Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : FATIATUZ ZAHRO

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 857008719

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDK4001 / PENGANTAR PENDIDIKAN

Kode/Nama UPBJJ : 118 / BANDAR LAMPUNG

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Mata Kuliah : Pengantar Pendidikan Tanggal : 18 Oktober 2022
Kode MK : MKDK4001 TTD :
Fakultas : FKIP
Semester : II (dua) Nama : Fatiatuz Zahro
UPBJJ : Bandar Lampung NIM : 857008719
Kode Prodi : 118/PGSD Tugas Tuton : 1 (satu)

Jawaban
1. Setiap orang yang hidup di dalam suatu lingkungan akan melakukan sebuah interaksi dengan
lingkungannya. Lingkungan di sekitar individu hidup tersebut akan mempengaruhi
perkembangan pribadinya. Yang artinya, semua pengalaman hidup yang berlangsung di
dalam lingkungan tersebut dan berpengaruh baik itu positif maupun negatif bagi
perkembangan seseorang adalah sebuah pendidikan.
Itulah mengapa Marco yang sudah hidup selama belasan tahun di alam liar dapat bertingkah
laku seperti hewan-hewan yang ada di lingkungan tempatnya tinggal. Karena secara tidak
langsung, Marco mempelajari bagaimana cara melakukan kebiasaan-kebiasaan yang
dilakukan oleh makhluk hidup yang ada di lingkungannya.

2. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi dalam proses perkembangan diri pada manusia. Hal
ini juga berlaku pada kasus Fatih dan Fatma. Menurut teori Nativisme, setiap manusia
memiliki sifat, bakat, atau karakteristik sejak lahir yang berbeda-beda. Dan tentu saja hal
tersebut akan sulit diubah karena sudah menjadi karakteristik bawaan dari sang ayah atau
ibunya. Berdasarkan teori Empirisme, Fatih dan Fatma memiliki pengalaman hidup yang
berbeda apalagi sejak orang tuanya bercerai. Lingkungan hidup yang mereka jalani pun
berbeda. Ini juga menjadi salah satu faktor besar mengapa mereka tidak memiliki
karakteristik yang sama. Namun pada teori Konvegerensi, dikemukakan bahwa pembawaan
sejak lahir dan pengalaman selama hidup pada perkembangan manusia berperan penting.
Yang dimana, antara lingkungan Fatih dan Fatma dapat mempengaruhi satu sama lain.
Dikarenakan mereka memiliki karakteristik dan hidup di lingkungan yang berbeda, tentu saja
akan mempengaruhi proses perkembangan mereka sehingga mereka memiliki perkembangan
pribadi yang berbeda.

3. Sekolah dan guru dalam pendidikan formal memiliki peranan yakni membantu lingkungan
keluarga dalam mendidik dan mengajar, memperluas pengetahuan, dan tingkah laku peserta
didik yang dibawa dari keluarga serta membantu pengembangan bakat.

4. M.J Langeveid (1980) mengemukakan ada dua karakteristik pergaulan yang mengandung
situasi pendidikan dalam rangka proses pendidikan, yaitu : 1) Bahwa dalam pergaulan,
seseorang berusaha mempengaruhi 2) Pengaruh itu datangnya dari orang dewasa yang
ditujukan kepada anak agar mencapai kedewasaan.
Pada saat terpenuhinya kedua karakteristik itulah situasi pergaulan biasa berubah menjadi
situasi pendidikan sehingga orang dewasa yang bergaul dengan anak berkedudukan sebagai
pendidik dan anak yang bergaul dengan orang dewasa berkedudukan sebagai peserta didik.
Sebaliknya, apabila kedua ciri itu tidak lagi terpenuhi maka kedudukan orang dewasa tidak
lagi sebagai pendidik, dan kedudukan anakpun tidak lagi sebagai peserta didik atau anak
didik.

5. Isi pendidikan dari pandangan Esensialisme mencakup ilmu pengetahuan, kesenian dan
segala hal yang mampu menggerakan kehendak manusia. Kurikulum sekolah bagi
esensialisme merupakan semacam miniatur dunia yang bisa dijadikan sebagai ukuran
kenyataan, kebenaran dan kegunaan. Maka dalam sejarah perkembangannya, kurikulum
esensialisme menerapkan berbagai pola kurikulum, seperti pola idealisme, realisme dan
sebagainya. Sehingga peranan sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan bisa berfungsi
sesuai dengan prinsip-prinsip dan kenyataan sosial yang ada dimasyarakat.

Anda mungkin juga menyukai