Anda di halaman 1dari 2

1.

PERBEDAAN DIRECT INVESTMENT DAN INDIRECT INVESTMENT


a. Investasi Langsung (Direct Investment) Adalah investasi pada aset atau faktor
produksi untuk melakukan usaha (bisnis). Misalnya investasi perkebunan,
perikanan, pabrik, toko dan jenis usaha lainnya. Pada umumnya, dalam
pembicaraan sehari-hari jenis investasi ini disebut juga investasi pada aset riil,
atau investasi yang jelas wujudnya dan mudah dilihat. Tambahan lagi investasi
langsung ini menghasilkan dampak berganda (multiplier effect) yang besar bagi
masyarakat luas. Investasi langsung ini akan menghasilkan dampak ke
belakang, berupa input usaha, maupun ke depan, dalam bentuk output usaha
yang merupakan input bagi usaha lain.
Contoh : direct investment umumnya berupa properti tanah, rumah,
bangunan seperti apartemen, hingga emas. Di dalam perusahaan, investasi
jenis ini meliputi biaya untuk mendirikan gedung pabrik dan juga
pembelian alat.
b. Investasi Tidak Langsung (Indirect Investment) Adalah investasi pada aset
finansial, bukan pada aset atau faktor produksi. Contoh dari investasi tidak
langsung ini, adalah: deposito, investasi pada surat berharga (sekuritas), seperti
saham dan obligasi, CP (Commercial Paper), reksadana dan sebagainya.
Investasi pada aset keuangan ini juga bertujuan untuk mendapatkan manfaat
masa depan. Manfaat masa depan dari investasi ini lebih dikenal dengan balas
jasa investasi, atau untuk menyederhanakannya disebut dengan istilah bunga.
Contoh : Sementara itu, investasi dalam bentuk portofolio investment
umumnya berupa seperti obligasi atau saham dan aset finansial lainnya.

2. URAIKAN TEORI DAN ASAS HUKUM INVESTASI DISERTAI CONTOH


a. Asas ekonomi perusahaan. Dalam Pasal 26 UU No. 25 Tahun 2007 dijelaskan
asas ekonomi perusahaan adalah asas yang mana di dalam sebuah penanaman
investasi dapat dilakukan dan dijalankan secara optimal dan sesuai dengan
prinsip efisiensi.
b. Asas hukum internasional. Dalam Pasal 21 UU No. 25 Tahun 2007, asas
hukum internasional adalah asas yang dimana mengatur tentang penyelesaian
bila terjadi sebuah sengketa antara pemerintah dengan penanam modal.
c. Asas demokrasi ekonomi. Dalam Pasal 4 UU Penanaman Modal, asas
demokrasi ekonomi adalah asas di mana di dalam penanaman modal atau
investasi didasarkan pada prinsip demokrasi ekonomi.
d. Asas manfaat. Dalam UU Penanaman Modal, asas manfaat adalah asas di
mana di dalam penanaman modal atau investasi dapat memberikan manfaat
yang sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat Indonesia.
3. URAIKAN MENURUT HUKUM MODAL DAN BENTUK BADAN USAHA INVESTASI
LANGSUNG DI INDONESIA
a. Hukum Pasar Modal adalah hukum yang mengatur hubungan hukum antara
investor (yang memiliki dana) dengan Emiten atau Perusahaan Publik (yang
membutuhkan dana) melalui Bursa Efek sebagai media tempat bertemu.
b. Hukum Penanaman Modal adalah hukum yang mengatur tentang bagaimana
investor asing yang bermaksud menanamkan modalnya (dalam bidang usaha
tertentu) di Indonesia.

4. URAIKAN MENURUT HUKUM PERJANJIAN YANG DILARANG DALAM


INVESTASI LANGSUNG
a. Menurut PP No. 1 tahun 2008 tentang Investasi Pemerintah
“Perjanjian Investasi adalah kesepakatan tertulis dalam rangka penyediaan dana
investasi antara Badan Investasi Pemerintah dengan Badan Usaha, BLU,
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, BLUD, dan/atau badan hukum asing.”
5. ?
6. ?

Anda mungkin juga menyukai