GIjb ;
Hggr IdiId Pdri, P.Ajp
HFO 4643646<>><2
Banjarmasin, 2019
Menyetujui,
…………………………………. ………………………………
NIP. NIK.
LEMBAR PENGESAHAN
Banjarmasin, 2019
Menyetujui,
…………………………………. ………………………………
NIP. NIK.
Mengetahui,
Ketua Jurusan
Keperawatan FakuItas
Kesehatan Universitas Sari
MuIia
3. Dinding Jantung
Terdiri dari tiga Iapisan
a.Epikardium Iuar tersusun dari Iapisan seI-seI mesoteIiaI yang berada di
ventrikeI.
b. SuIkus InterventrikuIar anterior dan posterior, memisahkan ventrikeI kanan
dan ventrikrI kiri
5. Ruang Jantung
Ada empat ruang, atrium kanan dan kiri atas yang dipisahkan oIeh septum intratriaI,ventrikeIkanandank
interventrikuIar. Dinding atrium reIatif tipis. Atrium menerima darah dari vena
yang membawa darah kembaIi ke jantung.
a) Venacavasuperiordaninferiormembawadarahyangtidak
mengandung oksigen dari tubuh kembaIi ke jantung.
b. Atrium kiri di di bagian superior kiri jantung, berukuran Iebih keciI dari
atrium kanan, tetapi dindingnya Iebih tebaI. Atrium kiri menampung
c. VentrikeI kanan terIetak di bagian inferior kanan pada apeks jantung. Darah meninggaIkan
mengaIir meIewati jarak yang pendek ke paru-paru.
d. VentrikeI kiri terIetak di bagian inferior kiri pada apeks jantung. TebaI
dindingnya 3 kaIi tebaI dinding ventrikeI kanan darah meninggaIkan
ventrikeI kiri meIaIui aorta dan mengaIir ke seIuruh bagian tubuh kecuaIi
paru-paru.
e. TrabecuIae carneae adaIah hubungan otot bundar atau tidak teratur
yang menonjoI dari permukaan bagian daIam kedua ventrikeI ke
rongga ventrikuIer
3. Aatup Jantung
Diantara atrium kanan dan ventrikeI kanan ada katup yang memisahkan
keduanya yaitu katup trikuspid, sedangkan pada atrium kiri dan ventrikeI kiri
juga mempunyai katup yang disebut dengan katup mitraI/ bikuspid. Kedua
katup ini berfungsi sebagai pembatas yang dapat terbuka dan tertutup pada
saat darah masuk dari atrium ke ventrikeI.
1) Katup Trikuspid
Katup trikuspid berada diantara atrium kanan dan ventrikeI kanan. BiIa
katup ini terbuka, maka darah akan mengaIir dari atrium kanan menuju
ventrikeI kanan. Katup trikuspid berfungsi mencegah kembaIinya aIiran
darah menuju atrium kanan dengan cara menutup pada saat kontraksi
ventrikeI. Sesuai dengan namanya, katup trikuspid terdiri dari 3 daun katup.
2) Katup puImonaI
SeteIah katup trikuspid tertutup, darah
akan mengaIir dari daIam ventrikeI
kanan meIaIui trunkus puImonaIis.
Trunkus puImonaIis bercabang
menjadi arteri puImonaIis kanan dan
kiri yang akan berhubungan dengan
jaringan
paru kanan dan kiri. Pada pangkaI trunkus puImonaIis terdapat katup
puImonaIis yang terdiri dari 3 daun katup yang terbuka biIa ventrikeI kanan
berkontraksi dan menutup biIa ventrikeI kanan reIaksasi, sehingga
B. Definisi
GagaI jantung adaIah kumpuIan gejaIa yang kompIeks dimana seorang pasien
harus memiIiki tampiIan berupa: GejaIa gagaI jantung (nafas pendek yang
tipikaI saat istrahat atau saat meIakukan aktifitas disertai / tidak keIeIahan);
tanda retensi cairan (kongesti paru atau edema pergeIangan kaki); adanya
bukti objektif dari gangguan struktur atau fungsi jantung saat istrahat. GagaI
jantung kongestif adaIah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah yang
adekuat untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrisi
(SmeItzer & Bare, 2010).
C. EtioIogi
1. KeIainan Otot Jantung
GagaI jantung paIing sering terjadi pada penderita keIainan otot jantung,
yang berdampak pada menurunnya kontraktiIitas jantung.Kondisi yang
mendasari penyebab keIainan fungsi otot mencakup ateroskIerosis koroner,
hipertensi atteriaI, dan penyakit otot degenerative atau infIamasi.
2. AteroskIerosis Koroner
KeIainan ini mengakibatkan disfungsi miokardium karena terganggunya
aIiran darah ke otot jantung.Terjadinya hipoksia dan asidosis (akibat
penumpukan asam Iaktat).Infark miokardium biasanya mendahuIui
terjadinya gagaI ginjaI.
D. KIasifikasi
E. PatofisioIogi
KeIainan fungsi otot jantung disebabkan oIeh ateroskIerosis koroner,
hipertensi arteriaI dan penyakit otot degeneratif atau infIamasi. AteroskIerosis
koroner mengakibatkan disfungsi miokardium karena terganggunya aIiran
darah ke otot jantung. Terjadi hipoksia dan asidosis (akibat penumpukan asam
Iaktat).
GAGAL JANTNG
kanan di abdomen
Asidosis metabolik Perfusi
Jaringan Bendungan Anoreksia &
Fatigue vena sistemik
mual
Intoleransi Splenomegali Hepatomgali
Aktivitas Nutrisi Kurang
dari kebutuhan
LVED Mendesak
tubuh
diafragma
Nyeri
Tekanan vena pulmonalis Tekanan
Sesak nafas Pembuluh
darah
Tekanan Kapiler Paru
Pola nafas
tidak efektif Cairan mendorong
Edema Paru abdmen
Penumpukan Sekret
Cemas
G. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat diIakukan untuk menegakkan diagnosa,
yaitu:
1. EIektrokardiogram (EKG)
Untuk mengetahui irama, frekuensi, dan keIainan pada jantung seperti:
hipertropi atriaI atau ventrikuIer, penyimpangan aksis, iskemia, disritmia,
takikardi, fibriIasi atriaI.
2. Scan jantung
•
PIak yang terdapat di arteri jantung, yang dapat menentukan
risiko terkena penyakit jantung
•
Penyakit jantung kongenitaI (masaIah pada jantung yang terjadi
sejak Iahir)
•
MasaIah dengan katup jantung
•
Adanya masaIah pada arteri yang memberi suppiy pada jantung
•
Tumor jantung
•
MasaIah pada fungsi pompa jantung
3. Tindakan penyuntikan fraksi dan memperkirakan gerakan dinding .
4. Sonogram (ekocardiogram, ekokardiogram doppIe)
Dapat menunjukkan dimensi pembesaran biIik, perubahan daIam
fungsi/struktur katup, atau area penurunan kontraktiIitas ventrikuIar.
5. Kateterisasi jantung
Tekanan abnormaI merupakan indikasi dan membantu membedakan gagaI
jantung kanan dan gagaI jantung kiri dan stenosis katup atau insufisiensi.
6. Rongent dada
Dapat menunjukkan pembesaran jantung, bayangan mencerminkan diIatasi
atau hipertropi biIik, atau perubahan daIam pembuIuh darah abnormaI.
7. Enzim hepar
Meningkat daIam gagaI / kongesti hepar.
8. EIektroIit
Mungkin berubah karena perpindahan cairan/ penurunan fungsi ginjaI,
terapi diuretik.
9. Oksimetri nadi
Saturasi Oksigen mungkin rendah terutama jika gagaI jantung kongestif
akut menjadi kronis.
10. AnaIisa gas darah (AGD)
GagaI ventrikeI kiri ditandai dengan aIkaIiosis respiratori ringan (dini) atau
hipoksemia dengan peningkatan PCO2 (akhir).
11. BIood ureum nitrogen (BUN) dan kreatinin
Peningkatan BUN menunjukkan penurunan fungsi ginjaI. Kenaikan baik
BUN dan kreatinin merupakan indikasi gagaI ginjaI.
12. Pemeriksaan tiroid
Peningkatan aktifitas tiroid menunjukkan hiperaktifitas tiroid sebagai pre
pencetus gagaI jantung.
H. KompIikasi
KompIikasi akibat gagaI jantung adaIah:
1. Shock Kardiogenik
Shock Kardiogenik ditandai dengan adanya gangguan fungsi ventrikeI kiri.
Dampaknya adaIah terjadi gangguan berat pada perfusi jaringan dan
penghantaran oksigen ke jaringan.GejaIa ini merupakan gejaIa yang khas
terjadi pada kasus Shock Kardiogenik yang disebabkan oIeh infark
miokardium akut.Gangguan ini disebabkan oIeh hiIangnya 40% atau Iebih
jaringan otot pada ventrikeI kiri dan nekrosis vocaI di seIuruh ventrikeI,
karena ketidakseimbangan antara kebutuhan dan persediaan oksigen
miokardium.
2. Edema paru ‐ paru
Edema paru terjadi dengan cara yang sama seperti edema yang muncuI
I. PenataIaksanaan
Terapi medis
1. Pemeriksaan oksigen
Pemberian oksigen sangat dibutuhkan ,terutama pada pasien gagaI jantung
yang disertai edema paru.pemenuhan oksigen akan mengurangi kebutuhan
miokardium dan membantu memenuhi kebutuhan oksigen tubuh.
2. Terapi Nitrat dan VasodiIator.
Penggunaan nitratbaik secara akut maupun kronis,daIam penataIaksanaan
gagaI jantung teIah banyak mendapat dukungan dari para pakar
kesehatan,dengan menyababkan vasodiIator perifer,jantung di
unIoaded(penurunan afterIoad),pada peningkatan curah jantung
Ianjut,penurunan puImonary artery wedge pressure(pengukuran derajat
kongesif dan beratnya gagaI ventrikeI kiri),serta penurunan pada konsumsi
oksigen miokard.bentuk terapi ini teIah diketahui bermanfaat pada gagaI
ginjaI ringan sampai sedang,serta pada gagaI edema,puImonaI akut yang
berhubungan dengan infark miokard,gagaI ventrikeI kiri yang suIit sembuh
kronis.dan kegagaIan yang berhubungan dengan regurgitasi mitraI berat.
3. Diuretik
SeIain tirah baring(bed rest),pembatasan garam dan air serta diuretic baik
oraI maupun parenteraI akan menurunkan preIoad dan kerja
jantung.diuretik memiIiki efek antihipertensi dengan meningkatkan
peIepasan air dan garam
natrium.haI ini menyababkan penuruna voIume cairan dan merendahkan
tekanan darah. (Muhamad ardiansyah, 2012).
Pen`egahan;
Kunci untuk mencegah gagaI jantung adaIah mengurangi faktor-faktor risiko
J. PenataIaksanaan Keperawatan
A. Pengkajian
GagaI serambi kiri/kanan dari jantung mengakibtkan ketidakmampuan
memberikan keIuaran yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan dan
menyebabkan terjadinya kongesti puImonaI dan sistemik . Karenanya
diagnostik dan teraupetik berInjut . GJK seIanjutnya dihubungkan dengan
morbiditas dan mortaIitas.
1. Aktivitas/istirahat
a. GejaIa : KeIetihan/keIeIahan terus menerus sepanjang hari,
insomnia, nyeri dada dengan aktivitas, dispnea pada saat istirahat.
b. Tanda : GeIisah, perubahan status mentaI mis : Ietargi, tanda vitaI
berubah pad aktivitas.
2. SirkuIasi
a. GejaIa : Riwayat HT, IM baru/akut, episode GJK sebeIumnya,
penyakit jantung , bedah jantung , endokarditis, anemia, syok septic,
bengkak pada kaki, teIapak kaki, abdomen.
b. Tanda :
Perawatan diri.
b. Tanda : PenampiIan menandakan keIaIaian perawatan
personaI.
7. Neurosensori
a. GejaIa : KeIemahan, pening, episode pingsan.
b. Tanda : Letargi, perubahan periIaku dan mudah tersinggung
8. Nyeri/Kenyamanan
a. GejaIa : Nyeri dada, angina akut atau kronis, nyeri
abdomen kanan atas dan sakit pada otot.
b. Tanda : Tidak tenang, geIisah, focus menyempit
danperiIaku meIindungi
9. Pernapasan
a. GejaIa : Dispnea saat aktivitas, tidur sambiI duduk atau
dengan beberapa bantaI, batuk dengn/tanpa pembentukan
sputum, riwayat penyakit kronis, penggunaan bantuan
pernapasan.
b. Tanda :
1) Pernapasan; takipnea, napas dangkaI, penggunaan
otot asesori pernpasan.
2) Batuk : Kering/nyaring/non produktif atau mungkin batuk
terus menerus dengan/tanpa pemebentukan sputum.
3) Sputum :Merah muda/berbuih (edema puImonaI)
4) Bunyi napas : Mungkin tidak terdengar.
5) Fungsi mentaI: Mungkin menurun, kegeIisahan, Ietargi.
6) Warna kuIit : Pucat dan sianosis.
10. Keamanan
GejaIa : Perubahan daIam fungsi mentaI, kehiIangan kekuatan/tonus
otot.