemukannya jejak literasi dan peninggalan hotel pertama yang berdiri

di Pangandaran.

Hotel pertama di Pangandaran itu bernama hotel Pesanggrahan yang terletak di

pantai barat Pangandaran. Hotel itu dibangun oleh perusahaan kereta api jaman kolonial

Staatspoorwegen sekitar tahun 1911, berbarengan dengan pembangunan jalur kereta api

Banjar - Cijulang.

Salah seorang pegiat literasi Pangandaran Andi Nuroni mengatakan jejak literasi

keberadaan hotel Pesanggrahan termuat dalam pemberitaan koran De Sumatra Post

edisi 26 Agustus 1915 yang memberitakan kunjungan Gubernur Jenderal Hindia

1
Belanda Alexander Willem Frederik Idenburg. Berita itu menjelaskan bahwa

Gubernur Jenderal Hindia Belanda bermalam di Pangandaran.

"Lalu ada pula pemberitaan koran Het Nieuws Van Den Dag, edisi 10 Mei

1925," kata Andi, Rabu (22/7/2020).

Tulisan di koran itu merupakan laporan perjalanan dari Bandung menuju

Pangandaran. "Penulis mengisahkan meski tak mudah menempuh perjalanan Bandung -

Pangandaran, tapi terbayar oleh keindahan pantainya," kata Andi.

Perkembangan nya sangat pesat sekarang hotel di Pangandaran sudah banyak,

bahkan sampai ada beberapa hotel berbintang.

Salah satu departement yang harus ada di hotel adalah houskeeping

departement, karena houskeeping yang baik tidak hanya meningkatkan

pendapatan hotel, tetapi juga dapat menciptakan kesan pertama yang mengesankan dan

kesan itulah yang akan membekas di hati para tamu. Secara tidak langsung, para tamu

akan kembali penginap di hotel tersebut.

Alasan penulis memilih judul di atas adalah karena Making Bed sering dilalukan

penulis pada saat praktik kerja lapangan, sehingga sudah paham materi tersebut.

B. Identifikasi Masalah

1. Bangaimana penerapan metode Making Bed di Krisna Beach Hotel?

C. Tujuan dan Manfaat PKL

1. Tujuan Umum

Tujuan Praktik Kerja Lapangan secara umum adalah untuk meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan siswa/siswi pada bidang House keeping.

2
2. Tujuan Khusus

a. Memperkokoh link and match antara lembaga pendidikan dan dunia kerja.

b. Mendalami program keahlian Perhotelan

c. Mematangkan keahlian yang telah ditekuni oleh siswa/ siswi.

d. Untuk mengetahui kegiatan oprational di Krisna Beach Hotel khususnya di

Houskeeping Departement.

e. Untuk menerapkan dan mengembangkan ilmu yang didapat di sekolah.

3. Manfaat Untuk Sekolah

a. Meningkatkan citra sekolah

b. Meningkatkan hubungan sekolah dengan industri perusahaan

c. Meningkatkan popularitas sekolah

d. Memberikan kontribusi dan tenaga kerja bagi perusahaan.

4. Manfaat Untuk Siswa

a. Melatih dan mengasah keterampilan siswa/siswi dalam dunia kerja

b. Menambah pengetahuan siswa/siswi tentang dunia kerja

c. Menambah kreatifitas siswa/siswi untuk mengembangkan bakat dan minat

d. Menambah pengalaman kerja

e. Menambah ilmu, terlebih ilmu yang tidak didapatkan di sekolah

5. Manfaat untuk Perusahaan

a. Mendukung citra perusahaan

b. Mendapatkan tenaga kerja sementara

c. Mendukung program pendidikan perusahaan.

3
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Latar Belakang

1. Sejarah Perusahaan

Gambar 2.1

Krisna Beach Hotel adalah perusahaan yang di bangun pada tahun 2007 s/d 2011 dan di
resmikan / lounching di tahun 2011. Nama Krisna Beach Hotel diambil dari kata pewayangan
India yaitu Krisna.

Krisna Beach Hotel beralamat di Jln. Pantai Barat No.21 Pangandaran, berlokasi yang
sangat strategis depan pantai.Krisna Beach Hotel merupakan Hotel Resort dengan
pemandangan pantai barat Pangandran. Para tamu dapat dengan mudah menikmati suasana
pantai barat Pangandaran (sunset).

Krisna Beach Hotel memiliki 63 kamar dengan berbagai type yaitu Standard room 10
kamar, Superior twin 32 kamar, Delux room 15 kamar, Executive room 5 kamar, suite room 1
kamar, layanan laundry, layanan kamar selama 24 jam, layanan keamanan 24 jam, layanan
transportasi dari dan ke bandara.

Tamu / pelanggan yang sudah menginap seperti rombongan dari perusahaan-perusahaan


dan berbagai intansi/dinas. Pada tahun 2017 s/d 2020 Krisna Beach Hotel masih termasuk type
hotel melati 3 dan pada tahun 2020 s/d sekarang telah menjadi hotel bintang 3. dan sekarang
Krisna Beach Hotel memiliki cabang di Pangandaran yaitu Krisna Beach Hotel 2.

4
Visi:

a) Hotel berstandar bintang dengan jaminan pelayanan prima dan tampil beda.

b) Terwujudnya sebuah hotel yang berkelas yang memiliki pelayanan yang maksimal
dan propesional dengan mengutamakan tamu..

Misi:

1) Memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan melalui pelayanan terbaik


sehingga memperoleh kepuasan tamu.

2) Mampu memberikan kontribusi keuntungan yang optimal bagi perusahaan.

3) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan suasana kerja yang kondusif serta
kooperatif untuk mewujudkan kepuasan kerja dan kesejahteraan karyawan.

4) Pelayanan keamanan dan kenyamanan bagi tamu hotel.

5) Menciptakan kepuasan tamu hotel, sehingga tamu dapat kembali menginap.

Fasilitas yang ada di hotel :

1. Parkir Gratis

2. Internet Gratis

3. Pantai

4. Sarapan Gratis

5. Transportasi Bandara

6. Businnes Center

7. Parkir Valet

8. WI-FI

9. Kedai Kopi

10. Kolam Renang Luar Ruangan

11. Restoran

12. Kopi Gratis

13. Teh Gratis

14. Penyewaan Mobil

15. Ruang Rapat

16. Layanan Pijat

5
17. Petugas Keamanan 24 Jam

18. Fasilitas BBQ

19. Layanan Concierge

20. Check-in 24 Jam

21. Hotel Bebas Rokok

22. Resepsionis yang siap melayani 24 jam

23. Lift

24. Panggung Terbuka

6
2. Struktur Organisasi Hotel

7
3. Disiplin Kerja

a. Hadir di tempat kerja 15 menit sebelum waktu mulai bekerja jam 05.00

b. Bekerja sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP)

c. Patuh dan taat kepada peraturan hotel maupun aturan kerja dan perintah atasan.

d. Ruang kerja dan perlengkapan selalu di jaga dengan bersih dan rapih.

e. Menggunakan peralatan kerja dengan efektif dan efisien.

f. Menggunakan jam istirahat tepat waktu dan meninggalkan tempat kerja pada waktunya.

g. Tidak pernah menunjukan sikap malas bekerja.

h. Selama kerja harus mengabsen dan bilamana tidak masuk kerja harus ada alasan yang

tepat dan harus ada tembusan kepada atasan.

4. Keselamatan Kerja

a. Jangan menggunakan alat apabila belum tau cara penggunaanya.

b. Selalu menanyakan hal yang belum diketahui kepada teknisi senior.

c. Selalu mengikuti training atau kursus

d. Mematuhi aturan jam operasional.

e. Selalu melaporkan apabila ditemukan indikasi kerusakan kepada yang bertugas atau

Supervisor (SVP)

B. Landasan Teori

1. Pengertian Standar Oprasional Prosedur (SOP)

Secara garis besar Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan serangkaian

prosedur yang perlu dilakukan untuk mendapat hasil yang diinginkan. Nantinya hal ini

akan menjadi panduan bagi karyawan tentang apa yang harus mereka lakukan.

Sementara itu, ada beberapa ahli juga yang memiliki pendapat tentang pengertian SOP itu

sendiri. Seperti, menurut Sailendra, SOP adalah panduan yang digunakan untuk

memastikan kegiatan operasional dari sebuah perusahaan / organisasi berjalan lancar.

8
Sementara menurut Moekijat, SOP adalah urutan langkah-langkah dalam hal

pelaksanaan pekerjaan, dimana pekerjaan tersebut dilakukan. Berhubungan dengan apa

yang harus dilakukan, bagaimana cara melakukannya, kapan dan dimana melakukannya,

juga siapa yang harus melakukannya. Pengertian lain dari SOP juga dikemukakan oleh

Isnani. Menurutnya, SOP merupakan dokumen yang berisi serangkaian intruksi tertulis.

Dokumen tersebut bersifat baku dan resmi.

Dokumen tersebut berisi serangkaian proses penyelenggaraan administrasi

perkantoran yang berisi cara melakukan pekerjaan, waktu pelaksanaan, tempat

pelaksanaan dan juga siapa yang melaksanakan.

 Fungsi SOP

a.) Sebagai Panduan Kerja

b.) Sebagai Dasar Hukum

c.) Memberikan Informasi Yang Berkaitan Dengan Pekerjaan.

 Tujuan SOP

a) Meminimalisir kesalahan

b) Karyawan lebih mudah mengetahui tentang pekerjaan mereka

c) Karyawan baru akan mudah beradaptasi

d) Membantu perusahaan mencapai target

2. Pengertian Making Bed

Making bed adalah mempersiapkan tempat tidur tamu yang merupakan salah

satu tahapan ekerjaan yang paling penting yang harus dikerjakan oleh seorang Room

Boy atau Room Maid. Dalam making bed, beberapa aspek penting harus diperhatikan,

yaitu; kebersihan, kerapian, keindahan, ketelitian, dan kenyamanan. Tentu saja

pengerjaannya harus sesuai dengan SOP (Standard Operating Procedure) yang telah

ditetapkan oleh masing-masing hotel.

9
3. Standar Oprasional Prosedur Making Bed Superior Room Yang Ada Di Krisna

Beach Hotel

a) Tarik bed ke belakang satu langkah untuk mempermudah pengerjaan maaking bed.

b) Stripting semua linen kantor secara hati-hati sambil mengecekbarangkali ada

barang tamu yang tertinggal atau ada linen yang rusak atau terkena noda oleh tamu,

kemudian lipat linen kotor tersebut untuk mempermudah penyimpanan di troley

(supaya tidak menumpuk).

c) Rapihkan bed pada sebelum menebar sheet.

d) Tebar sheet sampai menutupi semua bagian bed dengan rata antara bagian atas,

bawah, kanan dan kiri.

e) Lipat tiap sisi sheet ke bagian bawah bed dengan membentuk sudut 45 derajat.

f) Tebarkan duvet cover ke atas bed, lalu masukan iner duwet ke duvet cover sampai

semua bagian terisi (tidak ada yang kopong).

g) Lipat bagian duvet atas selebar pillow.

h) Pasang pillow case ke pillow lalu letakan pillow di bagian atas/ kepala bed dengan

rapih.

i) Dorong kembali bed ke depan / head board.

10
BAB III

PELAKSANAAN PKL DI PERUSAHAAN

A. Pelaksanaan Kegiatan

Siswa/siswi diharapkan datang sebelum pukul 06.45. Pertama-tama kegiatan

yang dilakukan adalah bantu-bantu karyawan di laundry, kemudian kalau ada tamu

check out langsung ke kamar untuk membantu karyawan membersihkan toilet kamar,

setelah itu kembali ke laundry. Sesekali di bagian public area kalau karyawan public

area libur. Dan keluar dari hotel pukul 17.00

B. Waktu Kegiatan

Selama 3 bulan penulis melaksanakan PKL di Krisna Beach Hotel, dari tanggal 22

Agustus sampai 22 November 2022.

C. Jenis Kegiatan

1. Kegiatan di Laundry

a. Mencuci linen
b. Mengambil linen kotor
c. Menjemur linen
d. Melipat linen
e. Nyetrika linen
2. Kegiatan Membersihkan Kamar

a. Membersihkan toilet

b. kamarMaking bed

3. Kegiatan di Public Area

a. Menyapu 4 lantai
b. Mengepel 4 lantai

11
D. Langkah-Langkah Kerja

1. Tarik bed ke belakang satu langkah untuk mempermudah pengerjaan maaking bed.

2. Stripting semua linen kantor secara hati-hati sambil mengecekbarangkali ada barang

tamu yang tertinggal atau ada linen yang rusak atau terkena noda oleh tamu, kemudian

lipat linen kotor tersebut untuk mempermudah penyimpanan di troley (supaya tidak

menumpuk).

3. Rapihkan bed pada sebelum menebar sheet.

4. Tebar sheet sampai menutupi semua bagian bed dengan rata antara bagian atas, bawah,

kanan dan kiri.

5. Lipat tiap sisi sheet ke bagian bawah bed dengan membentuk sudut 45 derajat.

6. Tebarkan duvet cover ke atas bed, lalu masukan iner duwet ke duvet cover sampai semua

bagian terisi (tidak ada yang kopong).

7. Lipat bagian duvet atas selebar pillow.

8. Pasang pillow case ke pillow lalu letakan pillow di bagian atas/ kepala bed dengan rapih.

9. Dorong kembali bed ke depan / head board.

E. Hasil Yang Diharapkan

a. Diharapkan siswa/siswi dapat berkomunikasi dengan tamu lebih baik.

b. Kemampuan dalam bidang Houskeeping lebih baik.

c. Memahami standar pelayanan di Hotel.

d. Pengalaman yang di dapatkan selama PKL akan sangat bermanfaat bagi penulis

nantinya jika terjun ke dunia industri.

F. Hambatan-Hambatan

a. Sulit beradaptasi dengan lingkungan

b. Kesulitan dalam komunikasi dengan karyawan

c. Keterbatasan pengetahuan dalam dunia industri

d. Sering terlambat masuk hotel.

12
BAB IV

PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang diambil oleh penulis yaitu :

1. Dimanapun kita bekerja, kita harus memperhatikan Standar Operasional Prosedur

(SOP).

2. Houskeeping harus sesuai dengan SOP yang sudah ditentukan.

3. Harus tetap memperhatikan keselamatan kerja.

B. Saran-Saran

1. Saran Untuk Sekolah

a. Para pembimbing hendaknya lebih memperhatikan lagi siswa/siswi nya, agar tidak

terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

2. Saran Untuk Industri

a. Lebih memperhatikan siswa/siswi yang sedang PKL agar tidak terjadi sesuatu yang

tidak diinginkan.

3. Saran Untuk Diri

13
a. Utamakan keselamatan kerja.

b. Manfaatkan waktu sebaik-baiknya.

c. Jangan pernah mengeluh atas kegagalan dan jangan pula merasa puas atas hasil

yang dicapai.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.dutapersadajogja.com/categories/detail/54/making-bed-procedure-

yang-baik-dan-benar. diakses pada tgl 2 desember 2022

https://www.ilmuperhotelan.my.id/2019/12/langkah-langkah-making-bed-

yang-baik.html. diakses pada tgl 2 desember 2022

https://tourism.pangandarankab.go.id/artikel/destinasi-wisata-pantai-

pangandaran#:~:text=Pangandaran%2C%20Pangandaran%20Tourism

%20%2D%20Pantai%20Pangandaran,oleh%20wisatawan%20lokal

%20maupun%20mancanegara. diakses pda tgl 3 desember 2022

https://independent-hotelschool.com/2021/07/06/pentingnya-departemen-

housekeeping-di-hotel/#:~:text=Housekeeping%20yang%20baik%20tidak

%20hanya,kembali%20menginap%20di%20hotel%20tersebut. diakses pda tgl

3 desember 2022

14
LAMPIRAN

Gambar 3.2

15
Gambar 3.3

FOTO-FOTO FASILITAS HOTEL

16
Gambar 3.4 Gambar 3.5

Gambar 4.6

Gambar 3.7

Gambar 3.1 : Krisna Beach Hotel

Gambar 3.2 : Making Bed

Gambar 3.3 : Making Bed

Gambar 3.4 : Kamar yang ada di Krisnaa Beach Hotel

17
Gambar 3.5 : Kolam Renang krisna Beach Hotel

Gambar 3.6 : Restaurant Krisna Beach Hotel

Gambar 3.7 : Lift Krisna Beach Hotel

18
JURNAL

Anda mungkin juga menyukai