Anda di halaman 1dari 51

Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

Modul
PELATIHAN PKB BERBASIS PESERTA DIDIK
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SMP

AKM: Pengembangan Penilaian


Berstandar Asesmen Nasional

Penulis:
Tim P4TK Bahasa

Penyunting:
Tim P4TK Bahasa

Copyright © 2021
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI III

DAFTAR GAMBAR IV

DAFTAR TABEL IV

AKM: PENGEMBANGAN PENILAIAN BERBASIS ASESMEN NASIONAL 1


1. 2
2. 3
A. 4
1. 4
2. 7
3. 18
B. 36
C. 38
PENUTUP 45
DAFTAR REFERENSI 46

PAG
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

DAFTAR GAMBAR
hlm.

Gambar 1 Alur model pembelajaran 3

DAFTAR TABEL
hlm.

Tabel 1 Kompetensi dan Subkompetensi 3


Tabel 2 Unsur Soal AKM Aspek Literasi Membaca 8
Tabel 3 Unsur Soal AKM Aspek Literasi Membaca 10
Tabel 4 Distribusi soal AKM berdasarkan konten teks pada setiap jenjang 16
Tabel 5 Distribusi soal AKM berdasarkan konteks 18
Tabel 6 Distribusi soal literasi membaca AKM berdasarkan level kognitif 19
Tabel 7 Kompetensi dan subkompetensi yang diukur dalam AKM 19
Tabel 8 Kompetensi & Subkompetensi Level 4 20
Tabel 9 Kompetensi & Subkompetensi Level 5 22
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

AKM: Pengembangan Penilaian


Berbasis Asesmen Nasional

Pendahuluan

Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional Bab XVI pasal 57 sampai dengan 59 tentang evaluasi menyatakan bahwa
dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional dilakukan evaluasi
sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga, dan program
pendidikan pada jalur formal dan nonformal untuk semua jenjang, satuan, dan jenis
pendidikan. Proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar dipantau melalui evaluasi
yang dilakukan secara berkesinambungan. Evaluasi belajar dilakukan oleh guru, satuan
pendidikan, dan pemerintah. Kegiatan evaluasi dilaksanakan secara terstruktur,
berkesinambungan, dan transparan serta melibatkan unsur lembaga pendidikan baik di
tingkat satuan pendidikan maupun pemerintah.

Sebelumnya evaluasi belajar dilaksanakan melalui ujian nasional. Hasil yang diperoleh
dipergunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam menguasai materi
pelajaran. Tingkat keberhasilan pembelajaran dinyatakan dalam pencapaian target nilai.
Oleh karena itu, satuan pendidikan biasanya menyelenggarakan kegiatan pembelajaran
tambahan untuk peserta didik dengan tujuan meningkatkan hasil akhir/pencapaian
kegiatan pembelajaran melalui evaluasi belajar yang dilaksanakan di kelas akhir satuan
tingkat pendidikan.

Seiring dengan perkembangan dalam dunia pendidikan, peserta didik tidak lagi hanya
dituntut sekedar memahami/menguasai konsep suatu materi pelajaran secara teoritis.
Pendidikan abad ke-21 menuntut peserta didik memiliki keterampilan belajar dan
mampu berinovasi, keterampilan memanfaatkan teknologi dan media informasi, serta
memiliki kecakapan hidup (life skill) yang merupakan konsep kecakapan abad ke-21.
Kecakapan abad ke-21 melingkupi kemampuan peserta didik untuk mengintegrasikan
kecakapan pengetahuan, keterampilan dan sikap, serta penguasaan terhadap teknologi
dan komunikasi. Kecakapan abad ke-21 tersebut dapat dikembangkan melalui:

1
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

1) Kecakapan berpikir kritis dan pemecahan masalah (critical thinking and problem
solving skill);
2) Kecakapan berkomunikasi (communication skills);
3) Kecakapan kreativitas dan inovasi (creativity and innovation);
4) Kecakapan kolaborasi (collaboration)

Dalam rangka menyiapkan peserta didik yang memiliki kecakapan abad 21, pada tahun
2021 pemerintah akan melakukan kegiatan AKM (Asesmen Kemampuan Minimum)
yang mencakup kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi membaca) dan
kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi). Literasi membaca bukan
sekedar kemampuan peserta membaca rangkaian kata atau kalimat dalam sebuah
bacaan, tetapi kemampuan membaca yang disertai dengan pemahaman mengenai
maksud yang disampaikan (pemahaman akan konsep bacaan). Demikian pula halnya
dengan numerasi, bukan hanya sekedar kemampuan menghitung sederet angka,
melainkan kemampuan peserta didik untuk mengaplikasikan konsep hitungan dalam
suatu konteks baik nyata maupun abstrak.

AKM dilakukan bukan untuk memperoleh hasil berupa penilaian, melainkan untuk
mendapatkan pemetaan kecakapan tentang literasi membaca dan literasi numerasi
peserta didik pada kelas 5, 8, dan 11. Hasil pemetaan tersebut akan digunakan untuk
memperbaiki proses pembelajaran di satuan pendidikan. Dalam rangka memperbaiki
kualitas pembelajaran dan upaya peningkatan kompetensi penyelenggaraan asesmen,
maka guru perlu dibekali kemampuan mengembangkan soal AKM yang menuntut
kemampuan peserta didik berliterasi sastra dan informasi.

Dalam modul ini, akan dibahas terkait dengan konsep AKM, pengembangan soal AKM
yang mengukur kompetensi literasi membaca dan pemanfaatan hasil asesmen untuk
perbaikan proses pembelajaran.

1. Kompetensi dan Subkompetensi

Perangkat pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan kompetensi dan indikator kompetensi


dari dokumen model kompetensi Guru Hasil Uji Publik pada kategori SMP dengan kompetensi
dan subkomptensi kompetensi berikut.

2
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

Tabel 1 Kompetensi dan subkompetensi


KOMPETENSI
GURU INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI SUBKOMPETENSI
BAHASA KOMPETENSI
INDONESIA
Melakukan ● Merancang asesmen Mengembangk ● Menjelaskan peta konsep
asesmen, yang sesuai tujuan an asesmen asesmen
menyediakan dan bermakna bagi berbasis AKM ● Mengembangkan soal level
umpan balik murid sesuai tujuan kognitif menemukan
dan laporan ● Memberi umpan dan bermakna Informasi,
belajar. balik yang spesifik bagi siswa ● Mengembangkan soal level
dan bermakna bagi kognitif memahami Informasi
murid (Interpretasi & Integrasi),
● Melakukan ● Mengembangkan soal level
perbaikan aktivitas kognitif mengevaluasi dan
pemelajaran merefleksi
berdasarkan hasil ● Memanfaatkan hasil asesmen
asesmen

2. Alur Pembelajaran

Modul ini pada dasarnya disusun sebagai pedoman bagi guru untuk mendukung aktivitas
berliterasi, khususnya upaya meningkatkan kemampuan diri mengembangkan alat ukur
atau soal asesmen literasi. Modul ini dapat alur model pembelajaran secara umum dapat
dilihat pada bagan berikut ini.
Gambar 1 Alur model pembelajaran

Pendahuluan
Curah Pendapat Membuat Peta
Stimulasi Konsep
Asesmen

Penutup

Presentasi Mengembangkan
Konfirmasi Soal AKM Berbasis
Refleksi Asesmen Nasional

3
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

A. Bahan Pembelajaran

Bahan pembelajaran yang diuraikan di sini merupakan model pembelajaran yang dapat
dimplementasikan oleh Saudara saat melakukan asesmen. Bahan pembelajaran
dikembangkan dengan prinsip berpusat pada peserta didik dan berusaha memfasilitasi
kemampuan berpikir tingkat tinggi. Bahan pembelajaran ini berisikan rincian aktivitas
pembelajaran, lembar kerja yang digunakan, dan bahan bacaannya

1. Aktivitas Pembelajaran

Sebelum mulai aktivitas pembelajaran, mari kita berdoa terlebih dahulu. Semoga Allah
Swt, Tuhan yang Maha Esa senantiasa memberikan kemudahan dan keberkahan dalam
semua aktivitas kita. Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan dan tetap semangat!

a. Aktivitas 1; Peta Konsep Soal AKM Berbasis Asesmen Nasional

Sebelum melakukan asesmen, kita perlu mengetahui konsep asesmen. Apa yang
Saudara pahami tentang asesmen? Mengapa kita melakukan asesmen? Untuk
menjawab pertanyaan tersebut mari kita melakukan aktivitas 1 ini.

Aktivitas pembelajaran mengenai peta konsep asesmen ini bertujuan agar peserta
pelatihan dapat menjelaskan mengenai konsep asesmen yang nantinya akan digunakan
untuk dasar pengembangan soal. Langkah-langkah yang dilakukan pada tahapan ini
yaitu:
a) Silakan Saudara menyimak materi mengenai konsep asesmen di bagian bahan
bacaan (halaman 18) atau sumber lain sebagai referensi untuk mendapatkan
pemahaman mengenai konsep asesmen.
b) Saudara melakukan curah pendapat mengenai asesmen berdasarkan pemahaman
berdasarkan pengalaman berliterasi mengenai konsep asesmen. Instruktur
memberikan beberapa pertanyaan sebagai stimulus agar kegiatan curah pendapat
berjalan dengan baik.
• Pernahkah Saudara mendengar mengenai asesmen sebelum mengikuti kegiatan
pelatihan ini?
• Apakah Saudara memahami perbedaan asesmen dan evaluasi?
c) Kelas dibagi ke dalam empat kelompok besar. Masing-masing kelompok membuat
resume mengenai materi asesmen yang telah disimak dari berbagai sumber belajar.

4
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

d) Secara bersama dalam kelompok, Saudara mengolah data yang dihasilkan dari
kegiatan pengumpulan data untuk menjawab/menyelesaikan permasalahan
mengenai peta konsep asesmen yang disajikan pada LK 1 Peta Konsep Asesmen.
e) Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerjanya dan ditanggapi oleh
kelompok lain. Setelah itu, menarik simpulan (konsep aesmen) yang dapat dijadikan
prinsip umum dan berlaku untuk semua permasalahan yang sama.

b. Aktivitas 2; Mengembangkan Soal AKM Aspek Literasi Membaca

Setelah mengikuti aktivitas pembelajaran mengenai level kognitif asesmen dan


pengembangan soal berbasis AKM, peserta pelatihan diharapkan dapat
mengembangkan soal berbasis AKM.

Literasi membaca adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi,


merefleksikan bentuk-bentuk teks tertulis yang dibutuhkan oleh masyarakat dan/atau
dihargai oleh individu. Pembaca dapat membangun makna dari teks dalam berbagai
bentuk. Mereka membaca untuk mengembangkan pengetahuan dan potensi serta
untuk berpartisipasi dalam masyarakat sebagai warga negara Indonesia dan dunia.

Kemampuan individu memahami teks dipengaruhi oleh kecakapan mereka dan


kesanggupan mereka mengolah informasi. Kemampuan literasi membaca untuk
peserta didik harus ditingkatkan. Dengan kemampuan literasi yang dimiliki, peserta
didik dituntut mampu merefleksikan beragam informasi penting yang diperoleh untuk
bekal berpartisipasi dalam lingkungan ilmu pengetahuan dan teknologi serta untuk
pengembangan kapasitas diri. Selain itu, kemampuan literasi membaca juga
diharapkan mampu membentuk karakter, menggali kemampuan berpikir kritis dan
kreatif, dan mampu menumbuhkan partisipasi secara positif dalam komunikasi dan kerja
sama.

Aktivitas ini bertujuan agar peserta pelatihan dapat mengembangkan soal level kognitif
menemukan informasi, memahami informasi (Interpretasi & Integrasi), serta
mengevaluasi dan merefleksi.

Berikut ini adalah langkah-langkah yang Saudara lakukan.


1) Silakan Saudara mengingat kembali aktivitas sebelumnya (pembelajaran mengenai
peta konsep asesmen)

5
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

2) Kelas dibagi ke dalam empat kelompok besar. Masing-masing kelompok membaca,


mengkaji, dan menelaah sumber belajar yang berhubungan dengan materi tentang
level kognitif asesmen. Sumber belajar yang dirujuk adalah bahan bacaan yang
terdapat pada bagian urain materi dan sumber belajar lainnya yang relevan.
3) Setiap kelompok mengumpulkan data/informasi dari membaca literatur mengenai
level kognitif asesmen.
4) Secara bersama dalam kelompok, Saudara mengolah data yang dihasilkan dari
kegiatan pengumpulan data untuk menjawab/menyelesaikan permasalahan
mengenai peta konsep asesmen yang tersaji pada LK 2 Mengembangkan Soal
Berbasis AKM.
5) Secara berkelompok menyusun kisi-kisi pengembangan soal berbasis AKM level
menemukan, memahami, mengevaluasi, merefleksi informasi.
6) Mengembangkan soal berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun.
7) Perwakilan kelompok mempresentasikan pengembangan soal berbasis AKM yang
telah dibuat bersama teman-teman kelompoknya dan kelompok lain memberikan
penilaian dan tanggapan.
8) Menuangkan pengalaman dalam bentuk refleksi terhadap kegiatan penyusunan
soal yang telah dilakukan.
9) Menyimak umpan balik terhadap proses yang telah dilaksanakan dan produk yang
telah dihasilkan.

c. Aktivitas 3. Mengembangkan Soal Asesmen Kompetensi Minimal (AKM) Aspek


Literasi Numerasi

Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan


alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis
konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia.
Numerasi dimaknai sebagai kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam
menggunakan pengetahuan matematika yang dimilikinya dalam menjelaskan kejadian,
memecahkan masalah, ataumengambil keputusan dalam kehidupan sehari-hari. Hal
ini dapat membantu pesertadidik mengenali peran matematika dalam kehidupan
nyata sehingga dapat membuat penilaian dan keputusan yang diperlukan serta
menjadi manusia bertanggung jawab yang mampu bernalar/berpikir logis.
Hasil kegiatan ini berupa berbagai hal yang terkait langsung dengan
pengembangan soal AKM aspek literasi matematika (numerasi). Kegiatan yang

6
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

dilakukan dalam pengembangan soal AKM aspek literasi matematika (numerasi),


meliputi:
1) Menentukan definisi tentang soal AKM aspek literasi matematika (numerasi).
2) Menentukan konten domain dalam soal AKM aspek literasi matematika (numerasi).
3) Menentukan konteks dalam soal AKM aspek literasi matematika (numerasi).
4) Menentukan level kognitif dalam soal AKM aspek literasi matematika (numerasi).
5) Menentukan learning progession (keberlanjutan pembelajaran) dalam soal AKM
aspek literasi matematika (numerasi).

d. Aktivitas 4; Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Soal AKM Berbasis Asesmen


Nasional
Kegiatan penyusunan soal AKM berbasis asesmen nasional dalam aspek literasi
dan numerasi didasarkan pada penggunaan stimulus yang telah disediakan dan
mengacu pada framework AKM.
Soal-soal yang dihasilkan mengukur literasi membaca dan numerasi (literasi
Matematika). Bentuk soal bervariasi, yatu non-objektif dan objektif dengan konteks
personal, sosial budaya, dan saintifik. (Lihat: framework – learning progression dan
Sustainable Development Goals). Bentuk soal meliputi pilihan ganda, pilihan ganda
kompleks, menjodohkan, isian singkat, dan esai.
Hasil kegiatan ini berupa berbagai hal yang terkait langsung dengan kegitan
penyusunan soal AKM berbasisi asesmen nasional. Kegiatan yang dilakukan dalam
penyusunan soal AKM berbasis asesmen nasional, meliputi:
1) Menentukan penyusunan desain soal AKM berbasis asesmen nasional.
2) Menentukan analisis framework dalam soal AKM berbasis asesmen nasional.
3) Menentukan penyusunan stimulus dalam soal AKM berbasis asesmen nasional.
4) Melakukan kegiatan penyusunan desain soal AKM berbasis asesmen nasional.

2. Lembar Kerja

a. Lembar Kerja 1. Peta Konsep AKM Berbasis Asesmen Nasional


Tujuan mengerjakan LK ini adalah Saudara dapat memetakan dan menjelaskan konsep
asesmen literasi dengan langkah-langkah berikut ini.
1) Baca dan cermatilah paparan mengenai asesmen yang terdapat pada bagian bahan
bacaan di modul ini dan sumber belajar lainnya yang relevan.

7
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

2) Secara berkelompok, silakan Saudara berdiskusi untuk membuat peta konsep


asesmen pada format berikut atau menggunakan aplikasi mindmester.com

PETA KONSEP ASESMEN

Pernyataan Uraian

Konsep Asesmen

Tujuan dan Fungsi AKM

Konten Teks untuk Penyusunan


Soal AKM

Konteks Bahan Bacaan Literasi


AKM

b. Lembar Kerja 2. Menelaah Soal AKM

Tujuan mengerjakan LK ini adalah Saudara dapat memetakan dan menjelaskan


konsep soal AKM aspek literasi membaca, melalui langkah-langkah berikut!

1) Baca dan cermatilah soal literasi membaca berikut!


BERTELEKOMUNIKASI
Cara Masa Depan
Coba bayangkan bagaimana enaknya kalau kita bisa “bertelekomunikasi” 1dengan
tempat bekerja menggunakan jalan raya elektronik, dengan semua pekerjaan dilakukan
di komputer atau melalui telepon! Tidak perlu lagi berdesak-desakan di dalam bis atau
kereta api atau membuang waktu berjam-jam di jalan dari dan ke tempat kerja. Kamu
bisa bekerja dimana pun kamu mau – coba bayangkan semua kesempatan kerja yang
dapat terbuka dengan cara ini!
Molly

8
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

Kehancuran Sedang dalam Proses


Memperpendek waktu berkendaraan dan mengurangi penggunaan bahan bakar jelas
adalah suatu ide yang bagus. Tetapi ide itu seharusnya disertai dengan peningkatan
transportasi umum atau dengan menjamin bahwa tempat bekerja terletak dekat dengan
tempat tinggal pekerja. Ide yang ambisius bahwa bertelekomunikasi seharusnya
merupakan bagian dari cara hidup setiap orang hanya akan menjadikan kita makin lama
makin asyik dengan diri sendiri. Apakah kita benar-benar menginginkan perasaan kita
sebagai bagian dari masyarakat menjadi hancur lebih jauh?
Richard

“Bertelekomunikasi” adalah istilah yang diciptakan oleh Jack Nilles pada awal tahun
1970 untuk mendeskripsikan situasi di mana pekerja bekerja di depan komputer jauh
dari kantor pusat (misalnya, di rumah) dan mengirimkan data dan dokumen ke kantor
pusat melalui saluran telepon.Gunakan “Bertelekomunikasi” di atas untuk menjawab
pertanyaan berikut.
Apa hubungan antara “Cara Masa Depan” dan “Kehancuran Sedang dalam Proses”?
A. Mereka menggunakan argumen yang berbeda untuk mencapai kesimpulan umum
yang sama.
B. Mereka ditulis dengan gaya yang sama, tetapi tentang topik yang sama sekali
berbeda.
C. Mereka mengutarakan pandangan umum yang sama, tetapi mencapai kesimpulan
yang berbeda.
D. Mereka mengutarakan pandangan yang berlawanan mengenai topik yang sama.
2) Isilah tabel yang di bawah ini kosong berdasarkan soal di atas!

Tabel 2 Unsur Soal AKM Aspek Literasi Membaca


Unsur Soal AKM
No. Aspek Literasi Deskripsi Jawaban
Membaca
1. Jenjang 7 dan 8
2. Konten Teks
3. Konteks Teks
4. Kompetensi

9
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

5. Subkompetensi
6. Rincian Kompetensi
7. Bentuk Soa[
8. Jawaban Soal

3) Baca dan cermatilah soal literasi berikut ini


DEMOKRASI DI ATHENA
BAGIAN A
Thucydides adalah seorang sejarawan dan anggota militer yang hidup pada abad ke
lima SM di masa Yunani Kuno. Dia lahir di Athena. Selama Perang Peloponnesia (431
SM to 404 SM) antara Athena dan Sparta, dia mengepalai sebuah armada yang
mempunyai misi untuk melindungi kota Amphipolis di Thrace. Dia gagal untuk mencapai
kota itu pada waktunya. Kota itu jatuh ke tangan Brasidas, jenderal Spartan, yang
memaksa Thucydides ke pengasingan selama dua puluh tahun. Hal ini memberi dia
kesempatan untuk mengumpulkan informasi yang rinci dari kedua pihak yang berperang
dan kemungkinan untuk melakukan penelitian untuk karyanya Sejarah Perang
Peloponnesia.Thucydides dianggap sebagai salah seorang sejarawan besar zaman
dulu. Dia memfokuskan perhatiannya lebih kepada sebab-sebab alami dan tingkah laku
individu daripada kepada nasib atau kehendak Tuhan untuk menjelaskan perubahan
Sejarah. Di dalam karyanya, fakta-fakta tidak disajikan hanya sebatas catatan, tetapi
dijelaskan sebagai upaya untuk menemukan alasan yang menyebabkan seorang pelaku
sejarah bertindak sebagaimana yang mereka lakukan. Penekanan Thucydides pada
perilaku individual kadang-kadang menyebabkan dia memperkenalkan berbagai pidato
khayalan: semuanya ini membantu dia menjelaskan motivasi para pelaku sejarah.

BAGIAN B
Thucydides mempersembahkan pidato berikut kepada Pericles (abad kelima SM),
seorang penguasa Athena, sebagai penghormatan kepada para prajurit yang gugur
pada tahun pertama Perang Peloponnesia. Sistem pemerintahan kami tidak mencontoh
hukum negara-negara tetangga; kami sebenarnya justru menjadi contoh bagi yang lain,
bukan sebagai peniru. Sistem kami disebut demokrasi, karena administrasinya
bergantung pada orang banyak, bukan pada segelintir orang. Hukum kami menjamin
persamaan hak untuk semua dalam segala urusan, sementara prestise di dalam
kehidupan publik bergantung pada nilai, bukan pada kelas sosial. Kelas sosial juga tidak
melarang seseorang untuk memegang jabatan publik (…). Dan, pada waktu yang

10
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

bersamaan, kami tidak ikut campur dalam persoalan pribadi, kami tidak melanggar
hukum yang berkaitan dengan kepentingan publik.
Kami mematuhi siapa pun yang kami pilih sebagai penguasa, dan kami mematuhi hukum
itu sendiri, terutama hukum yang memberikan perlindungan kepada kaum tertindas, dan
berbagai hukum yang tidak tertulis yang membuat malu untuk dilanggar.Lebih jauh, kami
memberikan banyak sarana untuk kesenangan pikiran. Segala macam permainan dan
pengorbanan yang kami rayakan sepanjang tahun, dan kenyamanan tempat kami
tinggal, membentuk kesenangan yang kami nikmati sehari -sehari yang dapat
membantu menghilangkan segala bentuk kekhawatiran; sementara banyak penduduk
kota mendatangkan barang-barang produksi dunia ke Athena, sehingga bagi
orang-orang Athena, buah-buahan dari negara lain sudah sangat dikenal dengan baik
seperti mengenal buah-buah dari negerinya sendiri.
Thucydides, History of the Peloponnesian War (suatu kutipan)

Satu tujuan pidato di Bagian B adalah untuk menghormati para prajurit yang gugur pada
tahun pertama Perang Peloponnesia. Apa tujuan lain dari pidato ini?
...........................................................................................................................................
.............................................................................................................................
4) Gunakan teks “Demokrasi di Athena” di atas untuk mengisi tabel di bawah ini!
Tabel 3 Unsur Soal AKM Aspek Literasi Membaca
Unsur Soal AKM
No. Aspek Literasi Deskripsi Jawaban
Membaca
1. Jenjang Kelas 7 dan 8

2. Konten Teks

3. Konteks Teks

4. Kompetensi

5. Subkompetensi

6. Rincian Kompetensi

7. Bentuk Soal

8. Jawaban Soal

11
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

c. Lembar Kerja 3. Menelaah Soal AKM Literasi dalam Aspek Literasi Numerasi

Tujuan mengerjakan LK ini adalah Saudara dapat memetakan dan menjelaskan


konsep soal AKM aspek literasi matematika (numerasi), melalui langkah-langkah
berikut!

1) Baca dan cermatilah soal literasi numerasi berikut!

PINGUIN

Setelah pulang dari perjalanan wisata, Jean mencari informasi di internet tentang
berapa rata-rata anak pinguin yang dibesarka pasangan penguin. Dia menemukan
diagram batang berikut untuk tiga jenis pinguin yaitu Gentoo, Rockhooper, dan
Magellanic.

Gambar 2 Diagram Jumlah Anak Pinguin yang Dibesarkan per


Pasangan Pinguin Setiap Tahun

12
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

Pertanyaan:
Berdasarkan diagram di atas, apakah pernyataan berikut benar atau salah? Beri

tanda cek (√) pada kolom Benar atau Salah untuk setiap pernyataan!

2) Gunakan teks “Pinguin” di atas untuk mengisi tabel di bawah ini!

Tabel 4 Unsur Soal AKM Aspek Literasi Matematika (Numerasi)

Unsur Soal AKM Aspek


No. Literasi Matematika Uraian Jawaban
(Numerasi)
1. Domain

2. Sub Domain

3. Jenjang Kelas 7 dan 8

4. Konteks Stimulus

5. Kompetensi

6. Level Kognitif

13
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

7. Bentuk Soal

3) Baca dan cermatilah soal literasi membaca berikut!

PEMUTAR YANG RUSAK


Perusahaan Elektrik memproduksi dua tipe alat elektronik yaitu pemutar video
dan pemutar audio. Di akhir produksi harian, pemutar yang diproduksi diuji dan pemutar
yang rusak akan disingkirkan untuk diperbaiki.Tabel berikut menunjukkan rata-rata
jumlah pemutar pada tiap tipe yang dibuat per hari dan rata-rata persentase pemutar
yang rusak per hari.
Rata-rata jumlah Rata-rata
Tipe Pemutar pemutar yang persentase pemutar
dibuat per hari yang rusak per hari

Pemutar Video 2.000 5%

Pemutar Video 6.000 3%

Pertanyaan 1:
Salah satu penguji mengatakan: “Rata-rata pemutar video yang dikirim untuk diperbaiki
lebih banyak daripada pemutar audio per hari”. Apakah pernyataan penguji tersebut
benar? Berikan alasan/argumen matematis untuk mendukung jawabanmu!
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................

Pertanyaan 2:
Perusahaan Tronik juga memproduksi pemutar video dan audio. Di akhir produksi
harian, Perusahaan Tronik juga melakukan pengujian pada hasil produksinya dan
produk yang rusak akan disingkirkan untuk diperbaiki. Tabel berikut membandingkan
rata-rata jumlah pemutar pada tiap tipe yang diproduksi per hari dan rata-rata
persentase pemutar yang rusak per hari untuk dua perusahaan.
Rata-rata jumlah video yang Rata-rata
Tipe Pemutar
dibuat per hari persentase video

14
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

yang rusak per hari


Perusahaan Elektronik 2.000 5%
Perusahaan Tronik 7.000 4%
Rata-rata
Rata-rata jumlah audio yang
Tipe Pemutar persentase audio
dibuat per hari
yang rusak per hari
Perusahaan Elektronik 6.000 3%
Perusahaan Tronik 1.000 2%

Manakah dari dua perusahaan tersebut yang secara keseluruhan mempunyai


persentase pemutar yang rusak paling rendah? Tuliskan perhitunganmu menggunakan
data pada tabel di atas!

...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
..........................................................................................

(sumber: PISA release items)

4) Gunakan teks “Pemutar yang Rusak” di atas untuk mengisi tabel di bawah ini!

Tabel 5 Unsur Soal AKM Aspek Literasi Matematika (Numerasi)

Unsur Soal AKM Aspek


No. Literasi Matematika Uraian Jawaban
(Numerasi)

1. Domain

2. Sub Domain

3. Jenjang Kelas 7 dan 8

4. Konteks Stimulus

5. Kompetensi

6. Level Kognitif

15
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

7. Bentuk Soal

d. Lembar Kerja 4; Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Soal AKM Berbasis


Asesmen Nasional

Tujuan kegiatan yang dilakukan dalam LK 4 ini adalah penyusunan soal AKM
berbasisi asesmen nasional, yang meliputi: (1) menentukan penyusunan desain soal
AKM berbasis asesmen nasional; (2) menentukan analisis framework dalam soal AKM
berbasis asesmen nasional; (3) menentukan penyusunan stimulus dalam soal AKM
berbasis asesmen nasional; dan (4) melakukan penyusunan desain soal AKM berbasisi
asesmen nasional.

Untuk menghasilkan produk (hasil kerja) seperti pada format di bawah ini, ikuti satu
persatu instruksi kerja berikut.
1) Kolom Nomor soal disesuaikan berdasarkan nomor urut soal.
2) Kolom Level Kognitif, diisi dengan penalaran (yang mencakup dimensi proses
berpikir menemukan, memahami, dan mengevaluasi serta merefleksi).
3) Tuliskan kompetensi sesuai dengan kompetensi yang akan diuji
4) Isilah kolom subkompetensi, sesuai dengan kompetensi yang dipilih pada level
tertentu tertentu.
5) Pada kolom Indikator, isilah dengan indikator yang diturunkan dari subkompetesi.
6) Pada kolom Bentuk Soal, diisi dengan bentuk soal yang akan digunakan.

Format Kisi-Kisi Soal AKM

Aspek Telaah
No.
Soal Level Kognitif Kompetensi Subkompetensi Indikator Bentuk Soal

16
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

Selanjutnya Saudara dapat mengembangkan soal AKM berdasarkan kisi-kisi yang telah
disusun dengan langkah-langkah berikut.
1) Cermatilah kembali kisi-kisi yang telah Saudara susun
2) Kembangkanlah soal berdasarkan kisi-kisi tersebut dengan menggunakan kartu
soal berikut.
Konteks :
Level Kognitif :
Kompetensi :
Subkompetensi :
Indikator :
Bentuk Soal :
Soal 1/5

Saudara dapat memanfaatkan hasil asesmen untuk melakukan analisis dan perbaikan
kualitas pembelajaran dengan langkah-langkah berikut ini.
1) Cermati teks berikut terkait dengan pelaporan hasil AKM peserta didik.
2) Tentukan kategori tingkat kompetensi.
3) Tentukan pemanfaatan hasil laporan tersebut dan upaya perbaikan yang dapat
dilakukan untuk peserta didik.

Bacalah teks berikut.


Ananda adalah siswa kelas 8. Setelah mengikuti AKM, didapatkan laporan bahwa
Ananda sudah mampu memahami isi teks terkait sastra, tetapi belum mampu
merefleksikan isi teks.

1) Berdasarkan kasus di atas, Ananda berada pada tingkat kompetensi yang mana?

17
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

2) Tentukan pemanfaatan hasil laporan tersebut dan upaya perbaikan yang dapat
dilakukan untuk peserta didik.

No Pernyataan
1

3. Bahan Bacaan

Konsep Asesmen
Stiggins (1994) mengartikan asesmen sebagai penilaian proses, kemajuan, dan hasil
belajar siswa. Sementara itu, Rosenberg (1982) mendefisikan asesmen sebagai suatu
proses pengumpulan informasi yang akan digunakan untuk membuat pertimbangan dan
keputusan yang berkaitan dengan pembelajaran anak. Asesmen tidak hanya digunakan
untuk menilai hasil dan proses belajar siswa, asesmen juga digunakan untuk melihat
kemajuan belajarnya.

Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) digunakan untuk mengukur kemampuan minimal


yang diperlukan peserta didik untuk mempelajari materi lain. Kata minimal di sini bukan
diartikan sebagai alat ukur untuk setiap KD dalam mata pelajaran. Kemampuan minimal
yang dimaksud mencakup kemampuan literasi dan numerasi.

18
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

UNESCO mengartikan literasi sebagai kemampuan untuk mengidentifikasi, memahami,


menginterprestasi, mengkreasi, dan mengomunikasikan sesuatu dalam
mengembangkan potensi dalam komunitas dalam bentuk teks dan digital. Jadi literasi
membaca bukan sekedar kemampuan peserta membaca rangkaian kata atau kalimat
dalam sebuah bacaan, tetapi kemampuan membaca yang disertai dengan pemahaman
mengenai maksud yang disampaikan (pemahaman akan konsep bacaan).

Demikian pula halnya dengan numerasi, bukan hanya sekedar kemampuan menghitung
sederet angka, melainkan kemampuan peserta didik untuk mengaplikasikan konsep
hitungan dalam suatu konteks baik nyata maupun abstrak.

Tujuan dan fungsi AKM bukan untuk kenaikan kelas atau kelulusan siswa dari satuan
pendidikan. AKM digunakan untuk melakukan pemetaan sekolah-sekolah dan daerah-
daerah berdasarkan kompetensi minimal yang ditentukan. Dengan kata lain, AKM
bukanlah bentuk laporan hasil belajar kognitif dan keterampilan kepada orangtua siswa
seperti yang selama ini dilakukan.

Komponen instrumen AKM terdiri dari Literasi Membaca dan Numerasi. Soal-soal AKM
dideskripsikan berdasarkan aspek konten, konteks, dan proses kognitifnya. Aspek
konten berkenaan dengan materi dari soal yang hendak diujikan. Aspek konteks
berkenaan dengan aspek kehidupan atau situasi untuk konten yang digunakan. Aspek
proses kognitif berkenaan dengan proses berpikir yang dituntut atau diperlukan untuk
dapat menyelesaikan masalah atau soal. Penjelasan lebih lanjutnya adalah sebagai
berikut.

Pelaksanaan AKM pada literasi membaca harus memperhatikan ketersediaan teks atau
bacaan yang akan digunakan sebagai stimulus dalam penyusunan soal. Teks atau
bahan bacaan yang akan digunakan tersebut harus mampu mengukur dan menciptakan
kecakapan berpikir kritis. Konten teks atau bahan bacaan yang digunakan untuk
penyusunan soal AKM dibagi menjadi dua, yakni teks sastra dan teks informasi.

1) Teks Sastra
Teks sastra adalah karya imajinatif yang menyajikan cerita mengenai persoalan
kehidupan manusia yang dipengaruhi dengan imajinasi pengarang untuk kepentingan
hiburan. Teks sastra yang dapat digunakan sebagai stimulus bacaan untuk menyusun
soal AKM antara lain:

19
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

● cerita rakyat
● legenda
● fabel
● mitos
● fiksi ilmiah
● satir
● puisi
● prosa
● drama
● novel
● pantun
● soneta
● epos
● cerita bergambar
● cerita fantasi
● ironi
● lirik lagu
● catatan perjalanan
● biografi/autobiografi

2) Teks Informasi
Teks informasi atau teks nonfiksi adalah teks yang ditulis berdasarkan data-data faktual,
peristiwa-peristiwa, dan sesuatu yang lain yang benar-benar ada dan terjadi dalam
kehidupan. Teks informasi dapat dilengkapi dengan gambar/foto, tabel, grafik, infografis,
diagram, dan sebagainya.

Contoh teks informasi yang dapat digunakan sebagai stimulus dalam penyusunan soal
AKM antara lain:
● iklan
● dokumen perusahaan/pemerintahan (nota dinas, undangan, kontrak,
pemberitahuan, pengumuman, dan sebagainya)
● berita
● artikel
● laporan
● pidato

20
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

● buku pelajaran
● pamflet
● brosur
● buletin
● infografis
● label (makanan/obat)
● resep (makanan/minuman)
● ulasan (resensi buku/film/drama)
● jurnal ilmiah
● laporan penelitian ilmiah
● buku panduan
● editorial
Tabel 4 Distribusi soal AKM berdasarkan konten teks pada setiap jenjang
Konten Teks Kelas 5 Kelas 8 Kelas 11

Teks Informasi 50% 60% 70%

Teks Sastra 50% 40% 30%

Bahan bacaan AKM mencakup tiga konteks, yaitu konteks personal, konteks sosial
budaya, dan konteks saintifik.

1) Konteks Personal

Bahan teks dengan konteks personal berisi peristiwa latar, aksi, karakter,
atmosfer/suasana, perasaan, ide maupun wawasan yang bersifat personal (individual).
Isi bacaan pada konteks personal dapat berupa:
● hobi
● cita-cita
● peristiwa atau penglaman pribadi
● memilih/menentukan gaya hidup
● pekerjaan/profesi

2) Konteks Sosial Budaya

Bacaan dengan konteks sosial budaya berisi bacaan yang mencerminkan pandangan
masyarakat terkait kondisi sosial budaya. Melalui teks bacaan yang memuat informasi

21
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

yang mencerminkan nilai-nilai sosial budaya, individu diharapkan mampu mengenali dan
memahami kondisi dan gejala-gejala sosial budaya baik di dalam maupun di luar
lingkungan masyarakatnya. Isi bacaan pada konteks sosial budaya dapat berupa:
● transportasi publik
● permainan tradisional
● perekonomian
● kebijakan publik
● makanan khas
● tarian
● kebiasaan masyarakat
● hal lain yang meliputi sosial maupun budaya

3) Konteks Saintifik

Teks dengan konteks saintifik dapat meningkatkan kemampuan untuk memahami


pengetahuan kecakapan ilmiah dengan mengidentifkasi pertanyaan, memperoleh
pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil kesimpulan
berdasarkan fakta, memahami karakteristik sains, kesadaran bagaimana sains dan
teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual, dan budaya serta kemauan untuk
terlibat dan peduli terhadap isu-isu terkait sains (OECD, 2016).

Isi bacaan pada konteks saintifik dapat berupa:


● ilmu ruang angkasa
● ilmu medis/obat-obatan
● kandungan gizi
● ilmu fisika
● cuaca/iklim
● gejala alam
● ilmu biologi
● hal lain yang berkaitan dengan ilmiah dan teknologi

22
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

Tabel 5 Distribusi soal AKM berdasarkan konteks

Konteks Kelas 5 Kelas 8 Kelas 11

Personal 60% 40% 30%

Sosial budaya 30% 40% 40%

Saintifik 10% 20% 30%

Level Kognitif Asesmen


Ada tiga level kognitif yang akan diujikan dalam literasi membaca AKM, yaitu
menemukan informasi (acces and retrieve), memahami (interpret and integrate), dan
mengevaluasi dan merefleksi (evaluate and reflect).

Menemukan informasi (access and retrieve)


Dalam level kognitif ini, siswa diharapkan dapat menemukan, mengidentifikasi, dan
mendeskripsikan suatu gagasan atau informasi eksplisit dalam teks. Retrieve
mendeskripsikan proses memilih informasi yang diperlukan, sedangkan accsess lebih
pada bagaimana proses mencapai ke tempat atau keberadaan informasi yang
diperlukan. Kemampuan menemukan informasi yang spesifik tersebut merupakan
kemampuan dasar ketika seseorang membaca sebuah teks sastra atau teks informasi
dalam kehidupan sehari-hari. Informasi dapat ditemukan secara eksplisit dalam teks,
pembaca hanya perlu menemukan lokasi informasi tersebut dan memilihnya.

Memahami (intepret and integrate)


Dalam tahap ini, pembaca harus dapat menguraikan dan mengitegrasikan informasi
yang ditemukan dengan cara membandingkan dan mengontraskan ide atau informasi
dalam atau antarteks. Pada tahap ini pembaca telah mampu menyimpulkan informasi
implisit dalam atau antarteks.

Mengevaluasi dan merefleksi (evaluate and reflect)


Tahap ini merupakan tahap tertinggi dari proses membaca. Dalam tahap ini siswa
diharapkan mampu menganalisis, memprediksi, dan menilai konten. Siswa juga

23
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

diharapkan mampu merefleksi atau membuat sebuah gambaran atau opini terhadap apa
yang dibaca dan dikaitkan dengan pengalaman diri dan kehidupan sekitarnya.

Tabel 6 Distribusi soal literasi membaca AKM berdasarkan level kognitif

Level Kognitif Kelas 5 Kelas 8 Kelas 11

Menemukan informasi (access and retrieve) 50% 40% 30%

Memahami (intepret and integrate) 40% 40% 40%

Mengevaluasi dan merefleksi (evaluate and


10% 20% 30%
reflect)

Kompetensi yang diukur dalam pelaksanaan AKM dijabarkan menjadi beberapa


subkompetensi. Subkompetensi kemudian dirinci menjadi rincian kompetensi yang
merupakan kompetensi yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik pada setiap
jenjang (level). Berikut ini disajikan kompetensi dan subkompetensi yang diukur dalam
AKM.
Tabel 7 Kompetensi dan subkompetensi yang diukur dalam AKM

Kompetensi Subkompetensi

1. Menemukan Informasi a. Mengakses dan mencari informasi dalam teks


(Acces and Retrieve) b. Mencari dan memilih informasi yang relevan

a. Memahami teks secara literal


2. Memahami (Interpret
b. Menyusun inferensi, membuat koneksi dan prediksi
and Integrate)
baik teks tunggal maupun teks jamak
a. Menilai kualitas dan kredibilitas konten pada teks
informasi tunggal maupun jamak
3. Mengevaluasi dan
a. Menilai format penyajian dalam teks
Merefleksi (Evaluate
b. Merefleksi isi wacana untuk pengambilan
and Reflect)
keputusan, menetapkan pilihan, dan mengaitkan isi
teks terhadap pengalaman pribadi.

Kompetensi dan subkompetensi pada jenjang SMP terdapat pada level 4 dan level 5
dengan rincian sebagai berikut.

24
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

Tabel 8 Kompetensi & Subkompetensi Level 4

Level 4 (kelas 7 dan 8)


Jenis Teks Menemukan Memahami Mengevaluasi dan
Informasi (Interpret and merefleksi
(Access and integrate) (Evaluate and reflect)
Retrive)
Sastra Mengakses dan Memahami teks Menilai format
mencari infromasi secara literal: penyajian dalam teks:
dalam teks: Menganalisis
Menilai kesesuaian
perubahan pada
Menemukan pemilihan warna, tata
elemen intrinsik
informasi tersurat letak, dan pendukung
(kejadian/karakter/
(siapa, kapan, di visual lain (grafik, tabel
setting/konflik alur
mana, mengapa, dll) dalam
cerita) pada teks
bagaimana) pada menyampaikan
sastra yang terus
teks sastra yang pesan/topik tertentu
meningkat sesuai
terus meningkat dalam teks sastra yang
jenjangnya.
sesuai jenjangnya. terus meningkat sesuai
jenjangnya.

Mencari dan Menyusun inferensi,


memilih informasi membuat koneksi dan Merefleksi isi wacana
yang relevan: prediksi baik teks untuk pengambilan
tunggal maupun teks keputusan,
Mengidentifikasi jamak: menetapkan pilihan,
kata kunci yang Menyimpulkan dan mengaitkan isi teks
efektif untuk perasaan dan sifat terhadap pengalaman
menemukan sumber tokoh serta elemen pribadi:
informasi yang intrinsik lain seperti
relevan pada teks latar cerita, kejadian- Merefleksi
sastra yang terus kejadian dalam cerita pengetahuan baru yang
meningkat sesuai berdasarkan informasi diperoleh dari teks
jenjangnya. rinci di dalam teks sastra terhadap
sastra yang terus pengetahuan yang
meningkat sesuai dimilikinya yang terus
jenjangnya. meningkat sesuai
Menyusun inferensi jenjangnya.
(kesimpulan) dan
prediksi berdasarkan
unsur-unsur
pendukung (grafik,
gambar, tabel, dll)
disertai bukti-bukti
yang mendukung di
dalam teks sastra
yang terus meningkat
sesuai jenjangnya.
Membandingkan
hal-hal utama

25
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

(misalnya karakter
tokoh atau elemen
intrinsik lain) dalam
teks sastra yang terus
meningkat sesuai
jenjangnya.
Informasi Mengakses dan Memahami teks Menilai kualitas dan
mencari infromasi secara literal: kredibilitas konten pada
dalam teks: Menjelaskan ide teks informasi tunggal
Menemukan pokok dan beberapa maupun jamak:
informasi tersurat ide pendukung pada Menilai kualitas teks
(siapa, kapan, di teks informasi yang informasi berdasarkan
mana, mengapa, terus meningkat pengalaman pribadinya
bagaimana) pada sesuai jenjangnya. dalam membaca teks
teks informasi yang yang terus meningkat
terus meningkat Menyusun inferensi, sesuai jenjangnya
sesuai jenjangnya. membuat koneksi dan (misalnya
prediksi baik teks mengidentifikasi
Mencari dan tunggal maupun teks asumsi/opini dari fakta).
memilih informasi jamak: Menilai akurasi pada
yang relevan: Menyimpulkan informasi visual atau
Mengidentifikasi perubahan kejadian, nonvisual dalam teks
kata kunci yang prosedur, gagasan informasi yang terus
efektif untuk atau konsep di dalam meningkat sesuai
menemukan sumber teks informasi yang jenjangnya.
informasi yang terus meningkat
relevan pada teks sesuai jenjangnya. Menilai format
informasi yang terus Menyusun inferensi penyajian dalam teks:
meningkat sesuai (kesimpulan) dan Menilai kesesuaian
jenjangnya. prediksi berdasarkan pemilihan warna, tata
unsur- unsur letak, dan pendukung
pendukung (grafik, visual lain (grafik, tabel
gambar, tabel, dll) dll) dalam
disertai bukti-bukti menyampaikan
yang mendukung di pesan/topik tertentu
dalam teks informasi dalam teks informasi
yang terus meningkat yang terus meningkat
sesuai jenjangnya. sesuai jenjangnya.
Membandingkan
hal-hal utama Merefleksi isi wacana
(misalnya perbedaan untuk pengambilan
kejadian, prosedur, keputusan,
ciri-ciri benda) dalam menetapkan pilihan,
teks informasi yang dan mengaitkan isi teks
terus meningkat terhadap pengalaman
sesuai jenjangnya. pribadi:
Merefleksi
pengetahuan baru yang
diperoleh dari teks
informasi terhadap
pengetahuan yang
dimilikinya yang terus

26
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

meningkat sesuai
jenjangnya.

Tabel 9 Kompetensi & Subkompetensi Level 5

Level 5 (kelas 9 dan 10)

Jenis teks Menemukan Memahami Mengevaluasi dan


Informasi (Interpret and merefleksi
(Access and integrate) (Evaluate and reflect)
Retrive)
Sastra Mengakses dan Memahami teks Menilai format
mencari informasi secara literal: penyajian dalam teks:
dalam teks: Menganalisis Menilai tujuan penulis
Menemukan perubahan pada dalam menggunakan
informasi tersurat elemen intrinsik diksi dan kosa kata
(siapa, kapan, di (kejadian/karakter/ pada teks sastra sesuai
mana, mengapa, setting/konflik/alur jenjangnya.
bagaimana) pada cerita) pada teks Menilai kesesuaian
teks sastra yang sastra yang terus pemilihan warna, tata
terus meningkat meningkat sesuai letak, dan pendukung
sesuai jenjangnya. jenjangnya. visual lain (grafik, tabel
dll) dalam
Mencari dan memilih Menyusun inferensi, menyampaikan
informasi yang membuat koneksi dan pesan/topik tertentu
relevan: prediksi baik teks dalam teks sastra yang
Mengidentifikasi tunggal maupun teks terus meningkat sesuai
kata kunci yang jamak: jenjangnya.
efektif untuk Menyimpulkan Menilai elemen
menemukan sumber perasaan dan sifat intrinsik (karakterisasi,
informasi yang tokoh serta elemen alur cerita, latar) serta
relevan pada teks intrinsik lain seperti autentisitas
sastra yang terus latar cerita, kejadian- penggambaran
meningkat sesuai kejadian dalam cerita masyarakat pada teks
jenjangnya. berdasarkan informasi sastra sesuai
rinci di dalam teks jenjangnya.
sastra yang terus
meningkat sesuai Merefleksi isi wacana
jenjangnya. untuk pengambilan
Menyusun inferensi keputusan,
(kesimpulan) dan menetapkan pilihan,
prediksi berdasarkan dan mengaitkan isi teks
unsur-unsur terhadap pengalaman
pendukung (grafik, pribadi: Menjustifikasi
gambar, tabel, dll) pendapat orang lain
disertai bukti-bukti berdasarkan isi teks
yang mendukung di sastra sesuai
dalam teks sastra jenjangnya.
yang terus meningkat
sesuai jenjangnya.

27
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

Membandingkan
hal-hal utama
(misalnya karakter
tokoh atau elemen
intrinsik lain) dalam
teks sastra yang terus
meningkat sesuai
jenjangnya.
Informasi Mengakses dan Memahami teks Menilai kualitas dan
mencari infromasi secara literal: kredibilitas konten pada
dalam teks: Menjelaskan ide teks informasi tunggal
Menemukan pokok dan beberapa maupun jamak:
informasi tersurat ide pendukung pada Menilai kualitas teks
(siapa, kapan, di teks informasi yang informasi berdasarkan
mana, mengapa, terus meningkat pengalaman pribadinya
bagaimana) pada sesuai jenjangnya. dalam membaca teks
teks informasi yang yang terus meningkat
terus meningkat Menyusun inferensi, sesuai jenjangnya
sesuai jenjangnya. membuat koneksi dan (misalnya
prediksi baik teks mengidentifikasi
Mencari dan memilih tunggal maupun teks asumsi/opini dari fakta).
informasi yang jamak: Menilai akurasi pada
relevan: Menyimpulkan informasi visual atau
Mengidentifikasi perubahan kejadian, nonvisual dalam teks
kata kunci yang prosedur, gagasan informasi yang terus
efektif untuk atau konsep di dalam meningkat sesuai
menemukan sumber teks informasi yang jenjangnya.
informasi yang terus meningkat
relevan pada teks sesuai jenjangnya. Menilai format
informasi yang terus Menyusun inferensi penyajian dalam teks:
meningkat sesuai (kesimpulan) dan Menilai efektivitas
jenjangnya. prediksi berdasarkan format penyajian data
unsur-unsur (format visual, struktur
pendukung (grafik, perbandingan, contoh,
gambar, tabel, dll) dll) untuk mendukung
disertai bukti-bukti ide pokok pada teks
yang mendukung di informasi yang terus
dalam teks informasi meningkat sesuai
yang terus meningkat jenjangnya.
sesuai jenjangnya. Menilai kesesuaian
Membandingkan pemilihan warna, tata
hal-hal utama letak, dan pendukung
(misalnya perbedaan visual lain (grafik, tabel
kejadian, prosedur, dll) dalam
ciri-ciri benda) dalam menyampaikan
teks informasi yang pesan/topik tertentu
terus meningkat dalam teks informasi
sesuai jenjangnya. yang terus meningkat
sesuai jenjangnya.
Menilai dan
mengidentifikasi bias
pada penulisan teks

28
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

informasi sesuai
jenjangnya.

Merefleksi isi wacana


untuk pengambilan
keputusan,
menetapkan pilihan,
dan mengaitkan isi teks
terhadap pengalaman
pribadi:
Menjustifikasi
pendapat orang lain
berdasarkan isi teks
informasi sesuai
jenjangnya.

c. Pengembangan Soal Berbasis AKM


Sebelum membuat soal-soal berbasis AKM, perlu dipahami bahwa soal AKM tidak sama
dengan soal-soal evaluasi yang dibuat sebelumnya. Hal mendasar yang perlu diingat
bahwa soal AKM tidak digunakan untuk memperoleh penilaian kognitif atau keterampilan
dari materi pelajaran tertentu. Soal-soal yang dikembangkan untuk AKM bersifat
kontekstual, bentuk soal bervariasi, mengukur kompetensi pemecahan masalah, dan
merangsang peserta didik untuk berpikir kritis. Soal-soal AKM akan membuat siswa
melahirkan daya analisis berdasarkan suatu informasi, bukan membuat mereka
menghapal/mengingat materi.

Pengembangan soal-soal AKM dilakukan melalui kegiatan penyusunan desain,


penyusunan dan analisis framework, penyusunan stimulus, penugasan penulisan soal,
penulisan soal, penelaahan dan perbaikan soal, perakitan soal/bahan uji coba, validasi
soal, uji coba soal, penskoran dan analisis soal, interprestasi hasil analisis, seleksi soal,
penyusunan spesifikasi tes, pemilihan soal, pemaketan soal, proofreading, fiat, dan
pemanfaatan tes/soal. Kegiatan penyuusunan desain hingga seleksi soal merupakan
kegiatan pengembangan soal, sedangkan kegiatan penyusunan spesifikasi tes hingga
pemanfaatan tes merupakan kegiatan penyiapan bahan AKM.

Ruang lingkup pengembangan soal AKM meliputi Literasi Membaca dan Numerasi
siswa kelas 2, 4, 5, 6, 8, 10, dan 11. Pengembangan soal dibagi ke dalam 6 level, yaitu
level 1 (kelas 1—2), level 2 (kelas 3—4), level 3 (kelas 5—6), level 4 (kelas 7—8), level
5 (kelas 9—10), dan level 6 (kelas 11—12).

29
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

Bentuk soal AKM bervariasi, yaitu pilihan ganda (PG), pilihan ganda kompleks,
menjodohkan, isian, dan esai atau uraian. Adapun deskripsi masing-masing bentuk soal
adalah sebagai berikut:

1) Pilihan Ganda
Soal pilihan ganda terdiri atas pokok soal dengan beberapa pilihan jawaban. Peserta
didik diminta menjawab soal dengan memilih satu jawaban benar dari beberapa pilihan
jawaban yang disediakan. Jumlah pilihan jawaban untuk soal kelas 1 sampai dengan
kelas 3 sebanyak 3 pilihan (A, B, C), kelas 4 sampai dengan kelas 9 sebanyak 4 pilihan
(A, B, C, D), dan kelas 10 sampai dengan kelas 12 sebanyak 5 pilihan (A, B, C, D, E).
Penulisan soal pilihan ganda harus memenuhi kaidah penulisan soal PG, yaitu dari segi
materi, konstruksi, dan bahasa. Dari segi materi, konsep harus benar, kunci hanya satu,
dan pilihan jawaban harus homogen dan logis. Dari segi konstruksi, pokok soal dan
pilihan jawaban harus jelas dan tidak menimbulkan pengertian ganda, informasi yang
dituliskan hanya yang diperlukan, pilihan jawaban tidak menggunakan kalimat “semua
jawaban di atas salah/benar”. Dari segi bahasa, soal harus memenuhi kaidah bahasa
Indonesia.

2) Pilihan Ganda Kompleks


Soal pilihan ganda kompleks terdiri atas pokok soal dan beberapa pernyataan yang
harus dipilih peserta didik dengan memberi tanda centang (✓) pada kotak yang

disediakan di depan setiap pernyataan yang dianggap sesuai dengan permasalahan


pada pokok soal, pada kolom Ya/Tidak, pada kolom Benar/Salah, atau pilihan lain yang
sesuai.

Pemberian skor berdasarkan kompleksitas dari pernyataan dan jumlah pilihan jawaban.
Apabila jumlah pernyataan 3-5 dan pilihan jawaban 2 (benar-salah, ya- tidak, berubah –
tidak berubah, atau lainnya), penskoran 1 atau 0. Artinya, diberi skor 1 bila semua
jawaban benar, diberi skor 0 bila ada jawaban salah. Apabila jumlah pernyataan lebih
dari 5 dan pilihan jawaban lebih dari 2 (hewan-tumbuhan-mikroorganisme, pagi-siang-
malam, kota-kabupaten-kecamatan-desa, hijau-merah-kuning-biru-oranye, atau
lainnya), penskoran 2 1 0. Diberi skor 2 bila menjawab semua benar, diberi skor 1 bila
salah 1 atau 2, diberi skor 0 bila salah lebih dari 2.

30
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

3) Menjodohkan
Bentuk soal menjodohkan mengukur kemampuan peserta tes dalam mencocokkan,
menyesuaikan, dan menghubungkan antardua pernyataan yang disediakan. Soal ini
terdiri atas dua lajur. Lajur pertama (sebelah kiri) berupa pokok soal dan lajur kedua
(sebelah kanan) berupa jawaban. Jumlah jawaban sebaiknya lebih banyak daripada
jumlah pokok soal di sebelah kiri.

4) Isian atau jawaban singkat


Soal isian dan jawaban singkat adalah soal yang menuntut peserta tes untuk
memberikan jawaban secara singkat, berupa kata, frasa, angka, atau simbol.
Perbedaannya adalah soal isian disusn dalam bentuk kalimat berita, sementara itu soal
jawaban singkat disusun dalam bentuk pertanyaan.

5) Esai atau uraian


Soal uraian adalah soal yang jawabannya menuntut peserta didik untuk mengingat dan
mengorganisasikan gagasan-gagasan dengan cara mengemukakan atau
mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis. Pada soal uraian
disediakan pedoman penskoran yang merupakan acuan dalam pemberian skor.
Jawaban peserta didik akan diskor berdasarkan kompleksitas jawaban.

d. Contoh Soal AKM


Soal AKM level 4
Konteks : Sosial Budaya
Level Kognitif : Level 4
Kompetensi : Menemukan informasi
Subkompetensi : Mencari dan memilih informasi yang relevan
Indikator : Mengidentifikasi kata kunci yang efektif untuk menemukan sumber
informasi yang relevan pada teks informasi yang terus meningkat
sesuai jenjangnya.
Bentuk Soal : Pilihan Ganda

31
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

Gunakan informasi tentang tenaga kerja suatu negara tersebut untuk menjawab
pertanyaan di bawah ini.
Populasi usia-kerja dikelompokkan ke dalam dua grup utama yang mana?
A. Bekerja dan tidak bekerja.
B. Usia kerja dan bukan usia kerja.
C. Pekerja penuh-waktu dan pekerja paruh-waktu.
D. Di dalam angkatan kerja dan tidak dalam angkatan kerja.

Konteks : Sosial Budaya


Level Kognitif : Level 4
Kompetensi : Menemukan informasi

32
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

Subkompetensi : Mencari dan memilih informasi yang relevan


Indikator : Mengidentifikasi kata kunci yang efektif untuk menemukan sumber
informasi yang relevan pada teks informasi yang terus meningkat
sesuai jenjangnya.
Bentuk Soal : Pilihan Ganda Kompleks

Pada bagian diagram pohon yang mana, jika ada, orang-orang di bawah ini akan
dikelompokkan?
Tunjukkan jawabanmu dengan memberi tanda silang pada kotak dalam tabel.
Yang pertama telah dikerjakan untuk kamu.

Pemanfaatan Hasil Asesmen


Laporan/hasil AKM akan memberikan potret level kompetensi murid di setiap satuan
pendidikan pada literasi membaca dan numerasi. Hasil antartahun dapat
diperbandingkan dan dijadikan salah satu indikasi kemajuan proses belajar di setiap
satuan pendidikan.

Setiap guru dapat memetakan kemampuan siswanya menggunakan instrumen AKM


kelas. Hasil AKM nasional akan melaporkan pada level sekolah, bukan pada level
individu. Sekolah diharapkan menjadikan hasil Asesmen Nasional sebagai alat refleksi
untuk memperbaiki kualitas pembelajaran dan iklim satuan pendidikan.

33
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

Hasil Asesmen Nasional baik AKM maupun Survei akan dilaporkan sebagai hasil
sekolah dan tidak dilaporkan dalam level individu siswa maupun guru. AKM memotret
kompetensi kecakapan hidup yang tidak dapat diajarkan melalui bimbel. Oleh karena
itu, fokus penguatan guru adalah saat menindaklajuti hasil AKM: baik pemaknaan,
pemanfaatan sebagai umpan balik proses pembelajaran serta penguatan kapasitas guru
dalam melakukan pembelajaran serta perancangan asesmen yang berkualitas.

Nitko and Brookhart (2007) memaparkan manfaat asesmen sebagai berikut:

1. Asesmen digunakan sebagai dasar untuk membuat kebijakan dalam bidang


pendidikan baik di tingkat daerah, wilayah, maupun nasional. Semua informasi yang
didapatkan akan dikumpulkan dari hasil asesmen ditelaah dan dijadikan dasar untuk
memutuskan kebijakan yang tepat di masa yang akan datang.
2. Asesmen digunakan sebagai dasar dalam membuat keputusan mengenai kurikulum
dan program sekolah. Hasil asesmen menjadi dasar evaluasi terhadap materi
pembelajaran, buku teks, prosedur pembelajaran, kurikulum, program pendidikan
dan program sekolah. Bentuk evaluasinya bisa berupa evaluasi formatif dan
evaluasi sumatif. Evaluasi formatif dilakukan selama perancangan atau
pengembangan materi pembelajaran, langkah pembelajaran kurikulum atau
program pendidikan. Evaluasi sumatif dilakukan terhadap mutu atau kelayakan
sekolah, atau materi pembelajran yang sudah lengkap. Demikian juga langkah
pembelajran, kurikulum atau program pendidikan.
3. Asesmen digunakan sebagai dasar untuk menentukan keputusan mengenai siswa
yaitu berkaitan dengan:
● Menyusun pembelajaran, termasuk merencanakan kegiatan pembelajaran,
menempatkan siswa dalam urutan pembelajaran, memantau kemajuan siswa,
mendiagnosa kesulitan siswa, memberikan umpan balik kepada siswa dan orang
tua mengenai prestasi siswa;
● Menempatkan siswa dalam tingkat-tingkat yang sesuai dengan kemampuannya,
dalam hal ini tidak ada siswa yang ditolak;
● Mengelompokkan siswa, biasanya dilakukan untuk siswa yang memiliki
kebutuhan khusus;
● Membimbing dan mengarahkan siswa, hasil assessmen sering membantu siswa
menggali potensi diri, memilih dan mempersiapkan karir;
● Memilih siswa, asesmen digunakan untuk memutuskan seleksi siswa (diterima
atau ditolak);

34
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

● Meluluskan siswa, untuk menentukan apakah siswa sudah menguasai suatu


standar kompetensi tertentu.

Pemanfaatan asesmen dapat dikategorikan dengan melihat hasil pelaporan tingkat


kompetensi. Berikut ini tingkat kompetensi literasi membaca.

Sumber :AKM dan Implementasi dalam Pembelajaran Pusmenjar

Berikut ini ada beberapa contoh pemanfaatan hasil akm berdasarkan tingkat kompetensi
yang dapat dimanfaatkan oleh pendidik dalam menyusun pembelajaran yang efektif dan
berkualitas.

Tingkat Kompetensi Contoh pemanfaatan untuk perbaikan

35
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

Peserta didik yang berada pada tingkat kompetensi Perlu


Intervensi Khusus artinya belum mampu memahami isi bacaan,
murid hanya mampu membuat interpretasi sederhana. Dalam
Perlu Intervensi
hal ini perbaikan yang dapat dilakukan pendidik adalah,
Khusus
pendidik tidak cukup bertumpu pada materi bacaan tersebut.
Peserta didik perlu diberi bahan belajar lain secara audio, visual
dan pendampingan khusus.
Peserta didik yang berada pada tingkat kompetensi dasar
artinya telah mampu mengambil informasi dari teks, namun
peserta didik belum mampu memahami secara utuh isi topik
Dasar yang terdapat dalam teks. Dalam hal ini perbaikan yang dapat
dilakukan pendidik adalah peserta didik dapat diberikan sumber
belajar pendamping dalam bentuk catatan singkat atau
simpulan untuk membantu pemahaman yang utuh.

Peserta didik yang berada pada tingkat kompetensi cakap


artinya telah mampu memahami dengan baik sisi teks namun
belum mampu merefleksikan isi teks. Dalam hal ini perbaikan
Cakap
yang dapat dilakukan oleh pendidik adalah memberikan
pembelajaran dengan mengidentifikasi kondisi lingkungan
peserta didik dan mengaitkan dengan funsi serta manfaatnya.

Peserta didik yang berada pada tingkat kompetensi mahir artinya


peserta didik sudah mampu memahami isi bacaan dan
merefleksi teks yang diberikan. Dalam hal ini yang dapat
Mahir dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan literasi peserta
didik adalah dengan memberikan pembelajaran yang lebih
kreatif dan inovatif dengan dengan memberikan bentuk-bentuk
teks yang berbeda topik .

B. Refleksi

Isilah penilaian diri ini dengan sejujur-jujurnya dan sebenar-benarnya sesuai dengan
perasaan Saudara ketika mempelajari modul ini!

36
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

1. Bubuhkanlah tanda centang (√) pada salah satu gambar yang dapat mewakili

perasaan Saudara setelah mempelajari modul ini!

2. Apa sajakah yang sudah Saudara pelajari?


…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

3. Materi apa sajakah yang Saudara kuasai dari modul ini?


…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

4. Bagian apa yang belum Saudara kuasai?


…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

5. Apa upaya Saudara untuk menguasai yang belum dikuasai?


…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

37
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

C. Evaluasi

Tak lama kemudian, tepat dari bayangan bulan itu muncullah sosok perempuan berparas
cantik. “Si...siapa kau?“ tanya Wulan kaget. “Akulah Dewi Bulan. Aku datang untuk
menyembuhkan wajahmu,“ tutur Dewi Bulan lembut. “Selama ini kau telah mendapat ujian.
Karena kebaikan hatimu, kau berhak menerima air kecantikan dariku. Usaplah wajahmu
dengan air ini!“ lanjut Dewi Bulan sambil memberikan sebotol air. Dengan tangan gemetar
Wulan menerimanya. Perlahan-lahan Dewi Bulan masuk kembali ke dalam bayang-bayang
bulan di permukaan air danau. Kemudian ia menghilang.

Legenda Putri Bulan, Mila Nurhida

1. Di manakah Wulan bertemu dengan Dewi Bulan yang memberikan sebotol air
untuk mengembalikan kecantikan wajahnya?
A. di tepi danau
B. di hutan
C. di bulan
D. di pinggir hutan

Sayangnya, harapan sang ibu tak terjadi. Sepanjang perjalanan mereka bertemu beberapa
orang lagi, dan Darmi terus mengatakan hal yang sama. Akhirnya sang ibu tak tahan lagi
kesedihan. Sambil bercucuran air mata, ia pun menegur anaknya.
“Wahai anakku sebegitu malunyakah kau mengakui aku sebagai ibumu? Aku yang
melahirkanmu ke dunia ini. Apakah ini balasanmu pada ibumu yang menyayangimu?”
Darmi menoleh dan berkata, “Hah, aku tidak minta dilahirkan oleh ibu yang miskin sepertimu.
Aku tidak pantas menjadi anak ibu. Lihatlah wajah ibu! Jelek, keriput dan lusuh! Ibu lebih
pantas jadi pembantuku daripada jadi ibuku!”

2. Suasana yang tergambar dari teks di atas adalah…


A. mengharukan
B. menakutkan
C. mencekam
D. mengerikan

38
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

Teks berikut untuk menjawab soal nomor 3, 4, 5, 6, dan 8


Mengenang Katherine Johnson, Manusia Komputer dari NASA

Senin, 2 Maret 2020, 09:57 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat NASA


kehilangan orang yang sangat penting dalam bidang upaya eksplorasi luar angkasa awal
Amerika. Orang itu adalah seorang matematikawan yang dijuluki manusia komputer, yaitu
Katherine Johnson. Ia telah meninggal pada usia 101 tahun pada 24 Februari 2020.
Administrator NASA Jim Bridenstine melalui akun Twitter-nya mengabarkan berita
duka itu. "Dia adalah pahlawan Amerika dan warisan kepeloporannya tidak akan pernah
dilupakan," bunyi unggahan Bridenstine, seperti dikutip VOA News, akhir pekan lalu.
Katherine adalah perempuan keturunan Afrika-Amerika yang bekerja dalam program
luar angkasa NASA. Dia dan rekan-rekannya dikenal sebagai manusia komputer pada
tahun-tahun awal upaya NASA untuk memulai program misi luar angkasa.
Mereka menggunakan pensil, penggaris geser, dan mesin penghitung mekanis
untuk menghitung jalur roket dan pengorbit di atmosfer dan di luar angkasa. Katherine
bekerja pada misi pertama untuk menempatkan orang Amerika di luar angkasa pada
tahun 1961. Dia juga mengonfirmasi perhitungan komputer yang dibuat oleh komputer
IBM pada 1962.
Katherine sempat menerima Presidential Medal of Freedom dari Presiden Barack
Obama pada 2015. Saat itu, Administrator NASA Charles Bolden memujinya sebagai
pemikir besar yang ikut menentukan arah perkembangan NASA dan Amerika Serikat.
Katherine tumbuh di Virginia Barat saat pendidikan bagi orang Afrika-Amerika
dibatasi. Namun, kecerdasan otak membawanya ke West Virginia State College pada usia
15 tahun. Dia juga merupakan salah satu murid kulit hitam pertama yang memasuki
sekolah pascasarjana di West Virginia University pada 1938.
Kemudian, Katherine bekerja untuk sebuah lembaga yang kini bernama NASA dan
pensiun pada 1986. Dia mengatakan sangat bangga menghitung jalur untuk pendarat
bulan dan pesawat ruang angkasa komando yang mengorbit untuk perjalanan pertama ke
bulan, Apollo 11.
Katherine menggambarkan kemampuannya di NASA dengan menjelaskan, "Anda
beri tahu saya kapan dan di mana Anda ingin turun, dan saya akan memberi tahu Anda di
mana dan kapan, serta bagaimana cara meluncurkannya," katanya.
Sepanjang masa pendidikannya, Katherine Jonhson berkata bahwa dia berhasil
karena dia selalu bertanya–bahkan saat orang-orang mencoba mengabaikannya, dia
tetap mengangkat tangannya.

39
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

3. Khaterine Johnson mampu bersekolah di West Virginia State College saat pendidikan
bagi orang Afrika-Amerika dibatasi di Virginia Barat. Hal tersebut disebabkan oleh ....
A. kemampuan yang luar biasa
B. kesehatan yang tidak memadai
C. orang tua yang pindah kerja
D. rasisme yang berkembang

4. Beri √ pada kolom (S) jika pernyataan salah dan (B) jika pernyataan benar.

Menurut teks tersebut, Khaterine Jhonson layak disebut sebagai ....

Pernyataan S B

A Pencipta komputer

B Pejuang gender

C Antariksawan

D Pejuang perang

E Tokoh kulit hitam

5. Kondisi sosial budaya yang digambarkan dalam teks tersebut memberikan gambaran
tentang ...
A. Kerumitan hidup Khaterina Johnson membuatnya lebih kuat mentalnya.
B. Pengalaman Khaterina Johnson dalam kehidupan pribadinya yang banyak.
C. Kemampuan Khaterina Jhonson untuk mendobrak batasan atas perlakuan ras
yang tidak adil.
D. Penggambaran kemampuan Katherina Johson dalam perkembangan NASA

40
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

6. Berdasarkan teks tersebut, apa saja keistimewaan yang dapat diteladani dari tokoh
Katherine Johnson?

7.

Perhatikan fakta berikut!


“Sekitar 20,1 juta anak di bawah usia 2 tahun di Indonesia, mengalami stunting.”
Pernyataan yang sesuai dengan kutipan tersebut adalah…
A. Anak stunting ketika dewasa mudah menjadi kegemukan.
B. Terjadinya stunting di usia dini akan memiliki IQ rendah.
C. Perlunya pencegahan stunting dimulai sejak dini.
D. Stunting terjadi pada anak-anak dan bukan orang dewasa.

8. Teks tentang Katherine Johnson tersebut dapat menggambarkan kehebatannya


sebagai seorang perempuan yang luar biasa.
Setujukah kamu dengan pernyataan tersebut?

41
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

Berikan alasan atas pilihanmu!


(Menilai kualitas teks informasi)

Menurut Witherly, junk food sering melibatkan bahan-bahan makanan yang bisa
“hilang” dalam sekejap. Misalnya saus mayonaise atau lelehan keju mozarela yang mudah
meleleh di lidah. Ketika lidah mendeteksi bahwa tidak ada lagi makanan dalam mulut,
saraf pengecap akan memberi sinyal ke otak bahwa Anda kurang makan atau sedang
tidak makan.
Otak kemudian berpikir Anda kekurangan kalori sehingga akan cepat bereaksi
dengan memicu pelepasan hormon lapar ghrelin untuk mencegah Anda kelaparan.
Akibatnya, Anda cenderung makan berlebihan saat sedang bersantap makanan cepat saji.
Kita jadi lemot dan lebih sulit berpikir ketika sudah kecanduan junk food.
Sebuah penelitian dalam American Journal of Clinical Nutrition tahun 2011
menunjukkan bahwa individu sehat yang makan junk food selama lima hari berturut-turut
mengalami penurunan fungsi kognitif otak. Ini ditandai dengan kurangnya fokus perhatian,
kecepatan bertindak, ingatan yang lebih buruk, serta perubahan mood drastis.
Di dalam otak, dopamin dosis tinggi yang dihasilkan setelah makan junk food
menghambat kerja hippocampus dan menyebabkan peradangan. Hippocampus
merupakan tempat pembentukan dan penyimpanan memori jangka panjang.
Selain itu, makanan tinggi gula dan lemak dapat menurunkan fungsi sinaps otak yang
bertanggung jawab untuk pembelajaran dan kemampuan mengingat, serta mengganggu
aktivitas peptida otak yang disebut brain-derived neurotrophic factor (BNFD) yang
membantu meningkatkan aliran darah ke otak dan mencegah kerusakan sel otak.

9. Tentukan benar atau salah kesimpulan berikut dengan memberikan tanda √

pada kolom yang tersedia!

Pernyataan B S

42
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

Seseorang yang hobi mengonsumsi junk food lebih pikun

Makanan junk food banyak mengandung tinggi gula menurunkan


fungsi sinaps
Saat makan jenis junk food rasa lapar akan lebih terasa daripada
makanan sehat

Konsumsi junk food berlebihan dapat mengubah mood menjadi buruk

10.

43
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

Gerhana matahari total ini dimulai dari Afrika, Arab, dan Asia Barat,
dengan puncak di Asia Tenggara dan China, kemudian berakhir di Pasifik
Barat. Menurut situs timeanddate.com, puncak gerhana bulan total akan terjadi
pada 02.22 dini hari WI, Rabu (3/7/2019). Meski gerhana bulan total hanya
melewati Pasifik dan Chole, kita yang berada di Indonesia tetap dapat
menikmati fenomena ini secara langsung berkat inovasi terbaru dari NASA.
Web NASA membantu menjelaskan fenomena tersebut.

Sumber: https://sains.kompas.com/
Penulis: Akbar Bhayu Tamtomo
Editor : Inggired Dwi Wedhaswary

44
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

Refleksikan berdasarkan teks, apa yang menyebabkan fenomena gerhana matahari


dapat terus diprediksikan dan fenomena yang terjadi di kawasan Pasifik dan Amerika,
tetapi di sebagian Indonesia bisa menikmati!

PENUTUP

Modul pelatihan yang telah dikembangkan ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi
guru bahasa dalam mengembangkan dan me-refresh pengetahuan dan keterampilan.
Selanjutnya, mereka dapat menggunakan modul pelatihan ini sebagai salah satu bahan
belajar peningkatan kompetensi sesuai mata pelajaran masing-masing.

Modul ini dapat digunakan sebagai referensi tambahan dalam proses peningkatan
kompetensi para guru bahasa, baik teori maupun praktik. Para guru dapat pula
mendalami materi lain di samping materi yang ada dalam modul ini melalui jurnal,
majalah, internet, maupun sumber belajar lainnya. Semoga modul ini memberikan

45
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

manfaat yang besar bagi para pengguna khususnya para guru bahasa yang ingin
meningkatkan kompetensi profesional dan pedadogi.

Kami menyadari bahwa modul yang dikembangkan masih jauh dari kesempurnaan.
Saran, masukan, dan usulan penyempurnaan terkait modul ini dapat disampaikan
kepada tim penulis melalui surat elektronik (surel) sehingga kekurangan yang ada dapat
segera diperbaiki.

DAFTAR REFERENSI

Brown, Gillian. and George Yule. 1996. Discourse Analysis. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama

Eriyanto. 2001. Analisis Wacana. Yogyakarta: LkiS Yogyakarta

Ermanto. 2008. Keterampilan Membaca Cerdas. Padang: UNP Press

Kosasih, E. Endang Kurniawan 2021. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Bandung:


Yrama Widya.

46
Pelatihan PKB Berbasis Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP

Wellek, Rene and Austin Warren. 2014. Theory of Literature. Terjemahan Melani
Budianta. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

OECD (2019), PISA. 2018. Assessment and Analytical Framework. PISA OECD
Publishing: Paris. https://doi.org/10.1787/b2Sefab8-en. Diunduh 31 Maret 2021.

https://www.gurnulis.id/2021/01/soal-akm-literasi-informasi-level-4

47

Anda mungkin juga menyukai