Anda di halaman 1dari 1

Kusta tipe tuberkuloid (pausibasiler), ditandai dengan adanya lesi kulit berbatas tegas,

keterlibatan saraf yang terbatas, tidak ditemukannya basil tahan asam pada kulit dan saraf
secara histologi, dan adanya produksi lokal sitokin tipe 1 (IFN-γ, IL-2, IL-7, IL-12, IL-15,
dan IL-18). Sedangkan kusta lepromatosa (multibasiler) ditandai oleh nodul kutan dan
daerah penebalan dermis yang luas. Basil kusta dapat dengan mudah ditemukan pada
pemeriksaan histologis diantara makrofag dan saraf, dan adanya produksi sitokin tipe 2 (IL-
4, IL-5, dan IL-10). Respon imun yang dibentuk oleh pejamu menentukan bentuk klinis
yang terjadi. Kusta tuberkuloid merupakan hasil dari imunitas seluler yang tinggi dengan
sebagian besar merupakan respon imun Th1, sedangkan kusta lepromatosa ditandai oleh
imunitas seluler yang rendah dengan respon imun humoral Th2.
Rendahnya imunitas seluler pada kusta lepromatosa ini menyebabkan replikasi basil
M.leprae yang tidak terbatas dan tersebar luas sampai mengenai multiorgan. Pada
pemeriksaan hapusan kulit, jumlah basil per lapangan pandang / Indeks bakteri (IB) bisa
mencapai 1000 atau lebih (IB = 6). (7)
Gambaran klinis mencerminkan pertumbuhan bakteri
yang sangat banyak, dimana lesi kulit tidak terlokalisir dan tersebar dengan cepat ke bagian
kulit lain, saraf, mukosa saluran napas atas, dan ke semua organ tubuh, khususnya mata,
testis, limfonodus, tulang, otot, hati dan limpa . Pasien kusta lepromatosa yang belum
(8)

mendapat pengobatan juga menjadi sumber penularan oleh karena tingginya bacterial load
dan kemampuannya untuk melepaskan sejumlah besar bakteri dari hidung mereka. (9)
Saat ini, terapi kusta lepromatosa dengan kemoterapi menggunakan multidrug therapy-
multibasiler (MDT-MB) masih menjadi pilihan pertama di seluruh dunia. Dengan
menggunakan kombinasi tiga macam obat yaitu dapson, rifampisin dan klofazimin yang
bersifat bakterisidal dan bakteriostatik, sehingga diharapkan dapat mengeliminasi penyakit
ini secara total. (10) Suksesnya MDT dan program kontrol kusta telah terbukti dengan
dicapainya status eliminasi kusta diseluruh dunia pada tahun 2000 sebagaimana yang telah
dilaporkan oleh WHO. Rejimen MDT telah memperlihatkan efikasi dan tolerabilitas yang
tinggi, dimana pada tahun 1997 dilaporkan sejumlah 8,4 juta kasus disembuhkan dengan
MDT. Awalnya, pada tahun 1982, WHO merekomendasikan rifampisin, dapson dan
klofazimin sebagai MDT

Anda mungkin juga menyukai