Anda di halaman 1dari 5

Instrumen Rencana Tindak Lanjut CGP

Nama CGP :Indriana Viantho, S.E., S.Pd.


Nama Pendamping :Jajang Karya, S.Pd. SD., M.M.

Pertanyaan panduan untuk menyusun rencana tindak lanjut

 Setelah Bapak/Ibu menyelesaikan program ini, apa kompetensi kepemimpinan


sekolah yang ingin Bapak/Ibu kembangkan lebih lanjut? 
 Apa yang membuat kompetensi tersebut esensial untuk Bapak/Ibu kembangkan? 
 Apa indikator keberhasilan dari pengembangan kompetensi yang Bapak/Ibu
rencanakan?
 Apa saja potensi (aset/sumber daya internal dan eksternal) yang sudah Bapak/Ibu
petakan untuk mendukung pengembangan kompetensi tersebut? 
 Apa kendala yang mungkin timbul ketika Bapak/Ibu menjalankan rencana
pengembangan kompetensi tersebut?
 Apa yang Bapak/Ibu akan lakukan untuk mengatasi kendala yang mungkin muncul?
 Apa saja strategi Bapak/Ibu untuk mengembangkan kompetensi tersebut? 

Berdasarkan pertanyaan panduan di atas, lengkapilah borang berikut.

Rencana Tindak Lanjut Pasca Pendidikan Guru Penggerak

Kompetensi kepemimpinan sekolah yang ingin dikembangkan lebih lanjut:

Kompetensi kepemimpinan sekolah yang ingin dikembangkan yaitu kompetensi pengelolaan


sumber daya sekolah dalam menyusun program/praktik mengajar yang berdampak pada murid

Latar belakang pemilihan kompetensi tersebut:

SDN Bojong Sempu 01 memiliki keterbatasan fasilitas dan daya dukung masyarakat yang
masih kurang terhadap pendidikan. Masa pandemic covid 19 mengharuskan situasi kegiatan
belajar mengajar melalui moda daring. Keterbatasan fasilitas dalam pembelajaran daring inilah
yang melatar belakangi pemilihan kompetensi pengelolaan sumber daya sekolah. Sebagai
seorang guru yang dituntut untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Seorang pemimpin
pembelajaran diharapkan dapat mengelola sumber daya berbasis aset/kekuatan yang dimiliki
sekolah, maka sebagai seorang Calon guru Penggerak ingin mengembangkan lebih lanjut
kompetensi kepemimpinan sekolah dalam mengelola sumber daya sekolah.

Potensi yang dapat mendukung pengembangan kompetensi tersebut:

Potensi yang dapat mendukung pengembangan kompetensi mengelola sumber daya sekolah
yaitu aset-aset sekolah yang sudah dimiliki, nilai dan peran guru penggerak yang sudah
dimiliki.
PEMETAAN ASET –SUMBER DAYA
SDN BOJONG SEMPU 01

1. Modal Manusia
 SDN Bojong Sempu 01 memiliki sumber daya manusia dari kepala sekolah, pendidik,
tenaga kependidikan, dan penjaga sekolah berjumlah 16 orang. Tenaga pendidik
sebanyak 12 orang memiliki kualifikasi pendidikan S1. Kepala sekolah berkualifikasi
pendidikan S2, tenaga kependidikan berkualifikasi pendidikan SMA, dan penjaga
sekolah berkualifikasi pendidikan SMP.
 Memiliki guru bernilai UKG tertinggi dan menjuarai juara 3 guru berprestasi tingkat
kabupaten.
 Murid-murid SDN Bojong Sempu 01, banyak berprestasi di berbagai kejuaraan dalam
perlombaan kepramukaan.
 Sumber daya manusia di sekolah merupakan modal utama yang dimanfaatkan sekolah
dalam kegiatan pembelajaran dan dalam rangka mendukung berbagai program kegiatan
sekolah.
2. Modal Sosial
 Sekolah bekerja sama dengan yayasan dari negara Qatar dalam membangun mushalla
sekolah. Bangunan mushalla digunakan sekolah untuk berbagai kegiatan keagamaan
dalam program sekolah.
3. Modal Fisik
 Sekolah memiliki bangunan yang permanen. Bangunan sekolah terdiri dari 5 bangunan.
 Bangunan terdiri dari 8 lokal ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang
UKS, 1 ruang perpustakaan, 1 mushalla, 1 gudang.
 Fasilitas-fasilitas sekolah digunakan untuk mendukung berbagai program kegiatan
sekolah.
4. Modal Lingkungan Alam
 Masyarakat sekitar sekolah kebanyakan bermata pencaharian pedagang ikan hias dan
ikan air tawar, termasuk juga orang tua murid.
 Sekolah juga dekat dengan home industri produksi tahu. Beberapa orang tua murid yang
memiliki home industry produksi tahu.
 Sekolah memiliki taman dan lingkungan yang luas. Luas tanah sekolah adalah paling
terluas dari sekolah tingkat Sekolah Dasar di kecamatan Parung.
 Lingkungan alam di sekitar sekolah digunakan para guru untuk mendukung kegiatan
pembelajaran di sekolah terkait penggunaan metode, pendekatan, model pembelajaran.
5. Modal Finansial
 Modal finansial sekolah hanya didapatkan dari BOS (Bantuan Operasional sekolah).
BOS digunakan untuk kegiatan operasional sekolah.
6. Modal Politik
 Sekolah dekat dengan gedung pemerintahan desa, yaitu balai desa Bojong sempu.
 Sekolah berkolaborasi dengan pemerintah desa dalam berbagai kegiatan, seperti sekolah
menyediakan tempat dalam program kegiatan desa, balai desa membantu fasilitas
internet dengan memperbolehkan murid menggunakan fasilitas WIFI untuk kepentingan
pembelajaran daring.
7. Modal Agama dan Budaya
 Masyarakat di sekitar sekolah terdiri dari berbagai macam suku dan budaya yang
beragam.
 Keberagaman ini dimanfaatkan para guru dalam mendukung kegiatan pembelajaran di
sekolah terkait penggunaan metode, pendekatan, model pembelajaran.

Kendala yang mungkin timbul dalam upaya pengembangan kompetensi tersebut:

Sebagian besar orang tua murid di SDN Bojong Sempu 01 memiliki tingkat pendidikan dan
tingkat ekonomi yang masih kurang, sehingga memunculkan kendala yang mungkin timbul
dalam upaya pengembangan kompetensi seperti kolaboratif yang masih kurang, respon murid
dan orang tua yang masih kurang kesadaran akan pendidikan, dan kendala moda pembelajaran
yang masih mengharuskan secara daring di masa pandemic covid 19 (fasilitas daring yang
masih kurang).

Rencana untuk mengatasi kendala yang mungkin muncul:

Rencana mengatasi kendala yaitu dengan meningkatkan kolaboratif antara sesama warga
sekolah, berdiskusi dengan pimpinan dan rekan-rekan sejawat. Meningkatkan konsistensi
komunitas praktisi di sekolah dengan cara saling berbagi praktik baik. Selain itu dapat
diadakan pertemuan dan berkolaborasi dengan para orang tua murid dalam mengatasi berbagai
kendala yang muncul.
Strategi pengembangan kompetensi kepemimpinan sekolah

Specific (rincian deskripsi aktivitas secara terperinci dan jelas)


1. Koordinasi dengan kepala sekolah
CGP akan melakukan koordinasi tentang pengembangan kompetensi
kepemimpinan sekolah dengan kepala sekolah.
2. Diskusi dalam komunitas praktisi di sekolah dalam memetakan kebutuhan belajar
murid
CGP berdiskusi dan sosialisasi tentang pengembangan kompetensi kepemimpinan
sekolah dalam komunitas praktisi di sekolah yang sedang dirintis dalam
memetakan kebutuhan belajar murid.
3. Berbagi praktik baik dengan komunitas praktisi di sekolah
CGP berbagi praktik baik seperti program Mading Bunda, 4D,dll. Setelah itu
sesama anggota komunitas praktisi saling berbagi praktik baik sebagai bahan
inspirasi dalam menyusun praktik pembelajaran/program yang berdampak pada
murid.
4. Menyusun/mengembangkan praktik pembelajaran/program yang berdampak pada
murid
CGP bersama dengan kepala sekolah dan rekan-rekan sejawat
menyusun/mengembangkan praktik pembelajaran/program yang berdampak pada
murid seperti Mading Bunda/4D/dll melalui tahapan BAGJA, mempertimbangkan
manajemen resiko, dan MELR di kelas/sekolah.
5. Sosialisasi dan kolaborasi dengan orang tua murid
Mengadakan sosialisasi dan kolaborasi serta diskusi bersama para orang tua murid
dalam rangka pengelolaan praktik pembelajaran/program yang berdampak pada
murid.
6. Pelaksanaan praktik pembelajaran/program berdampak pada murid
Praktik pembelajaran/program yang berdampak pada murid dilaksanakan di
kelas/sekolah dengan kolaborasi sesama warga sekolah.
7. Pelaksanaan MELR
Setelah dilaksanakan maka dilakukan monitoring, evaluasi, learning, dan reporting
untuk melihat keberhasilan praktik pembelajaran/program.

Measurable (indikator keberhasilan yang dapat diukur)

Indikator Keberhasilan
Kompetensi Pengelolaan Sumber Daya Sekolah

No Indikator Keberhasilan Presentase


1. Pemetaan aset sekolah 80%
2. Guru melakukan pemetaan kebutuhan belajar murid 75%
3. Guru berbagi praktik baik dalam pembelajaran dalam komunitas 70%
praktisi
4. Penyusunan/pengembangan praktik pembelajaran/program yang 70%
berdampak pada murid
5. Terlaksana sosialisasi dan kolaborasi bersama para orang tua murid 75%
6. Murid aktif mengikuti praktik pembelajaran/program berdampak pada 70%
murid
7. Melaksanakan MELR 70%

Time-oriented (linimasa yang masuk akal)

Koordinasi dengan Kepala Sekolah


September
2021

Diskusi dengan komunitas praktisi di Sekolah


September
2021

Berbagi praktik baik sesama anggota komunitas


Oktober praktisi
2021

Penyusunan/pengembangan program
Oktober
2021

Sosialisasi program dengan orang tua murid


Nopember
2021

Pelaksanaan program
Januari 2022

Monitoring, Evaluasi, Learning, Reporting


Maret 2022

Anda mungkin juga menyukai