Anda di halaman 1dari 3

Sistem Among Metode Ki Hajar Dewantara

Oleh:
Siti Munasaroh
PPG Prajabatan Bimbingan Konseling
munautama61@gmail.com

Among mempunyai pengertian menjaga, membina dan mendidik anak


dengan kasih sayang. Pelaksana “ among” disebut pamong, yang mempunyai
kepandaian dan pengalaman yang lebih dari yang diamong. Ki Hajar Dewantara
mengatakan bahwa kemerdekaan tidak terbatas. Kemerdekaan dibatasi oleh tertib
damainya masyarakat sehingga kemerdekaan seseorang tidak dibenarkan
mengganggu kemerdekaan orang lain. Kemerdekaan diri mengandung arti
kemerdekaan yang bertanggung hawab atas pengendalian diri dan tidak melanggar
kemerdekaan orang.

Didalam sistem among cara yang digunakan untuk mengasuh anak didik
bersifat kekeluargaan. Hubungan antara pamong dan siswa tersebut dilandasi oleh
cinta kasih, saling percaya, mempercayai, jauh dari siffat otoriter dan situasi yang
memanjakan. Dalam hal ini bahwa siswa ikut aktif dalam proses belajar mengajar
yang diselenggarakan oleh pamong.

Dalam sistem among terdapat 3 aspek penting yaitu asah, asih, dan asuh.
Asah berfokus pada ilmu pengetahuan dan wawasan intelektual. Asih yaitu
berfokus pada proses pembelajaran yang berbeda berdasarkan kasih saying,
simpati, dan empati pendidik terhadap siswa. Dan asuh berkaitan dengan unsur
pembinaan dan pembimbingan.

Tujuan sistem among adalah untuk membangun anak didik menjadi


manusia beriman dana bertakwa, merdeka lahir batin, budi pekerti luhur, cerdas
dan berketerampilan, serta sehat jasmanidan rohani agar menjadi anggota
masyarakat yang mandiri dan bertanggung jawab atas kesejahteraan tanah air serta
manusia pada umumnya. Sistem among mengharamkan hukuman disiplinan
dengan paksanaan atas kekerasan karena itu akan menghilangkan jiwa merdeka
anak.

Menurut Ki Hajar Dewantara, seorang guru semestinya mempu menjadi


pamong, mendidik dengan welas asih sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan si anak. Sistem pendidikan yang terbaik adalah yang mampu
mennumbuhkan disiplin dan pemahaman mengenai kesejatian hidup dari dalam
diri siswa sendiri.

Hal tersebut tidak apat dicapai melalui metode yang menekankan pada
perintah, paksaan, dan hukuman seperti yang umum dipakai oleh pendidikan
kolonial Belanda.

Sistem among memberikan kesempatan seluas-luasnya pada kemandirian


siswa. Peserta didik didorong untuk mengembangkan disiplin diri yang sejati,
melalui pengalaman, pemahaman, dan upayanya sendiri. Yang terpenting adalah
menjaga agar kesempatan ini tidak membahayakan si anak atau mengancam
keselamatan orang lain.

Dalam sistem among, guru memiliki tiga fungsi utama. Di depan, ia


menjadi teladan atau contoh yang baik bagi para murid. Di tengah, menjadi
pendorong atau pemberi semangat. Dan, di belakang mengamati kemajuan para
murid.

Ki Hajar Dewantara juga menekankan agar para guru mendorong murid-


muridnya agar mengikuti jalur yang benar dengan cara mengilhami dan
memotivasi mereka dengan pikiran yang tepat.

Begitu para murid bergerak di jalur yang benar, hendaknya guru berusaha
untuk mengupayakan setiap peluang kemajuan bagi mereka tanpa banyak campur
tangan. Selanjutnya para guru tinggal mengamati kemajuan mereka.
Dengan demikian, pendidikan akan menghasilkan manusia yang merdeka,
yang berkembang secara utuh dan selaras dalam segala aspek kemanusiaannya
serta mampu menghargai dan menghormati manusia lain.

Anda mungkin juga menyukai