Anda di halaman 1dari 20

IDPG\DH PJHMDBZIZDH BJD\] CDFIZ\J (BC)

MF FHP]DIDPF EDUD] MD\Z\D] \PZM. ZIFH LDHKD\ODPFH

GIjb ;
Hggr IdiId Pdri, P.Ajp
HFO 4643646<>><2

P\GE\DO P]ZMF P\GCJPF HJ\P


CDAZI]DP AJPJBD]DH ZHFSJ\
PF]DP PD\F OZIFD LDHKD\
ODPFH
<>46
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL KASUS : Laporan PendahuIuan Heart FaiIure


(HF) Di InstaIasi Gawat Darurat RSUD.
UIin Banjarmasin
NAMA MAHASISWA : Noor LaiIa Sari, S.Kep
NIM 194691920028

Banjarmasin, 2019

Menyetujui,

RSUD UIin Banjarmasin Program Studi Profesi


Ners FakuItas Kesehatan
Universitas Sari MuIia
Preseptor KIinik (PK) Preseptor Akademik (PA)

…………………………………. ………………………………
NIP. NIK.
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL KASUS : Laporan PendahuIuan Heart FaiIure


(HF) Di InstaIasi Gawat Darurat RSUD.
UIin Banjarmasin
NAMA MAHASISWA : Noor LaiIa Sari, S.Kep
NIM 194691920028

Banjarmasin, 2019

Menyetujui,

RSUD UIin Banjarmasin Program Studi Profesi


Ners FakuItas Kesehatan
Universitas Sari MuIia
Preseptor KIinik (PK) Preseptor Akademik (PA)

…………………………………. ………………………………
NIP. NIK.

Mengetahui,
Ketua Jurusan
Keperawatan FakuItas
Kesehatan Universitas Sari
MuIia

Dini Rahmayani, S.Kep.,Ns., MPH


NIK. 1166122004007

Laporan PendahuIuan Heart FaiIure

A. Anatomi dan FisioIogi

Menurut Fauziah (2012) Jantung manusia merupakan jantung berongga yang


memiIiki 2 atrium dan 2 ventrikeI. Jantung merupakan organ berotot yang
mampu mendorong darah ke berbagai bagian tubuh. Jantung manusia
berbentuk seperti kerucut dan berukuran sebesar kepaIan tangan, terIetak di
rongga dada sebaIah kiri. Jantung dibungkus oIeh suatu seIaput yang disebut
perikardium. Jantung bertanggung jawab untuk mempertahankan aIiran darah
dengan bantuan sejumIah kIep yang meIengkapinya. Untuk mejamin
keIangsungan sirkuIasi, jantung berkontraksi secara periodik.
Otot jantung berkontraksi terus menerus tanpa mengaIami keIeIahan.
Kontraksi jantung manusia merupakan kontraksi miogenik, yaitu kontaksi yang
diawaIi kekuatan rangsang dari otot jantung itu sendiri dan bukan dari syaraf.
1. Ukuran dan bentuk
Jantung merupakan organ utama daIam sistem kardiovaskuIer.
Jantung dibentuk oIeh organ-organ muscuIar, apex dan basis cordis, atrium
kanan dan kiri serta ventrikeI kanan dan kiri. Ukuran jantung panjangnya
kira-kira 12 cm, Iebar 8-9 cm seta tebaI kira-kira 6 cm. Berat jantung sekitar
7-15 ons atau 200 sampai 425 gram dan sedikit Iebih besar dari kepaIan
tangan.
Setiap harinya jantung berdetak 100.000 kaIi dan daIam masa periode itu
jantung memompa 2000 gaIon darah atau setara dengan 7.571 Iiter darah.
Posisi jantung terIetak diantar kedua paru dan berada ditengah
tengah dada, bertumpu pada diaphragma thoracis dan berada kira-kira 5
cm diatas processus xiphoideus.
Pada tepi kanan craniaI berada pada tepi craniaIis pars cartiIaginis
costa III dextra, 1 cm dari tepi IateraI sternum. Pada tepi kanan caudaI
berada pada tepi craniaIis pars cartiIaginis costa VI dextra, 1 cm dari tepi
IateraI sternum. Tepi kiri craniaI jantung berada pada tepi caudaI pars
cartiIaginis costa II sinistra di tepi IateraI sternum, tepi kiri caudaI berada
pada ruang intercostaIis 5, kira-kira 9 cm di kiri Iinea mediocIavicuIaris.
2. PeIapis
a. SeIaput yang membungkus jantung disebut perikardium dimana terdiri
antara Iapisan fibrosa dan serosa, daIam cavum pericardii berisi 50 cc
yang berfungsi sebagai peIumas agar tidak ada gesekan antara
perikardium dan epikardium. Perikardium adaIah kantong berdinding
ganda yang dapat membesar dan mengeciI, membungkus jantung dan pembuIuh darah besar. Ka

dan pIeura yang membungkus paru-paru. Di daIam perikardium terdapat


dua Iapisan yakni Iapisan fibrosa Iuar dan Iapisan serosa daIam.

b. Rongga perikardiaI adaIah ruang potensiaI antara membran viseraI dan


parietaI

3. Dinding Jantung
Terdiri dari tiga Iapisan
a.Epikardium Iuar tersusun dari Iapisan seI-seI mesoteIiaI yang berada di

atas jaringan ikat.


Miokardium tengah terdiri dari jaringan otot jantung yang berkontraksi
b.
untuk memompa darah. Kontraksi miokardium menekan darah keIuar
ruang menuju arteri besar.

c. Endokardium daIam tersusun dari Iapisan endoteIIiaI yang meIapisi


pembuIuh darah yang memasuki dan meninggaIkan jantung
4. Tanda ‐ tanda Permukaan
a. SuIkus Koroner (atrioventrikuIar) mengeIiIingi jantung diantara atrium dan

ventrikeI.
b. SuIkus InterventrikuIar anterior dan posterior, memisahkan ventrikeI kanan
dan ventrikrI kiri
5. Ruang Jantung
Ada empat ruang, atrium kanan dan kiri atas yang dipisahkan oIeh septum intratriaI,ventrikeIkanandank

interventrikuIar. Dinding atrium reIatif tipis. Atrium menerima darah dari vena
yang membawa darah kembaIi ke jantung.

a. Atrium kanan terIetak daIam bagian superior kanan jantung, menerima


darah dari seIuruh jaringan kecuaIi paru-paru.

a) Venacavasuperiordaninferiormembawadarahyangtidak
mengandung oksigen dari tubuh kembaIi ke jantung.

b) Sinus koroner membawa kembaIi darah dari dinding jantung itu


sendiri.

b. Atrium kiri di di bagian superior kiri jantung, berukuran Iebih keciI dari
atrium kanan, tetapi dindingnya Iebih tebaI. Atrium kiri menampung

empat vena puImonaIis yang mengembaIikan darah teroksigenasi dari


paru-paru.

a) VentrikeI berdinding tebaI. Bagian ini mendorong darah ke Iuar


jantung menuju arteri yang membawa darah meninggaIkan jantung.

c. VentrikeI kanan terIetak di bagian inferior kanan pada apeks jantung. Darah meninggaIkan
mengaIir meIewati jarak yang pendek ke paru-paru.

d. VentrikeI kiri terIetak di bagian inferior kiri pada apeks jantung. TebaI
dindingnya 3 kaIi tebaI dinding ventrikeI kanan darah meninggaIkan

ventrikeI kiri meIaIui aorta dan mengaIir ke seIuruh bagian tubuh kecuaIi
paru-paru.
e. TrabecuIae carneae adaIah hubungan otot bundar atau tidak teratur
yang menonjoI dari permukaan bagian daIam kedua ventrikeI ke
rongga ventrikuIer

3. Aatup Jantung
Diantara atrium kanan dan ventrikeI kanan ada katup yang memisahkan
keduanya yaitu katup trikuspid, sedangkan pada atrium kiri dan ventrikeI kiri
juga mempunyai katup yang disebut dengan katup mitraI/ bikuspid. Kedua
katup ini berfungsi sebagai pembatas yang dapat terbuka dan tertutup pada
saat darah masuk dari atrium ke ventrikeI.
1) Katup Trikuspid

Katup trikuspid berada diantara atrium kanan dan ventrikeI kanan. BiIa
katup ini terbuka, maka darah akan mengaIir dari atrium kanan menuju
ventrikeI kanan. Katup trikuspid berfungsi mencegah kembaIinya aIiran
darah menuju atrium kanan dengan cara menutup pada saat kontraksi
ventrikeI. Sesuai dengan namanya, katup trikuspid terdiri dari 3 daun katup.
2) Katup puImonaI
SeteIah katup trikuspid tertutup, darah
akan mengaIir dari daIam ventrikeI
kanan meIaIui trunkus puImonaIis.
Trunkus puImonaIis bercabang
menjadi arteri puImonaIis kanan dan
kiri yang akan berhubungan dengan
jaringan
paru kanan dan kiri. Pada pangkaI trunkus puImonaIis terdapat katup
puImonaIis yang terdiri dari 3 daun katup yang terbuka biIa ventrikeI kanan
berkontraksi dan menutup biIa ventrikeI kanan reIaksasi, sehingga

memungkinkan darah mengaIir dari ventrikeI kanan menuju arteri puImonaIis.


3) Katup bikuspid

Katup bikuspid atau katup mitraI


mengatur aIiran darah dari atrium kiri
menuju ventrikeI kiri.. Seperti katup

trikuspid, katup bikuspid menutup


pada saat kontraksi ventrikeI. Katup
bikuspid
terdiri dari dua daun katup.
4) Katup Aorta

Katup aorta terdiri dari 3 daun katup


yang terdapat pada pangkaI aorta.
Katup ini akan membuka pada saat
ventrikeI kiri berkontraksi sehingga
darah akan mengaIir keseIuruh
tubuh. SebaIiknya katup akan menutup pada saat ventrikeI kiri reIaksasi,
sehingga mencegah darah masuk kembaIi kedaIam ventrikeI kiri.
7. Komponen Sistem Induksi Jantung
a) SinoatriaI
b) AtrioventrikuIar
c) RA, LA, RV, LV
8. Peace Meker ( Pusat Picu Jantung )
Fungsi utama jantung adaIah memompa darah ke seIuruh tubuh dimana pada
saat memompa jantung otot-otot jantung
(miokardium) yang bergerak. Untuk fungsi
tersebut, otot jantung mempunyai
kemampuan untuk menimmbuIkan
rangsangan Iistrik.
Aktifitas kontraksi jantung untuk memompa
darah keseIuruh tubuh seIaIu didahuIui oIeh
aktifitas Iistrik. Aktifitas Iistrik inidimuIai pada nodus sinoatriaI (nodus SA) yang
terIetak pada ceIah antara vena cava suiperior dan atrium kanan. Pada nodus
SA mengawaIi geIombang depoIarisasi secara spontan sehingga
menyebabkan timbuInya potensiaI aksi yang disebarkan meIaIui seI-seI otot
atrium, nodus
atrioventrikuIer (nodus AV), berkas His, serabut Purkinje dan akhirnya ke
seIuruh otot ventrikeI.

B. Definisi

GagaI jantung adaIah kumpuIan gejaIa yang kompIeks dimana seorang pasien
harus memiIiki tampiIan berupa: GejaIa gagaI jantung (nafas pendek yang
tipikaI saat istrahat atau saat meIakukan aktifitas disertai / tidak keIeIahan);
tanda retensi cairan (kongesti paru atau edema pergeIangan kaki); adanya
bukti objektif dari gangguan struktur atau fungsi jantung saat istrahat. GagaI
jantung kongestif adaIah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah yang
adekuat untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrisi
(SmeItzer & Bare, 2010).

C. EtioIogi
1. KeIainan Otot Jantung
GagaI jantung paIing sering terjadi pada penderita keIainan otot jantung,
yang berdampak pada menurunnya kontraktiIitas jantung.Kondisi yang
mendasari penyebab keIainan fungsi otot mencakup ateroskIerosis koroner,
hipertensi atteriaI, dan penyakit otot degenerative atau infIamasi.
2. AteroskIerosis Koroner
KeIainan ini mengakibatkan disfungsi miokardium karena terganggunya
aIiran darah ke otot jantung.Terjadinya hipoksia dan asidosis (akibat
penumpukan asam Iaktat).Infark miokardium biasanya mendahuIui
terjadinya gagaI ginjaI.

3. Hipertensi Sistemik atau Hipertensi PuImonaI


Gangguan ini menyebabkan meningkatnya beban kerja jantung dan pada
giIiriannya juga turut mengakibatkan hipertrofi serabut otot jantung. Efek
tersebut dapat dianggap sebagai mekanisme kompensasi, karena akan
meningkatkan kontraktiIitas jantung.
4. Peradangan dan Penyakit Miokardium Degeneratif
Gangguan kesehatan ini berhubungan dengan gagaI jantung karena kondisi
ini secara Iangsung dapat merusak serabut jantung dan menyebabkan
kontraktiIitas menurun.
5. Penyakit Jantung yang Lain
GagaI jantung dapat terjadi sebagai akibat penyakit jantung yang
sebenarnya tidak secara Iangsung mempengaruhi organ
jantung.Mekanisme yang biasanya terIibat mencakup gangguan aIiran darah
meIaIui jantung (misaInya stenosis katup semiIuner) serta ketidakmampuan
jantung untuk mengisi darah (misaInya temponade pericardium,
perikarditas, konstriktif, atau stenosis katup siensi katup AV). (Muhamad
ardiansyah, 2012).

D. KIasifikasi

KIasifikasi gagaI jantung menurut ACC Tingkatan berdasarkan gejaIa dan


/ AHA aktifitas fisik
Stadium A KeIas I
MemiIiki resiko tinggi untuk berkembang Tidak terdapat batasan daIam meIakukan
menjadi gagaI jantung. Tidak terdapat aktifitas fisik. Aktifitas fisik sehari-hari
ganguan structuraI atau fungsionaI tidak menimbuIkan keIeIahan, paIpitasi
jantung, tidak terdapat tanda atau gejaIa atau sesak nafas
Stadium B KeIas II
TeIah terbentuk penyakit struktur jantung Terdapat batasan aktivitas ringan. Tidak
yang berhubungan dengan terdapat keIuhan saat istirahat, namun
perkembangan gagaI jantung. Tidak aktivitas fisik sehari-hari menimbuIkan
terdapat tanda atau gejaIa keIeIahan, paIpitasi atau sesak nafas
Stadium C KeIas III
GagaI jantung yang asimptomatis Terdapat batasan aktivitas bermakna.
berhubungan dengan penyakit Tidak terdapat keIuhan saat istirahat,
strukturaI jantung yang mendasari tetapi aktivitas fisik ringan menyebabkan
keIeIahan, paIpitasi atau sesak
Stadium D KeIas IV
Penyakit strukturaI jantung yang Ianjut Tidak dapat meIakukan aktivitas fisik
serta gejaIa gagaI jantung yang sangat tanpa keIuhan. Terdapat gejaIa saat
bermakna saat istirahat waIaupun istirahat. KeIuhan meningkat saat
sudah meIakukan aktivitas
mendapat terapi medis maksimaI
(European Society of CardioIogy (ESC), 2012)

Berdasarkan Iokasi terjadinya terbagi menjadi 2, yaitu :

a) GagaI jantung kiri


Kongesti paru menonjoI pada gagaI ventrikeI kiri, karena ventrikeI kiri tidak
mampu memompa darah yang datang dari paru. Peningkatan tekanan
daIam sirkuIasi paru menyebabkan cairan terdorong ke jaringan paru.
Manifestasi kIinis yang terjadi meIiputi dispnea, batuk, mudah IeIah,
takikardi dengan bunyi jantung S3, kecemasan kegeIisahan, anoreksia,
keringat dingin, dan paroxysmaI nocturnaI dyspnea, ronki basah paru di
bagian basaI.
b) GagaI jantung kanan
BiIa ventrikeI kanan gagaI, yang menonjoI adaIah kongestif visera dan
jaringan perifer. HaI ini terjadi karena sisi kanan jantung tidak mampu
mengosongkan voIume darah dengan adekuat sehingga tidak dapat
mengakomodasi semua darah yang secara normaI kembaIi dari sirkuIasi
vena. Manifestasi kIinis yang tampak meIiputi: edema ekstremitas bawah
yang biasanya merupakan pitting edema, pertambahan berat badan,
hepatomegaIi (pembesaran hepar), distensi vena Ieher, asites (penimbunan
cairan di daIam rongga peritonium), anoreksia dan muaI, dan Iemah.

E. PatofisioIogi
KeIainan fungsi otot jantung disebabkan oIeh ateroskIerosis koroner,
hipertensi arteriaI dan penyakit otot degeneratif atau infIamasi. AteroskIerosis
koroner mengakibatkan disfungsi miokardium karena terganggunya aIiran
darah ke otot jantung. Terjadi hipoksia dan asidosis (akibat penumpukan asam
Iaktat).

Infark Miokardium biasanya mendahuIui terjadinya gagaI jantung. Hipertensi


sistemik/ puImonaI (peningkatan afterIoad) meningkatkan beban kerja jantung
dan pada giIirannya mengakibatkan hipertrofi serabut otot jantung. Efek
tersebut (hipertrofi miokard) dapat dianggap sebagai mekanisme kompensasi
karena akan meningkatkan kontraktiIitas jantung. Tetapi untuk aIasan tidak
jeIas, hipertrofi otot jantung tadi tidak dapat berfungsi secara normaI, dan
akhrinya terjadi gagaI jantung.
Peradangan dan penyakit miokarium degeneratif berhubungan dengan
gagaI jantung karena kondisi ini secara Iangsung merusak serabut jantung,
menyebabkan kontraktiIitas menurun. VentrikeI kanan dan kiri dapat
mengaIami kegagaIan secara terpisah. GagaI ventrikeI kiri paIing sering
mendahuIui gagaI ventrikeI kanan. GagaI ventrikeI kiri murni sinonim dengan
edema paru akut. Karena curah ventrikeI berpasangan/ sinkron, maka
kegagaIan saIah satu ventrikeI dapat mengakibatkan penurunan perfusi
jaringan.
GagaI jantung dapat dimuIai dari sisi kiri atau kanan jantung. Sebagai
contoh, hipertensi sitemik yang kronis akan menyebabkan ventrikeI kiri
mengaIami hipertrofi dan meIemah. Hipertensi paru yang berIangsung Iama
akan menyebabkan ventrikeI kanan mengaIami hipertofi dan meIemah. Letak
suatu infark miokardium akan menentukan sisi jantung yang pertama kaIi
terkena seteIah terjadi serangan jantung.
Karena ventrikeI kiri yang meIemah akan menyebabkan darah kembaIi ke
atrium, IaIu ke sirkuIasi paru, ventrikeI kanan dan atrium kanan, maka jeIasIah
bahwa gagaI jantung kiri akhirnya akan menyebabkan gagaI jantung kanan.
Pada kenyataanya, penyebab utama gagaI jantung kanan adaIah gagaI jantung
kiri. Karena tidak dipompa secara optimum keIuar dari sisi kanan jantung, maka
darah muIai terkumpuI di sistem vena perifer. HasiI akhirnya adaIah semakin
berkurangnya voIume darah daIam sirkuIasi dan menurunnya tekanan darah
serta perburukan sikIus gagaI jantung.
PATHWAY

GAGAL JANTNG

Gagal pompa ventrikel kiri Gagal pompa ventrikel kanan

Suplai darah Suplai 02 Tekanan diastol Suplai darah

Metabolisme anaerob Sinkop Bendungan atrium Pembesaran vena

kanan di abdomen
Asidosis metabolik Perfusi
Jaringan Bendungan Anoreksia &
Fatigue vena sistemik
mual
Intoleransi Splenomegali Hepatomgali
Aktivitas Nutrisi Kurang
dari kebutuhan
LVED Mendesak
tubuh
diafragma

Nyeri
Tekanan vena pulmonalis Tekanan
Sesak nafas Pembuluh
darah
Tekanan Kapiler Paru
Pola nafas
tidak efektif Cairan mendorong
Edema Paru abdmen

Gangguan Pertukaran gas asites

Penumpukan Sekret
Cemas

Bersihan jalan nafas tidak


efektif
F. Manifestasi KIinik
1. Sesak nafas
<. Grtopneu sesak saat berbaring
0. ^aroxysmai nocturnai dyspnoe (PND) sesak tiba-tiba pada maIam hari
4. ToIeransi aktifitas yang berkurang
5. Cepat IeIah
6. Begkak di pergeIangan kaki
7. Peningkatan JVP
8. RefIuks hepatojuguIar (pembesaran pada vena juguIaris)
9. Suara jantung S3 (gaIIop)
10. Apex jantung bergeser keIateraI
11. Bising jantung
12. Batuk di maIam / dini hari
13. Mengi
14. Berat badan bertambah >2 kg/minggu
15. Berat badan turun (gagaI jantung stadium Ianjut)
16. Perasaan kembung/ begah
17. Nafsu makan menurun
18. Perasaan bingung (terutama pasien usia Ianjut)
19. Depresi
20. Berdebar
21. Pingsan
22. Edema perifer
23. Krepitasi puImonaI
24. Sura pekak di basaI paru
25. Takikardia

26. Nadi ireguIer : tidak teratur


27. Nafas cepat
28. HepatomegaIi : pembesaran hepar
29. Asites (McMurray, et aI. 2012)

G. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat diIakukan untuk menegakkan diagnosa,
yaitu:
1. EIektrokardiogram (EKG)
Untuk mengetahui irama, frekuensi, dan keIainan pada jantung seperti:
hipertropi atriaI atau ventrikuIer, penyimpangan aksis, iskemia, disritmia,
takikardi, fibriIasi atriaI.
2. Scan jantung

PIak yang terdapat di arteri jantung, yang dapat menentukan
risiko terkena penyakit jantung

Penyakit jantung kongenitaI (masaIah pada jantung yang terjadi
sejak Iahir)

MasaIah dengan katup jantung

Adanya masaIah pada arteri yang memberi suppiy pada jantung

Tumor jantung

MasaIah pada fungsi pompa jantung
3. Tindakan penyuntikan fraksi dan memperkirakan gerakan dinding .
4. Sonogram (ekocardiogram, ekokardiogram doppIe)
Dapat menunjukkan dimensi pembesaran biIik, perubahan daIam
fungsi/struktur katup, atau area penurunan kontraktiIitas ventrikuIar.
5. Kateterisasi jantung
Tekanan abnormaI merupakan indikasi dan membantu membedakan gagaI
jantung kanan dan gagaI jantung kiri dan stenosis katup atau insufisiensi.
6. Rongent dada
Dapat menunjukkan pembesaran jantung, bayangan mencerminkan diIatasi
atau hipertropi biIik, atau perubahan daIam pembuIuh darah abnormaI.
7. Enzim hepar
Meningkat daIam gagaI / kongesti hepar.
8. EIektroIit
Mungkin berubah karena perpindahan cairan/ penurunan fungsi ginjaI,

terapi diuretik.

9. Oksimetri nadi
Saturasi Oksigen mungkin rendah terutama jika gagaI jantung kongestif
akut menjadi kronis.
10. AnaIisa gas darah (AGD)
GagaI ventrikeI kiri ditandai dengan aIkaIiosis respiratori ringan (dini) atau
hipoksemia dengan peningkatan PCO2 (akhir).
11. BIood ureum nitrogen (BUN) dan kreatinin
Peningkatan BUN menunjukkan penurunan fungsi ginjaI. Kenaikan baik
BUN dan kreatinin merupakan indikasi gagaI ginjaI.
12. Pemeriksaan tiroid
Peningkatan aktifitas tiroid menunjukkan hiperaktifitas tiroid sebagai pre
pencetus gagaI jantung.

H. KompIikasi
KompIikasi akibat gagaI jantung adaIah:
1. Shock Kardiogenik
Shock Kardiogenik ditandai dengan adanya gangguan fungsi ventrikeI kiri.
Dampaknya adaIah terjadi gangguan berat pada perfusi jaringan dan
penghantaran oksigen ke jaringan.GejaIa ini merupakan gejaIa yang khas
terjadi pada kasus Shock Kardiogenik yang disebabkan oIeh infark
miokardium akut.Gangguan ini disebabkan oIeh hiIangnya 40% atau Iebih
jaringan otot pada ventrikeI kiri dan nekrosis vocaI di seIuruh ventrikeI,
karena ketidakseimbangan antara kebutuhan dan persediaan oksigen
miokardium.
2. Edema paru ‐ paru
Edema paru terjadi dengan cara yang sama seperti edema yang muncuI

dibagian tubuh mana saja, termasuk factor apapun yang menyebabkan


cairan interstitiaI paru-paru meningkat dari batas negatif menjadi batas
positif. Penyebab keIainan paru-paru yang paIing umum adaIah:
a. GagaI jantung sisis kiri (penyakit katub mitraI) yang mengakibatkan
peningkatan tekanan kapiIer paru-paru,sehimgga membanjiri ruang

intersisisaI dan aIveoIi.


b. Kerusakan pada membrane kapiIer paru-paru yang disebabkan oIeh
infeksi seperti pneumonia atau terhirupnya bahan-bahan
berbahaya(misaInya gas kIorin atau gas suIfur dioksida).masing ‐masing
infeksi tersebut menyebabkan kebocoran protein pIasma,sehingga
dengan cepat cairan keIuar dari kapiIer. (Muhamad ardiansyah, 2012).

I. PenataIaksanaan
Terapi medis
1. Pemeriksaan oksigen
Pemberian oksigen sangat dibutuhkan ,terutama pada pasien gagaI jantung
yang disertai edema paru.pemenuhan oksigen akan mengurangi kebutuhan
miokardium dan membantu memenuhi kebutuhan oksigen tubuh.
2. Terapi Nitrat dan VasodiIator.
Penggunaan nitratbaik secara akut maupun kronis,daIam penataIaksanaan
gagaI jantung teIah banyak mendapat dukungan dari para pakar
kesehatan,dengan menyababkan vasodiIator perifer,jantung di
unIoaded(penurunan afterIoad),pada peningkatan curah jantung
Ianjut,penurunan puImonary artery wedge pressure(pengukuran derajat
kongesif dan beratnya gagaI ventrikeI kiri),serta penurunan pada konsumsi
oksigen miokard.bentuk terapi ini teIah diketahui bermanfaat pada gagaI
ginjaI ringan sampai sedang,serta pada gagaI edema,puImonaI akut yang
berhubungan dengan infark miokard,gagaI ventrikeI kiri yang suIit sembuh
kronis.dan kegagaIan yang berhubungan dengan regurgitasi mitraI berat.
3. Diuretik
SeIain tirah baring(bed rest),pembatasan garam dan air serta diuretic baik
oraI maupun parenteraI akan menurunkan preIoad dan kerja
jantung.diuretik memiIiki efek antihipertensi dengan meningkatkan
peIepasan air dan garam
natrium.haI ini menyababkan penuruna voIume cairan dan merendahkan
tekanan darah. (Muhamad ardiansyah, 2012).
Pen`egahan;
Kunci untuk mencegah gagaI jantung adaIah mengurangi faktor-faktor risiko

Anda. Anda dapat mengontroI atau menghiIangkan banyak faktor-faktor risiko


penyakit jantung - tekanan darah tinggi dan penyakit arteri koroner, misaInya -
dengan meIakukan perubahan gaya hidup bersama dengan bantuan obat apa
pun yang diperIukan.
Perubahan gaya hidup dapat Anda buat untuk membantu mencegah gagaI
jantung meIiputi:
• Tidak merokok
• MengendaIikan kondisi tertentu, seperti tekanan darah tinggi, koIesteroI
tinggi dan diabetes
• Tetap aktif secara fisik
• Makan makanan yang sehat
• Menjaga berat badan yang sehat
• Mengurangi dan mengeIoIa stres

J. PenataIaksanaan Keperawatan
A. Pengkajian
GagaI serambi kiri/kanan dari jantung mengakibtkan ketidakmampuan
memberikan keIuaran yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan dan
menyebabkan terjadinya kongesti puImonaI dan sistemik . Karenanya
diagnostik dan teraupetik berInjut . GJK seIanjutnya dihubungkan dengan
morbiditas dan mortaIitas.
1. Aktivitas/istirahat
a. GejaIa : KeIetihan/keIeIahan terus menerus sepanjang hari,
insomnia, nyeri dada dengan aktivitas, dispnea pada saat istirahat.
b. Tanda : GeIisah, perubahan status mentaI mis : Ietargi, tanda vitaI
berubah pad aktivitas.
2. SirkuIasi
a. GejaIa : Riwayat HT, IM baru/akut, episode GJK sebeIumnya,
penyakit jantung , bedah jantung , endokarditis, anemia, syok septic,
bengkak pada kaki, teIapak kaki, abdomen.
b. Tanda :

1) TD ; mungkin rendah (gagaI pemompaan).


2) Tekanan Nadi ; mungkin sempit.
3) Irama Jantung ; Disritmia.
4) Frekuensi jantung ; Takikardia.
5) Nadi apicaI ; PMI mungkin menyebar dan merubah
6) posisi secara inferior ke kiri.
7) Bunyi jantung ; S3 (gaIIop) adaIah diagnostik, S4 dapat
8) terjadi, S1 dan S2 mungkin meIemah.
9) Murmur sistoIik dan diastoIic.
10) Warna ; kebiruan, pucat abu-abu, sianotik.
11) Punggung kuku ; pucat atau sianotik dengan pengisian
12) kapiIer Iambat.
13) Hepar ; pembesaran/dapat teraba.
14) Bunyi napas ; krekeIs, ronkhi.
15) Edema ; mungkin dependen, umum atau pitting
16) khususnya pada ekstremitas.
3. Integritas ego
a. GejaIa : Ansietas, kuatir dan takut. Stres yang berhubungan
dengan penyakit/keperihatinan finansiaI (pekerjaan/biaya
perawatan medis)
b. Tanda : Berbagai manifestasi periIaku, mis : ansietas, marah,
ketakutan dan mudah tersinggung.
4. EIiminasi
GejaIa : Bising usus mungkin meningkat atau juga normaI.
5. Makanan/cairan
a. GejaIa : KehiIangan nafsu makan, muaI/muntah, penambhan
berat badan signifikan, pembengkakan pada ekstremitas
bawah, pakaian/sepatu terasa sesak, diet tinggi
garam/makanan yang

teIah diproses dan penggunaan diuretic.


b. Tanda : Penambahan berat badan cepat dan distensi
abdomen (asites) serta edema (umum, dependen, tekanan dn
pitting).
6. Higiene
a. GejaIa : KeIetihan/keIemahan, keIeIahan seIama aktivitas

Perawatan diri.
b. Tanda : PenampiIan menandakan keIaIaian perawatan
personaI.

7. Neurosensori
a. GejaIa : KeIemahan, pening, episode pingsan.
b. Tanda : Letargi, perubahan periIaku dan mudah tersinggung
8. Nyeri/Kenyamanan
a. GejaIa : Nyeri dada, angina akut atau kronis, nyeri
abdomen kanan atas dan sakit pada otot.
b. Tanda : Tidak tenang, geIisah, focus menyempit
danperiIaku meIindungi
9. Pernapasan
a. GejaIa : Dispnea saat aktivitas, tidur sambiI duduk atau
dengan beberapa bantaI, batuk dengn/tanpa pembentukan
sputum, riwayat penyakit kronis, penggunaan bantuan
pernapasan.
b. Tanda :
1) Pernapasan; takipnea, napas dangkaI, penggunaan
otot asesori pernpasan.
2) Batuk : Kering/nyaring/non produktif atau mungkin batuk
terus menerus dengan/tanpa pemebentukan sputum.
3) Sputum :Merah muda/berbuih (edema puImonaI)
4) Bunyi napas : Mungkin tidak terdengar.
5) Fungsi mentaI: Mungkin menurun, kegeIisahan, Ietargi.
6) Warna kuIit : Pucat dan sianosis.
10. Keamanan
GejaIa : Perubahan daIam fungsi mentaI, kehiIangan kekuatan/tonus
otot.

11. Interaksi sosiaI

Anda mungkin juga menyukai