Anda di halaman 1dari 4

10 Keutamaan yang Dahsyat Solat Tahajud

Sholat tahajud memiliki 10 keutamaan yang luar biasa. 10 keutamaan inilah


kedahsyatannya, yang tak tertandingi oleh sholat-sholat sunnah lainnya.

1. Kedudukan Terpuji
Siapa yang membiasakan sholat tahajud, ia akan mendapatkan kedudukan
terpuji dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

“Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu


ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat
kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al Isra’: 79)

Menurut Ustadz Adi Hidayat, maqam adalah kedudukan, tapi belum


tentu membuat mulia, bahkan kadang dibenci orang banyak.
Sedangkan maqaman mahmuda adalah kedudukan yang disertai
dengan kecintaan orang lain. Kebanyakan orang mengakui bahwa ia
pantas mendapatkan kedudukan itu sehingga dimuliakan.

2. Dimudahkan Urusannya
Orang yang membiasakan sholat ini akan dimudahkan urusannya oleh
Allah. Juga dibimbing-Nya. Mulai dari urusan rumah tangga, urusan
pekerjaan, hingga urusan dakwah dan urusan-urusan lainnya.

Dan katakanlah: “Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang


benar.. (QS. Al Isra’: 80)

3. Diberi Solusi Terbaik


Jika menghadapi masalah, orang yang membiasakan sholat ini akan
diberikan solusi terbaik. Problem serumit apa pun yang dihadapinya,
Allah yang akan memberinya jalan keluar.

..dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar… (QS. Al Isra’:


80)

4. Ditolong Allah
Orang yang membiasakan sholat tahajud akan ditolong Allah, bahkan
tanpa perantara. Ketika ada bahaya, ketika ada yang ingin mencelakai
dan sebagainya, Allah Subhanahu wa Ta’ala yang akan menolongnya.
Sebagaimana lanjutan ayat di atas.

..dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang


menolong… (QS. Al Isra’: 80)

5. Sholat Sunnah Paling Utama


Sholat tahajud yang juga disebut qiyamul lail atau sholat lail
merupakan sholat sunnah yang paling utama. Sebagaimana sabda
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
َ ‫صاَل ِة َبعْ دَ ْال َف ِر‬
‫يض ِ!ة قِ َيا ُم اللَّي ِْل‬ َ ‫َأ ْف‬
َّ ‫ض ُل ال‬

“Sholat yang paling utama setelah sholat fardhu adalah sholat


malam” (HR. An Nasa’i)

6. Kemuliaan dan Kewibawaan


Orang-orang yang ahli tahajud, ia akan diberi Allah kemuliaan dan
kewibawaan. Jika ia adalah orangtua, dia akan berwibawa di depan
anak-anaknya. Jika ia guru, akan berwibawa di depan murid-muridnya.
Jika ia pemimpin, akan berwibawa di depan orang yang dipimpinnya.

َ ‫َواعْ لَ ْم َأنَّ َش َر‬


ِ ‫ف ْالـمُْؤ م‬
‫ِن قِ َيا ُم ُه ِباللَّي ِْل‬

“Dan ketahuilah, bahwa kemuliaan dan kewibawaan seorang mukmin


itu ada pada shalat malamnya” (HR. Hakim; hasan)

7. Doanya Dikabulkan
Orang yang mengerjakan sholat tahajud kemudian berdoa, insya Allah
doanya dikabulkan Allah. Apalagi jika ia mengerjakannya di sepertiga
malam terakhir yang merupakan waktu mustajabah.

8. Kebiasaan Orang Shalih


Sholat ini merupakan kebiasaan orang-orang shalih terdahulu. Maka
siapa yang saat ini senantiasa mengerjakannya, maka ia pun tercatat
sebagai orang-orang yang shalih sebagaimana mereka.

“Biasakanlah dirimu untuk shalat malam karena hal itu tradisi orang-
orang shalih sebelummu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus
dosa, menolak penyakit, dan pencegah dari dosa.” (HR. Ahmad)

9. Penghapus dan Pencegah Dosa


Sholat sunnah ini juga menjadi penghapus dosa sebagaimana hadits di
atas. Bahkan, tahajud juga bisa mencegah seseorang dari perbuatan
dosa.

Orang yang membiasakan tahajud akan mendapatkan taufiq dari Allah


Subhanahu wa Ta’ala sehingga dirinya terjauhkan dari maksiat dan
dosa.

10. Kunci Masuk Surga


Orang yang ahli tahajud, insya Allah ia akan masuk surga. Sebab sholat
ini merupakan salah satu kunci masuk surga. Sebagaimana sabda
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

َ ‫الط َعا َم َوصِ لُوا اَألرْ َحا َم َو‬


‫صلُّوا ِباللَّي ِْل َوال َّناسُ ِن َيا ٌم َت ْد ُخلُوا ْال َج َّن َة ِب َسالَ ٍم‬ َّ ‫شوا ال َّسالَ َم َوَأ ْط ِعمُوا‬
ُ ‫َيا َأ ُّي َها ال َّناسُ َأ ْف‬

“Wahai manusia, sebarkanlah salam, berilah makan (orang-orang yang


membutuhkan), sambungkanlah silaturrahim, dan shalatlah pada
malam hari ketika orang lain sedang tidur; niscaya kalian akan masuk
surga dengan selamat.” (HR. Ibnu Majah)
Waktu Terbaik
Sholat tahajud adalah sholat sunnah yang dikerjakan setelah tidur.
Waktunya terbentang mulai ba’da isya’ hingga sebelum terbit fajar, dengan
didahului tidur. Dan waktu paling utamanya adalah di sepertiga malam yang
terakhir.

Ia kadang disebut sebagai qiyamul lail atau sholat lail. Namun tidak semua


qiyamul lail atau sholat lail adalah sholat tahajud. Jika seseorang melakukan
sholat sunnah di malam hari sebelum tidur, masuk dalam kategori qiyamul
lail atau sholat lail.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, tidur berbaring dalam bahasa Arab


disebut hajada (‫)هجد‬. Jika Anda ingin bangun setelah berbaring,
tambahkan ta’ (‫ )ت‬di depannya, menjadi tahajada (‫)تهجد‬. Jika Anda serius
bangkit setelah berbaring itu, tambahkan tasydid menjadi tahajjada. Jika
menjadi kebiasaan, maka berubah kalimatnya menjadi tahajjud. Bentuk
perintahnya menjadi tahajjad, sebagaimana Surat Al Isra’ ayat 79.

Tata Cara Sholat Tahajud

Tata cara sholat tahajud pada dasarnya sama dengan sholat sunnah pada
umumnya. Sebelum sholat disyaratkan suci dari hadats kecil (wudhu) dan
hadats besar; suci badan, pakaian dan tempat dari najis; menutup aurat;
dan menghadap kiblat.

Dalam Fiqih Sunnah dijelaskan, hendaklah sebelum tidur berniat untuk


bangun sholat tahajud sehingga jika ia tertinggal (tidak bisa bangun), tetap
mendapat pahalanya.

Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adilatuhu menjelaskan,


sebelum memulai sholat tahajud, disunnahkan untuk bersiwak. Juga
disunnahkan mengawalinya dengan dua rakaat ringan.

Sholat tahajud dikerjakan dua rakaat salam, dua rakaat salam. Para ulama
berbeda pendapat mengenai batasan jumlah rakaatnya. Ada yang
membatasi delapan rakaat, namun banyak yang berpendapat jumlah
rakaatnya tidak dibatasi. Rasulullah sendiri kadang mengerjakan 11 rakaat
termasuk witir dan kadang 13 rakaat termasuk witir.

Secara ringkas, tata caranya sama dengan sholat sunnah dua rakaat pada
umumnya, yaitu:

 Niat
 Takbiratul ihram, diikuti dengan doa iftitah
 Membaca surat Al Fatihah
 Membaca surat atau ayat Al Qur’an. Rasulullah biasa membaca
surat yang panjang.
 Ruku’ dengan tuma’ninah
 I’tidal dengan tuma’ninah
 Sujud dengan tuma’ninah
 Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
 Sujud kedua dengan tuma’ninah
 Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
 Membaca surat Al Fatihah
 Membaca surat atau ayat Al Qur’an. Rasulullah biasa membaca
surat yang panjang.
 Ruku’ dengan tuma’ninah
 I’tidal dengan tuma’ninah
 Sujud dengan tuma’ninah
 Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
 Sujud kedua dengan tuma’ninah
 Tahiyat akhir dengan tuma’ninah
 Salam
Demikian diulangi hingga empat kali salam (delapan rakaat). Kemudian
berdoa. Dan setelah itu ditutup dengan sholat witir. Bacaan tiap gerakan
sholat bisa dibaca di artikel Bacaan Sholat

Niat Sholat Tahajud

Semua ulama sepakat bahwa tempat niat adalah hati. Melafadzkan niat
bukanlah suatu syarat. Artinya, tidak harus melafalkan niat. Namun Syaikh
Wahbah Az Zuhaili menyebutkan, jumhur ulama selain madzhab Maliki
berpendapat hukumnya sunnah dalam rangka membantu hati menghadirkan
niat.

Sedangkan dalam madzhab Maliki, yang terbaik adalah tidak melafadzkan


niat karena tidak ada contohnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Berikut ini lafadz niat sholat tahajud:

Anda mungkin juga menyukai