Sebagai wujud rasa syukur sebagai makhluk Allah yang diciptakan dengan bentuk
sebaik-baiknya adalah dengan taat beribadah kepada Allah dan mengabdi
kepadaNya dengan sebaik-baiknya.
Manusia diciptakan oleh Allah dengan tujuan untuk beribadah (mengabdi) kepada
Allah subhanahu wa ta'ala sebagaimana ditegaskan oleh Allah dalam Al-Quran
surat Adz-Dzariyat ayat 56:
"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku." (Adz-Dzariyat ayat 56)
1
َما Mad Thabi’i/Mad
Ashli
Ada huruf hijaiyyah yaitu mim
()م berharakat fathah (
)ـَـــ bertemu dengan Alif
2
ت ُ َخلَ ْق Qalqalah sughra Ada huruf Qaf ( )قsukun/mati
di tengah kata
3
ْال ِج َّن Alif lam
qamariyah/idhar
Alif lam (AL) ma’rifahnya
terbaca jelas
qamariyah
4
َ َواِإْل ْن
س Idhar qamariyah dan - Alif lam (AL) ma’rifahnya
Ikhfa haqiqi terbaca jelas
Ada huruf nun ( )نsukun/mati
bertemu huruf sin ()س
5 ِإاَّل Mad Thabi’i/Mad Ada huruf hijaiyyah yaitu lam (
Ashli )ل berharakat fathah (
)ـَـــ bertemu dengan Alif
Allah Azza wa Jalla memberitahukan bahwa hikmah penciptaan jin dan manusia
adalah agar mereka melaksanakan ibadah hanya kepada Allah Azza wa Jalla. Dan
Allah Maha Kaya, tidak membutuhkan ibadah mereka, akan tetapi merekalah yang
membutuhkan-Nya, karena ketergantungan mereka kepada Allah, maka
barangsiapa yang menolak beribadah kepada Allah, ia adalah sombong. Siapa yang
beribadah kepada-Nya tetapi dengan selain apa yang disyari’atkan-Nya, maka ia
adalah mubtadi’ (pelaku bid’ah). Dan barangsiapa yang beribadah kepada-Nya
hanya dengan apa yang disyari’atkan-Nya, maka ia adalah mukmin muwahhid
(yang mengesakan Allah).
Ibadah secara bahasa (etimologi) berarti merendahkan diri serta tunduk. Sedangkan
menurut istilah (terminologi), ibadah mempunyai banyak definisi, tetapi makna
dan maksudnya satu. Definisi itu antara lain adalah berikut ini:
Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai
Allah Azza wa Jalla, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang zhahir
maupun yang bathin.
Ibadah terbagi menjadi ibadah hati, lisan, dan anggota badan. Rasa khauf (takut),
raja’ (mengharap), mahabbah (cinta), tawakkal (ketergantungan), raghbah
(senang), dan rahbah (takut) adalah ibadah qalbiyah (yang berkaitan dengan hati).
Sedangkan tasbih, tahlil, takbir, tahmid dan syukur dengan lisan dan hati adalah
ibadah lisaniyah qalbiyah (lisan dan hati). Sedangkan shalat, zakat, haji, dan jihad
adalah ibadah badaniyah qalbiyah (fisik dan hati). Serta masih banyak lagi macam-
macam ibadah yang berkaitan dengan amalan hati, lisan dan badan.
ad
Dalam Himpunan Putusan Tarjih (HPT) Muhammadiyah dijelaskan
pengertian ibadah. Menurut HPT, ibadah adalah mendekatkan diri kepada
Allah dengan menjalankan perintah-perintahNya, menjauhi larangan-
laranganNya, dan mengamalkan segala yang diizinkan oleh Allah.
Ibadah ada yang umum (ghairu mahdhah) dan ada yang khusus (Mahdhah).
Ibadah yang umum adalah segala amal yang diizinkan Allah. Sementara ibadah
khusus adalah apa yang telah ditetapkan Allah akan perincian-perinciannya,
tingkah, dan cara-caranya yang tertentu.
Sedangkan ibadah yang bersifat khusus contohnya seperti: shalat, puasa, hajji, dan
lain-lainnya. Ibadah-ibadah tersebut sifatnya final. Kita tidak boleh menambah-
nambah atau berkreasi dengan model lainnya. Misal shalat subuh 2 rakaat. Karena
dilaksanakan pagi hari dan kondisi badan sedang segar-segarnya, maka kita
berkreasi dengan melaksanakan shalat subuh sebanyak 10 rakaat. Maka perbutan
seperti ini dilarang dan berdosa.
Hadits riwayat Muslim ini berisi jaminan bagi manusia yang menyembah
(beribadah) hanya kepada Allah, pasti dia kelak akan masuk surga. Pelajar
Muhammadiyah harus selalu menjunjung tinggi kalimat tauhid (Laa ilaaha
illallaah) dalam hidupnya. Menjaganya dan mengaplikasikan tuntutan dari kalimat
tauhid tersebut sepanjang hidupnya. Sehingga kelak ketika berjumpa Allah dalam
kondisi mentauhidkan (mengesakan) Allah Subhanahu wa ta'ala.
Artinya:
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, Aku hendak
menjadikan khalifah di bumi. Mereka berkata, Apakah Engkau hendak menjadikan
orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih
memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu? Dia berfirman, Sungguh, Aku mengetahui
apa yang tidak kamu ketahui." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 30)
" Ketahuilah, kalian semua adalah pemimpin dan kalian semua akan dimintai
pertanggung jawaban atas yang dipimpin". (Muttafaqun 'alaih/HR. Bukhari dan
Muslim)
Sebagai hamba Allah ('Abdullah) dan untuk menjalankan misinya sebagai khalifah
di muka bumi (khalifatullah fil ardhi) manusia dibekali oleh Allah berupa potensi
yang luar biasa. Yaitu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani.
ٰ َّو َج َع َل لَـ ُك ُم ال َّس ْم َع َوااْل َب ۙ َوهّٰللا ُ اَ ْخ َر َج ُك ْم ِّم ۢ ْن بُطُوْ ِن اُ َّم ٰهتِ ُك ْم اَل تَ ْعلَ ُموْ نَ َشيْــًئا
َلَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكرُوْ ن ۙ َْص َر َوااْل َ ْفِئ َدة
wallohu akhrojakum mim buthuuni ummahaatikum laa ta'lamuuna syai`aw wa
ja'ala lakumus-sam'a wal-abshooro wal-af`idata la'allakum tasykuruun
"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar
kamu bersyukur."
(QS. An-Nahl 16: Ayat 78)