Anda di halaman 1dari 3

Amru Khalid, seorang penulis berkebangsaan Mesir yang bukunya sudah

banyak diterjemahkan ke Bahasa Indonesia, seperti Pesona Al-Qur’an, Buku


Pintar Akhlak, dan Menjernihkan Hati, di dalam situs pribadinya menulis artikel
yang menjelaskan 10 perbuatan yang pahalanya sebanding dengan pahala haji
dan umrah. Jadi, dengan mengerjakan amalan-amalan ini, seseorang dapat
“pergi haji tanpa pergi haji”.

Pertama, pergi ke masjid untuk mengikuti pengajian atau untuk mengajar. Di


dalam hadis diterangkan, “Orang yang pergi ke masjid dengan niat semata-mata
untuk mempelajari atau mengajarkan kebaikan, maka dia akan mendapatkan
pahala seperti pahala haji yang sempurna.”

Kedua, pergi ke masjid dalam keadaan sudah berwudhu untuk mengerjakan


salat fardu. Di dalam hadis, “Orang yang keluar dari rumahnya, lalu dia sudah
bersuci, untuk mengerjakan salat fardu, maka pahalanya seperti orang yang
mengerjakan haji. Sedangkan orang yang keluar untuk mengerjakan salat
Dhuha, dia dia mengerjakannya hanya untuk itu, maka pahalanya seperti orang
yang mengerjakan umrah.” (HR. Abu Dawud)

Ketiga, salat Subuh berjamaah di masjid, lalu berzikir sampai matahari terbit,
lalu diam beberapa waktu, lalu salat Dhuha. Di dalam hadis, “Orang yang
mengerjakan salat Subuh secara berjamaah, lalu duduk untuk berzikir sampat
matahari terbit, lalu salat dua rakaat, maka baginya pahala seperti pahala haji
dan umrah yang sempurna, sempurna, sempurna.” (HR. al-Tirmidzi)

Keempat, karena pahala haji adalah masuk surga dan diampuninya dosa
sebagaimana diterangkan oleh hadis, “Haji yang mabrur itu pahalanya surga.”
(Muttafaq ‘alaih) dan di antara amalan yang pahalanya seperti itu adalah
memandikan jenazah dengan menutupi auratnya seperti diterangkan dalam
hadis, “Orang yang memandikan jenazah, lalu menutupinya, maka Allah akan
mengampuninya empat puluh kali.”

Kelima, membaca wirid pada waktu siang, malam, atau di bulan itu:

‫ال إله إال هللا وهللا أكبر ال إله إال هللا وحده ال إله إال هللا ال شريك له ال إله إال هللا له الملك وله الحمد ال إله‬
‫إال هللا وال حول وال قوة إال باهلل‬
Di dalam hadis diterangkan, “Orang yang membaca wirid ini pada siang,
malam, atau di suatu bulan, lalu dia meninggal dunia pada hari itu, atau pada
malam itu, atau pada bulan itu, maka dosanya diampuni.”

Keenam, menyempurnakan wudhu serta membaca zikir setelahnya. Di dalam


hadis diterangkan, “Jika seseorang di antara kalian berwudhu dengan sempurna,
lalu mengucapkan:

‫أشهد أن ال إله إال هللا وأن محمدا عبد هللا ورسوله‬

Maka delapan pintu surga dibukakan untuknya untuk dia masuki dari yang
mana saja dia mau.”

Ketujuh, menjawab bacaan azan dengan merenungi maknanya. Abu Hurairah


berkata, “Kami bersama Rasulullah Saw, lalu Bilal mengumandangkan azan.
Ketika Bilal diam, Rasulullah Saw bersabda, ‘Orang yang mengucapkan seperti
(ucapan Bilal) ini disertai dengan keyakinan, maka dia akan masuk surga.”

Kedelapan, mengerjakan 12 rakaat salat sunah rawatib. Di dalam hadis


diterangkan, “Tidaklah seorang muslim mengerjakan 12 rakaat salat sunah
karena Allah setiap hari, kecuali Allah akan membangun untuknya rumah di
surga.” (HR. Muslim)

Kesembilan, salat tahajjud, mengucapkan salam, dan bersedekah makanan. Di


dalam hadis diterangkan, “Di dalam surga terdapat rumah-rumah yang bagian
luarnya terlihat dari dalam dan bagian dalamnya terlihat dari luar yang
disediakan oleh Allah bagi orang yang bersedekah makanan, membiasakan
puasa sunah, dan salat malam ketika orang-orang lain terlelap.”

Kesepuluh, membaca Sayyid al-Istighfar pagi dan sore. Di dalam hadis


diterangkan, “Sayyid al-Istighfar adalah ucapan:

‫اللهم أنت ربي ال إله إال أنت خلقتني وأنا عبدك وأنا على عهدك ووعدك ما استطعت أبوء لك بنعمتك‬
‫وأبوء بذنبي فاغفر لي فإنه ال يغفر الذنوب إال أنت أعوذ بك من شر ما صنعت‬

Jika seseorang membaca doa ini di sore hari, lalu dia meninggal dunia, maka dia
akan masuk surga.” (HR. al-Bukhari).
Itulah di antara amalan yang pahalanya sebanding dengan pahala haji. Pergi haji
jelas merupakan idaman setiap umat Islam. Hati mereka merindukan ziarah ke
Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, memandang Ka’bah dan makam
Rasulullah SAW. Saat ibadah ini tidak dapat dilakukan pada musim haji tahun
ini, keterangan dari hadis tentang amalan yang pahalanya sebanding dengan haji
tersebut mudah-mudahan menjadi sedikit pelipur lara bagi para jamaah haji
yang bersedih karena tertunda kepergiannya pada tahun ini.

Anda mungkin juga menyukai