1. Kedudukan Terpuji
Siapa yang membiasakan sholat tahajud, ia akan mendapatkan kedudukan
terpuji dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
2. Dimudahkan Urusannya
Orang yang membiasakan sholat ini akan dimudahkan urusannya oleh
Allah. Juga dibimbing-Nya. Mulai dari urusan rumah tangga, urusan
pekerjaan, hingga urusan dakwah dan urusan-urusan lainnya.
4. Ditolong Allah
Orang yang membiasakan sholat tahajud akan ditolong Allah, bahkan
tanpa perantara. Ketika ada bahaya, ketika ada yang ingin mencelakai
dan sebagainya, Allah Subhanahu wa Ta’ala yang akan menolongnya.
Sebagaimana lanjutan ayat di atas.
7. Doanya Dikabulkan
Orang yang mengerjakan sholat tahajud kemudian berdoa, insya Allah
doanya dikabulkan Allah. Apalagi jika ia mengerjakannya di sepertiga
malam terakhir yang merupakan waktu mustajabah.
“Biasakanlah dirimu untuk shalat malam karena hal itu tradisi orang-
orang shalih sebelummu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus
dosa, menolak penyakit, dan pencegah dari dosa.” (HR. Ahmad)
Tata cara sholat tahajud pada dasarnya sama dengan sholat sunnah pada
umumnya. Sebelum sholat disyaratkan suci dari hadats kecil (wudhu) dan
hadats besar; suci badan, pakaian dan tempat dari najis; menutup aurat;
dan menghadap kiblat.
Sholat tahajud dikerjakan dua rakaat salam, dua rakaat salam. Para ulama
berbeda pendapat mengenai batasan jumlah rakaatnya. Ada yang
membatasi delapan rakaat, namun banyak yang berpendapat jumlah
rakaatnya tidak dibatasi. Rasulullah sendiri kadang mengerjakan 11 rakaat
termasuk witir dan kadang 13 rakaat termasuk witir.
Secara ringkas, tata caranya sama dengan sholat sunnah dua rakaat pada
umumnya, yaitu:
Niat
Takbiratul ihram, diikuti dengan doa iftitah
Membaca surat Al Fatihah
Membaca surat atau ayat Al Qur’an. Rasulullah biasa membaca
surat yang panjang.
Ruku’ dengan tuma’ninah
I’tidal dengan tuma’ninah
Sujud dengan tuma’ninah
Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
Sujud kedua dengan tuma’ninah
Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
Membaca surat Al Fatihah
Membaca surat atau ayat Al Qur’an. Rasulullah biasa membaca
surat yang panjang.
Ruku’ dengan tuma’ninah
I’tidal dengan tuma’ninah
Sujud dengan tuma’ninah
Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
Sujud kedua dengan tuma’ninah
Tahiyat akhir dengan tuma’ninah
Salam
Demikian diulangi hingga empat kali salam (delapan rakaat). Kemudian
berdoa. Dan setelah itu ditutup dengan sholat witir. Bacaan tiap gerakan
sholat bisa dibaca di artikel Bacaan Sholat
Semua ulama sepakat bahwa tempat niat adalah hati. Melafadzkan niat
bukanlah suatu syarat. Artinya, tidak harus melafalkan niat. Namun Syaikh
Wahbah Az Zuhaili menyebutkan, jumhur ulama selain madzhab Maliki
berpendapat hukumnya sunnah dalam rangka membantu hati menghadirkan
niat.