Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN TUTORIAL BLOK 1.

2
SKENARIO 1

Agus Reza Alfiana (2210015001)


Dinda Ratu Najriyah (2210015021)
Eka Juliana Angwarudin (2210015017)
Ghumaisya Alfira Khansa Santoso (2210015073)
Hilya Nurul Amalia (2210015063)
Indah Adiara (2210015067)
Khansa Amira Wijayanti (2210015062)
Muhammad Azhim Al-Faras (2210015061)
Shafaa Alyaa (2210015030)
Zaki Zidane Moechtar (2210015076)

Tutor
dr. Cici Julia Sri Dewi, Sp.PK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA 2022
MINGGU 1
SKENARIO 1
Seorang laki-laki usia 26 tahun sedang lari marathon sepanjang 32 km. Saat hampir
sampai di finish, pasien tiba-tiba pingsan. Setelah menghirup minyak kayu putih, pasien
sadar, dan mengeluhkan lemas, haus, dan sakit kepala. Pasien banyak mengeluarkan keringat
dan menyadari bahwa selama lari ini kurang minum. Pada pemeriksaan didapatkan keadaan
umum lemah, TD 105/65 mmHg, nadi 108 kali/menit, suhu tubuh 37.6 °C. Pada pemeriksaan
penunjang diperoleh hasil sebagai berikut:

Natrium 132 mg/dl

Kalium 3.6 mg/dl

Chlorida 94

Gula darah sewaktu 94 mg/dl

Dokter menyarankan untuk banyak minum minuman yang mengandung elektrolit. Pasien lalu
membeli minuman elektrolit kemasan yang dijual di minimarket. Pada bagian belakang
minuman tersebut, tercantum informasi nilai gizinya.

Pada 240 ml, minuman elektrolit, terdiri dari:

Energi Total 60 kkal

Lemak total 0g

Protein 0g

Karbohidrat total 12.5 g

Gula 14 g

Sodium 110 mg
Potassium 30 mg
Kalsium 104 mg
Magnesium 28 mg
Vitamin C 125 mg
Thiamine 160 mg
Riboflavine 178 mg

Setelah banyak minum dan istirahat, pasien merasa lebih baik, dan dapat melanjutkan
aktivitasnya seperti biasa.

A. IDENTIFIKASI TERMINOLOGI
1. Natrium
2. Kalium :
3. Klorida
4. Magnesium : suatu unsur logam bumi (alkalin) yang ringan, berwarna keperakan,
dengan no atom 12 (Shafaa)
5. Thiamine
6. Riboflavine
7. Pingsan : Kondisi seseorang yang mengalami kesadaran sementara (Khansa)
8. Lemas : Berkurangnya kekuatan dan energi dalam tubuh (Faras)
9. Elektrolit : Mineral bermuatan listrik yang terdapat didalam sel jaringan & cairan
tubuh termasuk darah, urin, dan keringat.
10. Tekanan Darah
11. Suhu Tubuh
12. Gula Darah
13. Lari Marathon
14. Sodium
15. Gizi
16. Protein
17. Pemeriksaan Penunjang
18. Sakit Kepala
19. Minyak Kayu Putih

B. IDENTIFIKASI MASALAH :
1. Mengapa pasien tiba- tiba pingsan? (Shafaa)
2. Mengapa dokter menyarankan minum minuman elektrolit? (Ghumaisya)
3. Mengapa pasien setelah menghirup minyak kayu putih, tersadar? (Faras)
4. Apa yang menyebabkan pasien dikatakan lemah? (Agus)
5. Mengapa pasien harus melakukan pemeriksaan penunjang dalam pemeriksaan umum?
(Zidan)
6. Apakah kandungan dalam minuman elektrolit tersebut sesuai dengan kebutuhan pasien?
(Dinda)
7. Bagaimana keadaan seseorang dikatakan normal? (Faras)

C. ANALISIS MASALAH
- Curah pendapat menggunakan Peta Pikiran :

PEMBAHASAN :

DEHIDRASI

1. DEFINISI : kondisi yang dihasilkan dari kehilangan air tubuh yang berlebihan
2. GEJALA
a) Sakit kepala
b) Terasa kering dibeberapa bagian tubuh, seperti mulut, bibir dan mata
c) Kelelahan dan kurang energi
d) Jarang buang air kecil
3. TINGKATAN
a) Ringan - Sedang
b) Berat
4. KOMPLIKASI
a) Gangguan pada ginjal dan saluran kemih
b) Hipertermia
c) Kejang
d) Syok hipovolemik
5. PENCEGAHAN
a) Minum air putih setidaknya 8 gelas atau 2 liter setiap hari
untuk orang dewasa
b) Banyak mengonsumsi makanan dengan kandungan air yang
ntinggi seperti sayuran dan buah
c) Pastikan cukup minum saat sedang berolahraga
d) Batasi konsumsi minuman beralkohol dan mengandung kafein
6. PENGOBATAN
Minum banyak air atau jus buah yang encer. Selain itu, penderita juga bisa
mengonsumsi minuman manis untuk membantu mengganti gula yang hilang, serta
camilan asin untuk menggantikan garam atau natrium.
7. KOMPOSISI TUBUH
a) 40% Solid
b) 60% Cairan
c) Nutrien

STEP 5 : LEARNING OBJECTIVE


1. Mengetahui tanda vital keadaan tubuh manusia
2. Mengetahui komposisi tubuh tentang cairan dan sel
3. Mengetahui manfaat dan kandungan dalam minuman yang mengandung elektrolit dan
minyak kayu putih
4. Memahami ayat al-Qur’an dan Hadits yang berkaitan dengan fungsi cairan dan sel
STEP 6 : BELAJAR MANDIRI

STEP 7 : DISCUSS THE KNOWLEDGE/ PEMBAHASAN

1. Mengetahui tanda-tanda vital keadaan tubuh manusia

- Shafaa Alyaa :
(Sumber:https://med.unhas.ac.id/fisioterapi/wpcontent/uploads/2016/11/
PEMERIKSAAN-VITAL-SIGN.pdf)

Vital sign atau tanda-tanda vital adalah ukuran statistik berbagai fisiologis yang
digunakan untuk membantu menentukan status kesehatan seseorang, terutama pada pasien
yang secara medis tidak stabil atau memiliki faktor-faktor resiko komplikasi kardiopulmonal
dan untuk menilai respon terhadap intervensi. Tanda vital juga berguna untuk menentukan
dosis yang adekuat bagi tindakan fisioterapi, khususnya exercise.

Vital sign terdiri atas

a. Tekanan darah
Tekanan yang di alami darah pada pembuluh arteri ketika darah di pompa oleh
jantung ke seluruh anggota tubuh. Pengukuran tekanan darah dapat di ukurmelalui nilai
sistolik dan diastolik. Tekanan darah dapat diukur dengan alat sphygmomanometer dan
stestoskop untuk mendengar denyut nadi.
b. Denyut nadi
Frekunsi denyut nadi manusia bervariasi,tergantung dari banyak faktor yang
mempengaruhinya, pada saat aktivitas normal:
1) Normal: 60-100 x/mnt
2) Bradikardi: < 60x/mnt
3) Takhikardi: > 100x/mnt
c. Suhu tubuh
Temperatur (suhu) merupakan besaran pokok yang mengukur derajat panas suatu
benda/makhluk hidup.
Suhu tubuh dihasilkan dari:
1) Laju metabolisme basal diseluruh tubuh
2) Aktifitas otot
3) Metabolisme tambahan karena pengaruh hormon
Tindakan dalam pemeriksaan suhu tubuh alat yang digunakan adalah termometer.
Jenis2 termometer yang biasa dipakai untuk mengukur suhu tubuh adalah termometer air
raksa dan digital
d. Pernapasan
Frekuensi proses inspirasi dan ekspirasi dalam satuan waktu/menit.
Faktor yang mempengaruhi Respiratory Rate:
1) Usia
2) Jenis kelamin
3) Suhu Tubuh
4) Posisi tubuh
5) Aktivitas

- Dinda Ratu :

Etd.repostrory.ugm.ac.id

Tanda vital manusia terdiri dari suhu tubuh, denyut nadi, tekanan darah, laju
pernafasan (respirasi) dan kadar oksigen dalam darah. Pemeriksaan tanda vital adalah
langkah pertama yang dilakukan oleh tenaga medis untuk mengetahui keadaan seseorang.
Perubahan tanda vital ini akan dijadikan sebuah indikator saat terjadi gangguan pada sistem
tubuh. Semakin cepat gangguan terdeteksi maka sistem akan tubuh seseorang semakin cepat
pula tindakan penyembuhan dapat dilakukan. Sebuah alat deteksi tanda vital (detak jantung,
kadar oksigen dalam darah dan suhu tubuh) dapat dibuat untuk mengatasi hal ini. Pengukuran
detak jantung dan kadar oksigen dalam darah akan dilakukan dengan sensor SpO2,
sedangkan pengukuran suhu tubuh akan dilakukan oleh IC LM 35. Hasil dari pembacaan
sensor akan dikirim ke Arduino dengan ADC dan dikenai rumus perhitungan untuk
mendapatkan nilai yang diperlukan.

Glukosa darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang terbentuk dari karbohidrat
dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati dan otot rangka (Joyce, 2007). Energi
untuk sebagian besar fungsi sel dan jaringan berasal dari glukosa. Pembentukan energi
alternatif juga dapat berasal dari metabolisme asam lemak, tetapi jalur ini kurang efisien
dibandingkan dengan pembakaran langsung glukosa, dan proses ini juga menghasilkan
metabolit-metabolit asam yang berbahaya apabila dibiarkan menumpuk, sehingga kadar
glukosa di dalam darah dikendalikan oleh beberapa mekanisme homeostatik yang dalam
keadaan sehat dapat mempertahankan kadar dalam rentang 70 sampai 110 mg/dl dalam
keadaan puasa. (Ronald, 2004).

- M. Azhim Al Faras :
Tekanan darah,
Yang mengukur kekuatan darah Anda mendorong dinding arteri Anda. Tekanan darah
yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat menyebabkan masalah. Tekanan darah Anda
memiliki dua angka. Angka pertama adalah tekanan saat jantung Anda berdetak dan
memompa darah. Yang kedua adalah dari saat jantung Anda beristirahat, di antara detak.
Pembacaan tekanan darah normal untuk orang dewasa lebih rendah dari 120/80 dan lebih
tinggi dari 90/60. (https://medlineplus.gov/vitalsigns.html)
Pada dewasa normal sehat, tekanan sistolik normal berkisar 90-140 mmHg dan
umumnya meningkat seiring usia. Nilai normal tekanan diastole berkisar 60-90 mmHg.
Tekanan pulsus bervariasi diantara tekanan sistolik dan diastolik. Hipertensi pada orang
dewasa ditandai dengan tekanan darah sama atau lebih besar dari 140/100 mmHg. Sangat
dianjurkan untuk mengukur tekanan darah dua kali selama perawatan, diberi jeda beberapa
menit, dan pengukuran akhir diambil dari rata-rata dua pengukuran.
(Little, JW., Falace, DA., Miller CS., Rhodus, NL., , Dental Management of the Medically
Compromised Patient, 7th ed., Mosby Elsevier)
(https://ibmm.fkg.ugm.ac.id/2017/11/03/vital-sign-tekanan-darah-dan-nadi/) 
hypertension, directly increases the risk of heart attack, heart failure, and stroke. With high
blood pressure, the arteries may have an increased resistance against the flow of blood,
causing the heart to pump harder to circulate the blood. Blood pressure is categorized as
normal, elevated, or stage 1 or stage 2 high blood pressure:

 Normal blood pressure is systolic of less than 120 and diastolic of less than 80
(120/80)
 Elevated blood pressure is systolic of 120 to 129 and diastolic less than 80
 Stage 1 high blood pressure is systolic is 130 to 139 or diastolic between 80 to 89
 Stage 2 high blood pressure is when systolic is 140 or higher or the diastolic is 90 or
higher
(https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/vital-signs-body-
temperature-pulse-rate-respiration-rate-blood-pressure)
Nadi/pulpus
Rata-rata pulsus orang dewasa normal adalah 60-80 kali permenit. Jika pulsus lebih
dari 100 kali permenit disebut takikardia, sedangkan juka pulsus kurang dari 60 kali permenit
disebut bradikardia. Nilai pulsus abnormal dapat menjadi tanda dari kelainan kardiovaskulat
namun dapat dipengaruhi oleh latihan fisik, keadaan pasien, kecemasan, obat, atau demam.
Pulsus normal merupakan serial dari ritme detak jantung yang terjadi pada interval yang
regular. Ketika detak terjadi pada interval yang ireguler, pulsus disebut ireguler, disritmia
atau aritmia.
(Little, JW., Falace, DA., Miller CS., Rhodus, NL., , Dental Management of the Medically
Compromised Patient, 7th ed., Mosby Elsevier)
(https://ibmm.fkg.ugm.ac.id/2017/11/03/vital-sign-tekanan-darah-dan-nadi/)

Pernafasan

Tujuan : untuk menilai frekuensi pernafasan

Teknik : Operator berdiri di belakang dan tanpa sepengetahuan pasien kemudian dilakukan
observasi sangkar dada. dihitung jumlah gerakan sangkar dada (siklus fase inspirasi dan
ekspirasi) dalam 1 menit.

Intepretasi : kecepatan respirasi normal

 Bayi adalah 24-30 siklus per menit


 Anak-anak adalah 20-24 siklus per menit
 Remaja dan dewasa muda adalah 12-18 siklus per menit
 Dewasa adalah 8-12 siklus per menit
 Tujuan : untuk menilai frekuensi pernafasan

(Little, JW., Falace, DA., Miller CS., Rhodus, NL., , Dental Management of the Medically
Compromised Patient, 7th ed., Mosby Elsevier)

(https://ibmm.fkg.ugm.ac.id/2017/11/03/vital-sign-tekanan-darah-dan-nadi/)

Suhu tubuh

Tujuan : untuk menentukan suhu tubuh penderita

Teknik : menggunakan berbagai alat tera suhu tubuh , disesuaikan alat tera yang digunakan
Intepretasi :

 suhu tubuh orang dewasa normal 36,1 C sampai dengan 37,5 C


 sub febris 37,5 C sampai dengan 38,5 C
 Febris di atas 38,5 C

(Little, JW., Falace, DA., Miller CS., Rhodus, NL., , Dental Management of the Medically
Compromised Patient, 7th ed., Mosby Elsevier)

(https://ibmm.fkg.ugm.ac.id/2017/11/03/vital-sign-tekanan-darah-dan-nadi/)

The normal body temperature of a person varies depending on gender, recent activity, food
and fluid consumption, time of day, and, in women, the stage of the menstrual cycle. Normal
body temperature can range from 97.8 degrees F (or Fahrenheit, equivalent to 36.5 degrees C,
or Celsius) to 99 degrees F (37.2 degrees C) for a healthy adult.

(https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/vital-signs-body-
temperature-pulse-rate-respiration-rate-blood-pressure)

Pemeriksaan Penunjang:

1. Natrium (Na+)
a. Nilai normal : 135 – 144 mEq/L SI unit : 135 – 144 mmol/L
b. Hal yang harus diwaspadai : Nilai kritis untuk
Natrium:
< 120 mg/dl lemah,dehidrasi
90-105 mgl/dl gejala neurologi parah, penybab vascular
155 mEq/L gejala kardiovaskular dan ginjala
> 160 mEg/L gagal jantung
2. Kalium (K+) Nilai normal
0 - 17 tahun : 3,6 - 5,2 mEq/L SI unit : 3,6 - 5,2 mmol/L
: ≥ 18 tahun : 3,6 – 4,8 mEq/L SI unit :3,6 – 4,8 mmol/L
3. Klorida (Cl-)
Nilai normal : 97 - 106 mEq/L SI unit : 97 - 106 mmol/L
4. Calsium (Ca++)
Nilai normal : 8,8 – 10,4 mg/dL SI unit : 2,2 – 2,6 mmol/L
(http://repository.um-surabaya.ac.id/3414/3/BAB_2.pdf)

KOMPOSISI TUBUH
- M. Azhim Al Faras
Zat padat menyusun 40% tubuh manusia seperti protein, lemak, mineral,
karbohidrat, material organik dan non organic, 60% sisanya adalah cairan. Pembagian
60% dari komposisi cairan, 20% merupakancairan ekstraselular dan 40% nya adalah
cairan intraselular.
- Menurut J Brochek, komposisi tubuh: 62,4% Air, 16,4% Protein, 5,9% Mineral,
15,3% Lemak, 84,7 % Massa lemak bebas (FFM).
- Menurut Gilbert B Forber komposisi tubuh adalah jumlah seluruh dari bagian tubuh.
(http://eprints.umm.ac.id/39545/3/BAB%202.pdf)
(https://journal.unj.ac.id/article/view)

Cairan ekstracelluler di bagi 3 kelompok: cairan intravaskuler(plasma),cairan


interstitial dan cairan transelule Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam
system vaskuler,cairan intersitial adalah cairan yang terletak diantara sel,sedangkan
cairan traseluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairan serebrospinal,cairan
intraokuler,dan sekresi saluran cerna.

(https//repository.binawan.ac.id/1446/1/Materi%20Inti%20No.%206%20Keseimbangan
%20cairan%20%26%20elektrolit.pdf)
Sel

Selain nukleus, sejumlah organel lain dimiliki hampir semua sel eukariota, yaitu (1)
mitokondria, tempat sebagian besar metabolisme energi sel terjadi; (2) retikulum endoplasma,
suatu jaringan membran tempat sintesis glikoprotein dan lipid; (3) badan golgi, yang asam
lemak dan asam amino. Lisosom, yang menguraikan komponen sel yang rusak dan benda
asing yang dimasukkan oleh sel, ditemukan pada sel hewan, tetapi tidak pada sel tumbuhan.
Kloroplas, tempat terjadinya fotosintesis, hanya ditemukan pada sel-sel tertentu daun
tumbuhan dan sejumlah organisme uniseluler. Baik sel tumbuhan maupun sejumlah eukariota
uniseluler memiliki satu atau lebih vakuola, yaitu organel tempat menyimpan nutrien dan
limbah serta tempat terjadinya sejumlah reaksi penguraian.

(https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/
f4ef046ce45021f1a9cb18b4b5fffc09.pdf)

- Agus Reza & Khansa Amira

Tubuh manusia terdiri atas cairan dan zat padat. Zat padat menyusun 40 %
tubuh manusia seperti protein, lemak, mineral, karbohidrat, material organik dan
non organic, 60 % sisanya adalah cairan. Pembagian 60 % dari komposisi cairan,
20 % merupakan cairan ekstraselular dan 40 % nya adalah cairan intraselular
(Corwin, 2009). Menurut J Brochek, komposisi tubuh: 62,4% Air, 16,4% Protein,
5,9% Mineral, 15,3% Lemak, 84,7 % Massa lemak bebas atau Free Fat Mass
(FFM). Sedangkan menurut Gilbert B Forber komposisi tubuh adalah jumlah
seluruh dari bagian tubuh. Bagian tubuh terdiri dari adiposa dan massa jaringan
bebas lemak (Lisa, 2009).

Sementara menurut WHO tubuh manusia dibagi menjadi 4 macam komposisi


yang komplek yang terdiri dari:

1. Komposisi atomik. Berat badan merupakan akumulasi sepanjang hidup


dari 6 elemen utama yaitu: oksigen, karbon, hidrogen, nitrogen, kalsium,
dan fosfor. Kurang dari 2 % berat badan terdiri dari sulfur, kalium,
natrium, klorida, magnesium dan 40 elemen lain yang secara normal
terdapat dalam jumlah kurang dari 10 gram.
2. Komposisi molekolar. Elemen terbagi dalam komponen molekular yang
dikelompokkan dalam 5 kategori besar, yaitu: lemak, protein, glikogen, air, dan mineral.
Tingkat molekular ini secara praktis seringkali dibagi atas: lemak dan massa bebas lemak.
Komposisi ini menyusun dasar untuk sel yang fungsional.
3. Komposisi selular. Komposisi ini terdiri dari 3 komponen: sel, cairan
ekstrasel dan bagian padat ekstrasel. Massa sel dibagi lagi atas lemak(komponen
molekular) dan bagian yang aktif secara metabolik yaitu massa sel tubuh. Sehingga pada
akhirnya akan terdiri dari body cell mass, cairan ekstrasel dan solid ekstrasel.
4. Komposisi jaringan dan organ. Sel akan membentuk jaringan dan organ tubuh, seperti
jaringan adiposa, otot skelet, tulang, kulit, jantung, dan organ visceral lainnya. Jaringan
dan organ tubuh akan membentuk tubuh manusia yang merupakan perpaduan 5 komponen
tubuh, yaitu atomik,
molekular, selular, jaringan dan organ serta tubuh secara keseluruhan. Komposisi tubuh
diukur untuk mendapatkan persentase lemak, tulang, air, dan otot dalam tubuh.
Pengukuran komposisi tubuh juga ditujukan untuk mendeteksi kebutuhan tubuh terhadap
asupan makanan serta mendapatkan informasi yang relevan terhadap upaya pencegahan
dan penanganan penyakit
(Arisman, 2011) ----
https://eprints.umm.ac.id/41386/3/jiptummpp-gdl-ajengkarim-46879-3-babii.pdf

2. KANDUNGAN MINUMAN ELEKTROLIT DAN MINYAK KAYU PUTIH :


Kandungan minuman elekrolit dan minyak kayu putih
Minuman isotonik mengandung air dan elektrolit dengan komposisi: gula, asam
sitrat, natrium sitrat, natrium klorida, kalium klorida, kalium laktat,magnesium, karbonat
dan perasa sitrus. Disebut isotonik karena keseimbangan kepekatan larutan yang masuk
dengan kepekatan cairan darah (Susanto, 2008). Tekanan osmotik plasma darah ialah 285
+5 mOsm/L. Larutan dengan tekanan osmotik kira-kira sama disebut isotonik (NaCl 0,9
%, Dekstrosa 5 %, Ringerl Laktat) (Hartanto, 2007). Minuman isotonik atau sport drink
diformulasi untuk memberikan manfaat berguna bagi tubuh, diantaranya:

1) Mendorong konsumsi cairan secara sukarela,

2) Menstimulir penyerapan cairan secara cepat,

3) Menyediakan karbohidrat untuk menungkatkan performance,


4) Menambah respon fisiologis, dan 5) untuk rehidrasi yang cepat

(Murray dan Stovan, 2001). Peranan minuman isotonik tidak hanya sebagai minuman
yang bisa menggantikan cairan tubuh ketika mengalami dehidrasi, akan tetapi juga
sekaligus sebagai pengganti elektrolit yang hilang bersama keringat dan penyuplai energi
bagi aktivitas tubuh saat berolahraga maupun dalam melakukan aktivitas berat. Agar
pasien dapat tersadar minyak kayu putih merangsang indra penciuman sehingga
central/otak merespon yang biasanya disebut mekanisme kemoreseptor

(https://eprints.umm.ac.id/75032/45/bab%20II.pdf)

Anda mungkin juga menyukai