Tes IVA/DoIVA/TeleDoIVA
Pap smear (sitologi)
Tes DNA-HPV RT
IVA-DoIVA-TeleDoIVA
Sitologi/Pap smear ASCUS/LSIL
Sitologi/Pap smear HSIL dan AGC
Tes DNA HPV RT (Risiko Tinggi) atau partial genotyping
CoTesting : Tes DNA HPV + Sitologi
Tes DNA HPV + IVA
Pada Hand out ini terlampir TIPs dan TRICKs periksa IVA-DoIVA
Pada prinsipnya, setiap abnormalitas hasil pap smear harus dilihat serviksnya, tidak harus dengan kolposkopi.
# Jika fasilitas tersedia
Pada dasarnya, ASCUS dan LSIL dapat dilakukan manajemen konservatif. Jika hasil DoIVA/TeleDoIVA negatif, maka
* ASCUS (Atypical Squamous Cells of Undetermined Significance)
dapat dianjurkan untuk DoIVA/TeleDoIVA ulang 6-12 bulan kemudian. Perhatian khusus pada serviks post menopause
** LSIL (Low-Grade Squamous Intraepithelial Lesion)
dengan SSK tidak tampak seluruhnya. Pada kondisi ini dianjurkan untuk pemeriksaan pap smear. Jika terdapat fasilitas,
sangat dianjurkan untuk tes DNA-HPV.
RT: Risiko Tinggi
SSK: Sambungan Skuamo Kolumnar
Jika tidak tampak lesi dan hasil DNA-HPV RT negatif, maka dianjurkan skrining ulang 3-5 tahun lagi
ASC-H, HSIL
Pada algoritme ini, ada dua pilihan tes HPV, tes HPV Risiko Tinggi,
dan tes HPV Partial Genotype tipe 16, 18 terhadap tipe lain
Jika hasil tes DNA-HPV RT negatif, dianjurkan skrining ulang 3-5 tahun lagi. Jika positif,
selanjutnya dilakukan pemeriksaan Kolposkopi/IVA-DoIVA-TeleDoIVA untuk melihat adanya
Jika fasilitas tersedia
lesi. Jika tidak tampak lesi putih (acetowhite), dilakukan ECC untuk memastikan tidak adanya **** Endocervical Curetage
kelainan di kanalis servikalis. Jika terdapat lesi acetowhite, selanjutnya mengikuti algoritma
IVA-DoIVA-TeleDoIVA positif.
Co-Testing
HPV-RT + Sitologi HPV-RT + IVA
Co-Testing
HPV-RT + Sitologi HPV-RT + IVA
• Co-Testing pada dasarnya adalah dua pemeriksaan skrining • Untuk menekan budget, alternatif “Co-Testing” lain dapat
yang dilakukan bersamaan, yaitu tes DNA-HPV RT dan pap dilakukan, yaitu tes DNA-HPV RT dan IVA-DoIVA/TeleDoIVA. Jika
smear/sitologi. Jika hasil keduanya negatif, maka dilakukan hasil keduanya negatif, maka dilakukan skrining ulang 3-5 tahun
skrining ulang 3-5 tahun lagi. kemudian. Pada tes IVA dengan SSK yang tidak terlihat
seluruhnya, dianjurkan pemeriksaan sitologi/pap smear untuk
• Jika didapatkan hasil positif salah satu atau keduanya, maka memastikan tidak adanya kelainan di kanalis servikalis.
dilakukan manajemen sesuai dengan abnormalitas yang
ditemukan (lihat algoritma sebelumnya). Jika didapatkan • Jika didapatkan hasil positif salah satu atau keduanya, maka
keduanya positif, maka dilakukan kolposkopi/IVA-DoIVA, dilakukan manajemen sesuai dengan abnormalitas yang
selanjutnya mengikuti algoritma IVA-DoIVA/TeleDoIVA ditemukan (lihat algoritma sebelumnya). Jika didapatkan tes
positif. DNA-HPV RT dan DoIVA/TeleDoIVA. keduanya positif, maka
dilakukan biopsi target/LEEP/LLETZ. Prosedur ini dapat dilakukan
• Pada klien yang sudah melakukan skrining rutin, dengan atau tanpa kolposkopi, tergantung fasilitas yang tersedia.
pemeriksaan co-testing dapat dihentikan setelah usia 65
tahun atau setelah co-testing dua kali berturut-turut negatif
dalam 10 tahun terakhir.
IVA-DoIVA-TeleDoIVA
Tips
1. Minta Izin kepada klien untuk mendokumentasikan dengan santun
2. Jika foto dokumentasi final, akan dikirim atau dicetak,
tampilan serviks 80% dari ruang
3. Tidak menulis nama lengkap (kode saja)
4. Ada persetujuan tertulis
X
Tricks
Di tiap-tiap merk HP ada program untuk memudahkan mendapat
dokumentasi yang baik, yaitu adanya CAHAYA terus menerus ke serviks
Misal : Samsung : assestive light, Camscaner
Oppo , VIVO, Xiaomi : cahaya pengisi (fill light)
Lain –lain (IPHONE, dll) : senter, Torch, Camscaner, Camera plus