Anda di halaman 1dari 2

REVIEW BUKU

I KISSED DATING GOODBYE


I Kissed Dating Goodbye, Joshua Harris, 218

Buku ini menjelaskan tentang Joshua Harris sang penulis, yang meninggalkan atau
menghentikan kencan, dan percaya bahwa dengan menghentikan kencan kita akan
menemukan bahwa Tuhan mempunyai sesuatu yang lebih baik, suatu kehidupan yang penuh
dengan cinta yang tulus, kemurnian yang sejati, dan kondisi lajang yang mempunyai tujuan.
Selain itu, buku ini juga menunjukkan makna dari mempercayakan cinta kita kepada Tuhan.

Hal yang saya setujui dari buku ini terdapat pada halaman 9, tentang “ hubungan itu bukan
lagi untuk mendapatkan, tetapi memberi. Setiap hubungan bagi seorang Kristen merupakan
suatu kesempatan untuk mengasihi orang lain seperti Allah telah mengasihi kita.” Di dalam
hubungan memang bukan hanya tentang untuk mendapatkan atau saling mendapatkan, tetapi
memberi, memberi kasih, mengasihi pasangan kita sebagaimana Allah telah mengasihi kita.
Karena kita pun selalu diajarkan untuk saling mengasihi, terlebih lagi disini adalah
konteksnya suatu pasangan, suatu hubungan yang dimana kita memiliki hubungan lebih dekat
dengan lawan jenis, yang berarti kitapun harus mengasihi pasangan kita, dan justru selagi kita
memiliki hubungan yang dekat dengan pasangan kita.

Hal yang tidak saya setujui dari buku ini terdapat pada halaman 20, tentang “ bermain cinta,
adalah suatu ekspresi keintiman tertinggi tanpa adanya suatu komitmen dua orang yang
keluar untuk bersenang-senang dan ingin menikmati keintiman seksual bertemu tanpa
tanggung jawab apapun akan suatu hubungan.” Saya tidak setuju dengan ini, karena menurut
saya suatu hubungan (dalam konteks berkencan atau pacaran) tidak harus melakukan
keintiman yang tinggi, keintiman seksual, terlebih lagi tidak adanya tanggung jawab.
Keintiman seksual ini dalam konteks pacaran, menurut saya ini adalah suatu dosa, karena
bagi suatu pasangan yang pacaran atau berkencan dan melakukan keintiman seksual ini bisa
dikatakan bahwa mereka ini belum siap, karena di Alkitab pun dijelaskan pada Keluaran
20:14 “Jangan Berzinah” ini termasuk ke dalam 10 perintah Allah, yang berarti jika kita
melanggar, berarti kita telah melanggar salah satu dari perintah Allah dan Firman Tuhan.
Kalau hanya ingin bersenang-senang, coba cari kesibukan lain, cari hobby, cari pekerjaan,
lakukan sesuatu yang membuat senang, tetapi tidak memakai hati orang lain untuk
bersenang-senang.
Yang saya pelajari dari buku ini, untuk saling mengasihi di dalam suatu hubungan.
Karena, dengan kita mengasihi pasangan kita, atau mengasihi sesama, pasti nantinya kita
akan memiliki komitmen, komitmen yang akan dilakukan bersama-sama untuk saling
menguatkan, untuk saling bertumbuh bersama. Dan bukan hanya mengasihi, tetapi juga
memberi, menurut saya di sini, jangan hanya kita yang mau selalu di beri, jangan hanya
pasangan kita yang selalu memberi. Tetapi, coba kita juga memberi, sehingga pasangan kita
pun merasakan diberi, diberi di sini bukan hanya barang, tetapi bisa kasih, komitmen,
sehingga bisa bertumbuh bersama di dalam Kristus.

Selain itu, cinta yang tidak main-main. Di dalam suatu hubungan, seharusnya tidak ada kata
“main cinta” main cinta yang saya maksud di sini, cinta yang tidak serius, cinta yang tidak
memiliki komitmen, cinta yang hanya untuk kepuasan sendiri, cinta yang hanya untuk
bersenang-senang. Karena, kalau kita ingin bersenang-senang kita tidak memakai atau
menggunakan hati orang lain untuk bersenang-senang. Hampir sama seperti yang di atas,
seharusnya cinta memiliki suatu keseriusan, suatu komitmen, memang tidak mudah untuk
memiliki dan menjalan suatu komitmen, tetapi menurut saya jika kita memiliki keseriusan,
memiliki niat, memiliki hati yang mau, pasti kita bisa melakukannya. Pelan-pelan asal pasti.

Buku I Kissed Dating Goodbye ini menunjukkan makna dari mempercayakan kehidupan
cinta Kita kepada Tuhan. Sang penulis Joshua Harris menbagikan kisahnya bahwa dengan
menghentikan kencan, kita akan menemukan bahwa Tuhan mempunyai sesuatu yang lebih
baik, memiliki kondisi lajang yang memiliki tujuan. Tujuan yang jelas, memiliki prinsip dan
komitmen yang baik, yang pasti akan di tepati, yang akan dijalani dengan baik, sehingga akan
memiliki suatu hubungan yang baik.

Menurut saya, bahasa dan penulisan di buku ini terlalu kaku, dan bahasanya sulit dipahami.
Mungkin saran untuk penulis yaitu untuk membuat terjemahan buku yang dapat dimengerti
oleh banyak orang, sehingga bahasa dan penulisan buku ini lebih mudah dimengerti.

Anda mungkin juga menyukai