Contoh Format Sufas 22
Contoh Format Sufas 22
12 MANAJEMEN FASILITAS dan TIM MUTU Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien di FKTP
13 PENCATATAN & PELAPORAN
14 TATA KELOLA KIA
15 PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN FKTP
16 SDM + PELATIHAN
643997597.xlsx
DAFTAR TILIK
PENYELIAAN FASILITATIF ASUHAN PERSALINAN TINGKAT PUSKESMAS PERAWATAN
A. PELAYANAN KIA
3 Peralatan
3.1 Tensimeter digital Y
3.2 Termometer bavi dan dewasa Y
3.3 Manset anak Y
3.4 Stetoskop dewasa Y
3.5 Stetoskop janin (funanduskup - Laenec - Doppler) Y
Timbanaan dewasa
3.6 Timbangan dewasa
Pengukur tinaai badan Y
3.7 Pita oenaukur
Pengukur tinggiULA
badan Y
Timbangan bayi den pengukur panjang bayi
3.8 Pita pengukur
Namoan LILA
instrumen Y
3.9 Korentang dan
Timbangan bayitemoatnva
den pengukur panjang bayi Y
Tampon tang Ruangan MTBS
3.10 USG*
IUD kit v
3.11 Implant kit
Nampan instrumen
Metline (Pita penaukur tinaai fundus) Y
3.12 Refleks Hammer
Tampon tang Y
Alat pemeriksaan Hb
3.13 IUD
Alat kit
pemeriksaan protein urin Y
3.14 Alat pemeriksaan
Implant kit golongan darah Y
Tes kehamilan
3.15 Metlin Pita pengukur
Alat pemeriksaan tinggi fundus
malaria Y
3.16 lnfus set
Reflex denoan wino needles no 23 dan no 25 atau IV-Cath
hammer Y
Semprit dan iarum suntik: 1 ml;2.5 ml; 5 ml ; 10 ml
3.17 Alat pemeriksaan Hb
Senter Y
3.18 Alat pemeriksaan proteinurin Y
3.19 Alat pemeriksaan golongan darah Y ada Di Ruang Lab
3.20 Tes kehamilan Y
3.21 Alat pemeriksaan malaria Y ada di Ruang Lab
3.22 Infus set dengan wing needles no 23 dan no 25 atau iv cath Y
3.23 Semprit dan jarum suntik : 1ml, 2.5ml, 5ml, 10ml Y
3.24 Senter Y
Penilaian Tingkat Puskesmas Nilai Aktual 23
95.833
Nilai harapan 24
Penilaian Tingkat Dinas Kesehatan Nilai Aktual
Nilai harapan
4
4.1 Tablet Tambah Darah V
obat di simpan di
4.2 Asam Folat V Apotik,kecuali obat
kb
4.3 Table Kalsium V
4.4 Kapsul Vitamin A merah (200.000IU) dan biru (100.000IU) V
4.5 Kapsul Yodium di daerah endemik sedang dan berat* V
4.6 Vitamin (B kompleks, B1, B6, V
B12, C)
4.7 Pil KB V
4.8 AKDR (IUD) V
4.9 Suntik KB V
4.10 Implan V
4.11 Kondom V
4.12 Kotrimoksazol tablet (80mg trimetoprim + 400mg sulfametoksazol), V
kotrimoxazol syrup (40mg trimetoprim + 200mg sulfametoksazol/ 5ml)
4.13 Tablet Zinc (20mg) V
4.14 Amoksilin tablet 500mg atau Amoksilin syrup 125mg / 5ml V
4.15 Ampisilin kaplet 500mg V
4.16 Tablet Klindamisin* V
4.17 Obat anti malaria (ACT/DHP) V
4.18 Kelambu berinsektisida V
4.19 Diazepam injeksi (5mg dan 10mg) V
4.20 Kloramphenicol inj V
4.21 Gentamisin inj V
4.22 Penisilin Prokain inj V
4.23 Ampisilin inj V
4.24 Fenobarbital inj V
4.25 Tablet Nistatin V
4.26 Parasetamol tablet 500mg atau syrup 125mg/5ml V
4.27 Tetrasiklin atau Kloramphenicol salep mata V
4.28 Gentian violet 1% (sebelum digunakan harus diencerkan menjadi 0.25%
atau 0.5% sesuai kebutuhan) V
4.29 Tablet pirantel pamoat V
4.30 Aqua bidest untuk pelarut V
4.31 Oralit bungkus 200cc V
4.32 Wing Needle No 26G atau IV cath, infus set pediatrik dan cairan infus : RL, V
D5%, NaCl
4.33 Spuit disp 1cc dan 2.5cc V
4.34 Alcohol 70% V
4.35 Glicerin V
4.36 Povidon Iodine V
4.37 Sabun cuci tangan V
4.38 Alcohol hand sanitizer* V
4.39 Sabun deterjen V
4.40 Kasa dan Kapas V
Penilaian Tingkat Puskesmas Nilai Aktual 30
75
Nilai harapan 40
Penilaian Tingkat Dinas Kesehatan Nilai Aktual
Nilai harapan
Page 2 of 65
2. ASUHAN PERSALINAN NORMAL Y T
1 Struktur Fisik Ruang Persalinan PENILAIAN PUSKESMAS
TGL:
1.1 Luas kamar minimal 12 m , lantai ubin/keramik, dinding dengan cat terang
2
1.2 Kebersihan (tidak ada kotoran, sampah atau sarang laba- laba) y
1.3 Pencahayaan cukup untuk membaca dengan baik y
1.4 Ventilasi dengan sirkulasi udara baik y
1.5 Soket listrik y
1.6 Tempat cuci tangan dengan air mengalir (wastafel atau ember berlobang) y
1.7 Kamar mandi dan WC dengan dinding porselin setinggi 180 cm (kamar
mandi dapat di dalam atau luar ruang) y
2.14 Kotak pengamanan limbah jarum suntik – medis ADS (safety box- Y
terisi kurang dari ¾ dari safety box)
2.15 Pengering tangan (Tissue / lap atau handuk pribadi) Y
2.16 Penghangat bayi (lampu 60 watt dengan jarak 60 cm dan selimut Y
tebal)
2.17 Sterilisator (listrik/ kukus mis: dekontamisasi tingkat tinggi (DTT) Y
2.18 Bangku bulat tanpa sandaran Y
2.19 Tabung oksigen set (tabung dengan isi, regulator dan tang) Y
2.20 Masker oksigen + Kanula Nasal Dewasa Y
2.21 Alcohol hand sanitizer Y
Penilaian Tingkat Puskesmas Nilai Aktual 21
100.0
Nilai harapan 21
Penilaian Tingkat Dinas Kesehatan Nilai Aktual
Penilaian Tingkat Dinas Kesehatan
Nilai harapan
6.2 • Antibiotika:
1. Ampisilin atau Amoxicillin Intra Vena
2. Gentamisin Intra Vena T
3. Metronidasol Intra Vena/PO
Infant Warmer
PUSKESMAS PENILAIAN KAB/KOTA
TGL:
Klem
PUSKESMAS PENILAIAN KAB/KOTA
TGL:
1 set dg benang
Apotik
PUSKESMAS PENILAIAN KAB/KOTA
TGL:
Total
aktual harapan jml
150 156 96.2
3 Prosedur Pelayanan Nifas
3.1 lbu nifas mendapat pelayanan min 3 kali kunjungan;6 jam pasca persalinan s/d 3 hari minimal 1 kali; pada 4 s/d
28hari minimal 1 kali dan ada 29 s/d 42 hari minimal 1 kali
3.2 Pelayanan meliputi pemeriksaan umum, tekanan darah, nadi,nafas, suhu, pemeriksaan payudara, kontraksi
rahim, tinggifundus uteri, pengeluaran (perdarahan dan lokia) dan Iuka jalan lahir serta oedema tungkai
3.3 lbu Nifas mendapat Tablet Fe 40 hari dan vitamin A 200.000 IU 2 kali (wama merah) dan kapsul yodium 1 dosis
untuk daerah endemis sedang dan berat
3.4 Diberikan penyuluhan tentang tanda bahaya dan penyakit pada ibu nifas
3.5 lbu nifas mendapat penyuluhan cara menyusui dan memberikan ASI secara ekslusif, pemberian makanan
tambahan, pemantauan tumbuh kemban ba i imunisasi serta en'aran an kehamilan dan KB.
Penilaian Tingkat Puskesmas Nilai Aktual
Nilai harapan
Penilaian Tingkat Dinas Kesehatan Nilai Aktual
Nilai harapan
ayudara, kontraksi
edema tungkai Y
Y
berian makanan Y
KB.
Nilai Aktual 5
100
Nilai harapan 5
Nilai Aktual
Nilai harapan
5.2.2 Periksa tanda vital pernafasan, suhu, warna kulit setiap 30- 60 menit selama 6 jam pertama
5.3.19 Bila frekuensi jantung < 100 X/menit atau tak bernapas/ megap-megap sesudah 2 menit resusitasi:, siapkan
rujukan
5.3.20 Bila tak bernapas sesudah Resusitasi 10 menit, hentikan resusitasi dan bayi dinyatakan meninggal
5.4 Asuhan Pasca Resusitasi (Dalam 2 Jam Pasca Lahir)
5.4.1 Bila Resusitasi Berhasil
5.4.1.1 Lakukan pemantauan tanda bahaya pada bayi
5.4.1.2 Lakukan pemantauan tali pusat
5.4.1.3 Bila napas bayi dan warna kulit normal, berikan bayi
kepada ibunya. Letakkan bayi di dada ibu untuk kontak kulit dan fasilitasi IMD minimal 1 jam
5.4.1.4 Mencegah hipotermi
5.4.1.5 Berikan vitamin K1
5.4.1.6 Cegah infeksi dengan salep mata
5.4.1.7 Lakukan pemeriksaan bayi secara lengkap
5.4.1.8 Lakukan pencatatan dan pelaporan
5.4.2 Bila Perlu Rujukan
5.4.2.1 - Melakukan konseling untuk merujuk bayi beserta ibu dan keluarga
5.4.2.2 - Melanjutkan resusitasi
5.4.2.3 - Memantau tanda bahaya
5.4.2.4 - Memantau tali pusat
5.4.2.5 - Mencegah hipotermi
5.4.2.6 - Memberikan vitamin K1
5.4.2.7 - Mencegah infeksi
5.4.2.8 - Membuat surat rujukan
5.4.2.9 - Melakukan pencatatan dan pelaporan kasus
5.4.3 Bila Resusitasi Tidak Berhasil
5.4.3.1 - Melakukan konseling kepada ibu dan keluarga
5.5 Asuhan Pasca Lahir (2-24 jam) / Tindak Lanjut
5.5.1 - Lakukan pemantauan tanda bahaya
5.5.2 - Konseling menyusui
5.5.3 - Menjaga bayi tetap hangat
5.5.4 - Pencegahan infeksi
5.5.5 - Pencatatan dan pelaporan
Penilaian Tingkat Puskesmas Nilai Aktual
Nilai harapan
Penilaian Tingkat Dinas Kesehatan Nilai Aktual
Nilai harapan
100
PENILAIAN PUSKESMAS PENILAIAN
TGL: KAB/KOTA
TGL:
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
13
100
13
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
8
100
8
PENILAIAN PUSKESMAS PENILAIAN KAB/KOTA
TGL: TGL:
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
42 100
42
RESPON EMERGENSI OBSTETRI NEONATAL DI FKTP (APKK)
6.2 Peralatan dan perlengkapan untuk penatalaksanaan emergensi obstetri - neonatal tersedia
dan selalu dalam kondisi siap pakai.
• Troli emergensi obstetric
• Troli emergensi neonatus
Lihat Lampiran daftar standar kelengkapan troli emergensi obstetri- neonatal
6.3 Pemeriksaan rutin dan teratur terhadap kelengkapan dan kesiapan troli emergensi obstetri-
neonatal.
• Daftar tilik set peralatan lengkap pada troli atau wadah tersebut
• Jadwal pengecekan pada setiap pergantian dinas petugas
6.4 Algoritma/Job-aid tentang penatalaksanaan emergensi obstetri dan neonatal yang terpasang
dengan jelas pada setiap unit
• Perdarahan Postpartum
• Pre Eklampsia Berat/ Eklampsia
• Syok pada Maternal
• Infeksi pada ibu hamil dan nifas
• Persalinan Macet
• Ancaman Persalinan Prematur
• Resusitasi neonates
• Kejang pada Neonatus
• Identifikasi Infeksi pada Bayi Baru Lahir
• Dehidrasi berat pada neonatus
• Hipotermia pada neonatus
• Hipoglikemia pada neonatus
6.5 Puskesmas/klinik menjadwalkan dan melakukan latihan /demo tim emergensi obstetri
neonatal secara rutin
• Pre Eklampsia Berat
• Perdarahan Postpartum dan Syok pada Maternal
• Eklampsia
• Resusitasi pada Neonatus
• Daftar hadir peserta latihan/demo klinis tentang: syok pada Maternal, perdarahan
postpartum Eklampsia, resusitasi pada neonates
• BBLR, PMK harus disebutkan
Penilaian Tingkat Puskesmas Nilai Aktual
Nilai harapan
Penilaian Tingkat Dinas Kesehatan Nilai Aktual
Nilai harapan
7.3 Standar Prosedur Operasional (SPO) penilaian dan penatalaksanaan awal kedaruratan medik
pada ibu hamil, bersalin dan nifas:
• Penilaian awal cepat (quick check) kondisi kegawatdaruratan pada ibu terhadap tanda
bahaya yang mengancam jiwa
• Penatalaksanaan awal ketika menemukan kondisi kegawatdaruratan
• Penilaian kondisi umum ibu menggunakan MEOWS
7.4 Melihat dokumentasi pada catatan rekam medis ibu hamil ibu hamil, bersalin dan nifas yang
mengalami kegawatdaruratan obstetrik:
• Catatan tanggal dan waktu
• Identitas PPA
• Dilakukan penilaian awal cepat (quick check) kondisi kegawatdaruratan pada ibu terhadap
tanda bahaya yang mengancam jiwa
7.5 • Dilakukan penilaian kondisi umum ibu segera setelah ibu tiba di fasilitas kesehatan, dan
secara berkala melakukan penilaian ulang yang meliputi:
- Keluhan utama dan riwayat singkat yang relevan.
- Pemeriksaaan tanda vital secara lengkap dan akurat.
- Pemeriksaan inspeksi, visualisasi, dan auskultasi secara cepat dan efektif.
- Menentukan penyebab gawat-darurat atau ancaman keselamatan jiwa pasien, tidak hanya
mencari diagnosis definitif
7.6 • Penatalaksanaan awal ketika menemukan kondisi kegawatdaruratan sesuai:
- Stabilisasi penderita,
- Pemberian oksigen,
- Infus dan terapi cairan,
- Pemberian medikamentosa (antibiotika, sedatif, anestesi, analgetika dan serum anti
tetanus).
- Upaya rujukan lanjutan (bila perlu).
7.7 Puskesmas/ Klinik Swasta memiliki sistem untuk penilaian keterampilan klinik yang
dibutuhkan untuk penatalaksanakan kasus kegawatdaruratan pada kehamilan, persalinan
dan nifas:
• Jadwal penilaian
• Daftar tenaga kesehatan yang telah dinilai
7.8 Tenaga Kesehatan di Puskesmas kompeten ditunjukkan dengan minimum 80% petugas
kesehatan kompeten melakukan keterampilan yang dinilai dengan penilaian sederhana
langsung dalam pelayanan atau simulasi kasus menggunakan daftar tilik penatalaksanaan
kegawatdaruratan pada kehamilan, persalinan dan nifas
7.9 Terdapat sistem dalam upaya meningkatkan kualitas rujukan pada kasus kegawatdaruratan
pada kehamilan, persalinan dan nifas:
• Terdapat sistem komunikasi efeketif SBAR/ DST dengan tim RS Rujukan agar terjadi
stabilisasi pra rujukan yang optimal serta penatalaksanaan optimal di tempat rujukan terkait
kasus kegawatdaruratan pada kehamilan, persalinan dan nifas
• Terdapat pengaturan terjadwal bagi pembinaan untuk meningkatkan dan
mempertahankan keterampilan tenaga kesehatan di FKTP menggunakan berbagai metode
8.3 Catatan rekam medis mendokumentasikan tenaga medis melakukan stabilisasi pra rujukan
kasus kegawatdaruratan pada bayi baru lahir
• Catatan tanggal dan waktu
• Identitas PPA
• Stabilisasi Pernapasan (Airway)
• Stabilisasi Suhu (Termoregulasi)
• Stabilisasi Sirkulasi (Blood Pressure)
• Deteksi Risiko Infeksi dengan Pemeriksaan Laboratorium (Laboratory Examintation)
8.4 Puskesmas/ Klinik Swasta memiliki sistem untuk penilaian keterampilan klinik yang
dibutuhkan untuk penatalaksanakan kasus kegawatdaruratan pada bayi baru lahir:
• Jadwal penilaian
• Daftar tenaga kesehatan yang telah dinilai
8.5 Tenaga Kesehatan di Puskesmas kompeten ditunjukkan dengan minimum 80% petugas
kesehatan kompeten melakukan keterampilan yang dinilai dengan penilaian sederhana
langsung dalam pelayanan atau simulasi kasus menggunakan daftar tilik penatalaksanaan
kegawatdaruratan pada bayi baru lahir
y
5
5
y
Y
5
9
y
y
3
5
aktual 13
harapan 19 68.4 TOTAL
Trolley Emergensi Maternal
1 Peralatan
• Ambu bag, sungkup, slang oksigen, kanula oksigen
• Kateter penghisap ukuran 18
• Gudel dengan dua ukuran no 90 mm dan 100 mm
• Tensimeter
• Stetoskop
• Tourniquet
• Folley catheter no 16, 18 dan kantong urin
• Palu reflex
2 T-PIECE RESUCITATOR
• T-Piece resuscitator dengan oksigen tanpa atau dengan udara tekan
3 Perlengkapan Penghisap
• Balon penghisap
• Penghisap mekanik dan tabung
• Kateter penghisap, 5F, 6F, 8F,10F, 12F, dan 14F
• Pipa lambung no 8F dan spuit 20 ml
6 Peralatan Lainnya:
• Gunting
• Plester
• kapas alcohol
• Sarung tangan
• Stetoskop
• Plester ½ atau ¾ inchi1
• Plastik bening 5kg
• Kateter penghisap lender
• Timbangan digital dan Midline
YA TDK
V
V
V
V
9 RUJUKAN EMERGENSI OBSTETRI DAN NEONATUS DI PUSKESMAS PENILAIAN PUSKESMAS
TGL:
9.1 Rujukan Kasus Kegawatdaruratan Pada Kehamilan, Persalinan dan Nifas:
- Stabilisasi pra rujukan
- Persiapan sarana merujuk
- Perencanaan rujukan
- Dokumentasi menggunakan DST y
- Rujukan Balik
9.2 Puskesmas memiliki Standar Prosedur Operasional (SPO) Prinsip transportasi pada bayi baru lahir
pasca resusitasi dikenal dengan ACCEPT yaitu
- Assessmen, yaitu penilaian terkait dengan kondisi bayi baru lahir
- Control, yaitu pengawasan terhadap tim yang akan melakukan rujukan serta kelengkapan
perlengkapan rujukan.
- Communication, yaitu melakukan komunikasi dengan fasilitas tujuan rujukan dan komunikasi
kepada keluarga terkait kondisi dan rencana rujukan.
- Evaluation, yaitu mencermati ulang kondisi bayi baru lahir yang akan dilakukan rujukan
- Prepration and packaging, yaitu tim melakukan penyiapan terakhir mulai dari daftar dokumen
rujukan, alat transport dan lain sebagainya yang diperlukan dalam proses rujukan. y
- Transportation, yaitu tim berangkat ke tempat rujukan dan memberikan informasi medis kepada
tenaga kesehatan tingkat rujukan.
9.3 Terdapat sistem dalam upaya meningkatkan kualitas rujukan pada kasus kegawatdaruratan pada
bayi baru lahir
• Terdapat sistem komunikasi efeketif SBAR/ DST dengan tim RS Rujukan agar terjadi stabilisasi pra
rujukan yang optimal serta penatalaksanaan optimal di tempat rujukan terkait kasus
kegawatdaruratan pada kehamilan, persalinan dan nifas
• Terdapat pengaturan terjadwal bagi pembinaan untuk meningkatkan dan mempertahankan
keterampilan tenaga kesehatan di FKTP menggunakan berbagai metode
9.4 Puskesmas mempunyai ambulan atau kendaraan roda empat / boat yang berfungsi untuk rujukan
emergensi obstetri dan neonatus
• Ambulan / kendaraan roda empat / boat yang berfungsi
• Anggaran atau bensin untuk pengantar
• Tersedia daftar supir / motoris Y
• Tersedia daftar tenaga pengantar
9.5 Ambulan atau kendaraan roda empat mempunyai peralatan dan perlengkapan untuk
penatalaksanaan emergensi obstetri dan neonatus
• Resusitasi Neonatus Set
• Partus Set, terdiri dari: Jumlah
Klem Kelly atau Kocher 2
Gunting tali pusat 1
Gunting Episiotomi 1
Alat pemecah selaput ketuban atau ½ Kocher 1
Sarung tangan steril 2
Pengikat tali pusat 1
Kateter nelaton No. 12 1
Kain kecil atau duk kecil 1 Y
Penghisap lender 1
Spuit 2,5 ml atau 3 ml 1
Kain bersih 4
Handuk bersih 1
9.7 Puskesmas mempunyai sistem komunikasi dengan Rumah Sakit untuk rujukan emergensi obstetri
dan neonatu
• Direktori semua jejaring pelayanan yang dapat dihubungi untuk rujukan obstetri dan neonatus
dilekatkan di tempat yang mudah dilihat dengan jelas
• RS untuk rujukan obstetri dapat dihubungi melalui HP atau SMS y
• Rujukan menggunakan SISRUTE
• Tersedia daftar calon donor darah dan PMI melalui direktori
9.8 Puskesmas memiliki Standar Prosedur Operasional (SPO) atau pedoman untuk rujukan neonatus
sakit ke RS yang didalamnya mencantumkan: Riwayat penyakit, Pemeriksaan Fisik, Terapi yang
diberikan sebelum rujuk untuk kasus :
• Berat lahir <2000 g
• Dehidrasi berat
• Kesulitan bernafas
• Tanda infeksi/sepsis
• Kejang
9.9 Puskesmas memiliki Standar Prosedur Operasional (SPO) atau pedoman untuk rujukan ibu
hamil/bersalin/ postpartum dengan komplikasi ke RS yang didalamnya mencantumkan: Riwayat
penyakit, Pemeriksaan Fisik, Terapi yang diberikan sebelum rujuk untuk kasus :
• Stabilisasi sebelum merujuk
• Pemberian Magnesium Sulfate pada preeklampsia berat/eklampsia sebelum merujuk y
• Pemberian steroid atenatal pada ibu dengan persalinan prematur
9.10 Fasilitas kesehatan melakukan pengkajian kasus pada semua rujukan emergensi ibu
hamil/persalinan/ postpartum dan neonatus ke rumah sakit
• Rujukan emergensi di neonatus ke Rumah Sakit
• Rujukan emergensi di ibu hamil/ persalinan/ postpartum ke RS y
T
Set rujukan
ada di VK
Belum
lengkap
80
10.0 Prosedur Pencegahan Infeksi PENILAIAN PUSKESMAS
Prosedur TGL:
10.1
Pencegaha Membersihkan dan disinfeksi ruang sesuai prosedur dan berkala y
n Infeksi
10.2 Menjalankan prosedur cuci tangan yang benar dengan sabun
y
10.3 Memakai APD ( celemek, kacamata gogel, masker, penutup kepala, sepatu bot)
y
10.4 Melakukan sterilisasi alat (dekontaminasi – rendam dalam larutan klorin 0.5%, cuci bilas, DTT,
mengeringkan) y
10.5 Membuang sampah secara teratur sesuai jenis sampahnya
y
10.6 Terdapat Standar Prosedural Operasional Pencegahan Infeksi di Puskesmas:
• Kebersihan dan Kesehatan Tangan
• Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
• Penanganan Benda Tajam
• Pemrosesan Alat Pakai Ulang
• Penatalaksanaan Limbah
• Pengendalian Kebersihan dan Ventilasi Ruangan dan Lingkungan y
• Monitoring Penerapan Pencegahan Infeksi di Puskesmas
10.7 Peralatan Kebersihan dan Kesehatan Tangan tersedia di Puskesmas sesuai standar
• Wastafel/E mber Tertutup dengan kran yang
mengalirkan air bersih
• Sabun cair dalam wadah terletak dekat
Wastafel/Ember
• Larutan Penggosok Alkohol/gliserin di setiap
ruangan y
• Kain lap tangan pribadi atau Kertas tisu sekali pakai
• Tempat sampah tisu sekali pakai
100
PENILAIAN PUSKESMAS PENILAIAN
TGL: KAB/KOTA
TGL:
100
11 Pelayanan Kesehatan Bayi Umur 1 Hari - 2 Bulan
11.1 Perawatan Bayi Umur > 6 Jam – 2 Bulan
11.1.1 Neonatal mendapatkan pelayanan kesehatan dengan pendekatan MTBM minimal 3 kali: umur 6-48 jam
sebanyak 1 kali, dan umur 3-7 hari satu kali dan 8-28 hari sebanyak 1 kali
11.1.2 Pelayanan kesehatan bagi bayi umur > 6 Jam – 2 bulan bila sakit menggunakan pendekatan MTBM, pemberian
imunisasi dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi di
rumah dengan menggunakan buku KIA
11.7 Petugas memeriksa kemungkinan berat badan rendah dan atau masalah pemberian ASI
11.7.1 Menentukan berat badan bayi menurut umur
11.7.2 Menanyakan apakah bayi diberi ASI, berapa kali dalam sehari
11.7.3 Menanyakan apakah diberi makan / minum selain ASI
11.7.4 Memeriksa adanya bercak putih / thrust di mulut, celah bibir atau langit –langit
11.7.5 Melakukan penilaian cara meneteki
11.7.6 Menentukan klasifikasi : berat badan sangat rendah dan atau masalah pemberian ASI berat, berat badan rendah
dan atau masalah pemberian ASI, Berat badan tidak
rendah dan tidak ada masalah pemberian ASI
11.7.7 Menanyakan dan menentukan status imunisasi
11.7.8 Menanyakan dan memeriksa masalah / keluhan lain
11.7.9 Menanyakan dan memeriksa masalah ibu
11.7.10 Menentukan tindakan atau pengobatan dengan benar serta tindak lanjutnya sesuai klasifikasi
11.8 Petugas memberikan konseling
11.8.1 Mengajari ibu cara meningkatkan ASI
11.8.2 Mengajari ibu cara meneteki dengan benar
11.8.3 Mengajari ibu memecahkan masalah pemberian ASI
11.8.4 Mengajari ibu cara mencegah infeksi dan imunisasi
11.8.5 Mengajari ibu cara pemberian cairan
11.8.6 Mengajari ibu tanda – tanda bahaya ( kapan kembali segera )
11.8.7 Mengajari ibu kapan kunjungan ulang sesuai penyakit yang diderita
11.8.8 Memberikan konseling KBPP apabila ibu belum menggunakan kontrasepsi
11.8.9 Mengajari ibu tentang kesehatannya sendiri
Penilaian Tingkat Puskesmas Nilai Aktual
Nilai harapan
Penilaian Tingkat Dinas Kesehatan Nilai Aktual
Nilai harapan
10. Pelayanan Kesehatan Bayi Umur 1 Hari - 2 Bulan
10.1 Neonatal mendapatkan pelayanan kesehatan dengan pendekatan MTBM minimal 3 kali: umur 6-48
jam sebanyak 1 kali, umur 3-7 hari
satu kali, dan umur 8 -28 hari sebanyak 1 kali
10.2 Pelayanan kesehatan yang diberikan ; pemberian imunisasi hepatitis, dan penyuluhan perawatan
kesehatan bayi di rumah denaan menaaunakan buku KIA
10.12.5 Menanyakan apakah bayi belum bab dalam 24 jam memeriksa lubang anus menggunakan
termometer
y
y
y
y
t
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
62
98.4
63
PENILAIAN PUSKESMAS PENILAIAN KAB/KOTA
TGL: TGL:
12 Manajemen Fasilitas PENILAIAN PUSKESMAS
12.1 Tersedia Pedoman standar asuhan persalinan sebagai referensi TGL: y
12.2 Ada bukti uraian tugas tertulis untuk tiap tenaga kesehatan y
12.3 Ada prosedur sistem pemeliharaan fasilitas y
12.4 Ada prosedur pemeliharaan peralatan
y
13.1 Mencatat asuhan persalinan dengan lengkap dan benar (SOAP dan partograf) y
13.2 Mencatat kelahiran dengan lengkap di register dan buku KIA y
13.3 Mencatat pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir pada rekam medis / formulir MTBM, kohort
ibu, kohort bayi y
dengan benar,
13.4 Laporan bulanan di kirim ke kabupaten y
Penilaian Tingkat Puskesmas Nilai Aktual 4
Nilai harapan 4
Penilaian Tingkat Dinas Kesehatan Nilai Aktual
Nilai harapan
14 Tata Kelola KIA PENILAIAN PUSKESMAS
14.1 Ada prosedur pelayanan kesehatan ANC, nifas, neonatal dan pelayanan KBPP TGL:
y
14.2 Ada rekam medis ibu, bayi, KB, formulir surat rujukan, kohort ibu dan bayi, serta register rujukan
kasus y
Puskesmas/ Klinik swasta melaksanakan program/ kegiatan peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien terkait pelayanan maternal dan neonatal
• Regulasi tentang sistem manajemen mutu dan keselamatan pasien terkait pelayanan maternal
dan neonatal di Puskesmas/Klinik
• Tim peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien terkait pelayanan maternal dan
neonatal yang berfungsi dengan baik
• Catatan ketersediaan alokasi sumber daya yang cukup untuk kegiatan perbaikan mutu layanan
klinis dan upaya keselamatan pasien terkait pelayanan maternal dan neonatal
• Catatan tentang program/kegiatan peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
terkait pelayanan maternal dan neonatal yang disusun dan direncanakan oleh tenaga klinis.
15.2 Puskesmas/ Klinik swasta menetapkan indikator mutu yang dipergunakan untuk mengukur mutu V
klinis pelayanan maternal dan neonatal
• Dokumen indikator dan standar mutu klinis yang ditetapkan untuk monitoring dan penilaian
mutu klinis pelayanan maternal dan neonatal
• Catatan kegiatan pengumpulan data, analisis, dan pelaporan mutu klinis pelayanan maternal dan
neonatal dilakukan secara berkala.
• Catatan evaluasi dan tindak lanjut terhadap hasil monitoring dan penilaian mutu klinis pelayanan
maternal dan neonatal
15.3
15.4
Puskesmas memiliki mekanisme komunikasi efektif terkait peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien terkait pelayanan maternal dan neonatal
• Kebijakan dan prosedur distribusi informasi dan komunikasi hasil-hasil peningkatan mutu layanan
klinis keselamatan pasien terkait pelayanan maternal dan neonatal
• Catatan proses dan hasil kegiatan peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
terkait pelayanan maternal dan neonatal disosialisasikan dan dikomunikasikan kepada semua
petugas kesehatan yang memberikan pelayanan klinis
• Catatan evaluasi terhadap pelaksanaan sosialisasi dan komunikasi tersebut
• Dokumen laporan hasil peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien terkait
pelayanan maternal dan neonatal ke Kepala puskesmas
100
83.3
Kurang
lengkap
50
50
16 Ketersediaan Petugas PENILAIAN PUSKESMAS
TGL:
16.1 Dokter y
16.2 Bidan y
16.3 Perawat y
16.4 Analis kesehatan y
16.5 Petugas kebersihan y
Penilaian tingkat Puskesmas Nilai Aktual 5
Nilai harapan 5
Penilaian Tingkat Dinas Kesehatan Nilai Aktual
Nilai harapan
PENILAIAN KAB/KOTA
TGL:
APKK RESPON EMERGENSI MATERNAL
1. RESPON EMERGENSI OBSTETRI NEONATAL PENILA IAN PUSKESMA S PENILAIA N KAB/ KOTA
1.1 Tim emergensi siap dipanggil untuk penatalak sanaan setiap ibu hamil, bersalin atau post- TGL: TGL:
partum dan neonatus yang berada dalam kondisi mengancam jiwa terkait adanya komplikasi
• Catatan di f asilitas yang mendok umentasikan jadwal tugas tim emergensi obstetri-neonatal
di unit yang bersangkutan.
• Tim emergensi terdiri dari minimal 3 orang tenaga k esehatan, terdiri dari dok ter, bidan dan y
atau perawat
1.2 Peralatan dan perlengk apan untuk penatalaksanaan emergensi obstetri - neonatal tersedia
dan selalu dalam kondisi siap pakai.
• Troli emergensi obstetric
• Troli emergensi neonatus y
Lihat Lampiran daftar standar kelengk apan troli emergensi obstetri- neonatal
1.3 Pemeriksaan rutin dan teratur terhadap kelengkapan dan kesiapan troli emergensi obstetri-
neonatal.
• Daftar tilik set peralatan lengkap pada troli atau wadah tersebut y
• Jadw al pengecekan pada setiap pergantian dinas petugas
1.4 Algoritma/J ob-aid tentang penatalaksanaan emergensi obstetri dan neonatal yang terpasang
dengan jelas pada setiap unit
• Perdarahan Postpartum
• Pre Eklampsia Berat/ Eklampsia
• Syok pada Maternal
• Infek si pada ibu hamil dan nifas
• Persalinan Macet
• Ancaman Persalinan Prematur
• Resusitasi neonates
• Kejang pada Neonatus y
• Identifikasi Infeksi pada Bayi Baru Lahir
• Dehidrasi berat pada neonatus
• Hipotermia pada neonatus
• Hipoglik emia pada neonatus
1.5 Puskesmas/klinik menjadwalkan dan melakukan latihan /demo tim emergensi obstetri
neonatal secara rutin
• Pre Eklampsia Berat
• Perdarahan Postpartum dan Sy ok pada M aternal
• Ek lampsia
• Resusitasi pada Neonatus T
• Daftar hadir peserta latihan/demo klinis tentang: sy ok pada M aternal, perdarahan
postpartum Ek lampsia, resusitasi pada neonates
• BBLR, PMK harus disebutkan
Tidak
Rutin
Penilaian Tingkat Puskesmas Nilai Aktual 4
Nilai harapan 5
Penilaian Tingkat Dinas Kesehatan Nilai Aktual
Nilai harapan
2.0 Trolley Emergensi Maternal PENILA IAN PUSKESMA S PENILAIA N KAB/ KOTA
2.1 Peralatan TGL: TGL:
• Ambu bag, sungkup, slang ok sigen, k anula ok sigen
• Kateter penghisap ukuran 18
• Gudel dengan dua ukuran no 90 mm dan 100 mm
• Tensimeter
• Stetosk op y
• Tourniquet
• Folley catheter no 16, 18 dan kantong urin
• Palu reflex
3 Persediaan Lainny a
• Plester
• Pov idone iodine 10% dan alkohol 70%
• Kassa steril
• Abocat dengan uk uran 16, 18, 20
• Set inf use y
• Cairan infuse Ringer Laktat, Nacl 0,9%
• Water for injection
3.0 Trolley Emergensi Neonatal PENILA IAN PUSKESMA S PENILAIA N KAB/ KOTA
3.1 Peralatan Balon sungk up dengan katup PEEP TGL: TGL:
• Balon berukuran 250 ml yang dapat memberik an PIP pada bayi•
• Sungkup 3 ukuran (k ecil, sedang, besar)
• Katup PEEP yang berfungsi untuk mempertahankan PEEP • y
• Slang oksigen untuk resusitasi
Belum
lengkap
3.6 Peralatan Lainnya:
• Gunting
• Plester
• kapas alcohol
• Sarung tangan
• Stetosk op
• Plester ½ atau ¾ inchi1 T
• Plastik bening 5kg
• Kateter penghisap lender
• Timbangan digital dan Midline
5.3 Perik sa k etersediaan SPO, Tatalaksanan kegaw atdaruratan dasar pada kehamilan, persalinan,
dan nifas:
• Henti jantung dan henti napas.
• Syok . Y
• Kejang.
• Sesak napas.
• Penurunan kesadaran/comma
5.4 Puskesmas memiliki dokumen SPO penatalak sanaan kasus kegaw atdaruratan pada
kehamilan, persalinan dan nifas untuk tata Laksana pada kehamilan dan persalinan dengan
penyulit obstetrik :
• Perdarahan Postpartum
• Pre Eklampsia Berat/ Eklampsia
• Infek si Ibu hamil dan Nifas Y
• Persalinan Macet
• Ancaman Persalinan Prematur
5.5 Puskesmas memiliki dokumen Clinical Pathway (CP) / alur pelayanan Tata Laksana
kegaw atdaruratan dasar pada kehamilan, persalinan, dan nif as:
• Henti jantung dan henti napas.
• Syok
• Kejang. T
• Sesak napas.
• Penurunan kesadaran/comma
Belum
lengkap
5.6 Puskesmas memiliki dokumen Clinical Pathway (CP) / alur pelayanan Tata Laksana pada
kehamilan dan persalinan dengan penyulit obstetrik :
• Perdarahan Postpartum
• Pre Eklampsia Berat/ Eklampsia
• Sepsis pada Maternal Y
• Persalinan Macet
• Ancaman Persalinan Prematur
5.7 Standar Prosedur Operasional (SPO) penilaian dan penatalaksanaan awal kedaruratan medik
pada ibu hamil, bersalin dan nif as:
• Penilaian awal cepat (quick check ) k ondisi kegawatdaruratan pada ibu terhadap tanda
bahaya y ang mengancam jiwa T Belum
• Penatalak sanaan aw al k etika menemukan kondisi k egawatdaruratan lengkap
• Penilaian k ondisi umum ibu menggunakan MEOWS
5.8 • Rujukan Kasus Kegawatdaruratan Pada Kehamilan, Persalinan dan Nif as:
- Stabilisasi pra rujukan
- Persiapan sarana merujuk
- Perencanaan rujukan Y
- Dokumentasi menggunakan DS T
- Rujukan Balik
5.9 Melihat dokumentasi pada catatan rek am medis ibu hamil ibu hamil, bersalin dan nifas y ang
mengalami kegaw atdaruratan obstetrik:
• Catatan tanggal dan wak tu
• Identitas PPA Y
• Dilakuk an penilaian awal cepat (quick check) kondisi k egawatdaruratan pada ibu terhadap
tanda bahaya yang mengancam jiwa
6 • Dilakuk an penilaian kondisi umum ibu segera setelah ibu tiba di f asilitas k esehatan, dan
secara berkala melakukan penilaian ulang y ang meliputi:
- Keluhan utama dan riwayat singkat yang relevan.
- Pemerik saaan tanda vital secara lengkap dan akurat.
- Pemerik saan inspek si, visualisasi, dan auskultasi secara cepat dan efektif. Y
- Menentukan penyebab gawat-darurat atau ancaman keselamatan jiwa pasien, tidak hanya
mencari diagnosis definitif
6.2 Puskesmas/ Klinik Swasta memiliki sistem untuk penilaian k eterampilan klinik yang
dibutuhkan untuk penatalaksanakan kasus kegawatdaruratan pada kehamilan, persalinan dan
nifas:
• Jadw al penilaian T
• Daftar tenaga k esehatan yang telah dinilai
6.3 Tenaga Kesehatan di Puskesmas k ompeten ditunjukkan dengan minimum 80% petugas
kesehatan k ompeten melakukan keterampilan y ang dinilai dengan penilaian sederhana
langsung dalam pelay anan atau simulasi kasus menggunak an daftar tilik penatalak sanaan
kegaw atdaruratan pada kehamilan, persalinan dan nifas T
6.4 Terdapat sistem dalam upaya meningk atk an kualitas rujukan pada kasus k egawatdaruratan
pada kehamilan, persalinan dan nifas:
• Terdapat sistem komunikasi efeketif SBAR/ DST dengan tim RS Rujukan agar terjadi
stabilisasi pra rujukan yang optimal serta penatalaksanaan optimal di tempat rujukan terk ait
kasus k egawatdaruratan pada kehamilan, persalinan dan nifas
• Terdapat pengaturan terjadwal bagi pembinaan untuk meningkatkan dan mempertahankan T
keterampilan tenaga kesehatan di FKTP menggunak an berbagai metode
6.0 Tata Laksana Kegawat daruratan pada Bayi Baru Lahir di Puskesmas PENILA IAN PUSKESMA S PENILAIA N KAB/ KOTA
6.1 Puskesmas memiliki dokumen Standar Prosedur TGL: TGL:
Operasional (SPO) penatalaksanaan k asus kegawatdaruratan pada bayi baru lahir
• Resusitasi Bayi Baru Lahir
• Berat lahir <2000 gr
• Kejang pada Neonatus
• Infek si pada neonates
• Dehidrasi berat pada neonates Y
• Hipotermia pada neonates
• Hipoglik emia pada neonates
Belum
lengkap
6.2 Puskesmas memiliki dokumen Clinical Pathway (CP) penatalaksanaan k asus
kegaw atdaruratan pada bay i baru lahir.
Resusitasi Bayi Baru Lahir
• Berat lahir <2000 gr
• Kejang pada Neonatus
• Infek si pada neonates Y
• Dehidrasi berat pada neonates
• Hipotermia pada neonates
• Hipoglik emia pada neonates
Belum
lengkap
6.3 Puskesmas memiliki Standar Prosedur Operasional ( SPO) stabilisasi kasus kegawatdaruratan
pada bayi baru lahir
• Stabilisasi pada Bayi Baru Lahir Pasca Resusitasi
* Berdasarkan 6 prinsip dalam melakuk an stabilisasi pada bay i baru lahir pasca resusitasi yang
dikenal dengan STABLE
- Sugar, y aitu melakukan deteksi dan tatalak sana segera kondisi hipoglikemi
- Temperature, y aitu menjaga k ehangatan tubuh dan mencegah hipotermi
- Airway , yaitu menjaga jalan nafas dan pertahank an bantuan pernaf asan bila bayi sesak
- Blood Pressure, yaitu melakukan deteksi dini dan melakukan tatalaksana gangguan sirk ulasi
- Laboratory Examination, yaitu pemeriksaan laboratorium salah satuny a adalah deteksi risiko T
infeksi
- Emotional Support, yaitu komunikasikan masalah bay i baru lahir dan beri dukungan
emosional kepada keluarga
Puskesmas memiliki Standar Prosedur Operasional ( SPO) Prinsip transportasi pada bayi baru
lahir pasc a resusitasi dikenal dengan ACCEPT yaitu
- Assessmen, yaitu penilaian terk ait dengan kondisi bayi baru lahir
- Control, yaitu pengawasan terhadap tim yang akan melak uk an rujuk an serta kelengkapan
perlengkapan rujukan.
- Communication, y aitu melakukan k omunik asi dengan f asilitas tujuan rujukan dan
komunikasi kepada keluarga terkait k ondisi dan rencana rujuk an.
- Evaluation, yaitu mencermati ulang kondisi bayi baru lahir yang ak an dilakukan rujukan
- Prepration and packaging, yaitu tim melakukan penyiapan terakhir mulai dari daftar
dok umen rujukan, alat transport dan lain sebagainya y ang diperlukan dalam proses rujukan. T
- Transportati on, y aitu tim berangk at k e tempat rujukan dan memberikan informasi medis
kepada tenaga k esehatan tingkat rujukan.
0.1 Catatan rekam medis mendok umentasikan tenaga medis melakuk an stabilisasi pra rujuk an
kasus k egawatdaruratan pada bayi baru lahir
• Catatan tanggal dan wak tu
• Identitas PPA
• Stabilisasi Pernapasan (Airway)
• Stabilisasi S uhu (Termoregulasi) T
• Stabilisasi S irkulasi (Blood Pressure)
• Deteksi Risik o Infeksi dengan Pemerik saan Laboratorium (Laboratory Examintation)
0.2 Puskesmas/ Klinik Swasta memiliki sistem untuk penilaian k eterampilan klinik yang
dibutuhkan untuk penatalaksanakan kasus kegawatdaruratan pada bayi baru lahir:
• Jadw al penilaian
• Daftar tenaga k esehatan yang telah dinilai T
0.3 Tenaga Kesehatan di Puskesmas k ompeten ditunjukkan dengan minimum 80% petugas
kesehatan k ompeten melakukan keterampilan y ang dinilai dengan penilaian sederhana
langsung dalam pelay anan atau simulasi kasus menggunak an daftar tilik penatalak sanaan
kegaw atdaruratan pada bay i baru lahir T
0.4 Terdapat sistem dalam upaya meningk atk an kualitas rujukan pada kasus k egawatdaruratan
pada bayi baru lahir
• Terdapat sistem komunikasi efeketif SBAR/ DST dengan tim RS Rujukan agar terjadi
stabilisasi pra rujukan yang optimal serta penatalaksanaan optimal di tempat rujukan terk ait
kasus k egawatdaruratan pada kehamilan, persalinan dan nifas
• Terdapat pengaturan terjadwal bagi pembinaan untuk meningkatkan dan mempertahankan T
keterampilan tenaga kesehatan di FKTP menggunak an berbagai metode
7. RUJUKAN EMERGENSI OBSTETRI DAN NEONATUS DI PUSKESMAS PENILA IAN PUSKESMA S PENILAIA N KAB/ KOTA
7.1 Puskesmas mempunyai ambulan atau kendaraan roda empat / boat y ang berfungsi untuk TGL: TGL:
rujukan emergensi obstetri dan neonatus
• Ambulan / k endaraan roda empat / boat yang berf ungsi
• Anggaran atau bensin untuk pengantar
Y
• Tersedia daftar supir / motoris
• Tersedia daftar tenaga pengantar
7.2 Ambulan atau k endaraan roda empat mempunyai peralatan dan perlengkapan untuk
penatalak sanaan emergensi obstetri dan neonatus
• Resusitasi Neonatus S et
• Partus S et, terdiri dari: Jumlah
Klem Kelly atau Kocher 2
Gunting tali pusat 1
Gunting Episiotomi 1
Alat pemecah selaput ketuban atau ½ Kocher 1
Sarung tangan steril 2
Pengikat tali pusat 1
Kateter nelaton No. 12 1
Kain kecil atau duk kecil 1
Penghisap lender 1
Spuit 2,5 ml atau 3 ml 1
Kain bersih 4
Handuk bersih 1 Tersedia
Y
• Selimut untuk ibu di VK
• Obat uterotonika
• Nifedipin atau labetolol atau atenolol
• Set dan c airan inf us
• Jarum dan alat suntik steril sekali pak ai
• Tabung dan selang oksigen
• Stetosk op dan tensimeter
7.3 Puskesmas mempunyai sistem komunikasi dengan Rumah Sakit untuk rujuk an emergensi
obstetri dan neonatu
• Direktori semua jejaring pelay anan yang dapat dihubungi untuk rujukan obstetri dan
neonatus dilek atkan di tempat yang mudah dilihat dengan jelas
• RS untuk rujuk an obstetri dapat dihubungi melalui HP atau SM S
• Rujukan menggunakan S IS RUTE Y
• Tersedia daftar calon donor darah dan PMI melalui direktori
tdk
lengkap
7.4 Puskesmas memiliki Standar Prosedur Operasional ( SPO) atau pedoman untuk rujukan
neonatus sakit ke RS y ang didalamnya mencantumkan: Riwayat penyak it, Pemeriksaan F isik,
Terapi yang diberik an sebelum rujuk untuk k asus :
• Berat lahir <2000 g
• Dehidrasi berat
• Kesulitan bernafas
• Tanda infeksi/sepsis Y
• Kejang
Puskesmas memiliki Standar Prosedur Operasional ( SPO) atau pedoman untuk rujukan ibu
hamil/bersalin/ postpartum dengan komplikasi k e RS yang didalamny a mencantumkan:
Riwayat penyak it, Pemeriksaan F isik, Terapi yang diberikan sebelum rujuk untuk k asus :
• Stabilisasi sebelum merujuk
• Pemberian M agnesium S ulfate pada preeklampsia berat/eklampsia sebelum merujuk
• Pemberian steroid atenatal pada ibu dengan persalinan prematur
Y
7.5 Fasilitas kesehatan melakukan pengk ajian k asus pada semua rujukan emergensi ibu
hamil/persalinan/ postpartum dan neonatus k e rumah sakit
• Rujukan emergensi di neonatus ke Rumah S akit
• Rujukan emergensi di ibu hamil/ persalinan/ postpartum ke RS T
8.0 Daftar Tilik Persiapan Kegawatan Daruratan PONED PENILA IAN PUSKESMA S PENILAIA N KAB/ KOTA
8.1 Alat dan Obat untuk manajemen Penatalaksanaan Emergensi Obstetri tersedia dan siap pakai TGL: TGL:
serta disimpan dengan benar pada puskesmas
• Oksitosin inj ( dalam k ulkas)
• Metil ergometrin maleat injek si (dalam kulk as)
• Procain atau lidokain injeksi
• Adrenalin injeksi
• Antibiotika:
1. Ampisilin atau Amoxicillin Intra Vena
2. Gentamisin Intra V ena
3. Metronidasol Intra Vena/PO
• Larutan inf us:
1. NaCl 0,9%
2. Ringer lak tat
• Dexamethason
• MgS O4 40% atau 20% Y
• Lidokain
• Larutan (Povidon iodine 10%)
• Oksigen dengan pengatur aliran
Obat antihypertensi: Nifedipine ATAU Methyldopa
Kalsium glukonat 10%
8.2 1. Instrumen
A. S ET PARTUS
• Gunting episiotomy
• Klem tali pusat
• Gunting tali pusat
• Tali pengikat tali pusat
• Kasa steril Y
• Mangkok kecil
• Semprit disposable 10 ml
8.6 Alat dan Obat untuk manajemen Penatalaksanaan Emergensi Neonatus tersedia dan siap
pakai serta disimpan dengan benar pada puskesmas1. Instrumen
• Penghisap lendir (manual /elek trik )
• Sudip/penekan lidah (1 buah)
• Kain/handuk kering dan bersih penyeka muka dan badan
• Meja bersih, kering dan hangat untuk tindakan resusitasi
• Inkubator
• Alat suntik 10 ml dan jarum suntik no.23
• Kateter intravena no. 24G dan jarum kupu-k upu *)
• Selang nasogastric ( nasogastric feeding tube) neonatal Untuk katerisasi umbilical *) Y
• Popok dan selimut
• Ambu bag neonates dg sungkup 3 uk uran
8.7 2. Obat-obatan*)
• Fenobarbitol 60, 65, atau 130 mg/cc
• Epinef rin 1:10000 20cc
• Antibiotika: ampicillin injeksi A TAU penicillin procain DAN gentamicin
• Akuabidestilata dan dekstrose 10% Y
Puskesmas/ Klinik sw asta melaksanak an program/ kegiatan peningkatan mutu layanan k linis
dan k eselamatan pasien terk ait pelay anan maternal dan neonatal
• Regulasi tentang sistem manajemen mutu dan k eselamatan pasien terk ait pelayanan
maternal dan neonatal di Pusk esmas/Klinik
• Tim peningk atan mutu layanan klinis dan k eselamatan pasien terk ait pelayanan maternal
dan neonatal yang berfungsi dengan baik
• Catatan k etersediaan alokasi sumber daya yang cukup untuk k egiatan perbaikan mutu
layanan klinis dan upaya keselamatan pasien terkait pelay anan maternal dan neonatal
• Catatan tentang program/kegiatan peningkatan mutu lay anan klinis dan keselamatan
pasien terkait pelayanan maternal dan neonatal y ang disusun dan direncanakan oleh tenaga
klinis.
9.2 Puskesmas/ Klinik sw asta menetapkan indikator mutu yang dipergunakan untuk menguk ur Y
mutu klinis pelayanan maternal dan neonatal
• Dokumen indikator dan standar mutu klinis yang ditetapkan untuk monitoring dan
penilaian mutu klinis pelayanan maternal dan neonatal
• Catatan k egiatan pengumpulan data, analisis, dan pelaporan mutu k linis pelay anan
maternal dan neonatal dilakukan secara berkala.
• Catatan evaluasi dan tindak lanjut terhadap hasil monitoring dan penilaian mutu k linis
pelayanan maternal dan neonatal
9.3 T
Puskesmas melaksanakan program manajemen risiko berk elanjutan terk ait pelayanan
maternal dan neonatal yang digunak an untuk mengidentifik asi dan mengurangi cedera serta
mengurangi risiko lain terhadap k eselamatan pasien dan staf.
• Kebijakan dan prosedur penanganan KTD, KTC, KPC, KNC, dan risiko dalam pelayanan klinis
terk ait pelayanan maternal dan neonatal
• Catatan identifikasi dan dokumentasi terhadap Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) , Kejadian
Tidak Cedera ( KTC), Kondisi Potensial Cedera (KPC) , maupun Kejadian Nyaris Cedera (KNC)
terk ait pelayanan maternal dan neonatal
• Catatan analisis dan tindak lanjut terhadap KTD, KTC, dan KNC terkait pelayanan maternal
dan neonatal yang ditemuk an
• Catatan identifikasi, analisis dan tindaklanjut risiko-risiko yang mungk in terjadi dalam
pelayanan k linis terkait pelay anan maternal dan neonatal
9.4 Y
Puskesmas memiliki mekanisme k omunikasi efektif terkait peningkatan mutu lay anan klinis
dan k eselamatan pasien terk ait pelay anan maternal dan neonatal
• Kebijakan dan prosedur distribusi informasi dan k omunik asi hasil-hasil peningkatan mutu
layanan klinis keselamatan pasien terkait pelayanan maternal dan neonatal
• Catatan proses dan hasil kegiatan peningk atan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
terk ait pelayanan maternal dan neonatal disosialisasikan dan dikomunikasik an k epada semua
petugas kesehatan yang memberik an pelayanan k linis
• Catatan evaluasi terhadap pelak sanaan sosialisasi dan komunikasi tersebut
• Dokumen laporan hasil peningkatan mutu lay anan klinis dan keselamatan pasien terkait
pelayanan maternal dan neonatal ke Pimpinan Klinik
0.2 Peralatan Kebersihan dan Kesehatan Tangan tersedia d i Puskesmas sesuai standar
• Wastaf el/E mber Tertutup dengan kran y ang
mengalirkan air bersih
• Sabun cair dalam wadah terletak dekat
Wastafel/Ember
• Larutan Penggosok Alkohol/gliserin di setiap y
ruangan
• Kain lap tangan pribadi atau Kertas tisu sekali pakai
• Tempat sampah tisu sek ali pakai
0.4 Tempat Pembuangan Benda Tajam Habis Pak ai tersedia di Puskesmas sesuai standar
• Wadah pembuangan benda tajam berupa k otak karton tebal tertutup dengan lubang y ang
cukup untuk memasukkan jarum sunti k dan spuit serta benda tajam bek as pakai lainnya
• Wadah pembuangan benda tajam diletak kan di
dekat tempat benda tajam digunakan
• Jarum dan spuit bek as pakai segera dibuang kedalam w adah pembuangan benda tajam
• Wadah pembuangan benda tajam ditutup rapat dan dibuang jik a sudah tiga perempat
penuh
• Setiap wadah pembuangan benda tajam hany a digunak an untuk satu kali dan k emudian Y
dibuang sesuai standar prosedural operasional pembuangan limbah benda tajam.
0.5
0.6