Diajukan
Oleh
NIM. 2018-72-077
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON, 2020
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
DAFTAR TABEL.................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah.............................................................................2
1.3 Pembatasan Masalah............................................................................3
1.4 Tujuan Penelitian.................................................................................3
1.1 Manfaat Penelitian...............................................................................3
JADWAL PENELITIAN......................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
DAFTAR GAMBAR
·
Sumber Daya Siklus Proyek
Waktu
Membuat metode
pekerjaan dan analisis
Menyutujui
safety pekerjaan
Memulai pekerjaan
konstruksi
Waktu Mutu
a. Batasan waktu
Proyek dilaksanakan dengan memperhatikan waktu penyerahan
produk atau hasil akhir sesuai dengan kesepakatan pihak-pihak yang
berkepentingan. Keberhasilan dari sebuah proyek dapat diukur dari
ketepatan waktu sesuai dengan yang telah direncanakan. Keterlambatan
penyelesaian proyek akan berdampak buruk pada kredibilitas pelaksana
proyek.
Tingkat Deskripsi
1 Proyek
2 Tugas
3 Subtugas
4 Paket Pekerjaan
c. Aktivitas paralel, merupakan aktivitas yang terjadi pada saat yang sama
atau aktivitas yang dapat terjadi selagi aktivitas ini terjadi.
A B C
Gambar 2.3 Kegiatan A pendahulu kegiatan B &
kegiatan B pendahulu kegiatan C
C
B
c. Jika kegiatan A dan B harus dimulai sebelum kegiatan C dan D maka dapat
dilihat pada gambar berikut:
A
C
B D
Gambar 2.5 Kegiatan A dan B merupakan pendahulu kegiatan C dan D
d. Jika kegiatan A dan B harus selesai sebelum kegiatan C dapat dimulai, tetap D
sudah dapat dimulai bila kegiatan B sudah selesai, maka dapat dilihat pada
gambar berikut:
A C
Dummy
B D
1 2
B
Gambar 2.7 Gambar yang salah jika kegiatan A, B dan C mulai dan
selesai pada kejadian yang sama
Untuk membedakan ketiga kegiatan itu, maka masing-masing harus
digambarkan dummy seperti pada gambar berikut:
A 2
B
1 4
C 3
atau
A 2
B
1 4
C 3
Gambar 2.8 Kegiatan A, B, dan C mulai dan selesai pada kejadian yang sama
Nama Kegiatan
ES EF
LS LF
Selesai Terakhir
Mulai Terakhir 2
Lama Kegiatan
Setelah waktu terdahulu dan waktu terakhir dari semua kegiatan dihitung,
kemudian jumlah waktu slack (slack time) dapat ditentukan. Slack adalah
waktu yang dimiliki oleh sebuah kegiatan untuk bisa diundur, tanpa
menyebabkan keterlambatan proyek keseluruhan (Heizer dan Render,
2005).
Slack Time (TS) = LS – ES, atau
Slack Time (TS) = LF – EF
B 3 D
A 2 (5) (6) F
1 5 6
(2) C E (3)
(3) 4 (4)
B D
Gambar 2.11 Suatu Kegiatan dengan Dua atau Lebih Kegiatan yang
Menggabung.
C
A
Gambar 2.12 Suatu Kegiatan dengan Dua atau Lebih Kegiatan yang
Memecah
Dalam metode CPM (Critical Path Method) dikenal dengan adanya jalur
kritis, yaitu jalur yang memiliki rangkaian komponen-komponen kegiatan
dengan total jumlah waktu terlama. Jalur kritis terdiri dari rangkaian
kegiatan kritis, dimulai dari kegiatan pertama sampai pada kegiatan terakhir
proyek (Soeharto, 1999). Lintasan kritis (Critical Path) melalui aktivitas-
aktivitas yang jumlah waktu pelaksanaannya paling lama. Jadi, lintasan
kritis adalah lintasan yang paling menentukan waktu penyelesaian proyek
secara keseluruhan, digambar dengan anak panah tebal (Badri,1997).
Density Probabilitas
a Waktu (Jam)
m b
Dari kurva distribusi dapat dijelaskan arti a,b dan m. Kurun waktu yang
menghasilkan puncak kurva adalah m, yaitu kurun waktu yang paling
banyak terjadi atau juga disebut the most likely time (Soeharto Iman,
1995:228-229). Adapun angka a, b terletak hampir pada ujung kiri dan
kanan dari kurva distribusi, yang menandai batas lebar rentang waktu
kegiatan. Kurva distribusi kegiatan pada umumnya berbentuk asimetris dan
kurva beta
Setelah tiga angka estimasi tersebut diketahui maka langkah selanjutnya
adalah merumuskan hubungan ketiga angka tersebut menjadi satu angka
yang disebut dengan waktu yang diharapkan atau expected return (te)
dengan rumus sebagai berikut (Soeharto Iman, 1995:229):
a+ 4 m+b
te=
6
te = expected return
a = waktu optimis
m = waktu realistis
b = waktu pesimis
Density Probabilitas
a Waktu (Jam)
m te b
( )
2
2 b−a
V ( te )=S =
6
V(te) = varian kegiatan
S = deviasi standar kegiatan
a = waktu optimis
b = waktu pesimis
Untuk mengetahui kemungkinan mencapai target jadwal dapat dilakukan
dengan menghubungkan antara waktu yang diharapkan (TE) dengan target
T(d) yang dinyatakan dengan rumus (Soeharto Iman,1995:235-237):
T ( d )−TE
z=
S
z = angka kemungkinan mencapai target
T(d) = target jadwal
TE = jumlah waktu kegiatan kritis
S = deviasi standar kegiatan
Mulai
Kesimpulan
Selesai
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Penjadwalan menggunakan CPM
Mar-19 Apr-19 May-19 Jun-19 Jul-19 Aug-19 Sep-19 Oct-19 Nov-19 Dec-19 Jan-20 Feb-20 Mar-20 Apr-20 May-20 Jun-20 Jul-20 Aug-20 Sep-20
Apr-19
NO. DESCRIPTION Bobot (%) M0 M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12 M13 M14 M15 M16 M17 M18
S UB TO T AL 100,00 0,328 0,618 2,604 4,051 4,920 7,236 9,261 10,999 14,471 17,634 6,293 7,585 6,550 0,767 0,829 0,658 0,517 2,224 2,456
0,328 0,946 3,550 7,601 12,520 19,756 29,017 40,016 54,487 72,121 78,414 85,999 92,549 93,316 94,145 94,803 95,320 97,544 100,00
lgnasius Jonan. (2017). Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Republik Indonesia Nomor 1415K/20/MEM/2017 Tentang
Pengesahan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik PT PLN
(Persero) Tahun 2017 s.d 2026. Jakarta.
Duta Prayogi, Alan. (2015). Percepatan Penjadwalan dan Waktu Pada Bangunan
Gedung Menggunakan Metode Metode Critical Path Method (CPM)
dan Program Evaluation Review Technique (PERT). Malang.
Baba, Sai. Metode Jalur Kritis (CPM), diakses dari https://dinus.ac.id/ repository/
docs/ajar/materi cpm_dan_contoh_soal.pdf, diakses pada 5 Agustus
2020.
Purba, Christian. (2020). Wawancara "Bisnis Proses Model” di Kantor PLN UPP
Kitring Maluku, Ambon.
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwinrta3zo
XrAhVymeYKHfGNDb84ChAWMAF6BAgBEAE&url=http%3A
%2F%2Feprints.itn.ac.id%2F2223%2F1%2Fskripsi
%2520alan.pdf&usg=AOvVaw2eWHHXnht5aLbdi0eQLiiU