Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

KEPERAWATAN DASAR LANJUT

DISUSUN OLEH :

NAMA : DHORI PERMATASARI

NPM : F0H022028

KELAS : 1A

DOSEN PENGAMPUH : Ns. RINA DELFINA, M.KEP

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

FAKULTAS MATEMATIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BENGKULU
DIAGNOSA PERAWATAN DIRI (PERSONAL HYGIENE

( MANDI)

Tgl Diagnosa Tujuan dan Intervensi keperawatan Rasional


kriteria Hasil
Defisit Perawatan Setelah dilakukan Intervensi utama: Intervensi utama:
diri asuhan keperawatan Dukungan perawatan diri: Dukungan perawatan diri: mandi
( Mandi ) selama …. X 24 jam mandi Definisi :
Definisi : diharapkan Defisi Definisi : Menfasilitasi pemenuhan kebutuhan
Tidak mampu perawatan diri ( mandi Menfasilitasi pemenuhan kebersihan diri
melakukan atau ) meningkat kebutuhan kebersihan diri Tindakan :
menyelesaikan Kriteria hasil: Tindakan: a. Observasi
aktivitas perawatan 1. Kemampuan a. Observasi 1. Untuk membantu
diri mandi meningkat 1. Identifikasi usia dan mengidentifikasi usia dan budaya
Etilogi : 2. Verbalisasi budaya dalam dalam membantu kebersihan diri
1. Gangguan keinginan membantu kebersihan 2. Membantu mengidentifikasi jenis
Muskuloakeleta melakukan diri bantuan yang dibutuhkan
2. Gangguan perawatan 2. Idetifikasi jenis 3. Membantu mengontrol tingkat
neuromuskuler perawatandiri bantuan yang perawatan diri
3. Kelemahan meningkat dibutuhkan 4. Untuk mengetahui ada tidaknya
gangguan 3. Minat melakukan 3. Monitor kebersihan kerusakan lapisan kulit
4. Gangguan perawatan diri tubuh ( mis, rambut, ( epidermis dan dermis kulit)
psikologis meningkat mulut, kulit, kuku) seperti kemerahan pada kulit,
dan/atau psikotik 4. Mempertahankan 4. Monitor integritas hematoma, tektur kulit
5. Penurunan kebersihan diri kulit b. Terapeutik
motivasi/minat meningkat b. Terapeutik 1. Untuk memfasilitasi pasien
Data senjang : 5. Mempertahankan 1. Sediakan peralatan dalam meningkatkan personal
Ds: kebersihan mulut mandi (mis. Sabun, hygiene
1. Menolak meningkat sikat gigi, Shampo, 2. Lingkungan yang kondusif dapat
melakukan pelembap kulit) memotivasi pasien dalam
perawatan diri 2. Sediakan lingkungan meningkatkan perawatan diri
Do: yang aman dan pasien
1. Tidak mampu nyaman 3. Membantu meningkatkan tingkat
mandi 3. Fasilitasi menggosok kebersihan gigi dan mulut pada
/mengenakan/pa gigi, sesuai kebutuhan pasien agar tetap bersih
kaian/makanan/k 4. Fasilitas mandi, 4. Membantu
e toilet/ berhias sesuai kebutuhan memfasilitaskanmandi sesuai
secrar mandiri 5. Pertahankan kebutuhan
2. Minat kebiasaan kebersihan 5. Membantu memeprtahankan
melakukan diri kebiasaan membersihkan diri
perawatan diri 6. Berikan bantuan 6. Untuk mencegah risiko jatuh
kurang sesuai tingkat pada pasien saat melakukan
Diagnose : kemandirian perawatan diri seperti mengantar
Defisit perawatan c. Edukasi pasien
diri : mandi b.d 1. Jelaskan manfaat c. Edukasi
kelemahan d.d mandi dan dampak 1. Agar pasien tahu manfaat dan
menolak melakukan tidak mandi terhadap dampak jika pasien tidak mandi
perawatan diri, tidak kesehatan 2. Agar keluarga dapat membantu
mampu mandi secara 2. Ajarkan kepada pasien mandi sehingga resiko
mandiri, minat keluarga cara jatuh pada pasien berkurang dan
melakukan memandikan pasien, tingkat kebersihan diri pasien
perawatan diri jika perlu terpenuhi
kurang
DIAGNOSA PERAWATAN DIRI ( PERSONAL) HYGIENE

( MAKAN )

Tgl Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi keperawatan Rasional


Hasil
Defisit Perawatan Setelah dilakukan Intervensi utama: Intervensi utama:
diri asuhan keperawatan Dukungan perawatan diri: Dukungan perawatan diri: Makan
(Makan ) selama …. X 24 jam makan Definisi :
Definisi : diharapkan Defisi Definisi : Menfasilitasi pemenuhan kebutuhan
Tidak mampu perawatan diri (makan ) Menfasilitasi pemenuhan makan/minum
melakukan atau meningkat kebutuhan makan/minum Tindakan :
menyelesaikan Kriteria hasil: Tindakan: a. Obervasi
aktivitas perawatan 1. Kemampuan makan a. Observasi 1. Untuk membantu
diri meningkat 1. Identifikasi usia diet mengidentifikasi usia diet yang
Etilogi : 6. Verbalisasi yang dianjurkan dianjurkan
1. Gangguan keinginan 2. Monitor 2. Membantu mengontrol status
Muskuloakeleta melakukan kemampuan hidrasi pasien
2. Gangguan perawatan menelan b. Terapeutik
neuromuskuler perawatandiri 3. Monitor status 1. untuk membuat pasien lebih
3. Kelemahan meningkat hidrasi pasien, jika tenang saat makan
gangguan 7. Minat melakukan perlu 2. untuk membantu pasien
4. Gangguan perawatan diri b. Terapeutik mengatur posisi makan/ minum
psikologis meningkat 1. Ciptakanan 3. untuk membantu pasien
dan/atau 8. Mempertahankan lingkungan yang menjaga kebersihan mulut
psikotik kebersihan diri menyenangkan 4. agar pasien dapat melihat
meningkat selama makan makanan
Penurunan 2. Atur posisi yang 5. Agar membantu pasien lebih
motivasi/minat nyaman untuk mudah untuk minum
Data senjang : makan/minum 6. Agar pasien lebih bisa
Ds: 3. Lakukan oral menikmati makanan
1. Menolak hygiene sebelum 7. Untuk meningkatkan nafsu
melakukan makan, jika perlu makan pasien dengan makanan
perawatan diri 4. Letakkan makanan di kesukaan
Do: sisi mata yang sehat 8. Agar membantu memudahkan
1. Tidak mampu 5. Sediakan sedotan makan/ minum
mandi untuk minum, sesuai 9. Agar pasien punya semangat
/mengenakan/p kebutuhan untuk makan di meja makan.
akaian/makana 6. Siapkan makanan c. Edukasi
n/ke toilet/ dengan suhu yang 1. Agar pasien yang mengalami
berhias secrar meningkatkan nafsu gangguan penglihatan dapat
mandiri makan lebih mudah mengetahui posisi
2. Minat 7. Sediakan makanan makan
melakukan dan minuman yang
perawatan diri disukai d. Kolaborasi
kurang 8. Berikan bantuan saat 1. Agar mempercepat proses
Diagnose : makan/minum sesuai pemuliahan
Defisit perawatan tingkat kemandirian,
diri : makan b.d jika perlu
kelemahan d.d 9. Motivasi untuk
menolak makan di ruang
melakukan makan, jika tersedia
perawatan diri, c. Edukasi
tidak mampu 1. Jelaskan posisi
makan secara makan pada pasien
mandiri, minat yang mengalami
melakukan gangguan
perawatan diri penglihatan dengan
kurang menggunakan arah
jarum jam ( mis.
Sayur di jam 12,
redang di jam 3)
d. Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian obat
( mis. Analgesic,
antiemetic), sesuai
indikasi
DIAGNOSA PERAWATAN DIRI ( PERSONAL HYGIENE)

TOILETING/ BAB DAN BAK

Tgl Diagnosa Tujuan dan Intervensi keperawatan Rasional


kriteria Hasil
Defisit Perawatan Setelah dilakukan Intervensi utama: Intervensi utama:
diri: asuhan keperawatan Dukungan perawatan diri: Dukungan perawatan diri: ( toilet)
( Toilet ) BAB/BAK selama …. X 24 jam ( toilet) BAB/BAK BAB/BAK
Definisi : diharapkan Defisi Definisi : Definisi :
Tidak mampu perawatan diri (Toilet) Menfasilitasi pemenuhan Menfasilitasi pemenuhan kebutuhan
melakukan atau BAB/ BAK meningkat kebutuhan makan/minum makan/minum
menyelesaikan Kriteria hasil: Tindakan: Tindakan :
aktivitas perawatan 1. Kemampuan ke a. Observasi a. Observasi
diri toilet ( 1. Identifikasi kebiasaan 1. Untuk mengetahui kebiasaan
Etilogi : BAB/BAK BAB/BAK sesuai saat eliminasi
1. Gangguan meningkat usia 2. Mencegah terjadinya luka
Muskuloakeleta 2. Verbalisasi 2. Monitor integritas pada kulit
2. Gangguan keinginan kulit b. Terapeutik
neuromuskuler melakukan b. Terapeutik 1. Supaya pasien lebih nyaman
3. Kelemahan perawatan 1. Buka pakaian yang saat eliminasi
gangguan perawatandiri diperlukan untuk 2. Membantu permudah saat
4. Gangguan meningkat memudahkan eliminasi
psikologis 3. Minat melakukan eliminasi 3. Supaya tetap menjaga privasi
dan/atau psikotik perawatan diri 2. Dukungan 4. Supaya menjaga keadaan
5. Penurunan meningkat penggunaan toilet/ pasien agar tetap bersih dan
motivasi/minat 4. Mempertahankan commode/ pispot/ nyaman
Data senjang : kebersihan diri uurinal secara 5. Mencegah terjadinya
Ds: meningkat konsisten penumpukan bakteri
1. Menolak 3. Jaga privasi selama 6. Agar memperlancar
melakukan eliminasi BAB/BAK pasien
perawatan diri 4. Ganti pakaian pasien 7. Agar membantu pasien yang
Do: setelah eliminasi, jika mengalami gangguan BAB/
1. Tidak mampu perlu BAK
mandi 5. Bersihkan alat bantu c. Edukasi
/mengenakan/pa BAB/BAK setelah 1. Agar memperlanjar BAB/
kaian/makanan/k digunkan BAK
e toilet/ berhias 6. Latih Bab/ Bak sesuai 2. Agar memudakan proses
secrar mandiri jadwal, jika perlu eliminasi BAB/ BAK
2. Minat 7. Sediakan alat bantu
melakukan ( mis. Kateter
perawatan diri eksternal, urinal, jika
kurang perlu
Diagnosa : c. Edukasi
Defisit perawatan 1. Anjurkan BAB/
diri : (Toilet) BAB/ BAK secara rutin
BAK b.d kelemahan 2. Anjurkan ke kamar
d.d menolak mandi/ toilet, jika
melakukan perlu
perawatan diri, tidak
mampu BAB/ BAK
secara mandiri,
minat melakukan
perawatan diri
kurang
DIAGNOSA PERAWATAN DIRI (PERSONAL HYGIENE )

BERPAKAIAN/ BERHIAS

Tgl Diagnosa Tujuan dan Intervensi keperawatan Rasional


kriteria Hasil
Defisit Perawatan Setelah dilakukan Intervensi utama: Intervensi utama:
diri: Berpakaian asuhan keperawatan Dukungan perawatan diri: Dukungan perawatan diri: mandi
Definisi : selama …. X 24 jam Berpakaian Definisi :
Tidak mampu diharapkan Defisi Definisi : Menfasilitasi pemenuhan kebutuhan
melakukan atau perawatan diri: Menfasilitasi pemenuhan makan/minum
menyelesaikan berpakaian meningkat kebutuhan makan/minum Tindakan :
aktivitas perawatan Kriteria hasil: Tindakan: a. Observasi
diri 1. Kemampuan a. Observasi 1. Untuk mengetahui idetifikasi
Etilogi : mengenakan 1. Idetifikasi usia dan usia dan budaya dalam
1. Gangguan pakaian budaya dalam membantu berpakaian/berhias
Muskuloakeleta meningkat membantu berpakaian/ b. Terapeutik
2. Gangguan 2. Verbalisasi ber.hias 1. Agar mempermudah pasien
neuromuskuler keinginan b. Terapeutik dalam berpakaian
3. Kelemahan melakukan 1. Sediakan pakaian 2. Untuk membantu psien dalam
gangguan perawatan pada tempat yang mempersiapkan pakaian
4. Gangguan perawatandiri mudah dijangkau 3. Agar memfasilitasi pakaian
psikologis meningkat 2. Sediakan pakaian pasien
dan/atau psikotik 3. Minat melakukan pribadi, sesuai 4. Untuk membantu
5. Penurunan perawatan diri kebutuhan memfasilitasi berhias pasien
motivasi/minat meningkat 3. Fasilitas 5. Untuk menjaga kerahasian
Data senjang : 4. Mempertahankan menggunkan pasien
Ds: kebersihan diri pakaian, jika perlu 6. Untuk memudahkan pasien
1. Menolak meningkat 4. Fasilitas berhias membersikan pakaian
melakukan ( mis. Menyisir 7. Agar memotivasi pasien
perawatan diri rambut, merapikan terhadap kemqmpuqn
Do: kumis/ jenggot) berpakaian secara mandiri
1. Tidak mampu 5. Jaga privasi selama c. Edukasi
mandi berpakaian 1. Agar pasien tau tentang
/mengenakan/pa 6. Tawarkan untuk pakaiannya
kaian/makanan/k laudry, jika perlu 2. Agar pasien lebih mandiri
e toilet/ berhias 7. Berikan pujian dalam berpakaian
secrar mandiri terhadap kemampuan
2. Minat berpakaian secara
melakukan mandiri
perawatan diri c. Edukasi
kurang 1. Informasikan
Diagnosa : pakaian yang
Defisit perawatan tersedia untuk
diri : berpakaian b.d diperlu, jika perlu
kelemahan d.d 2. Ajarkan
menolak melakukan menggunakan
perawatan diri, tidak pakaian, jika perlu
mampu berpakaian
secara mandiri,
minat melakukan
perawatan diri
kurang
DIAGNOSA KDM SEKSUALITAS

(DISFUNGSI SEKSUAL dan POLA SEKSUAL TIDAK EFEKTIF)

No DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI RASIONAL


Dx KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN
1. SDKI: Setelah dilakukan SIKI:
Disfungsi Seksual bd. intervensi keperawatan Konsultasi Seksualitas
berkurang atau hilangnya selama 3 x.24 jam, Tindakan Observasi
ketertarikan atau hasrat diharapkan pasien : Tindakan Observasi 1. Sebagai acuan untuk
seksual. 1. Identifikasi tingkat menyelesaikan
SLKI : Fungsi Seksual. pengetahuan, masalah permasalahan
Gejala dan Tanda Mayor sistem reproduksi, Seksualitas yang
o Dipertahankan di level
o Ditingkatkan level masalah seksualitas dan dialami klien.
 Subjektif penyakit menular
o 1: meningkat
o 2: cukup meningkat seksual. 2. Untuk membantu
1. Mengungkapkan perawat agar dapat
o 3: sedang
aktivitas seksual 2. Identifikasi waktu mengetahui kapan
o 4: cukup menurun
Berubah disfungsi seksual dan dan apa penyebab
o 5: menurun
2. Mengungkapkan Dengan kriteria hasil : kemungkinan penyebab terjadinya disfungsi
eksitasi seksual 1. Verbalisasi aktivitas seksual pada klien
berubah seksual berubah 3. Monitor stres,kecemasan,
3. Mengeluhkan hasrat 2. Verbalisasi eksitasi depresi dan penyebab 3. Mempermudah
seksual Menurun seksual berubah disfungsi seksual perawat dalam
3. Verbalisasi peran seksual memantau stress dan
 Objektif berubah Teraupetik kecemasan yang
(Tidak tersedia) 4. Verbalisasi fungsi diakibatkan dari
seksual berubah 1. Berikan kesempatan disfungsi seksual
Kondisi Klinis Terkait 5. Keluhan sulit melakukan kepada pasangan untuk
aktivitas seksual menceritakan Teraupeutik
 Subjektif 6. Verbalisasi aktivitas permasalahan seksual. 1. Memberi ruang untuk
seksual berubah pasien dan
1. Mengungkapkan 2. Berikan pujian terhadap pasangannya agar
ketertarikan pada perilaku yang benar dapat memecahkan
o Dipertahankan di level
pasangan Berubah masalah dengan cara
o Ditingkatkan level
o 1: memburuk 3. Berikan saran yang berkomunikasi
 Objektif sesuai kebutuhan interpersonal.
o 2: cukup memburuk
(Tidak tersedia) pasangan dengan
o 3: sedang
o 4: cukup membaik menggunakan bahasa 2. Menumbuhkan rasa
o 5: membaik yang mudah diterima, percaya diri pada
Dengan kriteria hasil : dipahami dan tidak pasien dan juga
1. Hasrat seksual menghakimi sebagai rasa apresiasi
2. Oritentasi seksual diri terhadap tindakan
3. Ketertarikan pada Edukasi yang klien lakukan.
pasangan 1. Jelaskan efek
pengobatan, kesehatan 3. Supaya tidak terjadi
dan penyakit terhadap hambatan
difungsi seksual berkomunikasi pada
pasien saat tahap
2. Informasikan pentingnya penyembuhan.
modifikasi pada aktivitas
seksual.
Kolaborasi Edukasi
1. Kolaborasi dengan 1. Membantu klien untuk
spesialis seksologi, jika mengetahui efek dari
perlu tindakan pengobatan yang
dilakukan perawat

2. Dengan adanya
perubahan pada setiap
aktivitas seksual,
klien akan terus
merasakan sensasi
baru yang ia alami.

Kolaborasi
1. Untuk penanganan
tindak lanjut terkait
masalah seksual
yang dialami oleh
klien.
2. SDKI : Setelah dilakukan
Pola Seksual tidak efektif intervensi keperawatan SIKI : Edukasi Seksual
b.d Konflik Orientasi selama 3 x.24 jam,
Seksual. diharapkan pasien : Tindakan Observasi Tindakan Observasi

Gejala dan Tanda Mayor 1. Identifikasi kesiapan dan 1. dengan adanya


SLKI : Identitas Seksual
kemampuan menerima kesiapan dan
o Dipertahankan di level
 Subjektif informasi kemampuan
o Ditingkatkan level
o 1: meningkat menerima informasi
1. Mengungkapkan Terapeutik maka dapat
perilaku seksual o 2: cukup meningkat
o 3: sedang membantu klien
berubah 1. Sediakan materi dan untuk dapat mencerna
o 4: cukup menurun
2. Orientasi seksual media pendidikan materi yang
o 5: menurun
berubah kesehatan disampaikan dengan
Dengan Kriteria Hasil :
baik.
 Objektif 2. Jadwalkan pendidikan
(Tidak tersedia) 1. Menunjukkan kesehatan sesuai
pendirian seksual yang kesepakatan Teraupetik
jelas
2. Integrasi orientasi Edukasi 1. Untuk memberikan
seksual ke dalam edukasi serta
kehidupan sehari-hari 1. Jelaskan anatomi dan informasi kepada
fisiologi sistem klien yang mengalami
reproduksi laid-laki dan masalah seksual
perempuan
2. Supaya kegiatan
2. Jelaskan perkembangan tertata dengan rapi
sesualitas sepanjang sehingga tidak
siklus kehidupan terjadinya tumpang
tindih terhadap
3. Jelaskan pengaruh pelaksanaan tindakan
tekanan kelompok dan
sosial terhadap
aktivitas seksual Edukasi

4. Jelaskan 1. Untuk membantu klien


konsekuensi negatif memahami sekaligus mengetahui
mengasuh anak perbedaan dari alat reproduksi
pada usia dini (mis. laki-laki dan perempuan.
kemiskinan,karir
dan pendidikan) 2. Mengedukasi Klien untuk
mengetahui bagaimana siklus
5. Jelaskan risiko tertular seksualitas yang terjadi
penyakit menular sepanjang kehidupan.
seksual dan AIDS
akibat seks bebas 3. Mengedukasi klien bahwa
banyak sekali dampak negative
6. Anjurkan dari mengasuh anak pada usia
anak/remaja tidak dini
melakukan aktivitas
seksual di luar nikah 4. Mengedukasi klien untuk
mengetahui bahwa seks bebas
dapat menyebabkan penyakit
menular seksual yang sangat
berbahaya

5. Mengedukasi pada anak dan


remaja agar tidak melakukan
aktivitas diluar nikah karena
banyak sekali dampak negative
dari tindakan tersebut

Anda mungkin juga menyukai