IDENTITAS UMUM
Satuan Pendidikan : SMAN Pesanggaran
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/ Program : XI IPS
Semester : I (Satu)
Tahun Pelajaran : 2022/ 2023
Materi Pokok : Sebaran dan Pengelolaan Sumber Daya
Alam Indonesia
Tahun Penyusunan : 2022
Alokasi waktu : 4 JP (4 x 45 menit)
Penyusun : Rendra Arjita, S.Pd.
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
4.3 Membuat peta persebaran 4.3.1 Mengolah informasi dan membuat peta tentang
sumber daya kehutanan, persebaran sumber daya pertambangan, serta
pertambangan, kelautan, dan pengelolaannya sesuai prinsip-prinsip pembangunan
pariwisata di Indonesia. berkelanjutan.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) yang di-integrasikan dengan aplikasi E-Library diharapkan peserta didik
mampu menganalisis persebaran sumber daya pertambangan di Indonesia, memiliki
daya literasi yang baik, serta mengaplikasikan materi yang didapat dengan turut serta
menjaga pelestarian lingkungan di tempat tinggal masing-masing pada kehidupan
sehari-hari atau di sekolah dalam dengan jujur, empati, adil, dan saling menghargai,
serta cinta lingkungan.
D. MATERI PEMBELAJARAN
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Diskusi dan pemecahan masalah
3. Model : Problem Based Learning (PBL)
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1 (2 x 45 menit)
Unsur Alokasi
Tahap Kegiatan
Inovatif Waktu
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, Religius (PPK) 15 menit
memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk percaya diri
memulai pembelajaran dalam
Menayakan kepada peserta didik kesiapan dan menjawab
kenyamanan untuk belajar pertanyaan
Pendahuluan
Mengecek kehadiran peserta didik
Menampilkan tata tertib selama kegiatan pembelajaran
Menampilkan gambar
Menampilkan foto contoh-contoh sumber daya alam di
Indonesia dan mengajukan pertanyaan pematik
Raja Ampat
berikutnya
Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam
Pertemuan 2 (2 x 45 menit)
Alokasi
Tahap Kegiatan Unsur Inovatif
Waktu
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, Religius (PPK) 15 menit
memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa percaya diri
untuk memulai pembelajaran dalam menjawab
Menayakan kepada peserta didik kesiapan dan pertanyaan
kenyamanan untuk belajar
Mengecek kehadiran peserta didik
Mereview kembali pembahasan pada pertemuan
sebelumnya sebagai langkah awal untuk melanjutkan
pembelajaran selanjutnya (materi sebaran sumber daya
Pendahuluan alam Indonesia)
Peserta didik mengerjakan soal pre-test via Quizziz
Online untuk pembelajaran kali ini
Menyampaikan kompetensi dasar yang ingin dicapai
dan menjelaskan tujuan pembelajaran
Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian
kegiatan pembelajaran, memberikan orientasi terhadap
materi yang akan dipelajari
Meminta peserta didik untuk duduk bersama
kelompoknya
4. Mengembangkan dan dan menyajikan hasil karya Gotong-royong, 50 menit
Guru meminta setiap kelompok untuk menyelesaikan PPK, Collaboration
LKPD yang telah diberikan 4C/ bekerjasama
Peserta didik menentukan informasi yang akan dalam melakukan
disampaikan pada saat presentasi kelompok di penyelidikan
depan kelas masalah, diskusi,
Setiap kelompok melakukan presentasi hasil kerja tanya-jawab dan
mereka yang ditanggapi oleh kelompok lain pemecahan
Inti
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah (Critical
masalah Thinking 4C) 15 menit
dalam menyusun
Guru memberikan penguatan materi kepada peserta hasil kerja peta
didik persebaran
Guru menilai presentasi kelompok sumber daya
tambang di
Indonesia
Peserta didik mengerjakan soal post-test via Quizziz 10 menit
Online untuk pembelajaran kali ini
Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang
dipelajari pada pertemuan ini
Penutup Guru bersama peserta didik menyimpulkan nilai atau
manfaat apa yang didapat dari pembelajaran yang
telah selesai dibahas
Guru menanyakan kepada peserta didik mengenai
pendapat mereka dengan kegiatan pembelajaran kali
Rencana Aksi 1_RPP 1_Rendra Arjita, S.Pd. 5
Rencana Aksi 1_RPP 1_Rendra Arjita, S.Pd.
ini
Guru menyampaikan garis besar kegiatan pada
pertemuan berikutnya
Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam
H. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Teknik penilaian :
a. Penilaian sikap : observasi/ pengamatan/ jurnal
b. Penilaian pengetahuan : tes tertulis (LMS milik sekolah berbasis Moodle)
c. Penilaian keterampilan : unjuk kerja dan protofolio
2. Bentuk penilaian
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : pilihan ganda
c. Unjuk kerja : lembar penilaian
d. Portofolio : LKPD
3. Instumen penilaian
a. Instrumen penilaian sikap
b. Instrumen penlaian pengetahuan
c. Instrumen penilaian keterampilan
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya
belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau penugasan dan diakhiri dengan tes
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk penugasan
tanpa tes tertulis kembali
5. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut :
i. Peserta didik yang nilainya tidak tuntas (memperoleh Nilai KD kurang dari
nilai KKM yakni 75 diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
ii. Peserta didik yang nilainya telah tuntas (memperoleh Nilai KD ≥ KKM = 75)
diberikan materi melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan
Lampiran
Penilaian KI 1
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL
(LEMBAR OBSERVASI)
Petunjuk Umum
1. Instrumen penilaian sikap spiritual ini berupa Lembar Observasi.
2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.
Petunjuk Pengisian
Berdasarkan pengamatan Anda selama dua minggu terakhir, nilailah sikap tiap peserta
didik Anda dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi dengan
ketentuan sebagai berikut:
4 = apabila SELALU melakukan perilaku yang diamati
3 = apabila SERING melakukan perilaku yang diamati
2 = apabila KADANG-KADANG melakukan perilaku yang diamati
1 = apabila TIDAK PERNAH melakukan perilaku yang diamati
Lembar Observasi
Kelas : XI
Semester : 1
TahunAjaran : 2022/ 2023
Periode Pengamatan : Tanggal ….. s.d. ….. ...................................... 2022
Butir Nilai : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya.
Indikator Sikap :
Indikator Sikap Deskripsi Skor
1. Bersyukur kepada Tuhan Selalu mengamalkan ajaran agama yang 4
atas pemberian berupa dianut.
keadaan alam Indonesia
Sering mengamalkan ajaran agama yang 3
yang subur dan melimpah
dianut.
kekayaan alamnya.
Kadang-kadang mengamalkan ajaran agama 2
yang dianut.
Tidak pernah mengamalkan ajaran agama 1
yang dianut.
Lembar Penilaian :
Skor Aspek yang
Dinilai (1 – 4) Jumlah Tuntas/
No. NamaPeserta
Indikator Perolehan Skor Akhir Tidak
Didik
Skor Tuntas
1 2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
Penilaian KI 2
Lembar Observasi
LEMBAR OBSERVASI
Kelas : XI
Semester :1
TahunAjaran : 2022/ 2023
Periode Pengamatan : Tanggal ….. s.d. ….. ...................................... 2022
Butir Nilai : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta
damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
Indikator Sikap :
Indikator Sikap Deskripsi Skor
1. Menunjukkan sikap peduli Selalu menanyakan materi yang 4
dalam memanfaatkan barang belum dipahami.
tambang.
Sering menanyakan materi yang 3
belum dipahami.
Kadang-kadang menanyakan 2
materi yang belum dipahami.
Tidak pernah menanyakan materi 1
yang belum dipahami.
2. Menunjukkan sikap peduli Selalu memunculkan solusi dalam 4
dalam reklamasi lokasi mengatasi masalah sosial dan
pertambangan. lingkungan.
Sering memunculkan solusi dalam 3
mengatasi masalah sosial dan
lingkungan.
Kadang-kadang memunculkan solusi 2
dalam mengatasi masalah sosial
dan lingkungan.
Rencana Aksi 1_RPP 1_Rendra Arjita, S.Pd. 9
Rencana Aksi 1_RPP 1_Rendra Arjita, S.Pd.
Lembar Penilaian :
Skor Aspek yang
Dinilai (1 – 4) Jumlah Tuntas/
No. NamaPeserta
Indikator Perolehan Skor Akhir Tidak
Didik
Skor Tuntas
1 2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
JumlahPerolehanSkor
Skor Akhir = 4
SkorMaksimal
2. Kategori nilai sikap peserta didik didasarkan pada Permendikbud No 81A Tahun 2013
yaitu:
Sangat Baik (SB) : apabila memperoleh Skor Akhir: 3,33<Skor Akhir ≤ 4,00
Baik (B) : apabila memperoleh Skor Akhir: 2,33<Skor Akhir ≤ 3,33
Cukup (C) : apabila memperoleh Skor Akhir: 1,33<Skor Akhir ≤ 2,33
Kurang (K) : apabila memperoleh Skor Akhir: Skor Akhir ≤ 1,33
b. Penilaian Pengetahuan
Pedoman Penskoran
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑆𝑘𝑜𝑟 = 𝑥 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑚𝑎𝑙
Butir Soal :
1. Sumber daya alam mineral energi minyak bumi dihasilkan di wilayah ....
A. Lampung, Maluku, dan NTB
B. Semarang, Surakarta, dan Yogyakarta
C. Papua, Jakarta, dan Banten
D. Cilacap, Cirebon, dan Aceh
E. Cepu, Kepulauan Natuna, dan Delta Sungai Brantas
2. Penambangan batu bara yang pertama kali dilakukan di Indonesia adalah di wilayah ....
A. Arun
B. Ombilin
C. Pengaron
D. Tembagapura
E. Freeport
3. Peta Indonesia
4. Semua bahan yang ditemukan manusia di dalam alam yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya adalah...
A. lingkungan hidup
B. ekosistem
C. sumber daya alam
D. habitat
E. pertambangan
5. Belerang merupakan sumber daya alam yang banyak dimanfaatkan oleh manusia sebagai
bahan baku ....
A. Makanan
B. Minuman
C. Kimia
D. Obat-obatan
E. Tekstil
Kunci Jawaban :
1. E. Cepu, Kepulauan Natuna, dan Delta Sungai Brantas
2. C. Pengaron
3. D. Intan dan Aspal
4. C. Sumber daya alam
5. D. Obat-obatan
Pedoman Penskoran
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑆𝑘𝑜𝑟 = 𝑥 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑚𝑎𝑙
Butir Soal :
1. Berikut ini termasuk hasil komoditas perkebunan adalah ....
A. padi, jagung, kedelai, dan kacang
B. karet, kopi, tebu, dan teh
C. jagung, kedelai, jati, dan tembakau
D. kopi, coklat, kacang tanah, dan sayuran
E. bunga tembakau, coklat, jagung, dan teh
2. Sumber daya alam
(1) kayu bakar;
(2) sinar matahari;
(3) angin darat;
(4) arus air sungai;
(5) panas bumi.
Sumber daya alam yang dikembangkan menghasilkan atau memproduksi energi yaitu….
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (2), dan (4)
C. (1), (3), dan (5)
D. (2), (4), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)
3. Contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah ….
A. pertanian
B. peternakan
C. pertambangan
D. perkebunan
E. perikanan
4. Pernyataan:
(1) pengolahan sumber daya dengan teknologi tepat guna;
(2) kegiatan produksi mempertimbangkan masa depan;
(3) sumber daya alam diolah dengan kualitas tinggi;
Rencana Aksi 1_RPP 1_Rendra Arjita, S.Pd. 17
Rencana Aksi 1_RPP 1_Rendra Arjita, S.Pd.
Kunci Jawaban :
1. B. karet, kopi, tebu, dan teh
2. D. (2), (4), dan (5)
3. C. pertambangan
4. A. (1), (2), dan (4)
5. A. lingkungan lestari akan menjamin pembangunan berkelanjutan
c. Penilaian Keterampilan
Penilaian Proses Kelompok
Rubrik Penilaian Perilaku
Lembar Penilaian Perilaku Kelompok
Kelompok :
Nama Anggota :
1. .………………………… 3. ……………………………
2. …………………………. 4. ……………………………
Skoring
Nama Peserta Jumlah
No. Rasa Ingin Tepat Nilai
Didik Aktif Kerapihan Kerjasama Skor
Tahu Waktu
1.
2.
3.
4.
Penilaian Presentasi
Nama
No. Menjelaskan Memvisualisasikan Merespon Jumlah Skor
Siswa
Keterangan ketrampilan
1. Menjelaskan adalah kemampuan menyampaikan hasil observasi secara
menyeluruh
2. Memvisualisasikan adalah kemampuann mengemas informasi seunik dan semenarik
mungkin
3. Merespon adalah kemampuan peserta didi menyampaikan tanggapan atas
pertanyaan, bantahan dan sanggahan dari pihak lain secara empatik
Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria “ada” dan “tidak ada” dalam simbol (V)
Nilai = ∑ Skor perolehan x 100
Skor Maksimal
Nilai skor masing-masing = 1 - 4
Kriteria Nilai :
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
b) Pembelajaran Pengayaan
Pembelajaran Pengayaan diberikan bagi siswa yang telah tuntas
(memperoleh Nilai KD ≥ KKM = 73) dengan memberikan program
pembelajaran tambahan berupa materi dan pembahasan soal-soal
dengan variasi yang lebih tinggi dan memberikan pembahasan soal-soal
olimpiade, uji kompetensi atau menjelaskan kembali penyelesaian soal-soal)
melalui pembelajaran mandiri
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) yang di-integrasikan dengan aplikasi E-Library diharapkan peserta didik
mampu menganalisis persebaran sumber daya pertambangan di Indonesia, memiliki daya
literasi yang baik, serta mengaplikasikan materi yang didapat dengan turut serta menjaga
pelestarian lingkungan di tempat tinggal masing-masing pada kehidupan sehari-hari atau di
sekolah dalam dengan jujur, empati, adil, dan saling menghargai, serta cinta lingkungan.
B. Uraian Materi
Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam. Hal ini menjadi faktor
penting untuk pemenuhan kebutuhan hidup. Sumber daya alam yang ada tersebut dapat
digunakan sebagai salah satu modal utama untuk memajukan negara dan
menyejahterakan masyarakat.
Potensi sumber daya alam adalah kemampuan sumber daya alam untuk
dikembangkan yang berguna bagi kelangsungan hidup manusia serta penduduk Indonesia.
Adapun potensi dan sebaran sumber daya alam yang dikembangkan di Indonesia adalah
sumber daya kehutanan, pertanian, dan perkebunan, pertambangan, kelautan, serta
pariwisata
Kita perlu bersyukur karena Indonesia memiliki beberapa jenis hutan yang sangat
membantu kelangsungan hidup masyarakatnya. Adapun jenis hutan tersebut yaitu hutan
hujan tropis (tropical rain forest), hutan musim (moonson forest/ tropical deciduous
forest), hutan sabana (Sabana), dan hutan bakau (mangroove). Hampir semua jenis hutan
tersebut di atas berkontribusi terhadap kebutuhan hidup masyarakat Indonesia. Hutan
hujan tropis menyimpan berbagai vegetasi berdaun lebar, memanjat dan menempel
(Liana dan Efifit). Pohon rotan merupakan satu di antara berbagai spesies hutan hujan
tropis yang memiliki nilai tinggi dan diminati mancanegara.
Sebaran keempat jenis hutan ini tidak merata di Indonesia. Hutan memiliki
peranan penting terutama sebagai penghasil oksigen di muka bumi.
a. Hutan Hujan
b. Hutan Musim
Hutan musim adalah hutan yang memiliki corak khas ketika pergantian musim.
Hutan musim di Indonesia banyak digunakan untuk kepentingan produksi. Ciri utama hutan
musim adalah jenis vegetasi sedikit hanya satu atau dua, saat musim hujan daunnya
lebat namun saat musim panas akan rontok. Contoh tumbuhan hutan musim adalah jati,
ketapang dan sengon. Hutan musim di Indonesia banyak terdapat di Jawa. Hutan musim
menempati urutan kedua dalam hal luas setelah hutan hujan di Indonesia.
c. Hutan Sabana
Hutan sabana adalah suatu padang rumput yang diselingi oleh tumbuhan kayu tipe
akasia. Hutan sabana memiliki luas paling sempit diantara semua jenis hutan di
Indonesia. Jenis flora dan fauna di hutan sabana sangat minim karena kondisi curah
hujan rendah. Sebaran hutan sabana diantaranya di Nusa Tenggara, Madura dan Taman
Nasional Baluran. Fauna khas sabana adalah kuda dan beberapa jenis rusa dan burung.
d. Hutan Bakau
Hutan bakau atau mangrove merupakan hutan yang cukup unik karena hanya
dijumpai di batas daratan dan lautan. Mangrove hanya tumbuh di daerah tropis saja. Ciri
khas mangrove adalah memiliki akar menggantung yang banyak. Mangrove merupakan
ekosistem yang berfungsi untuk mencegah abrasi laut dan rumah bagi biota perairan payau
seperti ikan, kepiting, udang dan bangau. Sebaran mangrove atau bakau di Indonesia ada di
pantai utara Jawa, selatan Kalimantan, Bali dan Kepulauan Riau.
e. Hutan Gambut
Hutan gambut merupakan tipe hutan di daerah rawa. Indonesia punya total lahan
gambut tropis terluas di dunia dengan total 22 juta hektar yang tersebar di Sumatera,
Kalimantan dan Papua. Hutan gambut sangat rawan terhadap kebakaran lahan dan ini
menjadi masalah di Indonesia. Lahan gambut Indonesia bisa menyimpan minimal 57 miliar
ton karbon. Hutan gambut kini banyak disulap menjadi lahan perkebunan sawit sehingga
rawan degradasi
Sumber: https://www.bps.go.id
Menurut UU No. 11 Tahun 1967, bahan tambang tergolong menajdi 3 jenis, yakni
golongan A (contohnya minyak bumi, uranium, dan plutonium), golongan B (contohnya
emas, perak, besi, dan tembaga), dan golongan C (contohnya garam, pasir, marmer,
batu kapur, tanah liat, dan asbes). Bahan galian golongan A merupakan barang
strategis untuk menjamin perekonomian negara dan sebagian besar hanay diizinkan
untuk dimiliki oleh pemerintah.
Pertambangan mineral digolongkan atas pertambangan mineral radioaktif,
pertambanagan mineral logam, pertambangan mineral bukan logam, dan pertambangan
batuan.
b. Batubara
Batu bara digunakan sebagai sumber energi untuk berbagai keperluan. Energi yang
dihasilkan batu bara dapat digunakan untuk pembangkit listrik, untuk keperluan
rumah tangga (memasak), pembakaran pada industri batu bata atau genteng, semen, batu
kapur, bijih besi dan baja, industri kimia, dan lain-lain.
Cadangan batu bara Indonesia hanya 0,5% dari cadangan batu bara dunia. Namun,
dilihat dari produksinya, cadangan batu bara Indonesia merupakan yang ke-6 terbesar di
dunia dengan jumlah produksi mencapai 246 juta ton. Batu bara dapat dijumpai di
sejumlah pulau, seperti Kalimantan dan Sumatra. Potensi batu bara di kedua pulau tersebut
sangat besar.
c. Nikel
d. Timah Putih
Timah merupakan logam dasar terkecil yang diproduksi, yaitu kurang dari 300.000 ton per
tahun, apabila dibandingkan dengan produksi aluminium sebesar 20 juta ton per tahun.
Timah putih merupakan unsur langka, sebagian besar (80%) timah putih dunia dihasilkan
dari cebakan letakan (aluvial), sekitar setengah produksi dunia berasal dari Asia Tenggara.
Mineral ekonomis penghasil timah putih adalah kasiterit (SnO2), meskipun sebagian kecil
dihasilkan juga dari sulfida seperti stanit, silindrit, frankeit, kanfieldit dan tealit. Timah di
Indonesia adalah di daerah jalur timah yang membentang dari Pulau Kundur sampai Pulau
Belitung dan sekitarnya. Potensi timah putih di Indonesia tersebar sepanjang kepulauan
Riau sampai Bangka Belitung, serta terdapat di daratan Riau yaitu di Kabupaten Kampar
dan Rokan Ulu. Sumber daya timah putih yang telah diusahakan merupakan cebakan
sekunder, baik terdapat sebagai tanah residu dari cebakan primer, maupun letakan sebagai
aluvial darat dan lepas pantai.
e. Mangan
Mangan banyak digunakan untuk proses pembuatan besi baja, pembuatan baterai
kering, keramik, gelas, dan sebagainya. Mangan sebagai potensi sumber daya tambang di
Indonesia ditambang di daerah Tasikmalaya (Jawa Barat), Kiripan (Yogyakarta), dan
Martapura (Kalimantan Selatan).
f. Bauksit
Bauksit merupakan bahan yang heterogen, yang mempunyai mineral dengan susunan
terutama dari oksida aluminium. Bauksit merupakan kelompok mineral aluminium
hidroksida yang dalam keadaan murni berwarna putih atau kekuningan. Aluminium ini
tahan panas, kuat namun lentur dan mudah dibentuk. Untuk onderdil otomotif, perkapalan
dan industri pesawat terbang, menggunakan bauksit secara massif. Potensi dan cadangan
endapan bauksit terdapat di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, Pulau Bangka, dan Pulau
Kalimantan.
g. Bijih Besi
Bijih besi merupakan salah satu unsur yang paling sering dimanfaatkan dalam kehidupan
sehari – hari. Bijih besi dilebur dan dicampur dengan unsur lain lalu kemudian menjadi
banyak jenis – jenis besi. Bijih besi dimanfaatkan untuk bahan baku pemebuatan besi baja
dan kawat baja, bahan dasar pembuatan tiang rambu lalu lintas dan lampu penerangan
jalan, bahan pembuatan besi tuang, besi tempa, pembuatan baja lunak, dan baja sedang
yang kemudian akan diolah menjadi produk yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan
sehari-hari.
Aktivitas penambangan biji besi sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia
dapat ditemukan di Cilacap (Jawa Tengah), Sumatra, Lombok, Yogyakarta, Gunung Tegak
(Lampung), Pegunungan Verbeek (Sulawesi Selatan), dan Pulau Sebuku (Kalimantan
Selatan).
Selain barang tambang yang telah disebutkan diatas, masih banyak lagi sumber
daya mineral yang ditemukan di Indonesia. Sebaran mineral strategis di Indonesia dapat
dilihat pada peta berikut.
Sumber daya alam tambang termasuk dalam kelompok sumber daya alam yang tidak bisa
diperbarui.Sehingga jika kelak sumber daya alam ini habis, maka kita tidak bisa
memanfaatkannya lagi.Oleh karena itu, tindakan yang tepat dalam pemanfaatan dan
pengelolaan sumber daya alam tambang sangatlah penting.
Kegiatan pertambangan meliputi beberapa kegiatan yakni observasi, eksplorasi dan
eksploitasi di daerah litosfer maupun di permukaan bumi.
a. Observasi merupakan kegiatan pengamatan ke daerah yang diperkirakan secara teoritis
mempunyai sumber tambang.
b. Ekplorasi merupakan kegiatan penyelidikan tentang keadaan mineral tambang beserta
kemungkinannya untuk dimanfaatkan secara ekonomis. Kegiatan eksplorasi terdiri dari
2 macam yakni: 1) penyelidikan tentang banyaknya mineral, persebarannya serta
keuntungan ekonomisnya bila dilakukan pengelolaan, 2) Menentukan syarat teknis
bilamana akan dilakukan ekploitasi.
c. Eksploitasi merupakan kegiatan pengambilan barang tambang. Eksploitasi bisa kita
sebut juga sebagai penambangan. Dalam melakukan eksploitasi harus memperhatikan
betul-betul tentang teknis dan ketentuan lain yang berlaku.
Indonesia memiliki laut dengan potensi sumber daya kelautan yang sangat kaya. Sumber
daya laut adalah unsur hayati dan nonhayati yang terdapat di wilayah laut. Potensi sumberdaya
laut Indonesi atidak hanya berupa ikan, tetapi jugayang berada di bawah permukaan laut.
a. Perikanan
Indonesia memiliki potensi sumber daya perikana yang sangat baik dari segi jumlah
dan keanekaragamannya. Menurut Departemen Kelautan dan Perikanan, potesi perikanan laut
Indonesia terdiri atas perikanan pelagis yang tersebar hampir di semua bagian laut Indoensia.
Di Indonesia bagian barat, jenis ikan yang banyak ditemukan adalah ikan pelagis kecil. Di
b. Hutan Mangrove
Hutan Mangrove Adalah hutan khas yang hidup di sepanjang pantai di daerah tropis
yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Banyak terdapat di pesisir timur Sumatera, pesisir
Kalimantan, dan pesisir selatan Papua. Ada dua fungsi hutan mangrove sebagai potensi sumber
daya laut di Indonesia yaitu fungsi ekologis dan ekonomi. Fungsi ekologis hutan mangrove
adalah sebagai habitat (tempat hidup) binatang laut untuk berlindung, mencari makan, dan
berkembang biak. Fungsi ekologis yang lain dari hutan mangrove adalah untuk melindungi
pantai dari abrasi air laut. Fungsi ekonomis hutan mangrove berupa nilai ekonomis dari kayu
pepohonan dan makhluk hidup yang ada di dalamnya.Biasanya penduduk memanfaatkan kayu
sebagai bahan kayu bakar atau bahan pembuat arang. Kayu bakau juga dapat dijadikan bahan
pembuat kertas. Selain kayu, hutan mangrove juga dihuni oleh beragam jenis fauna.
Luas terbesar hutan mangrove ada di Papua yaitu 3,6 juta hektar, sedangkan
Kalimantan sekitr 165 ribu hektar. Sumatera 417 ribu hektar. Sulawesi 53 ribu hektar, Jawa
34,4 ribu hektar, Bali dan Nusa Tenggara 3,67 hektar. Perkembangan hutan mangrove
dipengaruhi oleh air laut (pasang), air tawar sebagai sumber makanannnya, serta endapan
(sedimentasi) lumpur yang substratnya berasal dari erosi daerah hulu. Berikut peta persebaran
hutan mangrove di Indonesia.
c. Terumbu Karang
Terumbu karang adalah terumbu (batuan sedimen kapur di laut) yang terbentuk
dari kapur yang sebagian besar dihasilkan dari koral (binatang yang menghasilkan kapur
untuk kerangka tubuhnya). Jika ribuan koral membentuk koloni, koral-koral tersebut akan
membentuk karang.
d. Padang lamun
Padang lamun adalah tumbuhan tinggi yang sudah sepenuhnya menyesuaikan diri
hidup terendam di dalam laut. Lamun tumbuh subur di daerah terbuka pasang surut dan
perairan pantai yang dasarnya berupa lumpur, pasir, kerikil, dan patahan karang mati, dengan
kedalaman sampai empat meter. Lamun dapat membentuk suatu padang lamun. Padang lamun
b. Wisata budaya adalah perjalanan yang dilakukan untuk memperlus pandangan hidup
dengan cara mengunjungi tempat lain atau ke luar negri untuk mempelajari keadaan
rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka, cara hidup, serta kebudayaan dan seni. Contoh
objek wisata budaya adala situs purbakala dan budaya (candi, bangunan sejarah,
keraton dan kota tua), museum, dan perkampungan tradisional (dengan adat dan tradisi
budaya masyarakat yang khas).
c. Wisata buatan, adalah kegiatan rekreasi dan pariwisata yang memanfaatkan objek
wisata yang sangat dipengaruhi oleh upaya dan aktivitas manusia. Wisata buatan mencakup
wisata MICE (pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran), wisata olahraga, dan wisata
terintegrasi. Contoh objek wisata buatan antara lain fasilitas rekreasi dan hiburan/taman
bertema, fasilitas peristirahatan terpadu, serta fasilitas rekreasi dan olahraga.
Bali : Pantai Kuta, Legian, Tanah Lot, Danau Batur, Klungkung, Pura
Besakih, Daerah Trunyan, dan berbagai macam kesenian
Nusa Tenggara : Gunung Tambora, Taman laut Gili Air, Taman Nasional Komodo,
dan Danau Kelimutu.
Sulawesi : Taman Laut Bunaken, Danau Tondano, Tana Toraja, Suaka marga
satwa Anoa dan burung Maleo, Mesjid tua Palopo, Taman wisata
Papua : Danau Sentani, Gugusan pulau Raja Ampat, Pantai Koren, Hutan
wisata Supiori Tanjung Kasuari, Tugu Pepera, Tugu peninggalan gugurnya Yos Sudarso, dan
lokasi bekas markas Jendral Doglas Mc. Arthur
Oleh:
Frendly Albertus dan Yosana Zalukhu
Ilmu Administrasi Negara, Fakultas SOSPOL
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
A. Latar Belakang
Kehidupan manusia saat ini memiliki berbagai tantangan dan permasalahan yang terjadi
baik dari segi ekonomi, sosial maupun sumber daya manusianya. Dalam kegiatan sehari hari
manusia mencari suatu solusi untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam hal
mengurangi berbagai macam dampak kerugian terhadap sumber daya alam yang ada. Tetapi
sisi lain, faktor yang menyebabkan kerusakan alam adalah karena manusia membutuhkan
pekerjaan untuk mencari nafkah supaya mendapatkan kesejahteraan yang layak. Sehingga
keinginan mereka utuk bekerja ditambang batubaru sudah menjadi suatu solusi mengurangi
pengangguran dan dampak kemiskinan.
Dari permasalahan tersebut, ini merupakan sesuatu yang tidak bisa diabaikan,
hanya untuk menghasilkan listrik yang sebagian besar dinikmati warga perkotaan. Indonesia
sangat kaya akan sumber energi alternatif yang bersih, adil, dan berkelanjutan, seperti energi
surya dan angin. Inilah saatnya negara melepas cengkraman kotor industri batu bara dan
melakukan transisi energi bersih dan terbarukan, demi tewujudkan Indonesia yang berdaulat
energi. Sebaiknya kita sebagai generasi muda bangsa dapat membuat pembangkit listrik
dengan bahan baku energi yang lebih ramah lingkungan, mari buka mata orang Indonesia
dan lihat apa yang harus kita lakukan adalah mari mulai pedulilah terhadap lingkungan dari
hal yang kecil karena batubara memang bahan baku paling mahal namun paling mencemari.
Pemerintah harus menindak pengusaha yang lalai menunaikan kewajiban reklamasi
pertambangan, berlarut-larut penutupan lubang bekas tambang tak bisa seenaknya dibiarkan.
Ketidaktegasan pemerintah membuat ulah perusahaan semakin menjadi jadi. Perlu
diketahui memang, aturan dan struktur petugas pengawasan tambang sudah ada ,namun
belum berjalan maksimal. Jika ada yang jelas melakukan pelanggaran maka akan diberi
sanksi baginya, hanya saja fungsinya dan mekanismenya saja yang belum tepat.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian kasus dan Penelitian Lapangan (Case Study and field
Research) bertujuan untuk mempelajari secara intentif tentang latar belakang keadaan
sekarang dan interaksi lingkungan tentang suatu unit sosial baik individu kelompok atau
masyarakat. Penelitian ini bersifat mendalam tentang unit sosial tertentu yang hasilnya
merupakan gambaran yang lengkap dan terorganisir Desain penelitian ini digunakan
menyangkut pada input, proses dan output yang dihasilkan. Dari hasil tersebut dilaksanakan
suatu perbandingan data /informasi yang didapat dengan tolak ukur yang sudah ditentukan.
Semua data yang telah didapat di lapangann maka akan diadakan suatu proses analisis untuk
mengetahui faktor penyebab dan cara yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah
tersebut.
PPG DALJAB KATEGORI II TH. 2022 UNIVERSITAS NEGERI PADANG II GEOGRAFI II RENDRA ARJITA, S.Pd.
TUJUAN PEMBELAJARAN
PPG DALJAB KATEGORI II TH. 2022 UNIVERSITAS NEGERI PADANG II GEOGRAFI II RENDRA ARJITA, S.Pd.
Bukalah aplikasi E-Library
Akses buku berikut Sindhu, Yasinto. 2019. Geografi Jilid 2 untuk
SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan. Jakarta. Erlangga.
halaman 132
PPG DALJAB KATEGORI II TH. 2022 UNIVERSITAS NEGERI PADANG II GEOGRAFI II RENDRA ARJITA, S.Pd.
PPG DALJAB KATEGORI II TH. 2022 UNIVERSITAS NEGERI PADANG II GEOGRAFI II RENDRA ARJITA, S.Pd.
Lakukan kegiatan literasi bersama dengan kelompok pada
bagian “Potensi dan Persebaran Pertambangan”
PPG DALJAB KATEGORI II TH. 2022 UNIVERSITAS NEGERI PADANG II GEOGRAFI II RENDRA ARJITA, S.Pd.
Setiap kelompok mendiskusikan dan merancang peta dengan
pembagian sebagai berikut :
Kelompok 1 – Pulau Jawa
Kelompok 2 – Pulau Sumatra
Kelompok 3 – Pulau Kalimantan
Kelompok 4 – Pulau Papua
Kelompok 5 – Pulau Sulawesi
Kelompok 6 – Pulau Bali, NTT/ NTB dan sekitarnya
PPG DALJAB KATEGORI II TH. 2022 UNIVERSITAS NEGERI PADANG II GEOGRAFI II RENDRA ARJITA, S.Pd.
Peserta didik secara kelompok melengkapi peta persebaran
jenis sumber daya alam pertambangan di pulau-pulau besar
Indonesia
PPG DALJAB KATEGORI II TH. 2022 UNIVERSITAS NEGERI PADANG II GEOGRAFI II RENDRA ARJITA, S.Pd.
Carilah informasi tentang lokasi dan gambar sumber daya
pertambangan tersebut
PPG DALJAB KATEGORI II TH. 2022 UNIVERSITAS NEGERI PADANG II GEOGRAFI II RENDRA ARJITA, S.Pd.
Hasil kerja dipresentasikan di depan kelas
dan ditanggapi oleh kelompok lain
PPG DALJAB KATEGORI II TH. 2022 UNIVERSITAS NEGERI PADANG II GEOGRAFI II RENDRA ARJITA, S.Pd.
TERIMAKASIH
PPG DALJAB KATEGORI II TH. 2022 UNIVERSITAS NEGERI PADANG II GEOGRAFI II RENDRA ARJITA, S.Pd.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
4.3 Membuat peta persebaran 4.3.1 Mengolah informasi dan membuat peta tentang
sumber daya kehutanan, persebaran sumber daya pertambangan, serta
pertambangan, kelautan, dan pengelolaannya sesuai prinsip-prinsip pembangunan
pariwisata di Indonesia. berkelanjutan.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) yang di-integrasikan dengan aplikasi E-Library diharapkan peserta didik mampu
menganalisis persebaran sumber daya pertambangan di Indonesia, memiliki daya literasi yang
baik, serta mengaplikasikan materi yang didapat dengan turut serta menjaga pelestarian
lingkungan di tempat tinggal masing-masing pada kehidupan sehari-hari atau di sekolah dalam
dengan jujur, empati, adil, dan saling menghargai, serta cinta lingkungan.
C. LANGKAH KEGIATAN
1) Silahkan berkumpul bersama dengan kelompok kerja kalian,
2) Bukalah aplikasi E-Library
3) Akses buku berikut Sindhu, Yasinto. 2019. Geografi Jilid 2 untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok
Peminatan. Jakarta. Erlangga. halaman 132
(tampilan aplikasi E-Library)
4) Lakukan kegiatan literasi bersama dengan kelompok pada bagian “Potensi dan
Persebaran Pertambangan”
5) Temukan persebaran barang tambang di Indonesia yang akan dicantumkan ke hasil kerja
kelompok
6) Setiap kelompok mendiskusikan dan merancang peta dengan pembagian sebagai berikut :
Kelompok 1 – Pulau Jawa
Kelompok 2 – Pulau Sumatra
Kelompok 3 – Pulau Kalimantan
Kelompok 4 – Pulau Papua
Kelompok 5 – Pulau Sulawesi
Kelompok 6 – Pulau Bali, NTT/ NTB dan sekitarnya
7) Peserta didik secara kelompok melengkapi peta persebaran jenis sumber daya alam
pertambangan di pulau-pulau besar Indonesia
8) Bersama dengan kelompok carilah informasi persebaran sumber daya alam yang terdapat
pada pulau sesuai kelompok kalian
9) Carilah informasi tentang lokasi dan gambar sumber daya pertambangan tersebut
10) Cetaklah gambar barang tambang yang kalian temukan lalu tempel pada kertas karton
11) Buatlah titik dan garis yang menghubungkan lokasi dan informasi barang tambang
(gambar barang tambang)
12) Hasil kerja dipresentasikan di depan kelas dan ditanggapi oleh kelompok lain
D. DAFTAR GAMBAR